Administrasi dan Manajemen Jaringan Web

Administrasi dan Manajemen
Jaringan
“Web Server”

Oleh :
Ulinnuha Nabilah

2103141046 / 2 D3 IT-B

Tridianto Rahmanda Putra

2103141058 / 2 D3 IT-B

Dosen Pengampu :

Ferry Astika Saputra

POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA
Tahun 2015 / 2016
Tujuan
1.

2.
3.
4.

Memahami konsep web server
Mampu melakukan installasi, konfigurasi, dan uji coba web server
Mampu memahami konsep virtual host
Mampu memahami konsep

Percobaan 1 : Installasi dan Konfigurasi dasar apache web server
1. Installasi paket apache2

2. Cek service menggunakan nmap.

3. Cek web server dengan menggunakan browser lynx.

Buka web server dengan menggunakan perintah lynx http://localhost .

4. Installasi PHP5


5. Testing PHP5, dengan masuk kedalam direktori /var/www . kemudian membuat file dan
disimpan menggunakan nama index.php

Melakukan testing php, dengan membuka browser dan ketik http://localhost/index.php.

6. Installasi MySQL

7. Test service MySQL menggunakan nmap

Praktikum 2 : Membangun User Direktory
1. Buat link 2 dari mod_awailable

2. Buat file direktori public_html pada /etc/skel sehingga setiap user yang terbentuk otomatis
mempunyai file direktori public_html. Selanjutnya membuat user untuk percobaan

3. Restart apache dan jalankan browser http://localhost/`namauser

Percobaan 3 : Virtual Host
1. Ada file /etc/host tambahkan nama domain untuk akses website


2. Edit file /etc/apache2/http.conf

Tambahkan nama host, dan root direktori tempat file tiap host ketika diakses

3. Restart apache
4. Buka browser, jalankan www.xxx.com dan admin.xxx.com

Analisa
Untuk menggunakan web serverkita membutuhkan sebuah service untuk melakukan
task sebagai server, dalam hal ini digunakan apache2. Beberapa komponen juga dibutuhkan
untuk menunjuang kemampuan web serperti php dan mysql. Untuk menambahkan user
direktori agar dapat diakses web browser maka link dari dua file yaitu userdir.conf dan
userdir.load yang berada pada direktori /etc/apache2/mods-available harus dibuat dan
ditempatkan di /etc/apache2/mods-enabled. Sebuah direktori bernama public_html juga harus
dibuat terlebih dahulu, direktori ini akan menampung semua file yang ingin “dishare” dan
ditampilkan di browser. Beberapa kasus mungkin server ingin mengatur banyak URL pada
satu IP, oleh karena itu kita membutuhkan virtual host. Untuk membuat virtual host mulamula file /etc/hosts harus dikonfigurasi terlebih dahulu. File tersebut digunakan untuk
menyimpan URL dengang alamatnya berupa IP. Satu IP dapat digunakan untuk beberapa
URL. Setelah itu file /etc/apache2/http.conf harus diedit untuk menambahkan informasi
serverAdmin dan serverName virtual host beserta direktori publicnya, karena tadi sudah

dibuat direktori public_html maka direktori tersebut yang akan dipakai. Setiap perubahan file

yang menyangkut service dari apache2 maka service tersebut harus direstart untuk
mendapatkan perubahan

Pada praktikum ini. Kita mencoba melakukan koneksi dengan alamat server yang
telah dibuat sebelumnya. Kemudian, menganalisa pada wireshark mengenai proses apa saja
yang telah dilakukan ketika melakukan koneksi dengan alamat server. Dapat dilihat pada
hasil percobaan, diagram TCP flow. Terdapat koneksi establishment dari client yang
kemudian dikonfirmasi oleh server, kemudian pengiriman paket, yang terakhir yaitu koneksi
termination dari server kemudian dikonfirmasi oleh client. Pada TCP stream, merupakan isi
paket yang telah dikirim berupa teks.

Rangkuman

PIPELINE
Teknik pipeline yang diterapkan pada microprocessor, dapat dikatakan sebuah
arsitektur khusus. Ada perbedaan khusus antara model microprocessor yang tidak
menggunakan arsitektur pipeline dengan microprocessor yang menerapkan teknik ini.
Pada microprocessor yang tidak menggunakan pipeline , satu instruksi dilakukan

sampai selesai, baru instruksi berikutnya dapat dilaksanakan. Sedangkan dalam microprocessor
yang menggunakan teknik pipeline ketika satu instruksi sedangkan diproses, maka instruksi
yang berikutnya juga dapat diproses dalam waktu yang bersamaan. Tetapi, instruksi yang
diproses secara bersamaan ini, ada dalam tahap proses yang berbeda.
Jadi, ada sejumlah tahapan yang akan dilewati oleh sebuah instruksi. Misalnya sebuah
microprocessor menyelesaikan sebuah instruksi dalam 4 langkah. Ketika instruksi pertama
masuk ke langkah 2, maka instruksi berikutnya diambil untuk diproses pada langkah 1 instruksi
tersebut. Begitu pun seterusnya, ketika instruksi pertama masuk ke langkah 3, instruksi kedua
masuk ke langkah 2 dan instruksi ketiga masuk ke langkah 1.
Teknik pipeline ini menyebabkan ada sejumlah hal yang harus diperhatikan sehingga
ketika diterapkan dapat berjalan dengan baik.
Tahapan pipeline
 Mengambil instruksi dan membuffferkannya
 Ketika tahapan kedua bebas tahapan pertama mengirimkan instruksi yang dibufferkan
tersebut
 Pada saat tahapan kedua sedang mengeksekusi instruksi ,tahapan pertama
memanfaatkan siklus memori yang tidak dipakai untuk mengambil dan membuffferkan
instruksi berikutnya
HTTP bersifat request – response:
HTTP client (user agent misalnya) mengirimkan permintaan (request) ke HTTPserver

dan server meresponse sesuai request tersebut User agent: Mozilla, Netscape, Microsoft
Internet Explorer atau browser berbasis teks, Lynx atau links
Perbedaan mendasar antara HTTP/1.1 dengan HTTP/1.0 adalah penggunaan hubungan
persistent.
HTTP/1.0 membuka satu koneksi untuk tiap permintaan URI
 header = Connection: close
HTTP/1.1 dapat menggunakan sebuah koneksi TCP untuk beberapa permintaan URI
(persistent)
 header = Connection: Keep-Alive
 kecuali jika client menyatakan tidak hendak menggunakan hubungan
persistent (header = Connection: close)