3. Tri Handiyah Christantinah Ilkafah Cucuk Rahmadi

  

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG IMUNISASI TT DENGAN

KELENGKAPAN PEMBERIAN IMUNISASI TT

DI DESA BALUN KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

Tri Handiyah C*, Ilkafah**, Cucuk Rahmadi***

  

………….……….…… … . . ….……. ABSTRAK …… … . .… …….. .…….……….……

  Kematian ibu dan bayi sangat mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan bangsa dimasa yang akan datang. Oleh karena itu ibu mempunyai peranan yang penting untuk mewujudkan keluarga bahagia sejahtera dan petugas kesehatan yang terlatih untuk mewujudkannya. Namun sampai saat ini masih ada ibu hamil yang kurang mempehatikan faktor dan hal yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin diantaranya adalah masih ada ibu hamil yang belum mengikuti program imunisasi Tetanus Toxoid atau TT, yang seharusnya didapatkan 2 kali pada masa kehamilan. Ketidak ikutsertaan ibu melaksanakan imunisasi TT dipengaruhi oleh Pengetahuan.

  Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu hamil tentang imunisasi TT dengan kelengkapan imunisasi TT di Desa Balun Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan. Penelitian ini menggunakan desain korelasi dengan pendekatan cross-sectional dengan mengambil sampel secara simple random sampling sehingga didapatkan sampel 33 orang. Pengumpulan data menggunakan lembar kuesioner. Variable dalam penelitian ini adalah pengetahuan tentang imunisasi TT sebagai variabel independen dan kelengkapan imunisasi TT sebagai variabel dependen.

  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan tingkat signifikansi α = 0,05 dengan uji diperoleh hasil p = 0,187. Karena p < 0,05 maka H ditolak, artinya tidak terdapat

  Fisher’s Exact 1

  hubungan antara pengetahuan tentang imunisasi TT dengan kelengkapan imunisasi TT. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan anatra pengetahuan ibu hamil tentang imunisasi TT dengan kelengkapan imunisasi TT.

  Diharapkan pada masyarakat untuk dapat meningkatkan pengetahuan tentang imunisasi TT khususnya bagi ibu hamil untuk mencegah terjadinya penyakit tetanus toksoid.

  Kata kunci : Pengetahuan,Imunisasi TT, Kelengkapan imunisasi TT PENDAHULUAN ….…… … …..

  Keberhasilan pelayanan kesehatan Anak merupakan penerus bangsa, dapat diukur dengan angka kematian ibu dan yang sudah semestinya mendapatkan bayi, sedang kesejahteraanya ditentukan oleh perhatian dan pengawasan yang dimulai penerimaan keluarga terhadap program KB. sedini mungkin semenjak masih dalam Oleh karena itu kesejahteraan ibu sangat kandungan untuk mencetak generasi-generasi berpengaruh oleh beberapa faktor, salah yang bermutu dalam segala bidang dalam satunya adalah faktor biologis dan budaya menghadapi tantangan zaman yang semakin dalam masyarakat berupa perkawinan, berat dan modern. Kematian ibu dan bayi kehamilan dan persalinan pada usia muda sangat mempengaruhi perkembangan dan atau kurang dari 20 tahun dan usia lebih dari pertumbuhan bangsa dimasa yang akan 35 tahun, mengakibatkan kematian ibu dan datang. Oleh karena itu ibu mempunyai perinatal. (Manuaba, 1998 : 41). peranan yang penting untuk mewujudkan Namun sampai saat ini masih ada ibu keluarga bahagia sejahtera dan petugas hamil yang kurang mempehatikan faktor dan kesehatan yang terlatih untuk hal yang dapat mempengaruhi pertumbuhan mewujudkannya (Depkes RI, 2001). dan perkembangan janin diantaranya adalah masih ada ibu hamil yang belum mengikuti

  14 program imunisasi Tetanus Toxoid atau TT, yang seharusnya didapatkan 2 kali pada masa kehamilan. Vaksin TT adalah vaksin yang mengandung Toxoid Tetanus yang telah dilemahkan, indikasi pemberian vaksin TT ini adalah untuk memberikan kekebelan aktif terhadap Tetanus neonatorum (Depkes RI , 2004 : 09).

  Hasil penelitian sebelumnya menunjukan sebanyak 58% responden ibu nifas, imunisasi TT-nya lengkap, dan 42%

  drop-out (tidak legkap). Dari data tersebut

  dapat diketahuI bahwa masih banyak ibu hamil yang belum mengikuti program imunisasi TT bisa diakibatkan oleh faktor diantaranya adalah pendidikan, pengetahuan dan informasi, sosial ekonomi dan motifasi (Fitriadi, 2007).

  Cakupan TT1 ibu hamil pada tahun 1996 adalah 81,9% dengan kisaran antara 54,7% (di propinsi Nusa Tenggara Timur) dan 94,6% (di propinsi Lampung) sedangkan cakupan TT2 adalah 74,4% dengan kisaran antara 47% (di propinsi Nusa Tenggara Timur) dan 88,4% (di propinsi Lampung). Cakupan imunisasi TT2 ibu hamil dari tahun ke tahun cenderung meningkat dari 63,9% pada tahun 1992/93 menjadi 74,45% pada tahun 1996/97. Jika dilihat dari sasaran akhir Pelita VI cakupan imunisasi TT2 ibu hamil 85%, memang masih dirasa perlu upaya lebih (Bank Data, 2000).

  Untuk kegiatan imunisasi Ibu hamil yang dijadikan indicator pencepaian hasil kegiatan adalah hasil cakupan imunisasi TT- 2. dari hasil cakupan imunisasi TT-2 Kabupaten Lampung Selatan tahun 2007 mencapai 81,4% (Keslamsel, 2008).

  Berdasarkan hasil survey awal peneliti di Polindes Desa Balun Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan pada awal bulan November 2008 didapatkan sebanyak 36 ibu hamil. 24 orang (67%) telah mendapatkan imunisasi TT secara lengkap, sedang 12 orang (33%) sisanya belum lengkap.

  Faktor yang melatarbelakangi ketidalengkapan pemberian imunisasi TT pada ibu hamil di Desa Balun Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan dikarenakan pengaruh sosial budaya, pendidikan dan informasi.

  Dari faktor pendidikan dan informasi rata-rata ibu hamil Desa Balun Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan kurang. Disebabkan oleh kurangnya pengetahuan terhadap kesehatan pribadi maupun janin yang dikandungnya. Untuk itu diharapkan kepada petugas kesehatan agar lebih mengoptimalkan sosialisasi terhadap dampak dan manfaat pemberian iminisasi TT terhadap ibu hamil.

  Dari uraian di atas, maka peneliti ingin mengetahui apakah ada hubungan antara pengetahuan ibu hamil tentang imunisasi TT dengan kelengkapan imunisasi TT.

  Berdasarkan latar belakang di atas rumusan masalah yang dapat diambil sebagai berikut, yaitu : Apakah ada hubungan antara pengetahuan ibu hamil tentang imunisasi TT dengan kelengkapan pemberian imunisasi TT.

  Dari rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu hamil tentang imunisasi TT dengn kelengkapan imunisasi TT.

  METODE PENELITIAN …. …… …

  Desain penelitian adalah hasil akhir dari tahap keputusan yang dibuat oleh peneliti dangan mempertimbangkan beberapa keputusan sehubungan dengan metode yang akan dipergunakan dalam upaya untuk menjawab pertanyaan yang mungkin timbul. (Nursalam, 2003)

  Penelitian ini menggunakan metode korelatif yaitu meneliti hubungan antara dua variabel. Pada penelitian ini yang diteliti adalah pengetahuan tentang imunisasi TT dan kelengkapan imunisasi TT pada ibu hamil di Desa Balun Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan.

  Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan cross-sectional . Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 33 orang dengan menggunakan

  Simple Random Sampling .

  HASIL PENELITIAN …. … … . …

  1 SD 6 18,2

  2 Cukup 21 63,6% Jumlah 33 100%

  1 Kurang 12 36,4%

  Tabel 4. Tingkat pengetahuan tentang imunisasi TT di Desa Balun Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan. No. Tingkat Pengetahuan Frekwensi Prosentase

  Dari hasil pengumpulan data tingkat pengetahuan tentang Imunisasi TT melalui lembar kuesioner dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

  2. Tingkat pengetahuan responden tentang Imunisasi TT

  Dari hasil pengumpulan data di atas didapatkan bahwa sebagian besar responden dengan pendidikan terakhir SMP sejumlah 23 orang (69,7%), sedangkan responden yang pendidikan terakhirnya perguruan tinggi tidak ada.

  4 PT Jumlah 33 100%

  3 SMA 4 12,1

  2 SMP 23 69,7

  Tabel 3. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan di Desa Balun Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan. No. Pendidikan Frekwensi Prosentase

  1) Karakteristik responden berdasarkan umur ibu Dari hasil pengumpulan data berdasarkan umur ibu melalui lembar kuesioner dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

  3) Karakteristik responden berdasarkan Pendidikan Dari hasil pengumpulan data berdasarkan Pendidikan melalui lembar kuesioner dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

  Dari hasil pengumpulan data di atas didapatkan bahwa sebagian responden dengan umur kehamilan 29-32 minggu sejumlah 8 orang (24,2%) dan sebagian kecil responden dengan umur kehamilan 13-16 minggu sejumlah 3 orang (9,1%).

  33 100%

  5 15,2 3 21-24 minggu 3 9,1 4 25-28 minggu 7 21,2 5 29-32 minggu 8 24,2 6 33-36 minggu 7 21,2 Jumlah

  Tabel 2. Karakteristik responden berdasarkan umur kehamilan di Desa Balun Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan. No. Umur Frekwensi Prosentase 1 13-16 minggu 3 9,1 2 17-20 minggu

  2) Karakteristik responden berdasarkan umur kehamilan Dari hasil pengumpulan data berdasarkan umur kehamilan melalui lembar kuesioner dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

  Dari hasil pengumpulan data di atas didapatkan bahwa responden yang berumur 18-21 tahun sejumlah 9 orang (27,2%) dan sebagian kecil responden yang berumur 30- 33 tahun sejumlah 3 orang (9,2%).

  33 100%

  8 24,2 3 26-29 6 18,2 4 30-33 3 9,2 5 34-37 7 21,2 Jumlah

  Tabel 1. Karakteristik responden berdasarkan umur ibu di Desa Balun Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan. No. Umur Frekwensi Prosentase 1 18-21 9 27,2 2 22-25

  Dari tabel di samping didapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki tingkat pengetahuan cukup sejumlah 21 orang (63,6%), dan selebihnya memiliki tingkat pengetahuan kurang.

  3. Kelengkapan imunisasi TT

  13 orang (61,9%), sedangkan responden yang tingkat pengetahuannya Kurang mayoritas mendapatkan imunisasi TT lengkap sejumlah 10 orang (83,3%).

  Disamping berpendidikan rendah terdapat pula minimnya tingkat kesadaran ibu untuk datang mengikuti penyuluhan yang dilaksanakan oleh petugas kesehatan tentang manfaat Imunisasi. Berdasarkan kenyataan di atas sesuai dengan pendapat Nursalam (2001) bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka makin mudah menerima informasi, sehingga makin banyak pengetahuan yang dimiliki dan sebaliknya pendidikan yang kurang akan menghambat sikap seseorang terhadap nilai-nilai baru yang diperkenalkan.

  Dari table 4. berdasarkan hasil penelitian di Polindes Desa Balun Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan dari 33 ibu hamil didapatkan sebagian mempunyai pengetahuan cukup dan pengetahuan kurang, yaitu masing-masing 21 orang (63,6%) mempunyai pengetahuan cukup dan 12 orang (36,4%) mempunyai pengetahuan kurang, hampir dari 12 ibu hamil yang memiliki tingkat pengetahuan kurang rata-rata berpendidikan rendah. Sehingga hal ini sangat mempengaruhi tingkat pengetahuan ibu hamil.

  1. Tingkat Pengetahuan tentang imunisasi TT.

  PEMBAHASAN …. … … ………

  maka H 1 ditolak artinya tidak ada hubungan antar pengetahuan tentang imunisasi TT dengan kelengkapan imunisasi TT.

  exact didapatkan p = 0,187 dimana p > 0,05

  Namun hasil tersebut tidak memenuhi syarat dimana terdapat 25% sel yang nilai fe < 5 maka hasil perlu diuji degan uji fisher’s

  Hasil perhitungan chi square dengan df = 1 dan α = 0,05 diperoleh hasil X 2 hitung = 1,660 dan p = 0,198 karena p > 0,05.

  Dari tabel di atas didapatkan bahwa responden yang tingkat pengetahuannya Cukup mayoritas mendapatkan imunisasi TT lengkap sejumlah

  Dari hasil pengumpulan data kelengkapan imunisasi TT sesudah dilakukan pengisian lembar kuesioner oleh responden dapat dilihat pada tabel berikut ini :

  Cukup 13(61,9%) 8(38,1%) 21(100%) Jumlah 23(69,7%) 10(30,3%) 33(100%)

  Tabel 6. Hubungan Pengetahuan Ibu tentang Imunisasi TT dengan Kelengkapan Imunisasi TT di Desa Balun Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan. Tingkat Pengeta huan Kelengkapan Imunisasi TT Total Lengkap Tidak F F F Kurang 10(83,3%) 2(16,7%) 12(100%)

  Dari hasil analisa data dan skoring tingkat pengetahuan dan kelengkapan imunisasi TT ibu hamil di Desa Balun Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

  4. Hubungan Pengetahuan Ibu tentang Imunisasi TT dengan Kelengkapan Imunisasi TT di Desa Balun Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan.

  Dari tabel di atas didapatkan bahwa sebagian besar responden mendapatkan imunisasi TT lengkap sejumlah 23 orang (69,7%), dan selebihnya tidak mendapatkan imunisasi TT lengkap.

  2 Tidak lengkap 10 30,3% Jumlah 33 100%

  1 Lengkap 23 69,7%

  Tabel 5. Kelengkapan imunisasi TT di Desa Balun Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan. No. Kelengkapan imunisasi TT Frekwensi Prosentase

  Pengetahuan ibu dapat digunakan untuk mmbentuk niat dengan niat akan membentuk prilaku, semakin kuat pengetahuan ibu maka pengetahuan itu dimanivestasikan dalam pembentukan sikap sebagai modal dasar untuk bertindak, sebaliknya jika pengetahuan tidak kuat maka hal itu akan menyebabkan kurangnya tingkat kesadaran ibu.

  . Dari pengalaman penelitian tertulis bahwa perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan (Notoatmojo, 2003). Pengetahuan yang dimiliki oleh setiap orang berbeda hal ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor : usia, pendidikan, pekerjaan, sosial ekonomi dan adat istiadat (Latipun, 2001).

  2. Kelengkapan Imunisasi TT

  Dari tabel 5. didapatkan bahwa hampir seluruh ibu hamil mendapatkan imunisasi TT lengkap sejumlah 23 orang (69,7%) sedangkan yang tidak lengkap sebanyak 10 orang (30,3%).

  Hal ini kemungkinan disebabkan oleh jarak rumah ibu hamil dari polindes yang dekat sehingga ibu hamil bisa periksa kehamilan secara rutin dan mendapatkan imunisasi TT lengkap.

  Kelengkapan Imunisasi TT dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yang paling utama adalah peran serta Bidan Desa dalam memberikan penyuluhan serta pelayanan kesehatan tentang pentingnya imunisasi TT pada masyarakat di Desa Balun Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan.

  Imunisasi TT (tetanus toksoid) bertujuan terutama melindungi bayi baru lahir dari kemungkinan terkena kejang akibat infeksi pada tali pusat (tetanus neonatorum). Imunisasi ini harus diberikan melalui ibunya, karena janin belum dapat membentuk kekebalan sendiri. Di Indonesia pemberian imunisasi TT dianjurkan dimulai pada pasangan yang hendak menikah atau ibu hamil. Pada ibu hamil, imunisasi TT diberikan 2 kali dengan jarak minimal 4 minggu (Aris Sujarwo, 2006).

  3. Hubungan Pengetahuan Ibu tentang Imunisasi TT dengan Kelengkapan Imunisasi TT

  Dari tabel 6. didapatkan bahwa ibu hamil yang tingkat pengetahuannya Sebagian besar mendapatkan imunisasi TT lengkap sejumlah 13 orang (61,9%), sedangkan ibu hamil yang tingkat pengetahuannya Kurang mayoritas mendapatkan imunisasi TT lengkap sejumlah 10 orang (83,3%).

  Dari hasil analisa data hasil jawaban dari kuesioner dengan desain penelitian korelatif yang diolah dengan SPSS versi 11.5 menggunakan uji chi-square dengan taraf signifikan α = 0,05 dan df = 1 didapatkan hasil χ² = 1,660 dan p = 0,198. Karena perhitungan menggunakan chi-square tidak memenuhi syarat maka diuji menggunakan perhitungan fisher’s exact dengan α = 0,05 diperoleh hasil p = 0,259. karena p > 0,05 maka H 1 ditolak artinya tidak ada hubungan antar pengetahuan tentang imunisasi TT dengan kelengkapan imunisasi TT.

  Hal ini disebabkan oleh peran serta bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan dan memberikan penyuluhan tentang pentingnya imunisasi TT pada setiap pasien yang datang untuk memeriksakan kehamilannya. Sehingga meskipun ibu hamil di Desa Balun Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan ini mempunyai tingkat pengetahuan yang rendah, mereka bisa mendapatkan imunisasi TT lengkap karena peran aktif bidan desa dalam memberikan pelayanan kesehatan khususnya bagi ibu hamil.

  Kelengkapan imunisasi TT secara umum tidak hanya dipengaruhi oleh pengetahuan tetapi juga dapat dipengaruhi oleh faktor yang lain di antaranya motivasi, pendidikan, Lingkungan dan informasi serta sosial budaya.

  Motivasi ibu-ibu hamil di Desa Balun Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan untuk mengikuti imunisasi TT sangatlah kuat. Dengan adanya motivasi tersebut ibu hamil berharap dengan mengikuti imunisasi TT proses persalinan dapat berjalan lancar serta bayi dapat lahir dalam keadaan sehat dan terhindar dari penyakit tetanus toksoid. Meskipun pengetahuan ibu hamil rendah tetapi ibu hamil memiliki motivasi yang kuat, sehingga ibu hamil mendapatkan imunisasi TT.

  Menurut Sardiman A.M, (1997) motivasi adalah upaya yang mendukung seseorang untuk melakukan sesuatu, motivasi dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan didalam subyek untuk

  KESIMPULAN DAN SARAN …

  melaksanakan aktifitas tertentu demi mencapai suatu tujuan.

  Seseorang akan melakukan sesuatu

  1. Kesimpulan

  perbuatan apabila ada motifnya, sehingga 1) Sebagian besar ibu hamil mempunyai motivasi tersebut bisa muncul karena adanya tingkat pengetahuan yang cukup. suatu tujuan. Ibu yang memiliki motivasi 2) Sebagian besar ibu hamil mendapatkan yang tinggi untuk melaksanakan imunisasi imunisasi TT lengkap. TT pada saat menjadi calon pengantin dan 3) Tidak terdapat hubungan pengetahuan pada saat kehamilan. Sementara tidak adanya tentang imunisasi TT dengan motivasi pada ibu untuk melaksanakan kelengkapan imunisasi TT, P = 0,187 imunisasi TT kemungkinan akan berdampak pada diri dan janin yang dikandungnya.

  2. Saran

  Selain memiliki motivasi yang kuat Diharapkan dapat dijadikan sebagai ibu hamil bisa mendapatkan informasi dasar untuk penelitian lebih lanjut yang lebih dengan mudah tentang imunisasi TT melalui sempurna dan dapat dilakukan penelitian media-media maupun masyarakat sekitar, lanjutan dengan mengkaji lebih dalam bukan sehingga ibu hamil bisa mendapatkan hanya tentang pengetahuan melainkan juga imunisasi TT lengkap. faktor lain yang mempengaruhi kelengkapan

  Faktor pendidikan juga sangat imunisasi TT serta dilakukan dengan metode berpengaruh terhadap tingkat persepsi dan penelitian dan tempat yang berbeda. pemahaman seseorang. Pendidikan sangat Diharapkan dapat dijadikan sebagai diperlukan manusia untuk mendapatkan sumbangan baik data maupun pemikiran bagi informasi. Menurut Nursalam (2002) makin perkembangan ilmu kebidanan. tinggi tingkat pendidikan seseorang, makin Hendaknya lebih aktif lagi dalam mudah pula mereka mencerna informasi dan meningkatkan pengetahuan tentang pengetahuan yang mereka miliki sehingga kehamilan khususnya tentang imunisasi TT informasi yang diperoleh masyarakat dapat dengan datang mengikuti penyuluhan dan mempengaruhi kelengkapan imunisasi TT. membaca KMS.

  Lingkungan di Desa Balun … … DAFTAR PUSTAKA … Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan banyak yang mengikuti imunisasi TT sehingga menggerakkan para ibu hamil untuk A.A. Alimul H. (2003). Riset Keperawatan rutin periksa kehamilan dan mendapatkan dan Teknik Penulisan Ilmiah Edisi imunisasi TT.

  1 . Jakarta: Salemba Medika.

  Hal ini dipengaruhi juga oleh sosial budaya yang baik sehingga dapat A.A. Alimul H. (2007). Metode Penelitian menciptakan kerukunan antar masyarakat dan dan Teknik Analisis Data . Jakarta: kekeluargaan yang kental. Dengan kerukunan Salemba Medika. tersebut para ibu hamil bisa datang bersama- sama saat jadwal periksa kehamilan dan Ayu Wulandari. (2006). Suntik TT . mendapatkan imunisasi TT. http://www.mail-archive.com.

  Sosial Budaya adalah adat istiadat Diakses tanggal 28 Oktober 2008. yang berlaku disetiap daerah akan berpengaruh terhadap perilaku seseorang. Bank Data. (2000). Upaya Kesehatan Ibu Ketidakcocokan sosial budaya dalam dan Anak . http://bankdata. lingkungan tertentu dapat berakibat resistensi depkes.go.id. Diakses tanggal 2 pada seseorang dan akan menghambat November 2008. pengetahuan seseorang tentang suatu hal (Latipun, 2001). Cristina S. Ibrahim. (2000).

  Perawatan Kebidanan . Batara Jakarta. Depkes RI. (2004). Modul Pelatihan

  Pengolaan Rantai Vaksin Program Imunisasi . Jakarta.

  Nursalam. (2003). Metode Riset

  Rineka Cipta. Suharsimi Arikunto. (1998). Prosedur

  Penelitian Kesehatan . Jakarta: PT.

  Soekidjo Notoatmodjo. (2002). Metodologi

  Medika. Sarwono Prawirohardjo. (2002). Ilmu Kebidanan . Jakarta: EGC.

  Pendekatan Praktis Metode Keperawatan . Jakarta : CV. Info

  Nursalam dan Siti Pariani. (2002).

  Keperawatan. Jakarta : CV. Agung Seto.

  Malang : Unmu Malang. Masdar. (2006). Imunisasi . http://www.tnial.mil.id. Diakses tanggal 26 Oktober 2008.

  Depkes RI. (2005). Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi . http://www. denpasarkota.go.id. Diakses tanggal 28 Oktober 2008. Depkes RI. (2005). Pedoman Teknis Imunisasi Tingkat Puskesmas .

  Keslamsel. (2008). Upaya Pemberantasan Penyakit Menular . http://keslamsel. wordpress.com. Diakses tanggal 16 Oktober 2008. Latipun. (2001). Psikologi Konseling .

  Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB . Jakarta: EGC.

  Manuaba, Ida Gde Bagus. (1998). Ilmu

  Fajar. (2006). Pentingnya Pemeriksaan Kesehatan Pranikah . http://cetak.fajar.co.id. Diakses Tanggal 2 November 2008.

  yang Aman (Injection Safety) dan Imunisasi. Jawa Timur.

  Lamongan. Dinkes. (2003). Modul Latihan Penyuntikan

  Dinkes. (2003 & 2004). LB III KIA .

  Jakarta. Deswita. (2005). Imunisasi TT (Tetanus Toxoid) pada Ibu Hamil (Bumil) . http://putriazka.wordpress.com. Diakses tanggal 02 November 2008.

  Penelitian Edisi Keempat . Jakarta: Rineka Cipta.