SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2011 BUKU 4 RAMBU-RAMBU PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU (PLPG)

  

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN

TAHUN 2011

BUKU 4

RAMBU-RAMBU PELAKSANAAN

PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU (PLPG)

  

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

2011

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2011

  Buku 1 Pedoman Penetapan Peserta Buku 2 Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sertifikasi Buku 3 Pedoman Penyusunan Portofolio Buku 4 Rambu-rambu Pelaksanaan Pendidikan dan

  Latihan Profesi Guru (PLPG)

  

Tim Penyusun

Prof. Dr. Supriadi Rustad (Direktur Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ditjen Dikti)

Dr. Badrun Karto Wagiran, M.Pd. (Universitas Negeri Yogyakarta)

  

Prof. Dr. Ismet Basuki, M.Pd. (Universitas Negeri Surabaya)

Drs. Suyud, M.Pd. (Universitas Negeri Yogyakarta)

Dr. Adi Rahmat (Universitas Pendidikan Indonesia)

Prof. Dr. Wahyu Hardyanto (Universitas Negeri Semarang)

  

Dr. Soeprijanto (Universitas Negeri Jakarta)

Ir. Ridwan, M.Sc. (Dit. Diktendik, Ditjen Dikti)

Drs. Agus Susilohadi, M.Si. (Dit. Diktendik, Ditjen Dikti)

Dr. Syahril, M.Pd (Dit. Diktendik, Ditjen Dikti)

  

Kontributor

Prof. Dr. Muchlas Samani (Universitas Negeri Surabaya)

Prof. Dr. A. Mukhadis, M.Pd. (Universitas Negeri Malang)

  

Prof. Dr. Yatim Riyanto, M.Pd. (Universitas Negeri Surabaya)

Drs. Arif Antono (Pusbang Profdik, BPSDMP dan PMP)

Dra. Santi Ambarrukmi, M.Ed (Pusbang Profdik, BPSDMP dan PMP)

  Copyright © 2011, Kementerian Pendidikan Nasional Hak cipta dilindungi undang-undang

  Dilarang mengcopy sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan Nasional.

ISBN 978-979-8439-60-5

KATA PENGANTAR

  

Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003, Undang-undang RI Nomor 14

Tahun 2005 dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005

mengamanatkan bahwa guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi,

sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan

untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

Guru profesional dipersyaratkan memiliki kualifikasi akademik yang relevan

dengan mata pelajaran yang diampunya dan menguasai kompetensi

sebagaimana dituntut oleh Undang-undang Guru dan Dosen. Pengakuan guru

sebagai pendidik profesional dibuktikan dengan sertifikat pendidik yang

diperoleh melalui suatu proses sistematik yang disebut sertifikasi.

Sertifikasi bagi guru dalam jabatan sebagai salah satu upaya peningkatan

mutu guru diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan pada satuan

pendidikan formal secara berkelanjutan. Guru dalam jabatan yang telah

memenuhi persyaratan sertifikasi, dapat mengikuti sertifikasi melalui: (1)

Pemberian Sertifikat Pendidik secara Langsung (PSPL), (2) Portofolio (PF), (3)

Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG), atau (4) Pendidikan Profesi Guru

(PPG). Untuk sertifikasi guru dalam jabatan melalui PPG diatur dalam buku

panduan tersendiri.

  

Untuk menjamin standardisasi mutu proses dan hasil PLPG, perlu disusun

rambu-rambu penyelenggaraan PLPG. Rambu-rambu PLPG ini digunakan

sebagai pedoman dalam penyelenggaraan PLPG oleh rayon LPTK

penyelenggara sertifikasi bagi guru dalam jabatan tahun 2011.

  

Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada Tim

Sertifikasi Guru yang tergabung dalam Pelaksana Harian Konsorsium Sertifikasi

Guru yang telah bekerja keras dengan penuh dedikasi dalam

menyempurnakan rambu-rambu ini. Mudah-mudahan melalui rambu-rambu

ini, penyelenggaraan PLPG dapat terlaksana secara efektif dan efisien.

  Jakarta, Maret 2011 Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Prof. Dr. Djoko Santoso NIP 195309091978031003

DAFTAR ISI

  Halaman KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI A.

  1 LATAR BELAKANG ………………………………………………………………………… B.

  2 DASAR HUKUM ……………………………………….…………………………………… C.

  3 TUJUAN …………………………………………………….……………………………..…… D.

  3 PESERTA ………………………………………………………………………………..….….

  E.

  4 PENYELENGGARAAN …………………………………………………..………………..

  F.

  5 MATERI ……………………………………………………………………………..……......

  G.

  6 INSTRUKTUR ………………………………………………………….……………………..

  H.

  8 SKENARIO WORKSHOP ………………………………………………………………… I.

  12 UJIAN …………………………………………………………………………………..………. J.

  16 UJIAN ULANG …………………………………………………………………..………….. K.

  17 KETENTUAN LAIN …………………………………………………………………………. LAMPIRAN-LAMPIRAN ..............................................................................

  18

  DAFTAR LAMPIRAN Halaman LAMPIRAN 1 Rambu-Rambu Struktur Kurikulum Pendidikan dan

  Pelatihan Profesi Guru (PLPG) Taman Kanak-Kanak .........

  19 LAMPIRAN 2 Rambu-Rambu Struktur Kurikulum Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru (PLPG) SD/SDLB ...........................

  21 LAMPIRAN 3 Rambu-Rambu Struktur Kurikulum Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru (PLPG) SMP/SMP-LB ....................

  23 LAMPIRAN 4 Rambu-Rambu Struktur Kurikulum Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru (PLPG) SMA/SMA-LB ..................

  25 LAMPIRAN 5 Rambu-Rambu Struktur Kurikulum Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru (PLPG) SMK (Kelompok Mapel Adaptif dan Produktif) ......................................................

  27 LAMPIRAN 6 Rambu-Rambu Struktur Kurikulum Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru yang diangkat Dalam Jabatan Pengawas SD/ SD-LB/SMP/SMP-LB/ SMA/SMA-LB/SMK

  29 LAMPIRAN 7 Rambu-Rambu Struktur Kurikulum Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru Bimbingan dan Konseling SD/SD- LB/SMP/SMP-LB/ SMA/SMA-LB/SMK ..............................

  31 LAMPIRAN 8 Upaya Peningkatan Kompetensi Kepribadian dan Sosial

  33 LAMPIRAN 9 Instrumen Penilaian Teman Sejawat untuk Ujian Ulang (IPTSUU) 35 ………………………………………………………………………

  LAMPIRAN 10 Rambu-rambu Ujian PLPG ................................................

  36 LAMPIRAN 11 Instrumen Penilaian Proposal Penelitian Tindakan/ Penelitian Tindakan Kelas (IPP-PTK) 40 ……………………………... LAMPIRAN 12 Instrumen Penilaian Perencanaan Pembelajaran (IPPP)

  42 LAMPIRAN 13 Instrumen Penilaian Perencanaan Bimbingan Konseling

  43 (IPPBK) ………………………………………………………………………….

  LAMPIRAN 14 Instrumen Penilaian Perencanaan Kepengawasan Manajerial (IPPKM) 44 ………………………………………………………

  LAMPIRAN 15 Instrumen Penilaian Perencanaan Kepengawasan Akademik (IPPKA) 45 …………………………………….……………………

  LAMPIRAN 16 Instrumen Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran (IPPP) ....

  46 LAMPIRAN 17 Instrumen Penilaian Kemampuan Melakukan Bimbingan dan Konseling (IPKMBK) 48 …………………………………………………

  LAMPIRAN 18 Instrumen Penilaian Laporan Pelaksanaan Program

Pelayanan Bimbingan dan Konseling (IPLP3BK)

49 …............ LAMPIRAN 19 Instrumen Penilaian Kepengawasan Manajerial (IPKM)

  51 (untuk tampilan kedua) ……………………………………………….. LAMPIRAN 20 Instrumen Penilaian Kemampuan Kepengawasan Akademik/Rancangan Pembinaan (IPKPA)

  52 …..................... LAMPIRAN 21 Instrumen Penilaian Laporan Pelaksanaan Program Kepngawasan

  53 (IPLPPK) …………………………………………………. LAMPIRAN 22 Instrumen Penilaian Proses Workshop

  55 (IPPW) ……………… LAMPIRAN 23 Perluasan Kewenangan Instruktur PLPG

  56 ……………………….

A. LATAR BELAKANG

  Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru menyatakan guru adalah pendidik professional. Guru yang dimaksud meliputi guru kelas, guru mata pelajaran, guru bimbingan dan konseling/ konselor, dan guru yang diangkat dalam jabatan pengawas satuan pendidikan. Guru profesional dipersyaratkan memiliki kualifikasi akademik yang relevan dengan mata pelajaran yang diampunya dan menguasai kompetensi sebagaimana dituntut oleh Undang-undang Guru dan Dosen. Pengakuan guru sebagai pendidik profesional dibuktikan dengan sertifikat pendidik yang diperoleh melalui suatu proses sistematik yang disebut sertifikasi. Sertifikasi bagi guru dalam jabatan sebagai salah satu upaya peningkatan mutu guru diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan pada satuan pendidikan formal secara berkelanjutan. Guru dalam jabatan yang telah memenuhi persyaratan dapat mengikuti sertifikasi melalui: (1) Pemberian Sertifikat Pendidik secara Langsung (PSPL), (2) Portofolio (PF), (3) Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG), atau (4) Pendidikan Profesi Guru (PPG). Untuk sertifikasi guru dalam jabatan melalui PPG diatur dalam buku panduan tersendiri. Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2011 tentang Sertifikasi bagi Guru Dalam Jabatan, alur pelaksanaan sertifikasi bagi guru dalam jabatan disajikan pada Gambar 1.

  

Gambar 1. Alur sertifikasi bagi guru dalam Jabatan

B.

DASAR HUKUM

  Sertifikasi bagi guru dalam jabatan sebagai upaya meningkatkan profesionalitas guru di Indonesia, diselenggarakan berdasarkan landasan hukum sebagai berikut.

  1. Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

  2. Undang-undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

  3. Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

  4. Peraturan Pemerintah RI Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru.

  5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2005 tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Pendidik.

6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2011 tentang Sertifikasi bagi Guru Dalam Jabatan.

  C. TUJUAN Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) bertujuan untuk meningkatkan kompetensi, profesionalisme, dan menentukan kelulusan guru peserta sertifikasi.

  D. PESERTA Peserta PLPG adalah guru yang bertugas sebagai guru kelas, guru mata pelajaran, guru bimbingan dan konseling atau konselor di sekolah , serta guru yang diangkat dalam jabatan pengawas satuan pendidikan yang memilih (1) sertifikasi pola PLPG, (2) pola portofolio tetapi tidak lulus tes awal atau tidak lulus penilaian portofolio, atau tidak lulus verifikasi berkas portofolio, dan (3) PSPL tetapi berstatus tidak memenuhi persyaratan.

  Peserta yang memilih pola PLPG secara langsung harus menyerahkan: (1) fotokopi Ijazah S-1 atau D-IV, serta Ijazah S-2 dan atau S-3 (bagi yang memiliki) dan disahkan oleh perguruan tinggi yang mengeluarkan, (2) fotokopi SK pengangkatan dan SK terakhir yang disahkan oleh pejabat terkait, (3) fotokopi SK mengajar dari Kepala Sekolah yang disahkan oleh atasan, dan (4) Format A1 yang telah ditandatangani oleh LPMP dan Dinas Pendidikan Kabupaten/kota. Peserta yang dipanggil untuk mengikuti PLPG harus membawa referensi, data yang relevan dengan bidang keahlian masing-masing, dan Laptop. Guru kelas dan guru mata pelajaran membawa kurikulum, buku, referensi, contoh RPP, dan diharapkan membawa laptop. Guru BK membawa buku, referensi, contoh rencana program layanan dan bimbingan, contoh laporan pelaksanaan bimbingan, data-data relevan, dan laptop. Guru yang diangkat dalam jabatan pengawas satuan pendidikan membawa buku, referensi, contoh RKA, RKM, contoh laporan kepengawasan, data-data relevan, dan laptop.

  Peserta PLPG yang tidak memenuhi panggilan karena alasan yang dapat dipertanggungjawabkan diberi kesempatan untuk mengikuti PLPG pada panggilan berikutnya pada tahun berjalan selama PLPG masih dilaksanakan. Peserta yang tidak memenuhi 2 kali panggilan dan tidak ada alasan yang bisa dipertanggungjawabkan dianggap mengundurkan diri. Apabila sampai akhir masa pelaksanaan PLPG peserta masih tidak dapat memenuhi panggilan karena alasan yang dapat dipertanggungjawabkan, peserta tersebut diberi kesempatan untuk mengikuti PLPG hanya pada tahun berikutnya tanpa merubah nomor peserta. Bagi peserta yang tidak dapat menyelesaikan PLPG dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan diberi kesempatan untuk melanjutkan PLPG hanya pada tahun berikutnya.

E. PENYELENGGARAAN Penyelenggaraan PLPG dilakukan berdasarkan proses baku sebagai berikut.

  1. PLPG dilaksanakan oleh LPTK penyelenggara sertifikasi guru dalam jabatan yang telah ditetapkan Pemerintah dan didukung oleh Perguruan Tinggi yang memiliki program studi relevan dengan bidang studi/mata pelajaran guru peserta PLPG.

  2. PLPG diselenggarakan selama minimal 10 hari dan bobot 90 Jam Pertemuan (JP), dengan alokasi 22 JP teori dan 68 JP praktik. Satu JP setara dengan 50 menit.

  3. Penentuan tempat pelaksanaan PLPG harus memperhatikan kelayakan (representatif dan kondusif) untuk proses pembelajaran.

  4. Rombongan belajar (rombel) PLPG diupayakan satu bidang keahlian/mata

  1 pelajaran .

  5. Satu rombel maksimal 36 orang peserta, dan satu kelompok peer teaching/peer counseling/peer supervising maksimal 12 orang peserta.

  1 Dalam kondisi tertentu yang tidak memungkinkan (dari segi jumlah) rombel dapat dilakukan berdasarkan rumpun bidang studi/mata pelajaran.

  Dalam kondisi tertentu jumlah peserta satu rombel atau kelompok peer teaching/peer counseling/peer supervising dapat disesuaikan.

  6. Satu kelompok peer teaching/peer counseling/peer supervising difasilitasi oleh satu orang instruktur yang memiliki NIA yang relevan termasuk pada saat ujian.

7. PLPG diawali pretest secara tertulis (1 JP) untuk mengukur kompetensi pedagogik dan professional awal peserta.

  8. Pembelajaran dalam PLPG dilakukan dalam bentuk workshop yang didahului dengan penyampaian materi penunjang workshop dengan menggunakan multi media dan multi metode yang berbasis pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAIKEM).

  9. PLPG diakhiri uji kompetensi dengan mengacu pada rambu-rambu pelaksanaan PLPG. Uji kompetensi meliputi uji tulis dan uji kinerja (ujian praktik).

F. MATERI

  Materi PLPG disusun dengan memperhatikan empat kompetensi guru, yaitu: (1) pedagogik, (2) profesional, (3) kepribadian, dan (4) sosial. Standardisasi kompetensi dirinci dalam materi PLPG ditentukan oleh LPTK penyelenggara sertifikasi dengan mengacu pada rambu-rambu yang ditetapkan oleh Dirjen Dikti/Ketua Konsorsium Sertifikasi Guru dan hasil need assesment. Materi PLPG dapat berupa buku, diktat, atau modul. Oleh karena pembelajaran dalam PLPG lebih menekankan workshop, sebaiknya bahan ajar dikemas bentuk modul. Modul, paling tidak mencakup: tujuan pembelajaran (kompetensi yang ingin dicapai), paparan materi, latihan-latihan, evaluasi, kunci jawaban, dan daftar Pustaka. Rambu-rambu materi PLPG dijabarkan dalam struktur kurikulum PLPG, terdapat pada Lampiran 1 sampai dengan Lampiran 7.

  G.

   INSTRUKTUR Instruktur PLPG direkrut dan ditugaskan oleh Ketua Rayon LPTK Penyelenggara dengan syarat-syarat sebagai berikut.

  1. Warga negara Indonesia yang berstatus sebagai dosen pada Rayon LPTK Penyelenggara Sertifikasi, dosen pada perguruan tinggi pendukung (perguruan tinggi non-kependidikan), dan widyaiswara pada LPMP/P4TK di wilayah Rayon LPTK Penyelenggara Sertifikasi.

  2. Memiliki NIA yang relevan atau dalam kondisi tertentu serumpun dengan mata pelajarannnya.

  3. Sehat jasmani/rohani dan memiliki komitmen, kinerja yang baik, serta sanggup melaksanakan tugas.

  4. Berpendidikan minimal S-2 (dapat S-1 dan S-2 kependidikan; atau S-1 kependidikan dan S-2 nonkependidikan; atau S-1 nonkependidikan dan S-2 kependidikan). Khusus untuk bidang kejuruan, instruktur dapat berkualifikasi S-1 dan S-2 nonkependidikan yang relevan dan memiliki Akta V atau Akta IV atau sertifikat Applied Approach.

  5. Instruktur yang berstatus dosen harus memiliki pengalaman mengajar pada bidang yang relevan sekurang-kurangnya 10 tahun, khusus bagi instruktur pelatihan guru BK diutamakan memiliki pengalaman menjadi konselor di sekolah. Instruktur yang berasal dari LPMP/P4TK harus memiliki pengalaman menjadi Widyaiswara sekurang-kurangnya 10 tahun dan memiliki latar belakang pendidikan yang relevan dengan bidang studi yang diampu.

  6. Instruktur untuk PLPG guru yang diangkat dalam jabatan pengawas diutamakan dosen yang memiliki kompetensi kepengawasan rumpun mata pelajaran yang relevan dan sudah memiliki Nomor Induk Asesor (NIA) untuk bidang kepengawasan.

  7. Bidang keahlian/mata pelajaran instruktur harus relevan atau serumpun sesuai dengan Lampiran 23.

  8. Rayon LPTK tidak memiliki prodi yang sama dengan mapel guru Apabila yang disertifikasi, dapat melakukan kerjasama dengan perguruan tinggi pendukung (PT Pendukung) yang memiliki prodi yang sama dengan mapel guru tersebut.

  9. Kerjasama antara Rayon LPTK dengan PT Pendukung dapat dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut.

  a.

  Rayon LPTK (Induk/Mitra) harus memiliki program studi yang dapat memayungi program studi yang ada pada PT Pendukung. Program studi payung tersebut sekurang-kurangnya serumpun.

  b.

  Apabila Rayon LPTK tidak memiliki prodi yang dapat memayungi kerja sama dengan PT Pendukung, maka fakultas pendidikan yang

memiliki prodi relevan dapat dijadikan sebagai payung prodi.

  c.

  Untuk Rayon yang berbentuk FKIP tetapi tidak memiliki prodi yang dapat memayungi kerjasama dengan PT Pendukung, maka FKIP dapat menjadi payung kerja sama apabila di perguruan tinggi dari FKIP tersebut atau mitranya memiliki fakultas yang relevan dengan mapel guru yang disertifikasi.

  10. Apabila dalam satu Rayon LPTK dan PT Pendukung tidak memiliki prodi yang relevan dengan mapel guru yang disertifikasi, Rayon LPTK dapat melakukan pelimpahan tugas dan wewenang dengan rayon LPTK lain. Rambu-rambu pelimpahan tugas dan wewenang sertifikasi guru sebagai berikut.

  a.

  Alternatif 1 1) Rayon LPTK asal mengundang instruktur dari Rayon LPTK tujuan. 2) Seluruh biaya pelaksanaan PLPG yang terdiri atas honor, transport, penginapan instruktur dan biaya sertifikat pendidik menjadi beban Rayon LPTK asal.

  3) Sertifikat pendidik diterbitkan oleh Rayon LPTK tujuan.

  b.

  Alternatif 2 1) Rayon LPTK asal mengirimkan peserta ke Rayon LPTK tujuan

  2) Seluruh biaya pelaksanaan PLPG yang terdiri atas: honor dan transport instruktur dan panitia PLPG, biaya modul, biaya sertifikat pendidik, uang harian peserta menjadi beban Rayon LPTK asal.

3) Sertifikat pendidik diterbitkan oleh Rayon LPTK tujuan.

H. SKENARIO WORKSHOP

  Pada saat workshop, setiap kelas (36 peserta) difasilitasi oleh minimal dua orang instruktur/asesor, dan paling tidak, salah satu di antaranya memiliki NIA. Skenario workshop adalah sebagai berikut.

1. Untuk guru kelas dan guru mata pelajaran a. Penelitian Tindakan (PT) atau Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

  Workshop PTK merupakan tindak lanjut dari pendalaman materi PTK sebelumnya. Workshop dilakukan dengan skenario sebagai berikut. 1)

  Peserta difasilitasi instruktur mengidentifikasi masalah-masalah pembelajaran yang ada di kelas pada sekolah tempat tugasnya 2)

  Peserta memilih masalah yang paling penting dan memerlukan pemecahan dengan segera 3)

  Peserta membuat rancangan proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Penelitian Tindakan (PT) yang sekurang-kurangnya mengandung unsur: (1) judul, (2) latar belakang masalah, (3) rumusan masalah, (4) kajian teori walaupun hanya point-point yang akan dibahas (5) metodologi penelitian tindakan kelas, sekurang-kurangnya berisi: setting, skenario PTK, dan kriteria keberhasilan PTK/PT. 4)

  Peserta mempresentasikan rancangan proposalnya b.

   Pengembangan Perangkat Pembelajaran

  1) Peserta difasilitasi instruktur melakukan orientasi dan diskusi model- model silabus, RPP, lembar kerja siswa (LKS), rancangan bahan ajar, media, dan instrumen asesmen

  2) Peserta memilih standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) yang akan dikembangkan menjadi perangkat pembelajaran

   Bagi Guru BK a. Penelitian Tindakan (PT) atau Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

  nama program, lingkup bidang (pendidikan/belajar, karier, pribadi, sosial, akhlak mulia/budi pekerti), yang di dalamnya berisi tujuan, materi kegiatan, strategi, instrumen dan media, waktu kegiatan, biaya, rencana evaluasi dan tindak lanjut.

  3) Peserta membuat rancangan PPBK yang sekurang-kurangnya memuat:

  2) Peserta memilih program layanan yang paling banyak ditemukan di tempat tugasnya

  1) Peserta difasilitasi instruktur mengidentifikasi masalah-masalah layanan bimbingan yang pernah dilakukan

   Program Pelayanan Bimbingan dan Konseling (PPBK)

  (Penjelasannya dapat dilihat pada nomor 1a) b.

  4) Presentasi dan refleksi hasil workshop 2.

  3) Peserta didampingi instruktur mengembangkan perangkat pembelajaran, yang terdiri atas: a)

  e) LKS dan perangkat penilaian

  d) Media pembelajaran

  mencakup: tujuan pembelajaran/kompetensi yang ingin dicapai, paparan materi, latihan-latihan, evaluasi, kunci jawaban, dan daftar Pustaka)

  c) Rancangan bahan ajar (untuk modul paling tidak

  perumusan tujuan/ kompetensi, pemilihan dan pengorganisasian materi, pemilihan sumber/ media pembelajaran, skenario pembelajaran, dan penilaian proses dan hasil belajar.

  RPP (sekurang-kurangnya memuat:

  Silabus (SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, dan sumber belajar) b)

  4) Peserta mempresentasikan rancangan PPBK-nya

c. Laporan Layanan Bimbingan dan Konseling

  1) Peserta difasilitasi instruktrur mengidentifikasi layanan bimbingan yang belum dilaporkan

  2) Peserta memilih layanan bimbingan yang akan dilaporkan

3) Peserta membuat laporan layanan bimbingan dan konseling yang

  sekurang-kurangnya memuat: agenda kerja guru bimbingan dan

  konseling, daftar konseli (siswa), data kebutuhan dan permasalahan konseli, laporan bulanan, laporan semesteran/tahunan, aktivitas pelayanan bimbingan dan konseling (pemahaman, pelayanan langsung, pelayanan tidak langsung) dan laporan hasil evaluasi program bimbingan dan konseling.

3. Bagi guru yang diangkat dalam jabatan Pengawas Satuan Pendidikan a. Penelitian Tindakan (PT) atau Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

  (Penjelasannya dapat dilihat pada nomor 1a) b.

   Pengembangan Perangkat Pembelajaran

  (Penjelasannya dapat dilihat pada nomor 1b) c.

   Rencana Kepengawasan Manajerial

  1) Peserta difasilitasi instruktur mengidentifikasi masalah-masalah manajerial yang ditemui di sekolah binaannya

  2) Peserta memilih masalah yang paling banyak ditemukan di sekolah binaannya

  3) Peserta membuat rencana kepengawasan manajerial yang dalam hal ini berupa rencana pengelolaan informasi untuk memecahkan masalah yang terkait dengan manajemen sekolah, yang sekurang-kurangnya memuat:

  masalah yang akan dipecahkan, tujuan pemecahan masalah, indikator keberhasilan, teknik pengumpulan masukan, skenario kegiatan pengambilan keputusan, rumusan keputusan yang diambil.

  4) Peserta mempresentasikan rencana kepengawasan manajerial-nya

d. Rencana Kepengawasan Akademik

  1) Peserta difasilitasi instruktur untuk mengidentifikasi sekolah-sekolah binaannya yang memiliki masalah akademik, misal: tahun lalu tingkat kelulusannya hanya 20%

  2) Peserta memilih sekolah binaan yang masalah aqkademiknya paling parah

  3) Peserta membuat rencana kepengawasan akademik yang berupa rencana pembinaan terhadap sekolah yang memiliki masalah akademik.

  Rencana kepengawasan akademik ini sekurang-kurangnya memuat:

  aspek kepengawasan, tujuan kepengawasan, indikator keberhasilan, teknik kepengawasan, skenario kegiatan kepengawasan, penilaian dan instrumen, dan rencana tindak lanjut.

  4) Peserta mempresentasikan rencana kepengawasan akademik-nya e.

   Laporan Kepengawasan

  1) Peserta difasilitasi instruktur untuk mengidentifikasi hasil kepengawasan yang belum dilaporkan

  2) Peserta memilih hasil kepengawasan yang akan dilaporkan

  3) Peserta membuat laporan kepengawasan yang sekurang-kurangnya memuat: aspek, tujuan, pendekatan/metode, hasil dan pembahasan,

  simpulan, dan rekomendasi tindak lanjut.

4. Produk workshop dinilai dengan menggunakan instrumen sebagai berikut.

INSTRUMEN YANG DIGUNA NO NAMA PRODUK WORSHOP KAN UNTUK MENILAI

  1 Rancangan proposal penelitian PT/PTK Lampiran 11

  2 Rancangan Pembelajaran Lampiran 12

  3 Perencanaan Bimbingan dan Konseling Lampiran 13

  4 Perencanaan Kepengawasan Manajerial Lampiran 14

  5 Perencanaan Kepengawasan Akademik Lampiran 15

INSTRUMEN YANG DIGUNA NO NAMA PRODUK WORSHOP KAN UNTUK MENILAI

  6 Laporan Pelaksanan Program Pelayanan Lampiran 18 Bimbingan dan Konseling

  7 Laporan Pelaksanan Program Kepenga Lampiran 21 wasan

I. UJIAN

  

Penyelenggaraan PLPG diakhiri dengan ujian yang mencakup ujian tulis dan

ujian kinerja. Ujian tulis bertujuan untuk mengungkap kompetensi profesional

dan pedagogik, ujian kinerja untuk mengungkap kompetensi profesional,

pedagogik, kepribadian, dan sosial. Keempat kompetensi ini juga bisa dinilai

selama proses pelatihan berlangsung. Ujian kinerja dalam PLPG dilakukan dalam

bentuk praktik pembelajaran bagi guru atau praktik bimbingan dan konseling

bagi guru BK, atau mengajar & praktik supervisi bagi guru yang diangkat dalam

jabatan pengawas. Ujian kinerja untuk setiap peserta minimal dilaksanakan

selama 1 JP. Rambu-rambu Ujian PLPG disajikan pada Lampiran 10.

  1. Uji Tulis a.

   Ujian tulis pada akhir PLPG dilaksanakan dengan pengaturan tempat duduk yang layak dan setiap 36 peserta diawasi oleh dua orang pengawas.

  b.

   Naskah soal ujian tulis terstandar secara nasional yang pengembangannya dikoordinasikan oleh KSG.

  c.

   Pelaksanan uji tulis harus sesuai dengan rambu-rambu uji PLPG yang disajikan pada Lampiran 10.

  2. Ujian Praktik a.

  Peserta dalam rombel dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil, setiap kelompok terdiri dari 12 peserta, selanjutnya setiap kelompok kecil melakukan hal-hal berikut.

  1) Guru kelas dan guru mata pelajaran

Ujian praktik terpadu dengan kegiatan peer teaching. Setiap peserta

tampil tiga kali, dan pada tampilan ketiga merupakan ujian praktik.

  

Tampilan pertama, kedua, dan ke tiga untuk menilai kemampuan

mengajar peserta a) untuk 30 menit pertama, peserta melakukan praktik mengajar dengan menggunakan RPP yang disusun pada saat workshop

  b) pada 20 menit berikutnya peserta lain dan instruktur memberi

masukan dan menilai dengan menggunakan IPPP (Lampiran 16)

  2) Guru bimbingan konseling atau konselor di sekolah

Ujian praktik terpadu dengan kegiatan peer counseling. Setiap peserta

tampil tiga kali dan ketiganya merupakan ujian praktik. Tampilan

pertama, kedua, dan ke tiga untuk menilai kemampuan memberikan

bimbingan dan konseling.

  a) Peserta menunjukkan kemampuan memberikan bimbingan dan konseling-nya dengan menggunakan PPBK hasil workshop

  b) Peserta yang tampil mengemukakan jenis layanan/nama program layanan/masalah yang akan dipecahkan

  c) Peserta yang tampil mengemukakan tujuan pemberian layanan atau pemecahan masalah

  d) Peserta yang tampil mendemonstrasikan atau memperagakan cara memberi layanan atau cara memecahkan masalah

  e) peserta yang tampil (atau dinilai) minta peserta lainnya untuk memberi masukan tentang cara memecahkan masalah/strategi layanan f) pada 20 menit terakhir peserta lain dan instruktur memberi masukan dan menilai dengan menggunakan IPKMBK (Lampiran 17)

  g) peserta yang tampil juga harus mengumpulkan laporan layanan bimbingan dan konseling yang dibuat saat workshop PLPG dan akan dinilai oleh instruktur menggunakan IP4BK (Lampiran 18).

3) Guru yang diangkat dalam jabatan pengawas

  

Untuk guru yang diangkat dalam jabatan pengawas satuan pendidikan,

setiap peserta tampil tiga kali, dan ketiganya merupakan ujian praktik

Ujian praktik dilakukan dalam bentuk peer supervising, untuk menilai:

kemampuan mengajar, kemampuan kepengawasan manajerial, dan

kemampuan kepengawasan akademik yang dalam hal ini berupa

kemampuan membuat rancangan kepengawasan. Secara rinci, skenario

ketiga tampilan itu adalah sebagai berikut.

  a)

Tampilan pertama, untuk menilai kemampuan mengajar peserta

  (1) untuk 30 menit pertama, peserta melakukan praktik mengajar dengan menggunakan RPP yang disusun pada saat workshop (2) pada 20 menit berikutnya peserta lain dan instruktur memberi masukan dan menilai dengan menggunakan IPPP (Lampiran 16).

b) Tampilan kedua untuk menilai kemampuan kepengawasan manajerial peserta

  (1) peserta menunjukkan kemampuan kepengawasan manajerial- nya dengan menggunakan RKM hasil workshop (a) peserta yang akan tampil mengemukakan masalah yang akan dipecahkan

  (b) peserta yang tampil mengemukakan tujuan pemecahan masalah (c) peserta yang tampil (atau dinilai) minta peserta lainnya untuk memberi masukan tentang cara memecahkan masalah (d) peserta yang tampil merangkum semua masukan dan selanjutnya menyampaikan cara pemecahan masalah

  (2) pada 20 menit terakhir peserta lain dan instruktur memberi masukan dan menilai dengan menggunakan IPKM (Lampiran 19)

c) Tampilan ketiga untuk menilai kemampuan kepengawasan akademik peserta

  (1) peserta menunjukkan kemampuan kepengawasan akademik-nya dengan menggunakan RKA hasil workshop (a) peserta yang akan tampil, memberikan rancangan

pembinaan sekolah-nya kepada peserta lainnya

  (b) peserta yang tampil (atau dinilai) menjelaskan rancangan pembinaan sekolah (RKA) kepada peserta lainnya (2) pada 20 menit terakhir peserta lain dan instruktur memberi masukan dan menilai dengan menggunakan IPKPA (Lampiran 20)

  (3) peserta yang tampil juga harus mengumpulkan laporan pelaksanaan program kepengawasan yang dibuat saat workshop PLPG dan akan dinilai oleh instruktur menggunakan IPLPPK (Lampiran 21)

  d) Pada akhir setiap pertemuan (1 JP x jumlah peserta dalam kelompok kecil) semua peserta melaporkan hasil penilaiannya kepada asesor.

  b.

  

Lama waktu setiap kali peserta tampil adalah 1 JP atau selama 50 menit.

  c.

  

Penguji pada ujian praktik harus memiliki NIA yang relevan atau dalam

kondisi tertentu serumpun dengan mata pelajarannnya.

  d.

  

Ujian praktik mengajar dinilai dengan Instrumen Penilaian Pelaksanaan

Pembelajaran atau IPPP (Lampiran 16) e.

  

Ujian praktik bimbingan konseling dinilai dengan IPKMBK (Lampiran 17),

dan laporan pelaksanaan program BK dinilai dengan IPPPBK (Lampiran 18)

f.

  

Khusus untuk guru yang diangkat dalam jabatan pengawas, ujian praktik

dinilai dengan cara sebagai berikut. Untuk tampilan pertama dinilai dengan

  

IPPP (Lampiran 16). Untuk tampilan kedua dinilai dengan IPKRM atau

Lampiran 19, dan untuk tampilan ketiga dinilai dengan IPKRP atau

Lampiran 20, dan laporan pelaksanan program kepengawasan dinilai dengan IPLPPK (Lampiran 21). g.

  Skor akhir ujian praktik bagi guru kelas dan guru mata pelajaran sama dengan skor tampilan ke tiga.

  h.

  Skor akhir ujian praktik bagi guru bimbingan konseling sama dengan rata- rata antara skor praktik dan skor laporan pelaksanaan program bimbingan, sedangkan skor praktik untuk guru BK sama dengan jumlah skor tampilan pertama, kedua, dan tampilan ke tiga. i.

  Skor akhir ujian praktik bagi guru yang diangkat dalam jabatan pengawas merupakan rata-rata antara skor praktik dan skor laporan pelaksanaan program kepengawasan, sedangkan skor praktik untuk guru yang diangkat dalam jabatan pengawas sama dengan skor tampilan pertama dibagi tiga ditambah skor tampilan kedua dan tampilan ketiga. j.

  Penentuan kelulusan peserta PLPG dilakukan secara objektif dan didasarkan pada rambu-rambu penilaian yang telah ditentukan. k.

  Peserta yang lulus mendapat sertifikat pendidik, sedangkan yang tidak lulus diberi kesempatan untuk mengikuti ujian ulang satu kali. Ujian ulang diselesaikan pada tahun berjalan. Jika terpaksa tidak terselesaikan, maka ujian ulang dilakukan bersamaan dengan ujian PLPG kuota tahun berikutnya. l.

  Pelaksanaan ujian diatur oleh LPTK Penyelenggara Sertifikasi Guru Dalam Jabatan dengan mengacu rambu-rambu ini. m.

  Peserta yang belum lulus pada ujian ulang diserahkan kembali ke dinas pendidikan kabupaten/kota untuk dibina lebih lanjut.

J. UJIAN ULANG

  Ujian ulang diperuntukkan bagi peserta sertifikasi yang belum mencapai batas nilai kelulusan. Ujian ulang pada hakikatnya sama dengan ujian pertama yaitu meliputi ujian tulis dan atau ujian praktik. Apabila peserta ujian ulang praktik untuk mata pelajaran tertentu jumlahnya sedikit, maka dapat digabungkan dengan peserta dari mata pelajaran yang serumpun. Ujian ulang hanya dilakukan satu kali, peserta yang tidak lulus ujian ulang dikembalikan ke Dinas Pendidikan untuk dilakukan pembinaan.

K. KETENTUAN LAIN

  PSG Rayon LPTK membuat panduan teknis pelaksanaan PLPG untuk menjamin standarisasi isi (materi), proses, pengelolaan, penilaian, dan lulusan. Untuk itu, Rayon LPTK perlu mengadakan workshop untuk menghasilkan: 1.

  Bahan ajar dalam PLPG yang sudah direvisi atau bahan ajar baru 2. Lembar penilaian kinerja peserta selama proses workshop dalam PLPG 3. Lembar penilaian produk workshop, misal bahan ajar, LKS, media pembelajaran yang akan digunakan pada saat peer teaching, peer counseling, atau peer supervising.

  LAMPIRAN-LAMPIRAN

  LAMPIRAN 1

RAMBU-RAMBU STRUKTUR KURIKULUM

PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU (PLPG)

TAMAN KANAK-KANAK

  Standar Kompetensi Lulusan: 1.

  Memahami karakteristik peserta didik dan mampu merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran yang mendidik.

  2. Memiliki kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, berwibawa, dan berakhlak mulia.

  3. Menguasai keilmuan dan kajian kritis pendalaman isi bidang pengembangan peserta didik (keimanan, ketaqwaan dan ahlak mulia; sosial dan kepribadian; pengetahuan dan teknologi; estetika; jasmani, olahraga dan kesehatan).

  4. Mampu berkomunikasi dan bergaul dengan peserta didik, kolega dan masyarakat.

  No Materi Teori Praktik Keterangan A UMUM

  1 Penelusuran Kemampuan Awal

  1 (KPA)

  2 Pengembangan Profesionalitas

  3 Pembinaan guru profesional Guru berbasis karakter meliputi antara lain: (1) citra diri positif, (2) etika,

  (3) etos kerja, (4) komitmen, dan (5) empati.

  B POKOK

  1 Pendalaman aspek

  6 perkembangan anak yang sesuai dengan karakteristik peserta didik (PAUD Jalur Formal) dan dapat digunakan untuk mengembangkan:  keimanan, ketaqwaan dan ahlak mulia;  sosial dan kepribadian;  pengetahuan dan teknologi;  estetika;  jasmani, olahraga dan kesehatan

  No Materi Teori Praktik Keterangan

  2 Model-model Pembelajaran 6 - Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM), pemanfaatan media, dan prinsip-prinsip asesmen/ evaluasi serta pemanfaatan nya, disesuaikan dengan karakteristik perkembangan peserta didik.

  2 Pendalaman materi PTK dan penulisan karya ilmiah lainnya

  • 3 Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

  C WORKSHOP

  1 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) - 6 Penyusunan rancangan PTK untuk dan penulisan karya ilmiah perbaikan pembelajaran/ pem- lainnya bimbingan berdasarkan hasil refleksi pembelajaran

  3 - Pengembangan dan

  32 Pengembangan dan pengemasan pengemasan perangkat perangkat pembelajaran (silabus, pembelajaran RPP, bahan ajar, LKS, media pembelajaran, dan instrumen penilaian)

  D PRAKTIK PEMBELAJARAN

  Pelaksanaan pembelajaran

  30  Satu kelas (lebih kurang 36 (peer teaching) peserta), dibuat 3 kelompok dan dilaksanakan secara paralel  Tiap peserta tampil 3 kali @ 1

  JP  Tampilan ke-3 merupakan ujian praktik

  E UJIAN

  1 Tulis

  4

  2 Praktik *) Jumlah JP

  22

  68 Catatan:  Pembinaan dan pengembangan kompetensi kepribadian dan sosial guru terintegrasi dalam kegiatan PLPG  *) Sudah terintegrasi di D

  LAMPIRAN 2

RAMBU-RAMBU STRUKTUR KURIKULUM

PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU (PLPG)

SD/SDLB

  Standar Kompetensi Lulusan: 1.

  Memahami karakteristik peserta didik dan mampu merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran yang mendidik.

  2. Memiliki kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, berwibawa, dan berakhlak mulia.

  3. Menguasai keilmuan, kajian kritis dan pendalaman isi dalam konteks kurikulum sekolah sekurang-kurangnya lima bidang studi pokok SD (Matematika, Bahasa Indonesia, IPS, IPA, PKn).

  4. Mampu berkomunikasi dan bergaul dengan peserta didik, kolega dan masyarakat.

  No Materi Teori Praktik Keterangan A UMUM

  1 Penelusuran Kemampuan Awal

  1 (KPA)

  2 Pengembangan Profesionalitas

  3 Pembinaan guru profesional Guru berbasis karakter meliputi antara lain: (1) citra diri positif,

  (2) etika, (3) etos kerja, (4) komitmen, dan (5) empati.

  B POKOK

  1 - Pendalaman materi mata pelajaran

  6 yang belum dikuasai oleh sebagian besar guru (Matematika, IPA, IPS, Bahasa Indonesia, PKn)

  2 Model-model Pembelajaran Aktif,

  6 - Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM), pemanfaatan media, dan prinsip- prinsip asesmen/ evaluasi serta pemanfaatannya, disesuaikan dengan karakteristik perkembangan peserta didik.

C. WORKSHOP

  1 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan penulisan karya ilmiah lainnya

  No Materi Teori Praktik Keterangan

  3 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan penulisan karya ilmiah lainnya 2 - Pendalaman materi PTK

  • 6 Penyusunan rancangan PTK untuk perbaikkan pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pembelajaran