makalah bina pribadi dan sosial

BAB II ISI
A. Pengertian Kecemasan
Menurut (Schaefer & Millman, 1981 ) mengemukakan kecemasan dan kekhawatiran
diartikn sebagai kesukaran, kesedihan, ketakutan, dan kegelisahan tentang masalah
atau perasaan sakit yang sudah diantisipasi atau yang di alami dimasa mendatang.
Kecemasan adalah suatu sinyal bahaya bahwa impul- impuls yang mengancam yang
sifatnya seksual atau agresif mendekat ke taraf ke sadaran.Kecemasan adalah emosi
yang

tidak

menyenangkan

yang

di

tandai

dengan


istilah

seperti

“kekhawatiran”,”perhatinan”. Dan rasa “takut”. Yang kadang kadang kita alami dalam
tinggakt yang berbeda-beda. Menurut ( Bogel & Zigerman, 2000; Weems dkk, 2001 )
mengemukakan bahwa anak yang cemas menunjukkan bias-bias kognitif dalam
mengolah informasi, separti menginterprestasikan situasi-situasi yang ambigu sebagai
ancaman, mengharapkan hasil yang negatif, meragukan kemampuan mereka yang
berhadapan dengan situasi yang bermasalah, melakukan self-talk yang negatif.
Menurut ( Stein dkk, 2001 ) menyatakan bahwa seseorang yang mengalami gangguan
kecemasan sosial selama masa remaja atau dewasa awal akan meningkatkan
kemungkinan untuk berkembangnya gangguan depresi di kemudian hari.
Menurut kamus psikologi tentang kecemasan antara lain :
1. Perasaan campuranberisikan ketakutandan keperhatinanmengenai masa-masa
mendatangtanpa sebab khusus ketakutan tersebut
2. Rasa takut dan ketakutan kronis pada tingkat yang ringan
3. Kekwatiran dan ketakutan yang meluap-luap
4. Satu dorongan sekunder mencakup suatu reaksi penghindaran
B. Ciri- Ciri Anak Pencemas

1. meliputi ketegangan emosional dan di ganggu oleh bayangan-bayangan
2. berdebar- debar
3. diare
4. berkeringat dingin pada telapak tangan
5. tegang, lamban bereaksi terhadap rangsangan yang datang
6. mimpi buruk
7. mudah tersinggung
8. mersa mual
C. Karakteristik
Anak yang cemas mudah dihinggapi rasa takut dan sering Nampak mencari hal yang
membuatnya cemas. Anak yang kecemasannya tinggi sering kali kurang populer,
kurang kreatif, dan kurang fleksibel. Mereka lebih mudah bersugesti, ragu-ragu, hatihati dan kaku. Cenderung dikelilingi perasaan tegang, kuatir, kesepian, dan merasa
kecil hati.

Anak yang pencemas memiliki ketergantungan yang lebih besar pada orang dewasa
dan kurang mengekspresikan kemarahannya kepada orang lainsecara terbuka. Mereka
juga memiliki skor yang rendah pada tes-tes prestasi dan intelegensi.
D. Macam-Macam Gangguan Kecemasan
1. Axiety equivalen (padanan kecemasan / psikoanalisa )
suatu reaksi sipatetik yang kuat, seperti detak jantungyang cepat, menggantikan

kecemasan yang tidak disadari
2. Axiety fixsation ( fiksasi kecemasan )
Mempertahan atau memindahkan reaksi kecemasan dari masa atau tingkat lebih
3.

dini dari perkembangan ketaraf yang lebih lanjut.
Axiety histeria (kisteris kecemasan )neorosa dengan karakteristik ketakuatan dan
gejala konvensia atau dengan perwujudan konflikberupa gangguan atau penyakit

somatis
4. Axiety neorosis ( neorosa kecemasan )
Suatu bentuk neorosa dengan ciri utama ialah kecemasan yang tidak disebabkan
oleh suatu rangsanganatau sebab khusussifat kronis dan mendalam.
5. Axiety object (objek kecemasan )
Pengganti atau pemindah ketakutan pada suatu objek yang mewakili pribadiyang
dulunya menimbulkan ketakutan tersebut.
6. Axiety reaction ( reaksi kecemasan )
Pada reaksi ini di ditandai oleh perasaan kecemasan yang kuat, disertai gejalagejala somatis seperti jantung berdebar-debar, sesak napas, pingsan
7. Axiety tolerance (toleranso kecemasan )
Tingkat kecemasan yang dapat ditanggung oleh seseorang tanpa menimbulkan

gangguan psikologis serius atau tanpa mengakibatkan kemampuan menyesuikan
diri.
Kecemasan di anggap tidak normal bila berlebihan dan menghambat fungsi
akademik dan sosial atau menjadi menyusahkan. Anak-anak dan juga orang
dewasa,

dapat

mengalami

jenis

gangguan

kecemasan

yang

dapat


diagnosis,termasuk fobia spesifik, fobia sosial, gangguan kecemaan menyeluruh,
PTSD, dan gangguan mood, termasuk depresi mayor dan gangguan bipolar.
Walaupun gangguan yang biasanyaberkembang pada awal masa kanak-kanak:
gangguan kecemasan akan perpisahan.
Ada macam-macam gangguan kecemasan antara lain
1. Fobia spesifik
Pobia spesifik adalah ketakutan yang beralasan yang disebabkan oleh
kehadiran dan antisipasi suatu objek spesifik. Pobia ini berdasarkan
ketakutanya adalah darah, cedara, penyuntikan, binatang. Hal ini ditakuti
banyak budaya sebagai contohnya di cina, peleng adalah ketakutan pada

dinginndimana seseorang mengalami kekhawatiran bahwa hilangnya panas
tubuh dapat menyebabkan nyawa terancam.
2. Pobia sosial
Pobia sosial adalah ketakutan yang menetap dan tidak rasional yang umumnya
berkaitan dengankeberadaan orang lain. Pobia ini dapat merusak, sedemikian
parah sehingga angka bunuh diri pada orang yang menderita pobia ini lebih
tinggi dari angka gangguan anxietyl lain (Schneier dkk, 1992 ). Memang
istilah anxiety sosial, baru-baru ini di ajukan karena beratnya masalah dan
konsekuensi negatif bagi orang yang mengalami gangguan pobia lain

(Liebowist dkk, 2000).Individu pobia sosial biasanya mencoba menghindari
situasi dimana ia mungkin dinilai dan menunjukkan tanda-tanda kecemasan
atau berprillaku memalukan. Ketakutan yang ditunjukkan dengan berkeringat
yang berlebihan,berbicara didepan publik, toilet umum, dan tempat-tempat
umum lainya.
3. Gangguan kecemasan menyeluruh (generalized anxiety disorder/ GAD)
Menurut pandangan teori psikoanalisis berpendapat bahwa sumber kecemasan
menyeluruh adalah konflik yang tidak di sadari antara ego dan impuls-impuls
id. Impul-impul tersebut, yang bersifat seksual atau agresif, berusaha untuk
mengekspresikan dirinya, namun ego tidak membiarkanya karena tanpa
disadari ia merasa takut terhadap hukuman yang akan diterima. Karena
sumber kecemasan tidak disadari, individu tersebut mengalami kecemasan dan
stress tanpa diketahui mengapa demikian.
4. Gangguan kecemasan akan perpisahan
Gangguan kecemasan akan perpisahan merupakan hal normal bila anak-anak
menunjukkan kecemasan bila mereka dipisahkan dari pengasuh mereka.
( Mary Ainsworth, 1989 ) meneliti tentang perkembangan prilaku kelekatan,
mencatat bahwa kecemasan akanperpisahan adalah ciri normal dari hubungan
anak dengan pengasuhnya sdimulai sejak tahun pertama. Perasaan aman yang
dihasilkan oleh ikatan kelekatan, tampaknya anak dapat mengekplorasikan

lingkungan mereka dan secara progresif mandiri dari pengasuhnya (Bowlby,
1988). Gangguan kecemasan akan perpisahan, seorang anak menunjukkan
kecemasan yang terus-menerus, ketika dipisahkan dari orang tuanya, yang
tidak konsisten dengan tingkat perkembangan anak, anak-anak separti ini
cendrung terikat pada orang tuanya dan tidak memnginkan perpisahan
sesingkat apapun.
5. Gangguan kecemasan merata

Rasa cemas merupakan gejala utama ( cemas merata atau panik ) atau rasa
cemas yang di alami bila individu tidak menghindari situasi tertentu yang
ditakuti ( fobia ) atau tetap melakukan ritual tertentu atau terpaku pada pikiran
tertentu. Seseorang yang menderita gangguan kecemasan merata ( generalized
anxiety disolder ) setiap hari hidup dalam keadaan tegang. Dia selalu merasa
serba salah atau khawatirdan cendrung memberi reaksi yang berlebihan pada
stress yang ringan. Keluhan fisik yang lazim antra lain adalah tidak dapat
tenang, tidur terganggu, kelelahan, macam-macam sakit kepala, kepeningan,
dan jantung berdebar-debar. Disamping itu, individu tersebut terus menerus
mengkawtirkan segala macam masalah yang mungkin terjadi dan sulit sekali
berkonsentrasi atau mengambil keputusan. Jika individu mengambil keputusan
, hal ini akan menghasilkan kekahwatiran lebih lanjut.

E. Faktor- faktor Penyebab yang Mempengaruhi Kecemasan
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kecemasan antara lain :
1. Faktor psikologis
Penyebab gangguan anxiety mencerminkan beberapa kondisi ketika memasuki
usia tua. Masalah kecemasan sering kali dihubungkan dengan penyakit medis.
Dan dapat merupakan reaksi kekwatiran menderita sakit dan menjadi lemah.
Kadang kecemasan orang lanjut usia dapat merupakan reaksi terhadap obat
tertentu.tanda penderita ektrim,kadang agresif, demensia,kecemasan akibat
kebingungan dan frustasisaat mereka tidak dapat melakukanhal yang tampak
kecil.
Banyak perubahan psikologis yang terjadi sejalan dengan penuaan. Perubahan
dalam metabolisme kalsium mengakibatkan tulang menjadi rapuh dan
meningkatkan resiko patah bila terjatuh. Kulit tumbuh kurang elastis
menyebabkan keriput dan lipatan. Indra menjadi kurang tajam. Sehingga orang tua
kurang dapat melihat dan mendengar secara akurat. Orang lanjut usia lanjut butuh
waktu lama untuk merespon untuk berbagai reaksi baik mereka mengemudi dan
melakukan tes intelegensi. Sebagai contoh, pengemudi yang sudah tua butuh
waktu yang lama untuk berinteraksi dengan tanda-tanda lalu lintas atau kendaraan
lainnya. Fungsi kekebalan tubuh semakin berkurang efektif seiring meningkatnya
usia, sehingga orang menjadi lebih rentan terhadap penyakit ketika menua. Kulit

menjadi kurang elastis sehingga mudah tergeropes. Indra pendengaran berkurang,
sebagaimana elastisitasnya lensa mata, yang membuat mereka lebih sulit untuk
pokus

pada

objek

yang

dekat

dan

tulisan

yang

tercetak.


Perubahan kognitif terjadi sejalan dengan usia. Sangatlah normal bagi orang usia
tua mengalami beberapa penurunan fungsi memori dan kemampuan kognitif
umum, sebagaimana yang di ukur oleh tes intelegensi atau tes IQ.
Hal yang penting disini adalah demensia / kepikunan bukan merupakan hasil dari
proses penuaan yang normal ( USDHHS, 1999a). ini merupakan tanda penyakit
otak degeneratif. Penyaringan dan pengujian dengan menggunakan tes neorologi
dan neoropsikologi dapat membantu membedakan demensia dengan penuaan yang
normal.
2. Faktor Biologis
Bukti –bukti makin makin bertambah mengenai pentingnya faktor biologis pada
gangguan kecemasan, seperti hereditas dan ketidakseimbangan biokimia di otak.
Ada beberapa faktor biologis yang mempengaruhi kecemasan seseorang, antara
laini :
a. Faktor genetis
b. Neotransmiter
3. Faktor kognitif
Fokus dari perspektif kognitif adalah pada peran cara berpikir yang terdistorsi dan
disfungsional yang memungkin memegang peran pada pengembangan gangguan
kecemasan.
4. Faktor neorologis

Ada beberapa faktor kecemasan antara lan :
a. Ketakutan yang terus menerus disebabkan oleh kerusakan dan kegagalan yang
bertubi-tubi
b. Dorongan seksual yang tidak mendapat kepuasan dan terlambat sehingga
mengakibatkan timbulnya konflik batin (freud)
c. Kecendrungan kesadaran diri yang terhalang (Adler)
d. Represi terhadap macam-macam masalah emosi, tapi tidak berlangsung secara
sempurna.
F. Penanganan Gangguan Kecemasan
1. Pendekatan psikodinamika
Dari perspektif psikodinamika, kecemasan merfleksikan energi yang dilekatkan
kepada konflik tak sedar dan usaha ego untuk membiarkan tetap terepsi.
Psikoanalisa tradisional menyadarkan bahwa kecemasan klien merupakan
simbolis dari konflik dalam diri mereka. Dengan demikian ego dapat lebih
memberi perhatian kepada tugas yang kreatif dan memberi peningkatan.
2. Pendekatan humanistik
Terapi ini bertujuan untuk membantu mereka untuk memahami

dan

mengekspresikan bakat-bakat serta perasaan mereka yang sesungguhnya, sebai
akibatnya, klein menjadi bebas untuk menemukan dan menerima diri mereka yang

sesungguhnya, tidak beraksi dengan kecemasan bila perasaan mereka yang
sesungguhnya dan kebutuhan mereka mulai muncul kepermukaan.
3. Pendekatan Biologis
Masalah potensial dengan terapi obat adalah bahwa pasien kemungkinkan
menggap perbaikan klinis yang terjadi disebabkan oleh obat dan bukan karena
sumber daya mereka sendiri. Obat ini tidak memberikan kesembuhan total.
Kambuh sering pasien menghentikan pengobatan.

4. Pendekatan belajar
Cara menangani pendekatan belajar ini berusaha untuk membantu individu
menjadi lebih efektif dalam menghadapi objek- objek atau situasi yang
menimbulkan ketakutan dan kecemasan.
Ada beberapa cara Penangulangan kecemasan antara lain :
a. Menitik beratkan masalahnya: individu menilai situasi yang menimbulkan
kecemasan dan kemudian melakukan sesuatu untuk mengubah atau
menghindarinya.
b. Menitikberatkan emosinya : individu harus berusaha mereduksi perasaan
cemas melalui berbagai macam cara dan tidak secara langsung menghadapi
masalah yang menimbulkan kecemasan itu.