Pengaruh Hari Pagi dan Sore Terhadap Akt (3)
Pengaruh Hari (Pagi dan Sore) Terhadap Aktivitas Kupu-Kupu
di Danau Teluk Gelam Sumatera Selatan
Ari Sugiarto1, Hanifa Marisa2 , Sulistiono1, Yuliyah Eka Sari1
1
Mahasiswa jurusan Biologi FMIPA Universitas Sriwijaya
2
Dosen Jurusan Biologi FMIPA Universitas Sriwijaya
Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Sriwijaya, Kampus Indralaya, Ogan Ilir
Jalan Palembng-Prabumulih Km 32 Ogan Ilir, Sumatera Selatan
Abstrak
Penelitian mengenai pengaruh hari (pagi dan sore) terhadap aktivitas kupu-kupu
di Danau Teluk Gelam Sumatera Selatan, dilakukan pada tanggal 03 September
2016. Titik sampling dipilih secara purposive di sekitar kawasan Danau Teluk
Gelam, dengan metode sampling Canfield, serta metode identifikasi Morfometrik.
Hasil yang didapatkan berupa ditemukannya 15 spesies kupu-kupu yang aktif
pada pagi hari dan 5 spesies yang aktif pada sore hari. Kesimpulan dari penelitian
ini adalah aktivitas kupu-kupu dipengaruhi oleh faktor hari (pagi dan sore). Pada
pagi hari spesies kupu-kupu yang beraktivitas lebih banyak dibandingkan pada
sore hari, hal ini terjadi karena aktivitas kupu-kupu dipengaruhi oleh intensitas
cahaya, suhu dan kelembaban udara.
Kata Kunci: Lepidoptera dan Heterocera
I.
PENDAHULUAN
Kupu-kupu (subordo Rhopalocera) merupakan hewan yang aktif pada siang
hari (diurnal). Aktivitas kupu-kupu saat ditemukan sebagian besar adalah terbang,
karena kupu-kupu harus berkunjung dari satu bunga ke bunga yang lain untuk
menghisap nektar sebagai makanannya. Aktivitas kupu-kupu berkaitan dengan
pencarian pakan, perkawinan,
dan
oviposisi . Kupu-kupu banyak beraktivitas
pada pagi hari dan menurun pada siang hari. Namun beberapa jenis kupu-kupu
lebih memilih tempat yang terbuka dan sangat aktif terbang pada tengah hari.
Fenomena ini diduga terkait dengan intensitas cahaya, suhu dan kelembaban
udara (Mcdonald dan Nijhout dalam Effendi, 2009).
Danau Teluk Gelam merupakan danau rawa banjiran yang dikelilingi oleh
rawa-rawa luas dan banyak ditumbuhi pohon gelam. Bentuk nyata dari
perkembangan ekowisata yang ada di Danau Teluk Gelam selama ini adalah
terdapat banyaknya vegetasi yang tumbuh di sekitar objek wisata, seperti pohon
gelam (Melalueka Leucadendron ) pohon jati (Tectona grandis ) dan juga pohon
Universitas Sriwijaya
akasia (Acacia auriculiformis ), serta beragam vegetasi rawa berupa semak belukar
berguna memberikan kesejukan suhu udara disekitar objek wisata (Fitroh, 2013).
Keanekaragaman vegetasi, terutama tumbuhan berbunga yang ada disekitar
kawasan Danau Teluk Gelam tentunya disukai oleh kelompok kupu-kupu
(Lepidoptera). Belum ditemukan adanya data penelitian yang berkaitan dengan
kupu-kupu yang dilakukan di kawasan Danau Teluk Gelam ini. Oleh karena itu
penulis bermaksud untuk melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui
pengaruh hari (pagi dan sore) terhadap aktivitas kupu-kupu di Danau Teluk
Gelam, Sumatera Selatan.
II. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 3 September 2016, dengan frekuensi ke
lapangan satu kali dan dibagi menjadi dua waktu, yaitu pukul 08.00-10.00 WIB,
kemudian dilanjutkan pukul 15.00-17.00 WIB. Titik sampling dipilih secara
Purposive di kawasan sekitar Danau Teluk Gelam Sumatra Selatan. Alat-alat yang
digunakan diantaranya insecting net , kamera, kertas minyak, kotak sampel,
styrofoam, jarum pentul, milimeter block, serta alat tulis lengkap. Metode
sampling yang digunakan yaitu metode Canfield, dimana penulis melakukan
penelitian dengan menyusuri titik sampling yang mampu dijangkau. Sedangkan
metode identifikasi yang digunakan yaitu metode Morfometrik, dimana penulis
melakukan identifikasi dengan mengamati struktur morfologis berupa bentuk,
ukuran, warna dan corak yang kemudian dibandingkan dengan kunci identifikasi
kupu-kupu yang berupa web dan jurnal.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa
terdapat lima belas spesies kupu-kupu (Lepidoptera) yang aktif pada pagi hari,
Sedangkan pada sore hari terdapat lima spesies kupu-kupu yang aktif. Berikut ini
tabel mengenai spesies kupu-kupu yang ditemukan dalam setiap rincian waktu
dan vegetasinya.
Tabel 1. Spesies Kupu-kupu yang Aktif dipagi hari (08.00-10.00)
No
Waktu (WIB)
Spesies
Vegetasi
Universitas Sriwijaya
1
08.22
Junonia orithya
Rumput
2
08.40
Ypthima sp.
Rumput
3
08.41
Doleschallia bisaltidae
Semak
4
08.43
Acraea terpiscore
Rumput
5
08.58
Appias libythea
Semak
6
09.03
Eurema blanda
Rumput
7
09.12
Hypolimnas bolina
Semak
8
09.13
Neptis hylas
Semak
9
09.29
Delias hyparete
Pohon
10
09.39
Chilasa clytia
Pohon
11
09.41
Elymnias hypermnestra
Semak
12
09.40
Catochrysops strabo
Rumput
13
09.47
Catochrysops ancyra
Rumput
14
09.49
Papilio demolion
Semak
15
09.57
Papilio demoleus
Semak
Tabel 2. Spesies Kupu-kupu yang Aktif disorehari (15.00-17.00)
No
Waktu
Spesies
Vegetasi
1
15.13
Acraea terpiscore
Rumput
2
15.25
Junonia orithya
Rumput
3
15.45
Ypthima sp.
Rumput
4
15.50
Mycalesis mineus
Semak
5
16.00
Attacus atlas
Pohon
Jumlah spesies kupu-kupu yang aktif pada pagi hari lebih banyak
dibandingkan dengan yang aktif pada sore hari. Berdasarkan pengamatan yang
telah dilakukan, pada pagi hari kupu-kupu melakukan aktifitas mencari makan
(menghisap nektar bunga), melakukan perkawinan dan meletakkan telur pada
house plant yang dikehendaki (ovoposisi). Hal ini sesuai dengan pernyataan
Mcdonald dan Nijhout dalam Effendi (2009), bahwa aktivitas kupu-kupu
berkaitan dengan pencarian pakan, perkawinan,
banyak beraktivitas pada pagi
dan
oviposisi . Kupu-kupu
hari dan menurun pada siang
hari. Namun
beberapa jenis kupu-kupu lebih memilih tempat yang terbuka dan sangat aktif
Universitas Sriwijaya
terbang pada tengah hari. Fenomena ini diduga terkait dengan intensitas cahaya,
suhu dan kelembaban udara.
Spesies yang aktif pada sore hari cenderung merupakan spesies kupu-kupu
yang berwarna gelap dan juga terdapat satu spesies ngengat (Heterocera) yang
ditemukan. Menurut Van Mastrigt dan Rosariyanto dalam Suwarno dkk (2013),
bahwa kupu-kupu secara umum aktif pada siang hari (diurnal), sedangkan ngengat
secara umum aktif pada malam hari (nokturnal).
Junonia orithya sedang menghisap nektar
di pagi hari.
Sumber: Dokumentasi pribadi , 2016
Catochrysops strabo sedang menghisap
nektar di sore hari.
Sumber: Dokumentasi pribadi , 2016
IV. KESIMPULAN
Aktivitas kupu-kupu dipengaruhi oleh faktor hari (pagi dan sore). Pada pagi
hari spesies kupu-kupu yang beraktivitas lebih banyak dibandingkan
hari, hal
ini terjadi karena
pada sore
aktivitas kupu-kupu dipengaruhi oleh intensitas
cahaya, suhu dan kelembaban udara.
DAFTAR PUSTAKA
Dendang, B. 2009. Keragaman Kupu-Kupu di Resort Selabintana Taman Nasional
Gunung Gede Pangrango, Jawa Barat. Jurnal Penelitian Hutan dan
Konservasi Alam. 6(1): 25-36.
Effendi
M.A. 2009. Keragaman KupuKupu (Lepidoptera : Ditrysia) di
Kawasan “Hutan Koridor” Taman Nasional Gunung Halimun -Salak
Jawa Barat . Bogor: IPB.
Fitroh, S. 2013. Tinjauan Geografis Objek Wisata Danau Teluk Gelam di
Desa Mulya Guna Kecamatan Teluk Gelam Kabupaten Ogan
Komering Ilir Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013 . DIGILAB:
Universitas Lampung.
Rahayu, S.E., dan Basukriada, A. 2012. Kelimpahan dan Keanekaragaman
Spesies Kupu-Kupu (Lepidoptera; Rhopalocera) Pada Berbagai Tipe
Habitat di Hutan Kota Muhammad Sabki Kota Jambi. Jurnal Biospecies .
5(2): 40 - 48.
Universitas Sriwijaya
Suwarno, dkk. 2013. Keragaman dan Kelimpahan Kupu-kupu Pasca Tsunami di
Kawasan Sungai Sarah Aceh Besar. Prosiding Semirata 2013 . Universitas
Lampung.
42
Universitas Sriwijaya
di Danau Teluk Gelam Sumatera Selatan
Ari Sugiarto1, Hanifa Marisa2 , Sulistiono1, Yuliyah Eka Sari1
1
Mahasiswa jurusan Biologi FMIPA Universitas Sriwijaya
2
Dosen Jurusan Biologi FMIPA Universitas Sriwijaya
Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Sriwijaya, Kampus Indralaya, Ogan Ilir
Jalan Palembng-Prabumulih Km 32 Ogan Ilir, Sumatera Selatan
Abstrak
Penelitian mengenai pengaruh hari (pagi dan sore) terhadap aktivitas kupu-kupu
di Danau Teluk Gelam Sumatera Selatan, dilakukan pada tanggal 03 September
2016. Titik sampling dipilih secara purposive di sekitar kawasan Danau Teluk
Gelam, dengan metode sampling Canfield, serta metode identifikasi Morfometrik.
Hasil yang didapatkan berupa ditemukannya 15 spesies kupu-kupu yang aktif
pada pagi hari dan 5 spesies yang aktif pada sore hari. Kesimpulan dari penelitian
ini adalah aktivitas kupu-kupu dipengaruhi oleh faktor hari (pagi dan sore). Pada
pagi hari spesies kupu-kupu yang beraktivitas lebih banyak dibandingkan pada
sore hari, hal ini terjadi karena aktivitas kupu-kupu dipengaruhi oleh intensitas
cahaya, suhu dan kelembaban udara.
Kata Kunci: Lepidoptera dan Heterocera
I.
PENDAHULUAN
Kupu-kupu (subordo Rhopalocera) merupakan hewan yang aktif pada siang
hari (diurnal). Aktivitas kupu-kupu saat ditemukan sebagian besar adalah terbang,
karena kupu-kupu harus berkunjung dari satu bunga ke bunga yang lain untuk
menghisap nektar sebagai makanannya. Aktivitas kupu-kupu berkaitan dengan
pencarian pakan, perkawinan,
dan
oviposisi . Kupu-kupu banyak beraktivitas
pada pagi hari dan menurun pada siang hari. Namun beberapa jenis kupu-kupu
lebih memilih tempat yang terbuka dan sangat aktif terbang pada tengah hari.
Fenomena ini diduga terkait dengan intensitas cahaya, suhu dan kelembaban
udara (Mcdonald dan Nijhout dalam Effendi, 2009).
Danau Teluk Gelam merupakan danau rawa banjiran yang dikelilingi oleh
rawa-rawa luas dan banyak ditumbuhi pohon gelam. Bentuk nyata dari
perkembangan ekowisata yang ada di Danau Teluk Gelam selama ini adalah
terdapat banyaknya vegetasi yang tumbuh di sekitar objek wisata, seperti pohon
gelam (Melalueka Leucadendron ) pohon jati (Tectona grandis ) dan juga pohon
Universitas Sriwijaya
akasia (Acacia auriculiformis ), serta beragam vegetasi rawa berupa semak belukar
berguna memberikan kesejukan suhu udara disekitar objek wisata (Fitroh, 2013).
Keanekaragaman vegetasi, terutama tumbuhan berbunga yang ada disekitar
kawasan Danau Teluk Gelam tentunya disukai oleh kelompok kupu-kupu
(Lepidoptera). Belum ditemukan adanya data penelitian yang berkaitan dengan
kupu-kupu yang dilakukan di kawasan Danau Teluk Gelam ini. Oleh karena itu
penulis bermaksud untuk melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui
pengaruh hari (pagi dan sore) terhadap aktivitas kupu-kupu di Danau Teluk
Gelam, Sumatera Selatan.
II. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 3 September 2016, dengan frekuensi ke
lapangan satu kali dan dibagi menjadi dua waktu, yaitu pukul 08.00-10.00 WIB,
kemudian dilanjutkan pukul 15.00-17.00 WIB. Titik sampling dipilih secara
Purposive di kawasan sekitar Danau Teluk Gelam Sumatra Selatan. Alat-alat yang
digunakan diantaranya insecting net , kamera, kertas minyak, kotak sampel,
styrofoam, jarum pentul, milimeter block, serta alat tulis lengkap. Metode
sampling yang digunakan yaitu metode Canfield, dimana penulis melakukan
penelitian dengan menyusuri titik sampling yang mampu dijangkau. Sedangkan
metode identifikasi yang digunakan yaitu metode Morfometrik, dimana penulis
melakukan identifikasi dengan mengamati struktur morfologis berupa bentuk,
ukuran, warna dan corak yang kemudian dibandingkan dengan kunci identifikasi
kupu-kupu yang berupa web dan jurnal.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa
terdapat lima belas spesies kupu-kupu (Lepidoptera) yang aktif pada pagi hari,
Sedangkan pada sore hari terdapat lima spesies kupu-kupu yang aktif. Berikut ini
tabel mengenai spesies kupu-kupu yang ditemukan dalam setiap rincian waktu
dan vegetasinya.
Tabel 1. Spesies Kupu-kupu yang Aktif dipagi hari (08.00-10.00)
No
Waktu (WIB)
Spesies
Vegetasi
Universitas Sriwijaya
1
08.22
Junonia orithya
Rumput
2
08.40
Ypthima sp.
Rumput
3
08.41
Doleschallia bisaltidae
Semak
4
08.43
Acraea terpiscore
Rumput
5
08.58
Appias libythea
Semak
6
09.03
Eurema blanda
Rumput
7
09.12
Hypolimnas bolina
Semak
8
09.13
Neptis hylas
Semak
9
09.29
Delias hyparete
Pohon
10
09.39
Chilasa clytia
Pohon
11
09.41
Elymnias hypermnestra
Semak
12
09.40
Catochrysops strabo
Rumput
13
09.47
Catochrysops ancyra
Rumput
14
09.49
Papilio demolion
Semak
15
09.57
Papilio demoleus
Semak
Tabel 2. Spesies Kupu-kupu yang Aktif disorehari (15.00-17.00)
No
Waktu
Spesies
Vegetasi
1
15.13
Acraea terpiscore
Rumput
2
15.25
Junonia orithya
Rumput
3
15.45
Ypthima sp.
Rumput
4
15.50
Mycalesis mineus
Semak
5
16.00
Attacus atlas
Pohon
Jumlah spesies kupu-kupu yang aktif pada pagi hari lebih banyak
dibandingkan dengan yang aktif pada sore hari. Berdasarkan pengamatan yang
telah dilakukan, pada pagi hari kupu-kupu melakukan aktifitas mencari makan
(menghisap nektar bunga), melakukan perkawinan dan meletakkan telur pada
house plant yang dikehendaki (ovoposisi). Hal ini sesuai dengan pernyataan
Mcdonald dan Nijhout dalam Effendi (2009), bahwa aktivitas kupu-kupu
berkaitan dengan pencarian pakan, perkawinan,
banyak beraktivitas pada pagi
dan
oviposisi . Kupu-kupu
hari dan menurun pada siang
hari. Namun
beberapa jenis kupu-kupu lebih memilih tempat yang terbuka dan sangat aktif
Universitas Sriwijaya
terbang pada tengah hari. Fenomena ini diduga terkait dengan intensitas cahaya,
suhu dan kelembaban udara.
Spesies yang aktif pada sore hari cenderung merupakan spesies kupu-kupu
yang berwarna gelap dan juga terdapat satu spesies ngengat (Heterocera) yang
ditemukan. Menurut Van Mastrigt dan Rosariyanto dalam Suwarno dkk (2013),
bahwa kupu-kupu secara umum aktif pada siang hari (diurnal), sedangkan ngengat
secara umum aktif pada malam hari (nokturnal).
Junonia orithya sedang menghisap nektar
di pagi hari.
Sumber: Dokumentasi pribadi , 2016
Catochrysops strabo sedang menghisap
nektar di sore hari.
Sumber: Dokumentasi pribadi , 2016
IV. KESIMPULAN
Aktivitas kupu-kupu dipengaruhi oleh faktor hari (pagi dan sore). Pada pagi
hari spesies kupu-kupu yang beraktivitas lebih banyak dibandingkan
hari, hal
ini terjadi karena
pada sore
aktivitas kupu-kupu dipengaruhi oleh intensitas
cahaya, suhu dan kelembaban udara.
DAFTAR PUSTAKA
Dendang, B. 2009. Keragaman Kupu-Kupu di Resort Selabintana Taman Nasional
Gunung Gede Pangrango, Jawa Barat. Jurnal Penelitian Hutan dan
Konservasi Alam. 6(1): 25-36.
Effendi
M.A. 2009. Keragaman KupuKupu (Lepidoptera : Ditrysia) di
Kawasan “Hutan Koridor” Taman Nasional Gunung Halimun -Salak
Jawa Barat . Bogor: IPB.
Fitroh, S. 2013. Tinjauan Geografis Objek Wisata Danau Teluk Gelam di
Desa Mulya Guna Kecamatan Teluk Gelam Kabupaten Ogan
Komering Ilir Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013 . DIGILAB:
Universitas Lampung.
Rahayu, S.E., dan Basukriada, A. 2012. Kelimpahan dan Keanekaragaman
Spesies Kupu-Kupu (Lepidoptera; Rhopalocera) Pada Berbagai Tipe
Habitat di Hutan Kota Muhammad Sabki Kota Jambi. Jurnal Biospecies .
5(2): 40 - 48.
Universitas Sriwijaya
Suwarno, dkk. 2013. Keragaman dan Kelimpahan Kupu-kupu Pasca Tsunami di
Kawasan Sungai Sarah Aceh Besar. Prosiding Semirata 2013 . Universitas
Lampung.
42
Universitas Sriwijaya