LAPORAN PRAKTIKUM KERJA INDUSTRI .docx

1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Sekolah SMK Kes. Bhakti Kencana Limbangan merupakan salah satu sekolah
kesehatan yang memiliki beberapa kompetensi keahliaan, diantaranya Analis kesehatan,
Farmasi, dan Keperawatan. Oleh karena sekolah ini berbasis kesehatan maka perlulah
diketahui bahwa kesehatan menurut Undang-undang dibagi kedalam beberapan bagian
diantaranya:
1. Kesehatan adalah keaadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan social yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara social dan ekonomi.
2. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat.
3. Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
kesehatan serta memiliki pengetahuaan dan keterampilan melalui pendidikan di
bidang kesehatan untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan
upaya kesehatan.
4. Sarana kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya
kesehatan.

5. Kesehatan adalah sesuatu yang sangat berguna.
Sehingga sesuai dengan kurikulum SMK. Kes Bhakti Kencana Limbangan
menyatakan bahwa Praktikum Kerja Industri merupakan suatu bagian dari proses
pembelajaran siswa /i dilapangan. Praktikum Kerja Industri adalah salah satu bentuk
emplementasi secara sistematis dan sinkron antara program pendidikan disekolah dengan
program penguasaan keahliaan yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung
didunia kerja untuk mencapai tingkatan keahlian tertentu.
1

2

Disamping dunia usaha, Praktikum Kerja Industri dapat memberikan keuntungan
pada pelaksanaan itu sendiri yaitu sekolah karena keahliaan yang tidak diajarkan
disekolah bisa didapat di dunia usaha sehingga dengan adanya Praktium Kerja Industri
dapat meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan menengah atas yang dapat diarahkan
untuk mengembangkan suatu system yang mantap antara dunia pendidikan dan dunia
usaha.
Salah satu klinik yang menjadi tempat Praktikum Kerja Industri siswa-siswi SMK
Kes. Bhakti Kencana Limbangan adalah Klinik Prima Test.


Klinik Prima Test ini

memiliki fasilitas pelayanan kesehatan diantaranya, Rontegen dan laboratorium.
Laboratorium Klinik Prima Test melayani berbagai pemeriksaan diantaranya
pemeriksaan Hematolgi, Imunologi-Serologi, Kimia Klinik,Mikrobiologi, Urinalisa, dan
Feaces.
1.2

Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui hasil dari Praktikum Kerja Industri di Laboratorium Klinik
Prima Test Pada Tanggal 21 Desember 2015- 20 Januari 2016.
1.2.2 Tujuan Khusus
1) Untuk mengetahui Kinerja Siswa pada Praktikum Kerja Industri di Laboratorium
Klinik Prima Test Pada Tanggal 21 Desember 2015 - 20 Januari 2016.
2) Untuk mengetahui Berbagai Hal Mengenai Praktikum Kerja Industri di Laboratorium
Klinik Prima Test Pada Tanggal 21 Desember 2015 – 20 Januari 2016.

3


1.3 Rumusan Masalah
1)

Bagaimana Praktikum Kerja Industri di Laboratorium Klinik Prima Test Pada
Tanggal 21 Desember 2015 - 20 Januari 2016?

2)

Berapa Banyak Hasil Pemeriksaan Praktikum Kerja Industri di Laboratorium
Kilinik Prima Test Pada Tanggal 21 Desember 2015 -20 Januari 2016?

1.4

Manfaat

1.4.1

Manfaat bagi Klinik Prima Test
Mendapatkannya bantuan dari siswa-siswi dalam melakukan pelayanan

kesehatan
terhadap pasien dengan ditunjangnya tenaga kerja sesuai dengan bidangnya.

1.4.2

Manfaat bagi SMK Kes. Bhakti Kencana Limbangan
1. Pihak sekolah dapat menjalin kerja sama dengan berbargai pihak.
2. Sebagai bahan bacaan untuk evaluasi terhadap terjalinnya praktikum kerja
industri.

1.4.3

Manfaat bagi Siswa
Dapat menambah keahliaan, pengetahuan, pengalaman, serta wawasan,
yang tidak diajarkan disekolah tetapi bisa didapat di dunia usaha .

4

1.5 Waktu Dan Tempat
1.5.1 Waktu

Pelaksanaan Praktikum Kerja Industri dimulai pada tanggal 21 Desember
2015 hingga tanggal 20 Januari 2016.
1.5.2 Tempat
Praktikum Kerja Industri dilaksanakan di Laboratorium Klinik Prima Test
di Jl. Raya Limbangan Timur. Kp Ciseureuh (Depan SMPN 1 Limbangan ) Garut.

5

BAB II
MANAJEMEN LABORATORIUM

2.1 Profil Laboratorium
Laboratorium Klinik Prima Test adalah Klinik Milik Swasta yang
didirikan pada tahun 2009 sebagai pengembangan dari Laboratorium Kesehatan
dan mulai dipergunakan untuk kepentingan umum pada tahun 2009.
Klinik Prima Test ini merupakan Laboratorium Swasta pertama yang ada
di Limbangan , Klinik ini memenuhi syarat-syarat sebuah Klinik Laboratorium
Kesehatan. Hal itu pula tercantum dalam Surat Keputusan Mentri Kesehatan
Republik Indonesia nomor: 364/Menkes/SK/III/2003 Tentang Laboratorium
Kesehatan.

Klinik Prima Test terletak di jalan Raya Limbangan Timur Kp. Ciseureuh
(Depan SMPN 1) Limbangan Garut.
(Peta lokasi klinik prima test dapat dilihat pada gambar 2.2.1)
Pelayanan yang tersedia di Klinik Prima Test terdiri dari beberapa
pemeriksaan, diantaranya :
1.

Pemeriksaan Hematologi

2.

Pemeriksaan Kimia Klinik

3.

Pemeriksaan Serologi

4.

Pemeriksaan Mikrobiologi


5.

Pemeriksaan Urinalisa, dan

6.

Pemeriksaan Feaces

2

6

1.2 Gambaran Klinik Prima Test
1.2.1

Letak Geografis
Terletak di Jl. Raya Limbangan Timur

Kp. Ciseureuh (Depan SMPN 1)


Limbangan, Garut.
Utara
Pesantre
n Assaadah

Indomare
t

Doktek
malpraktek

Dari Bandung
PKM

Dari Bandung
Termin
alala

pegadaia

n

Dari Leles Garut

Leuwigoong

padalanc
ar

(Gambar 2.2.1 Peta Lokasi Klinik Prima Test)
2.2.2

Denah Ruangan Laboratorium Klinik Prima Test

Ruang Tunggu

Ruang Istirahat

Ruang
pengambilan

Sampel
Dapur

Ruang
Pemeriksaan
Kamar Mandi

(Gambar 2.2.2 Denah Ruangan )

Lokasi!
Lab. Klinik Prima
test

7

2.3 Alur Pelayanan Pasien Laboratorium Klinik Prima Test

Pasien

Administrasi


Pengambilan Sample

Hematologi

Imunologi-

Urinalisa

Serologi
Kimia Klinik

feaces
Mikrobiologi

Hasil

Pasien

Dokter

8

(Tabel 2.3 Alur Pelayanan Pasien)

2.4 Susunan Personalia Laboratorium Klinik Prima Test

Penanggung Jawab:
Samsurahman, Amd.AK

Analis :

Bendahara :

Pakarya :

Samsurahman,Amd.AK

Iin Nurmilah

Tardiana

(Tabel 2.4 Susunan Personalia )

9

2.5 Sarana dan Prasarana
2.5.1 Sarana
Sarana Laboratorium Klinik Prima Test meliputi:
a.Peralatan Administrasi, meliputi :
1.

Meja Pelayanan

2.

Kursi

a.

Peralatan Pencatatan Hasil

1.

Computer

2.

Printer

3.

Meja

4.

Kursi

5.

Lemari Penyimpanan Dokumen

6.

Stempel

7.

Alat-Alat Tulis
a.

Peralatan Teknis

1.

Lemari Es

2.

Sentrifuge

3.

Miroskop

4.

Fotometer 4010

b.

Peralatan Lain

1.

Tabung Westergreen

2.

Rak Tabung Reaksi

3.

Tabung Reaksi

4.

Tabung Kapiler

10

5.

Klinipet 1000, 500,100,50,10 mikron

6.

Tip Kuning, Tip Biru, Dan Tip Putih

7.

Botol Semprot

8.

Torniquet

9.

Bilik Hitung

10. Deck Glass Dan Objek Glass
11. Rak Tabung Westergreen
12. Kuvet
13. Wadah Urin
c.

Peralatan Habis Pakai

1.

Spuit

2.

Blood Lancet

3.

Tisu

4.

Kapas Alcohol

5.

Plester

6.

Stick Urine Lengkap

7.

Stick Gula

8.

Reagen-Reagen

11

Daftar Reagen-Reagen di Laboratorium Klinik Prima Test

REAGEN
KIMIA
KLINIK

REAGEN
HEMATOLOGI

REAGEN
IMUNOLOGI

REAGEN
MIKROBIOLOGI

REAGEN
URINE

REAGEN
FEACES

BAHAN
PENUNJANG

1. Colesterol

1. Hb Drabkins

1.
Reagen
Widal

1. Pewarnaan BTA

1.
Test

1. Reagen
Eosin

1. EDTA

2. HCL 0,1 N

2. HbsAG

a. Carbol Fuschin

2. PP Test

2.
HDL
Cholesterol
3. Triglyserida
4. Asam Urat
5. Glukosa
6. Ureum
7. Kreatinin
8. SGOT
9. SGPT

3. Na Citrat 3,8%
4. Larutan Turk
5. Larutan Hayem
6. Lar. Amonium
oxalate
7. Larutan Giemsa
8. Methanol
9.
Golongan
Darah
(A,B,O,AB)

b. Asam Alkohol
c. Methilen Blue

10. Bilirubin
Total
11. Bilirubin
Direk
12. Protein
13. Albumin
14.
Alkali
Phosfatase

(Tabel 2.5.e.8 Reagen-reagen)
2.5.2

Prasarana
1. Ruang Rontegen
2. Ruang Pengambilan Sampel
3. Ruang Pengelolaan Sampel
4. Ruang Administrasi
5. Ruang Hasil Pencatatan
6. Listrik
7. Air Bersih

Strip

2. Aquadest
3. Aqua Bidest
4.Oil Imersi
5.Xylol
6. Alkohol 70%
7. Lysol

12

2.6 Lembar Pemeriksaan Laboratorium Klinik Prima Test

(Gambar 2.6 Lembar Pemeriksaan)
2.7 Lembar Hasil Pemeriksaan

(Gambar 2.7 Lembar Hasil Pemeriksaan)
BAB III
KEGIATAN PRAKTIKUM KERJA INDUSTRI
DI LABORATORIUM KLINIK PRIMA TEST

13

3.1 Sampling
3.1.1 Tahapan Pra Analitik
Tahapan ini berlangsung untuk mempersiapkan segala jenis peralatan. Tahap
pra analitik ini terdiri dari :
1. Persiapkan alat-alat yang diperlukan : spuit, kapas alcohol 70 %,
torniquet,plester, dan tabung.
2. Lakukan pendekatan kepada pasien dengan tenang dan ramah, usahakan
pasien senyaman mungkin.
3. Identifikasi pasien dengan benar sesuai dengan data dilembar pemeriksaan.
4. Verifikasi keadaan pasien, misalnya puasa atau konsumsi obat. Catat bila
pasien minum obat tertentu, tidak puasa,dsb.
5. Minta pasien meluruskan lengannya, pilih lengan yang banyak melakukan
aktifitas.
6. Minta pasien mengepalkan tangan.
7. Pasang torniquet kira-kira 10 cm diatas siku.
8. Pilih bagian vena median cubital atau cephalic. Lakukan perabaan untuk
memastikan vena. Vena teraba seperti sebuah pipa kecil,elastic dan memiliki
dinding tebal, jika vena tidak teraba lakukan pengurutan dari arah pergelangan
ke siku, atau kompres hangat selama 5 menit.
9. Bersihkan kulit pada bagian yang akan diambil dengan kapas alcohol 70% dan
biarkan kering , kulit yang sudah dibersihkan jangan dipegang lagi.
10. Tusuk bagian vena dengan posisi lubang jarum menghadap ke atas. Jika jarum
telah masuk kedalam vena, akan terlihat darah masuk kedalam semprit
13

(dinamakan flash). Usahakan sekali tusuk vena.

14

11. Setelah volume dianggap cukup, lepas torniquet dan minta pasien membuka
kepalan tangannya. Volume darah diambil kira-kira 3 kali jumlah serum atau
plasma yang diperlukan pemeriksaan.
12. Letakan kapas ditempat suntikan lalu segera lepas/tarik jarum. Tekan kapas
beberapa saat. Lalu plester selama kira-kira 15 menit. Jangan menarik jarum
sebelum torniquet dilepas.
3.1.2 Tahapan Analitik
1. Penomorann tabung/penamaan tabung.
2.

Pengelolahan sampel.

3.1.3 Tahapan Post Analitik
1. Cek hasil pemeriksaan.
2. Menuliskan hasilnya diformulir lab.
3. Tanda tangan analis/penanggung jawab.

3.2 Pemeriksaan Hematologi
Hematologi adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui
keadaan darah dan komponen-komponennya.
Darah adalah cairan yang beredar melalui jantung, pembuluh nadi, kapilerkapiler, dan pembuluh balik. Terdiri atas plasma darah, sel-sel darah, dan kepingkeping darah.

A. Fungsi Darah
1. Mengakut zat-zat makanan dari sel-sel jonjot usus ke seluruh jaringan
tubuh.

15

2. Mengakut oksigen dari alat pernapasan ke seluruh jaringan tubuh yang
membutuhkan oksigen.
3. Mengakut CO2 dari seluruh jaringan tubuh kealat pernapasan.
4. Mengangkut zat-zat metabolisme dari seluruh jaringan tubuh ke alatalat ekresi.
5. Mengangkut hormon dari kelenjar buntu atau endokrin ke bagian tubuh
tertentu.
6. Mengangkut air untuk diedarkan ke seluruh jaringan tubuh.
7. Sebagai benteng pertahanan tubuh dari infeksi berbagai kuman
penyakit. Fungsi ini dilaksanakan oleh zat antibody, sel-sel darah putih
dan sel-sel darah pembeku.
8. Menjaga stabilitas suhu tubuh dengan memindahkan panas yang
dihasilkan alat-alat tubuh yang aktif kealat-alat tubuh yang tidak aktif.
9. Mengatur keseimbangan asam dan basa untuk menghindari keruksakan
jaringan tubuh.

B. Susunan Darah

16

Sel-Sel Darah ( Bagian Padat)

Plasma Darah (Cairan Darah )

1. Sel Darah Merah (Eritrosit)

1. Air

2. Sel Darah Putih (Leukosit)

2. Senyawa Organik

3. Keping-Keping Darah (Trombosit)

3. Senyawa Anorganik
4. Serum

(Tabel 3.2.B. Susunan Darah )
3.2.1

Pemeriksaan Hemoglobin
a.Tujuan :
Untuk menentukan kadar hemoglobin dalam darah.
b. Prinsip :
Darah ditambah larutan yang berisi Potassium Cyanide dan Potassium
Ferri Cyanide (Drabkins). Ferri cyanide akan mengubah ion Fe dari bentuk
Ferro (++) menjadi bentuk Ferri (+++) membentuk methemoglobin, yang
kemudian bergabung dengan Potassium Cyanide membentuk pigmen yang
stabil yaitu sianmethemoglobin.
c. Metode :
Sianmethemoglobin
d. Nilai Normal :
Laki-Laki : 14-16 g/dl
Perempuan : 12-14 g/dl
e. Alat :
1.

Fotometer 4010

2.

Klinipet 10 mikron

3.

Tabung Reaksi

f. Bahan :
Darah Vena
g. Reagen :

17

Reagen Drabkins
h. Cara Kerja :
1.

Masukan Reagen Hb 2,5 ml kedalam tabung.

2.

Masukan Darah 10 Mikron kedalam tabung yang berisi reagen Hb
2,5 ml.

3.

Homogenkan, dan Tunggu 10 menit, Lalu baca.



Cara Baca Pemeriksaan Hb :

1.

Nyalakan Fotometer 4010, lalu set alat dengan C/F, 546 nm, 39,8.

2.

Setelah diset, masukkan air ke corong sesuai ukurannya, tekan
tombol zero, masukkan darah/ sampel yang sudah dicampur reagen
Hb, kemudian Result (tombol warna hijau)

3.
3.2.2

Catat hasilnya ke buku hasil pemeriksaan Lab.

Pemeriksaan Leukosit
a. Tujuan :
Menghitung Jumlah Leukosit.
b. Prinsip :
Darah dengan penambahan larutan Turk, maka sel selain leukosit menjadi
lisis.
c. Metode:
Kamar Hitung
d. Nilai Normal :
4.000– 10.000 sel/mm3
e. Alat :
1.

Tabung Reaksi

2.

Kamar Hitung

18

3.

Klinipet 100 mikron, 10 mikron

4.

Mikroskop

5.

Deckglass

f. Bahan :
Darah vena
g. Reagen :
Turk
h. Cara Kerja :
1.

Ambil darah melalui vena sekitar 1 ml.

2.

Siapkan tabung, masukan reagen leukosit sebanyak 200 mikron.

3.

Masukan darah sebanyak 10 mikron kedalam tabung yang sudah
diisi reagen leukosit.

4.

Inkubasi 10 menit kemudian baca hasilnya (gunakan mikroskop).

5.

Siapkan bilik hitung dan deckglass, pasang pada mikroskop,
gunakan pembesaran 10x.

6.

Masukkan sample yang sudah tercampur dengan reagen, diatas
bilik hitung dibawah deckglass.

7.
3.2.3

Kemudian hitung, catat hasilnya ke buku hasil pemeriksaan lab.

Pemeriksaan Trombosit
a. Tujuan :
Menghitung Jumlah Trombosit.
b. Prinsip :
Darah ditambah reagen ammonium oxalate 1% maka sel selain trombosit
lisis.
c. Metode :
Brecker Cronkite

19

d. Nilai Normal :
150.000 – 400.000/mm3
e. Alat :
1.

Tabung Reaksi

2.

Kamar Hitung

3.

Klinipet 100 mikron, 10 mikron

4.

Mikroskop

5.

Deckglass

f. Bahan :
Darah Vena
g. Reagen :
Amonium Oxalate
h. Cara Kerja :
1.

Ambil darah melalui vena sekitar 1 ml.

2.

Siapkan tabung, masukkan reagen trombosit sebanyak 200 mikron.

3.

Masukan darah sebanyak 10 mikron kedalam tabung yang sudah
diisi reagen trombosit.

4.

Inkubasi 10 menit kemudian baca hasilnya (gunakan mikroskop)

5.

Siapkan bilik hitung dan deckglass, pasang pada mikroskop,
gunakan pembesaran 40x

6.

Masukan sample yang sudah tercampur dengan reagen, diatas bilik
hitung dibawah deckglass.

7.

3.2.4

Kemudian hitung, catat hasilnya ke buku hasil pemeriksaan lab.

Pemeriksaan Laju Endap Darah (LED)

20

a. Tujuan :
Melihat perkembangan infeksi penyakit kronis.
b. Prinsip :
Darah + antikoagulan simpan pada standar maka akan mengendap.
c. Metode :
Westergreen
d. Nilai Normal :
Laki-Laki : 0 – 10 mm/jam
Perempuan : 0 – 20 mm/jam
e. Alat :
1.

Pipet Westergreen

2.

Rak westergreen / Bantalan LED

3.

Tabung

4.

Plastik Corong
f. Bahan :
Darah vena
g. Reagen :
Na. Citrat
h. Cara kerja :
1.

Ambil darah melalui vena minimal 2 ml.

2.

Siapkan tabung, masukkan 0,3 ml Na. Citrat kedalam tabung.

3.

Masukan darah 1,6 ml kedalam tabung yang berisi Na. Citrat.

4.

Ambil tabung LED yang sudah berisi darah, masukan darah
kedalam Plastik corong berwarna biru, kemudian pasangkan pada
bantalan LED warna orange.

5.

Tunggu 1 jam kemudian baca hasilnya

6.

Catat pada buku hasil pemeriksaan Lab

21

3.2.5

Pemeriksaan Golongan Darah
a. Tujuan :
Untuk menentukan jenis golongan darah A, B, O, AB.
b. Prinsip :
Reaksi antigen + antibodi menghasilkan aglutinasi.
c. Metode :
Manual
d. Alat :
1.

Kartu Golongan Darah

2.

Autoklip

3.

lancet

e. Bahan :
Darah Kapiler
f. Reagen :
1.

Serum Anti A

2.

Serum Anti B

3.

Serum Anti AB

g. Cara Kerja :
1.

Ambil darah melalui ujung jari.

2.

Teteskan darah pada daerah kertas yang bertuliskan Anti A, Anti B,
dan Anti AB.

3.

Lalu teteskan 1 tetes Anti A pada daerah A, 1 tetes Anti B pada
daerah B, dan 1 tetes anti AB pada daerah AB.

3.2.6

4.

Dicampur secara merata dengan pengaduk.

5.

Hasil positif bila terjadi aglutinasi.

Pemeriksaan Hematokrit

22

a. Tujuan :
Untuk mengukur nilai hematokrit.
b. Prinsip :
Darah dipisahkan dari plasma dengan sentrifugasi.
c. Metode :
Micro hematokrit.
d. Nilai Normal :
Laki-Laki : 40 – 54 %
Perempuan : 38 – 47 %
e. Alat :
1.

Sentrifugasi

2.

Tabung kapiler

3.

Creatoseal

f. Bahan :
Darah kapiler
g. Cara Kerja :

3.2.7

1.

Diisi tabung kapiler dengan darah hingga ¾ bagian dari tabung.

2.

Ditutup ujung tabung tempat masuk darah dengan creatoseal.

3.

Diletakkan tabung kapiler kedalam sentrifugasi.

4.

Diputar dengan kecepatan 11.000 – 16.000 rpm selama 5 menit.

5.

Ukur hasilnya menggunakan kalkulator hematokrit.

Pemeriksaan Hitung Jenis Leukosit
a. Tujuan :
Menghitung Jenis Leukosit.
b. Prinsip :

23

Terdapat perbedaan morfologi leukosit dan daya serap masing-masing jenis
leukosit terhadap zat warna.
c. Metode :
Apusan
d.

Nilai Normal :

Basofil

:0–1%

Eosinofi

:1- 4%

N. Batang : 1 – 6 %
N. Segmen : 36 – 66%
Limposit

: 22 – 40 %

Monosit

: 4–8%

e.

f.

Alat :
1.

Deckglass

2.

Objeck glass

3.

Mikroskop

Bahan :

1. Darah dengan anti koagulan
2. Methanol
3. Larutan Giemsa
g.
1.

Cara Kerja

Apusan Darah


Siapkan Objeck dan Deck Glass yang bersih dari kotoran dan
bebas lemak.



Teteskan satu tetes kecil darah disebelah kanan, satu sampai dua
senti dari ujung kanan.

24



Paparkan darah dengan deckglass sehingga terbentuk apusan yang
berbentuk lidah.

2. Pewarnaan


Preparat yang sudah di buat dikeringkan.



Tetesi dengan methanol



Tetesi larutan Giemsa (yang telah dicampur dengan larutana
penyangga) sampai seluruh sediaan tertutup dan

Keringkan di

udara selama ± 20 menit.

3.3

Lihat jenis leukosit dengan mikroskop.

Pemeriksaan Kimia Klinik

Kimia klinik adalah ilmu yang memepelajari tentang kimia yang ada dalam
darah, misalnya gula darah, kolesterol, asam urat darah, dan sebagainya.

3.3.1

Pemeriksaan Glukosa
a.

Tujuan :
Untuk menghitung kadar glukosa dalam darah.

b.

Prinsip:

1.

Dengan kolorimetri sehingga didapat panjang gelombang glukosa,dengan
panjang gelombang 560 nm.

2.

Hukum

Lambert

dan

Beer,Lambert:absorbansi

berkurang

dan

bertambahnya ketebalan zat penyerap. Beer:absorbansi berkurang dan
bertambahnya konsentrasi zat penyerap.
c.

Metode :
Spektopotometri

25

d.

e.

Reagen :
1.

Reagen glukosa

2.

Standar glukosa

Bahan :
Serum atau plasma darah

f.

g.

h.

Nilai Normal :
1.

Gukosa puasa

: 60 - 100

2.

Glukosa sewaktu

: < 150

3.

Glukosa 2 jam PP

: < 150

Alat :
1.

Spuilt dan Torniquet

2.

Sentrifugasi

3.

Kuvet

4.

Tabung reaksi

5.

Fotometer 4010

6.

Tempat inkubasi

7.

Pipet mikro 10 mikron dan 500 mikron

8.

Tip Putih dan Biru

Cara kerja:
1.

Ambil Darah melalui vena.

2.

Masukan satu tetes EDTA kedalam tabung lalu isi dengan darah.

3.

Putar dengan sentrifugasi dengan kecepatan 3000-6000 rpm dalam
waktu minimal 10 menit.

4.

Siapkan 2 tabung, tabung pertama untuk standar glukosa 10 mikron
dan tabung kedua untuk serum 10 mikron.

5.

Masukan masing masing reagen glukosa 500 ml kedalam dua
tabung tersebut,inkubasi 10 menit.

6.

Masukan isi masing-masing tabung itu kedalam kuvet.

26

7.

Baca dan catat hasil.


Cara Baca Pemeriksaan Glukosa :

1.

Set alat: C/ST,100,546 nm.

2.

Masukan blangko,tekan Zero,tunggu sebentar,buang atau
cabut.

3.

Masukan

standar,tekan

standar,tunggu

sebentar,tekan

result sampai hasil 100.

3.3.2

4.

Buang atau ambil standar.

5.

Masukan sampel tekan result.

Pemeriksaan Kolesterol Total
a.

Tujuan :
Untuk menentukan kadar kolesterol total dari serum darah.

b.

Prinsip :
Ester kolesterol dengan adanya enzim kolesterol esterase diubah menjadi
kolesterol dan asam amino bebas. Kolesterol yang terbentuk dioksidasi
dengan bantuan kolesterol oksidase membentuk kolestenon dan H 2O2..
H2O2 yang terjadi bereaksi dengan fenol dan dengan bantuan peroksidase
membentuk kinonimin yang berwarna merah muda.

c.

Metode :
CHOD – PAP

d.

Bahan :
Serum/Plasma Darah

e.

Reagen :

1.

Reagen Kolesterol

2.

Standar Kolesterol
f.

Nilai Normal :

27

< 200 mg/dl
g.

Alat :

1. Spuilt dan Torniquet
2. Fotometer 4010
3. Klinipet 10 mikron, 500 mikron
4. Kuvet
5. Tip putih dan biru
6. Tabung reaksi
7. Sentifugasi
h.

Cara Kerja :

1. Ambil darah melalui vena.
2.

Darah disentrifugasi dengan kecepatan 3.000 – 6. 000 rpm dengan
waktu minimal 10 menit.

3.

Siapkan 2 tabung

: tabung ke 1 isi

standar cholesterol 10

mikron, tabung ke 2 isi serum 10 mikron.
4.

Masukan masing-masing reagen Cholesterol 500 ml ke dalam 2
tabung tersebut (standar dan sampel), tunggu 10 menit

5. Masukan isi masing-masing tabung itu kedalam kuvet.
6. Baca dan catat hasilnya


Cara Baca Pemeriksan Kolesterol Total

1.

Set alat : C/ST, 200, 546 nm.

2.

Masukan air/ blangko – tekan zero, tunggu sebentar, buang atau
cabut.

3.

Masukan standar-tekan standard, tunggu sebentar-tekan result,
hasil harus 200 (kalau belum 200, tekan lagi standar, tunggu, tekan
Result hingga nilainya 200).

4.

Buang/ ambil standar,

5.

Masukan sampel, tekan Result, catat hasilnya

28

3.3.3

Pemeriksaan Asam Urat
a.

Tujuan :
Untuk mengetahui kadar asam urat dalam darah.

b.

Prinsip :
Dengan adanya uricase, asam urat diubah menjadi allantonin dan
peroksida, selanjutnya dengan bantuan enzim peroksidase , peroksida akan
bereaksi dengan kromogen dan 4-amino anti pirin membentuk senyawa
yang berwarna merah muda. Intensitas warna yang terbentuk sebanding
dengan kadar asam urat dalam sample yang dapat diukur dengan fotometer
pada panjang gelombang 546nm.

c.

Metode :
Uricase

d.

Bahan :
Serum/ Plasma darah

e.

f.

Reagen :
1.

Reagen asam urat

2.

Standar asam urat

Nilai Normal :
Laki-Laki : 3,5 – 7,0 mg/dl
Perempuan: 2,5 – 5,9 mg/dl

g.

Alat :
1.

Spuilt dan Torniquet

2.

Sentrifugasi

3.

Kuvet

29

h.

4.

Tabung Reaksi

5.

Pipet mikro

6.

Tip putih dan biru

7.

Fotometer 4010

Cara Kerja :
1.

Ambil darah melalui vena.

2.

Darah disentrifugasi dengan kecepatan 3.000 – 6.000 rpm dalam
waktu 10 menit.

3.

Siapkan 2 tabung

: tabung ke 1 isi

standar asam urat 10

mikron, tabung ke 2 isi serum 10 mikron.
4.

Masukan masing-masing reagen asam urat 500 ml ke dalam 2
tabung tersebut (standar dan sampel), tunggu 10 menit

5.

Masukan isi masing-masing tabung itu kedalam kuvet.

6.

Baca dan catat hasilnya



Cara Baca Pemeriksaan Asam Urat

1.

Set alat : C/ST, 8, 546 nm.

2.

Masukan air/ blangko – tekan zero, tunggu sebentar, buang atau
cabut.

3.

Masukan standar-tekan standard, tunggu sebentar-tekan result,
hasil harus 8 (kalau belum 8, tekan lagi standar, tunggu, tekan
Result hingga nilainya 8)

3.3.4

4.

Buang/ ambil standar.

5.

Masukan sampel, tekan Result, catat hasilnya.

Pemeriksaan Trigliserida
a.

Tujuan :
Menentukan kadar trigliserida dari serum darah

30

b.

Prinsip :
1. Terbentuknya reaksi antara trigliserida dan kloroform membentuk
kompleks yang berwarna terdapat fluoresensi warna.
2. Hukum lambert beer, lambert : absorbansi berkurang dan bertambahnya
ketebalan zat penyerap, beer: absorbansi berkurang dan bertambahnya
konsentrasi zat penyerap.

c.

Metode :
Spektofotometri

d.

Bahan :
Serum/plasma darah

e.

f.

Reagen :
1.

Reagen Trigliserida

2.

Standar trigliserida

Nilai Normal :
< 200 mg/dl

g.

h.

Alat :
1.

Spuilt dan Torniquet

2.

Fotometer 4010

3.

Kuvet

4.

Sentrifugasi

5.

Tabung reaksi

6.

Pipet mikro

7.

Tip putih dan biru

Cara Kerja :
1.

Ambil darah melalui vena.

2.

Darah disentrifugasi dengan kecepatan 3.000 – 6. 000 rpm dengan
waktu minimal 10 menit.

31

3.

Siapkan 2 tabung

: tabung ke 1 isi

standar trigliserida 10

mikron, tabung 2 isi serum 10 mikron.
4.

Masukan masing-masing reagen Trigliserida 500 ml ke dalam 2
tabung tersebut (standar dan sampel), tunggu 10 menit.

5.

Masukan isi masing-masing tabung itu kedalam kuvet.

6.

Baca dan catat hasilnya



Cara Baca Pemeriksaan Trigliserida

1.

Set alat : C/ST, 200, 546 nm.

2.

Masukan air/ blangko – tekan zero, tunggu sebentar, buang atau
cabut.

3.

Masukan standar-tekan standard, tunggu sebentar-tekan result,
hasil harus 200 (kalau belum 200, tekan lagi standar, tunggu, tekan
Result hingga nilainya 200).

3.3.5

4.

Buang/ ambil standar,

5.

Masukan sampel, tekan Result, catat hasilnya.

Pemeriksaan SGOT
a.

Tujuan :
Untuk melakukan pemeriksaan Glutamic Oxaloacetic Transaminase.

b.

Prinsip :

1.

Dengan perubahan enzimatik sehingga enzim-enzim tersebut dapat
berikatan dengan zat-zat atau racun yang diakibatkan karena keruksakan
fungsi hati.

2.

Enzim bereaksi dengan zat-zat beracun membentuk senyawa kompleks
berwarna.

3.

Hukum lambert beer, lambert : absorbansi berkurang dan bertambahnya
ketebalan zat penyerap ( semakin tebal zat tersebut, maka absorbansinya

32

berkurang), Beer : absorbansi berkurang dan bertambahnya konsentrasi zat
penyerap ( semakin tinggi konsentrasi larutan, maka absortifitasnya
berkurang).
c.

Metode :
Kinetik

d.

Bahan
Serum/Plasma darah

e.

Reagen :
Reagen AST

f.

Nilai Normal :
Perempuan : 0 – 21 UL
Laki-Laki

g.

h.

: 0 – 25 UL

Alat
1.

Spuilt dan torniquet

2.

Kuvet

3.

Pipet Mikro

4.

Tip kuning dan biru

5.

Fotometer 4010

6.

Sentrifugasi

Cara Kerja :
1.

Ambil darah melalui vena

2.

Darah disentrifugasi dengan kecepatan 3.000 – 6. 000 rpm dengan
waktu minimal 10 menit.

3.

Siapkan tabung, isi reagen SGOT 1000 mikron.

4.

Masukan serum 100 mikron ke dalam tabung tersebut.

5.

Masukan kedalam kuvet.

6.

Baca hasilnya.



Cara Baca Pemeriksaan SGOT

33

1.

Set alat : K 20, 1745, 340 nm.

2.

Masukan Blangko, Tekan zero, tunggu sebentar.

3.

Masukan sampel SGOT, tekan Result, (alat membaca hasil),
tunggu agak lama.

4.

Setelah ada suara alat agak lama, tekan lagi Result, lakukan sampai
3x.

5.
3.3.6

Catat hasilnya, ambil/ cabut SGOT.

Pemeriksaan SGPT
a.

Tujuan :
Untuk melakukan pemeriksaan Glutamic Piruvic Transaminase.

b.
1.

Prinsip :
Dengan perubahan enzimatik sehingga enzim-enzim tersebut dapat
berikatan dengan zat-zat atau racun yang diakibatkan karena keruksakan
fungsi hati.

2.

Enzim bereaksi dengan zat-zat beracun membentuk senyawa kompleks
berwarna.

3.

Hukum lambert beer, lambert : absorbansi berkurang dan bertambahnya
ketebalan zat penyerap ( semakin tebal zat tersebut, maka absorbansinya
berkurang), Beer : absorbansi berkurang dan bertambahnya konsentrasi
zat penyerap ( semakin tinggi konsentrasi larutan, maka absortifitasnya
berkurang).

c.

Metode :
Kinetik

d.

Bahan :

34

Serum/Plasma darah
e.

Reagen :
Reagen ALT

f.

Nilai Normal :
Perempuan : 0 – 22 UL
Laki-Laki

g.

h.

:0 – 29 UL

Alat :
1.

Spuilt dan tornniquet

2.

Kuvet

3.

Pipet Mikro

4.

Tip kuning dan biru

5.

Fotometer 4010

6.

Sentrifugasi

7.

Tabung reaksi

Cara Kerja :
1.

Ambil darah melalui vena.

2.

Darah disentrifugasi dengan kecepatan 3.000 – 6. 000 rpm dengan
waktu minimal 10 menit.

3.

Siapkan tabung, isi reagen SGPT 1000 mikron.

4.

Masukan serum 100 mikron ke dalam tabung tersebut.

5.

Masukan kedalam kuvet.

6.

Baca hasilnya.



Cara Baca Pemeriksaan SGPT

1.

Set alat : K 20, 1745, 340 nm.

2.

Masukan blangko, tekan zero, tunggu sebentar.

3.

Masukan sampel SGPT, tekan Result, (alat membaca hasil), tunggu
agak lama.

35

4.

Setelah ada suara alat agak lama, tekan lagi Result, lakukan sampai

3x.
5.
3.3.7

Catat hasilnya, ambil/ cabut SGPT.

Pemeriksaan Ureum
a.

Tujuan :
Untuk mengetahui kadar ureum dalam darah.

b.

Prinsip :

1.

Enzimatik Spektofotometri.

2.

Hukum lambert beer, lambert : absorbansi berkurang dan bertambahnya
ketebalan zat penyerap Beer : absorbansi berkurang dan bertambahnya
konsentrasi zat penyerap).

c.

Metode :
Reaksi Berthelot

d.

Bahan :
Serum/Plasma darah

e.

Reagen :
Reagen Ureum

f.

Nilai Normal :
40 – 54 mg/dl

g.

Alat :
1.

Spuilt dan torniquet

2.

Fotometer 4010

3.

Kuvet

4.

Sentrifugasi

36

5.

Tabung reaksi

6.

Pipet mikro

7.

Tip putih dan kuning

h.

Cara Kerja :

1.

Ambil darah melalui vena.

2.

Darah disentrifugasi dengan kecepatan 3.000 – 6. 000 rpm dengan waktu
minimal 10 menit.

3.

Siapkan 2 tabung : tabung ke 1 isi standar ureum 10 mikron, tabung ke 2
isi serum 10 mikron.

4.

Masukan reagen 1 ureum 250 ml ke dalam 2 tabung tersebut (standar dan
sampel), tunggu 10 menit

5.

Masukan reagen 2 ureum 250 ml ke dalam 2 tabung tersebut (standar dan
sampel), tunggu 10 menit

6.

Masukan Kedalam Kuvet.

7.

Baca Hasil.



Cara Baca Pemeriksaan Ureum

1.

Set alat : C/ST, 80 , 578 nm.

2.

Masukan air/ blangko – tekan zero, tunggu sebentar, buang atau cabut.

3.

Masukan standar-tekan standard, tunggu sebentar-tekan result, hasil harus
80 (kalau belum 80, tekan lagi standar, tunggu, tekan Result hingga
nilainya 80).

3.3.8

4.

Buang/ ambil standar.

5.

Masukan sampel, tekan Result, catat hasilnya.

Pemeriksaan Kolesterol HDL
a.

Tujuan :

37

Untuk menentukan kadar kolesterol HDL dalam darah.
b.

Prinsip :
Chylomicrons, VLDL ( Very Low Density Lipoprotein ) dan LDL
( Low Density Lipoprotein)

diendapkan dengan penambahan asam

fostungsat dan magnesium klorida. Setelah disentrifuge cairan
supernatan mengandung fraks HDL yang mana diperiksa sebagai
kolesterol HDL.
c.

Metode :
Choleaterol Liquicolor

d.

Bahan :
Serum/ Plasma darah
Supernatan

e.

Reagen :
Reagen HDL
Reagen Kolesterol

f.

Nilai Normal :
40 – 69 mg/dl

g.

h.

Alat :
1.

Spuilt dan Torniquet

2.

Fotometer 4010

3.

Kuvet

4.

Sentrifugasi

5.

Tabung reaksi

6.

Pipet mikro

7.

Tip kuning dan biru

Cara Kerja :
1.

Ambil darah melalui vena

38

2.

Darah disentrifugasi dengan kecepatan 3.000 – 6. 000 rpm dengan
waktu minimal 10 menit.

3.

Ambil serumnya 250 mikron campur dengan reagen HDL 500
mikron

4.

Kemudian putar 10 menit (menjadi supernatan),

5

Ambil 50 mikron supernatan campur dengan reagen Cholesterol 500
mikron, tunggu 10 menit, Baca hasilnya.



Cara Baca Pemeriksaan HDL

1.

Set alat : C/F, 320, 546 nm.

2.

Masukan air/ blangko – tekan zero, tunggu sebentar, buang atau
cabut.

3.
3.3.9

Masukan sampel, tekan Result, catat hasilnya.

Pemeriksaan Bilirubin Total, Direk, Atau Indirek
a.

Tujuan :
Menentukan kadar bilirubin total, direk, dan indirek dalam darah.

b.

Prinsip :
Bilirubin total bereaksi dengan asam sulfanlat yang dizotasi dengan
bantuan cafein menjadi warna azo, bilirubin direk dilakukan tanpa
penambahan cafein.

c.

Metode :
Azobilirubin

d.

Bahan :
Serum/Plasma darah

e.

Reagen :
1.

Reagen bilirubin total

2.

Reagen bilirubin direk

39

f.

Nilai normal :
Bilirubin total : 0 – 1,0
Bilirubin direk : 0 – 0,23

g.

Alat :
1.

Spuilt dan Torniquet

2.

Tabung

3.

Sentrifuge

4.

Kuvet

5.

Fotometer 4010

h. Cara Kerja :
A. Cara Kerja Bilirubin Total
1.

Siapkan 2 tabung kimia, isi keduanya dengan serum 50 mikron.

2.

Siapkan reagen billirubin total, ada 2 reagen (botol agak kecil
hanya digunakan setetes).

3.

Tabung ke 1 masukan reagen bilirubin

total (sebagai blangko)

Tabung ke 2 masukan reagen bilirubin total, langsung tambahkan 1
tetes regen (sampel pasen).
4.

Tunggu 10 menit, kemudian baca.



Cara Baca Pemeriksaan Bilirubin Total

1.

Set alat : C/F, 13, 546 nm.

2.

Masukan tabung 1 : tekan Zero, tunggu sebentar, buang, Masukan
tabung 2 : tekan Result, tunggu sebentar hingga muncul hasilnya.

3.

Catat hasilnya.

B. Cara Kerja Bilirubin Direk
1.

Siapkan 2 tabung kimia, isi keduanya dengan serum 50 mikron.

2.

Siapkan reagen billirubin total, ada 2 reagen (botol agak kecil hanya
digunakan setetes).

40

3.

Tabung 1 masukan reagen bilirubin total (sebagai blangko), Tabung 2
masukan reagen bilirubin

total, langsung

tambahkan 1 tetes regen

(sampel pasen).
4.

Tunggu 5 menit, kemudian baca.



Cara Baca Pemeriksaan Bilirubin Direk

1.

Set alat : C/F, 13, 546.

2.

Masukan tabung 1 : tekan Zero, tunggu sebentar, buang. Masukan
tabung 2: tekan Result, tunggu sebentar hingga muncul hasilnya.

3.

3.4

Catat hasilnya.

Pemeriksaan Imunologi – Serologi
Imunologi klinik adalah ilmu yang mempelajari atau memeriksa tentang
antigen dan antibody yang ada dalam darah.

3.4.1

Pemeriksaan Widal
a.

Tujuan :
Untuk mendeteksi adanya antibody terhadap salmonella typhi dan
salmonella paratyphi dalam serum.

b.

prinsip :
Antibody dalam serum yang diproduksi sebagai respon terhadap
antigen, bakteri akan mengalami suspensi bakteri yang mempunyai
antigen homolog.

c.

Metode :
Manual

d.

Bahan :

41

Serum/Plasma darah
e.

f.

Reagen :
1.

S. typhi O

2.

S. typhi AO

3.

S. typhi BO

4.

S. typhi CO

5.

S. typhi H

6.

S. typhi AH

7.

S. typhi BH

8.

S. typhi CH

Alat :
1.

Spuilt dan Torniquet

2.

Tabung Reaksi

3.

Sentrifugasi

4.

Mikro pipet 10 mikron

5.

Tip Putih

6.

Porselen

g.

Cara Kerja :

1.

Ambil darah melalui vena.

2.

Darah disentrifugasi dengan kecepatan 3.000 – 6.000 rpm dalam waktu 10
menit.

3.4.2

3.

Siapkan porselen.

4.

Teteskan 10 mikron serum di 8 tempat.

5.

Diteteskan masing-masing 1 tetes antigen widal pada serum tadi.

6.

Campur, kemudian goyang-goyangkan selam 2 menit.

7.

Dibaca hasilnya, bila terjadi aglutinasi berarti hasil positif.

Pemeriksan HbsAg

42

a.

Tujuan :
Untuk pemeriksaan kualitatif HbsAg dalam serum/plasma darah.

b.

Prinsip :
Didasarkan pada reaksi aglutinasi pasif terbalik dimana eritrosit yang telah
difiksasi, diabsorbsi dengan igG anti HBs marmot akan diaglutinasi
spesifik dengan adanya HBsAg dalam serum.

c.

Metode :
RPHA cell

d.

Baham :
Serum/Plasma darah

e.

Nilai normal :

f.
Jika terdapat dua garis (+)
Jika terdapat satu garis (-)
g.

h.

Alat :
1.

Strip

2.

Spuilt dan tourniquet

3.

Sentrifuge

4.

Tabung reaksi

Cara kerja :
1.

Ambil darah melaui vena.

2.

Darah disentrifugasi dengan kecepatan 3.000 – 6.000 rpm dalam
waktu 10 menit.

3.

Dimasukan 200 mikron serum pasien kedalam tabung.

4.

Dimasukan strip kedalan tabung yang berisi serum pasien.

5.

Didiamkan 20 menit .

6.

Baca hasil.

43

3.5

Pemeriksaan Urinalisa
Urinalisa adalah test yang dilakukan pada sampel urin pasien untuk tujuan
diagnosa suatu penyakit.

3.5.1

Pemeriksaan Urin Rutin
A. Pemeriksan Makroskopis
a.

Tujuan :
Menentukan nilai dari urin rutin

b.

Prinsip:
Dengan memasukan indicator carik celup sehingga didapat hasil-hasil
yang diinginkan.

c.

Metode:
Carik Celup

d.

Bahan :
Urine sewaktu

e.

f.

Alat :
1.

Indicator carik celup

2.

Tabung reaksi

Cara Kerja :
1.

Masukan urin kedalam tabung.

2.

Ambil indicator, lalu masukan kedalam tabung reaksi.

3.

Baca hasilnya.

B. Pemeriksaan Mikroskopis
a.

Tujuan :
Untuk menentukan unsur-unsur sedimen dalam urine.

b.

Prinsip :

44

Berat jenis unsur-unsur sedimen organic dan anorganik lebih besar
dari pada jenis urine sehingga dengan sentrifugasi maka zat-zat tersebut
akan mengendap.
c.

Metode :
Mikroskopis

d.

Bahan :
Urin sewaktu

e.

f.

Alat :
1.

Sentrifugasi

2.

Tabung reaksi

3.

Mikroskop

4.

Objek glass

5.

Deck glass

Cara Kerja :
1.

Urine ± 5 cc disentrifugasi dengan kecepatan 1.500 rpm selama 5
menit.

2.

Dibuang seluruh supernatan.

3.

Posisi tabung ditegakkan kembali sehingga sisa supernatan yang
tidak terbuang tercampur dengan sedimen.

4.

Dituangkan sedimen pada kaca objek, lalu tutup dengan deck glass.

5.

Dilihat dibawah mikroskop dengan pembesaran 10x – 40x.

3.6 Pemeriksaan Mikrobiologi
3.6.1 Pemeriksaan BTA
a. Tujuan :
Untuk mengetahi bakteri tahan asam
b. Prinsip :

45

Dengan pewarnaan ini pori-pori lipid pada bakteri akan
melebur,sehingga zat warna dapat masuk kedalam tubuh kuman. Bila
preparat dingin zat warna tidak dapat terlepas kembali walaupun
dipengaruhi asam sehingga kuman yang tidak tahan asam akan mengambil
zat warna kedua pada pewarnaan berikutnya. BTA berwarna merah, dan
non BTA berwarna biru.
c. Metode :
Ziehl- Neelsen
d. Bahan :
Sputum
e. Reagen :
1.

Reagen 1 ( lar. Carbol fuschin)

2.

Reagen 2 ( lar. Asam alcohol)

3.

Reagen 3 (lar. Methylene blue )

f. Nilai Normal :

g.

h.

1.

0

: Negatif (-)

2.

1 – 10 : Positif Satu (+)

3.

10 – 20 : Positif Dua (++)

4.

20- 30

: Positif Tiga (+++)

Alat :
1.

Objek glass

2.

Spiritus/bunsen

3.

Mikroskop

4.

Pipet tetes

5.

Ose

Cara kerja

46

1.

Tuangkan lar. Carbol fuschin diatas apusan sampai tertutup semua

(kira-kira 10 tetes). Panaskan dengan nyala api sampai keluar uap (jangan
sampai mendidih) lampu digeser dan sediaan biarkan menjadi dingin
selama 5 menit.
2.

Cuci dengan air mengalir

3.

Bersihkan dengan lar. Asam alcohol sampai warna merah
menghilang.

4.

Cuci dengan air mengalir.

5.

Tuangkan lar. Methilene blue sekitar 10 tetes diamkan selama 1020 detik .

6.

Cuci dengan air mengalir dan keringkan diudara pada suhu kamar.

3.7 Alat-Alat di Laboratorium Klinik Prima Test Beserta Pengoperasiannya
Berikut adalah beberapa gambar mengenai alat-alat di Laboratorium Klinik
Prima Test.
3.7.1 Alat-Alat Hematologi

47

(Gambar 3.7.1 Alat-alat Hematologi)
1. Tabung Kapiler
Digunakan pada pemeriksaan Hematokrit.

(Gambar 3.7.1 Tabung Kapiler)
2. Kartu Golongan Darah
Digunakan untuk pemeriksaan golongan darah A,B, O, AB.

48

(Gambar 3.7.1.2 Kartu Golongan Darah)
3. Corong Plastik dan Tabung Westergreen
Digunakan untuk pemeriksaan LED.

(Gambar 3.7.1.3 Corong Plastik)

49

(Gambar 3.7.1.4 Tabung Westergreen)
4. Kamar Hitung
Digunakan sebagai tempat untuk menghitung sel-sel darah.

(Gambar 3.7.1.5 Kamar Hitung)
5. Tabung reaksi
Untuk meletakkan sample/ mereaksikan zat.

50

(Gambar 3.7.1.6 Tabung Reaksi )
6. Rak Tabung Reaksi
Untuk menyimpan tabung reaksi.

(Gambar 3.7.1.7 Rak tabung reaksi)
7. Lancet dan Autoclip
Digunakan untuk mengambil darah dalam jumlah sedikit.

51

(Gambar 3.7.1.8 Lancet dan Autoclip)
8. Torniquet
Sebagai tali pembendung.

(Gambar 3.7.1.9 Torniquet )

52

3.7.2

Alat-Alat Kimia Klinik
1. Kuvet
Untuk penyimpanan suatu sample.

(Gambar 3.7.2.1 Kuvet)
2. Penghitung kadar Gula darah

(Gambar 3.7.2.2 Penghitung kadar gula darah)
Prosedur pengoperasian:

53

a. Masukan stick gula .
b. Lalu dilayar akan muncul .
c. Masukan darah .
d. Baca hasil.
3.7.3

Alat Urinalisa
1. Indikator

(Gambar 3.7.3.1 Indikator)
3.7.4

Alat-Alat Teknis
1)

Lemari Es

Kegunaan lemari es untuk menyimpan reagen.

54

(Gambar 3.7.4.1 Lemari es)
2) Mikroskop

(Gambar 3.7.4.2 Mikroskop)

55

Pengoperasian mikroskop :
i.

Diletakkan mikroskop ditempat yang datar dan tidak licin.

ii.

Bila menggunakan cahaya matahari, tempatkan ditempat yang
cukup cahaya dengan mengatur cermin sehingga diperoleh medan
penglihatan yang terang.

iii.

Dibiasakan memeriksa menggunakan lensa objektif 10x dulu bila
jajaran sudah jelas perbesaran dengan objek 40x dan bila perlu
100x, untuk perbesaran 100x gunakan oil imersi.

iv.

Dibersihakan lensa dengan kertas lensa atau kain lembut yang
dibasahi dengan xylol, setiap hari setelah bekerja, terutama bila
lensa terkena oil imersi.

v.

Jangan membersihkan atau merendam lensa dengan alcohol atau
sejenisnya karena akan melarutkan perekat lensa sehingga lensa
dapat lepas dari rumahnya.

vi.

Jangan menyentuh lensa objektif dengan jari.Jangan membiarkan
mikrosop dengan lensa tanpa okuler atau objektif karena kotoran
akan mudah masuk.

56

3) Fotometer 4010

(Gambar 3.7.4.3 Fotometer 4010)

Prosedur pengoperasian Fotometer 4010:
1.

Digunakan lampu yang sesuai degan masing-masing jenis
fotometer.

2.

Tegangan listrik harus stabil.

3.

Dihidupkan alat terlebih dahulu selama 5 – 30 menit supaya cahaya
lampu stabil

4.

Monokromator/filter harus bersih , tidak lembab, dan tidak
berjamur.

5.

Untuk pemeriksaan enzimatik, tabung harus diinkubasi pada suhu
yang sesuai dengan suhu pemeriksaan.

6.

Fotodetektor

harus

dijaga

kebersihannya

dengan

membersihkan permukaannya dengan alcohol.
7.

Amplipier atau pengolahan signal harus berfungsi dengan baik.

cara

57

4) Sentrifuge

(Gambar 3.7.4.4 Sentrifuge)

Pengoperasian sentrifuge :
1. Dimasukan bahan pemeriksaan kedalam tabung sentrifuge.
2. Dimasukan tabung sentrifuge kedalam sentrifuge.
3. Diputar selector kecepatan putaran (RPM) dan waktu yang diinginkan.
4. Setelah putaran berhenti, ambil bahan yang sudah dipisahkan sesuai
dengan pemeriksaan.

58

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1

Kesimpulan
Selama kami melakukan praktikum kerja industry di laboratorium klinik
prima test maka dapat kami tarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Menambah pengetahuan serta wawasan bagi kami terutama dalam bidang
kesehatan khususnya di bagian laboratorium.
2. Memberi pengalaman tentang situasi dunia kerja.
3. Meningkatkan kreativitas dalam belajar tentang kesehatan.
4. Hampir seluruh pemeriksaan dilaboratorium kami kerjakan dengan baik.

4.2

Saran
Setelah kami menimba ilmu selama 1 bulan di Laboratorium Klinik
Prima Test kami mendapatkan berbagai pengalaman selama Praktek Kerja
Industry, untuk itu kami memberikan sumbangan saran-saran yang mungkin dapat
bermanfaat bagi perkembangan dan pengaruh positif bagi kegiatan pelayanan
Laboratorium Klinik Prima Test diantaranya :
1.

Demi kelancarannya pelayanan, mohon agar peralatan pemeriksaan
diperbaharui, sehingga hasil pemeriksaan dapat memuaskan.

59

2.

Agar ditingkatkan lagi kewaspadaan dan keselamatan kerja dengan
memakai jas laboratorium, masker, dan sarung tangan, tutup kepala,
dalam rangka perlindungan diri bagi keselamatan kerja pegawai yang
bersangkutan.

58
Adapun saran kami bagi SMK Kes. Bhakti Kencana Limbangan yaitun
lembaga sekolah hendaknya lebih memperhatikan lagi sarana dan prasarana
dilaboratorium, dikarenakan masih jauh berbeda dengan sarana dan prasarana
yang tersedia di tempat prakerin.
Lalu saran kami bagi Siswa/i SMK Kes. Bhakti Kencana Limbangan yaitu
dengan adanya laporan ini, diharapkan siswa/i bisa memahami pembelajaran
dengan baik sehingga dapat mengaplikasikannya didunia kerja, dan semoga
dengan adanya laporan ini bisa dijadikan sebuah pengalaman atau pedoman dalam
pembelajaran.

60