Manusia Makhluk Beragama perspektif al Q

Peran Manusia sebagai Makhluk Beragama: Perspektif al-Qur’an
Oleh:
ahmad zainal abidin (email: ahmadzainal74@yahoo.com.sg)
(Dosen Tafsir pada Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah IAIN
Tulungagung)
Pendahuluan
Dalam kajian filsafat manusia dikenal istilah, “manusia adalah hewan
yang berfikir”, dalam filsafat politik dikenal istilah, “manusia adalah makhluk
politik”, dalam filsafat sosial dikenal istilah, “manusia adalah makhluk
sosial”, dan dalam agama, tentu saja juga dikenal istilah, “manusia adalah
makhluk beragama”. Semua makna itu mengandung semangat menegaskan
peran yang diemban manusia dalam kehidupan.
Tulisan ini dimaksudkan untuk melihat bagaimana al-Qur’an
menjelaskan posisi dan peran yang dimainkan manusia berdasar al-Qur’an
berdasar kata kunci basyar, insan, bani adam, ‘abd dan khalifah. Kata basyar,
insan dan bani Adam digunakan untuk menjelaskan eksistensi manusia,
sedangkan kata ‘abd dan khalifah dirujuk untuk menjelaskan peran manusia.
Karena keterbatasan tempat, maka akan dijelaskan secara sepintas namun
cukup untuk menjelaskan tujuan tulisan ini tentang bagaimana al-Qur’an
mendeskripsikan manusia dan perannya.
Basyar, Insan, Bani Adam

Dalam agama Islam, ada tiga kata yang digunakan al-Qur’an untuk
menunjuk kepada manusia. Pertama, menggunakan kata yang terdiri dari
huruf alif, nu>n, dan si>n semacam insa>n, ins, na>s, dan
una>s. Kedua, menggunakan kata basyar, dan ketiga,
menggunakan kata bani> A