HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PENDIDIKAN DENGAN PERAWATAN POST PARTUM PADA IBU NIFAS DI BPM NY. NUR AENI FARIDA Am.Keb GUNUNG PATI SEMARANG

  

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PENDIDIKAN DENGAN

PERAWATAN POST PARTUM PADA IBU NIFAS DI BPM NY. NUR AENI FARIDA

Am.Keb GUNUNG PATI SEMARANG

  Annis Satukhilmiyah Tatik Indrawati*)

  • )Akademi Kebidanan Abdi Husada Semarang Korespondensi :abdi_husada@yahoo.co.id

  

ABSTRAK

  AKI di Indonesia masih cukup tinggi, berdasarkan SDKI tahun 2007 AKI di Indonesia sebesar 228/100.000 KH. Salah satu penyebab dari kematian ibu maternal adalah komplikasi yang terjadi saat masa nifas.

  Masa nifas (puerperium) adalah masa yang dimulai setelah plasenta plasenta keluar dan berakhir ketika ala-alat kandungan kembali seperti keadaan semula (sebelum hamil). Perwatan masa nifas mengacu pada pelayanan medis dan keperawatan yang diberikan kepada wanita selama masa nifas, yakni periode 6 minggu setelah melahirkan, dimulai dari akhir persalinan dan berakhir sampai kembalinya organ-organ reproduksi seperti keadaan sebelum hamil

  Penelitian ini dilakukan pada bulan Julil 2013 di BPM Ny. Nur Aeni Faridai, Am.Keb menggunakan jenis penelitian kolerasi dengan pendekatan retrospectif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu nifas yang berkunjung di BPM Ny. Nur Aeni Farida Am.Keb. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan simple random

  

sampling yang berjumlah 47 responden. Penelitian ini menggunakan uji analisis univariat dan

bivariat.

  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar ibu nifas tingkat pendidikannya dasar maka pengetahuan ibu nifas masih kurang sebanyak 23 (48,94%) responden dan sebagian besar ibu nifas pengetahuannya masih kurang maka perawatan post partumnya tidak baik sebanyak 27 (57,45%) responden. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa sebagian besar responden yang perawatan post partum tidak baik saat masa nifas yaitu sebanyak 22 (46,8%) responden. Ada hubungan antara tingkat pengetahuan da pendidikan dengan perawatan post partum pada ibu nifas di BPM Ny. Nur Aeni Farida Am.Keb Semarang dengan p value sebesar 0,000.

  Saran yang dapat diberikan kepada masyarakat khususnya bagi ibu nifas dapat meningkatkan pengetahuan tentang perawatan post partum. Kata Kunci : Pengetahuan, Pendidikan, Perawatan Post Partum

  PENDAHULUAN

  Masa nifas (puerperium) adalah masa yang dimulai setelah plasenta keluar dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti semula (sebelum hamil). Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu. Selama masa pemulihan tersebut berlangsung, ibu akan mengalami banyak perubahan, baik secara fisik maupun psikologis. (Sulistyawati, 2009) Masa ini merupakan masa yang cukup penting bagi tenaga kesehatan untuk selalu melakukan pemantauan karena pelaksanaan yang kurang maksimal dapat menyebabkan ibu mengalami berbagai masalah, bahkan dapat berlanjut pada komplikasi masa nifas, seperti sepsis puerperalis. Adanya permasalahan pada ibu akan berimbas juga kepada kesejahtaraan bayi yang dilahirkan karena bayi tersebut tidak akan mendapatkan perawatan maksimal dari ibunya. Dengan demikian, angka morbiditas dan mortalitas bayi pun akan semakin meningkat (Sulistyawati, 2009).

  Tingkat perawatan post partum yang tidak baik juga terkait dengan tingkat pengetahuan yang kurang dan pendidikan yang rendah. Tindakan yang didasari ilmu pengetahuan akan lebih baik daripada perilaku yang tidak didasari ilmu pengetahuan. Dengan demikian pengetahuan sangat berkaitan dengan pendidikan yang diterima oleh keluarga melalui tingkatan dan tahapan tertentu dan diakui dan dikukuhkan dengan keterangan atau bukti tamat belajar (Notoadtmojo, 2005).

  Jumlah ibu nifas di Negara Indonesia pada tahun 2012 mencapai 4.902.585 (Depkes RI, 2012). Jumlah ibu nifas dari Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah tahun 2012 tercatat ibu nifas berjumlah 591.963. Dari data dinas kesehatan Kota Semarang tahun 2012 tercatat ibu nifas berjumlah 27.032. Dari data dinas kesehatan puskesmas gunung pati tahun 2012 tercatat ibu nifas berjumlah 675. Dari data puskesmas gunung pati BPM Ny. Nur Aeni Farida Am.Keb tahun 2012 tercatat ibu nifas berjumlah 90.

  Peneliti melakukan studi pendahuluan di BPM Ny. Nur Aeni Farida Am.Keb, dari 10 orang ibu nifas 3 orang diantaranya mengemukakan mengetahui tentang perawatan post partum dan 7 orang ibu nifas belum mengetahui tentang perawatan post partum.

  Berdasarkan latar belakang diatas maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dan pendidikan dengan perawatan post partum di BPM Ny. Nur Aeni Farida Am.Keb.

METODE PENELITIAN

  Penelitian ini menggunakan rancangan retrospective yaitu penelitian yang berusaha untuk melihat ke belakang (Notoatmojo, 2007). Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kolerasi. yaitu penelitian dengan cara menghubungkan kedua variabel antara variabel independen dengan variabel dependen (Hidayat, 2009). Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah ibu nifas yang berkunjung di BPM Ny. Nur Aeni Farida Am.Keb Gunung Pati Semarang sebanyak 90 orang pada bulan Januari-Maret 2013. Jumlah sampel dihitung dengan perhitungan rumus didapatkan 48 responden yang diambil menggunakan tehnik Simple Random Sampling (Alimul, 2007).

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

  Hasil Penelitian

  1. Gambaran Umum Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2013 di BPM Ny. Nur Aeni Farida

  Am.Keb Semarang. sampel dalam penelitian ini menggunakan simple random

  sampling yaitu pengambilan sampel secara acak sebanyak 47 orang. Yang terdiri atas

  umur di bawah 20 tahun sebanyak 24 orang, umur 21 - 30 tahun sebanyak 14 orang dan umur di atas 30 tahun sebanyak 9 orang. Responden dengan pendidikan dasar (SD dan SMP) sebanyak 23 orang, pendidikan menengah sebanyak 14 orang dan pendidikan tinggi sebanyak 10 orang. Sedangkan responden yang bekerja sebagai ibu rumah tangga (tidak bekerja) sebanyak 16 orang, bekerja sebagai buruh sebanyak 19 orang, bekerja sebagai wiraswasta sebanyak 10 orang dan yang bekerja sebagai PNS sebanyak 2 orang.

  2. Analisa Univariat

  a. Pengetahuan Tabel 1 distribusi frekuensi responden berdasarkan pengetahuan

  Frekuensi Pengetahuan

  N % Kurang 27 57,4 Cukup 14 29,8 Baik 6 12,8 Jumlah 47 100

  Berdasarkan tabel 4.4 tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden pengetahuannya kurang yaitu sebanyak 27 (57,45%) responden.

  b. Pendidikan Tabel 2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pendidikan

  Pendidikan Jumlah % Pendidikan Dasar 23 48,9 Pendidikan Menengah 14 29,8 Perguruan Tinggi 10 21,3 Total 47 100

  Berdasarkan tabel di atas diperoleh informasi bahwa sebagian besar responden pada tingkat pendidikan dasar sebanyak 23 (48,9%) responden.

  15

  8 27,7

  13

  Sangat tidak baik 4 8,5 Tidak baik 22 46,8 baik sangat baik

  Perawatan post partum Frekuensi N %

  Berdasarkan tabel 4 diatas menunjukkan bahwa dari 27 responden, sebanyak 21 (44,68%) responden yang perawatan post partum tidak baik karena pengetahuannya kurang dibandingkan dengan perawatan post partum yang baik

  p value = 0,000, expect count less than 5 = 75%

  44.68 47 100

  21

  55.32

  26

  42.55 Jumlah

  20

  31.91

  10.64

  c. Perawatan Post Partum Tabel 3 distribusi frekuensi responden berdasarkan perawatan post partum

  5

  57.45 Baik + Cukup

  27

  12.77

  6

  44.68

  21

  Kurang

  Total STB+TB SB+B N % N % N %

  Pengetahuan Perawatan Post Partum

  a. Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Perawatan Post Partum pada Ibu Nifas Tabel 4. Hubungan tingkat pengetahuan dengan perawatan post partum pada ibu nifas di BPM Ny.Nur Aeni Farida Am.Keb Semarang

  3. Analisa Bivariat

  Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan bahwa sebagian besar responden tingkat perawatan post partum tidak baik yaitu sebanyak 22 (46,8%) responden.

  17,0 Jumlah 47 100

  (10,64%) responden yang perawatan post partum yang tidak baik karena pengetahuannya cukup dibandingkan dengan perawatan post partum yang baik karena pengetahuannya juga baik sebanyak 15 (31,91%) responden.

  Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan Chi square yang dilakukan terhadap hubungan pengetahuan dengan perawatan post partum pada ibu nifas di BPM Ny. Nur Aeni Farida Am.Keb Semarang, didapatkan hasil Chi

  square sebesar 12,948 dengan p value sebesar 0,000. Nilai p value lebih kecil

  dari 0,05 (0,000 < 0,05), sehingga Ha diterima dan Ho ditolak. Hal ini berarti bahwa “ada hubungan pengetahuan dengan perawatan post partum pada ibu nifas di BPM Ny. Nur Aeni Farida Am.Keb Semarang”.

  b. Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Perawatan Post Partum Tabel 5. Hubungan tingkat pendidikan dengan perawatan post partum pada ibu nifas di BPM Ny.Nur Aeni Farida Am.Keb Semarang

  Perawatan Post Partum Total

  Pendidikan STB + TB SB + B N % N % N %

  Pendidikan Dasar 20 42,5 3 6,38 23 48,94 Pendidikan Menengah 5 10,6 9 19,14 14 29,79 Pendidikan Tinggi 1 2,12 9 19,14 10 21,28 Jumlah 26 55,3 21 44,7 47 100

  Berdasarkan tabel 4.7 diatas menunjukkan bahwa dari 23 responden, sebanyak 20 (42,5%) responden mengalami perawatan post partum tidak baik karena pendidikannya dasar dibandingkan dengan perawatan post partum yang baik sebanyak 3 (6,38%) responden. Sedangkan dari 14 responden, sebanyak 5 (10,6%) responden mengalami perawatan post partum yang tidak baik karena pendidikan menengah dibandingkan dengan perawatan post partum yang baik sebanyak 9 (19,14%) responden. Dan dari 10 responden, sebanyak 1 (2,12%) responden mengalami perawatan post partum yang tidak baik karena pendidikan tinggi dibandingkan dengan perawatan post partum yang baik sebanyak 9 (19,14%) responden.

  Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan Chi square yang dilakukan terhadap hubungan pendidikan dengan perawatan post partum pada ibu nifas di BPM Ny. Nur Aeni Farida Am.Keb Semarang, didapatkan hasil Chi square sebesar 19,800 dengan p value sebesar 0,000. Nilai p value lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05), sehingga Ha diterima dan Ho ditolak. Hal ini berarti bahwa “ada hubungan pendidikan dengan perawatan post partum pada ibu nifas di BPM Ny. Nur Aeni Farida Am.Keb Semarang”. Pembahasan

  1. Pengetahuan Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa sebagian besar responden yang memiliki pengetahuan kurang yaitu sebanyak 27 (57,45%) responden dari total 47 responden. Menurut Suria Sumantri (2003), pengetahuan merupakan segenap apa yang diketahui tentang sesuatu objek tertentu termasuk didalamnya adalah ilmu. Manusia mengembangkan pengetahuan untuk mengatasi kebutuhan demi kelangsungan hidupnya. Pengetahuan bisa dikembangkan karena manusia memiliki bahasa yang mampu mengkomunikasikan informasi dan jalan pikiran yang melatarbelakangi pikiran tersebut.

  Selain itu manusia memiliki kemampuan berpikir manurut suatu alat ukur kerangka berpikir.

  Sesuai Notoatmodjo (2005), tindakan yang didasari ilmu pengetahuan akan lebih baik daripada perilaku yang tidak didasari ilmu pengetahuan. Dengan demikian pengetahuan sangat berkaitan dengan pendidikan yang diterima oleh keluarga melalui tingkatan dan tahapan tertentu dan diakui dan dikukuhkan dengan keterangan atau bukti tamat belajar.

  2. Pendidikan Hasil penelitian berdasarkan tingkat pendidikan, sebagian besar responden pada tingkat pendidikan dasar yaitu sebanyak 23 (48,9%) responden dari 47 responden.

  Dengan tingkat pendidikan dasar tersebut pengetahuan yang dimiliki oleh para ibu nifas mengenai perawatan post partum masih kurang sehingga pada saat masa nifas seorang ibu nifas akan mengalami depresi post partum.

  Sesuai dengan pendapat Notoatmodjo (2003) bahwa tingkat pendidikan seseorang akan mempengaruhi dalam memberi respon terhadap sesuai yang datang dari luar. Orang yang berpendidikan tinggi akan memberi respon yang lebih rasional terhadap informasi yang datang dan akan berfikir sejauhmana keuntungan yang mungkin akan mereka

  Teori tersebut sesuai dengan hasil penelitian ini bahwa sebagian besar responden mempunyai tingkat pendidikan dasar, sehingga banyak respoden yang kurang mengerti cara perawatan post partum yang benar.

  3. Perawatan Post Partum Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa sebagian besar responden yang perawatan post partum tidak baik saat masa nifas yaitu sebanyak 22 (46,8%) responden dari total 47 responden

  Menurut Bahiyatun (2009, tujuan perawatan post partum masa nifas yaitu untuk Memulihkan kesehatan umum ibu, Mempertahankan kesehatan psikologis, Mencegah infeksi dan komplikasi, Memperlancar pembentukan air susu ibu (ASI), Mengajarkan ibu untuk melaksanakan perawatan mandiri sampai masa nifas selesai dan memelihara bayi dengan baik, sehingga bayi dapat mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang normal.

  4. Hubungan Pengetahuan dan Pendidikan dengan Perawatan Post Partum Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan tingkat pengetahuan dan pendidikan dengan perawatan post partum pada ibu nifas di BPM Ny. Nur Aeni Farida Am.Keb

  Semarang. Hal ini menunjukkan bahwa ibu nifas yang memiliki pengetahuan yang kurang dan pendidikan dasar maka perawatan post partum yang dilakukan saat masa nifas tidak baik.

  Menurut Saleha (2009), jenis perawatan post partum antara lain ambulasi (pergerakan), perawatan payudara, nutrisi, miksi, defekasi, perawatan perineum, senam nifas, pemeriksaan pasca persalinan dan nasehat untuk ibu post partum.

  Dalam penelitian ini membuktikan bahwa sebanyak 47 responden, pada perawatan post partum kategori kurang dengan tingkat pengetahuan dengan kategori kurang sebanyak 27 (57,45%) responden. Sedangkan pada perawatan post partum kategori kurang dengan tingkat pendidikan dasar sebanyak 23 (48,94%) responden. Hal ini membuktikan bahwa semakin baik pengetahuan orangtua dan semakin tinggi tingkat pendidikannya maka akan semakin baik pula cara perawatan post partum saat masa nifas.

  KESIMPULAN

  1. Dari 47 ibu nifas sebagian besar tingkat pendidikannya dasar maka pengetahuan ibu nifas masih kurang sebanyak 23 (48,94%) responden.

  2. Dari 47 ibu nifas sebagian besar pengetahuannya masih kurang maka perawatan post partumnya tidak baik sebanyak 27 (57,45%) responden.

  3. Ada hubungan antara tingkat pengetahuan dan pendidikan dengan perawatan post partum pada ibu nifas. Dengan nilai p value 0,000, dimana nilai p value lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05).

  KEPUSTAKAAN

  Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta Budiarto, Eko. 2002. Biostatiska Untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat.

  Jakarta:EGC. Dhyanti dan Mukti. 2009. Asuhan Nifas. Jakarta : Rineka Cipta. Dinkes. 2004. Modul Asuhan Kebidanan. Semarang : Dinkes Propinsi Jateng Dinkes. 2009. Profil kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Semarang : Dinkes Hidayat, A. Aziz Alimul. 2009. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data.

  Jakarta : Salemba Medika. Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

  Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Teori & Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Manusia. Yogyakarja : Nuha Medika. Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba. Prawihardjo, Sarwono, 2006. Ilmu Kebidanan, Jakarta:YBP-SP Saifuddin. 2002. Perawatan Masa Nifas. Jakarta : Salemba Medika.. Saleha, Sitti. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika. Silvinna, Stright, Anisa, Ambarwati, Anggraini. 2009. Perawatan Masa Nifas. Yogyakarta: Fitramaya. Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta. Wawan, A dan Dewi, M. 2010. Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Manusia. Yogyakarta : Nuha Medika.

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PASANGAN USIA SUBUR TENTANG KB SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN KESEHATAN KB DI BPM KECAMATAN GUNUNGPATI KOTA SEMARANG

0 0 10

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG IMUNISASI TETANUS TOKSOID DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA DI PUSKESMAS ROWOSARI KOTA SEMARANG

0 0 13

PERBEDAAN BERAT BADAN SEBELUM DAN SELAMA PEMAKAIAN KB SUNTIK 3BULAN DENGAN LAMA PEMAKAIAN LEBIH DARI 1 TAHUN DI BPM KECAMATAN TOROH KABUPATEN GROBOGAN Indah Cahyani Titik Kurniawati) )Akademi kebidanan Abdi Husada Semarang Korespondensi : abdi_husadayahoo

0 0 12

PERBEDAAN USIA MENARCHE PADA REMAJA PUTRI SDN 2 PEGULON DAN REMAJA PUTERI TUNA GRAHITA SLB SWADAYA KABUPATEN KENDAL

0 0 8

HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN GANGGUAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA MAHASISWA AKBID ABDI HUSADASEMARANG SEMESTER II TINGKAT 1 TAHUN AKADEMIK 2012/2013

0 0 16

HUBUNGAN LAMA PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK 3 BULAN DENGAN KEJADIAN KENAIKAN BERAT BADAN DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI KOTA SEMARANG

0 0 7

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMILIHAN METODE KONTRASEPSI IUD DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI KECAMATAN GUNUNGPATI KOTA SEMARANG Aniswatin Sa’adah Lingga Kurniati) ) Akademi Kebidanan Abdi Husada Semarang Korespondensi : lingga_mid04yahoo.com ABSTRAK - HUBUNGA

0 0 10

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN LAMA PERSALINAN KALA 1 DI BPM NY ESTI WIJAYANTI, AM.KEB GENUK KOTA SEMARANG Ayu Fatikhah Widyah Setiyowati) ) Akademi Kebidanan Abdi Husada Semarang Korespondensi : wiwidwidyahyahoo.com ABSTRAK - HUB

0 0 17

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP REMAJA PUTRI TENTANG KEPUTIHAN FISIOLOGIS DAN PATHOLOGIS DI MTS ( MADRASAH TSANAWIYAH ) KOTA SEMARANG Novita Nining Anggraeni Fitriani Nur Damayanti) ) Universitas Muhammadiyah Semarang Korespondensi : fitrianinurdamayant

0 0 13

HUBUNGAN PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) TENTANG KANKER LEHER RAHIM DENGAN PELAKSANAAN DETEKSI DINI DENGAN METODE INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI KELURAHAN KANDRI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GUNUNG PATI KOTA SEMARANG

0 0 8