POLA SETTLEMENT PERUMAHAN DAN KONSEP

  PengantarProsesPerencanaan MORFOLOGI DAN TATA RUANG DESA

  PengantarProsesPerencanaan MORFOLOGI DAN TATA RUANG DESA

  POLA SETTLEMENT PERUMAHAN DAN KONSEP

  PengantarProsesPerencanaan MORFOLOGI DAN TATA RUANG DESA

  PengantarProsesPerencanaan MORFOLOGI DAN TATA RUANG DESA

  Pola Settlement Pola Settlement

  Pola tata ruang, kehidupan sebagai landasan teori dan konsepsi perencanaan tata ruang.

1.LE CORBUSTER

  Pola kota dan desa yang didasarkan pada fenomena atau mekanisme kehidupan manusia (human nachery)

  Contoh Kota Chandigarh (India)

  PengantarProsesPerencanaan MORFOLOGI DAN TATA RUANG DESA

  PengantarProsesPerencanaan MORFOLOGI DAN TATA RUANG DESA

2. RET CHOW

  Pola kota didasarkan kepada fenomena ”mekanisme” kehidupan tanaman (daun) MORFOLOGI DAN TATA RUANG DESA MORFOLOGI DAN TATA RUANG DESA PengantarProsesPerencanaan PengantarProsesPerencanaan

KENZO TANGE

  Settlement : tempat tinggal manusia Settled : betah dan merasa merupakan bagian dari tempat tinggal tersebut Pola Settlement : keteraturan dalam distribusi settlement Pola settlement yang optimun yaitu pusat-pusat pengumpulan manusia (settlement) tersebut besarnya diatur sesuai dengan tujuan-tujuan sosial dan ekonomi.

  PengantarProsesPerencanaan MORFOLOGI DAN TATA RUANG DESA

  PengantarProsesPerencanaan MORFOLOGI DAN TATA RUANG DESA

  Beberapa Pedoman Beberapa Pedoman

  Pengembangan Fisik Desa Pengembangan Fisik Desa

  1

  2

  3

  PengantarProsesPerencanaan MORFOLOGI DAN TATA RUANG DESA

  PengantarProsesPerencanaan MORFOLOGI DAN TATA RUANG DESA

  4

  5

  PengantarProsesPerencanaan MORFOLOGI DAN TATA RUANG DESA

  PengantarProsesPerencanaan MORFOLOGI DAN TATA RUANG DESA

  Pola Permukiman Bugis Pola Permukiman di Jawa

  PengantarProsesPerencanaan MORFOLOGI DAN TATA RUANG DESA

  PengantarProsesPerencanaan MORFOLOGI DAN TATA RUANG DESA

  Clerence Stein & C.A Perry (1929)

  Konsep C. Stein :Ide Neighbourhood unit (unit lingkungan) Sekolah dasar dan pusat pertokoan kecil untuk kebutuhan harian diletakan pada pusat unit lingkungan dengan radius 0,5 mil.

  Small shopping center untuk pelayanan kebutuhan rumah tangga sehari- hari, berlokasi dekat sekolah dasar

  Jalan-jalan berbentuk culdesac (jalan buntu) untuk membentuk ikatan sosial yang tinggi

  PengantarProsesPerencanaan MORFOLOGI DAN TATA RUANG DESA

  PengantarProsesPerencanaan MORFOLOGI DAN TATA RUANG DESA

  • Konsep C.A Perry

  Pada prinsipnya C. Stein hanya membentuk faktor pengikat sosial berupa kegiatan yang lebih luas. Diantaranya tempat ibadah, balai lingkungan, sekolah dan pemerintah lokal.

  PengantarProsesPerencanaan MORFOLOGI DAN TATA RUANG DESA

  PengantarProsesPerencanaan MORFOLOGI DAN TATA RUANG DESA

  Melalui studi pendahuluan pada tahun 1926 dan dalam sebuah laporan yang Melalui studi pendahuluan pada tahun 1926 dan dalam sebuah laporan yang dikemukakan oleh panitia perencanaan daerah New York dan sekitarnya pada tahun dikemukakan oleh panitia perencanaan daerah New York dan sekitarnya pada tahun

  1929, Perry mengemukakan konsep ”neighbourhood unit” yang intinya sebagai berikut : 1929, Perry mengemukakan konsep ”neighbourhood unit” yang intinya sebagai berikut :

   Jalan arteri utama dan seluruh rute lalu lintas yang melewati areal lingkungan Jalan arteri utama dan seluruh rute lalu lintas yang melewati areal lingkungan permukiman, melainkan harus melayani pada setiap pinggiran lingkungan permukiman, melainkan harus melayani pada setiap pinggiran lingkungan tersebut. tersebut.

   Pada jalan interior harus di desain dan dikonstruksi meliputi cul- de- sac, letak Pada jalan interior harus di desain dan dikonstruksi meliputi cul- de- sac, letak curve (tikungan) dan lampu pengatur untuk menciptakan ketenagan, keamanan, curve (tikungan) dan lampu pengatur untuk menciptakan ketenagan, keamanan, pergerakan lalu lintas dengan volume rendah dan memelihara kesegaran udara pergerakan lalu lintas dengan volume rendah dan memelihara kesegaran udara lingkungan. lingkungan.

   Jumlah penduduk harus dapat menunjang sekolah dasar (ketika Perry rumuskan Jumlah penduduk harus dapat menunjang sekolah dasar (ketika Perry rumuskan teorinya, penduduk ditaksir sekitar 5000 jiwa, standar pengunjung sekolah dasar teorinya, penduduk ditaksir sekitar 5000 jiwa, standar pengunjung sekolah dasar bisa lebih rendah dari 3000-1000 orang) bisa lebih rendah dari 3000-1000 orang)

   Kelompok lingkungan pemukiman hat=rus berpusat kepada sekolah dasar yang Kelompok lingkungan pemukiman hat=rus berpusat kepada sekolah dasar yang diletakkan pada suatu tempat yang dilengkapi dengan lembaga-lembaga lainnya diletakkan pada suatu tempat yang dilengkapi dengan lembaga-lembaga lainnya dengan pelayanan sampai ke pinggiran lingkungan pemukiman. dengan pelayanan sampai ke pinggiran lingkungan pemukiman.

   Lingkungan pemukiman harus menempati sekitar 74,33 Ha dengan kepadatan 10 Lingkungan pemukiman harus menempati sekitar 74,33 Ha dengan kepadatan 10 keluarga per 0,4646 Ha. keluarga per 0,4646 Ha.

  

Setiap unit harus dilayani oleh fasilitas pertokoan, peribadatan, sebiuah

Setiap unit harus dilayani oleh fasilitas pertokoan, peribadatan, sebiuah perpustakaan dan pusat pertemuan masyarakat diletakkan di dekat sekolah. perpustakaan dan pusat pertemuan masyarakat diletakkan di dekat sekolah. MORFOLOGI DAN TATA RUANG DESA MORFOLOGI DAN TATA RUANG DESA PengantarProsesPerencanaan PengantarProsesPerencanaan

  Konsep Stein dan Henry Wright

  Dalam desain desa Radburn di New Jersey, Stein dan Henry Wright memperkenalkan pendekatan baru terhadap perencanaan ”Neighbourhood unit”.

   Konsep dasarnya yaitu ide kelompok besar (super blok).

   Tujuan utamanya adalah pemisahan antara pejalan kaki dengan lalu lintas kendaraan. Rumah-rumah dikelompokkan secara berurutan di sekitar jalan cul de sac yang dihubungkan dengan jalur pejalan kaki ke kebun-kebun. Sekolah dan pertokoan seluruhnya diletakkan di sekitar jalan interior super blok. Dengan cara pemisahan rumah dari

jalan utama, diharapkan menjadi suatu pemikiran ideal dalam

pemecahan masalah sirkulasi.

  PengantarProsesPerencanaan MORFOLOGI DAN TATA RUANG DESA

  PengantarProsesPerencanaan MORFOLOGI DAN TATA RUANG DESA MORFOLOGI DAN TATA RUANG DESA MORFOLOGI DAN TATA RUANG DESA PengantarProsesPerencanaan PengantarProsesPerencanaan

  Tingkatan Settlement Provincial Capital, Jumlah penduduk lebih dari 50.000 jiwa dan dilengkapi dengan sarana universitas, surat kabar harian, pusat pemda, bank, rumah sakit umum pusat, pusat semua jaringan utilitas, tempat ibadat Local Capital, Jumlah penduduk 50.000 jiwa, dilengkapi fasilitas tetapi tidak selengkap provincial capital.

  Fully Fleged Town, Jumlah penduduk 10.000 jiwa dan dilengkapi fasilitas rumah sakit kecil, bank-bank cabang, bioskop, SMP dan SMA Urban Villages/Mayor Rural Centres, Jumlah penduduk 1.500 jiwa dan dilengkapi dengan kantor kelurahan da nbeberapa toko.

  Villages, Hanya dilengkapi tempat ibadah, SD dan warung Hamlet, Hanya kumpulan beberapa rumah Pola settlement tergantung dan dihubungkan dengan prasarana transportasi Konsep Lingkungan Permukiman Konsep Lingkungan Permukiman

  • Robert Owen (1813), Sosiolog Inggris : Charles fourir :

  Suatu lingkungan permukiman untuk 1200 orang penduduk lengkap Suatu lingkungan permukiman untuk 1200 orang penduduk lengkap dengan fasilitas sosialnya. dengan fasilitas sosialnya.

  Suatu lingkungan permukiman untuk 1800 orang

  PengantarProsesPerencanaan MORFOLOGI DAN TATA RUANG DESA

  PengantarProsesPerencanaan MORFOLOGI DAN TATA RUANG DESA

  PengantarProsesPerencanaan MORFOLOGI DAN TATA RUANG DESA

  PengantarProsesPerencanaan MORFOLOGI DAN TATA RUANG DESA