PERBEDAAN RATA-RATA HASIL PENGUKURAN KADAR HEMOGLOBIN DENGAN MENGGUNAKAN ALAT UKUR HB SAHLI DAN HB ELEKTRIK

  

PERBEDAAN RATA-RATA HASIL PENGUKURAN KADAR HEMOGLOBIN

DENGAN MENGGUNAKAN ALAT UKUR HB SAHLI DAN HB ELEKTRIK

Diah Andriani K.

  

Indah Risnawati

Nor Asiyah

  STIKES Muhammadiyah Kudus Korespondensi: indahrisna@gmail.com

  

ABSTRAK

Anemia defisiensi besi merupakan salah satu gangguan yang paling sering terjadi selama

kehamilan. Anemia pada kehamilan merupakan masalah besar yang berdampak buruk terhadap kehamilan

maupun persalinan baik bagi ibu dan bayinya serta memerlukan penanganan hati-hati, termasuk pemeriksaan

untuk mencari penyebab. Zat besi merupakan bahan baku pembuat sel darah merah. Ibu hamil mempunyai

tingkat metabolisme yang tinggi misalnya untuk membuat jaringan tubuh janin, membentuknya menjadi organ

dan juga untuk memproduksi energi agar ibu hamil bisa tetap beraktifitas normal sehari-hari (Sin sin, 2010).

Hemoglobin adalah parameter yang digunakan secara luas untuk menetapkan prevalensi anemia. Hb merupakan

senyawa pembawa oksigen pada sel darah merah. Hemoglobin dapat diukur secara kimia dan jumlah Hb/ dl

darah dapat digunakan sebagai indeks kapasitas pembawa oksigen pada darah. Kandungan hemoglobin yang

rendah dengan demikian mengindikasikan anemia.

  Penelitian ini merupakan penelitian merupakan analitik komparatif dengan pendekatan cross-

sectional yang menilai perbedaan hasil ukur alat pemeriksaan hemoglobin Hb sahli dan alat Hb elektrik. Dalam

penelitian ini 1 responden di lakukan pemeriksaan 2 kali dengan alat pengukur hemoglobin yang berbeda dalam

sekali waktu.

  Hasil presentase perbedaan rerata pemeriksaan Hb sahli dengan Hb elektrik terhadap kadar hemoglobin

pada ibu hamil dengan selisih rerata 1,20 yaitu (11,8 %) lebih besar daripada responden dengan selisih rerata

yang lainnya. presentase perbedaan rerata pemeriksaan Hb sahli dengan Hb elektrik terhadap kadar hemoglobin

pada ibu hamil dengan selisih rerata 1,20 yaitu (11,8 %) sedangkan lebih besar daripada responden dengan

selisih rerata yang lainnya, sedangkan selisih rerata tertinggi 6,10 yaitu (2 %).

  Pada pendertita anemia lebih sering disebut kurang darah, kadar sel darah merah atau hemoglobin

dibawah normal. Penyebabnya bisa karena kekurangan zat besi, asam folat dan vitamin B12. Tetapi yang sering

terjadi adalah anemia yang disebabkan karena kekurangan zat besi Kata Kunci : Haemoglobin,Hb Sahli,Hb Elektrik PENDAHULUAN

  Kehamilan merupakan kondisi dimana ibu memiliki resiko yang berdampak pada karena kekurangan zat besi (Fe). Anemia defisiensi besi merupakan salah satu gangguan yang paling sering terjadi selama kehamilan. Anemia pada kehamilan merupakan masalah besar yang berdampak buruk terhadap kehamilan maupun persalinan baik bagi ibu dan bayinya serta memerlukan penanganan hati-hati, termasuk pemeriksaan untuk mencari penyebab (Allen, 2000).

  Standar pelayanan kebidanan keenam membahas tentang pengelolaan anemia pada kehamilan yang bertujuan untuk menemukan anemia pada kehamilan secara dini dan melakukan tindak lanjut yang memadai untuk mengatasi anemia sebelum persalinan berlangsung. Selama proses bidan harus memeriksa kadar Hb pada kunjungan pertama dan minggu ke-28, memberikan sedikitnya satu tablet zat besi selama 90 hari, penyuluhan tentang gizi zat besi, memberikan ibu hamil terduga anemia satu tablet zat besi 2-3 kali perhari rujuk ibu dengan anemia berat, menyarankan ibu untuk konsumsi tablet zat besi 4-6 bulan postpartum (Allen, 2001).

  Hemoglobin (Hb) adalah komponen sel darah merah yang berfungsi menyalurkan oksigen ke seluruh tubuh. Jika Hb berkurang, jaringan tubuh kekurangan oksigen. Oksigen diperlukan tubuh untuk bahan bakar proses metabolisme. Menurut Manuaba (2001), haemoglobin adalah molekul protein pada sel darah merah yang berfungsi sebagai media transport oksigen dari paru-paru. Kandungan zat besi yang terdapat dalam hemoglobin membuat darah berwarna merah (Ethiopia, 2004).

  Zat besi merupakan bahan baku pembuat sel darah merah. Ibu hamil mempunyai tingkat metabolisme yang tinggi misalnya untuk membuat jaringan tubuh janin, membentuknya menjadi organ dan juga untuk memproduksi energi agar ibu hamil bisa tetap beraktifitas normal sehari-hari (Sin sin, 2010). Hemoglobin adalah parameter yang digunakan secara luas untuk menetapkan prevalensi anemia. Hb merupakan senyawa pembawa oksigen pada sel darah merah. Hemoglobin dapat diukur secara kimia dan jumlah Hb/ dl darah dapat digunakan sebagai indeks kapasitas pembawa oksigen pada darah. Kandungan hemoglobin yang rendah dengan demikian mengindikasikan anemia (Ames, 2001).

  Pada pemeriksaan dan pengawasan haemoglobin dapat dilakukan dengan mengunakan metode sahli yang dilakukan minimal 2 kali selama kehamilan yaitu trimester I (umur kehamilan sebelum 12 seminggu) dan trimester III (umur kehamilan 28 sampai 36 sulfahemoglobin.

  Hanya ada 2 metode yang dapat diterima dalam hemoglobinometri klinik, yaitu oksihemoglobin, dan sianmethemoglobin. Keduanya merupakan cara spektrofotometrik. Metode oksihemoglobin hanya mengukur semua hemoglobin yang dapat diubah menjadi oksihemoglobin, sedang karboksihemoglobin dan senyawa hemoglobin yang lain tidak terukur.Internasional Committe for Standarization in Hematology (ICSH) merekomendasikan metode sianmethemoglobin, sebab selain mudah dilakukan juga mempunyai standar yang stabil dan hampir semua jenis hemoglobin terukur kecuali sulfahemoglobin (Allen, 2001)

  Metode yang paling sering digunakan di laboratorium dan paling sederhana adalah metode Sahli, dan yang lebih canggih adalah metode sianmethemoglobin, pemeriksaan Hb elektrik. Pada metode Sahli, hemoglobin dihidrolisis dengan HCl menjadi globin ferroheme.

  

Ferroheme oleh oksigen yang ada di udara dioksidasi menjadi ferriheme yang segera bereaksi

  dengan ion CI membentuk ferrihemechlorid yang juga disebut hematin atau hemin yang berwarna coklat. Warna yang terbentuk ini dibandingkan dengan warna standar (hanya dengan mata telanjang). Untuk memudahkan perbandingan warna standar dibuat konstan, yang diubah adalah warna hemin yang terbentuk. Perubahan warna hemin dibuat dengan cara pengenceran sedemikian rupa sehingga warnanya sama dengan warna standar (de la Calle, 2003)

  Konsekuensi yang merugikan bagi kesehatan mempengaruhi orang-orang dengan derajat bervariasi kemakmuran dan dari semua kelompok umur, terutama wanita usia subur

  1

  dan anak-anak . Sekitar dua miliar orang yang kekurangan zat besi, dengan setengah dari mereka memanifestasikan tanda-tanda klinis anemia (Allen, 2000). Status mikronutrien dari populasi berisiko tinggi baru-baru ini mendapat perhatian luas karena merugikan mempengaruhi hasil kehamilan, kemampuan kerja, kapasitas intelektual, dan kekebalan, termasuk sosial ekonomi (Allen, 2001).

  Anemia dikarenakan dari faktor non-gizi, seperti perdarahan, infeksi, penyakit kronis, atau toksisitas obat, dan dari yang gizi, termasuk kekurangan zat besi, vitamin tertentu, tembaga, dan protein (Gu L, et all, 2002). Kekurangan zat besi tetap menjadi penyebab utama terjadinya anemia adalah kekurangan gizi yang paling luas di dunia ini. Diperkirakan bahwa pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalisasikan kesehatanmental dan fisik ibu hamilsehingga mampu menghadapi persalinan, kala nifas, persiapan memberikan ASI dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar.Dalam pelayanan Antenatal Care (ANC) pada dasarnya ibu hamil seharusnya mendapatkan pelayanan pemeriksaan kadar hemoglobin.Pada pemeriksaan dan pengawasan.hemoglobin dapat dilakukan minimal 2 kali selama kehamilan yaitu trimester I dan III. Pemeriksaan kadar hemoglobin bertujuan untuk mendeteksi kejadian

  Bidan merupakan salah satu tenaga kesehatan yangmemiliki posisi anemia pada ibu hamil.

penting dan strategis terutama dalam penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) danangka kesakitan

dan kematian Bayi (AKB). Bidan memberikan pelayanan kebidananyang berkesinambungan dan

paripurna, berfokus pada aspek pencegahan, promosi denganberlandaskan kemitraan dan

pemberdayaan masyarakat bersama-sama dengan tenagakesehatan lainnya untuk senantiasa siap

melayani siapa saja yangmembutuhkannya, kapan dan dimanapun dia berada. Untukmenjamin

kualitas tersebutdiperlukan suatu standar profesi sebagai acuan untuk melakukan segala tindakan

dan asuhan yang diberikan dalam seluruh aspek pengabdian profesinya kepada individu, keluarga

dan masyarakat, baik dari aspek input, proses dan output. Kesehatan ibu hamil dapat dicapai jika

kehamilan diperiksa secara teratur dan resiko yang ditemukan ditangani secara

memadai.Tindakan yang diberikanoleh petugas kesehatan (bidan) pada saat pemeriksaan

kehamilan akan sangat banyak berpengaruhterhadap kesehatan ibu dan janin yang dikandungnya

karena dengan pemeriksaan yang lengkap akan mudah mendeteksi kelainankelainan yang

mungkin terjadi kurangnya kadar haemoglobin dalam kehamilan dapat menyebabkan

  Abortus,Partus imatur/ prematur,Kelainan kongenital, Perdarahan antepartum., Gangguan pertumbuhan janin dalam rahim, Kematian perinatal (Hidar et all, 2003).

  METODE PENELITIAN Studi pengaturan dan desain

  Penelitian ini merupakan penelitian merupakan analitik komparatif dengan pendekatan

  

cross-sectional yang menilai perbedaan hasil ukur alat pemeriksaan hemoglobin Hb sahli

  dan alat Hb elektrik. Dalam penelitian ini 1 responden di lakukan pemeriksaan 2 kali dengan alat pengukur hemoglobin yang berbeda dalam sekali waktu. Kriteria Inklusinya adalah Ibu hamil ≥ 28 minggu berdasarkan penghitungan HPHT, Ibu yang bersedia di periksa kadar pemeriksaan ANC di BPM Nor Asiyah Karangampel RT.4 RW 3 Kaliwungu Kudus. Ukuran sampel ditentukan berdasarkan rumus uji hipotesis beda proporsi.

  Jenis data yang dipergunakan dalam penelitian ini berasal dari data primer. Data diperoleh dengan cara melakukan intervensi langsung kepada pasien berupa pengambilan darah melalui tusukan lancet pada jari pasien, kemudian darah akan diambil untuk di periksa dengan menggunakan Hb sahli dan dengan alat Hb elektrik.

  Penelitian mengenai perbedaan hasil ukur antara Hb sahli dengan Hb Elektrik terhadap kadar hemoglobin pada ibu hamil, di lakukan di BPS Nor Asiyah dengan alamat praktik Desa Karangampel 4/3 Kaliwungu Kudus. Dilaksanakan pada bulan Agustus-Oktober 2014 dengan alat Hb Sahli dan Hb Elektrik sebagai alat pengumpul data penelitian. Hasil ukur yang diperoleh meliputi karakteristik responden: Umur, tingkat pendidikan, tingkat gravida serta perbedaan rerata pemeriksaan Hb sahli dengan Hb elektrik terhadap kadar hemoglobin pada ibu hamil.

  A. Karakteristik responden.

  Dari 51 responden ibu hamil diperoleh data karakteristik sebagai berikut:

  1. Berdasarkan umur responden

  Tabel 1 Distribusi frekuensi berdasarkan umur responden di BPS Nor Asiyah Umur (tahun) Frekuensi Presentase (%)

  < 20 1 2,0 21-25 17 33,3 26-30 20 39,2 31-35 11 21,5

  >35 2 4,0

  Total 51 100

  Tabel 1 Menunjukkan bahwa presentase umur responden antara 26-30 tahun adalah

  Tabel 2 Distribusi frekuensi berdasarkan tingkat pendidikan responden di BPS Nor Asiyah Pendidikan Frekuensi Presentase (%)

  SD 12 23,5 SMP 18 35,3

  SMA/SMU 16 31,4 PT 5 9,8

  Total 51 100

  Tabel 2 Menunjukkan bahwa presentase tingkat pendidikan responden SMP adalah (35,3 %) lebih besar daripada responden yang tamat Perguruan Tinggi (PT) yaitu (9,8 %).

  3. Berdasarkan tingkat gravida responden

  Tabel 3 Distribusi frekuensi berdasarkan tingkat gravida responden di BPS Nor Asiyah

Gravida Frekuensi Presentase (%)

  1 22 43,1

  2 22 43,1

  3 6 11,8

  4 1 2,0

  Total 51 100

  Tabel 3 Menunjukkan bahwa presentase tingkat gravida responden Gravida 1 dan 2 besarnya sama yaitu (43,1 %) lebih besar daripada responden yang Gravida 4 yaitu (2,0%). Analisis data yang didapatkan dari perbedaan rerata pemeriksaan Hb sahli dengan Hb elektrik terhadap kadar hemoglobin pada ibu hamil dengan menggunakan distribusi frekuensi adalah sebagai berikut.

  sahli dengan Hb elektrik terhadap kadar hemoglobin pada ibu hamil responden di BPS Nor Asiyah Perbedaan rerata pemeriksaan Hb sahli dengan Hb elektrik Frekuensi Presentase (%) ,10 1 2,0 ,20

  1 2,0 ,40 1 2,0 ,50 3 5,9 ,60 2 3,9 ,80 1 2,0 ,90 1 2,0 1,10 2 3,9 1,20 6 11,8 1,30 1 2,0 1,40 1 2,0 1,50 1 2,0 1,60 1 2,0 1,70 1 2,0 2,00 2 3,9 2,10 1 2,0 2,30 1 2,0 2,40 2 3,9 2,60 1 2,0 2,70 1 2,0 2,90 2 3,9 3,20 1 2,0 3,30 1 2,0 3,40 1 2,0 3,70 3 5,9 3,80 2 3,9 4,00 1 2,0 4,10 2 3,9 5,20 1 2,0 5,50 3 5,9 5,80 2 3,9 6,10 1 2,0

  Total 51 100 dengan Hb elektrik terhadap kadar hemoglobin pada ibu hamil dengan selisih rerata 1,20 yaitu (11,8 %) lebih besar daripada responden dengan selisih rerata yang lainnya.

  PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh pada tabel

  4 Distribusi frekuensi berdasarkan perbedaan rerata pemeriksaan Hb sahli dengan Hb elektrik terhadap kadar hemoglobin pada ibu hamil responden di BPS Nor Asiyah Menunjukkan bahwa presentase perbedaan rerata pemeriksaan Hb sahli dengan Hb elektrik terhadap kadar hemoglobin pada ibu hamil dengan selisih rerata 1,20 yaitu (11,8 %) sedangkan lebih besar daripada responden dengan selisih yaitu (2 %). rerata yang lainnya, sedangkan selisih rerata tertinggi 6,10

  Hemoglobin adalah protein yang kaya akan zat besi. Memiliki afinitas (daya gabung) terhadap oksigen dan dengan oksigen itu membentuk oxihemoglobin di dalam sel darah merah. Dengan melalui fungsi ini maka oksigen dibawa dari paru-paru ke jaringan- jaringan.Hemoglobin merupakan senyawa pembawa oksigen pada sel darah merah.

  Hemoglobin dapat diukur secara kimia dan jumlah Hb/100 ml darah dapat digunakan sebagai indeks kapasitas pembawa oksigen pada darah. Hemoglobin adalah kompleks protein-pigmen yang mengandung zat besi. Kompleks tersebut berwarna merah dan terdapat didalam eritrosit. Sebuah molekul hemoglobin memiliki empat gugus haeme yang mengandung besi fero dan empat rantai globin Hemoglobin adalah suatu senyawa protein dengan Fe yang dinamakan conjugated protein. Sebagai intinya Fe dan dengan rangka protoperphyrin dan globin (tetra phirin) menyebabkan warna darah merah karena Fe ini.

  Kadar hemoglobin ialah ukuran pigmenrespiratorik dalam butiran-butiran darah merah (Costill, 1998). Jumlah hemoglobin dalam darah normal adalah kira-kira 15 gram setiap 100 berdasarkan umur dan jenis kelamin.

  Pada metode Sahli, hemoglobin dihidrolisi dengan HCl menjadi globin ferroheme. Ferroheme oleh oksigen yang ada di udara dioksidasi menjadi ferriheme yang akan segera bereaksi dengan ion Cl membentuk ferrihemechlorid yang juga disebut hematin atau hemin yang berwarna cokelat. Warna yang terbentuk ini dibandingkan dengan warna standar (hanya dengan mata telanjang). Untuk memudahkan perbandingan, warna standar dibuat konstan, yang diubah adalah warna hemin yang terbentuk. Perubahan warna hemin dibuat dengan cara pengenceran sedemikian rupa sehingga warnanya sama dengan warna standar. Karena yang membandingkan adalah dengan mata telanjang, maka subjektivitas sangat berpengaruh. Di samping faktor mata, faktor lain, misalnya ketajaman, penyinaran dan sebagainya dapat mempengaruhi hasil pembacaan. Meskipun demikian untuk pemeriksaan di daerah yang belum mempunyai peralatan canggih atau pemeriksaan di lapangan, metode sahli ini masih memadai dan bila pemeriksaannya telat terlatih hasilnya dapat diandalkan. Pada pendertita anemia lebih sering disebut kurang darah, kadar sel darah merah atau hemoglobin dibawah normal. Penyebabnya bisa karena kekurangan zat besi, asam folat dan vitamin B12. Tetapi yang sering terjadi adalah anemia yang disebabkan karena kekurangan zat besi. Anemia defisiensi besi adalah anemia yang disebabkan oleh kurangnya zat besi dalam tubuh, sehingga kebutuhan zat besi untuk eritropoesis tidak cukup, yang ditandai dengan gambaran sel darah merah hipokrom-mikrositer, kadar besi serum dan jenuh transferin menurun, kapasitas ikat besi total meninggi dan cadangan besi dalam sumsum tulang serta ditempat yang lain sangat kurang atau tidak ada sama sekali

  Allen LH. Anemia and iron deficiency: effects on pregnancy outcome. Am J Clin Nutr. 2000;71:1280S–4S. [ PubMed ] World Health Organization. Iron deficiency anemia: assessment, prevention and control. A guide for programme managers. Geneva: World Health Organization; 2001. p. 114. (WHO/NHD/01.3).

  Allen L, Casterline-Sabel J. Prevalence and causes of nutritional anemias. In: Ramakrishnan U, editor. Nutritional anemias. Boca Raton, FL: CRC Press; 2001. pp. 7–21. Ethiopia. Federal Ministry of Health. National guideline for control and prevention of micronutrient deficiencies. Addis Ababa: Family Health Department, Federal Ministry of Health, Government of Ethiopia; 2004. p. 26. Zhang SM, Willett WC, Selhub J, Hunter DJ, Giovannucci EL, Holmes MD, et al. Plasma folate, vitamin B6, vitamin B12, homocysteine, and risk of breast cancer. J Natl Cancer Inst. 2003;95:373–80. [ PubMed ] de la Calle M, Usandizaga R, Sancha M, Magdaleno F, Herranz A, Cabrillo E.

  Homocysteine, folic acid and B-group vitamins in obstetrics and gynaecology. Eur J Obstet Gynecol Reprod Biol. 2003;107:125–34. [ PubMed ] Gu L, Wu J, Qiu L, Jennings CD, Li GM. Involvement of DNA mismatch repair in folate deficiency-induced apoptosis small star, filled. J Nutr Biochem. 2002;13:355–63.

  [ PubMed ] Ames BN. DNA damage from micronutrient deficiencies is likely to be a major cause of cancer. Mutat Res. 2001;475:7–20. [ PubMed Haidar J, Muroki NM, Omwega AM, Ayana G. Malnutrition and iron deficiency in

  Leveno KJ, Cunningham FG, Gant NF, Alexander JM, Bloom SL, Casey BM, et al., editors. Williams Obstetrics Jakarta: EGC; 2003.

  

L R, GML G, LG C. Treatments for Iron-deficiency Anemia in Pregnancy (Review). Cochrane

Database of Systematic Review. 2007(2).

  Haider BA, Olofin I, Wang M, Spiegelman D, Ezzati M, Fawzi WW. Anaemia, Prenatal Iron

Use, and Risk of Adverse Pregnancy Outcomes: Systematic Review and Meta-Analysis. British

Medical Journal. 2013.

Kozuki N, Lee AC, Katz J. Moderate to Severe, but Not Mild, Maternal Anemia Is Associated

with Increased Risk of Small-for-Gestational-Age Outcomes1–3. The Journal of Nutrition. 2012.

Lubis Z, Tarumingkeng RC, Coto Z. Status Gizi Ibu Hamil Serta Pengaruhnya Terhadap Bayi

yang Dilahirkan. Bogor Institut Pertanian Bogor; 2003.

  Levono KJ, Cunningham FG, Gant NF, Alexander JM, Bloom SL, Casey BM, et al., editors. William Obstetri : Panduan Ringkas Jakarta: EGC; 2003.

  

H.Allen L. Anemia and Iron Deficiency : Effect on Pregnancy Outcome. The American Journal

of Clinical Nutrition. 2000;71.

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) TENTANG KANKER LEHER RAHIM DENGAN PELAKSANAAN DETEKSI DINI DENGAN METODE INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI KELURAHAN KANDRI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GUNUNG PATI KOTA SEMARANG

0 0 8

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PENDIDIKAN DENGAN PERAWATAN POST PARTUM PADA IBU NIFAS DI BPM NY. NUR AENI FARIDA Am.Keb GUNUNG PATI SEMARANG

0 0 9

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DI RUANG BBRT RSUP Dr. KARIADI SEMARANG TAHUN 201

0 0 24

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KADARZI DAN PMT DENGAN STATUS GIZI BALITA USIA 1-3 TAHUN DI POSYANDU SEKAR TANJUNG BANARAN KEL. SEKARAN KEC. GUNUNGPATI KOTA SEMARANG

0 0 19

PENGARUH KOMBINASI VITAMIN C DAN E TERHADAP KADAR FOLLICLE STIMULATING HORMONE (FSH) PADA TIKUS YANG TERPAPAR MONOSODIUM GLUTAMATE (MSG)

0 0 11

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI POLIO DENGAN KEPATUHAN IBU MELAKSANAKAN IMUNISASI POLIO PADA BAYI DI DESA KRAGAN GONDANGREJO KARANGANNYAR.

0 0 10

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN SUSU FORMULA DENGAN PRAKTEK PEMBERIAN SUSU FORMULA PADA BAYI USIA 7-12 BULAN DI PUSKESMAS NGEMPLAK SIMONGAN

0 1 11

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN (KTD) DENGAN SIKAP TERHADAP ABORSI DI KELURAHAN NGEMPLAK SIMONGAN KOTA SEMARANG

0 0 11

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG TEKNIK PEMBERIAN AIR SUSU DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN DIARE PADA NEONATUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LEBDOSARI KOTA SEMARANG Rizki Lestari Widia Larasati Widyah Setiyowati) Lingga Kurniati) )Akademi kebidanan Abdi Husad

0 0 14

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA PADA BALITA USIA 1-5 TAHUN DI PUSKESMAS CANDI LAMA KECAMATAN CANDISARI KOTA SEMARANG Defi Ratnasari Ari Murdiati) Frida Cahyaningrum) )Akademi kebidanan Abdi Husada Semarang Korespondensi: ari.murdiatiyahoo.c

0 0 10