Evaluasi Tampilan Antarmuka QGIS Dan ArcGIS Menggunakan Pendekatan User-Centered Design (UCD): Studi Kasus Fungsi Geoprocessing Tools

  

Vol. 2, No. 9, September 2018, hlm. 2850-2857 http://j-ptiik.ub.ac.id

Evaluasi Tampilan Antarmuka QGIS Dan ArcGIS Menggunakan

Pendekatan User-Centered Design (UCD): Studi Kasus Fungsi

1 Geoprocessing Tools 2 3 Fathin Naufal Hawi , Fatwa Ramdani , Retno Indah Rokhmawati

  Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya 1 2 3 Email: fnaufalh@gmail.com, fatwaramdani@ub.ac.id, retnoindahr@ub.ac.id

  

Abstrak

  Kualitas antarmuka menjadi pengaruh besar pada kegunaan Sistem Informasi Geografis (SIG) namun belum menjadi poin penting dalam SIG dan permasalahan aplikasi pengolah SIG sulit dipahami oleh pengguna karena desain antarmuka pengguna dibandingkan dengan masalah teknis. Pada penelitian ini bertujuan untuk melakukan perbandingan terhadap aplikasi QGIS dan ArcGIS menggunakan pendekatan user-centered design. Hasil usability testing menunjukkan dari aspek effectiveness pada setiap fungsi yang diujikan cenderung lebih tinggi effectiveness pada aplikasi QGIS dalam hal fungsi

  73%, buffer 73%, dissolve 53%, merge 53% dan union 60% sedangkan ArcGIS hanya memiliki

  intersect

  kecenderungan pada fungsi clip 33%. Pada aspek efficiency dengan satuan goals/min tidak ada tugas dari kedua aplikasi yang dapat diselesaikan dalam satu menit dikarenakan setiap tugas memerlukan langkah-langkah yang beragam untuk mencapai tujuannya, namun hasil menunjukkan tingkat aspek

  

efficiency yang paling tinggi pada aplikasi ArcGIS dalam hal fungsi clip 0,31, intersect 0,38, dissolve

  0,90, sedangkan QGIS cenderung lebih tinggi buffer 0,88, merge 0,66, dan union 0,80. Pada aspek

  

satisfaction ArcGIS cenderung lebih tinggi dengan nilai 68,5 dibandingkan dengan QGIS dengan nilai

54,5.

  Kata kunci: User-centered design, usability testing, QGIS, ArcGIS

Abstract

  

Interface quality is a great influence on usefulness of Geographic Information System (GIS) but it not

yet to be important points in GIS and issues of GIS application difficult to understand by users because

design of user interface than technical problems. This research is aimed at doing a comparison to

applications QGIS and ArcGIS using user-centered design method. The usability testing shows from the

aspect of effectiveness in every function tested are likely to be more high effectiveness on the application

of QGIS in terms of the function 73% of the intersect, 73% buffer, 53% dissolve, 53% merge and 60%

union while ArcGIS just high on 33% clip. On the aspect of efficiency with goals/min units, there’s no

function can be completed in one minutes, every task requires measures varied to achieve its goals, but

the results show highest levels of efficiency on ArcGIS in terms of clip in 0,31, intersect in 0,38, dissolve

in 0,90. While QGIS is higher on buffer in 0,88, merge in, and union in 0,80. The aspect of satisfaction

show ArcGIS are likely to be more high satisfaction scores with 68,5 compared to QGIS with 54,5.

  Keywords: User-centered design, usability testing, QGIS, ArcGIS

  dengan masalah teknis (Lanter, 1991). Untuk 1.

   PENDAHULUAN meningkatkan efisiensi SIG, antarmuka harus

  Kualitas antarmuka menjadi pengaruh besar menyediakan model konseptual sederhana yang pada kegunaan Sistem Informasi Geografis menjadi gambaran pada sebuah basisdata

  (SIG) namun belum menjadi poin penting dalam (Collins et al, 1983). Sebuah antarmuka harus

  SIG (Cowen et al, 1988). Permasalahan mudah dipahami, dipelajari dan terlepas dari bagaimana membuat aplikasi pengolah SIG kompleksitas implementasi seperti struktur data mudah dipahami oleh pengguna adalah karena dan algoritma (Eggenhoffer dan Frank 1988). desain antarmuka pengguna dibandingkan

  SIG harus dapat menunjukkan dirinya kepada

  Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya

2850 penggunanya sebagai sebuah sistem bukan perangkat keras yang mendukung usability sebagai kumpulan berbagai macam koleksi data testing . (Driver dan Liles, 1983). Tidak lebih dari 60% . dari seluruh kode yang ada pada perangkat lunak didedikasikan semata-mata untuk antarmuka

  2. DATA DAN METODOLOGI

  Tipe dari penelitian ini adalah non pengguna, tapi 35% kode pada perangkat lunak didedikasikan untuk antarmuka pengguna pada implementasi. Tahapan yang akan dilakukan jika disajikan dalam bentuk diagram alur maka akan SIG (Nicholson, 1983). menjadi seperti pada Gambar 1. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk melakukan perbandingan terhadap aplikasi pengolah SIG yaitu QGIS dan ArcGIS agar pengguna dapat mengetahui desain antarmuka yang paling optimal dari keduanya dengan melihat aspek effectiveness, efficiency, dan satisfaction sesuai dengan panduan ISO 9241-11. Menggunakan pendekatan user- centered design (UCD) adalah langkah yang sangat tepat untuk membandingkan kedua aplikasi yang akan diteliti karena UCD adalah sebuah metodologi desain yang menaruh pengguna dalam pusat dari proses analisis desain. Oleh karena itu idealnya cocok untuk mengembangkan sebuat software yang harus mudah dalam penggunaannya dan dilihat dari beberapa aspek yang ditentukan.

  UCD sebagai istilah dan metode untuk yang berfokus pada desain untuk melibatkan pengguna dalam desain aplikasi. Pengguna yang terlibat menjadi partisipan dalam UCD memungkinkan untuk menyampaikan kebutuhan mereka, melakukan observasi dan mengikuti usability testing dan partisipan dapat menjadi rekan dalam proses desain. Banyak variasi metode yang telah dikembangkan untuk mendukung proses UCD termasuk usability

  testing , usability engineering , heuristic evaluation , discount evaluation dan participatory design. Quick and dirty evaluation Gambar 1 Metode Penelitian.

  juga menjadi penting untuk mendapatkan ide dan representatif pengguna tentang masukan

  2.1 Studi Pustaka pada desain awal (Abras et al, 2004).

  Penelitian ini dilakukan dengan cara Perbandingkan adaptive map dan non- membaca dan memahami buku-buku referensi,

  adaptive map dan menghasilkan bahwa adaptive

  jurnal, artikel dan media lain yang berkaitan

  map memberikan pengguna keyakinan tinggi

  dengan penelitian ini dan mendukung dalam mengoprasikan aplikasi dan pengguna pengumpulan data secara umum juga tidak suka terinterupsi pada proses spasial mempertegas teori-teori yang ada untuk kognitif dengan mendapatkan adaptasi konten memberikan informasi dan pembelajaran dalam pada map secara tiba-tiba (Kiefer, 2017). menyelesaikan penelitian ini. Penelitian ini menggunakan tahap metodologi yang hampir serupa yaitu dengan

  2.1.1 QGIS

  mengidentifikasi obyek yang akan diteliti dalam QGIS menjadi salah satu studi area pada hal ini adalah aplikasi ArcGIS dan QGIS, lalu penelitian ini dan merupakan perangkat lunak mempersiapkan desain skenario dan tugas pengolah SIG yang bersifat Open Source yang

  usability testing hingga perangkat lunak dan

  user friendly. QGIS dapat dijalankan diberbagai macam system operasi, contohnya pada Linux, Unix, Mac, OSX, Windows dan Android. QGIS memiliki banyak format dan fungsionalitas pada vektor, raster dan basisdata. Terutama fungsi yang akan digunakan pada penelitian ini adalah fungsi yang terdapat pada geoprocessing tools untuk mengolah data vektor seperti clip,

  intersection , fixed distance buffer atau buffer, dissolve, merge, dan union.

   20% responden freelance dalam bidang SIG  13% responden adalah desainer  67% responden adalah mahasiswa  27% rentang umur 18 – 20 tahun  73% rentang umur 21 – 25 tahun  80% responden adalah pria  20% responden adalah wanita.

  desain berupa skenario untuk usability testing yang menjadi alat bantu untuk menyelesaikan permasalahan yang diteliti termasuk didalamnya terdapat task dan kuesioner yang harus dikerjakan oleh responden. Diagram alir skenario dapat dilihat pada Gambar 2 dan Gambar 3.

  design solution menghasilkan sebuah artefak

  dalam menentukan skenario dalam usability testing. Fase produce

  produce design solution

  Hasil pengumpulan data dilakukan pada fase

  2.3 Pengumpulan Data

  fitur yang memiliki kesamaan atribut tertentu; (5) merge, melakukan penggabungan dua layer menjadi satu; dan (6) union, melakukan penggabungan dua layer menjadi satu.

  buffer tersebut; (4) dissolve, menggabungkan

  Pada fase specify requirements fungsi yang akan dilakukan usability testing pada kedua aplikasi yaitu geoprocessing tools dengan daftar fungsi yang diujikan yaitu (1) clip, membuat sebuah layer baru dari data vektor yang sudah dipersiapkan dengan bagian data yang telah ditentukan untuk dilakukan pemotongan menggunakan clipping tool; (2) intersection, tugas ini mengharuskan responden untuk membuat sebuah layer baru dari dua layer yang saling bertumpang tindih; (3) buffer, responden akan mencari dan menggunakan buffer tool, lalu melakukan konfigurasi dan melihat hasil dari

  Lingkungan usability testing dilakukan pada laboratorium Pembelajaran C1.5 Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya Kota Malang dengan 15 komputer yang disediakan untuk setiap responden yang sudah terdapat QGIS dan ArcGIS untuk melakukan usability testing.

  Demografi responden pada Tabel 1 yang mengikuti usability testing adalah sebagai berikut.

  2.1.2 ArcGIS

  5 orang

  5 orang ARCGIS Pernah menggunakan ArcGIS

  5 orang QGIS Pernah menggunakan QGIS

  Kriteria Kriteria Jumlah Responden NETRAL Belum pernah menggunakan QGIS dan ArcGIS

  Tabel 1 Kriteria dan Jumlah Responden Usability Testing.

  Observasi untuk melakukan penentuan aplikasi dan fungsi yang akan diteliti, siapa yang akan menjadi responden pada usability testing , kondisi responden saat menjalankan pengujian, dan penentuan lingkungan pengujian. Pada tahap observasi meliputi fase dalam UCD yaitu pada tahap specify context of use dan specify requirements.

  (ESRI, 2006)

  intersect, buffer, dissolve, merge, dan union

  menjadi bagian dari studi area penelitian ini dan merupakan komponen yang paling kuat dalam SIG, geoprocessing dapat menentukan, mengelola, dan menganalisa informasi untuk dijadikan sebuah keputusan. Geoprocessing menjadi bagian yang sangat penting bagi perusahaan yang menggunakan SIG. Tidak terhitung jumlah tugas geoprocessing yang dilakukan dalam sehari. Fungsi geoprocessing yang pada umumnya sering dipakai adalah clip,

  2.1.3 Geoprocessing Tools Geoprocessing adalah komponen yang

  ArcGIS menjadi salah satu studi area pada penelitian ini dan merupakan perangkat lunak pengolah SIG seperti QGIS, yang paling membedakan adalah sifatnya yang berbayar, tidak seperti QGIS yang bersifat open source dan gratis dan kedua aplikasi ini pun memiliki beberapa fungsi yang sama terutama pada geoprocessing tools .

2.2 Observasi

  Gambar 2 Diagram Pengujian.

  6 Saya rasa banyak hal yang tidak konsisten pada sistem

  2.4.2 Usability Metrics Untuk Efficiency Efficiency dapat dihitung menggunakan

  × 100% (1)

  Jumlah tugas yang berhasil diselesaikan Total jumlah tugas yang dikerjakan

  dapat dihitung menggunakan persamaan (1) (Mifsud, 2015). =

  2.4.1 Usability Metrics Untuk Effectiveness Effectiveness

  Untuk mengukur usability dapat dilakukan dengan persamaan berikut ini.

  2.4 Analisis Hasil Evaluasi

  SUS menggunakan skala likert untuk setiap pernyataan akan memiliki 5 opsi tanggapan dari opsi sangat setuju hingga sangat tidak setuju.

  10 Saya harus belajar banyak terlebih dahulu sebelum saya dapat menggunakan sistem ini

  9 Saya sangat percaya menggunakan sistem ini

  8 Saya rasa sistem ini sangat tidak praktis

  7 Saya rasa kebanyakan pengguna dapat mempelajari untuk menggunakan sistem ini dengan cepat

  5 Saya menemukan ada beberapa fungsi yang terintegrasi dengan baik dalam sistem

  Gambar 3 Diagram Pengujian (Lanjutan). Pengujian setiap kriteria dilaksanakan sebanyak dua kali dengan pengujian menggunakan QGIS terlebih dahulu pada sesi 1 lalu dilanjutkan dengan pengujian ArcGIS pada sesi 2. Diagram diatas menunjukkan alur pengujian dalam satu sesi pengujian, setelah sesi 1 selesai responden diberikan waktu untuk beristirahat selamat 15 menit lalu memulai kembali pengujian sesi 2. Setiap pengerjaan tugas akan direkam aktivitas responden yang berjalan menggunakan aplikasi Bandicam

  4 Saya rasa membutuhkan bantuan dari teknisi atau ahli untuk menggunakan sistem ini

  3 Saya rasa sistem ini mudah untuk digunakan

  2 Saya rasa sistem ini terlalu kompleks, sebenarnya dapat dibuat lebih sederhana

  1 Saya rasa, saya ingin menggunakan sistem ini dengan sering kedepannya

  No Pernyataan

  Tabel 2 Kuesioner Pengujian.

  Kuesioner pada penelitian ini menggunakan SUS (System Usability Scale) berikut peryataan kuesioner SUS pada Tabel 2.

  untuk membuat sebuah layer baru dari dua layer yang saling bertumpang tindih; (3) buffer, responden akan mencari dan menggunakan buffer tool, lalu melakukan konfigurasi dan melihat hasil dari buffer tersebut; (4) dissolve, menggabungkan fitur yang memiliki kesamaan atribut tertentu; (5) merge , melakukan penggabungan dua layer menjadi satu; (6) union, melakukan penggabungan dua layer menjadi satu.

  intersection , tugas ini mengharuskan responden

  yaitu (1) clip, membuat sebuah layer baru sudah dipersiapkan dengan bagian data yang telah ditentukan menggunakan clipping tool; (2)

  testing adalah penggunaan geoprocessing tools

  Fitur dan task yang diujikan dalam usability

  4.0.0.1331 yang sudah berjalan pada setiap komputer .

  persamaan (2) untuk waktu pengerjaan tugas dan persamaan (3) untuk menghitung aspek

  TINGKAT EFISIENSI BERDASARKAN WAKTU efficiency (Mifsud, 2015).

  0,90 1,00

  0,88 0,80 0,80 0,75

  0,80 0,66

  N 0,62

  Waktu Tugas =

  0,60 / MI

  (2) 0,38

  −

  0,31 0,40

  OALS 0,15 0,15 0,15

  G 0,20

  Sedangkan untuk menghitung aspek

  0,00

  dapat dilakukan kalkulasi

  efficiency CLIP INTERSECT BUFFER DISSOLVE MERGE UNION menggunakan persamaan (3).

  DAFTAR TUGAS ArcGIS QGIS

  1

  2 1 + 2 +

  Gambar 5 Tingkat keberhasilan penyelesaian

  = ( ) ×

  tugas pada aplikasi ArcGIS dan QGIS berdasarkan fungsi yang digunakan.

  = /

  (3) Hasil usability testing pada Gambar 4 menunjukkan dari aspek effectiveness pada

  Keterangan: setiap fungsi yang diujikan cenderung lebih = Urutan responden hingga

   n tinggi effectiveness pada aplikasi QGIS dalam sejumlah N hal fungsi intersect, buffer, dissolve, merge dan = Hasil tugas responden (1 = union sedangkan ArcGIS hanya memiliki

   Nij berhasil, 0 = gagal) kecenderungan pada fungsi clip. Pada Gambar 5 aspek efficiency dengan satuan goals/min tidak = Waktu yang diperlukan

   Tij ada tugas dari kedua aplikasi yang dapat responden dalam mengerjakan tugas diselesaikan dalam satu menit dikarenakan hingga selesai / waktu responden hingga setiap tugas memerlukan langkah-langkah yang menyerah dalam mengerjakan tugas beragam untuk mencapai tujuannya, namun hasil = Total tugas yang diberikan menunjukkan tingkat aspek efficiency yang

   N paling tinggi pada aplikasi ArcGIS dalam hal = Jumlah responden

   R fungsi clip, intersect, dissolve, sedangkan QGIS cenderung lebih tinggi buffer, merge, dan union.

3. HASIL

  Sedangkan pada aspek satisfaction ArcGIS

TINGKAT KEBERHASILAN PENYELESAIAN

  cenderung lebih tinggi nilai kepuasannya

  TUGAS 80%

  dibandingkan dengan QGIS.

  73% 73% ArcGIS QGIS

  Aspek satisfaction pada aplikasi ArcGIS

  70%

  dan QGIS yang didapatkan dari hasil kuesioner

  60% 60%

  System Usability Scale (SUS) dapat dilihat pada 53% 53% Tabel 3 dan Tabel 4.

  47% 47% 50%

  40%

  Tabel 3 Hasil kuesioner SUS pada aplikasi

  40% 33% ArcGIS.

  30% 20% Responden ( R ) Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 Skor SUS

  20% 13% R1 2 2 4 2 4 5 4 2 4 2 62,5 7%

  10% R2 4 2 4 3 3 2 3 2 4 4 62,5 0% CLIP INTERSECT BUFFER DISSOLVE MERGE UNION R3 R4 3 5 2 2 4 4 3 3 4 4 2 2 4 3 2 1 3 5 2 67,5 3 75,0 DAFTAR TUGAS R5 R6 77,5 4 4 1 2 5 4 3 3 5 4 2 2 4 5 1 3 4 5 5 3 70,0

  Gambar 4 Tingkat keberhasilan penyelesaian R7 3 2 4 3 4 2 4 2 4 3 67,5 tugas pada aplikasi ArcGIS dan QGIS R8 4 3 5 3 4 3 4 2 4 3 67,5 berdasarkan fungsi yang digunakan.

  Kuesioner SUS pada Gambar 7 Tabel 3 Hasil kuesioner SUS pada menghasilkan rata-rata 54,5 pada aplikasi QGIS aplikasi ArcGIS (Lanjutan). R9 5 2 4 3 5 1 4 1 5 2 85,0 pada rentang diatas “OK” dan dibawah

  “GOOD”. Pada rentang penerimaan aplikasi R10 4 2 4 3 4 2 4 2 5 4 70,0 QGIS masih termasuk dalam kriteria “NOT R14 R13 R11 R12 3 4 3 4 2 3 2 2 4 4 4 5 4 4 3 3 3 5 4 4 3 1 2 2 4 5 2 4 2 2 2 2 3 4 4 3 4 67,5

4 62,5 pengguna.

3 67,5 4 57,5 ACCEPTABLE” atau belum dapat diterima oleh

  R15 4 2 4 Rata-rata 68,5 4 4 2 4 2 4 3 67,5

  Gambar 7 Skala penilaian SUS pada aplikasi Kuesioner SUS pada Gambar 6 yaitu QGIS. aplikasi ArcGIS menghasilkan rata-rata 68,5 dengan 15 responden yang dibagi menjadi 3

  Perbandingan kedua hasil kuesioner kriteria yaitu (1) dominan menggunakan SUS dapat dilihat pada Gambar 8. ArcGIS; (2) dominan menggunakan QGIS; dan (3) belum pernah menggunakan keduanya.

Gambar 5.15 menunjukkan hasil pada aplikasi

  ArcGIS pada rentang diatas “OK” dan dibawah “GOOD”. Pada rentang penerimaan aplikasi ArcGIS termasuk dalam kriteria “ACCEPTABLE” atau dapat diterima oleh pengguna.

  Gambar 8 Perbandingan skala penilaian SUS pada aplikasi QGIS dan ArcGIS.

  Perbandingan kedua hasil kuesioner SUS ini menyatakan bahwa dari aspek

  satisfaction aplikasi ArcGIS lebih tinggi dan

  dapat diterima oleh pengguna dibandingkan dengan aplikasi QGIS yang lebih rendah dan Gambar 6 Skala penilaian SUS pada aplikasi belum dapat diterima oleh pengguna, namun

  ArcGIS. keduanya dalam rentang kata sifat yang sama yaitu diatas “OK” dan dibawah “GOOD”.

  Hasil kuesioner SUS pada aplikasi QGIS dapat dilihat pada Tabel 4.

  4. Tabel 4 Hasil kuesioner SUS pada aplikasi KESIMPULAN QGIS.

  Aplikasi QGIS dalam aspek

  effectiveness memiliki tingkat keberhasilan Responden Skor Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 ( R ) SUS

  dalam penyelesaian tugas lebih tinggi pada

  R1

  5

  2

  5

  4

  5

  2

  4

  2

  5 2 80,0

  fungsi intersect 73%, buffer 73%, dissolve

  R2

  3

  3

  2

  4

  3

  2

  3

  2

  2 4 45,0

  53%, merge 53% dan union 60% sedangkan

  3

  3

  3

  2

  3

  2

  2

  3

  3

  3 R3 52,5 R4

  4

  3

  3

  4

  4

  2

  3

  3

  5 4 57,5

  fungsi clip 33% tingkat keberhasilan dalam

  R5

  4

  4

  3

  3

  5

  2

  3

  3

  4 4 57,5

  penyelesaian tugas paling tinggi yaitu pada

  R6

  3

  3

  4

  2

  4

  1

  5

  1

  4 5 70,0

  aplikasi ArcGIS. Pada aspek efficiency

  R7

  3

  2

  4

  3

  4

  2

  4

  2

  3 4 62,5 R8

  3

  3

  3

  4

  4

  3

  2

  4

  2 4 40,0 tingkat efisiensi berdasarkan waktu dengan R9

  2

  4

  3

  3

  2

  3

  3

  2

  2 3 42,5

  aplikasi ArcGIS lebih tinggi pada fungsi clip

  R10

  4

  2

  4

  5

  4

  3

  4

  2

  5 4 62,5

  0,31 goals/min, intersect 0,38 goals/min,

  R11

  2

  4

  2

  5

  4

  4

  1

  4

  3 5 25,0 dissolve 0,90 goals/min, sedangkan fungsi

  R12

  3

  3

  4

  5

  4

  3

  4

  3

  3 5 47,5

  2

  2

  3

  4

  3

  3

  2

  2

  3

  4 R13 45,0 buffer 0,88 goals/min, merge 0,66 goals/min

  R14

  4

  2

  4

  4

  3

  3

  4

  3

  3 5 52,5

  dan union 0,80 goals/min lebih tinggi pada

  R15

  4

  2

  5

  3

  4

  2

  5

  1

  4 3 77,5

  aplikasi QGIS. Pada aspek satisfaction dapat

  Rata-rata 54,5

  Egenhofer, M. and A. Frank 1988, "Designing Object-Oriented Query Languages for GIS: Human Interface Aspects", Proceedings of the Third International Symposiwn on Spatial Data Handling, International Geographical Union Commission on Geographical Data Sensing and Processing, Williamsville, NY, pp. 79-96

  dilihat dari perbandingan hasil kuesioner SUS pada aplikasi ArcGIS dan QGIS menunjukkan bahwa skor SUS pada ArcGIS lebih tinggi berada diatas rentang “OK” dan dibawah “GOOD” namun masuk kedalam kate gori “ACCEPTABLE” atau dapat diterima oleh pengguna dengan nilai 68,5, sedangkan skor SUS pada QGIS lebih rendah dengan rentang “OK” dan dibawah “GOOD” namun masuk kedalam kategori “NOT ACCEPTABLE” atau tidak dapat diterima oleh pengguna dan butuh perbaikan untuk mencapai kategori “ACCEPTABLE” dengan nilai 54,5.

  Berdasarkan komentar yang diberikan responden, aplikasi yang optimal menurut responden yaitu aplikasi yang tidak terlalu rumit dalam menampilkan langkah-langkah pada setiap fungsi dan terdapat penjelasan atau deskripsi singkat tentang fungsi terkait.

  Saran untuk penelitian ini dapat dikembangkan lebih jauh lagi terutama dalam perbaikan antarmuka yang tidak dilakukan pada penelitian ini. Pengelompokkan menu berdasarkan kegunaannya sangat diperlukan agar tidak memberikan kebingungan pada penggunannya, dan penentuan kolom input prioritas data yang harus dimasukkan untuk mencapai tujuan dari setiap fungsi.

  Mifsud Justin, 2015. Usability Metrics

  (1998). ISO 9241-11: Ergonomic requirements for office work with visual display terminals (VDTs) - part 11: guidance on usability. International Organization for Standardization, 1998(2), 28.

  ESRI, 2006. Welcome to ArcGIS Desktop Help 9.3. [online] Tersedia di: < http://webhelp.esri.com/arcgisdesktop/9 .3/index.cfm?TopicName=An_overvie w_of_commonly_used_tools> [diakses pada 10 Januari 2018] International Organization for Standardization.

  • – A Guide To Quantify The Usability Of Any System. [online] Tersedia di: <https://usabilitygeek.com/usability- metrics-a-guide-to-quantify-system- usability/> [diakses pada 7 Januari 2018]

5. DAFTAR PUSTAKA

  Driver,

  B. and W. Liles 1983, "A Communication Model for the Design of a ComputerAssisted Cartographic System ",Proceedings of the Fifth International Symposium: on Cartography and Computing, American Congress on Surveying and Mapping; Falls Church, VA, pp. 267-274

  GISILIS ’88, American Congress on Surveying and Mapping; Falls Church, VA, Vol. 1 pp.285-294

  Cowen, D.J., and S.R. Love 1988, "A Hypercard Based Workstation for a Distributed GIS Network", Proceedings of

  Collins, S.H., G.H. Moon, and T.H. Leham 1983, "Advances in Geographic Information Systems", Proceedings of the Sixth International Symposiwn on Automated Cartography; Steering Committee of the Canadian National Committee for the Sixth International Symposium on Automated Cartography, Vol 1 pp. 324-334

  Abras, C., Maloney-Krichmar, D., Preece, J., 2004. User-Centered Design . In Bainbridge, W. Encyclopedia of Human- Computer Interaction. Thousand Oaks: Sage Publications. (in press)

  Kiefer, P., Giannopoulos, I., Athanasios Anagnostopoulos, V., Schöning, J., & Raubal, M. (2017). Controllability matters: The user experience of adaptive maps. GeoInformatica, 21(3), 619 –641. https://doi.org/10.1007/s10707-016- 0282-x

  Lanter, D. P., & Essinger, R. (1991). User- centered graphical user interface design for gis. National Center for Geographic Information \& Analysis/NCGIA, Technical Paper, (April),

  91 –6. Retrieved from http://citeseerx.ist.psu.edu/viewdoc/do wnload?doi=10.1.1.33.8881&rep= rep1&type=pdf

  Nicholson, R. L. 1983, "The Use of Large Scale

  Interactive Mapping Systems in a Decision Proceedings of the SUth

  Support Role",

  International Symposium on Automated Cartography;Steering Committee of the Canadian National Committee for the Sixth International Symposium on Automated Cartography, Vol. 1, pp.

  271276