MATERI 3 Karakteristik Anak dan Remaja
MAKALAH
KARAKTERISTIK ANAK DAN REMAJA
“Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Psikologi Pendidikan”
Oleh :
Fatkur Nur Hadi
16050974025
Eka Prasetya
16050974039
Triana Farida
16050974042
Nur Hafidhotul Ilmiyah
16050974043
S1 PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2017
BAB I
PENDAHULAN
1.1 Latar Belakang
Karakteristik merupakan ciri khas yang menetap pada diri setiap makhluk hidup
khususnya anak-anak dan remaja dalam berbagai kondisi, karakteristik seorang anak ataupun
remaja tentu berbeda dengan anak atau remaja lain. Karekteristik ini bisa berupa periang,
pemalu dan sebagainya. Bagi seorang pendidik/guru untuk mengenali dan memahami
karakteristik dari masing-masing siswanya, ada siswa yang periang terbuka dengan
masalahanya dan ada pula yang tertutup, ada siswa siswa yang aktif dalam berbagai
organisasi disekolah sebaliknya ada pula siswa yang terkesan pendiam, tidak terbuka dan lain
sebagainya.
Bagi seorang pendidik untuk mengetahui karakteristik setiap siswanya diperlukan agar
dapat memberikan perlakuan yang sesuai dengan tipe kepribadian siswa yang dihadapi.
Dengan perlakuan guru yang diberikan kepada siswa akan mengantarkan siswa pada kondisi
yang optimal, baik dalam bidang prestasi akademik maupun non akademik. Masing-masing
pendidik di tingkat pendidikan TK, SD, SMP, SMK/SMA dan Perguruan Tinggi tentunya
memiliki kendala yang berbeda-beda, karena setiap perkembangan individu sedikit banyak
akan mempengaruhi karakteristik siswa.
Berdasarkan latar belakang perkembangan setiap peserta didik tersebut didapatkan
permasalahan mengenai karakteristik anak dan remaja, kemudian batasan-batasan usia anakanak dan remaja, faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan karakteristik anak dan
remaja, serta bagaimana pendidik bisa memahami dan menghadapi karakteristik masingmasing siswa yang akan sangat berperan penting untuk keberhasilan proses belajar mengajar disekolah.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan karakteristik ?
2. Bagaimana batasan usia perkembangan anak dan remaja ?
3. Apa saja faktor yang mempengaruhi perkembangan karakteristik anak dan remaja ?
4. Bagaimana cara pendidik dalam menghadapi karakteristik peserta didiknya?
2
1.3 Tujuan
1. Untuk memahami apa yang dimaksud dengan karakteristik
2. Untuk mengetahui batasan usia perkembangan anak dan remaja
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan karakter anak
dan remaja
4. Untuk mengetahui sikap yang harus diambil oleh pendidik dalam menghadapi peserta
didiknya
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Karakteristik
Dalam kehidupan anak terdapat dua proses yang terjadi secara kontinue, yaitu
pertumbuhan dan perkembangan. Kedua proses ini berlangsung secara independent, saling
bergantung satu sama lainnya dan tidak dapat dipisahkan (tidak bisa berdiri sendiri), akan
tetapi dapat dibedakan (Kartono, K.,1979)
Perkembangan menunjukkan suatu proses tertentu yaitu proses yang menunjukan
kedepan dan tidak dapat diulang kembali. Dalam perkembangan manusia terjadi perubahanperubahan yang sedikit banyak bersifat tetap dan tidak dapat diulangi. Perkembagan
menunjukkan pada perubahan dalam suatu arah yang bersifat tetap dan maju (Ahmadi,
A.,1991). Berdasarkan pengertian diatas anak-anak akan selalu mengalami pertumbuhan dan
perkembangan yang menunjukkan suatu proses kedepan, tidak dapat diulang kembali. Salah
satu hal mengalami perubahan ketika anak berkembang adalah karakteristik.
Karakteristik beasal dari kata karakter yang berarti tabiat watak, pembawaan,atau
kebiasaan yang di miliki oleh individu yang relatif tetap (Pius Partanto, Dahlan 1994).
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), karakter adalah tabiat, sifat, akhlak, budi
pekerti yang membedakan antar satu orang dengan orang yang lain. (Kbbi, 2017)
2.2 Batasan Usia Perkembangan Anak dan Remaja
Menurut Hurlock (1980), manusia berkembang melalui beberapa tahapan yang
berlangsung secara berurutan, terus menerus dan dalam tempo perkembangan yang tertentu,
terus menerus dan dalam tempo perkembangan yang tertentu dan bias berlaku umum. Tahaptahap perkembangan menurut Hurlock selengkapnya sebagai berikut :
1. Masa orok yakni ketika anak berusia 0-2 Minggu
2. Bayi yakni ketika anak berusia 2 minggu -2 tahun
3. Masa anak-anak awal yakni ketika berusia 2-6tahun
4. Masa anak-anak akhir ketika berusia 6-12 tahun
5. Masa pubertas yakni ketika anak berusia 12-14 tahun
6. Masa Remaja Awal yakni ketika beusia 14-17 Tahun
7. Masa remaja akhir ketika berusia 17-21 tahun
8. Masa dewasa awal yakni ketika berusia 21-40 tahun
9. Masa setengah baya ketika berusia 40-60 tahun
4
10. Masa tua ketika seseorang berusi 60tahun keatas
Berdasarkan pendapat Hurlock tersebut dapat disimpulkan bahwa rentan usia anak-anak
berawal ketia ia mulai berusia 2 tahun hingga ia berusia kurang lebih 12 tahun. Masa remaja
berawal ketika usia seseorang berusia 12 tahun keatas hingga usia 21 tahun. Penting bagi
seorang pendidik untuk mengetahui karakter dari masing-masing peserta didiknya, agar
pendidik dapat menemukan cara yang tepat untuk menyampaikan materi sesuai dengan
karakteristik peerta didiknya. Sehingga tidak menutup kemungkinan masalah yang dialami
oleh pendidik di tingkat SD, SMP, SMA memiliki permasalahan yang berbeda-beda dalam
menghadapi peserta didiknya. Hal ini dikarenakan, setiap masa perkembangan manusia
memiliki karakteristik(secara umum) yang berbeda-beda.
2.2.1 Karakteristik Anak-anak Secara umum
Berdasarkan pendapat Hurlock bahwa usia anak-anak dimulai ketika ia berusia 2 Tahun
hingga 12 tahun, jika di dunia pendidikan Indonesia seorang anak dapat masuk kategori anakanak ketika ia mulai masuk PAUD, TK, SD hingga sebagian tingkat di SMP. Karakteristik
anak-anak secara umum adalah sebagai berikut :
1. Unik
2. Semangat Belajar yang tinggi
3. Aktif dan Energik
4. Spontan
5. Pemalu
6. Eksploratif dan berjiwa petualang
7. Rasa ingin tahu yang besar
2.2.2 Karakteristik Remaja Secara Umum
Istilah remaja atau adolescence berasal dari bahasa Latin adolescere, yang artinya
tumbuh menjadi dewasa. Istilah remaja, seperti yang dipergunakan saat ini, mencakup
kematangan mental, emosional, sosial dan fisik (Hurlock, 1999). Usia remaja dimulai
ketika seseorang berusia 12 tahun lebih hingga ia berusia 21 tahun. Secara umum
sifat/karakter remaja adalah sebagai berikut :
1. Emosi yang meluap-luap
2. Mulai tertarik pada lawan jenis
3. Kegelisahan
5
4. Mencari Identitas
5. Pemberontak
2.3 Faktor yang Mempengaruhi Karakteristik Anak/Remaja
Menurut Schultz & Schultz (dalam Dede, 2011) Kepribadian/sifat/karakteristik manusia
merupakan sesuatu yang kompleks layaknya puzzle, karena menurut mereka untuk
menjelaskan kepribadian harus menggunakan berbagai teori untuk dapat menjelaskan secara
lengkap dan tuntas. Schultz & Schultz (2005) merumuskan tujuh faktor yang dapat
mempengaruhi perkembangan kepribadian, yaitu sebagai berikut:
1.
Faktor Genetik/Hereditas : Pendekatan genetik berpendapat bahwa kepribadian
sepenuhnya ditentukan oleh bawaan. Meskipun dalam kenyataannya, predisposisi
genetik dipengaruhi oleh kondisi lingkungan dan sosial, terutama ketika masa anakanak.
2.
Faktor Lingkungan, dalam hal ini terdapat 3 faktor lingkungan yang berpengaruh
yakni :
a. Keluarga ; Keluarga menjadi faktor lingkungan yang utama dan pertama, yang
artinya keluarga memiliki peran yang sangat penting dalam pembentukan
karakter anak. Dilingkungan keluarga inilah anak pertama kali menerima
pendidikan.
b. Sekolah ; sekolah merupakan lingkungan kedua bagi anak setelah keluarga,
karena disekolah, anak berhubungan dengan guru dan teman-teman sebayanya.
Hubungannya dengan teman dan gurunya dapat mempengaruhi perkembangan
karakteristik anak.
c. Masyarakat ; Lingkungan masyarakat dalam hal ini adalah kumpulan individu
atau kelompok yang memiliki kebudayaan agama dll. Budaya dan agama
lingkungan
sekitar
tentunya
akan
berpengaruh
terhadap
perkembangan
karakteristik anak.
3.
Faktor Belajar ; Pada dasarnya sesuatu yang dipelajari sejak masa kelahiran dan
perkembangan seseorang dapat merubah kehidupan dikemudian hari.
4.
Faktor Pengasuhan Orang Tua : Herderlong dan Lopper menyatakan bahwa beberapa
penelitian yang berkaitan dengan pengasuhan menunjukkan bahwa orang tua dapat
meningkatkan perasaan otonomi anak, harapan dan standar yang realistis, kompetensi
dan efikasi diri, serta dapat meningkatkan motivasi instrinsik. Pola pengasuhan yang
6
positif memiliki efek positif terhadap anak, sementara pola pengasuhan yang negatif
akan memberikan pengaruh yang merusak.
5.
Faktor Perkembangan ; Pada dasarnya setiap perkembangan seseorang dapat
memberikan pelajaran sehingga dapat mempengaruhi karakter dari seseorang.
6.
Faktor Kesadaran ; Hampir semua teori kepribadian, secara implisit dan eksplisit,
menjelaskan proses kesadaran. Allport percaya bahwa orang yang bukan neurotic,
kesadarannya akan berfungsi dengan cara yang rasional, peduli, dan mampu
mengontrol kekuatan yang memotivasinya. Rogers berpikir bahwa orang pada
dasarnya rasional, dikuasai oleh kesadaran persepsi dari dalam dirinya dan
pengalaman dunianya. Maslow juga mengakui peran kesadaran, ia mengemukakan
kebutuhan kognitif untuk mengetahui dan memahami.
7.
Faktor Ketidaksadaran ; Ketidaksadaran rasional (rational unconscious) sering kali
merujuk kepada non conscious untuk membedakan dengan unsconcius dari Freud
yang sering kali disebut dengan kawah gelap dari keinginan dan hasrat yang ditekan.
8.
Faktor biologis merupakan faktor yang berhubungan dengan keadaan jasmani, atau
seringkali pula disebut faktor fisiologis seperti keadaan genetik, pencernaan,
pernafasaan, peredaran darah, kelenjar-kelenjar, saraf, tinggi badan, berat badan, dan
sebagainya.
9.
Faktor sosial yang dimaksud di sini adalah masyarakat ; yakni manusia-manusia lain
disekitar individu yang bersangkutan. Termasuk juga kedalam faktor sosial adalah
tradisi-tradisi, adat istiadat, peraturan-peraturan, bahasa, dan sebagainya yang berlaku
dimasyarakat itu.Sejak dilahirkan, anak telah mulai bergaul dengan orang-orang
disekitarnya.
Dengan
lingkungan
yang
pertama
adalah
keluarga.
Dalam
perkembangan anak, peranan keluarga sangat penting dan menentukan bagi
pembentukan kepribadian selanjutnya. Keadaan dan suasana keluarga yang berlainan
memberikan pengaruh yang bermacam-macam pula terhadap perkembangan
kepribadian anak.
10. Faktor Kebudayaan
Perkembangan dan pembentukan kepribadian pada diri masing-masing orang tidak
dapat dipisahkan dari kebudayaan masyarakat di mana seseorang itu dibesarkan.
Beberapa aspek kebudayaan yang sangat mempengaruhi perkembangan dan
pembentukan kepribadian antara lain:
7
a. Nilai-nilai (Values)
Di dalam setiap kebudayaan terdapat nilai-nilai hidup yang dijunjung tinggi oleh
manusia-manusia yang hidup dalam kebudayaan itu. Untuk dapat diterima
sebagai anggota suatu masyarakat, kita harus memiliki kepribadian yang selaras
dengan kebudayaan yang berlaku di masyarakat itu.
b. Adat dan Tradisi.
Adat dan tradisi yang berlaku disuatu daerah, di samping menentukan nilai-nilai
yang harus ditaati oleh anggota-anggotanya
c. Pengetahuan dan Keterampilan.
Tinggi rendahnya pengetahuan dan keterampilan seseorang atau suatu masyarakat
mencerminkan pula tinggi rendahnya kebudayaan masyarakat itu. Makin tinggi
kebudayaan suatu masyarakat makin berkembang pula sikap hidup dan cara-cara
kehidupannya.
d. Bahasa
Di samping faktor-faktor kebudayaan yang telah diuraikan di atas, bahasa
merupakan salah satu faktor yang turut menentukan cirri-ciri khas dari suatu
kebudayaan. Betapa erat hubungan bahasa dengan kepribadian manusia yang
memiliki bahasa itu. Karena bahasa merupakan alat komunikasi dan alat berpikir
yang dapat menunukkan bagaimana seseorang itu bersikap, bertindak dan
bereaksi serta bergaul dengan orang lain.
e. Milik Kebendaan (material possessions)
Semakin maju kebudayaan suatu masyarakat/bangsa, makin maju dan modern
pula alat-alat yang dipergunakan bagi keperluan hidupnya. Hal itu semua sangat
mempengaruhi kepribadian manusia yang memiliki kebudayaan itu
2.4 Tips Menghadapi Karakteristik Siswa
Menurut Suyatno (2008) Karakteristik/sifat/watak dipengaruhi oleh beberapa faktor
sesuai dengan penjelasan diatas, namun demikian sebagai seorang pendidik perlu
mengetahui cara untuk menghadapi karakter siswa. Berikut ini merupakan beberapa tips
yang dapat digunakan oleh seorang pendidik dalam menghadapi karakteristik siswa :
1.
Egois : Hadapi dengan lembut dan sabar serta terus memberi pengertianpada siswa
2.
Suka Ngambek : Coba untuk merajuk dengan cara yang lembut dan jangan sekalisekali menggunakakn kekerasan
8
3.
Pemalas : Memberinya pengertian contoh kecil ketika bngun tidur diajak untuk
merapikan tempat tidur
4.
Pemalu : Lebih banyak / sesering mungkin untuk melatihnya berbicara didepan
umum
5.
Periang : Memberi pengertian pada anak untuk bisa menempatkan diri, kapan
waktunya untuk gembira dan kapan saatnya merasakan duka orang lain
6.
Pemberontak : Lakukan pendekatan diri kepada siswa, ajak bicara dari hati ke hati,
pada umumnya sifat pemberontak muncul ketika anak tidak menemukan jalan
keluar dari permasalahannya, sehingga anak berpotensi mengekspresikan emosinya
dengan cara yang negatif
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan latar belakang dan pembahasan mengenai karakteristik anak dan remaja
dapat disimpulkan bahwa usia anak dimulai sejak bayi hingga 12 tahun, Sedangkan masa
remaja dimulai saat aanak berusia 12-21 tahun. Namun demikian untuk menetapkan rentan
usia antara anak-anak dan remaja para ahli memiliki pendapat yang berbeda-beda.
Dalam proses pembelajaran penting bagi seorang pengajar memahami betul karakteristik
seorang siswa karena setiap siswa memiliki karakteristik yang berbeda. Disininlah peran dan
fungsi serta tanggung jawab pengajar agar dapat memberikan pengajaran dan metode yang
tepat dalam proses pembelajaran dengan cara mengenali karakteristik para siswa.
9
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, A. 1991. Psikologi Perkembangan Jakarta : Rineka Cipt.
Anonym, pengertian karakteristik secara umum,
http://www.trendilmu.com/2015/06/pengertian-karakteristik-secara-umum.html di
akses pada tanggal 09 Februari 2017; 11:23 P.M
https://sites.google.com/site/syahdan246/renungan/faktor-yang-mempengaruhi-karakterseseorang
Hidayat, D.R. (2011). Psikologi Kepribadian dalam Konseling. Bogor : Ghalia Indonesia Melalui
http://fivepersonality.blogspot.co.id/2015/05/7-faktor-yang-mempengaruhi-perkembangan.html
Diakses tanggal 05 Februari 2017; 07.53 PM
Hidayat, Dede Rahmat. 2011. Psikologi Kepribadian dalam Konseling. Jakarta: Indeks
Hurlock, E. 1980. Psikologi Perkembangan : Suatu perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta : PT.
BK Gunung Mulia.
Kartono, K.1979. Psikologi Anak. Bandung : Alumni
KBBI, Definisi Karakter, http://kbbi.web.id/karakter Diakses tanggal 05 Februari 2017; 08.12 PM
Suyatno.2008.Mendidik sebagai Tugas Guru untuk memfasilitasi Sikap Siswanyaa(Online).
Tersedia : http://garduguru.blogspot.co.id/2008_05_01_archive.html [12 Maret 2017]
Syarfilani Zihan, 2009, Batasan Usia bagi tiap masa perkembanngan,
https://asiaaudiovisualexc09zihansyarfilani.wordpress.com/2009/06/27/batasan-usiabagi-tiap-masa-perkembangan/ diakses tanggal 20 Februari; 6.27 A.M.
10
KARAKTERISTIK ANAK DAN REMAJA
“Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Psikologi Pendidikan”
Oleh :
Fatkur Nur Hadi
16050974025
Eka Prasetya
16050974039
Triana Farida
16050974042
Nur Hafidhotul Ilmiyah
16050974043
S1 PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2017
BAB I
PENDAHULAN
1.1 Latar Belakang
Karakteristik merupakan ciri khas yang menetap pada diri setiap makhluk hidup
khususnya anak-anak dan remaja dalam berbagai kondisi, karakteristik seorang anak ataupun
remaja tentu berbeda dengan anak atau remaja lain. Karekteristik ini bisa berupa periang,
pemalu dan sebagainya. Bagi seorang pendidik/guru untuk mengenali dan memahami
karakteristik dari masing-masing siswanya, ada siswa yang periang terbuka dengan
masalahanya dan ada pula yang tertutup, ada siswa siswa yang aktif dalam berbagai
organisasi disekolah sebaliknya ada pula siswa yang terkesan pendiam, tidak terbuka dan lain
sebagainya.
Bagi seorang pendidik untuk mengetahui karakteristik setiap siswanya diperlukan agar
dapat memberikan perlakuan yang sesuai dengan tipe kepribadian siswa yang dihadapi.
Dengan perlakuan guru yang diberikan kepada siswa akan mengantarkan siswa pada kondisi
yang optimal, baik dalam bidang prestasi akademik maupun non akademik. Masing-masing
pendidik di tingkat pendidikan TK, SD, SMP, SMK/SMA dan Perguruan Tinggi tentunya
memiliki kendala yang berbeda-beda, karena setiap perkembangan individu sedikit banyak
akan mempengaruhi karakteristik siswa.
Berdasarkan latar belakang perkembangan setiap peserta didik tersebut didapatkan
permasalahan mengenai karakteristik anak dan remaja, kemudian batasan-batasan usia anakanak dan remaja, faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan karakteristik anak dan
remaja, serta bagaimana pendidik bisa memahami dan menghadapi karakteristik masingmasing siswa yang akan sangat berperan penting untuk keberhasilan proses belajar mengajar disekolah.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan karakteristik ?
2. Bagaimana batasan usia perkembangan anak dan remaja ?
3. Apa saja faktor yang mempengaruhi perkembangan karakteristik anak dan remaja ?
4. Bagaimana cara pendidik dalam menghadapi karakteristik peserta didiknya?
2
1.3 Tujuan
1. Untuk memahami apa yang dimaksud dengan karakteristik
2. Untuk mengetahui batasan usia perkembangan anak dan remaja
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan karakter anak
dan remaja
4. Untuk mengetahui sikap yang harus diambil oleh pendidik dalam menghadapi peserta
didiknya
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Karakteristik
Dalam kehidupan anak terdapat dua proses yang terjadi secara kontinue, yaitu
pertumbuhan dan perkembangan. Kedua proses ini berlangsung secara independent, saling
bergantung satu sama lainnya dan tidak dapat dipisahkan (tidak bisa berdiri sendiri), akan
tetapi dapat dibedakan (Kartono, K.,1979)
Perkembangan menunjukkan suatu proses tertentu yaitu proses yang menunjukan
kedepan dan tidak dapat diulang kembali. Dalam perkembangan manusia terjadi perubahanperubahan yang sedikit banyak bersifat tetap dan tidak dapat diulangi. Perkembagan
menunjukkan pada perubahan dalam suatu arah yang bersifat tetap dan maju (Ahmadi,
A.,1991). Berdasarkan pengertian diatas anak-anak akan selalu mengalami pertumbuhan dan
perkembangan yang menunjukkan suatu proses kedepan, tidak dapat diulang kembali. Salah
satu hal mengalami perubahan ketika anak berkembang adalah karakteristik.
Karakteristik beasal dari kata karakter yang berarti tabiat watak, pembawaan,atau
kebiasaan yang di miliki oleh individu yang relatif tetap (Pius Partanto, Dahlan 1994).
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), karakter adalah tabiat, sifat, akhlak, budi
pekerti yang membedakan antar satu orang dengan orang yang lain. (Kbbi, 2017)
2.2 Batasan Usia Perkembangan Anak dan Remaja
Menurut Hurlock (1980), manusia berkembang melalui beberapa tahapan yang
berlangsung secara berurutan, terus menerus dan dalam tempo perkembangan yang tertentu,
terus menerus dan dalam tempo perkembangan yang tertentu dan bias berlaku umum. Tahaptahap perkembangan menurut Hurlock selengkapnya sebagai berikut :
1. Masa orok yakni ketika anak berusia 0-2 Minggu
2. Bayi yakni ketika anak berusia 2 minggu -2 tahun
3. Masa anak-anak awal yakni ketika berusia 2-6tahun
4. Masa anak-anak akhir ketika berusia 6-12 tahun
5. Masa pubertas yakni ketika anak berusia 12-14 tahun
6. Masa Remaja Awal yakni ketika beusia 14-17 Tahun
7. Masa remaja akhir ketika berusia 17-21 tahun
8. Masa dewasa awal yakni ketika berusia 21-40 tahun
9. Masa setengah baya ketika berusia 40-60 tahun
4
10. Masa tua ketika seseorang berusi 60tahun keatas
Berdasarkan pendapat Hurlock tersebut dapat disimpulkan bahwa rentan usia anak-anak
berawal ketia ia mulai berusia 2 tahun hingga ia berusia kurang lebih 12 tahun. Masa remaja
berawal ketika usia seseorang berusia 12 tahun keatas hingga usia 21 tahun. Penting bagi
seorang pendidik untuk mengetahui karakter dari masing-masing peserta didiknya, agar
pendidik dapat menemukan cara yang tepat untuk menyampaikan materi sesuai dengan
karakteristik peerta didiknya. Sehingga tidak menutup kemungkinan masalah yang dialami
oleh pendidik di tingkat SD, SMP, SMA memiliki permasalahan yang berbeda-beda dalam
menghadapi peserta didiknya. Hal ini dikarenakan, setiap masa perkembangan manusia
memiliki karakteristik(secara umum) yang berbeda-beda.
2.2.1 Karakteristik Anak-anak Secara umum
Berdasarkan pendapat Hurlock bahwa usia anak-anak dimulai ketika ia berusia 2 Tahun
hingga 12 tahun, jika di dunia pendidikan Indonesia seorang anak dapat masuk kategori anakanak ketika ia mulai masuk PAUD, TK, SD hingga sebagian tingkat di SMP. Karakteristik
anak-anak secara umum adalah sebagai berikut :
1. Unik
2. Semangat Belajar yang tinggi
3. Aktif dan Energik
4. Spontan
5. Pemalu
6. Eksploratif dan berjiwa petualang
7. Rasa ingin tahu yang besar
2.2.2 Karakteristik Remaja Secara Umum
Istilah remaja atau adolescence berasal dari bahasa Latin adolescere, yang artinya
tumbuh menjadi dewasa. Istilah remaja, seperti yang dipergunakan saat ini, mencakup
kematangan mental, emosional, sosial dan fisik (Hurlock, 1999). Usia remaja dimulai
ketika seseorang berusia 12 tahun lebih hingga ia berusia 21 tahun. Secara umum
sifat/karakter remaja adalah sebagai berikut :
1. Emosi yang meluap-luap
2. Mulai tertarik pada lawan jenis
3. Kegelisahan
5
4. Mencari Identitas
5. Pemberontak
2.3 Faktor yang Mempengaruhi Karakteristik Anak/Remaja
Menurut Schultz & Schultz (dalam Dede, 2011) Kepribadian/sifat/karakteristik manusia
merupakan sesuatu yang kompleks layaknya puzzle, karena menurut mereka untuk
menjelaskan kepribadian harus menggunakan berbagai teori untuk dapat menjelaskan secara
lengkap dan tuntas. Schultz & Schultz (2005) merumuskan tujuh faktor yang dapat
mempengaruhi perkembangan kepribadian, yaitu sebagai berikut:
1.
Faktor Genetik/Hereditas : Pendekatan genetik berpendapat bahwa kepribadian
sepenuhnya ditentukan oleh bawaan. Meskipun dalam kenyataannya, predisposisi
genetik dipengaruhi oleh kondisi lingkungan dan sosial, terutama ketika masa anakanak.
2.
Faktor Lingkungan, dalam hal ini terdapat 3 faktor lingkungan yang berpengaruh
yakni :
a. Keluarga ; Keluarga menjadi faktor lingkungan yang utama dan pertama, yang
artinya keluarga memiliki peran yang sangat penting dalam pembentukan
karakter anak. Dilingkungan keluarga inilah anak pertama kali menerima
pendidikan.
b. Sekolah ; sekolah merupakan lingkungan kedua bagi anak setelah keluarga,
karena disekolah, anak berhubungan dengan guru dan teman-teman sebayanya.
Hubungannya dengan teman dan gurunya dapat mempengaruhi perkembangan
karakteristik anak.
c. Masyarakat ; Lingkungan masyarakat dalam hal ini adalah kumpulan individu
atau kelompok yang memiliki kebudayaan agama dll. Budaya dan agama
lingkungan
sekitar
tentunya
akan
berpengaruh
terhadap
perkembangan
karakteristik anak.
3.
Faktor Belajar ; Pada dasarnya sesuatu yang dipelajari sejak masa kelahiran dan
perkembangan seseorang dapat merubah kehidupan dikemudian hari.
4.
Faktor Pengasuhan Orang Tua : Herderlong dan Lopper menyatakan bahwa beberapa
penelitian yang berkaitan dengan pengasuhan menunjukkan bahwa orang tua dapat
meningkatkan perasaan otonomi anak, harapan dan standar yang realistis, kompetensi
dan efikasi diri, serta dapat meningkatkan motivasi instrinsik. Pola pengasuhan yang
6
positif memiliki efek positif terhadap anak, sementara pola pengasuhan yang negatif
akan memberikan pengaruh yang merusak.
5.
Faktor Perkembangan ; Pada dasarnya setiap perkembangan seseorang dapat
memberikan pelajaran sehingga dapat mempengaruhi karakter dari seseorang.
6.
Faktor Kesadaran ; Hampir semua teori kepribadian, secara implisit dan eksplisit,
menjelaskan proses kesadaran. Allport percaya bahwa orang yang bukan neurotic,
kesadarannya akan berfungsi dengan cara yang rasional, peduli, dan mampu
mengontrol kekuatan yang memotivasinya. Rogers berpikir bahwa orang pada
dasarnya rasional, dikuasai oleh kesadaran persepsi dari dalam dirinya dan
pengalaman dunianya. Maslow juga mengakui peran kesadaran, ia mengemukakan
kebutuhan kognitif untuk mengetahui dan memahami.
7.
Faktor Ketidaksadaran ; Ketidaksadaran rasional (rational unconscious) sering kali
merujuk kepada non conscious untuk membedakan dengan unsconcius dari Freud
yang sering kali disebut dengan kawah gelap dari keinginan dan hasrat yang ditekan.
8.
Faktor biologis merupakan faktor yang berhubungan dengan keadaan jasmani, atau
seringkali pula disebut faktor fisiologis seperti keadaan genetik, pencernaan,
pernafasaan, peredaran darah, kelenjar-kelenjar, saraf, tinggi badan, berat badan, dan
sebagainya.
9.
Faktor sosial yang dimaksud di sini adalah masyarakat ; yakni manusia-manusia lain
disekitar individu yang bersangkutan. Termasuk juga kedalam faktor sosial adalah
tradisi-tradisi, adat istiadat, peraturan-peraturan, bahasa, dan sebagainya yang berlaku
dimasyarakat itu.Sejak dilahirkan, anak telah mulai bergaul dengan orang-orang
disekitarnya.
Dengan
lingkungan
yang
pertama
adalah
keluarga.
Dalam
perkembangan anak, peranan keluarga sangat penting dan menentukan bagi
pembentukan kepribadian selanjutnya. Keadaan dan suasana keluarga yang berlainan
memberikan pengaruh yang bermacam-macam pula terhadap perkembangan
kepribadian anak.
10. Faktor Kebudayaan
Perkembangan dan pembentukan kepribadian pada diri masing-masing orang tidak
dapat dipisahkan dari kebudayaan masyarakat di mana seseorang itu dibesarkan.
Beberapa aspek kebudayaan yang sangat mempengaruhi perkembangan dan
pembentukan kepribadian antara lain:
7
a. Nilai-nilai (Values)
Di dalam setiap kebudayaan terdapat nilai-nilai hidup yang dijunjung tinggi oleh
manusia-manusia yang hidup dalam kebudayaan itu. Untuk dapat diterima
sebagai anggota suatu masyarakat, kita harus memiliki kepribadian yang selaras
dengan kebudayaan yang berlaku di masyarakat itu.
b. Adat dan Tradisi.
Adat dan tradisi yang berlaku disuatu daerah, di samping menentukan nilai-nilai
yang harus ditaati oleh anggota-anggotanya
c. Pengetahuan dan Keterampilan.
Tinggi rendahnya pengetahuan dan keterampilan seseorang atau suatu masyarakat
mencerminkan pula tinggi rendahnya kebudayaan masyarakat itu. Makin tinggi
kebudayaan suatu masyarakat makin berkembang pula sikap hidup dan cara-cara
kehidupannya.
d. Bahasa
Di samping faktor-faktor kebudayaan yang telah diuraikan di atas, bahasa
merupakan salah satu faktor yang turut menentukan cirri-ciri khas dari suatu
kebudayaan. Betapa erat hubungan bahasa dengan kepribadian manusia yang
memiliki bahasa itu. Karena bahasa merupakan alat komunikasi dan alat berpikir
yang dapat menunukkan bagaimana seseorang itu bersikap, bertindak dan
bereaksi serta bergaul dengan orang lain.
e. Milik Kebendaan (material possessions)
Semakin maju kebudayaan suatu masyarakat/bangsa, makin maju dan modern
pula alat-alat yang dipergunakan bagi keperluan hidupnya. Hal itu semua sangat
mempengaruhi kepribadian manusia yang memiliki kebudayaan itu
2.4 Tips Menghadapi Karakteristik Siswa
Menurut Suyatno (2008) Karakteristik/sifat/watak dipengaruhi oleh beberapa faktor
sesuai dengan penjelasan diatas, namun demikian sebagai seorang pendidik perlu
mengetahui cara untuk menghadapi karakter siswa. Berikut ini merupakan beberapa tips
yang dapat digunakan oleh seorang pendidik dalam menghadapi karakteristik siswa :
1.
Egois : Hadapi dengan lembut dan sabar serta terus memberi pengertianpada siswa
2.
Suka Ngambek : Coba untuk merajuk dengan cara yang lembut dan jangan sekalisekali menggunakakn kekerasan
8
3.
Pemalas : Memberinya pengertian contoh kecil ketika bngun tidur diajak untuk
merapikan tempat tidur
4.
Pemalu : Lebih banyak / sesering mungkin untuk melatihnya berbicara didepan
umum
5.
Periang : Memberi pengertian pada anak untuk bisa menempatkan diri, kapan
waktunya untuk gembira dan kapan saatnya merasakan duka orang lain
6.
Pemberontak : Lakukan pendekatan diri kepada siswa, ajak bicara dari hati ke hati,
pada umumnya sifat pemberontak muncul ketika anak tidak menemukan jalan
keluar dari permasalahannya, sehingga anak berpotensi mengekspresikan emosinya
dengan cara yang negatif
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan latar belakang dan pembahasan mengenai karakteristik anak dan remaja
dapat disimpulkan bahwa usia anak dimulai sejak bayi hingga 12 tahun, Sedangkan masa
remaja dimulai saat aanak berusia 12-21 tahun. Namun demikian untuk menetapkan rentan
usia antara anak-anak dan remaja para ahli memiliki pendapat yang berbeda-beda.
Dalam proses pembelajaran penting bagi seorang pengajar memahami betul karakteristik
seorang siswa karena setiap siswa memiliki karakteristik yang berbeda. Disininlah peran dan
fungsi serta tanggung jawab pengajar agar dapat memberikan pengajaran dan metode yang
tepat dalam proses pembelajaran dengan cara mengenali karakteristik para siswa.
9
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, A. 1991. Psikologi Perkembangan Jakarta : Rineka Cipt.
Anonym, pengertian karakteristik secara umum,
http://www.trendilmu.com/2015/06/pengertian-karakteristik-secara-umum.html di
akses pada tanggal 09 Februari 2017; 11:23 P.M
https://sites.google.com/site/syahdan246/renungan/faktor-yang-mempengaruhi-karakterseseorang
Hidayat, D.R. (2011). Psikologi Kepribadian dalam Konseling. Bogor : Ghalia Indonesia Melalui
http://fivepersonality.blogspot.co.id/2015/05/7-faktor-yang-mempengaruhi-perkembangan.html
Diakses tanggal 05 Februari 2017; 07.53 PM
Hidayat, Dede Rahmat. 2011. Psikologi Kepribadian dalam Konseling. Jakarta: Indeks
Hurlock, E. 1980. Psikologi Perkembangan : Suatu perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta : PT.
BK Gunung Mulia.
Kartono, K.1979. Psikologi Anak. Bandung : Alumni
KBBI, Definisi Karakter, http://kbbi.web.id/karakter Diakses tanggal 05 Februari 2017; 08.12 PM
Suyatno.2008.Mendidik sebagai Tugas Guru untuk memfasilitasi Sikap Siswanyaa(Online).
Tersedia : http://garduguru.blogspot.co.id/2008_05_01_archive.html [12 Maret 2017]
Syarfilani Zihan, 2009, Batasan Usia bagi tiap masa perkembanngan,
https://asiaaudiovisualexc09zihansyarfilani.wordpress.com/2009/06/27/batasan-usiabagi-tiap-masa-perkembangan/ diakses tanggal 20 Februari; 6.27 A.M.
10