Tujuan Bukti Prosedur dan Kertas Kerja A (10)

PENGAUDITAN

NAMA

: NURMA AYU LESTARI

NIM

: 2015017003

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
YOGYAKARATA
TAHUN 2016

TUJUAN, BUKTI, PROSEDUR DAN KERTAS
KERJA AUDIT

TUJUAN AUDIT
Tujuan audit secara umum dapat diklasifikasilkan sebagai berikut :
1. Kelengkapan (Completeness). Untuk meyakinkan bahwa seluruh

transaksi telah dicatat atau ada dalam jurnal secara aktual telah
dimasukkan.
2. Ketepatan (Accurancy). Untuk memastikan transaksi dan saldo
perkiraan yang ada telah dicatat berdasarkan jumlah yang benar,
perhitungan yang benar, diklasifikasikan, dan dicatat dengan tepat.
3. Eksistensi (Existence). Untuk memastikan bahwa semua harta dan
kewajiban yang tercatat memiliki eksistensi atau keterjadian pada tanggal
tertentu, jadi transaksi tercatat tersebut harus benar-benar telah terjadi
dan tidak fiktif.
4. Penilaian (Valuation). Untuk memastikan bahwa prinsip-prinsip
akuntansi yang berlaku umum telah diterapkan dengan benar.
5. Klasifikasi (Classification). Untuk memastikan bahwa transaksi yang
dicantumkan dalam jurnal diklasifikasikan dengan tepat. Jika terkait
dengan saldo maka angka-angka yang dimasukkan didaftar klien telah
diklasifikasikan dengan tepat.
6. Ketepatan (Accurancy). Untuk memastikan bahwa semua transaksi
dicatat pada tanggal yang benar, rincian dalam saldo akun sesuai dengan
angka-angka buku besar. Serta penjumlahan saldo sudah dilakukan
dengan tepat.
7. Pisah Batas (Cut-Of). Untuk memastikan bahwa transaksi-transaksi

yang dekat tanggal neraca dicatat dalam periode yang tepat. Transaksi
yang mungkin sekali salah saji adalah transaksi yang dicatat mendekati
akhir suatu peride akuntansi.
8. Pengungkapan (Disclosure). Untuk meyakinkan bahwa saldo akun dan
persyaratan pengungkapan yang berkaitan telah disajikan dengan wajar

dalam laporan keuangan dan dijelaskan dengan wajar dalam isi dan
catatan kaki laporan tersebut.

BUKTI AUDIT
Bukti audit didefinisikan sebagai setiap informasi yang digunakan
oleh auditor untuk menentukan apakah informasi yang diaudit telah
sesuai dengan criteria yang ditetapkan. Rentang informasi ini sangat
beragam kemampuannya dalam mempengaruhi auditor memutuskan apakah
laoran keuangan telah disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum. Bukti audit ini mencakup informasi yang sangat persuasive, seperti
perhitungan auditor atas surat berharga yang dapat diperjualbelikan, dan
informasi

yangh


kurang

persuasive,

seperti

berbagai

tanggapan

atas

pertanyaan-pertanyaan dari para karyawan klien.
Berbagai Keputusan Bukti Audit
Keputusan utama yang dihadapi para auditor adalah menentukan jenis
dan jumlah bukti audit yang tepat untuk dikumpulkan agar dapat memberikan
keyakinan yangt memadai bahwa berbagai komponen dalam laporan keuangan
serta dalam keseluruhan laporan lainnya telah disajikan secara wajar.
Berbagai keputusan auditor dalam pengumpulan bukti audit dapat dipilah

kedalam empat sub keputusan berikut ini:
1. Prosedur-prosedur audit apakah yang akan digunakan
2. Ukuran sampel sebesar apakah yang akan dipilih untuk prosedur tertentu
3. Item-item manakah yang akan dipilih dari populasi
4. Kapankah berbagai prosedur itu akan dilakukan.

PROSEDUR – PROSEDUR AUDIT

Prosedur Audit adalah tindakan yang di lakukan atau metode dan taknik
yang digunakan oleh auditor untuk mendapatkan atau mengevaluasi bukti audit.

Jenis – Jenis Prosedur Audit
 Prosedur Analitis
Terdiri dari kegiatan yang mempelajari dan membandingkan data yang
memiliki hubungan.Prosedur analitis mengahsilkan bukti analitis.
 Menginspeksi
Meliputi kegiatan pemeriksaan secara teliti atau pemeriksaan secara
mendalam atas dokumen catatan atau pemeriksaan fisik atas sumber-sumber
berwujud. Dengan cara ini auditor dapat membuktikan keaslian suatu
dokumen.

 Mengkonfirmasi
Adalah suatu bentuk pengajuan pertanyaan yang memungkinkan auditor
untuk mendapatkan informasi langsung dari sumber independent dari luar
perusahaan.
 Mengajukan pertanyaan
Hal ini bisa dilakukan secar lesan ataupun tertulis.Pertanyaan bisa dilakukan
kepada sumber intern pada perusahaan klien atau pada pihak luar.
 Menghitung
Penerapan prosedur menghitung yang paling umum dilakukan adalah
1. melakukan perhitungan fisik atas barang-barang berwujud
2. menghitung dokumen bernomor tercetak
Tindaka yang pertama dimaksudkan untuk mengevaluasi bukti fisik dari
jumlah yang ada di tangan sedangkan yang kedua merupakan cara untuk
mengevaluasi bukti dokumen khususnya yang berkaitan dengan
kelengkapan catatan akuntansi.
 Menelusur
Yang biasa dilakukan adalah :
1. memilih dokumen yang di buat pada saat transaksi terjadi
2. menentukan bahwa dokumen pada transaksi tersebut telah dicatat
dengan tepat dalam catatan akuntansi.

 Mencocokkan ke dokumen
Kegiatannya meliputi :
1. memilih ayat jurnal tertentu dalam catatan akuntansi

2. mendapatkan dan menginspeksi dokumen tanyg menjadi dasar
pembuatan ayat jurnal tersebut untuk menentukan validasi dan ketelitian
transaksi yang dicatat.
 Mengamati
Aktivitas ini merupakan kegiatan rutin dari suatu tipe transaksi.
 Melakukan ulang
Auditor juga bisa melakukan ulang beberapa aspek dalam proses transaksi
tertentu untuk memastikan bahwa proses yang telah dilakukan klien sesuai
dengan prosedur dan kebijakan pengendalian yang telah di tetapkan.
 Teknik audit berbantu computer
Penggolongan prosedur audit
 Prosedur untuk mendapatkan pemahaman
 Pengajuan pengendalian
 Pengujian subtantif
Terdiri dari
1. prosedur analitis

2. pengujian detil transaksi
3. pengujian detil saldo-saldo

Kertas Kerja Audit
Kertas kerja adalah catatan yang diselenggarakan oleh auditor mengenai
prosedur audit yang ditempuhnya, pengujian yang dilakukannya, informasi yang
diperolehnya, dan simpulan yang dibuatnya sehubungan dengan auditnya.
Kertas kerja merupakan mata rantai yang menghubungkan catatan akuntansi
klien dengan laporan audit yang dihasilkan oleh auditor. Kertas kerja biasanya
harus berisi dokumentasi yang memperlihatkan (a) telah dilaksanakannya
standar pekerjaan lapangan pertama, yaitu pemeriksaan telah direncanakan dan
disupervisi dengan baik, (b) telah dilaksanakannya standar pekerjaan lapangan
kedua, yaitu pemahaman memadai atas pengendalian intern telah diperoleh
untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian
yang telah dilakukan, dan (c) telah dilaksanakannya standar pekerjaan lapangan

ketiga, yaitu bukti audit telah diperoleh, prosedur pemeriksaan telah diterapkan,
dan pengujian telah dilaksanakan yang memberikan bukti kompeten yang cukup
sebagai dasar memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan
auditan.

Jenis Kertas Kerja
Pada dasarnya ada beberapa jenis kertas kerja audit. Namun demikian ada enam
jenis tipe kertas audit yang biasanya dikenal, yaitu :
1. Program audit
2. Working trial balance
3. Ringksan juranl penyesuaian dan jurnal pengklasifikasian kembali
4. Daftar pendukung
5. Daftar utama
6. Memorandum audit dan dokumen informasi pendukung


Program Audit
Program audit merupakan daftar prosedur audit untuk pemeriksaan elemenelemen tertentu.
Auditor menyebutkan dalam program audit :
1. Pemeriksaan yang harus diikuti dalam melakukan verifikasi setiap elemen
yang tercantum dalam laporan keuangan
2. Tanggal pelaksanaan prosedur audit
3. Paraf pelaksana prosedur audit
4. Penunjukan indeks kertas kerja yang dihasilkan auditor
Program ini berfungsi sebagai alat yang bermanfaat untuk menetapkan

jadwal pelaksanaan dan pengawasan pekerjaan lapangan. Gambar 8.3
merupakan salah satu contoh program audit yang dibuat auditor.



Working Trial Balance
Working Trial Balance adalah suatu daftar yang berisi saldo berbagai akun
buku besar pada akhir tahun yang diaudit dan pada akhir tahun
sebelumnya, kolom untuk penyesuaian dan pengklasifikasian kembali serta
saldo setelah koreksi auditor dan akan dicatumkan dalam laporan keuangan
auditan. Working trial balance dapat disiapkan oleh klien mauopun auditor.
Working trial balance yang dibuat klien harus diverifikasi dengan posting
kolom dan pengusutan ( tracing ) saldo akun ke buku besar. Working trial
balance merupakan dasar untuk pemeriksaan kertas kerja secara individual
dan merupakan ringkasan semua data yang diperoleh selama pemeriksaan.



Jurnal Penyesuaian dan Pengklasifikasian Kembali
Auditor mungkin menjumpai kesalahan dalam catatan akuntansi dan laporan

keuangan karena salah memahami dan salah interpretasi terhadap prinsip
akuntansi yang berlaku umum. Kesalahan tersebut perlu dikoreksi dengan
membuat jurnal penyesuaian. Jurnal pengklasifikasian kembali dilakukan
untuk memastikan pengklasifikasian akun yang tepat, misalnya akun obligasi
jangka panjang yang jatuh tempo tahun depan, maka auditor harus
mengklasifikasikannya ke kelompok kewajiban lancar.



Daftar Pendukung
Dalam melaksankan audit, auditor melakukan verifikasi elemen-elemen yang
terdapat dalam laporan keuangan. Untuk itu auditormembuat kertas kerja
yang bermacam-macam untuk mendukung informasi yang dikumpulkan.
Dalam tiap eleman yang diperiksanya, auditor mencantumkan metode
verifikasi, pertanyaan yang timbu, serta jawaban atas pertanyaan tersebut.
Gambar 8.6 merupakan contoh daftar pendukung.



Daftar Utama

Semua informasi yang dicatat dalam daftar pendukung, diringkas dalam
daftar utama. Daftar utama ini merupakan ringkasan akun-akun yang saling
berkaitan. Jadi, daftar utama digunakan untuk menghubungkan akun buku
besar yang sejenis, yang akan disajikan dalam laporan keuangan dalam satu
pos.
Kolom-kolom yang ada dalam daftar utama adalah sama dengan kolomkolom yang ada dalam working trial balance. Jumlah tiaqp kolom dalam
daftar utama dimasukkan dalam kolom yang sama dalam working trial
balance. Contoh peringkasan dalam daftar utam adalah daftar utama kas
merupakan penggabungan kas di tangan,kas kecil, dank as di bank. Gambar
8.7 merupakan contoh daftar utama.



Memorandum Audit dan Dokumentasi Informasi Penguat
Memorandum audit merupakan data tertulis yang disiapkan auditor dalam
bentuk naratif, misalnya komentar atas kinerja prosedur auditing dan
kesimpulan yang diperoleh dari pelaksanaan audit. Dokumentasi informasi
penguat meliputi pendokumentasian pengajuan pertanyaan mengenai hasil
rapat dewan komisaris, respon konfirmasi dan representasi tertulis serta
salinan berbagai kontrask penting.