Akhir Teori HI dan Kebangkitan Mazhab Ch
qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq
wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqw
ertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwer
Review THI
tyuiopasdfghjklzxcvbnmqwerty
Akhir Teori HI dan Kebangkitan Mazhab
China vs Masihkah HI sebagai Ilmu Sosial di
Amerika?
uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui
opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiop
asdfghjklzxcvbnmqwertyuiopas
dfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdf
ghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfgh
jklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjkl
zxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx
cvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcv
bnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbn
mqwertyuiopasdfghjklzxcvbnm
qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq
wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqw
ertyuiopasdfghjklzxcvbnmrtyui
[Pick the date]
Rizal Ramadhan Herman
211000165
BAB I
PENDAHULUAN
Pada review ini saya mencoba membandingkan jurnal karya Yiwei Wang ( Akhir
Teori Hubungan Internasional dan Kebangkitan Mazhab China) dengan Steve Smith
( Masihkah Disiplin Hubungan Internasional Sebuah Ilmu Sosial Amerika). Isi dari kedua
jurnal saling berkesinambungan yang memiliki adanya persamaan yang erat antara Wang dan
Smith walaupun pada intinya tetap Wang membangkitkan Mazhab China sedangkan Smith
melakukan pembenaran bahwa ilmu Hubungan Internasional masihlah sebuah ilmu sosial di
Amerika. Menurut Wang ada dimensi-dimensi berlainan dalam studi HI dan juga ilmu HI
memiliki antinomi-antinomi yang bersandar pada hukum kontradiksi : hukum statuta - nirtata
vs tata ; hukum kekuatan – seimbang vs tak seimbang ; hukum kehendak – asimilasi vs
alienasi. Maka dari itu Wang berpendapat bahwa saat ini mazhab-mazhab HI yang ada bukan
untuk dunia timur melainkan dunia barat sehingga muncullah mazhab baru yaitu mazhab
China. Sedangkan menurut Smith, HI masih dianggap sebagai ilmu sosial di Amerika karena
dari hegemoni Amerika Serikat yang menjadi kekuatan dunia baik dalam dunia politik
internasional maupun ekonomi internasional.
BAB II
ISI
2.1
Akhir Teori Hubungan Internasional dan Kebangkitan Mazhab China (Yiwei Wang)
Dalam jurnal karya Wang ini menjelaskan bagaimana fenomena-fenomena
yang terjadi pada tataran dunia berhubungan dengan teori-teori hubungan
internasional serta dari beberapa hukum yang disebutkan di bagian pendahuluan yang
saling berkaitan dengan dunia nyata bukan hanya sekedar teori saja. Maka, ada tiga
dimensi dari studi HI : Dimensi Waktu, Dimensi Ruang dan Dimensi Daya-Hidup
yang berhubungan dengan Ilmu Pengetahuan, Seni dan Kehendak Kehidupan.
Antinomi dalam Hubungan Internasional
Macam
Hukum
Negara
Kekuatan
Level
Makro
(Jelas)
Mikro
(Tengah)
Poros
Analisis
Sejarah
Realitas
Karakteristik
Tata-Nirtata
SeparasiIntegrasi
Pandangan
Historis
Konformitas
kepada
Ide
Mikro
Masa
Asimilasi-
Pembagian
k
(Inti)
Depan
Alienasi
Universal
Tokoh
Thucydides
Politik,
Alam
tujuan
Kehenda
f Studi
Realitas Sejarah
hukum
Konformitas
kepada
Perspekti
Ekonomi,
Grotius
Hukum
Filsafat
Alam
dan
Kant
Moralitas
Tiga Dimensi dalam Studi Hubungan Internasional
Dimens
i
Pandang
Variabe
an Dunia
l
Waktu
Ilmu
Metodologi
Prinsip
Fokus
Mazhab THI
Menjelaskan
Keberlanju
Negara
Idealisme
(pelacakan
tan
(Domestik
/ Realisme
/
sumber historis)
(integrasi)
Seni
(Kekuatan)
Proses
Struktural
Neo-
(Rezim)
Persepsi
Idealisme
Konstruktivis
si
(Kehendak)
me
Harmoni
Daya-Hidup
Kebebasan
ekonomi
(separasi)
dan Koeksisten
Normalisasi
Daya-
Kehidup
(analisis flsaaat
Hidup
an
masa
dan
depan
analisis
Sosial (Evolusi Mazhab
Inggris EPI
Realisme
(analisis
realistik)
Prediksi
Klasik
Marxisme
Sosial)
Struktur
Penggambaran
Ruang
Internasional)
Keberadaan
Hipotesis
Daya-Hidup
nilai)
Gagasan dan konsepsi THI barat yang berasal dari sejarah hubungan
internasional barat modern (khususnya Eropa), merujuk pada sistem internasional
barat. Tidak ada teori yang menjelaskan atau siap menjelaskan sistem internasional
timur, malahan mazhab-mazhab yang ada hanya mencari kenyamanan diri melalui
logika realisme dan konstruktivisme. Pada saat negara-negara dari timur bangkit,
kehendak mereka harus diutarakan ke dalam sistem internasional dan mungkin untuk
membongkar sistem barat.
Ada 10 kritik untuk THI yang diutarakan oleh Wang, yaitu :
1.
Premis Palsu
2.
Teori HI membenarkan diri-sendiri
3.
Teori HI sebagai Metafisika
4.
Kenapa tidak ada revolusi dalam THI ?
5.
THI adalah Teori-Teori Penjelas
6.
Teori HI adalah Logika Pihak Berkuasa
7.
Kenapa THI disebut “THI Barat” ?
8.
THI adalah Teori-teori Anglo-Amerika
9.
Teori HI adalah Teori Kelas
10.
Teori HI itu Dualistik
“Siapakah musuh-musuh kita? Siapakah kawan-kawan kita? Ini adalah pertanyaan penting
pertama bagi revolusi”. Mao Zedong
THI adalah kombinasi ilmu dan seni. Sebagai ilmu pengetahuan, dia memiliki
pengertian obyektif. Sebagai seni, dia perlu dikembangkan, dicoba untuk membuat
sisi seninya lebih ilmiah, menjadi doktrin kelas yang mempertahankan legitimasi
sistem internasional barat. Ini adalah pengertian dari sepuluh kritik di atas. Tidak ada
revolusi dalam THI barat melainkan hanya perubahan metodologi dan teori
pengetahuan.
Meski
demikian,
selama
periode
delapan
puluh
tahun
pengembangannya, THI memang menyaksikan dua transformasi metodologi,
menciptakan kemungkinan revolusi sejati ketiga :
Revolusi Waltz – Revolusi Wendt – Revolusi Mazhab China
↑
↑
Ilmiah
↑
Transisi
Seni
Kombinasi ilmu dan seni serta gerakan menuju pusat hubungan internasional
akan membawa mazhab China ke permukaan. Seperti diungkapkan oleh Ole Waever,
‘Kandidat paling jelas bagi sebuah tradisi independen HI berdasarkan keunikan tradisi
filsafat adalah China, meski upaya teoretisasi independen masih sangat sedikit
dilakukan’.
Untuk menjadi setara dengan THI barat, Mazhab China harus memiliki sistem
ontologinya sendiri – teori pengetahuan-metodologi-teori nilai, yang melambangkan
idealisme
umum
kesejahteraan
mengenai
(fraternite)
kebebasan
dalam
(liberte),
hubungan
kesetaraan
internasional.
(equalite)
Tapi
dan
pemahaman
menyeluruh Mazhab China akan melampui barat secara luar biasa melalui enam
prinsip yang akan menggantikan Hans Morgenthau :
2.2
1.
Hipotesis kebaikan ilmiah
2.
Negara dapat menjadi dermawan
3.
Politik Moral
4.
Harmoni
5.
Tata
6.
Sistem internasional terbuka dan komprehensif
Masihkah HI sebagai Ilmu Sosial di Amerika (Steve Smith)
Dalam artikelnya tahun 1977, Stanley Hoffmann begitu terkenal dengan
pendapat bahwa displin HI itu dikembangkan bukan di Inggris (dimana departemen
universitas pertamanya dibentuk pada tahun 1919) tapi di AS setelah Perang Dunia
ke-II. Dia mencatat hal ini dikarenakan adanya pertemuan keadaan khusus dengan
tiga sebab. Keadaan utamanya adalah ‘kebangkitan Amerika Serikat menjadi
kekuatan dunia’ dan penyebabnya adalah ‘kecenderungan intelektual, keadaan politik,
dan kesempatan institusional’. Hoffmann mencatat tiga kecenderungan intelektual :
1.
Masalah dapat dipecahkan dengan metode ilmiah dan hal ini akan
menghasilkan kemajuan
2.
HI sebagai ilmu sosial mendapat keuntungan dari status yang selaras dengan
ilmu alam dan ekonomi
3.
Dampak sarjana-sarjana Eropa yang berpindah ke AS, yang datang dari
sebuah tradisi intelektual sangat berbeda bagi HI di AS, cenderung
mengajukan lebih banyak pertanyaan besar, tentag tujuan ketimbang sarana,
tentang pilihan ketimbang teknik, dan menanyakannya secara leih konseptual
ketimbang rekan-rekan AS-nya.
Ada tiga rangkai kesempatan institusional di mana Hoffmann berpendapat hal
itu tidak ada dimanapun di dunia selain di AS :
Hubungan antara komunitas akademis dan pemerintah, yang mengartikan bahwa
akademisi dan pembuat kebijakan melangkah bolak-balik antara universitasuniversitas dan para pemikir serta pemerintah
Eksistensi landasan kuat yang menghubungkan ‘dapur kekuasaan’ dengan ‘salon
akademis’, dan dengan begitu dapat menciptakan ‘pluralisme tanpa cacat’ untuk
menghubungkan perhatian kebijakan pemerintah kepada komunitas penelitian
akademis
Kenyataan bahwa universitas-universitas bergerak leluasa dan bekerja dalam
pasar pendidikan massal yang mengizinkan mereka untuk berinovasi dan
membuat spesialisasi kegiatan penelitian mereka (mereka mampu menanggapi
kebutuhan pemerintah dalam cara yang mustahil di wilayah universitas Eropa
waktu itu
Pandangan akan dominasi AS ini dikuatkan oleh Kal Holsti, dalam surveinya
tentang kondisi bidang kajian tahun 1985, yang telah secara rinci mengamati disiplin
ilmu ini di delapan negara, menyimpulkan bahwa ‘Kebanyakan dari literatur yang
secara timbal-balik dikenal dihasilkan oleh hanya dua sarjana dari lebih 155 negara,
yaitu Amerika Serikat dan Inggris Raya’. Berdasarkan surveinya, Holsti
menyimpulkan ada sebuah ‘ketergantungan semata-mata pada orang-orang Amerika
untuk menghasilkan pendekatan-pendekatan baru, formulasi teoritis, paradigma dan
rangkaian data dari bidang ini’.
Hasilnya adalah sebuah komunitas HI global mengikuti komunitas HI AS
yang telah memainkan peran sentral dalam memaknai apa itu disiplin HI. Masalah ini
telah dihubungkan secara luas dalam tulisan Ole Weaver (1998). Argumen utama
Waever menyatakan bahwa ada hegemoni AS dalam HI dan bahwa sekarang
dipusatkan pada pengembangan teori pilihan rasional untuk menguji pertanyaanpertanyaan hubungan internasional.
Dalam pandangan Smith, HI masih tetap sebuah ilmu sosial di Amerika baik
dalam pengertian agenda kebijakan yang di ekspor HI AS ke dunia atas nama teori
relevan dan dalam pengertian asumsi-asumsi epistemologis dan metodologis dominan
yang terkandung dalam teori tersebut. Komunitas HI AS mendominasi subyek studi
melalui cakupan menyeluruh dan perannya dalam menghasilkan teori. Saat ini
komunitas HI AS bersikukuh pada satu teori dominan, rasionalisme, yang terkait
dalam perdebatan dengan sebuah bentuk konstruktivisme. Hal ini menghasilkan
komunitas HI yang hidup, sehat dan menggetarkan, sesuatu yang dapat menawarkan
ragam tanggapan atas masalah-masalah besar dan tampilan-tampilan sistem politik
global kontemporer.
BAB III
KESIMPULAN
Setelah melakukan telaah lebih dalam lagi dari dua jurnal ini saya berpendapat
memang benar China saat ini dianggap sedang bangkit dan siap melawan sistem internasional
barat dengan memunculkan Mazhab China nya yang sesuai dengan karakteristik diri mereka
sendiri. Sedangkan pada saat ini pun HI masih di dominasi dari kalangan HI Amerika bukan
dari Eropa karena dari pemikiran mereka yang cenderung rasionalis yang membuat
pemikiran-pemikiran baru tentang HI menyangkut dengan isu-isu global kontemporer yang
sedang berkembang ditengah-tengah masyarakat internasional saat ini. Apa yang telah
dijabarkan oleh Wang tentang mazhab China memang benar bahwa mazhab ini bisa bangkit
dan bersaing dengan mazhab-mazhab lainnya. Akan tetapi penjelasan oleh Smith yang
didukung oleh pemikiran Holsti dan Weaver menunjukkan besarnya dominasi AS terhadap
disiplin ilmu HI sehingga masih dianggap sebagai ilmu sosial di Amerika.
wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqw
ertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwer
Review THI
tyuiopasdfghjklzxcvbnmqwerty
Akhir Teori HI dan Kebangkitan Mazhab
China vs Masihkah HI sebagai Ilmu Sosial di
Amerika?
uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui
opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiop
asdfghjklzxcvbnmqwertyuiopas
dfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdf
ghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfgh
jklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjkl
zxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx
cvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcv
bnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbn
mqwertyuiopasdfghjklzxcvbnm
qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq
wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqw
ertyuiopasdfghjklzxcvbnmrtyui
[Pick the date]
Rizal Ramadhan Herman
211000165
BAB I
PENDAHULUAN
Pada review ini saya mencoba membandingkan jurnal karya Yiwei Wang ( Akhir
Teori Hubungan Internasional dan Kebangkitan Mazhab China) dengan Steve Smith
( Masihkah Disiplin Hubungan Internasional Sebuah Ilmu Sosial Amerika). Isi dari kedua
jurnal saling berkesinambungan yang memiliki adanya persamaan yang erat antara Wang dan
Smith walaupun pada intinya tetap Wang membangkitkan Mazhab China sedangkan Smith
melakukan pembenaran bahwa ilmu Hubungan Internasional masihlah sebuah ilmu sosial di
Amerika. Menurut Wang ada dimensi-dimensi berlainan dalam studi HI dan juga ilmu HI
memiliki antinomi-antinomi yang bersandar pada hukum kontradiksi : hukum statuta - nirtata
vs tata ; hukum kekuatan – seimbang vs tak seimbang ; hukum kehendak – asimilasi vs
alienasi. Maka dari itu Wang berpendapat bahwa saat ini mazhab-mazhab HI yang ada bukan
untuk dunia timur melainkan dunia barat sehingga muncullah mazhab baru yaitu mazhab
China. Sedangkan menurut Smith, HI masih dianggap sebagai ilmu sosial di Amerika karena
dari hegemoni Amerika Serikat yang menjadi kekuatan dunia baik dalam dunia politik
internasional maupun ekonomi internasional.
BAB II
ISI
2.1
Akhir Teori Hubungan Internasional dan Kebangkitan Mazhab China (Yiwei Wang)
Dalam jurnal karya Wang ini menjelaskan bagaimana fenomena-fenomena
yang terjadi pada tataran dunia berhubungan dengan teori-teori hubungan
internasional serta dari beberapa hukum yang disebutkan di bagian pendahuluan yang
saling berkaitan dengan dunia nyata bukan hanya sekedar teori saja. Maka, ada tiga
dimensi dari studi HI : Dimensi Waktu, Dimensi Ruang dan Dimensi Daya-Hidup
yang berhubungan dengan Ilmu Pengetahuan, Seni dan Kehendak Kehidupan.
Antinomi dalam Hubungan Internasional
Macam
Hukum
Negara
Kekuatan
Level
Makro
(Jelas)
Mikro
(Tengah)
Poros
Analisis
Sejarah
Realitas
Karakteristik
Tata-Nirtata
SeparasiIntegrasi
Pandangan
Historis
Konformitas
kepada
Ide
Mikro
Masa
Asimilasi-
Pembagian
k
(Inti)
Depan
Alienasi
Universal
Tokoh
Thucydides
Politik,
Alam
tujuan
Kehenda
f Studi
Realitas Sejarah
hukum
Konformitas
kepada
Perspekti
Ekonomi,
Grotius
Hukum
Filsafat
Alam
dan
Kant
Moralitas
Tiga Dimensi dalam Studi Hubungan Internasional
Dimens
i
Pandang
Variabe
an Dunia
l
Waktu
Ilmu
Metodologi
Prinsip
Fokus
Mazhab THI
Menjelaskan
Keberlanju
Negara
Idealisme
(pelacakan
tan
(Domestik
/ Realisme
/
sumber historis)
(integrasi)
Seni
(Kekuatan)
Proses
Struktural
Neo-
(Rezim)
Persepsi
Idealisme
Konstruktivis
si
(Kehendak)
me
Harmoni
Daya-Hidup
Kebebasan
ekonomi
(separasi)
dan Koeksisten
Normalisasi
Daya-
Kehidup
(analisis flsaaat
Hidup
an
masa
dan
depan
analisis
Sosial (Evolusi Mazhab
Inggris EPI
Realisme
(analisis
realistik)
Prediksi
Klasik
Marxisme
Sosial)
Struktur
Penggambaran
Ruang
Internasional)
Keberadaan
Hipotesis
Daya-Hidup
nilai)
Gagasan dan konsepsi THI barat yang berasal dari sejarah hubungan
internasional barat modern (khususnya Eropa), merujuk pada sistem internasional
barat. Tidak ada teori yang menjelaskan atau siap menjelaskan sistem internasional
timur, malahan mazhab-mazhab yang ada hanya mencari kenyamanan diri melalui
logika realisme dan konstruktivisme. Pada saat negara-negara dari timur bangkit,
kehendak mereka harus diutarakan ke dalam sistem internasional dan mungkin untuk
membongkar sistem barat.
Ada 10 kritik untuk THI yang diutarakan oleh Wang, yaitu :
1.
Premis Palsu
2.
Teori HI membenarkan diri-sendiri
3.
Teori HI sebagai Metafisika
4.
Kenapa tidak ada revolusi dalam THI ?
5.
THI adalah Teori-Teori Penjelas
6.
Teori HI adalah Logika Pihak Berkuasa
7.
Kenapa THI disebut “THI Barat” ?
8.
THI adalah Teori-teori Anglo-Amerika
9.
Teori HI adalah Teori Kelas
10.
Teori HI itu Dualistik
“Siapakah musuh-musuh kita? Siapakah kawan-kawan kita? Ini adalah pertanyaan penting
pertama bagi revolusi”. Mao Zedong
THI adalah kombinasi ilmu dan seni. Sebagai ilmu pengetahuan, dia memiliki
pengertian obyektif. Sebagai seni, dia perlu dikembangkan, dicoba untuk membuat
sisi seninya lebih ilmiah, menjadi doktrin kelas yang mempertahankan legitimasi
sistem internasional barat. Ini adalah pengertian dari sepuluh kritik di atas. Tidak ada
revolusi dalam THI barat melainkan hanya perubahan metodologi dan teori
pengetahuan.
Meski
demikian,
selama
periode
delapan
puluh
tahun
pengembangannya, THI memang menyaksikan dua transformasi metodologi,
menciptakan kemungkinan revolusi sejati ketiga :
Revolusi Waltz – Revolusi Wendt – Revolusi Mazhab China
↑
↑
Ilmiah
↑
Transisi
Seni
Kombinasi ilmu dan seni serta gerakan menuju pusat hubungan internasional
akan membawa mazhab China ke permukaan. Seperti diungkapkan oleh Ole Waever,
‘Kandidat paling jelas bagi sebuah tradisi independen HI berdasarkan keunikan tradisi
filsafat adalah China, meski upaya teoretisasi independen masih sangat sedikit
dilakukan’.
Untuk menjadi setara dengan THI barat, Mazhab China harus memiliki sistem
ontologinya sendiri – teori pengetahuan-metodologi-teori nilai, yang melambangkan
idealisme
umum
kesejahteraan
mengenai
(fraternite)
kebebasan
dalam
(liberte),
hubungan
kesetaraan
internasional.
(equalite)
Tapi
dan
pemahaman
menyeluruh Mazhab China akan melampui barat secara luar biasa melalui enam
prinsip yang akan menggantikan Hans Morgenthau :
2.2
1.
Hipotesis kebaikan ilmiah
2.
Negara dapat menjadi dermawan
3.
Politik Moral
4.
Harmoni
5.
Tata
6.
Sistem internasional terbuka dan komprehensif
Masihkah HI sebagai Ilmu Sosial di Amerika (Steve Smith)
Dalam artikelnya tahun 1977, Stanley Hoffmann begitu terkenal dengan
pendapat bahwa displin HI itu dikembangkan bukan di Inggris (dimana departemen
universitas pertamanya dibentuk pada tahun 1919) tapi di AS setelah Perang Dunia
ke-II. Dia mencatat hal ini dikarenakan adanya pertemuan keadaan khusus dengan
tiga sebab. Keadaan utamanya adalah ‘kebangkitan Amerika Serikat menjadi
kekuatan dunia’ dan penyebabnya adalah ‘kecenderungan intelektual, keadaan politik,
dan kesempatan institusional’. Hoffmann mencatat tiga kecenderungan intelektual :
1.
Masalah dapat dipecahkan dengan metode ilmiah dan hal ini akan
menghasilkan kemajuan
2.
HI sebagai ilmu sosial mendapat keuntungan dari status yang selaras dengan
ilmu alam dan ekonomi
3.
Dampak sarjana-sarjana Eropa yang berpindah ke AS, yang datang dari
sebuah tradisi intelektual sangat berbeda bagi HI di AS, cenderung
mengajukan lebih banyak pertanyaan besar, tentag tujuan ketimbang sarana,
tentang pilihan ketimbang teknik, dan menanyakannya secara leih konseptual
ketimbang rekan-rekan AS-nya.
Ada tiga rangkai kesempatan institusional di mana Hoffmann berpendapat hal
itu tidak ada dimanapun di dunia selain di AS :
Hubungan antara komunitas akademis dan pemerintah, yang mengartikan bahwa
akademisi dan pembuat kebijakan melangkah bolak-balik antara universitasuniversitas dan para pemikir serta pemerintah
Eksistensi landasan kuat yang menghubungkan ‘dapur kekuasaan’ dengan ‘salon
akademis’, dan dengan begitu dapat menciptakan ‘pluralisme tanpa cacat’ untuk
menghubungkan perhatian kebijakan pemerintah kepada komunitas penelitian
akademis
Kenyataan bahwa universitas-universitas bergerak leluasa dan bekerja dalam
pasar pendidikan massal yang mengizinkan mereka untuk berinovasi dan
membuat spesialisasi kegiatan penelitian mereka (mereka mampu menanggapi
kebutuhan pemerintah dalam cara yang mustahil di wilayah universitas Eropa
waktu itu
Pandangan akan dominasi AS ini dikuatkan oleh Kal Holsti, dalam surveinya
tentang kondisi bidang kajian tahun 1985, yang telah secara rinci mengamati disiplin
ilmu ini di delapan negara, menyimpulkan bahwa ‘Kebanyakan dari literatur yang
secara timbal-balik dikenal dihasilkan oleh hanya dua sarjana dari lebih 155 negara,
yaitu Amerika Serikat dan Inggris Raya’. Berdasarkan surveinya, Holsti
menyimpulkan ada sebuah ‘ketergantungan semata-mata pada orang-orang Amerika
untuk menghasilkan pendekatan-pendekatan baru, formulasi teoritis, paradigma dan
rangkaian data dari bidang ini’.
Hasilnya adalah sebuah komunitas HI global mengikuti komunitas HI AS
yang telah memainkan peran sentral dalam memaknai apa itu disiplin HI. Masalah ini
telah dihubungkan secara luas dalam tulisan Ole Weaver (1998). Argumen utama
Waever menyatakan bahwa ada hegemoni AS dalam HI dan bahwa sekarang
dipusatkan pada pengembangan teori pilihan rasional untuk menguji pertanyaanpertanyaan hubungan internasional.
Dalam pandangan Smith, HI masih tetap sebuah ilmu sosial di Amerika baik
dalam pengertian agenda kebijakan yang di ekspor HI AS ke dunia atas nama teori
relevan dan dalam pengertian asumsi-asumsi epistemologis dan metodologis dominan
yang terkandung dalam teori tersebut. Komunitas HI AS mendominasi subyek studi
melalui cakupan menyeluruh dan perannya dalam menghasilkan teori. Saat ini
komunitas HI AS bersikukuh pada satu teori dominan, rasionalisme, yang terkait
dalam perdebatan dengan sebuah bentuk konstruktivisme. Hal ini menghasilkan
komunitas HI yang hidup, sehat dan menggetarkan, sesuatu yang dapat menawarkan
ragam tanggapan atas masalah-masalah besar dan tampilan-tampilan sistem politik
global kontemporer.
BAB III
KESIMPULAN
Setelah melakukan telaah lebih dalam lagi dari dua jurnal ini saya berpendapat
memang benar China saat ini dianggap sedang bangkit dan siap melawan sistem internasional
barat dengan memunculkan Mazhab China nya yang sesuai dengan karakteristik diri mereka
sendiri. Sedangkan pada saat ini pun HI masih di dominasi dari kalangan HI Amerika bukan
dari Eropa karena dari pemikiran mereka yang cenderung rasionalis yang membuat
pemikiran-pemikiran baru tentang HI menyangkut dengan isu-isu global kontemporer yang
sedang berkembang ditengah-tengah masyarakat internasional saat ini. Apa yang telah
dijabarkan oleh Wang tentang mazhab China memang benar bahwa mazhab ini bisa bangkit
dan bersaing dengan mazhab-mazhab lainnya. Akan tetapi penjelasan oleh Smith yang
didukung oleh pemikiran Holsti dan Weaver menunjukkan besarnya dominasi AS terhadap
disiplin ilmu HI sehingga masih dianggap sebagai ilmu sosial di Amerika.