FALSAFAH DAN KOMPONEN FISIK DESA

  PengantarProsesPerencanaan MORFOLOGI DAN TATA RUANG DESA

  PengantarProsesPerencanaan MORFOLOGI DAN TATA RUANG DESA

  FALSAFAH DAN FALSAFAH DAN

KOMPONEN FISIK DESA

KOMPONEN FISIK DESA

  PengantarProsesPerencanaan MORFOLOGI DAN TATA RUANG DESA

  PengantarProsesPerencanaan MORFOLOGI DAN TATA RUANG DESA

  Perencanaan Tata Ruang Desa : Perencanaan Tata Ruang Desa :

  Upaya mencari keseimbangan antara hubungan manusia dengan alam Upaya mencari keseimbangan antara hubungan manusia dengan alam

  PengantarProsesPerencanaan MORFOLOGI DAN TATA RUANG DESA

  PengantarProsesPerencanaan MORFOLOGI DAN TATA RUANG DESA

  Falsafah Dasar Tata Ruang Kelangsunga n Hidup

  Manusia Aktivitas Lingkup Keterkaitan Penataan

  PengantarProsesPerencanaan MORFOLOGI DAN TATA RUANG DESA

  PengantarProsesPerencanaan MORFOLOGI DAN TATA RUANG DESA

  Prosedur / Perencanaan Tata Desa

  PengantarProsesPerencanaan MORFOLOGI DAN TATA RUANG DESA

  PengantarProsesPerencanaan MORFOLOGI DAN TATA RUANG DESA

  Komponen Fisik Desa

1. Paradigma Foley (Donald Foley)

  PengantarProsesPerencanaan MORFOLOGI DAN TATA RUANG DESA

  PengantarProsesPerencanaan MORFOLOGI DAN TATA RUANG DESA

2. Ekistic (Doxiadis)

  Elemen ekistic ada 5 yaitu sebagai berikut :

a. Nature (sumber daya alam)

  • Geologic resources
  • Topographical resources
  • Soil resources
  • Water resources
  • Plant life
  • Animal life
  • Climate

  c. Society (kehidupan sosial)

  • Population composition and density
  • Social stratifications
  • Cultural patterns
  • Economic development
  • Education • Health and walfare
  • Law and administration

b. Man (sumber daya manusia)

  • Biological needs (space, air, temperature, etc)
  • Sensation of perception
  • Emotional needs (human relations, security, beauty, dll)
  • Moral value
MORFOLOGI DAN TATA RUANG DESA MORFOLOGI DAN TATA RUANG DESA PengantarProsesPerencanaan PengantarProsesPerencanaan

d. Shells (Sarana)

  • Housing • Community services (schools, hospital, etc)
  • Shopping centress and market
  • Recreational facilities (theatre, museum, etc)
  • Civic and business centres (town hall, law courts, eyc) Transportation centres •

e. Networks (Prasarana)

  • Water supply system
  • Power supply systems
  • Tranportation system (water, road, rail, air)
  • Communication systems (telephone, radio, TV, etc)
  • Semerage & drainage
  • Physical lay ou ( ekistic plan)

  PengantarProsesPerencanaan MORFOLOGI DAN TATA RUANG DESA

  PengantarProsesPerencanaan MORFOLOGI DAN TATA RUANG DESA

3. Patrick Geddes (F,W, P/S)

  Komponen pemukiman menurut Patric Geddes adalah sebagai berikut :

FOLK

FOLK

WORK WORK

PLACE PLACE

  Jika ketiga unsur diatas digabungkan atau dikombinasikan maka menghasilkan 10 kelompok sebagai berikut :

  1. Folk :demografi dan sosiologi

  2. Work: ekonomi dan potensi

  3. Place : geografi, klimatologi, dan lain-lain

  4. F P (pengaruh P terhadap F) : distribusi penduduk

  5. F W

(pengaruh W terhadap F) : tingkat hidup, strata sosial

  6. P F (Pengaruh F terhadap P) : tata guna sosial ekonomi

  7. P W (pengaruh W terhadap P) : tata guna lahan dan ekonomi

  8. W F (pengaruh F terhadap W) : tenaga kerja, kondisi sosial ekonomi

  9. W P (pengaruh P terhadap W) : distribusi barang dan produksi

  10. Sirkulasi : tranportasi, perdagangan, dan lain-lain MORFOLOGI DAN TATA RUANG DESA MORFOLOGI DAN TATA RUANG DESA PengantarProsesPerencanaan PengantarProsesPerencanaan

4. Prof. Ir. Koeshadinoto (W, K, M, S, P)

  Berdasarkan komponen kebutuhan wisma, karya, marga, suka dan penyempurna tersebut, maka struktur dan pola tata guna lahan desa umumnya adalah sebagai berikut : meliputi kebutuhan akan perumahan, terutama cukup yang terbentuk

  Wisma : (berwujud) rumah temporer dan semi permanen.

  Karya : kegiatan karya lebih berorientasi pada tanah pertanian atau perikanan yang terletak di luar daerah permukiman.

  Marga : kebutuhan komunikasi terutama berorintasi kepada hubungan lokal antar individu atau paling jauh dengan desa yang berdekatan, kebutuhan hubungan regional hanya bisa dilakukan sesekali saja.

  Suka : rekreasi lebih berorientasi ke lingkungan rumah bersama keluarga dan tetangga terdekat, rekreasi luar tidak terlalu diperlukan.

  Penyempurna : kebutuhan spiritual atau keagamaan merupakan orientasi yang diuatamakan sehingga fungsi utama tempat ibadah terutama surau atau mesjid merupakan fasilitas yang penting. Disamping itu fasilitas pendidikan, kesehatan dan lahan pekuburan juga merupakan bagaian yang penting bagi masyarakat desa.

  PengantarProsesPerencanaan MORFOLOGI DAN TATA RUANG DESA

  PengantarProsesPerencanaan MORFOLOGI DAN TATA RUANG DESA

  Tujuan / Sasaran : 1.

  Efisiensi, Efektifitas 2. Intensitas Antar Aktivitas 3. Orientasi Fungsional 4. Kualitas Fungsional

  Skala / Ruang Lingkup :

  1. Eksternal

  2. Internal

  PengantarProsesPerencanaan MORFOLOGI DAN TATA RUANG DESA

  PengantarProsesPerencanaan MORFOLOGI DAN TATA RUANG DESA

  Sistem Nilai Sistem Nilai

  : Ke-4 dasar pertimbangan ini kemudian menjadi dasar di dalam penataan desa secara fisik (tata ruang).

  • Efektif dan efsien fungsi komponen
  • Intensitas hubungan antar komponen (frekuensi dan kualitas kebutuhan masyarakat terhadap fungsi komponen)
  • Kemungkinan pengembangan komponen yang ada

  • Keamanan dan kemudahan pemeliharaan komponen, serta keindahan

    Sistem Nilai adalah prinsip penempatan komponen secara umum

    sebagai dasar pertimbangan adalah sebagai berikut

  MORFOLOGI DAN TATA RUANG DESA MORFOLOGI DAN TATA RUANG DESA PengantarProsesPerencanaan PengantarProsesPerencanaan

  Penempatan ke-5 komponen desa hendaknya mempertimbangkan (syarat-syarat) sebagai berikut :

  1. Wisma, memerlukan ketenangan, ketertiban, kebersihan dan kenyamanan.

  Oleh karena itu komponen ini sedapat mungkin dijauhkan dari keramaian atau kebisingan dan pencemaran.

  2. Karya, untuk kegiatan primer agraris, pengusaha pertanian tidak merusak lingkungan. Untuk kegiatan sekunder / industri (seperti kerajinan, pertukangan, industri) yang mengandung bahaya pencemaran diletakan jauh dari komponen wisma. Untuk kegiatan tersier (jasa perdagangan) berupa pasar, terletak pada tempat strategis, mudah dicapai dari segala jurusan atau arah.

  3. Marga meliputi ke-3 jenis perhubungan yang ditekankan adalah perhubungan darat. Sehingga ditetapkan klasifikasi jalan desa , Jalan penghubung, dan Jalan lingkungan.

  4. Suka , terdiri atas lapangan terbuka, jalan hijau, bangunan terbuka dan tertutup, letaknya berdekatan dengan wisma.

  

5. Penyempurna, memerlukan ketenangan, lokasi mudah dikunjungi orang, kalau

memungkinkan dilengkapi dengan sarana air bersih, komunikasi, pembuangan sampah, listrik, dan sebagainya.

  MORFOLOGI DAN TATA RUANG DESA MORFOLOGI DAN TATA RUANG DESA PengantarProsesPerencanaan PengantarProsesPerencanaan

  Hubungan Fungsional Antar Komponen Desa Hubungan ke-5 komponen pokok penduduk atau masyarakat dan perangkatnya merupakan kerangka dasar bagi terbentuknya suatu lingkungan desa yang lengkap dan menyeluruh. MORFOLOGI DAN TATA RUANG DESA MORFOLOGI DAN TATA RUANG DESA PengantarProsesPerencanaan PengantarProsesPerencanaan

  

Tingkat kebutuhan pelayanan dan kegiatan fungsional yang

pokok pada masyarakat desa

  1. Bentuk-bentuk rumah yang sederhana

  2. Kebutuhan untuk kegiatan pertanian atau perikanan

  3. Hubungan lokal untuk mendekatkan hubungan sosial antar individu. Hubungan regional tidak terlalu besar

  4. Bentuk rekreasi di rumah sebagai tempat istirahat bersama keluarga setelah lelah bekerja seharian

  5. Kebutuhan spiritual atau keagamaan dan kesehatan serta tanah pekuburan Pola hubungan kebutuhan tersebut di atas akan mempunyai implikasi terhadap struktur desa dan pola tata guna lahannya. MORFOLOGI DAN TATA RUANG DESA MORFOLOGI DAN TATA RUANG DESA PengantarProsesPerencanaan PengantarProsesPerencanaan

  Menuju Pola Tata Ruang Fisik Menuju Pola Tata Ruang Fisik Desa Berencana

  Desa Berencana Lingkup pemikiran perencanaan tata ruang fisik desa adalah :

1. Perencanaan desa dalam lingkup regional, yang harus dipertimbangkan adalah :

  • Hubungan antar desa (intra regional)
  • Hubungan antar wilayah (inter regional)
  • Penempatan desa dalam kaitannya dengan strategi pengembangan wilayah
  • Pemikiran hirarki desa sesuai fungsi dan peranannya sebagai pusat pengembang dari suatu wilayah ekonomi
  • Pemikiran desa yang dihubungkan dengan usaha-usaha pelestarian lingkungan hidup

2. Perencanaan desa secara internal, yang dipertimbangkan adalah

  • Kecenderungan perkembangan di masa yang akan datang
  • Komponen-komponen kegiatan fungsional desa yang akan dikembangkan sesuai perkembangan desa tersebut
  • Implikasi tata ruang dan tata guna lahan
  • Jaringan pergerakan lokal dan regional

  PengantarProsesPerencanaan MORFOLOGI DAN TATA RUANG DESA

  PengantarProsesPerencanaan MORFOLOGI DAN TATA RUANG DESA

  

Contoh Pola Tata Ruang

Contoh Pola Tata Ruang

  Desa Desa

  • Kawasan Karya (pertanian)

  Kawasan Karya (pertanian) Pola tata ruang ideal untuk desa Konsentrik

  Pola tata ruang ideal untuk desa linier

  PengantarProsesPerencanaan MORFOLOGI DAN TATA RUANG DESA

  PengantarProsesPerencanaan MORFOLOGI DAN TATA RUANG DESA

  

Beberapa hal yamng menguntungkan dari pola konsentrik untuk suatu

Beberapa hal yamng menguntungkan dari pola konsentrik untuk suatu

lingkungan kecil adalah antara lain : lingkungan kecil adalah antara lain :

  ► Dari segi sosial :

  Dari segi sosial :

   Dapat dipeliharanya satuan (unit) sosial yang kompak dan erat.

  Dapat dipeliharanya satuan (unit) sosial yang kompak dan erat.

   Hubungan sosial natr individu erat yang merupakan karakteristik Hubungan sosial natr individu erat yang merupakan karakteristik masyarakat desa. masyarakat desa.

  

Pengelolaan kehidupan masyarakat yang umumnya masih

Pengelolaan kehidupan masyarakat yang umumnya masih

bersifat non formil kekeluargaan masih dapat dibina dan bersifat non formil kekeluargaan masih dapat dibina dan dikembangkan. dikembangkan.

  ► Dari segi fisik :

  Dari segi fisik :

   Jarak capai ke tempat bekerja (sawah, ladang atau perikanan) Jarak capai ke tempat bekerja (sawah, ladang atau perikanan) reltif dekat reltif dekat

   Jarak capai ke pusat pelayanan kebuthan (pusat desa) relatif Jarak capai ke pusat pelayanan kebuthan (pusat desa) relatif dekat dekat

  ► Kedua hal tersebut terutama dihubungkan dengan masih

  Kedua hal tersebut terutama dihubungkan dengan masih terbatasnya sarana angkutan di desa-desa. terbatasnya sarana angkutan di desa-desa. MORFOLOGI DAN TATA RUANG DESA MORFOLOGI DAN TATA RUANG DESA PengantarProsesPerencanaan PengantarProsesPerencanaan

  Jadi secara konsepsual pola tata ruang desa yang konsentrik tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

  1. Lingkar A : Pusat desa

  • -pemerintahan
  • -pasar, warung
  • -rekreasi, olah raga
  • -balai desa
  • -puskesmas
  • -sekolah
  • -surau, mesjid
  • -KUD

  2. Lingkar B : permukiman (wisma)

  3. Lingkar C : tempat bekerja (karya) Terdiri dari sawah, ladang dan termasuk tanah pengangonan dan pekuburan.