TANGGAPAN MASYARAKAT PANTAI SIVALENTA SEBAGAI DAERAH TUJUAN WISATA DI DESA LENDE TOVEA KECAMATAN SIRENJA KABUPATEN DONGGALA

  

TANGGAPAN MASYARAKAT PANTAI SIVALENTA SEBAGAI

DAERAH TUJUAN WISATA DI DESA LENDE TOVEA KECAMATAN

SIRENJA KABUPATEN DONGGALA

1 2 2 Rostina , Nurvita , dan Ika Listiqowati

Rostina

1 2 Mahasiswa Pendidikan Geografi Dosen Pendidikan Geografi

  Program Studi Penddikan Geografi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako

  

ABSTRAK

  Permasalahan yang terdapat pada objek wisata pantai Sivalenta yaitu sarana rekreasi, fasilitas penunjang yang belum memadai seperti: belum ada aliran listrik, belum ada cottage yang disediakan oleh pihak pengelola wisata, serta akses jalan menuju lokasi wisata yang masih kurang memadai. Dalam hal ini pemerintah berperan penting untuk membenahi serta menyediakan sarana dan prasarana yang memadai guna menarik minat kunjung wisatawan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tanggapan masyarakat pantai Sivalenta sebagai daerah tujuan wisata di Desa Lende Tovea Kecamatan Sirenja Kabupaten Donggala. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan ekologi. Metode yang digunakan adalah metode penelitian survei. Teknik pengumpulan data meliputi: observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara umum tanggapan masyarakat pantai Sivalenta berdasarkan kategori pengetahuan setuju jika pantai Sivalenta dijadikan daerah tujuan wisata karena dapat menambah perekonomian masyarakat yang mengelola wisata seperti mereka yang menjaga parkiran dan membersihkan Wc. Sementara itu dilihat dari kategori sikap menunjukkan bahwa masyarakat setuju jika pantai Sivalenta dijadikan daerah tujuan wisata karena mereka juga ikut serta dalam mempromosikan lokasi wisata melalui media sosial yaitu facebook dan kategori motif bertindak bahwa masyarakat setuju jika pantai Sivalenta dijadikan daerah tujuan wisata dilihat dari tindakan masyarakat dalam menjaga kebersihan pantai serta membantu dalam hal penyediaan fasilitas seperti gazebo, menjaga kebersihan kamar mandi, serta menjaga keamanan parkiran.

  Kata Kunci: Tanggapan, Masyarakat, Pariwisata, Objek Wisata Pantai

  

ABSTRACT

The problems that are found in Sivalenta beach tourism objects are recreational facilities,

inadequate supporting facilities such as: there is no electricity, there are no cottages provided by the

tour manager, and road access to tourist sites is still inadequate. In this case the government plays an

important role to improve and provide adequate facilities and infrastructure to attract tourists visiting

interest. The purpose of this study was to describe the response of the Sivalenta beach community as a

tourist destination in Lende Tovea Village, Sirenja District, Donggala Regency. This type of research

is a qualitative descriptive study using an ecological approach. The method used is the survey

research method. Data collection techniques include: observation, interviews, and documentation.

  

The results of this study indicate that in general the response of the Sivalenta coastal community

based on the knowledge category agrees that the Sivalenta beach is used as a tourist destination

because it can increase the economy of the people who manage tourism such as those who maintain

parking and clean the Wc. Meanwhile seen from the attitude category shows that the community

agrees that Sivalenta beach is used as a tourist destination because they also participate in promoting

tourist sites through social media, namely facebook and acting motive categories that the community

agrees if Sivalenta beach is used as a tourist destination maintain the cleanliness of the beach and

help in terms of providing facilities such as gazebos, maintaining the cleanliness of the bathroom, and

maintaining the security of the parking lot.

  Keywords: Responses, Society, Tourism, Beach Tourism Objects PENDAHULUAN

  Indonesia adalah negara yang kaya akan keindahan alam dan beranekaragam budaya. Seiring dengan perkembangan dunia pariwisata di Indonesia maka dilakukan usaha-usaha untuk menampilkan hal-hal yang menarik. Pariwisata alam merupakan bagian dari kegiatan pariwisata nasional, yang bertumpu pada sumber daya alam sebagai objek dan daya tarik wisata. Potensi pariwisatanya sudah terkenal hingga kemancanegara. Mulai dari pariwisata bahari, pariwisata gunung, pariwisata budaya, dan lain sebagainya.

  Sulawesi Tengah merupakan Provinsi terluas di Pulau Sulawesi. Provinsi ini memiliki keindahan alam yang mempesona dan tidak kalah menarik dengan objek wisata di luar Sulawesi Tengah. Provinsi Sulawesi Tengah memiliki beberapa objek wisata yang sangat menarik dan layak dijadikan referensi bagi wisatawan lokal maupun mancanegara yang akan berkunjung, salah satu objek wisata yang ada di Sulawesi Tengah adalah Pantai Sivalenta.

  Pantai Sivialenta merupakan salah satu daerah tujuan wisata yang terletak di Desa Lende Tovea Kecamatan Sirenja Kabupaten Dongala. Pemerintah berharap pantai ini dapat menjadikan Desa Lende Tovea lebih dikenal dikalangan masyarakat khususnya dibidang pariwisata, masih banyak masyarakat yang belum mengetahui keberadaan objek wisata pantai Sivalenta karena merupakan daerah tujuan wisata baru.

  Sebelum pantai Sivalenta dijadikan sebagai daerah tujuan wisata baru, lokasi ini telah dikunjungi oleh Dinas Pariwisata dan Pemerintah Desa setempat guna melakukan observasi awal untuk mengetahui kelayakan atau syarat yang menjadikan lokasi pantai sebagai tempat yang bisa menarik minat pengunjung, daerah tujuan wisata tersebut mulai dibuka pada tanggal 25 November 2016.

  Di kawasan objek wisata pantai ini masih banyak potensi alam yang belum dimanfaatkan secara maksimal, keindahan alam dan potensi wisata yang terkandung di dalam kawasan wisata pantai ini belum semuanya tergali. Ciri khusus yang membedakan pantai Sivalenta dengan pantai yang lain adalah letak pantainya yang strategis berada diantara pegunungan sehingga suasananya sejuk memberikan kenyamanan tersendiri bagi pengunjungnya dan dilengkapi fasilitas seperti gazebo, Wc, serta parkirannya yang luas dan teratur tidak seperti pantai lainnya yang biasanya tempat parkirannya tidak teratur. Lokasi pantai Sivalenta ini terletak di dekat pegunungan yang memiliki mata air yang dimanfaatkan oleh pihak pengelola wisata pantai Sivalenta untuk Mandi Cuci Kakus (MCK) di lokasi wisata.

  Permasalahan yang terdapat pada objek wisata pantai Sivalenta yaitu sarana rekreasi, fasilitas penunjang yang belum memadai seperti: belum ada aliran listrik, belum ada cottage yang disediakan oleh pihak pengelola wisata, serta akses jalan menuju lokasi wisata yang masih kurang memadai. Dalam hal ini pemerintah berperan penting untuk membenahi serta mennyediakan sarana dan prasarana yang memadai guna menarik minat kunjung wisatawan.

  Selain permasalahan pada fasilitas yang belum memadai, pemerintah setempat harus memperhatikan daya tarik wisata yang akan dijual harus memenuhi tiga syarat agar memberikan kepuasan kepada wisatawan/pengunjung, antara lain: a) Apa yang dapat dilihat (something to see) di tempat tersebut harus ada objek wisata dan atraksi wisata yang berbeda dengan apa yang ada ditempat wisata lain, b) Apa yang dapat dilakukan (something to do) di tempat tersebut ada sesuatu yang dapat dilihat dan disaksikan, harus pula disediakan fasilitas rekreasi atau amusement dan tempat atau kegiatan lain yang dapat membuat mereka betah tinggal lebih lama, c) Apa yang dapat dibeli (something to buy) di tempat tersebut harus tersedia fasilitas untuk berbelanja (shopping), terutama barang-barang souvenir dan kerajinan rakyat sebagai oleh-oleh untuk dibawa pulang ke tempat asal masing-masing. (Yoeti, 1996: 177).

  METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif, dengan metode penelitian survei.

  Penelitian dilaksanakan di Desa Lende Tovea Kecamatan Sirenja Kabupaten Donggala Provinsi Sulawesi Tengah. Lokasi ini dipilih karena memiliki pemandangan laut yang indah serta tempatnya sangat strategis karena berada diantara pegunungan, sehingga dapat menarik kembali minat wisatawan untuk mengunjungi objek wisata tersebut. Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik Purposive sampling atau sampel bertujuan. Sugiyono (2014: 126) menyatakan bahwa purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Subjek penelitian ini adalah 2 orang aparat desa dan 13 masyarakat yang bermukim di daerah sekitar wilayah pantai sehingga informan pada penelitin ini sebanyak 15 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi.

  Data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi selanjutnya dianalisis secara deskiptif, tujuannya adalah untuk mendeskripsikan atau memberikan gambaran bagaimana tanggapan masyarakat pantai Sivalenta sebagai daerah tujuan wisata di Desa Lende Tovea Kecamatan Sirenja Kabupaten Donggala. Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2014:383) mengemukakan bahwa, Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan secara interaktif melalui proses data

  reduction, data display, dan verivication.

HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

  Pantai Sivalenta merupakan pantai yang terletak di Desa Lende Tovea, pantai tersebut belum lama dijadikan sebagai daerah tujun wisata. Nama pantai Sivalenta sendiri berasal dari bahasa Kaili Pendau yang memiliki arti yaitu, Siva/siwa yang berarti tanah dan lenta artinya tempat sembunyi/pembuangan. Jadi dapat diartikan bahwa pantai Sivalenta adalah tempat bersembunyi bagi orang-orang Desa Lende Tovea pada zaman dahulu pada masa penjajahan Belanda. Pemerintah setempat sepakat untuk menyebut pantai tersebut sebagai pantai Sivalenta karena dikutip dari sejarah pada masa penjajahan itu bahwa tempat itulah yang bersejarah di Desa Lende karena zaman dahulu dijadikan sebagai tempat persembunyian oleh masyarakat pada masa penjajahan Belanda. Panjang pasir putih pantai Sivalenta yaitu 480 meter yang dibatasi oleh batu karang diujung pasir putih tersebut.

Fasilitas Penunjang Rekreasi di Objek Wisata Pantai Sivalenta

  Fasilitas penunjang merupakan fasilitas pendukung kepariwisataan yang berfungsi memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi wisatawan. Kelengkapan fasilitas dapat meningkatkan jumlah pengunjung di objek wisata tersebut. Adapun fasilitas penunjang yang terdapat di objek wisata pantai Sivalenta terdiri dari: a. Area untuk mendirikan tenda

  Mengingat prinsip pariwisata yaitu, bagaimana membuat wisatawan bertahan lama dan menghabiskan uang dilingkungan objek wisata yang dikunjunginya agar dapat memajukan perekonomian, maka objek wisata seharusnya menyediakan area untuk mendirikan tenda. Pengunjung yang hendak menginap dapat mendirikan tenda di area pantai pantai Sivalenta dengan keindahan pasir putih yang terhampar luas nan indah.

  b. Warung

  Jumlah warung yang terdapat di objek wisata pantai sebanyak lima warung, terdiri dari dua warung makan dan tiga kios sederhana yang menjual berbagai jajanan seperti mie instan, dan makanan ringan.

  c. Kamar mandi/Wc Kamar mandi/Wc merupakan hal pokok dan penting yang harus ada dilingkungan objek wisata, saat ini terdapat dua buah kamar mandi yang ada dilokasi wisata dengan kondisimasih layak pakai dan bersih, air yang digunakan juga bersih.

  d. Gazebo Di pantai Sivalenta terdapat lima belas gazebo dengan kondisi layak pakai dan jumlah orang yang bisa ditampung per gazebo yaitu sebanyak lima sampai delapan orang.

  3. Objek Wisata Pantai Sivalenta

  Berdasarkan hasil wawancara mengenai objek wisata pantai Sivalenta yang telah dilakukan dengan masyarakat setempat, dikatakan bahwa objek wisata pantai Sivalenta memiliki potensi yang unik dan layak untuk dikembangkan dari segi penataan lingkungan, penyediaan sarana dan prasarana wisata yang memadai, atraksi, serta daya tarik wisata guna menambah jumlah wisatawan. Jumlah pengunjung objek wisata pantai Sivalenta dalam satu pekanyakni terbanyak 400 pengunjung pada hari minggu dan jumlah terendah yakni 25 pengunjung pada hari senin. Wisatawan paling banyak berkunjung pada hari jumat sore sampai hari minggu sore.

  4. Tanggapan Masyarakat Berdasarkan Kategori Pengetahuan, Sikap, dan Motif bertindak

  Tanggapan masyarakat berdasarkan kategori pengetahuan sangat setuju pantai Sivalenta dijadikan daerah tujuan wisata karena berdasarkan observasi dan wawancara dengan masyarakat, pantai Sivalenta memiliki panorama yang sangat indah akan tetapi masih kekurangan sarana dan prasarana serta aksesibilitas yang masih menjadi kendala dari pengembangan sedangkan pantai Sivalenta mulai ramai dikunjungi wisatawan. Aksesibilitas berarti kemudahan melakukan pergerakan diantara dua tempat. Tanggapan masyarakat berdasarkan kategori sikap setuju pantai Sivalenta dijadikan daerah tujuan wisata dilihat dari cara mereka ikut berpartisipasi dalam pengelolaan pantai seperti dalam hal menjaga kebersihan pantai. Tanggapan masyarakat berdasarkan kategori motif bertindak setuju pantai Sivalenta dijadikan sebagai daerah tujuan wisata dilihat dari tindakan merekaikut berpartisipasi dalam melakukan promosi wisata dengan cara mengunggah foto pantai Sivalenta melalui media sosial yaitu facebook.

  Secara umum tanggapan masyarakat pantai Sivalenta berdasarkan kategori pengetahuan, sikap, dan motif bertindak setuju untuk dijadikan objek wisata karena pantai Sivalenta memiliki berbagai potensi yang belum dikembangkan seperti karang, keindahan lautnya, serta masih alaminya daerah sekitar pantai Sivalenta. Potensi pantai inilah yang dipromosikan kepada wisatawan.

  KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

  Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tanggapan masyarakat pantai Sivalenta kategori pengetahuan, sikap, dan motif bertindak maka diperoleh hasil bahwa masyarakat pantai Sivalenta setuju apabila dijadikan sebagai objek wisata. Untuk memenuhi syarat daya tarik wisata yang layak dijual agar memberikan kepuasan kepada wisatawan/pengunjung, objek wisata pantai Sivalenta harus memenuhi tiga syarat sebagai berikut yaitu: apa yang dapat dilihat (something to see) yaitu pemandangan laut dan pasir putih yang indah, apa yang dapat dilakukan (something to do) yaitu hal yang dilakukan oleh pengunjung: mandi laut, menikmati sunset dan sunrise, dan sekedar melakukan foto selfi dengan objek pantai yang indah, apa yang dapat dibeli (something to buy) untuk meningkatkan jumlah pengunjung pemerintah dan pihak yang terkait dalam pengelolaan wisata perlu menyediakan barang khas untuk dijual karena saat ini belum tersedia barang khas yang bisa dijadikan sebagai cindera mata oleh pengunjung.

  Saran

  1. Bagi masyarakat Perlunya meningkatkan kerjasama dan kesadaran dalam mengelola dan menjaga kebersihan pantai Sivalenta agar tidak mengurangi minat kunjungan wisatawan.

  2. Bagi pemerintah Pemerintah setempat harus lebih peduli terhadap pengembangan pantai Sivalenta seperti dalam hal pemenuhan sarana dan prasarana yang memadai. Pihak pengelolah objek wisata (Dinas Pariwisata Kabupaten Donggala) juga harus peka terhadap perkembangan yang terjadi dalam industri pariwisata agar tidak mengalami ketertinggalan dan tidak kesulitan menghadapi persaingan dengan objek wisata lain. Guna meningkatkan jumlah pengunjung, pemerintah dan

  3. Bagi pengunjung/ wisatawan Pengunjung diharapkan dapat membantu pemerintah dan masyarakat setempat dalam hal mempromosikan daerah tujuan wisata kepada masyarakat luar. Selain itu, pengunjung juga diharapkan dapat menjaga kebersihan pantai agar tetap terjaga keindahannya.

  DAFTAR RUJUKAN Sugiyono.(2011). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.

  Bandung: Alfabeta.

  Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.

  Bandung: Alfabeta. Yoeti, Oka A. (1985). Pengantar Ilmu Pariwisata, Penerbit Angkasa, Bandung.