kompetensi sumber daya manusia koperasi
Kompetensi Sumber Daya Manusia Koperasi di Kecamatan Klungkung
1)
I Nengah Aristana dan 2)I Wayan Arta Artana
Jurusan Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Triatma Mulya
Email: bli_aris@yahoo.com / nengah.aristana@triatma-mapindo.ac.id
ABSTRACT
Bali today is experiencing a growth in the number of cooperatives, but the growth of
the cooperative is not followed by the quality of the cooperative itself. Cooperatives often
experience problems in operations conducted so that it is difficult to develop cooperatives.
Particularly in Klungkung cooperatives is still having problems in the field of human
resources cooperatives, which are owned by the board still does not have sufficient
competence because of the lack of understanding of competence in accordance with the
needs of existing cooperatives. Therefore, this research intends to formulate the factors that
influence cooperative human resource competencies that will be able to be used as the basis
in finding or developing its human resources. After going through a series of analyzes were
performed that of the 17 variables used in this study there are two variables that can be
continued into the next test because it is not worthy of his deep variable results due diligence
under the MSA values below 0.5 while the value of the variable in question is variable
attitude (X 4) and motivation (X 17) so that the 15 variables are declared to be continued
into the next test. In the extraction of the factors that made the overall show variables can
explain the variety of form factors. After that is the determination of the number of factors,
which deserve to be called when the factor has a value of more than 1 can be computed as a
factor, so that only four factors were formed. Form factor given the name 1). Mastery of
work, 2). Self-awareness, 3). Personal capability and 4). Individual excellence. Assessments
factors indicate that the model has an accuracy of 61% on the error rate or alpha of 5%.
Keywords: Job tenure, Self-Awareness, Personal Ability, and Individual Excellence
PENDAHULUAN
Koperasi
karenakan
di
Bali
dewasa
ini
mengalami pertumbuhan yang sangat pesat
dalam hal pertumbuhan jumlah koperasi.
banyaknya
masyarakat
yang
membutuhkan dana segar baik untuk usaha
maupun kebutuhan sehari-hari.
Dalam
perkembangannya
kendala-kendala
Sampai saat ini tercatat jumlah koperasi di
mengalami
Bali mencapai 4.407 koperasi yang bergerak
dihadapi yaitu susah dalam mengembangkan
dalam segala jenis usahanya. Dari segala jenis
kegiatan
koperasi yang ada baik koperasi serba usaha
berkembang disebabkan kurangnya partisipasi
(KSU), koperasi unit desa (KUD) dan koperasi
anggota. Dalam kenyataan partisipasi anggota
simpan pinjam (KSP) yang mendapat respon
menjadi motor utama untuk menggerakan roda
yang paling besar dari masyarakat adalah
aktivitas koperasi secara keseluruhan. Masalah
koperasi simpan pinjam (KSP). Hal ini di
tersebut muncul karena sumber daya manusia
usahanya.
yang
koperasi
Susahnya
sering
koperasi
yang dimiliki koperasi masih belum mampu
penamaan faktor dan menetukan ketepatan
meyakinkan
model analisi faktor.
anggota
untuk
membawa
koperasi kearah yang lebih baik. Guna
Keseluruhan faktor tersebut nantinya
meningkatkan kepercayaan anggota sehingga
sebagai dasar kompetensi yang harus dimiliki
mampu meningkatkan partisipasi anggota
setiap sumber daya manusia yang ada didalam
koperasi haruslah memiliki sumber daya
koperasi. Melalui dasar kompetensi tersebut
manusia yang memiliki kompetensi. Dalam
koperasi juga di harapkan mampu menerapkan
penelitian
bahwa
sehingga dapat memenuhi standar kompetensi
kompetensi memiliki pengaruh yang positif
sumber daya manusia dalam hal ini pengurus.
dan signifikan terhadap kinerja sehingga hal
Hasil penelitian ini juga mampu sebagai
ini menunjukkan pentingnya SDM yang
masukan dan bahan pertimbangan kepada
memiliki kompetensi guna mengembangkan
seluruh pemimpin koperasi yang ada di
koperasi di masa depan, (Aristana:2013).
kecamatan
sebelumnya
ditemukan
Secara garis besarnya kompetensi yang
penting
dimiliki
sehingga
SDM
mengerjakan
setiap
klungkung
sehingga
koperasi
memiliki syarat dasar kompetensi sumber daya
SDM
koperasi
manusia yang harus dipenuhi setiap koperasi
yang
dimiliki
mampu
dalam
aktivitas
koperasi
dengan
pengurus
mencari
yang
maupun
ada
mengembangkan
selain
itu
mampu
maksimal sehingga tujuan koperasi mampu
menghasilkan bahan ajar atau modul pada
tercapai sesuai dengan harapan. Adapun
mata kuliah pengantar koperasi. Melihat
faktor yang mempengaruhi kompetensi yang
fenomena rendahnya kompentensi yang di
dimiliki sumber daya manusia koperasi antara
miliki koperasi maka dalam penelitian ini
lain: pengalaman, keterampilan, pelatihan,
mengambil judul “Kompetensi Sumber Daya
komunikasi, pendidikan, pengetahuan, etos
Manusia
kerja, sosial, kemampuan di bidang teknologi
Klungkung”.
Koperasi
Di
Kecamatan
informasi, motivasi kerja. Keseluruhan faktor
yang digunakan dalam penelitian ini akan di
Rumusan Masalah
analisis menggunakan metode analisis faktor
Dari latar belakang yang di paparkan diatas
dengan
data,
bahwa sumber daya manusia koperasi wajib
kelayakan variabel, menentukan variabel
memiliki kompetensi dasar sehingga mampu
yang tebentuk, metode ektraksi, rotasi faktor,
untuk melakukan kegiatannya dengan baik,
tahapan
menguji
kualitas
maka dari itu dapat di rumuskan masalah
sebagai berikut: faktor- faktor apa saja yang
mempengaruhi
kompetensi
sumber
Jenis – jenis kompetensi karyawan
daya
manusia koperasi di kecamatan klungkung.
Dalam Untung (2011) kompetensi
dibagi menjadi berberapa jenis yang mampu
secara
dasar
mempengaruhi
karyawan
KAJIAN PUSTAKA
seorang
Pengertian Kompetensi
kinerja sebuah perusahaan, antara lain:
Kompentesi secara toerinya mempengaruhi
1.
Kemampuan
dalam
kemampuan
meningkatkan
Intelektual
setiap kemampuan yang dimiliki karyawan
kemampuan
dalam melaksanakan tugas di dalam sebuah
kemampuan IQ (intelligence quotients)
organisasi sehingga apa yang menjadi tujuan
dan kemampuan EQ (emotional quotients)
utama sebuah perusahaan mampu tercapai
yang termasuk dalam IQ dan EQ adalah
secara efektif dan efisien. Berikut ini beberapa
sebagai berikut, (a). kecerdasan numeric,
pengertian kompetensi menurut beberapa ahli:
(b). pemahaman verbal,(c). kecepatan
Kompetensi
seperangkat
konseptual, (d). penalaran induktif, (e).
pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang
penalaran deduktif, (f). visualisasi ruang,
dimiliki
dan (g). ingatan.
merupakan
sumber
melaksanakan
daya
tugas
dibebankan
dalam
(Pramudyo:2010).
yang
didasarkan
adalah
kepada
manusia
untuk
professional
yang
2. Kemampuan Fisik adalah kemampuan
organisasi
secara jasmani yang digunakan untuk
sebuah
Sedangkan
Rivai
dan
menyelesaikan tugas dan tanggung jawab
Sagala (2009) menyatakan bahwa kompetensi
yang
merupakan dorongan yang dimiliki seseorang
meliputi (a). stamina, (b). kecakatan
untuk mampu melakukan setiap tugas dan
tangan, (c). bakat. Adapun menurut
tanggung jawabnya dan kemampuan untuk
Vathanophas
dan
mempengaruhi
menyatakan
bahwa
orang
lain
mau
untuk
dibebankan.
Thaingam
kompetensi
(2007)
fisik
meliputi:
kompetensi merupakan karakteristik
keterampilan, (c). sifat, dan (d). konsep
individu
tanggung
untuk melaksanakan
jawabnya
mempengaruhi
orang
tugas dan
baik
lain
dan
pengetahuan,
ini
berkerjasama. Jadi dapat disimpulkan bahwa
setiap
(a).
Kemampuan
(b).
diri.
dengan
Sedangkan dalam Marliana (2011)
juga
jenis kompetensi dibedakan menjadi 3
memadukan kemampuan, keterampilan dan
(tiga) kompetensi yang
didasari kepada
pengetahuan yang dimiliki.
dimensi manusia yang akan melakukan
interaksi
langsung
dalam
tugas
dan
1. Motif merupakan sesuatu yang membuat
tanggung jawabnya. Adapun 3 (tiga) jenis
seseorang untuk melakukan sesuatu yang
kompetensi yang dimaksud adalah (1).
dipikirkan sehingga mewujudkan dalam
Kompetensi intelektual, (2). Kompetensi
bentuk tindakan.
emosional, (3). Kompetensi sosial.
2. Watak adalah prilaku yang dibentuk
Kategori Kompetensi
melalui karakter mental yang dimiliki
Dalam Susanto (2008), kompetensi dibagi
setiap individu sehingga menggambarkan
menjadi dua kategori dimana kedua
kategori ini untuk memprediksi setiap
kecenderungan sifat yang dimiliki.
3. Konsep
diri
merupakan
nilai
yang
individu karyawan dengan karyawan yang
dijunjung tinggi oleh setiap individu, yang
lain. Adapun cara untuk memprediksi
secara
kemampuan setiap individu dengan cara
lingkungan. Secara tidak langsung akan
sebagai berikut: (1). Membandingkan
menggambarkan
karyawan yang berhasil dengan karyawan
membentuk
yang
jalan
menentukan
yang
sosial.
kurang
berhasil
mengidentifikasi
melalui
karakteristik
langsung
dibentuk
bahwa
pola
dan
konsep
individu
membina
oleh
diri
dalam
hubungan
menyebabkan individu tersebut berhasil.
4. Pengetahuan merupakan hal dasar yang
(2). Mengidintifikasi pola pikir yang
dimiliki individu dalam bidang kajian
mempengaruhi prilaku setiap individu
tertentu
untuk berhasil disetiap pekerjaan yang
pemberlajaran.
dilakukan.
(1993:9)
menyatakan
merupakan
yang
penelitian
dari
proses
bahwa
kemampuan
mampu
ditunjukan
dalam
Spencer
mengerjakan tugas dan tanggung jawab
kompetensi
yang dilakukan, yang mempengaruhi
individu
untuk
memadukan watak, konsep diri, motivasi
internal, kapasitas kemampuan, dan
motif.
Adapu karakteristik kompetensi yang dimiliki
sumber daya manusia dibentuk dari 5 (lima)
unsur yakni:
diperoleh
5. Keterampilan adalah kemampuan fisik
Karakteristik Kompetensi
Berdasarkan
yang
keterampilan ini adalah fisik, emosi dan
spiritual.
Faktor-Faktor
Yang
Mempengaruhi
Kompetensi
Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
kompetensi merupakan hal mendasar sehingga
diketahui hal apa saja yang menciptakan atau
menjadi patokan dasar dari setiap karyawan
faktor yang tepat untuk kompetensi dasar yang
yang ada dalam sebuah organiasi/perusahaan.
harus dimiliki setiap pengurus koperasi
Menurut Yuvaraj (2011) menyatakan bahwa
Populasi dan Sampel Penelitian
kompetensi
di
keterampilan,
dasari oleh
karakter,
pengetahuan,
populasi
yang
digunakan
sikap.
dalam penelitian ini adalah seluruh koperasi
Sedangkan Fuji & Yanuar (2010), menyatakan
yang ada di Kecamatan Klungkung yang
bahwa
berjumlah 70 koperasi. Yang menjadi sampel
kompetensi
motif,
Jumlah
pengaruhi
oleh
pengetahuan, keterampilan dan sifat.
Selanjutnya
penelitian
adalah
seluruh
(1996)
pimpinan/manajer koperasi sehingga dapat
menyatakan bahwa kompetensi dipengaruhi
diketahui kompetensi yang sesuai dengan
faktor pengetahuan, keterampilan, konsep diri,
kebutuhan
sikap,
menurut
populasi lebih dari 100 maka akan digunakan
bahwa
sampel untuk, sesuai dengan Arikunto (2009)
kompetensi merupakan hal yang dimiliki oleh
apabila subyek penelitian kurang dari 100,
individu dalam meyelesaikan tugasnya melalui
maka diambil semua sekaligus sehingga
kemampuan teknis, kemampuan organisasi,
penelitiannya disebut penelitian populasi. Jika
kemampuan komunikasi dan sikap. Tippins
subyeknya lebih dari 100 maka bisa diambil
et.al
bahwa
10-15% atau 20-25% atau lebih dan teknik
kompetensi dipengaruhi pengetahuan, teknik
penentuan sampel menggunakan teknik kuota
opersional dan obyek. Munar et.al
sampling.
dan
Pinnington
Boulter
dalam
motif.
Selanjutnya
(2011)
(2003)
menyatakan
mengemukakan
(2009)
koperasi
saat
ini.
kompetensi merupakan hal lebih menekankan
METODELOGI PENELITIAN
kepada setiap individu yang menjadi bagian
Teknik Analisis
dari
1.
organisasi
mempengaruhi
adalah
sehingga
hal
faktor-faktor
disiplin,
yang
kompetensi
berpikir
analitik,
Mengingat
Analisis Desikriptif
Penggunaan teknik analisis deskriptif
dimaksudkan
untuk
memperoleh
mengenai
karakteristik
pengetahuan, kemampuan, kemauan, sosial
gambaran
dan etika. Martina,et al, 2012 menyatakan
responden penelitian dari berbagai aspek,
Knowledge, abilities, skills, traits, motives,
seperti: umur, jenis kelamin, pendidikan,
attitudes,
dalam
dan masa kerja. Dengan analisis deskriptif
penelitian ini akan menggabungkan seleruh
ini akan diperoleh gambaran persepsi
values
essential.
Maka
faktor yang ada sehingga ditemukan faktor-
2.
responden terhadap indikator-indikator
Signifikan (p) < 0,05 maka Ho
yang merefleksikan variabel penelitian.
ditolak ( data signifikan dan dapat
Analisis Faktor
dilajutkan pada analisis selanjutnya.
a. Menguji kelayakan variabel
Angka MSA berkisar 0 – 1 dengan
Proses analisis berdasarkan pada suatu
kreteria sebagai berikut:
korelasi antar variabel. Analsis faktor
MSA
dipergunakan dengan tepat apabila
diprediksi
variabel yang dianalisis berkorelasi
variabel lain
secara signifikan. Pengujian kelayakan
MSA > 0,5 variabel masih bisa
variabel menggunakan analisis KMO
diprediksi dan bisa dianalisis lebih
(Kaiser Meyer Olkin) dan Bartelett’s
lanjut.
test of sphericity, serta MSA (Measure
MSA < 0,5 variabel tidak bisa
of Sampling Adequency). Menurut
diprediksi dan tidak bisa dianalisis
Widayat (2004) KMO digunakan untuk
lebih
membantu menguji model faktor yang
kelompok variabel)
dibentuk berdasarkan korelasi antar
variabel.
=
KMO
menggunakan
akan
criteria
diuji
sebagai
variabel
tanpa
lanjut
tersebut
kesalahan
(dikeluarkan
oleh
dari
b. Metode ekstraksi
Pada
Formulasi
1,0
analisis
menentukan
faktor
harus
yang
akan
metode
dipergunakan. Ada dua metode dasar
berikut:
yang dapat digunakan dalam analisis
Ho = sampel belum memadai untuk
faktor yaitu Principal Components
dianalisis lebih lanjut
Analysis dan Common Faktor Analysis.
H1 = sampel sudah memadai untuk
Principal
di analisis lebih lanjut
berfungsi untuk menentukan jumlah
Ketentuan
dengan
pengujian
melihat
dilakukan
probabilitas
faktor
Components
minimal
Analysis
dengan
varian
maksimal, sedangkan pada Common
(signifikansi) sebagai berikut:
Faktor
Signifikan (p) > 0,05 maka Ho
diestiminasikan
diterima (data tidak signifikan dan
Common Variance. Jumlah faktor yang
tidak dapat dilanjutkan pada analisis
terbentuk
selanjutnya)
Analysis
dari
faktor
berdasarkan
hasil
bagi
yang
pada
antara
eigenvaleu mendapatkan hasil yaitu
variance.
Keluaran (outout) yang penting
c. Menentukan jumlah faktor yang
terbentuk
ini
mereduksi
dari analisis faktor yaitu matrik faktor
(Faktor Matrix). Faktor matrik ini
Menurut
analisis
d. Rotasi faktor
Widayat
(2004)
yaitu koefisien atau disebut factor
untuk
loading, yang memperlihatkan korelasi
variabel
antar variabel dengan faktor yang
dipergunakan
dari
banyak
menjadi satu atau beberapa faktor.
terbentuk.
Untuk lebih jelasnya model akan
berkorelasi dengan baik apabila nilai
dianalisis faktor dapat diformulasikan
loading absolute berniai tinggi.
sebagai berikut:
Variabel
dengan
faktor
e. Penamaan faktor
Xi = Aij Fi + Ai2 F2 + Ai3 F3 + …… + Aim Fm + Vi Ui
Meberikan nama pada masingmasing faktor yang terbentuk sesuai
Keterangan:
Xi = variabel terstandar ke i
Aij = koefisien regresi dari variabel ke I pada
common faktor j
F = Common faktor
Vi = koefisien regresi terstandar dari variabel i
pada faktor unik ke i
Ui = faktor unik untuk variabel kei
M = jumlah common faktor
dengan unsure pembentukannya.
f. Menentukan
ketepatan
model
analsis faktor
Tahap ini merupakan tahap akhir
dalam analisis faktor dimana langkah
ini berfungsi untuk menditeksi faktor
yang terbentuk apakah sudah fit. Untuk
Faktor unik adalah faktor yang
tidak
mempunyai
hubungan dengan
sedangkan
common
korelasi
atau
common
faktor,
faktor
adalah
kombinasi linier dari variabel-variabel.
Formulasi dari common faktor:
Fi = Wii Xi + Wi2 X2 + W3 F3 + ……… + Wik Xk ………
Keterangan:
Fi = faktor ke i estimasi
W = bobot faktor atau skor koefisien faktor
K = jumlah variabel
mengetahui hal tersebut dengan cara
melihat
Reproduce
Correlation.
Perbedaan
korelasi
awal
Reproduce
Correlation
dengan
dinamakan
residu. Apabila dalam residu terdapat
banyak nilai yang besar dinyatakan
faktor tersebut tidak fit.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Uji validitas dan reliabelitas
Dari hasil uji yang diperoleh bahwa seluruh
item yang di gunakan telah memenuhi
syarat uji validitas yaitu memiliki nilai
usia 39 – 49 berjumlah 18 orang dengan
Corrected Item-Total Correlation
presentasi sebesar 25,7%, selanjutnya renta
lebih
yang
usia 17 – 27 berjumlah 13 orang dengan
dan
presentase 18,6 dan yang terakhir renta usia
kesahian data. Begitu pula dengan uji
50 – 60 berjumlah 7 orang dengan
reliabelitas data yang digunakan telah
presentase 10%. Hal ini menunjukkan
memenuhi syarat yakni memiliki nilai
bahwa pengurus koperasi di Kecamatan
Cronbach's Alpha sebesar 0.924 dimana
Klungkung masih dalam usia produktif
hasil ini lebih besar dari 0,6 sehingga data
yakni renta 28 tahun sampai dengan 49
yang
tahun.
dari >0,3 sehingga item
digunakan
memiliki
digunakan
keandalan
memiliki
derajat
konsistensi atau stabilitas, hal ini sejalan
dengan Sigiyono (2010).
dominan SLTA/SMA sebanyak 31 orang
2. Gambaran umun responden
Adapun
Tingkat pendidikan pengurus koperasi
diukur
itu diikuti oleh tingkat pendidikan S1
jenis
sebanyak 29 orang dengan presentase 41.4
kelamin, usia, pendidikan dan masa kerja.
dan tingkat pendidikan diploma sebanyak
Sedangkan
10 orang dengan presentase 14.3%.
dalam
karakteristik
dengan presentase sebesar 44,3%. Setelah
penelitian
ini
jumlah
yang
meliputi:
responden
yang
digunakan adalah sebanyak 70 orang yang
merupakan
dimiliki
pimpinan
oleh
pengurus
koperasi
yang
yang
ada
di
Kecamatan Klunkung.
Pengurus koperasi memiliki masa kerja
yang paling banyak adalah renta 6 – 10
tahun ini ditunjukan dengan persentase
sebesar 52,9% atau sebanyak 37 orang,
Karakteristik responden berdasarkan
diikuti dengan responden yang memiliki
jenis kelamin didominasi oleh pengurus
masa kerja 11-15 tahun atau sebanyak 22
laki-laki dengan jumlah sebanyak 52 orang
orang
dengan presentasi 74,3% dan diikuti oleh
responden yang memiliki masa kerja 1 – 5
pengurus perempuan sebanyak 18 orang
tahun adalah sebanyak 11 orang atau
dengan presentase sebesar 25,7%.
14,7%.
Karakteristik resonden berdasarkan
usia
dimana
responden
yang
paling
dengan
persentase
31,4%
dan
3. Analisis Faktor
a. Uji kelayakan variabel
dominan adalah usia 28 – 38 berjumlah 32
Dari tabel 5.7 hasil uji kelayakan
orang dengan presentase 45.7%, diikuti
data terlihat angka KMO sebesar 0,721
dengan Bartlett of Sphericity sebesar
signifikan
motif (X3) 0,789, karakter (X5) 0,857,
sebesar 0,000. Maka dari hasil KMO
konsep diri (X6) 0,902, kemampuan
tersebut lebih besar dari 0,5 dan nilai
teknik
signifikan Bartlett of Sphericity jauh di
organisasi
bawah 0,05 (0,000 < 0,05). Manum
komunikasi
dari nilai MSA ada 2 variabel/faktor
operasional (X10) 0,802, pengetahuan
dinyatakan
untuk
obyek (X11) 0,724, disiplin (X12) 0,816,
dilanjutkan kedalam uji selanjutnya
berpikir analitik (X13) 0,917, kemauan
karena memiliki nilai MSA dibawah
(X14) 0,821, rasa sosial 0,821 dan etika
0,5.
yang
(X16) 0,788. Ini menunjukan variabel
dimaksud adalah X4 (sikap) dan X17
yang dibentuk oleh masing-masing
(motivasi). Maka dalam uji selanjutnya
faktor, ragamnya dapat dijelaskan oleh
ada 15 faktor yang akan dilanjutkan
faktor yang terbentuk. Adapun ragam
kedalam uji selanjutnya.
yang dibentuk dari motif (X3) 78,9%,
b. Metode ekstraksi faktor
karakter (X5) 85,7%, konsep diri (X6)
980.456
dengan
tidak
Adapun
nilai
terbetuk. Dan hal serupa terjadi pada
layak
variabel/faktor
(X7)
0,578,
kemampuan
(X8) 0,835, kemampuan
(X9)
0,763,
teknik
nilai extraction dari masing-masing
90,2%, kemampuan teknik (X7) 57,8%,
variabel
dan
kemampuan organisasi (X8) 83,5%,
menunjukan seberapa besar variabel
kemampuan komunikasi (X9) 76,3%,
dapat dijelaskan oleh faktor yang
teknik
terbentuk. Dari hasil ekstraksi pada
pengetahuan
dapat dijelaskan bahwa pengetahuan
disiplin (X12) 81,6%, berpikir analitik
(X1) memiliki nilai 0,882 yang berarti
(X13) 91,7%, kemauan (X14) 82,1%, rasa
bahwa sekitar 88,2% ragam variabel
sosial 0,821 dan etika (X16) 78,8%.
pengetahuan
yang
dapat
dianalisis
dijelaskan
dengan keterampilan menunjukkan nilai
sebesar
0,657
obyek
(X10)
80,2%,
(X11)
72,4%,
oleh
faktor yang terbentuk. Begitu juga
ekstraksi
operasional
c. Menentukan jumlah faktor yang
terbentuk
ini
Jumlah faktor yang terbentuk
menunjukkan bahwa ragam variabel
adalah 4 faktor. Dimana masing-
keterampilan dapat dijelaskan 65,7
masing faktor sudah terurut sesuai
dapat dijelaskan oleh faktor yang
dengan nilai Initial Eingenvalues dari
Total
Variance
pertama
Explained.
memiliki
nilai
Faktor
e. Penamaan faktor
Initial
Setelah faktor terbentuk, maka
Eingenvalues 6.569 dengan kontribusi
dilanjutkan dengan proses penamaan
variance
sebesar
43,795%,
faktor
faktor. Keempat faktor yang terbentuk
memiliki
nilai
Initial
akan diberikan nama sesuai dengan
Eingenvalues 3.078 dengan kontribusi
pendekatan keseluruhan variabel yang
variance
membentuk
kedua
20.518%,
faktor
ketiga
faktor
tersebut
sesuai
memiliki nilai Initial Eingenvalues
dengan interperstasi dari masing-masing
1.285
analisis
dengan
kontribusi
sebesar
dan
aspek
yang
bersifat
8.568% dan faktor terakhir yakni
subyektif.
faktor keempat memiliki nilai Initial
Berdasarkan
Eingenvalues 1.018 dengan kontribusi
keempat akan diberikan nama sebagai
variance sebesar 6.786. Hanya empat
berikut:
faktor yang terbentuk karena variabel
a.
Faktor
Initial
1
Eigenvalues
diberikan
nama
lain memiliki nilai kurang dari 1
Penguasaan Pekerjaan yang terdiri
sehingga
dari
dari
digunakan
akan
15
faktor
direduksi
yang
dan
diringkas menjadi 4 faktor.
Teknik
Operasional
(X10),
(X3),
Keterampilan
(X2),
Motif
Kemampuan Organisasi (X8), dan
d. Rotasi faktor
Kemampuan
Komunikasi
(X9).
Dari 15 variabel yang digunakan
Berdasarkan hasil loading factor
memiliki nilai korelasi yang cukup kuat
atau nilai korelasi yang dominan
karena memiliki nilai faktor loading
mempengaruhi
lebih
terbentuk adalah sebesar 0,785
dari
0,5.
Hal
ini
juga
menunjukkan pengelompokan variabel
b. Faktor
2
faktor
diberikan
1
yang
nama
yang digunakan tereduksi kedalam
Kesadaran Diri yang terdiri dari
empat faktor yang terbentuk mencapai
Kamauan (X14), Rasa Sosial (X15),
variance cumulative 65,164% yang
Etika (X16), dan Disiplin (X12).
memiliki arti bahwa kompetensi sumber
Untuk nilai loading factor atau nilai
daya manusia koperasi di Kecamatan
korelasi
Klungkung
mempengeruhi faktor ke 2 adalah
dapat
dijelaskan
keempat faktor yang terbentuk.
oleh
yang
sebesar 0,898.
paling
dominan
c.
Faktor
3
diberikan
nama
Kemampuan Pribadi yang terdiri
dari Konsep Diri (X6), Karakter
tingkat kesalahan atau alpha sebesar
5%.
Pembahasan
(X5), dan Kemampuan Teknik (X7).
Berdasarkan seluruh rangkaian yang
Nilai loading factor atau nilai
dilakukan dalam menetukan faktor apa saja
korelasi yang paling dominan untuk
yang menentukan kompetensi sumber daya
faktor ke 3 adalah sebesar 0,886
manusia koperasi di Kecamatan Klungkung.
d. Faktor
4
diberikan
nama
Penelitian ini dilakukan dengan melibatkan
Keunggulan Individu yang terdiri
seluruh koperasi di Kecamatan Klungkung
dari
(X13),
dengan mengambil sampel satu dari masing-
Pengetahuan (X1) dan Pengetahuan
masing koperasi yakni pimpinan pada koperasi
Objek (X11). Hasil nilai loading
tersebut. Setiap koperasi diberikan kuisioner
factor atau nilai korelasi yang
mengenai kompetensi sumber daya manusia
paling
yang dibutuhkan oleh koperasi saat ini.
Berpikir
Analitik
dominan
adalah
sebesar
0,889.
Maka diperoleh kompetensi sumber
f. Ketepatan model
Ketetapan
daya manusia koperasi di tentukan oleh 4
model
merupakan
faktor yang diberikan nama: (1). Penguasaan
langkah terakhir untuk mengetahui
Pekerjaan,
faktor yang terbentuk sudah tepat atau
Kemampuan
tidak. Dalam uji ini yang diperhatikan
Individu. Kempat faktor ini didapatkan dari
adalah besar nilai residual yang terjadi.
Extraksi
Residual adalah perbedaan korelasi
Eigenvalues nilai total faktor Penguasaan
yang diamati berdasarkan produksi
Pekerjaan sebesar 6.569 dengan % of variance
hasil estimasi matrik faktor. Dalam
43.795, faktor Kesadaran Diri dengan total
penelitian
persentase
3.078 dengan % of variance 20.518, faktor
residual yang tidak dapat dijelaskan
Kemampuan diri memiliki total 1.285 dengan
pada model adalah sebesar 37% atau
% of variance 8.568 serta faktor Keunggulan
sebanyak 39 residual atas dasar nilai
Individu memiliki total 1.018 dengan % of
absolut yang lebih besar dari 0,05. Hal
variance 6.786.
ini
ini
besarnya
mengindikasikan
bahwa
model
memiliki ketepatan sebesar 61% pada
(2).
diri
faktor
Adapun
Kesadaran
dan
(4)
dengan
variabel
Diri,
Keunggulan
melihat
yang
(3)
Intial
membentuk
masing-masing faktor dihasilkan dari uji
rotasi faktor. Variabel pembentuk faktor
memiliki ketepatan sebesar 61% pada tingkat
Kesadaran Diri adalah Teknik Operasional
kesalahan atau alpha sebesar 5%.
(X10) dengan nilai loading factor 0.785, Motif
Dengan
demikian
koperasi
di
(X3) dengan nilai loading factor 0.766,
Kecamatan
Klungkung
untuk
lebih
Keterampilan (X2) dengan nilai loading
menekankan
kompetensi
sumber
daya
factor 0.757, Kemampuan Organisasi (X8)
manusia dari ke empat faktor yang terbentuk.
dengan nilai loading factor 0.740, dan
Sehingga koperasi di Kecamatan Klungkung
Kemampuan Komunikasi (X9) dengan nilai
dalam meningkatkan operasional melalui
loading
faktor
sumber daya manusia yang dimiliki akan
variabel
lebih mudah untuk memprioritaskan faktor
Kamauan (X14) dengan nilai loading factor
apa saja yang masih kurang untuk segera
0,898 Rasa Sosial (X15) dengan nilai loading
ditingkatkan
factor 0.892, Etika (X16) dengan nilai loading
keberlangsungan hidup koperasi sehingga
factor 0,879, dan Disiplin (X12) dengan nilai
koperasi di Kecamatan Klungkung tidak
loading factor 0743. Faktor Kemampuan
terkesan
Pribadi yang terdiri dari Konsep Diri (X6)
memperhatikan kompetensi sumber daya
dengan nilai loading factor 0,886, Karakter
manusia yang dimiliki koperasi diharapkan
(X5) dengan nilai loading factor 0,844, dan
mampu berkembang susuai dengan rencana.
Kemampuan
KESIMPULAN DAN SARAN
factor
Kesadaran
loading
Diri
0.646.
Untuk
dibentuk
oleh
Teknik
factor
0,658.
(X7)
dengan
nilai
Dan Keunggulan
Individu yang terdiri dari Berpikir Analitik
untuk
bisa
berjalan
ditempat.
menjaga
Dengan
1. Kesimpulan
Dengan hasil yang diperoleh dari
(X13) dengan nilai loading factor 0,887,
tahapan
uji
yang
digunakan
untuk
Pengetahuan (X1) dengan nilai loading factor
mengetahui
hasil
faktor
yang
749 dan Pengetahuan Objek (X11) dengan
mempengaruhi
kompetensi,
maka
nilai loading factor 0,560. Maka dari hasil
penelitian ini dapat disimpulkan. Bahwa
dari penelitian ini menggambarkan dari model
faktor yang mempengaruhi kompetensi
yang terbentuk sesuai persentase residual
sumber daya manusia koperasi ada empat
yang tidak dapat dijelaskan
pada model
yaitu: (1). Penguasaan Pekerjaan yang
adalah sebesar 37% atau sebanyak 39 residual
terdiri dari teknik operasional, motif,
atas dasar nilai absolut yang lebih besar dari
keterampilan, dan kemampuan organisasi.
0,05. Hal ini mengindikasikan bahwa model
(2) Kesadaran Diri yang terdiri dari
kamauan, rasa sosial, etika, dan disiplin.
kesalahan-kesalahan yang muncul dapat
(3) kemampuan pribadi yang terdiri dari
dicegah atau diminimalisasi.
konsep diri, karakter, dan Kemampuan
Teknik. Dan (4) Keunggulan Individu
DAFTAR PUSTAKA
yang
Ana María Munar, Juan J Montaño, Generic
terdiri
dari
berpikir
analitik,
pengetahuan dan pengetahuan objek.
Faktor
yang
paling
competences and tourism graduates,
dominan
Journal of
Hospitality, Leisure,
mempengaruhi kompetensi sumber daya
Sport and Tourism Education, ISSN:
manusia
1473-8376, Vol. 8, No. 1. 2009.
koperasi
adalah
faktor
penguasaan pekerjaan karena memiliki
eiginevalue tertinggi dari faktor yang
Arikunto,
terbentuk.
Suharsimi.
2009.
Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,
2. Saran
Rineka Cipta. Jakarta.
Dari hasil yang diperoleh maka
saran-sarang
yang
mampu
diberikan
Aristana Nengah, Pengaruh Rekrutmen dan
untuk koperasi terkait tentang sumber
Pengembangan
daya manusia yang dimiliki adalah:
Kompetensi
pertama
lebih
Dampak
Yang
SDM
Terhadap
Kinerja
koperasi
mempertimbangkan
kompetensi
Terhadap
Karyawan
Serta
Ditimbulkan
Karyawan
yang dimiliki sehingga masalah-masalah
Koperasi Pasar Srinadi Klungkung,
yang ditimbulkan dalam operasional yang
Penelitian Dosen Pemula Tahun
terkait dengan SDM mampu teratasi.
2013.
Kedua dalam meningkat kompetensi
lebih memperhatikan faktor yang paling
Ashly
H.
Pinnington
Competence
dominan yang mempengaruhi kompetensi
development
yaitu
yang
advancement in professional service
terbentuk dari variabel teknik operasional,
firms Personnel Review Vol. 40 No.
motif, keterampilan, dan kemampuan
4, 2011 pp. 443-465q Emerald Group
organisasi sehingga dengan penguasaan
Publishing Limited 0048-3486.
penguasaan
pekerjaan
yang
pekerjaan
dilakukan
maka
and
career
Boulter N., Dalziel M, dan Hill J.,1996,People
and
Competencies,
Bidlles,
Michael J. Tippins, Ravipreet S. Sohi, IT
Ltd.London.
COMPETENCY
AND
PERFORMANCE
Fudji Sri Mar’ati, Yanuar Surya Putra, Sri
Pendidikan
Kompetensi
Strategic
Management Journal, Strat. Mgmt.
Pujiasih Pengaruh Masa Kerja Dan
Tingkat
FIRM
J., 24: 745–761 (2003).
Terhadap
Karyawan
Dengan
Spencer, Lyle M. and Signe M. Spencer. 1993.
Competency Based Training Sebagai
Competence
Variabel Intervening (Studi Pada
Superior Performance. John Wiley
Karyawan Unit Spinning PT.APAC
and Sons, Inc.
Inti Corpora) Among Makarti, Vol.3
Work:
CV. Alfabeta, Bandung.
Konigove Martina, Urbancova Hana, Fejfar
-----------
Metode
Penelitian
Jiri, Identification of Managerial
Kualitatif
Competencies in Knowledge-based
ALFABETA
Journal
dan
R&D,
Penerbit
Untung Sriwidodo dan Agus Budhi Haryanto,
129-142, March 2012, ISSN 1804-
pengaruh
171X(Print), ISSN 1804-1728 (On-
komunikasi
line), DOI: 10.7441/joc.2012.01.10.
terhadap
kompetensi,
dan
kinerja
pendidikan
Marliana Budhiningtias Winanti, pengaruh
terhadap
Kuantatif
of
Competitiveness, Vol. 4, Issue 1, pp.
kompetensi
for
Sugiyono , Metode Penelitian Bisnis,2004.
No.6, Desember 2010.
Organizations
Model
kinerja
motivasi,
kesejahtraan
pegawai
Jurnal
dinas
Manajemen
Sumberdaya Manusia Vol. 4 No. 1
56 Juni 2010: 47 – 57.
karyawan (Survei pada PT Frisian
Flag Indonesia wilayah Jawa Barat).
Program
Studi
Manajemen
Vathanophas,
Vichita
Jintawee,
dan
2007,
Thaingam,
“Competency
Informatika Universitas Komputer
Requirements
Indonesia. Majalah Ilmiah UNIKOM
Performance in The Thai Public
Vol 7. No. 2.Tahun 2011.
Sector”,
for
Journal:
Effective
Job
Contemporary
Management Research, Bangkok,
Vol.3 , No.1, March 2007, p. 45-70.
Yuvaraj Competency Mapping International
Journal of Scientific & Engineering
Research,
Volume
2,
Issue
August-2011 4 ISSN 2229-5518.
8,
1)
I Nengah Aristana dan 2)I Wayan Arta Artana
Jurusan Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Triatma Mulya
Email: bli_aris@yahoo.com / nengah.aristana@triatma-mapindo.ac.id
ABSTRACT
Bali today is experiencing a growth in the number of cooperatives, but the growth of
the cooperative is not followed by the quality of the cooperative itself. Cooperatives often
experience problems in operations conducted so that it is difficult to develop cooperatives.
Particularly in Klungkung cooperatives is still having problems in the field of human
resources cooperatives, which are owned by the board still does not have sufficient
competence because of the lack of understanding of competence in accordance with the
needs of existing cooperatives. Therefore, this research intends to formulate the factors that
influence cooperative human resource competencies that will be able to be used as the basis
in finding or developing its human resources. After going through a series of analyzes were
performed that of the 17 variables used in this study there are two variables that can be
continued into the next test because it is not worthy of his deep variable results due diligence
under the MSA values below 0.5 while the value of the variable in question is variable
attitude (X 4) and motivation (X 17) so that the 15 variables are declared to be continued
into the next test. In the extraction of the factors that made the overall show variables can
explain the variety of form factors. After that is the determination of the number of factors,
which deserve to be called when the factor has a value of more than 1 can be computed as a
factor, so that only four factors were formed. Form factor given the name 1). Mastery of
work, 2). Self-awareness, 3). Personal capability and 4). Individual excellence. Assessments
factors indicate that the model has an accuracy of 61% on the error rate or alpha of 5%.
Keywords: Job tenure, Self-Awareness, Personal Ability, and Individual Excellence
PENDAHULUAN
Koperasi
karenakan
di
Bali
dewasa
ini
mengalami pertumbuhan yang sangat pesat
dalam hal pertumbuhan jumlah koperasi.
banyaknya
masyarakat
yang
membutuhkan dana segar baik untuk usaha
maupun kebutuhan sehari-hari.
Dalam
perkembangannya
kendala-kendala
Sampai saat ini tercatat jumlah koperasi di
mengalami
Bali mencapai 4.407 koperasi yang bergerak
dihadapi yaitu susah dalam mengembangkan
dalam segala jenis usahanya. Dari segala jenis
kegiatan
koperasi yang ada baik koperasi serba usaha
berkembang disebabkan kurangnya partisipasi
(KSU), koperasi unit desa (KUD) dan koperasi
anggota. Dalam kenyataan partisipasi anggota
simpan pinjam (KSP) yang mendapat respon
menjadi motor utama untuk menggerakan roda
yang paling besar dari masyarakat adalah
aktivitas koperasi secara keseluruhan. Masalah
koperasi simpan pinjam (KSP). Hal ini di
tersebut muncul karena sumber daya manusia
usahanya.
yang
koperasi
Susahnya
sering
koperasi
yang dimiliki koperasi masih belum mampu
penamaan faktor dan menetukan ketepatan
meyakinkan
model analisi faktor.
anggota
untuk
membawa
koperasi kearah yang lebih baik. Guna
Keseluruhan faktor tersebut nantinya
meningkatkan kepercayaan anggota sehingga
sebagai dasar kompetensi yang harus dimiliki
mampu meningkatkan partisipasi anggota
setiap sumber daya manusia yang ada didalam
koperasi haruslah memiliki sumber daya
koperasi. Melalui dasar kompetensi tersebut
manusia yang memiliki kompetensi. Dalam
koperasi juga di harapkan mampu menerapkan
penelitian
bahwa
sehingga dapat memenuhi standar kompetensi
kompetensi memiliki pengaruh yang positif
sumber daya manusia dalam hal ini pengurus.
dan signifikan terhadap kinerja sehingga hal
Hasil penelitian ini juga mampu sebagai
ini menunjukkan pentingnya SDM yang
masukan dan bahan pertimbangan kepada
memiliki kompetensi guna mengembangkan
seluruh pemimpin koperasi yang ada di
koperasi di masa depan, (Aristana:2013).
kecamatan
sebelumnya
ditemukan
Secara garis besarnya kompetensi yang
penting
dimiliki
sehingga
SDM
mengerjakan
setiap
klungkung
sehingga
koperasi
memiliki syarat dasar kompetensi sumber daya
SDM
koperasi
manusia yang harus dipenuhi setiap koperasi
yang
dimiliki
mampu
dalam
aktivitas
koperasi
dengan
pengurus
mencari
yang
maupun
ada
mengembangkan
selain
itu
mampu
maksimal sehingga tujuan koperasi mampu
menghasilkan bahan ajar atau modul pada
tercapai sesuai dengan harapan. Adapun
mata kuliah pengantar koperasi. Melihat
faktor yang mempengaruhi kompetensi yang
fenomena rendahnya kompentensi yang di
dimiliki sumber daya manusia koperasi antara
miliki koperasi maka dalam penelitian ini
lain: pengalaman, keterampilan, pelatihan,
mengambil judul “Kompetensi Sumber Daya
komunikasi, pendidikan, pengetahuan, etos
Manusia
kerja, sosial, kemampuan di bidang teknologi
Klungkung”.
Koperasi
Di
Kecamatan
informasi, motivasi kerja. Keseluruhan faktor
yang digunakan dalam penelitian ini akan di
Rumusan Masalah
analisis menggunakan metode analisis faktor
Dari latar belakang yang di paparkan diatas
dengan
data,
bahwa sumber daya manusia koperasi wajib
kelayakan variabel, menentukan variabel
memiliki kompetensi dasar sehingga mampu
yang tebentuk, metode ektraksi, rotasi faktor,
untuk melakukan kegiatannya dengan baik,
tahapan
menguji
kualitas
maka dari itu dapat di rumuskan masalah
sebagai berikut: faktor- faktor apa saja yang
mempengaruhi
kompetensi
sumber
Jenis – jenis kompetensi karyawan
daya
manusia koperasi di kecamatan klungkung.
Dalam Untung (2011) kompetensi
dibagi menjadi berberapa jenis yang mampu
secara
dasar
mempengaruhi
karyawan
KAJIAN PUSTAKA
seorang
Pengertian Kompetensi
kinerja sebuah perusahaan, antara lain:
Kompentesi secara toerinya mempengaruhi
1.
Kemampuan
dalam
kemampuan
meningkatkan
Intelektual
setiap kemampuan yang dimiliki karyawan
kemampuan
dalam melaksanakan tugas di dalam sebuah
kemampuan IQ (intelligence quotients)
organisasi sehingga apa yang menjadi tujuan
dan kemampuan EQ (emotional quotients)
utama sebuah perusahaan mampu tercapai
yang termasuk dalam IQ dan EQ adalah
secara efektif dan efisien. Berikut ini beberapa
sebagai berikut, (a). kecerdasan numeric,
pengertian kompetensi menurut beberapa ahli:
(b). pemahaman verbal,(c). kecepatan
Kompetensi
seperangkat
konseptual, (d). penalaran induktif, (e).
pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang
penalaran deduktif, (f). visualisasi ruang,
dimiliki
dan (g). ingatan.
merupakan
sumber
melaksanakan
daya
tugas
dibebankan
dalam
(Pramudyo:2010).
yang
didasarkan
adalah
kepada
manusia
untuk
professional
yang
2. Kemampuan Fisik adalah kemampuan
organisasi
secara jasmani yang digunakan untuk
sebuah
Sedangkan
Rivai
dan
menyelesaikan tugas dan tanggung jawab
Sagala (2009) menyatakan bahwa kompetensi
yang
merupakan dorongan yang dimiliki seseorang
meliputi (a). stamina, (b). kecakatan
untuk mampu melakukan setiap tugas dan
tangan, (c). bakat. Adapun menurut
tanggung jawabnya dan kemampuan untuk
Vathanophas
dan
mempengaruhi
menyatakan
bahwa
orang
lain
mau
untuk
dibebankan.
Thaingam
kompetensi
(2007)
fisik
meliputi:
kompetensi merupakan karakteristik
keterampilan, (c). sifat, dan (d). konsep
individu
tanggung
untuk melaksanakan
jawabnya
mempengaruhi
orang
tugas dan
baik
lain
dan
pengetahuan,
ini
berkerjasama. Jadi dapat disimpulkan bahwa
setiap
(a).
Kemampuan
(b).
diri.
dengan
Sedangkan dalam Marliana (2011)
juga
jenis kompetensi dibedakan menjadi 3
memadukan kemampuan, keterampilan dan
(tiga) kompetensi yang
didasari kepada
pengetahuan yang dimiliki.
dimensi manusia yang akan melakukan
interaksi
langsung
dalam
tugas
dan
1. Motif merupakan sesuatu yang membuat
tanggung jawabnya. Adapun 3 (tiga) jenis
seseorang untuk melakukan sesuatu yang
kompetensi yang dimaksud adalah (1).
dipikirkan sehingga mewujudkan dalam
Kompetensi intelektual, (2). Kompetensi
bentuk tindakan.
emosional, (3). Kompetensi sosial.
2. Watak adalah prilaku yang dibentuk
Kategori Kompetensi
melalui karakter mental yang dimiliki
Dalam Susanto (2008), kompetensi dibagi
setiap individu sehingga menggambarkan
menjadi dua kategori dimana kedua
kategori ini untuk memprediksi setiap
kecenderungan sifat yang dimiliki.
3. Konsep
diri
merupakan
nilai
yang
individu karyawan dengan karyawan yang
dijunjung tinggi oleh setiap individu, yang
lain. Adapun cara untuk memprediksi
secara
kemampuan setiap individu dengan cara
lingkungan. Secara tidak langsung akan
sebagai berikut: (1). Membandingkan
menggambarkan
karyawan yang berhasil dengan karyawan
membentuk
yang
jalan
menentukan
yang
sosial.
kurang
berhasil
mengidentifikasi
melalui
karakteristik
langsung
dibentuk
bahwa
pola
dan
konsep
individu
membina
oleh
diri
dalam
hubungan
menyebabkan individu tersebut berhasil.
4. Pengetahuan merupakan hal dasar yang
(2). Mengidintifikasi pola pikir yang
dimiliki individu dalam bidang kajian
mempengaruhi prilaku setiap individu
tertentu
untuk berhasil disetiap pekerjaan yang
pemberlajaran.
dilakukan.
(1993:9)
menyatakan
merupakan
yang
penelitian
dari
proses
bahwa
kemampuan
mampu
ditunjukan
dalam
Spencer
mengerjakan tugas dan tanggung jawab
kompetensi
yang dilakukan, yang mempengaruhi
individu
untuk
memadukan watak, konsep diri, motivasi
internal, kapasitas kemampuan, dan
motif.
Adapu karakteristik kompetensi yang dimiliki
sumber daya manusia dibentuk dari 5 (lima)
unsur yakni:
diperoleh
5. Keterampilan adalah kemampuan fisik
Karakteristik Kompetensi
Berdasarkan
yang
keterampilan ini adalah fisik, emosi dan
spiritual.
Faktor-Faktor
Yang
Mempengaruhi
Kompetensi
Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
kompetensi merupakan hal mendasar sehingga
diketahui hal apa saja yang menciptakan atau
menjadi patokan dasar dari setiap karyawan
faktor yang tepat untuk kompetensi dasar yang
yang ada dalam sebuah organiasi/perusahaan.
harus dimiliki setiap pengurus koperasi
Menurut Yuvaraj (2011) menyatakan bahwa
Populasi dan Sampel Penelitian
kompetensi
di
keterampilan,
dasari oleh
karakter,
pengetahuan,
populasi
yang
digunakan
sikap.
dalam penelitian ini adalah seluruh koperasi
Sedangkan Fuji & Yanuar (2010), menyatakan
yang ada di Kecamatan Klungkung yang
bahwa
berjumlah 70 koperasi. Yang menjadi sampel
kompetensi
motif,
Jumlah
pengaruhi
oleh
pengetahuan, keterampilan dan sifat.
Selanjutnya
penelitian
adalah
seluruh
(1996)
pimpinan/manajer koperasi sehingga dapat
menyatakan bahwa kompetensi dipengaruhi
diketahui kompetensi yang sesuai dengan
faktor pengetahuan, keterampilan, konsep diri,
kebutuhan
sikap,
menurut
populasi lebih dari 100 maka akan digunakan
bahwa
sampel untuk, sesuai dengan Arikunto (2009)
kompetensi merupakan hal yang dimiliki oleh
apabila subyek penelitian kurang dari 100,
individu dalam meyelesaikan tugasnya melalui
maka diambil semua sekaligus sehingga
kemampuan teknis, kemampuan organisasi,
penelitiannya disebut penelitian populasi. Jika
kemampuan komunikasi dan sikap. Tippins
subyeknya lebih dari 100 maka bisa diambil
et.al
bahwa
10-15% atau 20-25% atau lebih dan teknik
kompetensi dipengaruhi pengetahuan, teknik
penentuan sampel menggunakan teknik kuota
opersional dan obyek. Munar et.al
sampling.
dan
Pinnington
Boulter
dalam
motif.
Selanjutnya
(2011)
(2003)
menyatakan
mengemukakan
(2009)
koperasi
saat
ini.
kompetensi merupakan hal lebih menekankan
METODELOGI PENELITIAN
kepada setiap individu yang menjadi bagian
Teknik Analisis
dari
1.
organisasi
mempengaruhi
adalah
sehingga
hal
faktor-faktor
disiplin,
yang
kompetensi
berpikir
analitik,
Mengingat
Analisis Desikriptif
Penggunaan teknik analisis deskriptif
dimaksudkan
untuk
memperoleh
mengenai
karakteristik
pengetahuan, kemampuan, kemauan, sosial
gambaran
dan etika. Martina,et al, 2012 menyatakan
responden penelitian dari berbagai aspek,
Knowledge, abilities, skills, traits, motives,
seperti: umur, jenis kelamin, pendidikan,
attitudes,
dalam
dan masa kerja. Dengan analisis deskriptif
penelitian ini akan menggabungkan seleruh
ini akan diperoleh gambaran persepsi
values
essential.
Maka
faktor yang ada sehingga ditemukan faktor-
2.
responden terhadap indikator-indikator
Signifikan (p) < 0,05 maka Ho
yang merefleksikan variabel penelitian.
ditolak ( data signifikan dan dapat
Analisis Faktor
dilajutkan pada analisis selanjutnya.
a. Menguji kelayakan variabel
Angka MSA berkisar 0 – 1 dengan
Proses analisis berdasarkan pada suatu
kreteria sebagai berikut:
korelasi antar variabel. Analsis faktor
MSA
dipergunakan dengan tepat apabila
diprediksi
variabel yang dianalisis berkorelasi
variabel lain
secara signifikan. Pengujian kelayakan
MSA > 0,5 variabel masih bisa
variabel menggunakan analisis KMO
diprediksi dan bisa dianalisis lebih
(Kaiser Meyer Olkin) dan Bartelett’s
lanjut.
test of sphericity, serta MSA (Measure
MSA < 0,5 variabel tidak bisa
of Sampling Adequency). Menurut
diprediksi dan tidak bisa dianalisis
Widayat (2004) KMO digunakan untuk
lebih
membantu menguji model faktor yang
kelompok variabel)
dibentuk berdasarkan korelasi antar
variabel.
=
KMO
menggunakan
akan
criteria
diuji
sebagai
variabel
tanpa
lanjut
tersebut
kesalahan
(dikeluarkan
oleh
dari
b. Metode ekstraksi
Pada
Formulasi
1,0
analisis
menentukan
faktor
harus
yang
akan
metode
dipergunakan. Ada dua metode dasar
berikut:
yang dapat digunakan dalam analisis
Ho = sampel belum memadai untuk
faktor yaitu Principal Components
dianalisis lebih lanjut
Analysis dan Common Faktor Analysis.
H1 = sampel sudah memadai untuk
Principal
di analisis lebih lanjut
berfungsi untuk menentukan jumlah
Ketentuan
dengan
pengujian
melihat
dilakukan
probabilitas
faktor
Components
minimal
Analysis
dengan
varian
maksimal, sedangkan pada Common
(signifikansi) sebagai berikut:
Faktor
Signifikan (p) > 0,05 maka Ho
diestiminasikan
diterima (data tidak signifikan dan
Common Variance. Jumlah faktor yang
tidak dapat dilanjutkan pada analisis
terbentuk
selanjutnya)
Analysis
dari
faktor
berdasarkan
hasil
bagi
yang
pada
antara
eigenvaleu mendapatkan hasil yaitu
variance.
Keluaran (outout) yang penting
c. Menentukan jumlah faktor yang
terbentuk
ini
mereduksi
dari analisis faktor yaitu matrik faktor
(Faktor Matrix). Faktor matrik ini
Menurut
analisis
d. Rotasi faktor
Widayat
(2004)
yaitu koefisien atau disebut factor
untuk
loading, yang memperlihatkan korelasi
variabel
antar variabel dengan faktor yang
dipergunakan
dari
banyak
menjadi satu atau beberapa faktor.
terbentuk.
Untuk lebih jelasnya model akan
berkorelasi dengan baik apabila nilai
dianalisis faktor dapat diformulasikan
loading absolute berniai tinggi.
sebagai berikut:
Variabel
dengan
faktor
e. Penamaan faktor
Xi = Aij Fi + Ai2 F2 + Ai3 F3 + …… + Aim Fm + Vi Ui
Meberikan nama pada masingmasing faktor yang terbentuk sesuai
Keterangan:
Xi = variabel terstandar ke i
Aij = koefisien regresi dari variabel ke I pada
common faktor j
F = Common faktor
Vi = koefisien regresi terstandar dari variabel i
pada faktor unik ke i
Ui = faktor unik untuk variabel kei
M = jumlah common faktor
dengan unsure pembentukannya.
f. Menentukan
ketepatan
model
analsis faktor
Tahap ini merupakan tahap akhir
dalam analisis faktor dimana langkah
ini berfungsi untuk menditeksi faktor
yang terbentuk apakah sudah fit. Untuk
Faktor unik adalah faktor yang
tidak
mempunyai
hubungan dengan
sedangkan
common
korelasi
atau
common
faktor,
faktor
adalah
kombinasi linier dari variabel-variabel.
Formulasi dari common faktor:
Fi = Wii Xi + Wi2 X2 + W3 F3 + ……… + Wik Xk ………
Keterangan:
Fi = faktor ke i estimasi
W = bobot faktor atau skor koefisien faktor
K = jumlah variabel
mengetahui hal tersebut dengan cara
melihat
Reproduce
Correlation.
Perbedaan
korelasi
awal
Reproduce
Correlation
dengan
dinamakan
residu. Apabila dalam residu terdapat
banyak nilai yang besar dinyatakan
faktor tersebut tidak fit.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Uji validitas dan reliabelitas
Dari hasil uji yang diperoleh bahwa seluruh
item yang di gunakan telah memenuhi
syarat uji validitas yaitu memiliki nilai
usia 39 – 49 berjumlah 18 orang dengan
Corrected Item-Total Correlation
presentasi sebesar 25,7%, selanjutnya renta
lebih
yang
usia 17 – 27 berjumlah 13 orang dengan
dan
presentase 18,6 dan yang terakhir renta usia
kesahian data. Begitu pula dengan uji
50 – 60 berjumlah 7 orang dengan
reliabelitas data yang digunakan telah
presentase 10%. Hal ini menunjukkan
memenuhi syarat yakni memiliki nilai
bahwa pengurus koperasi di Kecamatan
Cronbach's Alpha sebesar 0.924 dimana
Klungkung masih dalam usia produktif
hasil ini lebih besar dari 0,6 sehingga data
yakni renta 28 tahun sampai dengan 49
yang
tahun.
dari >0,3 sehingga item
digunakan
memiliki
digunakan
keandalan
memiliki
derajat
konsistensi atau stabilitas, hal ini sejalan
dengan Sigiyono (2010).
dominan SLTA/SMA sebanyak 31 orang
2. Gambaran umun responden
Adapun
Tingkat pendidikan pengurus koperasi
diukur
itu diikuti oleh tingkat pendidikan S1
jenis
sebanyak 29 orang dengan presentase 41.4
kelamin, usia, pendidikan dan masa kerja.
dan tingkat pendidikan diploma sebanyak
Sedangkan
10 orang dengan presentase 14.3%.
dalam
karakteristik
dengan presentase sebesar 44,3%. Setelah
penelitian
ini
jumlah
yang
meliputi:
responden
yang
digunakan adalah sebanyak 70 orang yang
merupakan
dimiliki
pimpinan
oleh
pengurus
koperasi
yang
yang
ada
di
Kecamatan Klunkung.
Pengurus koperasi memiliki masa kerja
yang paling banyak adalah renta 6 – 10
tahun ini ditunjukan dengan persentase
sebesar 52,9% atau sebanyak 37 orang,
Karakteristik responden berdasarkan
diikuti dengan responden yang memiliki
jenis kelamin didominasi oleh pengurus
masa kerja 11-15 tahun atau sebanyak 22
laki-laki dengan jumlah sebanyak 52 orang
orang
dengan presentasi 74,3% dan diikuti oleh
responden yang memiliki masa kerja 1 – 5
pengurus perempuan sebanyak 18 orang
tahun adalah sebanyak 11 orang atau
dengan presentase sebesar 25,7%.
14,7%.
Karakteristik resonden berdasarkan
usia
dimana
responden
yang
paling
dengan
persentase
31,4%
dan
3. Analisis Faktor
a. Uji kelayakan variabel
dominan adalah usia 28 – 38 berjumlah 32
Dari tabel 5.7 hasil uji kelayakan
orang dengan presentase 45.7%, diikuti
data terlihat angka KMO sebesar 0,721
dengan Bartlett of Sphericity sebesar
signifikan
motif (X3) 0,789, karakter (X5) 0,857,
sebesar 0,000. Maka dari hasil KMO
konsep diri (X6) 0,902, kemampuan
tersebut lebih besar dari 0,5 dan nilai
teknik
signifikan Bartlett of Sphericity jauh di
organisasi
bawah 0,05 (0,000 < 0,05). Manum
komunikasi
dari nilai MSA ada 2 variabel/faktor
operasional (X10) 0,802, pengetahuan
dinyatakan
untuk
obyek (X11) 0,724, disiplin (X12) 0,816,
dilanjutkan kedalam uji selanjutnya
berpikir analitik (X13) 0,917, kemauan
karena memiliki nilai MSA dibawah
(X14) 0,821, rasa sosial 0,821 dan etika
0,5.
yang
(X16) 0,788. Ini menunjukan variabel
dimaksud adalah X4 (sikap) dan X17
yang dibentuk oleh masing-masing
(motivasi). Maka dalam uji selanjutnya
faktor, ragamnya dapat dijelaskan oleh
ada 15 faktor yang akan dilanjutkan
faktor yang terbentuk. Adapun ragam
kedalam uji selanjutnya.
yang dibentuk dari motif (X3) 78,9%,
b. Metode ekstraksi faktor
karakter (X5) 85,7%, konsep diri (X6)
980.456
dengan
tidak
Adapun
nilai
terbetuk. Dan hal serupa terjadi pada
layak
variabel/faktor
(X7)
0,578,
kemampuan
(X8) 0,835, kemampuan
(X9)
0,763,
teknik
nilai extraction dari masing-masing
90,2%, kemampuan teknik (X7) 57,8%,
variabel
dan
kemampuan organisasi (X8) 83,5%,
menunjukan seberapa besar variabel
kemampuan komunikasi (X9) 76,3%,
dapat dijelaskan oleh faktor yang
teknik
terbentuk. Dari hasil ekstraksi pada
pengetahuan
dapat dijelaskan bahwa pengetahuan
disiplin (X12) 81,6%, berpikir analitik
(X1) memiliki nilai 0,882 yang berarti
(X13) 91,7%, kemauan (X14) 82,1%, rasa
bahwa sekitar 88,2% ragam variabel
sosial 0,821 dan etika (X16) 78,8%.
pengetahuan
yang
dapat
dianalisis
dijelaskan
dengan keterampilan menunjukkan nilai
sebesar
0,657
obyek
(X10)
80,2%,
(X11)
72,4%,
oleh
faktor yang terbentuk. Begitu juga
ekstraksi
operasional
c. Menentukan jumlah faktor yang
terbentuk
ini
Jumlah faktor yang terbentuk
menunjukkan bahwa ragam variabel
adalah 4 faktor. Dimana masing-
keterampilan dapat dijelaskan 65,7
masing faktor sudah terurut sesuai
dapat dijelaskan oleh faktor yang
dengan nilai Initial Eingenvalues dari
Total
Variance
pertama
Explained.
memiliki
nilai
Faktor
e. Penamaan faktor
Initial
Setelah faktor terbentuk, maka
Eingenvalues 6.569 dengan kontribusi
dilanjutkan dengan proses penamaan
variance
sebesar
43,795%,
faktor
faktor. Keempat faktor yang terbentuk
memiliki
nilai
Initial
akan diberikan nama sesuai dengan
Eingenvalues 3.078 dengan kontribusi
pendekatan keseluruhan variabel yang
variance
membentuk
kedua
20.518%,
faktor
ketiga
faktor
tersebut
sesuai
memiliki nilai Initial Eingenvalues
dengan interperstasi dari masing-masing
1.285
analisis
dengan
kontribusi
sebesar
dan
aspek
yang
bersifat
8.568% dan faktor terakhir yakni
subyektif.
faktor keempat memiliki nilai Initial
Berdasarkan
Eingenvalues 1.018 dengan kontribusi
keempat akan diberikan nama sebagai
variance sebesar 6.786. Hanya empat
berikut:
faktor yang terbentuk karena variabel
a.
Faktor
Initial
1
Eigenvalues
diberikan
nama
lain memiliki nilai kurang dari 1
Penguasaan Pekerjaan yang terdiri
sehingga
dari
dari
digunakan
akan
15
faktor
direduksi
yang
dan
diringkas menjadi 4 faktor.
Teknik
Operasional
(X10),
(X3),
Keterampilan
(X2),
Motif
Kemampuan Organisasi (X8), dan
d. Rotasi faktor
Kemampuan
Komunikasi
(X9).
Dari 15 variabel yang digunakan
Berdasarkan hasil loading factor
memiliki nilai korelasi yang cukup kuat
atau nilai korelasi yang dominan
karena memiliki nilai faktor loading
mempengaruhi
lebih
terbentuk adalah sebesar 0,785
dari
0,5.
Hal
ini
juga
menunjukkan pengelompokan variabel
b. Faktor
2
faktor
diberikan
1
yang
nama
yang digunakan tereduksi kedalam
Kesadaran Diri yang terdiri dari
empat faktor yang terbentuk mencapai
Kamauan (X14), Rasa Sosial (X15),
variance cumulative 65,164% yang
Etika (X16), dan Disiplin (X12).
memiliki arti bahwa kompetensi sumber
Untuk nilai loading factor atau nilai
daya manusia koperasi di Kecamatan
korelasi
Klungkung
mempengeruhi faktor ke 2 adalah
dapat
dijelaskan
keempat faktor yang terbentuk.
oleh
yang
sebesar 0,898.
paling
dominan
c.
Faktor
3
diberikan
nama
Kemampuan Pribadi yang terdiri
dari Konsep Diri (X6), Karakter
tingkat kesalahan atau alpha sebesar
5%.
Pembahasan
(X5), dan Kemampuan Teknik (X7).
Berdasarkan seluruh rangkaian yang
Nilai loading factor atau nilai
dilakukan dalam menetukan faktor apa saja
korelasi yang paling dominan untuk
yang menentukan kompetensi sumber daya
faktor ke 3 adalah sebesar 0,886
manusia koperasi di Kecamatan Klungkung.
d. Faktor
4
diberikan
nama
Penelitian ini dilakukan dengan melibatkan
Keunggulan Individu yang terdiri
seluruh koperasi di Kecamatan Klungkung
dari
(X13),
dengan mengambil sampel satu dari masing-
Pengetahuan (X1) dan Pengetahuan
masing koperasi yakni pimpinan pada koperasi
Objek (X11). Hasil nilai loading
tersebut. Setiap koperasi diberikan kuisioner
factor atau nilai korelasi yang
mengenai kompetensi sumber daya manusia
paling
yang dibutuhkan oleh koperasi saat ini.
Berpikir
Analitik
dominan
adalah
sebesar
0,889.
Maka diperoleh kompetensi sumber
f. Ketepatan model
Ketetapan
daya manusia koperasi di tentukan oleh 4
model
merupakan
faktor yang diberikan nama: (1). Penguasaan
langkah terakhir untuk mengetahui
Pekerjaan,
faktor yang terbentuk sudah tepat atau
Kemampuan
tidak. Dalam uji ini yang diperhatikan
Individu. Kempat faktor ini didapatkan dari
adalah besar nilai residual yang terjadi.
Extraksi
Residual adalah perbedaan korelasi
Eigenvalues nilai total faktor Penguasaan
yang diamati berdasarkan produksi
Pekerjaan sebesar 6.569 dengan % of variance
hasil estimasi matrik faktor. Dalam
43.795, faktor Kesadaran Diri dengan total
penelitian
persentase
3.078 dengan % of variance 20.518, faktor
residual yang tidak dapat dijelaskan
Kemampuan diri memiliki total 1.285 dengan
pada model adalah sebesar 37% atau
% of variance 8.568 serta faktor Keunggulan
sebanyak 39 residual atas dasar nilai
Individu memiliki total 1.018 dengan % of
absolut yang lebih besar dari 0,05. Hal
variance 6.786.
ini
ini
besarnya
mengindikasikan
bahwa
model
memiliki ketepatan sebesar 61% pada
(2).
diri
faktor
Adapun
Kesadaran
dan
(4)
dengan
variabel
Diri,
Keunggulan
melihat
yang
(3)
Intial
membentuk
masing-masing faktor dihasilkan dari uji
rotasi faktor. Variabel pembentuk faktor
memiliki ketepatan sebesar 61% pada tingkat
Kesadaran Diri adalah Teknik Operasional
kesalahan atau alpha sebesar 5%.
(X10) dengan nilai loading factor 0.785, Motif
Dengan
demikian
koperasi
di
(X3) dengan nilai loading factor 0.766,
Kecamatan
Klungkung
untuk
lebih
Keterampilan (X2) dengan nilai loading
menekankan
kompetensi
sumber
daya
factor 0.757, Kemampuan Organisasi (X8)
manusia dari ke empat faktor yang terbentuk.
dengan nilai loading factor 0.740, dan
Sehingga koperasi di Kecamatan Klungkung
Kemampuan Komunikasi (X9) dengan nilai
dalam meningkatkan operasional melalui
loading
faktor
sumber daya manusia yang dimiliki akan
variabel
lebih mudah untuk memprioritaskan faktor
Kamauan (X14) dengan nilai loading factor
apa saja yang masih kurang untuk segera
0,898 Rasa Sosial (X15) dengan nilai loading
ditingkatkan
factor 0.892, Etika (X16) dengan nilai loading
keberlangsungan hidup koperasi sehingga
factor 0,879, dan Disiplin (X12) dengan nilai
koperasi di Kecamatan Klungkung tidak
loading factor 0743. Faktor Kemampuan
terkesan
Pribadi yang terdiri dari Konsep Diri (X6)
memperhatikan kompetensi sumber daya
dengan nilai loading factor 0,886, Karakter
manusia yang dimiliki koperasi diharapkan
(X5) dengan nilai loading factor 0,844, dan
mampu berkembang susuai dengan rencana.
Kemampuan
KESIMPULAN DAN SARAN
factor
Kesadaran
loading
Diri
0.646.
Untuk
dibentuk
oleh
Teknik
factor
0,658.
(X7)
dengan
nilai
Dan Keunggulan
Individu yang terdiri dari Berpikir Analitik
untuk
bisa
berjalan
ditempat.
menjaga
Dengan
1. Kesimpulan
Dengan hasil yang diperoleh dari
(X13) dengan nilai loading factor 0,887,
tahapan
uji
yang
digunakan
untuk
Pengetahuan (X1) dengan nilai loading factor
mengetahui
hasil
faktor
yang
749 dan Pengetahuan Objek (X11) dengan
mempengaruhi
kompetensi,
maka
nilai loading factor 0,560. Maka dari hasil
penelitian ini dapat disimpulkan. Bahwa
dari penelitian ini menggambarkan dari model
faktor yang mempengaruhi kompetensi
yang terbentuk sesuai persentase residual
sumber daya manusia koperasi ada empat
yang tidak dapat dijelaskan
pada model
yaitu: (1). Penguasaan Pekerjaan yang
adalah sebesar 37% atau sebanyak 39 residual
terdiri dari teknik operasional, motif,
atas dasar nilai absolut yang lebih besar dari
keterampilan, dan kemampuan organisasi.
0,05. Hal ini mengindikasikan bahwa model
(2) Kesadaran Diri yang terdiri dari
kamauan, rasa sosial, etika, dan disiplin.
kesalahan-kesalahan yang muncul dapat
(3) kemampuan pribadi yang terdiri dari
dicegah atau diminimalisasi.
konsep diri, karakter, dan Kemampuan
Teknik. Dan (4) Keunggulan Individu
DAFTAR PUSTAKA
yang
Ana María Munar, Juan J Montaño, Generic
terdiri
dari
berpikir
analitik,
pengetahuan dan pengetahuan objek.
Faktor
yang
paling
competences and tourism graduates,
dominan
Journal of
Hospitality, Leisure,
mempengaruhi kompetensi sumber daya
Sport and Tourism Education, ISSN:
manusia
1473-8376, Vol. 8, No. 1. 2009.
koperasi
adalah
faktor
penguasaan pekerjaan karena memiliki
eiginevalue tertinggi dari faktor yang
Arikunto,
terbentuk.
Suharsimi.
2009.
Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,
2. Saran
Rineka Cipta. Jakarta.
Dari hasil yang diperoleh maka
saran-sarang
yang
mampu
diberikan
Aristana Nengah, Pengaruh Rekrutmen dan
untuk koperasi terkait tentang sumber
Pengembangan
daya manusia yang dimiliki adalah:
Kompetensi
pertama
lebih
Dampak
Yang
SDM
Terhadap
Kinerja
koperasi
mempertimbangkan
kompetensi
Terhadap
Karyawan
Serta
Ditimbulkan
Karyawan
yang dimiliki sehingga masalah-masalah
Koperasi Pasar Srinadi Klungkung,
yang ditimbulkan dalam operasional yang
Penelitian Dosen Pemula Tahun
terkait dengan SDM mampu teratasi.
2013.
Kedua dalam meningkat kompetensi
lebih memperhatikan faktor yang paling
Ashly
H.
Pinnington
Competence
dominan yang mempengaruhi kompetensi
development
yaitu
yang
advancement in professional service
terbentuk dari variabel teknik operasional,
firms Personnel Review Vol. 40 No.
motif, keterampilan, dan kemampuan
4, 2011 pp. 443-465q Emerald Group
organisasi sehingga dengan penguasaan
Publishing Limited 0048-3486.
penguasaan
pekerjaan
yang
pekerjaan
dilakukan
maka
and
career
Boulter N., Dalziel M, dan Hill J.,1996,People
and
Competencies,
Bidlles,
Michael J. Tippins, Ravipreet S. Sohi, IT
Ltd.London.
COMPETENCY
AND
PERFORMANCE
Fudji Sri Mar’ati, Yanuar Surya Putra, Sri
Pendidikan
Kompetensi
Strategic
Management Journal, Strat. Mgmt.
Pujiasih Pengaruh Masa Kerja Dan
Tingkat
FIRM
J., 24: 745–761 (2003).
Terhadap
Karyawan
Dengan
Spencer, Lyle M. and Signe M. Spencer. 1993.
Competency Based Training Sebagai
Competence
Variabel Intervening (Studi Pada
Superior Performance. John Wiley
Karyawan Unit Spinning PT.APAC
and Sons, Inc.
Inti Corpora) Among Makarti, Vol.3
Work:
CV. Alfabeta, Bandung.
Konigove Martina, Urbancova Hana, Fejfar
-----------
Metode
Penelitian
Jiri, Identification of Managerial
Kualitatif
Competencies in Knowledge-based
ALFABETA
Journal
dan
R&D,
Penerbit
Untung Sriwidodo dan Agus Budhi Haryanto,
129-142, March 2012, ISSN 1804-
pengaruh
171X(Print), ISSN 1804-1728 (On-
komunikasi
line), DOI: 10.7441/joc.2012.01.10.
terhadap
kompetensi,
dan
kinerja
pendidikan
Marliana Budhiningtias Winanti, pengaruh
terhadap
Kuantatif
of
Competitiveness, Vol. 4, Issue 1, pp.
kompetensi
for
Sugiyono , Metode Penelitian Bisnis,2004.
No.6, Desember 2010.
Organizations
Model
kinerja
motivasi,
kesejahtraan
pegawai
Jurnal
dinas
Manajemen
Sumberdaya Manusia Vol. 4 No. 1
56 Juni 2010: 47 – 57.
karyawan (Survei pada PT Frisian
Flag Indonesia wilayah Jawa Barat).
Program
Studi
Manajemen
Vathanophas,
Vichita
Jintawee,
dan
2007,
Thaingam,
“Competency
Informatika Universitas Komputer
Requirements
Indonesia. Majalah Ilmiah UNIKOM
Performance in The Thai Public
Vol 7. No. 2.Tahun 2011.
Sector”,
for
Journal:
Effective
Job
Contemporary
Management Research, Bangkok,
Vol.3 , No.1, March 2007, p. 45-70.
Yuvaraj Competency Mapping International
Journal of Scientific & Engineering
Research,
Volume
2,
Issue
August-2011 4 ISSN 2229-5518.
8,