UJI ANTIMUTAGENIK EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH ROTAN JERNANG (Daemonorops draco(Wild.) Blume) PADA MENCIT JANTAN YANG DIINDUKSI SIKLOFOSFAMID SKRIPSI

  UJI ANTIMUTAGENIK EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH ROTAN JERNANG (Daemonorops draco(Wild.) Blume) PADA MENCIT JANTAN YANG DIINDUKSI SIKLOFOSFAMID SKRIPSI OLEH: DITA AYUDHYAS CANALOVTA NIM 121524142 PROGRAM EKSTENSI SARJANA FARMASI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014

  UJI ANTIMUTAGENIK EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH ROTAN JERNANG (Daemonorops draco(Wild.) Blume) PADA MENCIT JANTAN YANG DIINDUKSI SIKLOFOSFAMID SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi pada Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara OLEH: DITA AYUDHYAS CANALOVTA NIM 121524142 PROGRAM EKSTENSI SARJANA FARMASI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014

PENGESAHAN SKRIPSI UJI ANTIMUTAGENIK EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH ROTAN JERNANG (Daemonorops draco(Wild.) Blume) PADA MENCIT JANTAN YANG DIINDUKSI SIKLOFOSFAMID OLEH: DITA AYUDHYAS CANALOVTA NIM 121524142

  Dipertahankan diHadapanPanitiaPengujiSkripsi FakultasFarmasiUniversitas Sumatera Utara

  Padatanggal: 20 Desember 2014

  DisetujuiOleh: Pembimbing I, Dr. Poppy Anjelisa Z. Hsb, M.Si., Apt. NIP 197506102005012003 Pembimbing II, Prof. Dr. SumadioHadisahputra, Apt. NIP 195311281983031002 PanitiaPenguji,

  Prof. Dr. Rosidah, M.Si., Apt. NIP 195103261978022001 Dr. Poppy Anjelisa Z. Hsb, M.Si., Apt.

  NIP 197506102005012003 Dra. Azizah Nst, M.Sc., Ph.D., Apt.

  NIP 195503121983032001 Aminah Dalimunthe, S.Si., M.Si., Apt.

  NIP197806032005012004

  Medan, Desember2014 Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara a.n. Dekan, WakilDekan I, Prof. Dr. Julia Reveny, M.Si., Apt.

  NIP 1958071001986012001 Puji dan syukur kehadirat Allah yang Maha Kuasa yang telahmelimpahkan rahmat, karunia, dan ridho-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Uji Antimutagenik Ekstrak Etanol KulitBuah Rotan Jernang (Daemonoropsdraco) Pada Mencit Jantan Yang Diinduksi Siklofosfamid”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Farmasi pada Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara.

  Pada kesempatan inipenulis mengucapkan terima kasih kepada BapakProf. Dr. Sumadio Hadisahputra, Apt., dan Ibu Dr. Poppy Anjelisa Z. Hasibuan, M.Si., Apt., selaku pembimbing yang telah memberikan waktu, bimbingan, dan nasehat selama penelitian hingga selesainya penyusunan skripsi ini. Penulis jugamengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Prof. Dr. Sumadio Hadisahputra, Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan bantuan dan fasilitas selama masa pendidikan, kepadaBapak Drs. Immanuel S. Meliala,M.Si., Apt., selaku penasehat akademis yang memberikan bimbingan kepada penulis selama ini, kepada Bapak dan Ibu staff pengajar Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara yang telah mendidik penulis selama masa perkuliahan.Selain itu penulis juga mengucapkan terima kasih kepada IbuProf. Dr. Rosidah, M.Si., Apt., IbuDra. Azizah Nasution, M.Sc., Ph.D., Apt., dan IbuAminah Dalimunthe, S.Si., M.Si., Apt., selaku penguji yang telah memberikan evaluasi dan masukan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.

  Penulis juga tidak lupa mengucapkan terima kasih yang tak terhingga dan penghargaan yang tulus kepada ayahanda Drs. Yusvandi dan Ibunda Arnita Isfa, Ibu Yusni Elizar, SH., Hakimi Wahyudi Ritonga, Dita Vathyas Canalovta, S.Pd., Farkhan Muhammad, Dita Azkhyas Canalovta, Fenny Adlia Z, S.Farm., Dwi Ayu Septiati Hasanah, Septia Adrina Dalimunthe, dan Zuhra Alaili atas dukungan baik moral maupun material dalam penyelesaian skripsi ini.

  Penulis menyadari skripsi ini masih belum sempurna, oleh karena itu diharapkan kritik dan saran yang membangun untuk penyempurnaannya. Harapan saya semoga skripsi ini dapatbermanfaatbagi ilmu pengetahuan kefarmasian.

  Medan, Desember 2014 Penulis, Dita Ayudhyas Canalovta NIM 121524142

  

UJI ANTIMUTAGENIK EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH

ROTAN JERNANG (Daemonorops draco (Wild.) Blume)

PADA MENCIT JANTAN YANG DIINDUKSI SIKLOFOSFAMID ABSTRAK

  Buah rotan jernang telah dimanfaatkan masyarakat sebagai antiseptik, antirematik, antibakteri, antivirus, antitumor, dan obat luka. Kulit buah rotan jernang yang mengandung resin dilaporkan berpotensi sebagai antioksidan. Penelitian-penelitian sebelumnya telah membuktikan bahwa drakorhodin yang terkandung dalam rotan jernang memiliki potensi untuk menginduksi apoptosis sel dan menghambat proliferasi sel yang mengalami mutasi.

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik simplisia, skrining fitokimia dan uji antimutagenik ekstrak etanol kulit buah rotan jernang (Daemonorops draco (Wild.) Blume) pada mencit jantan yang diinduksi siklofosfamid secara intraperitonial.

  Ekstraksi serbuk simplisia kulit buah rotan jernang dilakukan dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Uji efek antimutagenik menggunakan mencit jantan yang diinduksi siklofosfamid dosis 30 mg/kg bb secara intraperitonial. Ekstrak etanol kulit buah rotan jernang (EEKBRJ) diberikan secara oral pada dosis 5, 10, dan 15 mg/kg bb. Aktivitas antimutagenik ditunjukkan oleh adanya penurunan jumlah mikronukleus dalam setiap 200 sel eritrosit polikromatik pada preparat apusan sumsum tulang femur mencit. Data hasil pengujian dianalisis dengan metode analisis variansi (ANAVA), kemudian dilanjutkan dengan Post Hoc Tukey.

  Hasil karakterisasi simplisia terhadap kadar air 6,65%, kadar sari larut air 12,44%, kadar sari larut etanol 27,25%, kadar abu total 9,41%, dan kadar abu tidak larut asam 0,4%. Hasil skrining fitokimia simplisia dan EEKBRJ menunjukkan adanya flavonoid, tanin, saponin, steroida/triterpenoida, dan glikosida. Hasil analisis menunjukkan adanya penurunan jumlah mikronukleus pada mencit dimana dengan pemberian ekstrak etanol kulit buah rotan jernang dosis 15 mg/kg bb memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dosis 5 dan 10 mg/kg bb. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa pemberian EEKBRJ mampu menurunkan jumlah sel mikronukleus yang terbentuk secara signifikan terhadap kelompok penginduksi (p < 0,05). Dengan demikian disimpulkan bahwa EEKBRJ mempunyai aktivitas sebagai antimutagenik. Penurunan jumlah mikronukleus meningkat sejalan dengan kenaikan dosis yang diberikan.

  Kata kunci: Kulit buah rotan jernang, Antimutagenik, Mikronukleus

  

JERNANG RIND (Daemonorops draco (Wild.) Blume)

ON MALE MICE INDUCED BY CYCLOPHOSPHAMIDE

ABSTRACT

  Fruit of rattan jernang has been used as traditional medicines for antiseptic, antirheumatic, antibacteries, antiviral, antitumor, and wound healing. Rattan jernang rind which contain resin reported have potention as antioxidant. Researches showed that dracorhodin contained in rattan jernang had a capability to induced cell apoptosis and inhibited proliferation of several mutation cell.

  This study aimed to perform characterization of simplex rattan jernang rind, phytochemical screening and antimutagenic test of ethanolic extract rattan jernang rind (Daemonorops draco (Wild.) Blume) on male mice induced by cyclophosphamide.

  The extraction was done by maceration using 96% ethanol. Antimutagenic test using male mice were induced by cyclophosphamide dose 30 mg/kg bw by intraperitoneal. Ethanolic extract rattan jernang rind administrated orally at doses of 5, 10, and 15 mg/kg bw. Antimutagenic activity showed by a decrease in the number of micronucleus in polychromatic erythrocytes per 200 cells in smear preparations femur bonemarrow of mice. Test result were analyzed by the method of Analysis of Variance (ANOVA) followed by Post Hoc Tuckey method

  The result of the characterization rattan jernang rind simplex moisture content 6.65%, water-soluble extract concentration 12.44%, soluble in ethanol extract concentration 27.25%, total ash content 9.41%, and insoluble ash content in acid 0.4%. The result of phytochemical screening showed that the simplex have flavonoids, tannins, saponins, steroids/triterpenoids and glycosides. The analysis showed a decrease the number of micronucleus in which the administration ethanol exctract rattan jernang rind dose of 15 mg/kg bw give the better effect than dose 5 and 10 mg/kg bw. The statistic analysis, it is showed that the administration of EEKBRJ was able to reduce the number of micronucleus cells formed significantly to the inducer group (p < 0.05). Thus, it is concluded that EEKBRJ has antimutagenic activity. The decrease in micronucleus increase with increase the doses given..

  Keyword: Rattan Jernang rind, Antimutagenic, Micronucleus

  DAFTAR ISI

  1.6 Kerangka Pikir Penelitian .....................................................

  2.1.3 Sistematika Tumbuhan ................................................

  6

  2.1.2 Morfologi Tumbuhan Rotan Jernang ............................

  6

  2.1.1 Habitat (Daerah Tumbuh) ............................................

  6

  2.1 Uraian Tumbuhan Rotan Jernang ..........................................

  6

  5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................

  4

  Halaman Judul ....................................................................................................... i Halaman Judul ........................................................................................ ii Halaman Pengesahan .............................................................................. iii KATA PENGANTAR ............................................................................. iv ABSTRAK ............................................................................................. vi ABSTRACT ........................................................................................... vii DAFTAR ISI .......................................................................................... viii DAFTAR TABEL ................................................................................... xii DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xiii DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xiv BAB I PENDAHULUAN .......................................................................

  1.5 Manfaat ................................................................................

  4

  1.4 Tujuan Penelitian ..................................................................

  3

  1.3 Hipotesis ...............................................................................

  3

  1.2 Perumusan Masalah ..............................................................

  1

  1.1 Latar Belakang ......................................................................

  1

  7

  2.1.4

  7 Kandungan Kimia ........................................................

  2.1.5

  8 Khasiat Tumbuhan .......................................................

  2.2

  9 Ekstraksi ...............................................................................

  2.2.1

  9 Metode-metode Ekstraksi .............................................

  2.3

  10 Mikronukleus ........................................................................

  2.4

  13 Siklofosfamid .......................................................................

  2.5

  16 Mencit ..................................................................................

  BAB III METODE PENELITIAN ..........................................................

  17 3.1.

  17 Alat dan Bahan .....................................................................

  3.1.1. Alat-alat ....................................................................

  17 3.1.2. Bahan-bahan .............................................................

  17 3.2.

  18 Hewan Percobaan .................................................................

  3.3.

  18 Pembuatan Pereaksi ..............................................................

  3.3.1.

  18 Pereaksi Mayer ..........................................................

  3.3.2.

  18 Pereaksi Dragendorff .................................................

  3.3.3.

  19 Pereaksi Bouchardat ..................................................

  3.3.4.

  19 Pereaksi Molish .........................................................

  3.3.5.

  19 Pereaksi Liebermann-Burchard ..................................

  3.3.6.

  19 Pereaksi besi (III) klorida 1% ....................................

  3.3.7.

  19 Pereaksi timbal (II) asetat ..........................................

  3.3.8.

  19 Pereaksi natrium hidroksida 2 N ................................

  3.3.9.

  19 Pereaksi asam klorida 2 N .........................................

  3.4.

  20 Penyiapan Sampel .................................................................

  3.4.1.

  20 Pengumpulan bahan tumbuhan ..................................

  3.4.2.

  20 Identifikasi sampel ....................................................

  3.4.3.

  20 Pengolahan bahan tumbuhan .....................................

  3.5.

  20 Pemeriksaan Karakteristik Simplisia .....................................

  3.5.1

  21 Pemeriksaan makroskopik .........................................

  3.5.2

  21 Pemeriksaan mikroskopik ..........................................

  3.5.3

  21 Penetapan kadar air ...................................................

  3.5.4

  22 Penetapan kadar sari larut dalam air ...........................

  3.5.5

  22 Penetapan kadar sari larut dalam etanol .....................

  3.5.6

  23 Penetapan kadar abu total ..........................................

  3.5.7

  23 Penetapan kadar abu tidak larut asam ........................

  3.6.

  23 Pemeriksaan Skrining Fitokimia Serbuk Simplisia ................

  3.6.1

  23 Pemeriksaan alkaloida ...............................................

  3.6.2

  24 Pemeriksaan flavonoida .............................................

  3.6.3

  24 Pemeriksaan tanin .....................................................

  3.6.4

  25 Pemeriksaan glikosida ...............................................

  3.6.5

  25 Pemeriksaan saponin .................................................

  3.6.6

  26 Pemeriksaan steroida/triterpenoida ............................

  3.7.

  26 Pembuatan EEKBRJ .............................................................

  3.8.

  26 Pemeriksaan Skrining Fitokimia EEKBRJ ............................

  3.9.

  27 Uji Efek Antimutagenik ........................................................

  3.9.1

  27 Penyiapan hewan percobaan ......................................

  3.9.2

  27 Penyiapan suspensi Na-CMC 1% ..............................

  3.9.3

  27 Penyiapan suspensi EEKBRJ .....................................

  3.9.4

  28 Penyiapan larutan siklofosfamid (LS) ........................

  3.9.5

  28 Pembuatan serum darah sapi (SDS) ...........................

  3.9.6

  28 Pengujian antimutagenik ...........................................

  3.9.7

  29 Pembuatan preparat hapusan sumsum tulang femur ...

  3.9.8

  30 Pengamatan apusan ...................................................

  3.10.

  30 Analisis data .......................................................................

  BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................

  31 4.1.

  31 Simplisia dan Ekstrak .........................................................

  4.2.

  32 Pengujian Efek Antimutagenik ...........................................

  BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................

  36 5.1. Kesimpulan ........................................................................

  36 5.2. Saran ..................................................................................

  36 DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................

  37 LAMPIRAN ............................................................................................

  41

  

DAFTAR TABEL

  Halaman Tabel 1 Hasil Pemeriksaan Karakteristik Simplisia Kulit Buah Rotan Jernang .......................................................................

  31 Tabel 2 Hasil Pemeriksaan Skrining Fitokimia Serbuk Simplisia dan EEKBRJ ........................................................................

  32 Tabel 3 Jumlah Mikronukleus dalam 200 Sel Eritrosit Polikromatik ..

  59 Tabel 4 Uji Deskriptif ........................................................................

  60 Tabel 5 Uji ANAVA satu arah (One Way ANOVA) ..........................

  60 Tabel 6 Uji Normalitas ......................................................................

  61 Tabel 7 Uji Post Hoc Tuckey .............................................................

  62 Tabel 8 Uji Homogenitas ...................................................................

  63

  

DAFTAR GAMBAR

  44 Gambar 11 Mikroskopik serbuk simplisia kulit buah rotan jernang perbesaran 10 x 40 ................................................................

  56 Gambar 18 Sel yang tampak pada apusan sumsum tulang mencit ............

  56 Gambar 17 Pengambilan sumsum tulang femur mencit ...........................

  55 Gambar 16 Mencit jantan ........................................................................

  55 Gambar 15 Mikroskop Boeco BM-180 dan lensa ....................................

  54 Gambar 14 Oral sonde dan spuit .............................................................

  54 Gambar 13 Alat bedah ............................................................................

  45 Gambar 12 Velocity 18R Refrigerated Centrifuge ...................................

  44 Gambar 10 Serbuk simplisia kulit buah rotan jernang .............................

  Halaman Gambar 1 Diagram kerangka pikir penelitian .......................................

  43 Gambar 9 Simplisia kulit buah rotan jernang .........................................

  43 Gambar 8 Buah rotan jernang ................................................................

  33 Gambar 7 Pohon rotan jernang pada pohon rambatan ............................

  15 Gambar 6 Grafik jumlah sel mikronukleus dalam tiap 200 sel eritrosit polikromatik .........................................................................

  14 Gambar 5 Reaksi alkilasi pada basa DNA .............................................

  12 Gambar 4 Struktur siklofosfamid ..........................................................

  8 Gambar 3 Pembentukan mikronukleus ..................................................

  5 Gambar 2 Struktur drakorodin ...............................................................

  58

Dokumen yang terkait

UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETANOL BUAH JARAK MERAH (Jatropha gossypifolia) PADA TIKUS JANTAN YANG DIINDUKSI KARAGENIN

1 16 25

UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETANOL DAUN JARAK MERAH (Jatropha gossypifolia) PADA TIKUS JANTAN YANG DIINDUKSI KARAGENIN

4 45 21

EFEK EKSTRAK KULIT MANGGA ARUMANIS TERHADAP PENURUNAN EDEMA KAKI MENCIT PUTIH JANTAN YANG DIINDUKSI KARAGENIN

8 54 54

View of UJI AKTIVITAS ANTIDIARE EKSTRAK ETANOL 70% KULIT BUAH JENGKOL (Archidendron pauciflorum (Benth.) I.C.Nielsen) TERHADAP MENCIT JANTAN YANG DIINDUKSI OLEUM RICINI

0 0 6

UJI EFEK ANTIPIRETIK EKSTRAK ETANOL KULIT BATANG FALOAK (Sterculia sp.) PADA MENCIT PUTIH JANTAN (Mus musculus) YANG DIINDUKSI VAKSIN DPT-HB

1 5 20

UJI EFEK HIPOGLIKEMIK EKSTRAK ETANOL BUAH SAWO MANILA (Manilkara zapota) PADA MENCIT JANTAN YANG DIINDUKSI ALOKSAN Safriani Rahman, Aulia Wati Fakultas Farmasi Universitas Muslim Indonesia, Makassar Email : safriani_rahmanyahoo.com. ABSTRACT - UJI EFEK HI

0 0 6

UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN KERSEN (Muntingia calabura L.) TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA BAKAR PADA KULIT MENCIT PUTIH JANTAN (Mus musculus)

0 1 12

UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbbi L.) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT PUTIH JANTAN YANG DIINDUKSI ALOKSAN

1 6 7

UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL BUAH PARE (Momordica charantia L.) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA MENCIT PUTIH JANTAN

1 1 7

UJI POTENSI ANTIDIABETIK EKSTRAK BUNGA PEPAYA (Carica papaya L.) TERHADAP MENCIT JANTAN BalbC YANG DIINDUKSI STREPTOZOCIN (STZ)

0 0 15