POTENSI USAHA BUDIDAYA IKAN BAWAL BINTAN

AQUACULTURE FOR BUSINESS AND FOOD SECURITY

Vol: 1 No: 1 2016

POTENSI USAHA BUDIDAYA IKAN BAWAL BINTANG
(Trachinotus blochii Lacepede) DI TAMBAK BLUPPB KARAWANG
Oleh :
Dzikri Wahyudi, Budi Kurnia, Atri Triana,Tatang Sutisna dan M. Nur Aris
ABSTRAK
Peningkatan kebutuhan ikan bawal bintang (Trachinotus blochii Lacepede) ukuran konsumsi semakin
meningkat, disisi lain potensi budidaya laut masih banyak yang belum
dikembangkan.
Pengembangan budidaya dengan orientasi biaya rendah guna mengantisipasi persaingan global
perlu dilakukan, oleh karena itu perlu adanya terobosan dengan pemanfaatan lahan di
darat/tambak. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan, SR dan nilai ekonomi
produksi bawal bintang di tambak menggunakan KJA tancap. Kegiatan ini mulai dilakukan pada
tahun 2011 bertempat di tambak Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya. Metode yang
digunakan adalah dengan menggunakan karamba jaring apung tancap. Dari kegiatan tersebut
didapatkan hasil bahwa pertumbuhan bawal bintang yang dipelihara di tambak pada umur 6 bulan
rata-rata mencapai ukuran 438gr SR yang didapat mencapai 96%. Parameter kualitas air berada
pada kisaran yang optimal untuk pertumbuhan bawal bintang yaitu berkisar: suhu (29-31oC), DO (3-5

mg/L), salinitas 15 - ‰ da pH -8. Biaya produksi mencapai Rp. 50.000,-/kg, harga jual Rp.
80.000,-/kg, B/C ratio=1,73.
Key words: bawal bintang, SR dan pertumbuhan

POMPANO FISH FARMING BUSINESS POTENTIAL (Trachinotus blochii
Lacepede) IN POND BLUPPB KARAWANG
By :
Dzikri Wahyudi, Budi Kurnia, Atri Triana,Tatang Sutisna dan M. Nur Aris
ABSTRACT
The increasement of pompano (Trachinotus blochii Lacepede) marketable size can not be fulfilled by
fish supply, meanwhile, the potential of this mariculture commodities was undeveloped yet. Low
cost Aquaculture development is needed to anticipate the global competition, therefore it is
necessary to break through the land use on brackishwater ponds. This activity aims to determine
growth, Survival Rate and economic value of pompano (Trachinotus blochii Lacepede) netcages pond
culture. This activity was conducted in 2011 in Aquaculture Bussines Center Karawang. The method
of this activity was netcage pond culture. The results of the activity showed that pompano netcage
pond culture 6 months of culture periods to reach marketable size 438gr/fish). The Survival rate
obtained quite high, reaching 96%. Water quality parameters in the range that is optimal for the
growth of which ranges from ; temperature (29-31°C), DO (3-5 mg/l), 15- ‰ sali ity a d pH -8.
Average production costs reached Rp. 50,000,-/kg, the market price 80.000 IDR/kg, and the value of

B/C ratio is 1.73.
Key words: pompano, SR and growth
50

AQUACULTURE FOR BUSINESS AND FOOD SECURITY

I.

Vol: 1 No: 1 2016

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Ikan bawal bintang merupakan salah satu
jenis ikan laut ekonomis tinggi yang mempunyai
prospek pasar sangat bagus di Indonesia (Jakarta
dan kota-kota besar lainnya) dan zona Asia
Pasifik. Melonjaknya permintaan pasar terhadap
ikan bawal bintang konsumsi (hidup) terutama
di Jakarta dengan harga yang relatif tinggi, hal ini

membuka peluang besar dalam upaya
meningkatkan
produksi
terutama
bagi
pembudidaya daerah penyangga ibukota seperti
kepulauan seribu, Lampung dan Karawang.
Permasalahan yang akan kita hadapi tahun
depan terkait dengan pasar bebas regional
(AFTA)
mengharuskan
kita
melakukan
efisiensi,sebagai upaya mengantisipasi AFTA
(masuknya bawal bintang dari negara tetangga)
perlu dilakukan efisiensi.
Sampai saat ini umumnya budidaya ikan
bawal bintang banyak dilakukan dilaut dengan

II.


beberapa kendala diantaranya: faktor cuaca
buruk dapat menyulitkan transportasi, karamba
hanyut, biaya transport tinggi. Trachinotus
carolinus telah dapat dibudidayakan di tambak
bersalinitas rendah (19-12 ppt) dan tahan
terhadap perubahan mendadak dari media air
bersalinitas 32 ppt ke 19 ppt (Mc. Master, et al,
2006). BLUPPB Karawang sejak tahun 2011 telah
memulai produksi bawal bintang di tambak
dengan sistem karamba tancap jaring
apung.Dengan fluktuasi salinitas antara 15-32
ppt diduga dapat meningkatkan efisiensi
metabolisme ikan sehingga dapat memberi
keuntungan pada peningkatan produksi. Untuk
mempertahankan sistem osmoregulasinya, ikan
membutuhkan setidaknya 25 hingga 50% dari
total energinya (Bone, et al, 2008)
Kegiatan
ini

bertujuan
untuk
menghasilkan teknologi budidaya ikan bawal
bintang secara intensif, aplikatif dan efisien.

METODE

Kegiatan dilakukan di tambak blok A II-13
BLUPPB Karawang berukuran 5000m² yang
merupakan tambak tanah dilengkapi dengan KJA
yang terbuat dari rangka bambu yang
ditancapkan didasar tambak sebanyak 4 unit
(masing-masing berukuran 3m x 30m x 1,2m)
untuk kapasitas 10.000 ekor.
Pemberian
pakan
pada
tahap
pendederan dengan frekwensi sebanyak 4
kali/hari yaitu pada jam 07.30, 10.30, 13.30, dan

15.30 WIB dan pada tahap pembesaran
3kali/haripada jam 07.30, 11.00 dan 15.30
WIB.Pergantian air dilakukan 2-3 hari sekali
sebanyak 10-20%.Panen dilakukan setelah ikan

berukuran 0,4kg up (mulai umur 6 bulan dari
benih ukuran 3cm)

Peralatan:
Waring aquatec, jaring PE, pemberat PVC,
tudung saji, scope net, ember, timbangan,
penggaris, pompa 1 inch, Mesin semprot jaring,
rakit tancap, shading net.
Bahan:





Benih Ikan bawal bintang 3cm

Pakan pellet
Vitamin C
Obat-obatan.

51

AQUACULTURE FOR BUSINESS AND FOOD SECURITY

Vol: 1 No: 1 2016

III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Pertumbuhan
Pembesaran ikan bawal bintang selama pemeliharaan 6 bulan diperoleh pertumbuhan berat
seperti disajikan pada gambar 1.
(gr)

600
KJA Tancap
(tambak tanah)
KJA Laut


500
400
300
200

100
0

Gambar 1. Pertumbuhan berat ikan bawal bintang selama 6 bulan pemeliharaan
Pembesaran ikan bawal bintang di
tambak setelah pemeliharaan 3 bulan mulai
menunjukkan adanya peningkatan pertumbuhan
sedikit diatas yang dipelihara di KJA laut
(http://www.djpb.kkp.go.id/benih/teknologi/BA
WAL.pdf). Salinitas ditambak yang lebih rendah
selama pemeliharaan(berkisar 15-32 ppt) diduga
dapat meningkatkan efisiensi metabolisme ikan
sehingga dapat mempercepat pertumbuhan.
Untuk

mempertahankan
sistem
osmoregulasinya, ikan membutuhkan setidaknya
25 hingga 50% dari total energinya (Bone, et al,
2008)
3.2. Sintasan
Nilai sintasan ikan bawal bintang setelah
6 bulan pemeliharaan mencapai 96%, kematian
ikan selama masa pemeliharaan lebih
diakibatkan serangan parasit dan bakteri.
3.3. Konversi Pakan
Konversi pakan
pemeliharaan mencapai

selama 6 bulan
1,82nilaiFCR yang

dicapai apabila dikaitkan dengan biaya pakan
dengan harga pakan Rp. 15.000/kg, maka
dibutuhkan Rp. 27.300,- untuk meningkatkan

bobot ikan sebesar 1 kg.
3.4. Kualitas air
Pergantian air dilakukan 2-3 hari sekali
sebanyak 10-20%, pengamatan kualitas air
selama masa pemeliharaan berada pada kisaran
yang optimal untuk pertumbuhan bawal bintang
yaitu berkisar:
Suhu air
DO
Salinitas
pH
Nitrit
Ammoniak

: 29-31oC
: 3-5 mg/l
: 15 - ‰
: 7,4-8,6
: 0,01-0,06 ppm
: 0,03-0,08 ppm


Kualitas air di tambak tanah yang
digunakan selama pemeliharaan cukup ideal,
pertumbuhan plankton juga bisa dikendalikan
dengan pergantian air sehingga tidak
menimbulkan blooming plankton yang dapat
berakibat pada turunnya nafsu makan ikan .

52

AQUACULTURE FOR BUSINESS AND FOOD SECURITY

Vol: 1 No: 1 2016

IV. ANALISA USAHA
Analisa Usaha (1 Siklus)
A. Biaya Investasi
No

Uraian

Jumlah

Harga Satuan

Total Harga

(Rp.,-)

(Rp.,-)

1

Pembuatan Rakit tancap

4 unit

5.000.000

20.000.000

2

Kincir

3 unit

3.500.000

10.500.000

3

Hapa (Aquatec)

20 unit

400.000

8.000.000

4

Jaring PE

40 unit

250.000

10.000.000

5

Pemberat hapa (PVC)

20 unit

30.000

600.000

6

Kabel kincir

2 roll

1.300.000

2.600.000

7

Instalasi Kincir (MCB 60 A,
kontaktor, overlap)

3 unit

425.000

1.275.000

8

Po pa ”

1 unit

25.000.000

25.000.000

9

Po pa ”

1 unit

18.000.000

18.000.000

10

Po pa ”

1 unit

400.000

400.000

11

Tudung saji

10

30.000

300.000

12

Timbangan Pakan

1 unit

200.000

200.000

13

Timbangan Shalter

1 unit

1.200.000

1.200.000

10

Mesin cuci jaring

1 unit

2.500.000

2.500.000

Total Biaya Investasi

100.575.000

B. Biaya Penyusutan
No

Uraian

Nilai (Rp)

Umur
Teknis

Penyusutan
(Rp.,-)

1

Pompa 2 unit

43.000.000

5 tahun

8.600.000

2

Kincir 3 unit

10.500.000

5 tahun

2.100.000

3

Hapa

8.000.000

5 tahun

1.600.000

4

Jaring PE

10.000.000

5 tahun

2.000.000

5

Rakit tancap

20.000.000

3 tahun

6.666.666

5

Mesin cuci jaring

2.500.000

3 tahun

833.333

Total Biaya Penyusutan

21.799.999

53

AQUACULTURE FOR BUSINESS AND FOOD SECURITY

Vol: 1 No: 1 2016

C. Biaya Tetap
No

Uraian

Jumlah

Harga Satuan
(Rp)

Total Harga
(Rp)

1

Perawatan Kincir

3 unit

200.000

600.000

2

Perawatan Pompa

2 unit

200.000

400.000

3

Tenaga Kerja (6 bulan)

2 orang

1.500.000

18.000.000

4

Penyusutan

-

-

21.799.999

Total Biaya Tetap

40.799.999

D. Biaya Variabel
No

Uraian

Jumlah

Harga Satuan
(Rp)

Total Harga
(Rp)

1

Pakan Pellet

8.340kg

15.000

125.107.200

2

Benih Bawal Bintang

10.000 ekor

2.000

20.000.000

3

Obat-obatan dan vitamin

1 unit

750.000

4

Listrik

6 bulan

4.350.000

Total Biaya Variable

750.000
26.100.000
171.957.200

E. Pendapatan
Asumsi analisis usaha dalam jangka waktu 6 bulan (1 kali siklus produksi)
Jumlah produksi/siklus
: 4.608 kg bawal bintang
Harga per kg
: Rp. 80.000,Maka pendapatan yang diperoleh per siklus adalah 4.608 kg x Rp. 80.000,= Rp. 368.640.000.,F. Keuntungan
Keuntungan dapat dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut.
Keuntungan = Pendapatan – (Biaya Tetap + Biaya Variabel)
= Rp. 368.640.000,- – (Rp. 40.799.999,- + Rp. 171.957.200,-)
= Rp. 368.640.000,- – Rp. 212.757.199,= Rp. 155.882.801,Jadi, keuntungan yang diperoleh selama satu siklus adalah Rp. 155.882.801,G. Tingkat Keuntungan (Profit Rate)
PR = (Keuntungan Bersih : Total Biaya Operasional) x 100%
PR = (Rp. 155.882.801,- : Rp. 212.757.199,-) x 100 %
PR = 73 %

54

AQUACULTURE FOR BUSINESS AND FOOD SECURITY

Vol: 1 No: 1 2016

H. Perimbangan Penerimaan (R/C ratio)
Analisa ini digunakan untuk mengetahui perbandingan antara rasio pendapatan yang
diperoleh terhadap total biaya yang dikeluarkan.
R/C = (Pendapatan atau Penerimaan : Total Biaya Operasional)
R/C = (Rp. 368.640.000,- : Rp. 212.757.199,-)
R/C = 1,73
I. Analisis Titik Impas (Break Even Point)
BEP kuantitas (kg) = [Biaya Tetap : {Harga per kg – (Biaya Variabel : Jumlah Penjualan)}]
BEP (kg) = [Rp. 40.799.999,- : {Rp. 80.000,- – (Rp. 171.957.200,-: 4.608 kg)}]
BEP (kg) = [Rp. 40.799.999,- : {Rp. 80.000,- – Rp. 37.317,-}]
BEP (kg) = [Rp. 40.799.999,- : Rp. 42.683,-]
BEP (kg) = 956 kg
Titik impas usaha pembesaran bawal bintang terletak pada saat volume produksi mencapai
956 kg ikan bawal bintang.
BEP (Rp) = [Biaya Tetap : {1- (Biaya Variabel : Penerimaan)}]
BEP (Rp) = [Rp. 40.799.999,- : {1- (Rp. 171.957.200,- : Rp. 368.640.000,-)}]
BEP (Rp) = [Rp. 40.799.999,- : {1- 0,466 }]
BEP (Rp) = [Rp. 40.799.999,- : 0,534]
BEP (Rp) = Rp. 76.404.492,Titik impas usaha pembesaran bawal bintang terletak pada saat harga produksi ditetapkan
Rp. ,-/kg ikan bawal bintang.
J. Jangka Waktu Pengembalian Modal (Pay Back Period)
Pay Back Period adalah waktu yang digunakan untuk memperoleh kembali seluruh modal
yang diinvestasikan dalam suatu usaha.
PP = (Total Investasi : Nilai Hasil Produksi) x tahun
PP = (Rp. 100.575.000,- : Rp.155.882.801,-) x tahun
PP = 0,65 tahun
Hasil ini menunjukan bahwa total modal yang dikeluarkan dalam usaha pembesaran bawal
bintang dapat diperoleh kembali setelah 6 bulan dan 15 hari.

55

AQUACULTURE FOR BUSINESS AND FOOD SECURITY

Vol: 1 No: 1 2016

DAFTAR PUSTAKA
M.F. M Maste , T.C. Cloth, J.F. Co u , a d N.E. Stolpe,”Flo ida Po pa o Trachinotus carolinus Is An
Alte ati e Spe ies fo Lo Sali ity Sh i p Po d Fa i g,” P ese ted At A ua ultu e
America, Las Vegas, February 14 (2006)
Q. Bone and R.H. Moore, Biology Of Fishes, Third Edition. Taylor & Francis Group (2008) 161-171,
260-271
http://www.djpb.kkp.go.id/benih/teknologi/BAWAL.pdf

56