Listrik adalah rangkaian fenomena fisika

Listrik adalah rangkaian fenomena fisika yang berhubungan dengan kehadiran dan aliran
muatan listrik. Listrik menimbulkan berbagai macam efek yang telah umum diketahui, seperti
petir, listrik statis, induksi elektromagnetik dan arus listrik. Adanya listrik juga bisa
menimbulkan dan menerima radiasi elektromagnetik seperti gelombang radio.
Dalam listrik, muatan menghasilkan medan elektromagnetik yang dilakukan ke muatan lainnya.
Listrik muncul akibat adanya beberapa tipe fisika:


muatan listrik: sifat beberapa partikel subatomik yang menentukan interaksi
elektromagnetik. Substansi yang bermuatan listrik menghasilkan dan dipengaruhi oleh
medan elektromagnetik



medan listrik (lihat elektrostatis): tipe medan elektromagnetik sederhana yang dihasilkan
oleh muatan listrik ketika diam (maka tidak ada arus listrik). Medan listrik menghasilkan
gaya ke muatan lainnya



potensial listrik: kapasitas medan listrik untuk melakukan kerja pada sebuah muatan

listrik, biasanya diukur dalam volt



arus listrik: perpindahan atau aliran partikel bermuatan listrik, biasanya diukur dalam
ampere



elektromagnet: Muatan berpindah menghasilkan medan magnet. Arus listrik
menghasilkan medan magnet dan perubahan medan magnet menghasilkan arus listrik

Pada teknik elektro, listrik digunakan untuk:


tenaga listrik yang digunakan untuk menghidupkan peralatan



elektronik yang berhubungan dengan sirkuit listrik yang melibatkan komponen listrik

aktif seperti tabung vakum, transistor, dioda dan sirkuit terintegrasi

Fenomena listrik telah dipelajari sejak zaman purba, meskipun pemahaman secara teoritisnya
berkembang lamban hingga abad ke-17 dan 18. Meski begitu, aplikasi praktisnya saat itu masih
sedikit, hingga di akhir abad ke-19 para insinyur dapat memanfaatkannya pada industri dan
rumah tangga. Perkembangan yang luar biasa cepat pada teknologi listrik mengubah industri dan
masyarakat. Fleksibilitas listrik yang amat beragam menjadikan penggunaannya yang hampir tak
terbatas seperti transportasi, pemanasan, penerangan, telekomunikasi, dan komputasi. Tenaga
listrik saat ini adalah tulang punggung masyarakat industri modern.[1]

Daftar isi


1 Sejarah



2 Konsep
o 2.1 Muatan listrik
o 2.2 Arus listrik

o 2.3 Medan listrik
o 2.4 Potensial listrik
o 2.5 Elektromagnet
o 2.6 Elektrokimia
o 2.7 Rangkaian listrik
o 2.8 Tenaga listrik
o 2.9 Elektronika
o 2.10 Gelombang elektromagnetik



3 Produksi dan penggunaan
o 3.1 Pembangkit dan transmisi
o 3.2 Penggunaan



4 Berkawan dengan listrik




5 Satuan-satuan SI listrik



6 Referensi
o 6.1 Bacaan



7 Pranala luar

Sejarah

Thales, ilmuwan pertama yang meneliti listrik
Jauh sebelum pengetahuan tentang listrik ada, orang pada saat itu takut akan kejutan dari ikan
listrik. Penduduk Mesir Kuno dari zaman 2750 BC menyebut ikan ini sebagai "Guntur dari Nil",
dan menganggap mereka sebagai "pelindung" dari semua ikan lainnya. Ikan listrik kemudian
juga dilaporkan satu milenium kemudian oleh Yunani Kuno, Kekaisaran Romawi dan para
naturalis Arab.[2] Beberapa penulis kuno, seperti Plinius yang Tua dan Scribonius Largus,

membuktikan efek mati rasa sengatan listrik dari lele dan pari torpedo, dan tahu bahwa kejutan
listrik tersebut dapat mengalir melalui benda berkonduktansi.[3] Pasien yang terkena pirai atau
sakit kepala juga diarahkan untuk memegang ikan listrik dengan harapan bahwa kejutan yang
kuat tersebut mampu menyembuhkan mereka.[4] Kemungkinan pendekatan awal dan paling dekat
kepada penemuan listrik dari sumber lainnya adalah kepada orang-orang Arab, di mana sebelum
abad ke-15 mereka telah memiliki kata berbahasa Arab untuk petir (raad) ke pari listrik.[5]
Beberapa budaya kuno sekitar Mediterania mengetahui bahwa beberapa benda, seperti batang
ambar, dapat digosok dengan bulu kucing untuk menarik benda ringan seperti bulu. Thales
membuat beberapa observasi pada listrik statis sekitar tahun 600 BC, di mana ia percaya bahwa
friksi yang dihasilkan amber magnetik, kebalikan dari minerak seperti magnetit yang tidak perlu
digosok.[6][7] Thales saat itu belum benar bahwa tarik-menarik disebabkan oleh efek magnet,
namun sains kemudian membuktikan adanya hubungan antara magnetisme dan listrik. Menurut
sebuah teori kontroversial, orang-orang Parthia mungkin telah memiliki pengetahuan tentang
elektroplating, berbasis pada penemuan Baghdad Battery tahun 1936 yang menyerupai sel
galvani, meskipun belum diketahui apakah artefak itu berlistrik di alam.[8]

Benjamin Franklin melakukan penelitian ekstensif tentang listrik di abad ke-18,
didokumentasikan oleh Joseph Priestley (1767) History and Present Status of Electricity,
dengannya Franklin melakukan korespondensi lanjutan.
Listrik tetap hanya menjadi bahan keingintahuan selama satu milenium hingga tahun 1600,

ketika ilmuwan Inggris William Gilbert membuat studi khusus mengenai listrik dan magnetisme,
membedakan efek lodestone dari listrik statis yang dihasilkan dengan menggosok ambar.[6] Ia
mengajukan kata Latin Baru electricus ("seperti amber", seperti ἤλεκτρον, elektron, kata Yunani
Kuno untuk "amber") untuk merujuk pada sifat menarik benda ringan setelah digosok.[9] Kata ini
akhirnya diserap dalam bahasa Inggris "electric" dan "electricity", yang pertama kali muncul
pada tulisan cetak pada tulisan milik Thomas Browne, Pseudodoxia Epidemica, tahun 1646.[10]
Karya berikutnya yang dilakukan oleh Otto von Guericke, Robert Boyle, Stephen Gray dan C. F.
du Fay. Di abad ke-18, Benjamin Franklin melakukan penelitian ekstensif pada kelistrikan.
Bulan Juni 1752 ia berhasil menempelkan kunci logam ke bagian dasar senar layang yang
dibasahi dan menerbangkan layang tersebut di langit berbadai.[11] Adanya kilatan yang meloncat
dari kunci ke tangannya menunjukkan bahwa kilat adalah listrik di alam.[12]

Penemuan Michael Faradaydmenjadi dasar teknologi motor listrik
Tahun 1791, Luigi Galvani mempublikasikan penemuan biolistrik, menunjukkan bahwa listrik
merupakan medium di mana sel saraf memberikan signal ke otot.[13] Baterai Alessandro Volta

atau tumpukan volta pada tahun 1800, dibuat dari lapisan seng dan tembaga, sehingga
memberikan sumber yang lebih dipercaya bagi para ilmuwan bagi sumber energi listrik daripada
mesin elektrostatis yang sebelumnya digunakan.[13] Dikenalnya elektromagnetisme, kesatuan
fenomena listrik dan magnetik, adalah karya Hans Christian Ørsted dan André-Marie Ampère

tahun 1819–1820; Michael Faraday menemukan motor listrik tahun 1821, dan Georg Ohm
menganalisis secara matematis sirkuit listrik tahun 1827.[13] Listrik dan magnet (dan cahaya)
dihubungkan oleh James Clerk Maxwell, pada tulisannya "On Physical Lines of Force" tahun
1861 dan 1862.[14]
Di awal abad ke-19 mulai ada perkembangan yang cepat dalam ilmu kelistrikan. Beberapa
penemu seperti Alexander Graham Bell, Ottó Bláthy, Thomas Edison, Galileo Ferraris, Oliver
Heaviside, Ányos Jedlik, Lord Kelvin, Sir Charles Parsons, Ernst Werner von Siemens, Joseph
Swan, Nikola Tesla dan George Westinghouse, listrik berubah dari keingintahuan sains menjadi
peralatan berguna untuk kehidupan modern, menjadi penggerak bagi Revolusi Industri Kedua.[15]
Tahun 1887, Heinrich Hertz[16]:843–844[17] menemukan bahwa elektroda yang teriluminasi dengan
cahaya ultraviolet dapatmenghasilkan percikan listrik lebih mudah. Tahun 1905 Albert Einstein
mempublikasikan tulisan yang menjelaskan data percobaan dari efek fotolistrik sebagai hasil dari
energi cahaya yang dibawa pada discrete quantized packets, menghidupkan elektron. Penemuan
ini mengantarkan pada revolusi kuantum. Einstein mendapatkan Hadiah Nobel bidang Fisika
tahun 1921 untuk "penemuannya dalam hukum efek fotolistrik".[18] Efek fotolistrik juga
digunakan dalam fotosel seperti yang bisa ditemukan pada panel surya dan bisa digunakan untuk
memproduksi listrik secara komersial.
Alat solid-state pertama adalah detektor "cat's whisker", pertama kali digunakan tahun 1900an di
penerima radio. Kawat menyerupai kumis ditempatkan berkontak dengan kristal padat (seperti
kristal germanium) untuk mendeteksi signal radio dengan efek simpang kontak.[19] Pada

komponen bentuk padat, arus listrik dibatasi oleh elemen padat dan senyawa direkayasa spesifik
untuk menghidupkan dan memperkuatnya. Aliran arus dapat dipahami dalam 2 bentuk: sebagai
elektron bermuatan negatif dan elektron kekurangan muatan positif yang disebut lubang. Muatan
dan lubang ini dapat dipahami pada fisika kuantum. Material pembangunnya biasanya adalah
kristalin semikonduktor.[20][21]
Komponen bentuk-padat kemudian berkembang dengan munculnya transistor tahun 1947.
Beberapa komponen bentuk padat yang umum adalah transistor, chip mikroprosesor, dan RAM.
Sebuah tipe khusus dari RAM disebut flash RAM digunakan pada flash drives. Selain itu, solidstate drive saat ini digunakan untuk menggantikan cakram keras yang berputar mekanis.
Komponen bentuk padat mulai populer tahun 1950-an dan 1960-an, transisi dari tabung vakum
ke dioda semikonduktor, transistor, sirkuit terintegrasi (IC) dan diode pancaran cahaya (LED).

Konsep
Muatan listrik
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Muatan listrik

Lihat pula: elektron, proton, dan ion

Muatan pada elektroskop berdaun-emas menyebabkan daunnya akan terlihat tolak-menolak satu
sama lain
Adanya muatan akan menghasilkan gaya elektrostatis: muatan memberikan gaya pada muatan

lainnya, sebuah efek yang diketahui sejak zaman kuno.[16]:457 Sebuah bola ringan yang digantung
dari senar dapat diberi muatan dengan menyentuhkannya dengan pengaduk kaca yang telah
dimuati dengan menggosokkannya pada kain. Jika ada bola yang sama dimuati dengan pengaduk
kaca yang sama, maka akan menolak bola pertama: muatan bekerja pada kedua bola. Dua bola
yang dimuati dengan batang amber yang digosok juga menolak satu sama lain. Namun, jika satu
bola dimuati oleh pengaduk kaca, dan lainnya dengan batang amber, kedua bola ini akan tarik
menarik. Fenomena ini kemudian diinvestigasi di akhir abad ke-18 oleh Charles-Augustin de
Coulomb. Penemuan ini kemudian memunculkan aksiom yang terkenal: muatan sejenis akan
tolak-menolak dan muatan berlawanan jenis akan tarik-menarik.[16]
Gaya yang bekerja pada partikel akan memberi muatan pada partikel itu sendiri, maka muatan
akan memiliki kecenderungan untuk tersebar berlipat ganda pada permukaan berkonduksi.
Besarnya gaya elektromagnetik, entah tarik-menarik atau tolak-menolak, dituliskan dalam
Hukum Coulomb, yang menghubungkan gaya dengan hasil kali muatan dan memiliki hubungan
kuadrat terbalik dengan jarak antar keduanya.[22][23]:35 Gaya elektromagnetik sangat kuat, hanya
berada di belakang gaya nuklir kuat,[24] namun ia bergerak ke semua arah.[25] Sebagai
perbandingan dengan gaya gravitasi yang jauh lebih lemah, gaya elektromagnetik akan
mendorong kedua elektron terpisah 1042 kali daripada gaya tarik-menarik gravitasi yang saling
menarik mereka.[26]
Studi telah menunjukkan bahwa sumber muatan adalah dari tipe partikel subatomik tertentu yang
memiliki sifat muatan listrik. Muatan listrik menimbulkan dan berinteraksi dengan gaya

elektromagnetik, satu dari empat interaksi dasar di alam. Pembawa paling umum dari muatan
listrik adalah elektron dan proton. Penelitian menunjukkan bahwa muatan adalah kekekalan
kuantitas, artinya muatan bersih antara sebuah sistem terisolasi akan selalu konstan tanpa
memperhatikan perubahan yang terjadi pada sistem tersebut.[27] Dalam sistem, muatan dapat
berpindah antar tubuh, entah melalui kontak langsung atau dilewatkan material berkonduksi
seperti kawat.[23]:2–5 Sebutan listrik statis merujuk pada adanya muatan bersih pada suatu benda,

biasanya disebabkan oleh kedua material berbeda yang digosok bersamaan, menyebabkan
perpindahan muatan dari satu benda ke benda lainnya.
Muatan pada elektron dan proton berlainan tanda, maka jumlah muatan dapat diekspresikan
negatif atau positif. Dengan konvensi, muatan yang dibawa elektron ditulis negatif, dan proton
positif, sebuah kesepakatan yang berasal dari kerja Benjamin Franklin.[28] Jumlah muatan
biasanya diberi simbol Q dan satuannya coulomb;[29] tiap elektron membawa muatan yang sama
kira-kira −1.6022×10−19 coulomb. Jika proton memiliki muatan yang sama dan berlainan, maka
muatannya +1.6022×10−19 coulomb. Muatan tidak hanya dimiliki oleh materi, namun juga
antimateri, tiap antipartikel memiliki hubungan muatan yang sama dan berlawanan dengan
partikel lainnya.[30]
Muatan dapat diukur dengan beberapa cara, salah satu instrumen awal adalah elektroskop
berdaun-emas, yang saat ini masih digunakan untuk demonstrasi di kelas, telah digantikan oleh
elektrometer elektronik.[23]:2–5


Arus listrik
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Arus listrik
Perpindahan muatan listrik dikenal dengan nama arus listrik, besarnya diukur dalam ampere.
Arus dapat terdiri dari partikel bermuatan apapun yang berpindah; biasanya adalah elektron,
namun muatan apapun yang berpindah menghasilkan arus.
Menurut konvensi lama, arus positif didefinisikan sebagai yang memiliki arah yang sama dari
aliran muatan positif yang dikandungnya, atau aliran dari bagian paling positif dari sirkuit ke
bagian paling negatif. Saat ini disebut dengan arus konvensional. Gerakan elektron bermuatan
negatif di sekitar sirkuit listrik, maka dianggap positif pada arah "berlawanan" dari elektron
tersebut.[31] Meski begitu, tergantung kondisinya, arus listrik dapat terdiri dari aliran partikel
bermuatan dari salah satu arah, atau bahkan bersamaan dari kedua arah. Konvensi positif ke
negatif digunakan luas untuk menyederhanakan kondisi ini.

Api listrik memberikan demonstrasi energi dari arus listrik
Proses ketika arus listrik melewati material disebut konduksi listrik, dan sifatnya bervariasi
tergantung dari partikel bermuatan dan material yang mereka lewati. Contoh arus listrik misalnya

konduksi logam, di mana elektron mengalir melalui konduktor listrik seperti logam, dan
elektrolisis, di mana ion (atom bermuatan) mengalir melalui cairan atau plasma. Ketika partikel
itu sendiri dapat berpindah agak lambat, medan listrik yang menggerakkan mereka dapat
memperbanyak dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya, memungkinkan signal lsitrik
untuk lewat dengan cepat pada kawat.[32]
Arus akan menyebabkan beberapa pengaruh. Air bisa terdekomposisi melalui arus dari tumpukan
volta, ditemukan oleh Nicholson dan Carlisle tahun 1800, proses ini sekarang dikenal dengan
elektrolisis. Hasil karya mereka kemudia dikembangkan Michael Faraday tahun 1833. Arus yang
melalui resistansi listrik akan menyebabkan panas, efek yang dipelajari matematis oleh James
Prescott Joule tahun 1840.[23]:23–24 Salah satu penemuan terpenting dalam ilmu tentang arus oleh
Hans Christian Ørsted tahun 1820, ketika ia menyaksikan arus dalam kawat menganggu kerja
jarum kompas magnet.[33] Ia menemukan elektromagnetisme, interaksi dasar antara listrik dan
magnet. Tingkat keluaran elektromagnetik yang dihasilkan api listrik cukup tinggi untuk
menghasilkan gangguan elektromagnet yang bisa menganggu kerja alat.[34]
Pada teknik atau aplikasi rumah tangga, arus seringkali dijelaskan dalam arus searah (DC) atau
arus bolak-balik (AC). Sebutan ini merujuk pada bagaimana arus bervariasi terhadap waktu. Arus
searah, diproduksi sebagai contoh dari baterai dan diperlukan oleh hampir seluruh peralatan
elektronik, adalah aliran dari bagian positif sirkuit ke bagian negatif.[35]:11 Aliran ini biasanya
dibawa oleh elektron, mereka akan berpindah melalui arah berlawanan. Arus bolak-balik adalah
arus yang berbalik arah berulang-ulang; hampir selalu membentuk gelombang sinus.[35]:206–207
Arus bolak-balik akan bergetar bolak-balik dalam konduktor tanpa tanpa muatan berpindah tiap
jarak seiring waktu. Nilai waktu rata-rata arus bolak balik adalah nol, namun energi akan
dikeluarkan pada satu arah, kemudian kebalikannya. Arus bolak-balik dipengaruhi oleh sifat-sifat
listrik yang tidak dapat dilihat pada arus searah keadaan tunak, seperti induktansi dan
kapasitansi.[35]:223–225 Sifat-sifat ini menjadi penting ketika rangkaian ditujukan pada respon
transien, seperti ketika pertama kali diberi energi.

Medan listrik
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Medan listrik
Lihat pula: Elektrostatis
Konsep medan listrik pertama kali diperkenalkan oleh Michael Faraday. Medan listrik tercipta
dari benda bermuatan di ruang yang mengelilinginya, dan menghasilkan gaya yang diberikan
pada muatan manapun yang berada pada cakupan medan tersebut. Medan listrik bekerja di antara
2 muatan dengan perilaku yang serupa dengan medan gravitasi bekerja di antara 2 massa, dan
akan berbanding kuadrat terbalik dengan jarak.[25] Namun, ada perbedaan di antara keduanya.
Gravitasi selalu bekerja tarik menarik, menarik kedua massa bersama, sedangkan medan listrik
bisa menghasilkan tarikan atau tolakan. Ketika objek besar seperti planet umumnya tidak
membawa muatan bersih, medan listrik pada jarak tertentu nilainya nol. Oleh karena itu gravitasi
menjadi dominan di alam semesta, meskipun jauh lebih lemah.[26]

Garis gaya keluar dari muatan positif diatas bidang konduktor
Sebuah medan listrik umumnya beragam pada suatu ruang,[36] dan kekuatannya pada satu titik
didefiniskan sebagai gaya (per satuan muatan) yang mengenai muatan diam imajiner jika
diletakkan pada titik tersebut.[16]:469–470 Konsep ini, dinamai 'muatan tes', haruslah sangat kecil
untuk menghindari medan listriknya sendiri menganggu medan utama dan juga harus diam untuk
menghindari efek medan magnet. Karena medan listrik didefiniskan dalam gaya, dan gaya adalah
vektor, maka medan listrik juga vektor, memiliki besaran dan arah. Secara spesifik, medan listrik
adalah medan vektor.[16]:469–470
Studi mengenai medan listrik diciptakan oleh muatan diam yang disebut elektrostatis. Medan
dapat divisualisasikan dengan set garis imajiner yang arahnya pada semua titik adalah sama
dengan medan tersebut. Konsep ini pertama kali diperkenalkan Faraday,[37] di mana kata 'garis
gaya' terkadang masih digunakan. Garis medan adalah jalur-jalur titik tempat muatan positif akan
terlihat seperti dipaksa untuk berpindah di dalam medan tersebut; namun ini hanyalah konsep
imajiner tanpa keberadaan yang sesungguhnya. Medan menembus semua ruang di antara garisgaris tersebut.[37] Garis gaya terpancar dari muatan diam memiliki beberapa sifat: pertama,
mereka berawal dari muatan positif dan berakhir pada muatan negatif. Kedua, mereka harus
masuk ke konduktor manapun pada sudut yang benar, ketiga, mereka tidak boleh memotong atau
berdekatan antara satu sama lain.[16]:479
Objek berkonduksi berongga membawa semua muatannya pada permukaan. Maka medan di
dalam objek bernilai nol.[23]:88 Ini merupakan prinsip operasi sangkar Faraday, kerangka logam
berkonduksi yang mengisolasi dalamnya dari efek listrik dari luar.
Prinsip elektrostatis sangat penting ketika mendesain peralatan dengan voltase tinggi. Ada batas
medan listrik tertentu yang dapat ditahan oleh medium apapun. Diatas titik ini, akan terjadi
kegagalan listrik dan percikan api dan terjadi flashover di antara bagian yang bermuatan. Udara,
misalnya, cenderung akan muncul percikan di sepanjang celah kecil pada medan listrik diatas
30 kV per sentimeter. Jika celahnya diperbesar, maka kekuatan breakdown juga melemah, sekitar
1 kV per sentimeter.[38] Paling mudah bisa dilihat pada kilat, terjadi ketika muatan menjadi
terpisah di awan dengan naiknya kolom udara dan menaikkan medan listrik di udara hingga lebih
besar dari yang bisa ditahan. Voltase dari awan kilat yang besar bisa mencapai 100 KV dan bisa
mengeluarkan energi hingga 250 kWh.[39]

Kekuatan medan sangat dipengaruhi oleh objek berkonduksi di dekatnya, terutama menjadi besar
ketika dipaksa untuk melekuk disekitar titik objek. Asas ini kemudian dipelajari pada konduktor
kilat, ujung tajam yang di mana mendorong kilat untuk terarah kesitu, dan bukan ke gedung yang
dilindunginya.[40]:155

Potensial listrik
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Potensial listrik
Lihat pula: Tegangan listrik dan Baterai (listrik)

Sepasang baterai AA. Tanda + menunjukkan polaritas perbedaan potensial di antara kutub-kutub
baterai.
Konsep dari potensial listrik sangat berhubungan dekat dengan medan listrik. Sebuah muatan
yang diletakkan dalam sebuah medan listrik akan mendapat gaya, dan akan membuat membuat
muatan melawan gaya tersebut yang membutuhkan kerja. Potensial listrik pada tiap titik
didefinisikan sebagai energi yang dibutuhkan untuk membawa sebuah muatan dari jarak tak
terbatas ke titik tersebut. Diukur dalam satuan volt yang berarti satu volt adalah potensial di
mana harus dihasilkan kerja 1 joule untuk membawa muatan sebesar 1 coulomb dari jarak tak
terhingga.[16]:494–498 Definisi potensial ini hanya sedikit memiliki kegunaan, dan konsep yang lebih
sering dipakai adalah perbedaaan potensial listrik yaitu energi yang dibutuhkan untuk
memindahkan sebuah muatan antara 2 titik tertentu. Sebuah medan listrik memiliki karakteristik
khusus yaitu konservatif di mana jalur yang dilewati muatan tidak berhubungan: semua jalur
antara 2 titik tertentu menghabiskan energi yang sama, maka nilai perbedaan potensial dapat
ditentukan.[16]:494–498
Pada praktiknya, biasanya didefinisikan titik referensi di mana potensial dapat dinyatakan dan
dibandingkan. Karena harus ditentukan maka acuan yang paling umum digunakan adalah bumi
itu sendiri, yang diasumsikan memiliki potensial yang sama di manapun. Titik acuan ini biasanya
diambil dari bumi. Bumi diasumsikan memiliki jumlah muatan negatif dan positif yang sama
banyak dan tak terbatas, maka tak dapat dialiri listrik.[41]

Potensial listrik adalah besaran skalar yang berarti hanya memiliki nilai dan tidak memiliki arah.
Dapat dianalogikan dengan tinggi: ketika sebuah objek yang dilontarkan akan jatuh pada
ketinggian yang berbeda akibat medan gravitas maka muatan akan 'jatuh' melalui tegangan yang
disebabkan oleh medan listrik.[42] Pada peta relief menunjukkan garis kontur menandai titik-titik
pada ketinggian yang sama, sekelompok garis menandai titik-titik dengan potensial yang sama
(atau ekuipotensial) dapat digambarkan di sekitar objek bermuatan elektrostatis. Ekuipotensial
akan memotong semua garis gaya pada sudut siku. Ekuipotensial juga harus terletak paralel
dengan permukaan [[konduktor listrik|konduktor, jika tidak maka akan menghasilkan gaya yang
dapat membawa muatan sampai bahkan potensial pada permukaan.
Medan listrik secara formal didefinisikan sebagai gaya yang diberikan per atuan muatan, namun
konsep dari potensial memberikan definisi yang lebih baik: medan listrik adalah gradien lokal
dari potensial listrik. Diukur dalam volt per meter, arah vektor dari medan listrik adalah garis
kemiringan terbesar dari potensial, di mana ekuipotensial terletak paling dekat bersamaan.[23]:60

Elektromagnet
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Elektromagnet

Medan magnet melingkari arus
Penemuan Ørsted pada tahun 1821 bahwa medan magnet ada pada semua sisi kawat yang
membawa arus listrik menandakan bahwa ada hubungan langsung antara listrik dan magnet.
Ditambah lagi, interaksi antar keduanya tampak berbeda dari gaya gravitasi dan elektrostatis.
Gaya pada jarum kompas tidak mengarah pada arah yang sama atau kebalikan, namun arahnya
tegak lurus terhadap arus.[33] Gaya ini juga tergantung dari arah arus, jika arah alirannya dibalik,
maka gayanya juga terbalik.[43]
Ørsted belum memahami dengan benar penemuannya, namun ia meneliti bahwa efek ini bersifat
kebalikan: sebuah arus menghasilkan gaya pada magnet dan medan magnet menghasilkan gaya
pada arus. Fenomena ini nantinya akan diteliti lebih lanjut oleh Ampère, yang menemukan
bahwa 2 kawat paralel berarus akan menghasilkan gaya satu sama lain: dua kawat mengonduksi
arus pada arah yang sama akan tarik-menarik, sedangkan kawat yang arusnya berlawanan arah

akan tolak menolak.[44] The interaction is mediated by the magnetic field each current produces
and forms the basis for the international definition of the ampere.[44]

Motor listrik menggunakan prinsip elektromagnet: arus melalui medan magnet akan mendapat
gaya pada sudut tegak lurus dari medan dan arus
Hubungan antara medan magnet dan arus sangat penting, hal ini akan mengacu pada penemuan
motor listrik oleh Michael Faraday tahun 1821. Motor homopolar Faraday terdiri dari magnet
permanen yang terletak pada pul raksa. Arus dilewatkan melalui kawat yang digantung dari
poros diatas magnet dan dicelupkan ke dalam raksa. Magnet akan memberikan gaya tangensial
pada kawat, membuat kawat mengelilingi magnet selama arus mengalir.[45]
Percobaan oleh Faraday tahun 1831 membuktikan bahwa kawat bergerak tegak lurus terhadap
medan magnet akan menghasilkan perbedaan potensial di antara ujung-ujungnya. Penelitian
lebih lanjut dari proses ini, disebut dengan induksi elektromagnetik, memunculkan Hukum
induksi Faraday, yang menyatakan bahwa perbedaan potensial yang diinduksi pada rangkaian
tertutup akan berbanding lurus dengan perubahan kecepatan fluks magnet sepanjang rangkaian.
Pemanfaatan lebih lanjut dari penemuan ini membuatnya menemukan generator listrik pertama
tahun 1831, di mana ia mengubah energi mekanik dari cakram tembaga yang berputar menjadi
energi listrik.[45] Cakram Faraday tidak efisien dan tidak digunakan sebagai generator
sesungguhnya, namun ia menunjukkan adanya kemungkinan membangkitkan energi listrik
menggunakan magnet.

Elektrokimia

Fisikawan Italia Alessandro Volta menunjukkan "baterainya" kepada Kaisar Perancis Napoleon
Bonaparte di awal abad ke-19.
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Elektrokimia
Kemampuan reaksi kimia untuk menghasilkan listrik, serta kemampuan listrik untuk
menjalankan reaksi kimia telah banyak membawa manfaat.
Elektrokimia merupakan bagian penting dari listrik. Dari awal penemuan tumpukan volta, sel
elektrokimia telah berkembang menjadi berbagai macam baterai, elektroplating, dan sel
elektrolisis. Aluminium diproduksi dalam jumlah besar saat ini dan banyak peralatan ditenagai
dengan sel yang dapat diisi ulang.

Rangkaian listrik
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Rangkaian listrik

Rangkaian listrik sederhana. Sumber tegangan V di sebelah kiri akan menghasilkan arus listrik I
di sekitar rangkaian, memberikan energi listrik ke resistor R. Dari resistor, arus akan kembali ke
sumber, sehingga menjadi satu rangkaian.
Rangkaian listrik adalah interkoneksi beberapa komponen listrik sehingga muatan listrik dibuat
berpindah melalui jalur tertutup (rangkaian), biasanya digunakan untuk melakukan tujuan
tertentu.
Komponen dalam rangkaian listrik dapat terdiri dari berbagai macam elemen seperti resistor,
kapasitor, sakelar, transformator dan elektronika. Rangkaian listrik terdiri dari komponen aktif,

biasanya semikonduktor, dan biasanya berjalan non-linear, membutuhkan analisis kompleks.
Komponen listrik paling sederhana adalah komponen-komponen pasif dan linear: ketika mereka
dapat menyimpan energi sementara, mereka tidak punya sumbernya, dan akan memperlihatkan
respon linear jika diberi stimulus.[46]:15–16
Resistor adalah salah satu elemen rangkaian pasif: resistor akan menghambat arus yang
melaluinya, melepaskan energinya sebagai panas. Hambatan muncul akibat gerak muatan
melalui konduktor: pada logam, misalnya, hambatan disebabkan karena tabrakan antara elektron
dan ion. Hukum Ohm adalah hukum dasar mengenai teori rangkaian, menyatakan bahwa
rangkaian yang melewati hambatan berbanding lurus dengan perbedaan potensialnya. Hambatan
pada sebagian besar material relatif konstan terhadap berbagai range suhu dan arus. Ohm, satuan
hambatan, diambil dari fisikawan Georg Ohm, dilambangkan dengan huruf Yunani Ω. 1 Ω adalah
hambatan yang akan menghasilkan perbedaan potensial 1 volt jika diberikan arus satu ampere.
[46]:30–35

Kapasitor adalah pengembangan Leyden jar dan merupakan alat yang dapat menyimpan muatan
sehingga menyimpan energi listrik dalam medan resultan. Kapasitor terdiri dari 2 pelat
berkonduksi dipisahkan oleh lapisan dielektrik terinsulasi. Dalam kenyataannya, kertas logam
tipis digulung bersama, meningkatkan luas permukaan per satuan volume dan meningkatkan
kapasitansi. Satuan kapasitansi adalah farad, diambil dari nama fisikawan Michael Faraday, dan
diberi simbol F: satu farad adalah kapasitansi yang memberikan perbedaan potensial 1 volt
ketika menyimpan muatan sebesar 1 coulomb. Kapasitor awalnya terhubung dengan catu daya
akan menimbulkan arus listrik dan mengumpulkan muatan; arus ini akan terputus ketika
kapasitor telah terisi penuh. Maka kapasitor tidak beroperasi dalam arus keadaan tunak (steady
state), tetapi malah membloknya.[46]:216–220
Induktor, biasanya berupa gulungan kawat, menyimpan energi pada medan magnet sebagai
respon atas arus yang melewatinya. Ketika terjadi perubahan arus, maka medan magnet akan
berubah, menginduksi tegangan antara ujung-ujung konduktor. Tegangan terinduksi berbanding
lurus dengan perubahan arus terhadap waktu. Perbandingan ini disebut dengan induktansi.
Satuan dari induktansi adalah henry, dinamai dari fisikawan Joseph Henry. Satu henry adalah
induktansi yang akan menginduksi perbedaan potensial sebesar 1 volt jika arus yang melewati
berubah dengan kecepatan 1 ampere per detik. Perilaku induktor agak kebalikan dengan
kapasitor: beroperasi pada arus tetap, namun tidak bia jika arus berubah sangat cepat.[46]:226–229

Tenaga listrik
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Tenaga listrik
Tenaga listrik adalah kecepatan energi listrik berpindah melalui rangkaian listrik. Satuan SI dari
tenaga adalah watt, satu joule per detik.
Tenaga listrik, seperti tenaga mekanik, adalah seberapa cepatnya melakukan kerja, terukur dalam
watt dan dilambangkan dengan huruf P. Tenaga listrik dihasilkan dari arus listrik I terdiri dari
muatan Q coulomb tiap t detik melewati perbedaan potensial listrik (voltase) V adalah

where
Q : muatan listrik dalam coulomb
t : waktu dalam detik
I : arus listrik dalam ampere
V : potensial listrik atau voltase dalam volt
Pembangkit listrik biasanya menggunakan generator listrik, namun juga bisa berasal dari sumber
kimia seperti baterai listrik atau sumber lain. Tenaga listrik biasanya disalurkan ke rumah tangga
dan bisnis oleh industri tenaga listrik. Listrik biasanya dijual dalam satuan kilowatt jam (3.6 MJ)
yang merupakan hasil kali daya dalam kilowatt dikali lamanya waktu dalam jam. Utilitas listrik
mengukur daya menggunakan meteran listrik, yang terus menyimpan total energi listrik yang
digunakan oleh pelanggan.

Elektronika
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Elektronika

Komponen elektronik yang dimuat pada permukaan
Elektronika berhubungan dengan rangkaian listrik yang berisi komponen aktif seperti tabung
vakum, transistor, dioda dan sirkuit terintegrasi. Sifat nonlinear dari komponen aktif dan
kemampuannya untuk mengontrol aliran elektron membuat penguatan signal lemah menjadi
mungkin dan elektronika secara luas digunakan pada pemrosesan informasi, telekomunikasi, dan
pemrosesan sinyal. Kemampuan peralatan elektronik untuk menjadi sakelar memungkinkan
pemrosesan informasi digital. Ditambah teknologi papan rangkaian, pengemasan elektronik, dan
berbagai bentuk rangkaian infrastruktur komunikasi, mengubah komponen yang terpisah-pisah
menjadi satu sistem kesatuan kerja.
Saat ini, sebagian besar peralatan elektronik menggunakan komponen semikonduktor untuk
mengontrol elektron. Studi mengenai peralatan semikonduktor dan teknologinya adalah cabang
dari fisika fasa padat, di mana mempelajari desain dan konstruksi rangkaian elektronik untuk
menyelesaikan permasalahan-permasalahan teknik elektronika.

Gelombang elektromagnetik
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Gelombang elektromagnetik

Faraday dan Ampère menunjukkan bahwa medan magnet yang berubah terhadap waktu berperan
sebagai sumber medan listrik, dan medan listrik yang berubah terhadap waktu juga sebagai
sumber medan magnet. Maka, ketika salah satu medan berubah terhadap waktu, maka medan
lainnya juga terinduksi.[16]:696–700 Fenomena ini adalah sifat-sifat gelombang dan disebut sebagai
gelombang elektromagnetik. Gelombang elektromagnetik pertama kali diteliti oleh James Clerk
Maxwell tahun 1864. Maxwell mengembangkan beberapa persamaan yang menjelaskan
hubungan antara medan listrik, medan magnet, muatan listrik, dan arus listrik. Ia juga dapat
membuktikan bahwa gelombang dapat melintas dengan kecepatan cahaya, maka cahaya itu
sendiri adalah salah satu bentuk radiasi elektromagnetik. Hukum Maxwell, yang menggabungkan
cahaya, medan, dan muatan adalah salah satu pencapaian terpenting di bidang fisika teoretis.
[16]:696–700

Maka, dari hasil kerja para peneliti ini barang elektronik bisa mengubah signal menjadi arus
berosilasi berfrekuensi tinggi, dan melalui konduktor, listrik bisa menghantarkan dan menerima
signal ini melalui gelombang radio pada jarak yang sangat jauh.

Produksi dan penggunaan
Pembangkit dan transmisi
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Pembangkit listrik
Lihat pula: Transmisi tenaga listrik dan Listrik utama

Alternator awal abad 20 yang dibuat di Budapest, Hongaria, di ruangan pembangkit listrik dari
stasiun tenaga air (foto oleh Prokudin-Gorsky, 1905–1915).
Di abad ke-6 SM, filosofis Yunani Thales melakukan percobaan dengan batang amber dan
percobaan ini adalah percobaan pertama untuk menghasilkan energi listrik. Dengan metode ini,
saat ini disebut efek triboelektrik, dapat mengangkat benda ringan dan menghasilkan percikan,
namun sangat tidak efisien.[47] Namun tidak ada perkembangan berarti hingga abad ke-18 ketika
ditemukannya tumpukan volta. Tumpukan volta dan penerus modernnya yaitu baterai listrik
menyimpan energi kimia dan bisa menghasilkan listrik.[47] Baterai mudah digunakan dan
merupakan sumber tenaga paling umum yang ideal untuk banyak aplikasi, namun penyimpanan

energinya terbatas, dan ketika sudah habis maka harus dibuang atau diisi ulang. Untuk kebutuhan
energi listrik yang besar maka listrik harus dihasilkan kontinu melalui jalur transmisi konduktif.
Tenaga listrik biasanya dihasilkan dengan generator mekanik-listrik yang digerakkan oleh uap
dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil, atau panas yang dilepas dari reaksi nuklir, atau
dari sumber lain seperti energi kinetik dari angin atau air mengalir. Turbin uap modern
ditemukan oleh Sir Charles Parsons tahun 1884 saat ini menghasilkan sekitar 80% tenaga listrik
dunia dari berbagai sumber panas. Generator ini sudah berbeda sama sekali dari generator
cakram homopolar Faraday tahun 1831, namun masih tetap menggunakan prinsip dasar
elektromagnetik yang sama yaitu konduktor yang dihubungkan ke medan magnet yang berubah
akan menginduksi perbedaan potensial di antara ujung-ujungnya.[48] Penemuan transformator di
akhir abad ke-19 akhirnya bisa membuat tenaga listrik disalurkan lebih efisien pada tegangan
tinggi namun arus rendah. Transmisi listrik yang efisien dapat membuat listrik bisa disalurkan ke
pengguna yang berjarak yang relatif jauh dari stasiun pembangkitnya.[49][50]

Tenaga angin menjadi penting di banyak negara
Karena energi listrik tidak dapat dengan mudah disimpan dalam jumlah besar untuk memenuhi
permintaan nasional, maka listrik harus diproduksi sebanyak mungkin yang dibutuhkan.[49] Hal
ini membutuhkan utilitas listrik untuk memprediksi dengan benar beban listrik dan menjaga
koordinasi dengan stasiun pembangkit. Setiap pembangkit yang dijalankan harus memiliki
cadangan untuk melindungi jaringan listrik dari gangguan dan kehilangan yang tak terduga.
Permintaan akan listrik akan meningkat cepat seiring modernisasi suatu negara dan
berkembangnya ekonomi. Permintaan listrik di Amerika Serikat meningkat 12% tuap tahunnya
pada 3 dekade pertama abad ke-20,[51] pertumbuhan yang saat ini juga dirasakan oleh India atau
Tiongkok.[52][53] Dari sejarahnya, tingkat permintaan listrik telah melampaui bentuk energi
lainnya.[54]:16
Keresahan lingkungan akan pembangkit listrik meningkatkan fokus pembangkitan listrik dari
energi terbaharui, seperti angin dan air.[54]:89

Penggunaan

Lampu pijar, salah satu aplikasi pertama listrik, beroperasi dengan pemanasan joule: lewatnya
arus listrik melalui hambatan listrik akan menghasilkan panas
Listrik adalah energi yang paling mudah digunakan dan telah digunakan di sebagian besar alat
dan akan terus berkembang.[55] Penemuan lampu pijar pada tahun 1870-an menjadikan
penerangan salah satu aplikasi pertama tenaga listrik yang digunakan secara luas. Dengan begitu
listrik menggantikan penerangan dari api yang berarti jauh mengurangi risiko kebakaran pada
rumah dan pabrik.[56] Utilitas umum dipasang di banyak kota menargetkan permintaan pasar yang
berkembang untuk penerangan listrik.
Efek pemanasan joule yang muncul pada lampu juga digunakan langsung pada pemanas listrik.
Meski penggunaannya mudah dan bisa dikontrol, namun pemanas listrik dianggap memboroskan
energi, karena sebagian besar pembangkit listrik sudah membutuhkan panas di stasiun
pembangkit.[57] Beberapa negara seperti Denmark, telah mengeluarkan aturan yang membatasi
atau melarang penggunaan pemanas listrik di bangunan baru.[58] Listrik juga merupakan sumber
energi utama untuk refrigerasi,[59] dengan pendingin udara menggambarkan permintaan listrik
yang meningkat.[60]
Listrik digunakan dalam telekomunikasi, muncul pada telegraf listrik tahun 1837 oleh Cooke dan
Wheatstone. Pembangunan sistem telegraf interkontinental dan transatlantik, pada tahun 1860an, listrik membuat komunikasi di seluruh dunia terhubung dalam hitungan menit. Fiber optik
dan satelit komunikasi turut berperan dalam sistem telekomunikasi, namun listrik tetap menjadi
bagian utamanya.
Efek elektromagnet paling bisa dilihat pada motor listrik yang dapat menyediakan tenaga gerak
yang bersih dan efisien. Motor diam seperti winch dapat ditenagai dengan mudah, namun motor
yang berpindah dalam penggunaannya, seperti kendaraan listrik, harus membawa sumber tenaga
seperti baterai atau mendapatkan arus dari kontak geser seperti pantograf.

Peralatan elektronik menggunakan transistor, salah satu penemuan terpenting di abad ke-20,[61]
menjadi dasar dari semua rangkaian listrik modern. Sebuah rangkaian terintegrasi modern dapat
berisi milyaran transistor mini dengan luas hanya beberapa sentimeter persegi.[62]
Listrik juga digunakan untuk menggerakan transportasi umum, seperti kereta dan bus listrik.[63]

Berkawan dengan listrik
Aliran listrik mengalir dari saluran positif ke saluran negatif. Dengan listrik arus searah jika kita
memegang hanya kabel positif (tapi tidak memegang kabel negatif), listrik tidak akan mengalir
ke tubuh kita (kita tidak terkena strum). Demikian pula jika kita hanya memegang saluran
negatif.
Dengan listrik arus bolak-balik, Listrik bisa juga mengalir ke bumi (atau lantai rumah). Hal ini
disebabkan oleh sistem perlistrikan yang menggunakan bumi sebagai acuan tegangan netral
(ground). Acuan ini, yang biasanya di pasang di dua tempat (satu di ground di tiang listrik dan
satu lagi di ground di rumah). Karena itu jika kita memegang sumber listrik dan kaki kita
menginjak bumi atau tangan kita menyentuh dinding, perbedaan tegangan antara kabel listrik di
tangan dengan tegangan di kaki (ground), membuat listrik mengalir dari tangan ke kaki sehingga
kita akan mengalami kejutan listrik ("terkena strum").
Daya listrik dapat disimpan, misalnya pada sebuah aki atau batere. Listrik yang kecil, misalnya
yang tersimpan dalam batere, tidak akan memberi efek setrum pada tubuh. Pada aki mobil yang
besar, biasanya ada sedikit efek setrum, meskipun tidak terlalu besar dan berbahaya. Listrik
mengalir dari kutub positif batere/aki ke kutub negatif.
Sistem listrik yang masuk ke rumah kita, jika menggunakan sistem listrik 1 fase, biasanya
terdiri atas 3 kabel:
Pertama adalah kabel fase (berwarna merah/hitam/kuning) yang merupakan sumber listrik
bolak-balik (fase positif dan fase negatif berbolak-balik terus menerus). Kabel ini adalah kabel
yang membawa tegangan dari pembangkit tenaga listrik (PLN misalnya); kabel ini biasanya
dinamakan kabel panas (hot), dapat dibandingkan seperti kutub positif pada sistem listrik arus
searah (walaupun secara fisika adalah tidak tepat).
Kedua adalah kabel netral (berwarna biru). Kabel ini pada dasarnya adalah kabel acuan tegangan
nol, yang disambungkan ke tanah di pembangkit tenaga listrik, pada titik-titik tertentu (pada
tiang listrik) jaringan listrik dipasang kabel netral ini untuk disambungkan ke ground terutama
pada trafo penurun tegangan dari saluran tegangan tinggi tiga jalur menjadi tiga jalur fase
ditambah jalur ground (empat jalur) yang akan disalurkan kerumah-rumah atau kelainnya.
Untuk mengatasi kebocoran (induksi) listrik dari peralatan tiap rumah dipasang kabel tanah atau
ground (berwarna hijau-kuning) dihubungkan dengan logam (elektroda) yang ditancapkan ke
tanah untuk disatukan dengan saluran kabel netral dari jala listrik dipasang pada jarak terdekat
dengan alat meteran listrik atau dekat dengan sikring.

Dalam kejadian-kejadian badai listrik luar angkasa (space electrical storm) yang besar, ada
kemungkinan arus akan mengalir dari acuan tanah yang satu ke acuan tanah lain yang jauh
letaknya. Fenomena alami ini bisa memicu kejadian mati lampu berskala besar.
Ketiga adalah kabel tanah atau Ground (berwarna hijau-kuning). Kabel ini adalah acuan nol di
lokasi pemakai, yang disambungkan ke tanah (ground) di rumah pemakai, kabel ini benar-benar
berasal dari logam yang ditanam di tanah di rumah kita, kabel ini merupakan kabel pengamanan
yang disambungkan ke badan (chassis) alat2 listrik di rumah untuk memastikan bahwa pemakai
alat tersebut tidak akan mengalami kejutan listrik.
Kabel ketiga ini jarang dipasang di rumah-rumah penduduk, pastikan teknisi (instalatir) listrik
anda memasang kabel tanah (ground) pada sistem listrik di rumah. Pemasang ini penting, karena
merupakan syarat mutlak bagi keselamatan anda dari bahaya kejutan listrik yang bisa berakibat
fatal dan juga beberapa alat-alat listrik yang sensitif tidak akan bekerja dengan baik jika ada
induksi listrik yang muncul di chassisnya (misalnya karena efek arus Eddy).