PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PEMBANUNAN D

MAKALAH PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA
PEMBANGUNAN BIDANG KESEHATAN

NAMA - NAMA ANGGOTA :
Christyani Kojongian
Ivana Gedoan
Mifin Sariowan
Yunita Mangonto
Juwita Wantania

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS KATOLIK DE LA SALLE MANADO
2014

1 | Page

DAFTAR ISI

Daftar Isi.................................................................................................1
Bab I Pendahuluan
Latar Belakang............................................................................2

Rumusan Masalah.......................................................................4
Tujuan Penulisan.........................................................................4
Manfaat Penulisan.......................................................................4
Metode Penulisan........................................................................6
Bab II Tinjauan Pustaka
Konsep Dasar Pancasila...............................................................7
Konsep Dasar Paradigma Pembangunan.....................................10
Konsep Dasar Paradigma Pembangunan di bidang Kesehatan.....11
Peran Pemerintah dalam meningkatkan pembangunan di
bidang kesehatan........................................................................13
Asas dan Tujuan Pembangunan Kesehatan................................14
Bab III Pembahasan
Dampak Positif Pancasila di bidang Kesehatan.........................15
Peran pemerintah dalam meningkatkan pembangunan bidang kesehatan
yang dilandasi oleh nilai-nilai pancasila....................................19
Bab IV Penutup
Kesimpulan................................................................................25
Saran..........................................................................................25
Daftar Pustaka........................................................................................27


2 | Page

Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Bidang Kesehatan
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan saat ini perlu diperhatikan, apalagi jika ditinjau dari segi begitu
pesatnya teknologi dan informasi yang berkembang. Seiring berjalannya waktu
perkembangan teknologi dan informasi di era globalisasi ini membuat
masyarakat saat ini sudah mulai berkurang perhatiannya terhadap bidang
kesehatan. Bidang kesehatan sendiri bukan hanya dilihat segi fisik ataupun
mental seseorang akan tetapi, segi pelayanan dari para tenaga medis dan
didukung oleh peran pemerintah. Pancasila sebagai paradigma negara
Indonesia diharapkan bisa memberikan dampak – dampak positif terhadap
bidang kesehatan. Pancasila yang memuat sila-sila yang merupakan cita-cita
dari rakyat Indonesia untuk saat ini, diharapkan bisa terwujud agar bisa
membentuk suatu negara yang diidamkan. Pemerintah saat ini diharapkan juga,
bisa menjalankan perannya terutama dibidang kesehatan. Agar, bidang
kesehatan bisa lebih berkembang dengan baik dan bisa sesuai dengan nilai-nilai

positif dari keberadaan pancasila selain itu dengan pancasila sebagai paradigma
pembangunan bidang kesehatan diharapkan dengan acuan ini bidang kesehatan
secara menyeluruh menjangkau sampai kepelosok pedesaan atau daerah
terpencil untuk memberikan layanan kesehatan dengan ini pelayanan kesehatan
terlaksana dengan adil dan merata dengan itu sila ke lima yaitu keadilan sosial

3 | Page

bagi seluruh rakyat indonesia khususnya dalam kesehatan dapat diwujudkan.
selain itu kesehatan merupakan salah satu aspek penting dalam menopang bagi
pembaguan sumber daya manusia di negara Indonesia. Selain itu pancasila
sebagai landasan atau acuan dari pembangunan bidang kesehatan didalamnya
berbicara bukan saja berbicara mengenai sistem pelayanannya yang harus
menjadi lebih baik, namun didalam pembangunan bidang kesehatan harus
didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas dan siap dalam mental
maupun fisik untuk menjadi tenaga kesehatan oleh karena itu calon tenaga
kesehatan sebaiknya dibekali dengan pendidikan yang berkualitas dan sarana
yang memadai untuk menunjang proses belajarnya agar dengan itu dapat
membantu menunjang pelayanan bidang kesehatan selain dari itu sikap dan
moral seorang tenaga kesehatan juga perlu dididik dan dibekali dengan baik

salah satunya melalui pendidikan pancasila karena dalam pancasila
menggambarkan sikap positif dan karakter bangsa Indonesia sendiri. Pancasila
dipilih sebagai paradigma pembangunan bidang kesehatan karena diyakini
keberadaannya akan membawah dampak positif dalam pembangunan bidang
kesehatan karena pancasila dari awal dibentuknya bukan saja melalui satu
proses namun melewati berbagai proses dengan berbagai latar belakang orangorang yang berperan dalam pembentukan pancasila berbagai ide-ide dan
masukan serta melewati berbagi perjuangan hingga perumusannya, yang sejak
itu digunakan sebagai acuan bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai
macam budaya, ras, dan agama

yang sampai sekarang ini masyarakat

Indonesia masih menjujung tinggi nilai pancasila karena tidak diragukan lagi

4 | Page

pesan dari sila-sila yang ada didalamnya sehingga dengan pancasila sebagai
acuan dalam bidang kesehatan akan membantu masyarakat Indonesia untuk
menggapai cita-cita akan kesehatan yang berkualitas.
B. Rumusan Masalah

a. Bagaimana pancasila memberikan dampak positif pada bidang kesehatan ?
b. Bagaimana peran pemerintah dalam meningkatkan pembangunan bidang
kesehatan yang di landasi oleh nilai-nilai pancasila ?
C. Tujuan penulisan
a. Untuk mengetahui dampak positif dari nilai – nilai Pancasila bagi
kesejahteraan masyarakat terutama dalam bidang kesehatan.
b. Untuk mengetahui sejauh mana peran pemerintah dalam meningkatkan
pembagunan dalam bidang kesehatan dengan berdasarkan nilai – nilai
Pancasila.
D. Manfaat Penulisan
a. Manfaat teoritis
Sebagaimana pancasila dijadikan dasar dan landasan pokok dalam
menunjang pembangunan disegala bidang, pandangan ini senantiasa
bermanfaat terlebih dalam pembangunan bidang kesehatan sebagai norma,
pengarah bahkan pengontrol seluruh tingkah laku kita sebagai seorang yang
ikut serta mendukung terwujudnya pembangunan bidang kesehatan yang
berkarakter yang didalamnya ada peran pemerintah, masyarakat dan tenaga
kesehatan agar setiap orang yang terlibat didalamnya bukan hanya
mementingkan kepentingan pribadi dan kelompok.
b. Manfaat praktis

Dalam menunjang perwujudan dari nilai-nilai pancasila dalam bidang
kesehatan dibutuhkan peran dari :
1. Masyarakat
Adalah sekumpulan orang-orang yang mendiami suatu wilayah yang
pembangunannya mencakup berbagai aspek ekonomi,social, budaya

5 | Page

maka dalam bidang kesehatan pun tidak kalah pentingnya. Sebagai
masyarakat tentunya sangat mengharapkan layanan kesehatan yang
sangat baik. Oleh karena itu terciptanya relasi antara pemerintah,
masyarakta dan tenaga kesehatan akan membantu untuk terlaksananya
pembangunan kesehatah yang baik.
2. Tenaga kesehatan
Peran seorang tenaga kesehatan sangatlah penting dalam menunjanng
terlaksananya pembangunan kesehatan karena merekalah yang siap untuk
melayani sampai keseluruh pelosok negeri karena itu seorang tenaga
kesehatan harus dibekali ilmu pengetahuan dan moral yang baik untuk
siap menghadapi segala kemungkinan masalah kesehatan yang akan
terjadi.

3. Pemerintah
Pemerintah sebagai penyelenggara seluruh kegiatan pemerintahan
dinegara Indonesia. Dengan dukungan dari mereka baik dukungan moril
maupun dana yang akan melengkapi sarana prasarana dan juga alat-alat
kesehatan akan mampu menunjang bidang kesehatan. Dan pemerintah
juga akan membantu agar masyarakat yang dipimpin dapat memperoleh
layanan kesehatan yang baik untuk menuju Indonesia yang sehat.
4. Lembaga kesehatan
Sebagai sarana atau tempat dimana pelayanan kesehatan dilaksanakan
seperti misalnya puskesmas, klinik, rumah sakit. Lembaga ini diharapkan
dapat disiapkan oleh pemerintah dengan sebaik mungkin dan memadai
yang memiliki nilai kualitas yang tinggi dibidang kesehatan.
E. Metode Penulisan
Library research:
6 | Page

Library research adalah penelitian berdasarkan buku – buku yang di ambil dari
perpustakaan atau toko buku.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar Pancasila
1. Pancasila secara Etimologis
Secara etimologis pancasila berasal dari bahasa sansekerta dari
India( bahasa kasta Brahmana) adapun bahasa rakyat biasa adalah bahasa
prakerta. Menurut muhamad yamin, dalam bahasa sansekerta perkataan
pancasila memiliki dua macam arti secara leksikal yaitu : “panca” artinya
lima “Syila” vokal I pendek artinya batu sendi, alas, atau dasar “Syiila”
vokal i pendek artinya peraturan “peraturan tingkah laku yang baik, yang
penting atau yang senonoh”
Kata-kata tersebut kemudian dalam bahasa Indonesia terutama bahasa Jawa
diartikan “susila “ yang memilki hubungan dengan moralitas. Oleh karena
itu secara etimologis kata “Pancasila” yang dimaksudkan adalah adalah
istilah “Panca Syilla” dengan vokal i pendek yang memilki makna leksikal
7 | Page

“berbatu sendi lima” atau secara harfiah “dasar yang memiliki lima unsur”.
Adapun istilah “Panca Syiila” dengan huruf Dewanagari i bermakna 5
aturan tingkah laku yang penting.1
Jadi menurut pemahaman kami pancasila secara etimologis, seperti yang telah

dijelaskan diatas arti pancasila merupakan berbatu sendi lima yang pada kata
“batu” yang sifatnya kuat,keras,dan tidak mudah pecah. Sehingga dari lima sila
ini menggambarkan sifatnya seperti batu yang tidak mudah dipecahkan begitu
saja karena memiliki sifat yang keras dan kuat. Selain itu ada juga kata dasar
yang dapat dipamahami sebagai landasan atau akar atau alas dari sesuatu. Pada
pancasila,sila-sila didalamya ini dimengerti sebagai suatu landasan atau akar
dari aturan-aturan untuk membentuk dan mewujudkan karakter serta cita-cita
negara yang harus dicapai dan kemudian dilaksanakan.

2. Pancasila secara Historis
Proses perumusan Pancasila diawali ketika dalam sidang BPUPKI pertama
dr. Radjiman Widyodiningrat, mengajukan suatu masalah, khususnya akan
dibahas pada sidang tersebut. Masalah tersebut adalah tentang suatu calon
rumusan dasar negara Indonesia yang akan dibentuk. Kemudian tampilah
pada sidang tersebut tiga orang pembicara yaitu Mohammad Yamin,
Soepomo dan Soekarno.
Pada tanggal 1 Juni 1945 di dalam siding tersebut Ir. Soekarno berpidato
secara lisan (tanpa teks) mengenai calon rumusan dasar negara Indonesia.
Kemudian untuk memberikan nama “Pancasila” yang artinya lima dasar, hal
ini menurut Soekarno atas saran dari salah seorang temannya yaitu seorang

ahli bahasa yang tidak disebutkan namanya.
Pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia memproklamirkan
kemerdekaannya, kemudian keesokan harinya tanggal 18 Agustus 1945
disahkannya Undang-Undang Dasar 1945 termasuk Pembukaan UUD 1945
dimana di dalamnya termuat isi rumusan lima prinsip atau lima prinsip
sebagai satu dasar negara yang diberi nama Pancasila.
Sejak saat itulah perkataan Pancasila menjadi bahasa Indonesia dan
merupakan istilah umum. Walaupun dalam alinea IV Pembukaan UUD 1945
tidak termuat istilah “Pancasila”, namun yang dimaksudkan Dasar Negara
1 Kaelan.M.S.,Pendidikan Pancasila,Paradigma,Yogyakarta,2010,hal.21

8 | Page

Republik Indonesia adalah disebut dengan istilah “Pancasila”. Hal ini
didasarkan atas interpretasi historis terutama dalam rangka pembentukan
calon rumusan dasar negara, yang secara spontan diterima oleh peserta
sidang secara bulat.2
Jadi secara Historis dapat dipahami bahwa Pancasila tidak diangkat dari
karakter negara lain melainkan dari bangsa kita sendiri yaitu dari pemimpinpemimpin bangsa kita


yang ikut serta dalam upaya membentuk ideologi

negara yang merupakan identitas dari negara Indonesia sendiri,dan
membedakan pandangan Bangsa Indonesia dari Bangsa Lain. Dan Secara
Historis ini tercemin dari nenek moyang kita yang sejak dulu melaksanakan
nilai-nilai

moral

seperti

agama,kemanusiaan,persatuan,kebijaksanaan,dan

keadilan yang semua nilai tersebut kemudian dituangkan dalam Pancasila.

3. Pancasila secara Terminologis
Proklamasi kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945 itu telah melahirkan
negara Republik Indonesia. Untuk melengkapi alat-alat perlengkapan negara
sebagaimana lazimnya negara-negara yang merdeka, maka panitia Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) segera mengadakan sidang.
Dalam sidangnya tanggal 18 Agustus 1945 telah berhasil mengesahkan
UUD negara Republik Indonesia yang dikenal dengan UUD 1945. Adapun
UUD 1945 terdiri atas dua bagian yaitu Pembukaan UUD 1945 dan pasalpasal UUD 1945 yang berisi 37 pasal, 1 aturan Aturan Peralihan yang terdiri
atas 4 pasal dan 1 Aturan Tambahan terdiri atas 2 ayat.
Dalam bagian pembukaan UUD 1945 yang terdiri atas empat alinea tersebut
tercantum rumusan Pancasila sebagai berikut :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia
Rumusan Pancasila sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945
inilah yang secara konstisional sah dan benar sebagai dasar negara Republik
2 Ibid. Hal 23

9 | Page

Indonesia, yang disahkan oleh PPKI yang mewakili seluruh rakyat
Indonesia.
Pancasila dalam Konteks Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia
Untuk memahami Pancasila secara lengkap dan utuh terutama dalam
kaitannya dengan jati diri bangsa Indonesia, mutlak diperlukan pemahaman
sejarah perjuangan bangsa Indonesia untuk membentuk suatu negara yang
berdasarkan pada satu asas hidup bersama demi kesejahteraan hidup
bersama, yaitu negara yang berdasarkan pancasila. Selain itu secara
epistemologis sekaligus sebagai pertanggungjawaban dunia, bahwa
Pancasila selain sebagai dasar negara Indonesia juga sebagai pandangan
hidup bangsa, jiwa dan kepribadian bangsa serta sebagai perjanjian luruh
bangsa Indonesia pada waktu mendirikan negara.
Nilai-nilai essensial yang terkandung dalam Pancasila yaitu: ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan serta keadilan, dalam kenyataannya
secara objektif telah dimiliki oleh bangsa Indonesia sejak zaman dahulu kala
sebelum mendirikan negara. Proses terbentuknya negara dan bangsa
Indonesia melalui suatu proses sejarah, yang cukup panjang yaitu sejak
zaman batu kemudian timbullah kerajaan-kerajaan yang abad ke IV, ke V,
kemudian dasar-dasar kebangsaan Indonesia telah mulai nampak pada abad
ke VII, yaitu ketika timbulnya kerajaan Sriwijaya, dibawah wangsa
Syailendra di Palembang, kemudian kerajaan Airlangga dan Majapahit di
Jawa Timur serta kerajaan-kerajaan lainnya.3
Setelah istilah Pancasila di Indonesia yang dikukuhkan oleh PPKI istilah
Pancasila mulai dikenal oleh kalangan bangsa Indonesia bahkan,
diperkenalkan

juga dimata dunia agar diakui sebagai suatu alat yang

melengkapi pembentukan negara yang juga menjadi identitas bangsa
indonesia sendiri agar tidak ada lagi bangsa lain yang akan memandang
rendah bangsa Indonesia sehingga dengan itu bangsa indonesia bukan lagi
untuk dijajah bangsa lain melainkan rekan atau sahabat yang kedudukannya
sederajat.
B. Konsep Dasar Paradigma Pembangunan
Istilah ‘’paradigma’’ pada awalnya berkembang dalam dunia ilmu pengetahuan
terutama dalam kaitannya dengan filsafat ilmu pengetahuan. Secara
3 Ibid. Hal 28&29

10 | P a g e

terminologis tokoh yang mengembangkan istilah tersebut dalam dunia ilmu
pengetahuan adalah Thomas S.Khun dalam bukunya yang berjudul “The
structure of revolution (1970:49). Intisari pengertian paradigma adalah suatu
asumsi-asumsi dasar dan asumsi-asumsi teoritis yang umum(merupakan suatu
sumber nilai), sehingga merupakan suatu sumber hukum-hukum, metode, serta
penerapan dalam ilmu pengetahuan sehingga sangat menentukan sifat, ciri,
serta karakter ilmu pengetahuan itu sendiri. 4
Pembangunan merupakan proses perubahan menuju peningkatan taraf hidup
dan kesejahteraan masyarakat. Seberapa jauh proses pembangunan tersebut
telah mampu menghasilkan perubahan-perubahan yang membawa dampak
pada peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat, diukur dengan
indikator-indikatornya umumnya bersifat ekonomi. 5
Untuk mencapai tujuan dalam hidup bermasyarakat berbangsa dan bernegara
Indonesia melaksanakan pembangunan nasional.
Secara filosofis hakikat kedudukan pancasila sebagai paradigma pembangunan
nasional.
Pancasila sebagai paradigma pembangunan, artinya pancasila berisi anggapan
– anggapan dasar yang merupakan kerangka keyakinan yang berfungsi sebagai
acuan,

pedoman

dalam

perencanaan,

pelaksanaan

pengawasan

pemanfaatan hasil – hasil pembangunan nasional. 6
C. Konsep Dasar Paradigma Pembangunan di bidang Kesehatan
1. Konsep dasar kesehatan

4 Ibid. Hal 226
5 Adisasmito.W,Sistem Kesehatan,Jakarta,2012,hal.168
6 http://ferryrinaldy.wordpress.com/2014/04/18/pancasila-sebagai-paradigma-pembagunannasional/ (Rabu, 12/November/2014. Jam 20.30 WITA)

11 | P a g e

dan

 Pepkins, mendefinisikan sehat sebagai keadaan keseimbangan yang
dinamis dari badan dan fungsi-fungsinya sebagai hasil penyesuaian yang
dinamis terhadap kekuatan-kekuatan yang cenderung menggangunya.
Badan seseorang bekerja secara aktif untuk mempertahankan diri agar
tetap sehat sehingga kesehatan selalu harus dipertahankan
 Paune (1983), mengatakan sehat adalah fungsi efektif dari sumbersumber perawatan diri (self care resources) yang menjamin tindakan
untuk perawatan diri ( self care actions) secara adekuat. Self care
resources : mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap. Self care
actions merupakan perilaku yang sesuai dengan tujuan diperlukan untuk
memperoleh, mempertahankan dan meningkatkan fungsi psikososial dan
spiritual.
 Menurut UU No.23 tahun 1992 tentang Kesehatan,menyatakan bahwa
sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Dalam
pengertian ini maka kesehatan harus dilihat sebagai satu kesatuan yang
utuh terdiri dari unsur-unsur fisik, mental dan sosial dan di dalamnya
kesehatan jiwa merupakan bagian integral kesehatan.7
 Organisasi

kesehata

dunia

(Word

Health

Organization,

WHO)

mendefinisikan kesehatan sebagai “ keadaan sejahtra secara fisik, mental
dan sosial, dan bukan sekedar tidak memiliki penyakit” ( WHO 1947).8
Awal terwujud pribadi yang sehat adalah hidup bersih lngkungan yang bersih dan
jauh dari hal-hal yang membuat stres. Selain itu sehat bisa dimengerti kondisi
dimana jasmani dan rohaninya tidak terganggu dalam hal ini sejahtera dan
terhindar dari penyakit yang dapat mengganggu sistem imun dalam tubuh.
2. Konsep dasar Pembangunan bidang Kesehatan
Pemberdayaan masyarakat adalah sebagai subjek sekaligus objek dari sistem
kesehatan. Dalam bidang kesehatan, pemberdayaan kesehatan merupakan
proses yang direndahan oleh masyarakat (dengan atau campur tangan pihak
luar) untuk memperbaiki lingkungan, sanitasi dan aspek lainnya yang secara
7 http://thesimplehealthy.wordpress.com/2014/03/25/definisi-sehat-menurut-para-ahli/ (Jumat ,14
November 2014 Jam 12.42 WITA)
8 Potter,Perry, Fundamental Keperawatan,Jakarta,2009. Hal 155

12 | P a g e

langsung maupun tidak langsung berpengaruh dalam kesehatan masyarakat.
Rendahnya tingkat perubahan kondisi kehidupan masyarakat melalui
kebijakan pemerataan melahirkan paradima pembangunan yang berpusat
pada manusia. Implementasinya tercermin pada program-program yang
secara langsung ditunjukkan kepada masyarakat lapisan bawah seperti
pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat (pangan, sandang, papan,
kesehatan, pendidikan) maupun program penaggulangan kemiskinan.
Kebijakan paradigma pembangunan yang berpusat ada manusia
implementasinya cukup berhasil. Namun, secara proses terlihata lambat
akibat masih ada intervensi kekuasaan pemerintah dalam menetapkam
prioritas program yang diperuntukkan bagi kepentingan masyarakat dan
menguatnya dominasi kekuasaan pemerintah dalam pengelolaan paradigma
pemberdayaan masyarakat. Asumsinya adalah dipandang perlu mengurangi
dominasi kekuasaan pemerintah yang sangat luar biasa dalam berhadapan
dengan ketidakberdaay masyarakat melalui pengelolaan pembangunan
kepada masyarakat karena pada hakikatnya kekuasaan pemerintah berasal
dari kedaulatan rakyat.
Setelah tahun 1974 terjadi penemuan bermakna dalam konsep sehat serta
memiliki makna tersendiri bagi para ahli kesehatan masyarakat di dunia
tahun 1994 dianggap sebagai pertanda dimulainya era kebangkitan
kesehatan masyarakat baru, karena sejak tahun 1974 terjadi diskusi intensif
yang berskala nasional dan internasional tentang karakteristik, konsep dan
metode untuk meningkatkan pemerataan pelayanan kesehatan bagi
masyarakat.
Setelah deklarasi Alma Ata HFA-Year 2000 (1976), pertemuan Mexico
(1990) dan Saitama (1991) para ahli kesehatan dan pembuat kebijakan
secara bertahap beralih dari orientasi sakit ke orientasi sehat. Perubahan
tersebut antara lain disebabkan oleh:
a. Transisi epidemiology pergeseran angka kesakitan dan kematian yang
semula disebabkan oleh penyakit infeksi ke penyakit kronis, degeneratif
dan kecelakaan.
b. Perubahan konsep dari Cartesian ke holistic fiosofi.
c. Batasan tentang sehat dari keadaan atau kondisi ke alat/sarana
d. Makin jelasnya pemahaman kita tentang factor-faktor yang
mempengaruhi kesehatan penduduk.Balonde (1974) dan diperkuat oleh
Hendrik L. Blum (1974) dalam tulisannya secara jelas mengatakan
bahwa “ status kesehatan penduduk bukanlah hasil pelayanan medis
semata-mata”. Akan tetapi factor-faktor lain seperti lingkungan, perilaku
dan genetika justru lebih menentukan terhadap status kesehatan
penduduk, dimana perubahan pemahaman dan pengetahuan tentang
determinan kesehatan tersebut, tidak diikuti dengan perubahan kebijakan
dalam upaya pelayanan kesehatan di Indonesia, seperti membuat
peraturan perundang-undangan yang penting dalam Undang-undang
kesehatan No.23 tahun 1992 terutama yang berkaitan dengan upaya

13 | P a g e

promotif dan preventif sebagaimana tujuan program kesehatan dalam
GBHN.9

D. Peran Pemerintah dalam Meningkatkan Pembangunan di Bidang
Kesehatan
Dalam meningkatkan pembangunan di Bidang Kesehatan harus di barengi
oleh peran pemerintah yang juga berperan aktif agar pelaksanaan
pelayanan kesehatan dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Peran
pemerintah disini, yakni : seperti diadakan sosialisasi (penyuluhan)
tentang kesehatan di daerah-daerah terpencil maupun di daerah yang masih
bisa dijangkau.
Pelaksanaan penyuluhan kepada masyarakat haruslah merupakan interaksi
aktif dari kedua belah pihak. Disamping itu seharusnya terjalin pula suatu
komunikasi dua arah antara pemerintah dengan masyarakat sebagai
perwujudan adanya hubungan yang harmonis antara masyarakat dan
pemerintah.10

E. Asas dan Tujuan Pembangunan Kesehatan
Seperti pembangunan disektor yang lain di Indonesia,pembangunan
kesehatan di selenggarakan dengan berasaskan perikemanusiaan,
keseimbangan, manfaat, perlindungan, penghormatan terhadap hak dan
kewajiban, keadilan, jender dan nondiskriminatif, dan norma-norma
agama.
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai infestasi
9 http://aswarewin.blog.com/makalah-pradigma-baru-pembangunan-kesehatan/ (Jumat,7
November 2014. Jam : 13.58 WITA)
10www.google.com/url?
q=http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/governance/article/download/1521/1216&sa=U&ei=BD1t
VP_wJcTiaNyzgJgM&ved=0CAsQFjAA&usg=AFQjCNHnVSmmoiRcyLyoztE8bxJMQrL5rw
(Kamis,20 November 2014 . Jam : 09.06 WITA)

14 | P a g e

bagi pembanguna, sumber daya manusai yang produktif secara social dan
ekonomis.11

BAB III
PEMBAHASAN

A. Dampak Positif Pancasila pada bidang Kesehatan
Pancasila sebagai dasar Negara republik Indonesia berdasarkan landasan
historisnya pancasila diakui dari jaman dulu sebagai dasar atau acuan dalam
pembangunan bangsa dan pancasila sendiri bukan diadopsi dari karakter
bangsa lain melainkan karakteristik bangsa Indonesia sendiri tentunya dengan
pengakuan akan pancasila yang sudah cukup lama dan peran pancasila yang
begitu penting sampai pada zaman dahulu hingga sekarang masih digunakan
oleh bangsa Indonesia sendiri secara turun temurun tidak diragukan lagi
dampak positifnya dalam pembangunan segala aspek yang ada di Negara
11 Notoadmodjo,Etika dan Hukum Kesehatan,Jakarta,2010. Hal 52-53

15 | P a g e

Indonesia. Oleh karena itu dalam bidang kesehatanpun demikian bahwa
dampak positif dari pancasila sangatlah ada walaupun belum sepenuhnya
terealisasikan dalam kehidupan berbangsa namun bukan artinya tidak dapat
diwujudkan hanya saja masih dalam cita-cita yang ingin dicapai oleh para
pembangun dibidang kesehatan. Ini juga karena keadaan Negara Indonesia
yang masih dalam tahap Negara berkembang menuju negara maju jadi aspek
pembangunan untuk menjadi lebih baik lagi masih diperjuangkan termasuk
dalam bidang kesehatan.

Dalam nilai – nilai Pancasila terdapat poin – poin bagaimana cita – cita negara
Indonesia dapat terwujud, karena Pancasila adalah dasar negara kita. Dengan
melihat nilai – nilai tersebut, bukan hanya pemerintah yang harus mewujudkan
apa yang ada dalam Pancasila melainkan juga kita sebagai masyarakat.
Dampak positif Pancasila dalam bidang Kesehatan adalah :
1.

Sebagai manusia ciptaan Tuhan, kita tenaga medis melakukan atau
melaksanakan tugas kita hanya berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
Karena kita percaya, dalam setiap langkah yang kita ambil selalu ada
Tuhan yang menyertai kita. Dalam artian Semua yang ambil bagian
berperan dibidang kesehatan bisa selalu menjujung tinggi rasa hormat dan
teguh pada kepercayaan akan Tuhan Yang adalah pencipta segala yang ada
di bumi ini. Maka dari itu setiap tindakan yang kita ambil selalu melihat
pada salah satu nilai Pancasila yang merupakan landasan untuk nilai – nilai

16 | P a g e

Pancasila yang lain. Karena bangsa Indonesia mempunyai beragam
kepercayaan atau agama bukan berarti kita setiap warga negara juga akan
berbeda prinsip dalam menjalankan salah satu nilai dalam Pancasila
tersebut. . Tenaga kesehatan yang mengakui, dibekali bahkan mengerti
dengan pemahaman tentang konsep ketuhanan yang maha Esa ini akan
berusaha untuk menjadi tenaga kesehatan yang bekerja dibidangnya
dengan penuh rasa tanggung jawab moral dan hati yang lurus untuk
senantiasa berusaha membentuk bahkan menciptakan kesehatan lebih baik
lagi dengan melayani sepenuh hati.

2. Dalam setiap pelaksanaan dan tindakan seorang tenaga medis harus
bertindak adil, kita melayani orang yang sedang sakit tidak memilih salah
satu dari antara 10 orang melainkan kita melayani 10 orang dan tidak
memilih – milih. Selain itu pada sila yang kedua ini dipahami bahwa
dalam melaksanakan tugas dalam bidang kesehatan dilandasi dengan
kemanusiaan yang adil dan beradab artinya bahwa seorang tenaga medis
hendaknya

memperlakukan

orang

yang

membutuhkan

pelayanan

kesehatan secara manusiawi yang adil dan beradab bukan dengan
kekerasan atau intimidasi atau bahkan mendahului mereka yang memiliki
kekuasaan. Oleh karena itu baik rakyat dari kalangan kecil maupun
kalangan ekonomi atas tidak ada perbedaan tetapi sama dalam menerima
pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan adil.

17 | P a g e

3. Sebagai bangsa Indonesia yang baik, para tenaga medis harus menyatu dan
tidak ada yang saling mempunyai konflik dengan tenaga medis yang lain.
Bukan untuk sesama tenaga medis tetapi juga dengan seluruh bangsa
Indonesia. Karena walaupun bangsa Indonesia mempunyai banyak suku,
wilayah yang luas, tetapi kita saling menyayangi. Sila yang ketiga ini
mengajak kita semua bukan hanya tenaga kesehaatan namun bahkan
seluruh lapisan masyarakat dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang
lebih baik lagi jika hanya tenaga kesehatan yang berusaha untuk pelayanan
yang lebih baik namun masyarakat tidak mendukung bahkan pemerintah
tentunya tidak akan berjalan dengan baik cita-cita akan Indonesia yang
sehat. Maka dibutuhakan persatuan orang-orang yang berperan dalam
peningkatan pelayanan kesehatan yang lebih baik dan lebih maju.

4. Dalam bidang kesehatan, pemerintah Indonesia selalu mendukung
pembangunan baru.

5. Kesehatan di Indonesia, walaupun masih banyak pelosok pedesaan yang
belum dapat terjangkau, namun sudah banyak pula pedesaan yang jaminan
kesehatannya dapat terjangkau. Hal ini berarti, tidak hanya di daerah
perkotaan saja kesehatan dapat terjangkau melainkan juga di desa – desa
kecil di pelosok – pelosok. Selain itu dengan pandangan keadilan maka
sila ini menjadi patokan kepada cara bertindak dengan tidak membedakabedakan dari segi agama,budaya, dan juga tingkat ekonomi. Untuk

18 | P a g e

menopang layanan kesehatan yang adil demi pembangunan yang lebih
baik lagi akan menjangkau seluruh negeri secara merata dan adil serta
tidak ada pengkhusussan bagi tingkat ekonomi atas.
Adapula dampak positif nilai Pancasila dalam bidang kesehatan, yaitu terlihat
dari prinsip pelayanan yang Prima12 :
1. Mengutamakan klien
2. Sistem yang efektif
3. Melayani dengan hati nurani
4. Perbaikan berkelanjutan
5. Dilakukan secara merata dan tidak klasifikasi
B. Peran Pemerintah dalam meningkatkan pembangunan bidang kesehatan
yang di landasi oleh nilai – nilai pancasila
Bidang kesehatan mengalami perubahan orientasi (paradigma) dalam mencapai
derajat kesahatan yang optimal oleh seluruh masyarakat Indonesia. Perubahan
cara pandang ini berubah dari orientasi sakit (paradigma sakit) kepada
paradigma sehat, yang berorientasi kepada upaya – upaya yang dilakukan agar
jika sakit segera berobat ke fasilitas kesehatan, mencegah hal – hal yang
menyebabkan sakit, dan meningkatkan kesehatan sehingga dapat lebih
produktif atau disebut sebagai “health for human development”.
Pembangunan kesehatan perlu dilihat sebagai investasi jangka panjang di mana
return on investment-nya berupa avoided lost atau berkurangmya kerugian
akibat orang tidak sakit, meningkatkan mutu tenaga kerja, meningkatkan
pendapatan, dan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.13

Pembangunan kesehatan merupakan tanggung jawab pemerintah dengan
melibatkan masyarakat dalam pelaksanaannya. Oleh karena itu, ciri dari
Pembangunan Kesehatan adalah keterlibatan dan peran serta aktif masyarakat
12 http://medhyputra.wordpress.com/2011/06/23/pembangunan-kesehatan-di-indonesia-medhy/
(Rabu, 12/November/2014. Jam 20.32 WITA)
13 Adisasmito.W,Sistem Kesehatan,Jakarta,2012,hal

19 | P a g e

dan pemerintah dalam pembangunan kesehatan, antara lain mencakup
perencanaan, perorganisasia, dan pengelolaan upaya kesehatan. Dengan
demikian, pendekatan dalam pelayanan kesehatan tidak lagi didasari oleh
hubungan “pemberi-penerima” yang tradisional, melainkan berdasarkan
hubungan mitra sejajar atau hubungan kerja sama antara instansi pemerintah
dan masyarakat.
Peran pemerintah daerah dalam sistem kesehatan adalah sebagai regulator dan
pengawas. Pemda harus bisa mengatur distribusi tenaga kesehatan termasuk
dokter dan perawat agar merata. Pemerintah mengelola pembiayaan kesehatan
untuk setiap kecamatan, dan meningkatkan akses masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan. Semua program kesehatan tidak bisa dilakukan hanya
berdasarkan keinginan pengambil kebijakan, tetapi harus sesuai dengan blue
print sistem kesehatan nasional.14

Peran pemerintah saat ini di Indonesia sudah sangat meningkat dari
sebelumnya, karena sudah banyak program kesehatan seperti BPJS, dsb yang
dibuat untuk masyarakat untuk membantu memulihkan kesehatan. Namun
juga, tenaga kerja medis di Indonesia masih sangat sedikit walaupun tiap
tahunnya ada ±1000 dokter yang lulus dan ±3000 perawat yang lulus tetapi
masih banyak daerah pelosok yang tidak mempunyai tenaga medis karena
hampir semua tenaga medis lebih memilih bekerja di luar negeri dari pada di
negara mereka sendiri. Hal itu terjadi karena kebanyakan menganggap bahwa
gaji untuk tenaga medis seperti perawat dan bidan sangat sedikit di Indonesia
khususnya di daerah pelosok. Inilah yang membuat para tenaga medis lebih
memilih di negara asing dari pada negara mereka sendiri.
14 http://medhyputra.wordpress.com/2011/06/23/pembangunan-kesehatan-di-indonesia-medhy/
(Rabu, 12/November/2014. Jam 20.32 WITA)

20 | P a g e

Saat ini, peran pemerintah dalam meningkatkan pembangunan khususnya di
bidang kesehatan bisa di bilang sangat bagus. Buktinya dengan tercantum
dalam UU Nomor 23 Tahun 1992, tentang pembangunan kesehatan15 dan masih
banyak lagi. Menurut undang-undang ini pembangunan kesehatan adalah
bagian dari pembangunan Nasional yang bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran,kemauan,dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal.


Upaya kesehatan

Upaya kesehatan adalah Tatanan yang menghimpum berbagai upaya kesehatan
masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan perorangan (UKP) secara terpadu dan
saling mendukung guna menjamin terpacainya derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya. Sampai saat ini upaya kesehatan masih dititik beratkan
pada upaya koratif sehingga perlu juga peningkatan upaya kesehatan yang
bersifat peningktan (promotif) dan pencegahan (prefentif).
Penyalenggaraan upaya kesehatan dilaksanakan melaui kegiatan antara lain
(RPJPK),2004 :
a. Pelayanan kesehatan dan gizi.
b. Pencegahan dan pemberantasan penyakit.
c. Penyehatan lingkungan.16
Upaya peningkatan yang dilakukan pemerintah sekarang seperti promisi dan
pencegahan telah mulai dilaksanakan oleh

pemerintah dengan melibatkan

tenaga kesehatan dan lembaga kesehatan. Selain itu promosi ini selain
dilakukan secara langsung, dilakukan lewat media masa yaitu koran, majalah,
TV, radio juga sampai di internet-internet.
15 Op.Cit. hal 71
16 Ibid. Hal 74

21 | P a g e

Dengan adanya keputusan Mentri Kesehatan No.1457/2003 telah ditetapkan
Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan kabupaten dan kota.
Ketetapan ini memberikan rambu-rambu kualitas dan keamanan di samping
efisiensi pelayanan sehingga diharapkan pelayanan kesehatan yang paling
mendasar dan paling esensial dapat dipenuhi pada tingkta yang peling minimal
secara Nasional dan dapat mengurangi kesenjangan pada pelayanan kesehatan.
Disamping itu, dengan melalui upaya terakreditasi diharapkan di masa depan
Rumah Sakit dapat memenuhi standar pelayanan yang ditetapkan.17



Pembiayaan Kesehatan.

Pembiayaan Kesehatan adalah tatanan yang menghimpun berbagai upaya
penggalian,pengalokasian,dan pembelanjaan sumber daya keunagan secara
terpadu dan saling mendukung guna menjamin tercapainya derajat kesehtan
masyarakat yang setinggi-tingginya. Menurut RPJPK tahun 2004, pembiayaan
kesehatan bagi kesehatan Indonesia berasal dari dua sumber yaitu Pemerintah
(APBN,APBD I & APBD II) dan masyarakat (Rumah Tangga, Perusahaan &
Asuransi).
Sumber
biaya
Pemerintah
berasal
dari
Pemrintah
pusat,provinsi,kabupaten/kota. Sumber biaya Masyarakat dan Swasta berasal
dari pengeluaran Rumah Tangga atau perorangan (Out of Pocket),perusahaan
swasta/BUMN untuk membiayai karyawannnya dan lembaga Pemerintah yang
umumnya digunakan untuk kegiatan sosial yang bersifat sosial dan
kemasyarakatan.
TAP MPR/VI/2002 Merekomendasikan agar alokasi anggaran kesehatan secra
bertahap menjadi 15% dari APBN/APBD.18
Dengan adanya pembiayaan yang dianggarkan oleh pemerintah melalui APBN
dan APBD akan sangat membantu mutu kesehatan yang lebih baik lagi dan
pembiayaan dibidang kesehatan benar-benar dianggarkan untuk kesehatan dan
tidak dipakai untuk program lain seperti yang kita ketahui bahwa masingmasing program dalam negara sudah memiliki anggarannya.


Obat dan perbekalan masyarakat

Merupakan tatanan yang menghimpun berbagai upaya yang menjamin
ketersediaan,pemerataan,serta mutu obat dan perbekalan kesehatan secara
terpadu dan saling mendukung guna menjamin tercapainya derajat kesehatan
17 Ibid. Hal 76
18 Ibid. Hal 76-78

22 | P a g e

masyarakat yang setinggi-tingginya. Perbekalan kesehatan adalah semua bahan
selain obat dan peralatan yang diperlukan utuk menyelenggarakan upaya
kesehatan.
Menurut RPJPK tahun 2004 dalam upaya pelayanan kesehatan jaminan
ketersediaan,keamanan,mutu,manfaat,keterjangkauan serta akses obat dan
perbekalan kesehatan merupakan prasyarat dalam pelayan kesehatan prima.19
Dengan adanya persediaan obat dan perbekalan kesehatan yang disediakan
oleh pemerintah akan membantu terlaksananya pelayanan kesehatan yang
memadai. Jika tidak ada obat dan perbekalan kesehatan lainnya tentunya tidak
dapat menunjang pelayanan kesehatan.


Pemberdayaan masyarakat

Disellenggarakan melalui upaya promosi kesehatan yang pada waktu lalu
dikenal dengan sebutan pendidikan kesehatan masyarakat atau penyuluhan
kesehatan masyarakat. Pasal 38 UU no 23 thn 1992 menyebutan bahwa
penyuluhan kesehatan masyarakat disellenggarakan guna meningkatakan
pengetahuaan, kesadaran, kemauan, dan kemampuan masyarakat untuk hidup
sehat, aktif dan berperan serta dalam upaya kesehatan.20
Dengan upaya pemerintah dalam pemberdayaan masyarakat dengan promosi
dan penyuluhan kesehatan akan meningkatkan minat bagi masyarakat untuk
hidup lebih sehat lagi.


Undang-undang kesehatan

Undang-undang kesehatan No 36 tahun 2009
1. Kesehatan merupakan HAM dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus
diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana
dimaksud dalam pancasila UUD Negara republik Indonesia tahun 1945.
Setiap kegiatan dalam upaya untuk memelihara dan meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dilaksanakan berdasarkan
prinsip non diskriminatif, partisipatif, dan berkelanjutan dalam rangka
19 Ibid. Hal 80
20 Ibid. Hal 82

23 | P a g e

pembentukan sumber daya manusia Indonesia, serta peningkatan ketahanan
dan daya saing bangsa bagi pembangunan nasional;
2. Setiap hal yang menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan pada
masyarakat Indonesia akan menimbulkan kerugin ekonomi yang besar bagi
Negara,dan setiap upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat juga
berarti infestasi bagi pembangunan Negara. Oleh sebab itu,setiap upya
pembangunan harus dilandasi dengan wawasan kesehatan dalam arti
pembangunan nasional harus memperhatikan kesehatan masyarakat dan
merupakan tanggungjawab semua pihak baik pemerintah maupun
masyarakat;
3. Undang-undang No23 Tahun 1992 tentang kesehatan sudah tidaksesuai lagi
dengan perkembangan,tuntutan,dan kebutuhan hokum dalam masyarakat
sehingga perlu dicabut dan diganti dengan UU tentang kesehtan yang
baru.21
Peraturan perundang-undangan yang secara spesifik terarah paa pelayanan
kesehatan, terutama menyangkut apa yang dapat disebut pelembagaan
pelayanan kesehatan, Hal ini menyangkut :
a. Pengaturan dan penataan, perencanaan serta pembiayaan sarana dan
prasarana pelayanan kesehatan;
b. Pengaturan penyelenggaraan profesi; dan
c. Penetapan persyaratan – persyaratan mutu pelayanan dan tugas – tugas
pengawasan penguasa dalam bidang pelayanan kesehatan.22


Tanggung Jawab Pemerintah

Pemerintah adalah sebagai penanggung jawab semua pembangunan.Oleh
sebabitu,disektor
kesehatan
pemerintah
juga
bertanggung
jawab
merencanakan,mengatur,menyelenggarakan,membina,dan mengawasai
penyelenggaraan upaya kesehatan yang merata dan terjangkau oleh
masyarakat.Menurut UU No.25 Tahun 2009 tentang pelayanan
public,kesehatan termasuk dalam lingkup pelayanan publik. Oleh sebab
itu,khusus pada pelayanan public ini kewajiban da tanggung jawab pemerintah
adalah terjaminya:
1. Ketersediaan lingkungan,tatanan,fasilitas kesehatan baik fisik maupun
social bagi masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi
– tingginya.
2. Ketersediaan sumber daya dibidang kesehatan, yang adil dan merata
bagi seluru masyarakat untuk memperoleh derajat kesehatan yang
setinggi - tingginya.

21 Notoadmodjo,Etika dan Hukum Kesehatan,Jakarta,2010. Hal 49 - 50
22 Tengker,.Freddy,Hukum Kesehatan Kini dan Disini, Bandung,2010. Hal 49

24 | P a g e

3. Ketersedian akses terhadap informasi, edukasi, dan fasilitas pelayanan
kesehatan untuk meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya.
4. Pemberdayaan dan mendorong peran aktif masyarakat dalam segala
bentuk upaya kesehatan.
5. Ketersediaan segala bentuk upaya kesehatan yang bermutu, aman,
efisien, dan terjangkau.
6. Pelaksanaan jaminan kesehatan masyarakat melalui sistem jaminan
sosial nasional bagi upaya kesehatan perorangan.pelaksanaan system
jaminan social yang dimaksud ini dilaksanakan sesuai sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.23

BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN


Pancasila sebagai paradigma pembangunan bidang kesehatan
sebagai dampak positif dari nilai – nilai Pancasila bagi
kesejahteraan masyarakat terutama dalam bidang kesehatan yaitu :
setiap sila-sila mengandung nilai-nilai moral yang baik sehingga
setiap sila bisa menjadi tolak ukur, acuan, pandangan atau
pedoman yang baik dalam pelaksanaan pelayanan dibidang



kesehatan.
Pancasila sebagai paradigma pembangunan bidang kesehatan juga
didukung oleh peran pemerintah dalam meningkatkan pembagunan
dalam bidang kesehatan dengan berdasarkan nilai – nilai Pancasila.

23 Ibid. Hal 54

25 | P a g e

Peran pemerintah sendiri yaitu: sebagai regulator dan pengawas.
Pemerintah harus bisa mengatur distribusi tenaga kesehatan
termasuk dokter dan perawat agar merata. Pemerintah mengelola
pembiayaan kesehatan untuk setiap kecamatan, dan meningkatkan
akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan.
B. SARAN


Dampak positif yang berdasarkan pada nilai-nilai yang
terkandung dalam pancasila,diharapkan bisa di wujudkan dalam
kehidupan sehari-hari terutama dalam bidang kesehatan.
Sehingga,



dunia

kesehatan

saat

ini

akan

lebih

cepat

perkembangannya dan pelayanannya akan lebih memuaskan.
Peran – peran pemerintah dan pemimpin lembaga-lembaga
kesehatan diharapakan dapat dijalankan sesuai dengan porsinya,
sehingga pelayanan kesehatan akan lebih baik pelaksanaannya.

26 | P a g e

DAFTAR PUSTAKA

1.
2.
3.
4.
5.

Adisasmito.W, Sistem Kesehatan, Jakarta, 2012
Kaelan.M.S., Paradigma Pendidikan Pancasila, Yogyakarta, 2010
Notoadmodjo, Etika dan Hukum Kesehatan, Jakarta, 2010
Potter,Perry, Fundamental Keperawatan, Jakarta, 2009
Tengker.F, Hukum Kesehatan Kini dan Disini, Bandung, 2010

Referensi
http://medhyputra.wordpress.com/2011/06/23/pembangunan-kesehatan-diindonesia-medhy/ (Rabu, 12/November/2014. Jam 20.32 WITA)

http://medhyputra.wordpress.com/2011/06/23/pembangunan-kesehatan-diindonesia-medhy/ (Rabu, 12/November/2014. Jam 20.32 WITA)

www.google.com/url?
q=http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/governance/article/download/1521/1216&
sa=U&ei=BD1tVP_wJcTiaNyzgJgM&ved=0CAsQFjAA&usg=AFQjCNHnVSm
moiRcyLyoztE8bxJMQrL5rw (Kamis,20 November 2014 . Jam : 09.06 WITA)

http://aswarewin.blog.com/makalah-pradigma-baru-pembangunan-kesehatan/
(Jumat,7 November 2014. Jam : 13.58 WITA)

27 | P a g e

http://ferryrinaldy.wordpress.com/2014/04/18/pancasila-sebagai-paradigmapembagunan-nasional/ (Rabu, 12/November/2014. Jam 20.30 WITA)

http://thesimplehealthy.wordpress.com/2014/03/25/definisi-sehat-menurut-paraahli/ (Jumat ,14 November 2014 Jam 12.42 WITA)

28 | P a g e