POLA BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM BAGI MAHASISWA PADA PROGRAM PASIH STAIN PAREPARE RAMLI MARHANI NURHIKMAH a bstract
POLA BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM BAGI MAHASISWA PADA PROGRAM PASIH STAIN PAREPARE RAMLI MARHANI NURHIKMAH
a bstract
PASIH STAIN Parepare as an institution is central to the development of interests, talents and expertise to improve student competence reliable so that students are able to compete into the world . Do not only become the main duties as a supervisor in charge of the program, but all the lecturers involved in the teaching and learning on campus STAIN Parepare also be a mentor as well as extension workers Advisors are required to hold approach not only through instructional approaches, but also persuasive approach in each peroses learning takes place. The constraints faced by the program PASIH STAIN Parepare include Infrastructure issues are available not maximized, Lack of student interest and time-sharing issues, guiding the implementation of the program implemented Pasih STAIN Parepare. Keywords: Guidance, Counseling, Islam
a bstrak
PASIH STAIN Parepare sebagai lembaga merupakan pusat pengembangan minat, bakat dan keahlian untuk meningkatkan kompetensi siswa terpercaya sehingga siswa mampu bersaing dalam dunia . Tidak hanya menjadi tugas utama sebagai pengawas yang bertanggung jawab program, tetapi semua dosen yang terlibat dalam pengajaran dan pembelajaran di kampus STAIN Parepare juga menjadi mentor serta penyuluh. Penasehat wajib memiliki pendekatan tidak hanya melalui pendekatan instruksional , tetapi juga pendekatan persuasif dalam setiap proses pembelajaran berlangsung Kendala yang dihadapi oleh program dalamPelaksanaan Pasih STAIN Parepare meliputi masalah infrastruktur yang tersedia belum maksimal, kurangnya minat siswa dan masalah , membimbing pelaksanaan program yang dilaksanakan Pasih STAIN Parepare berbagi waktu . Kata Kunci : Bimbingan, Penyuluhan dan Islam
P enDahuluan
manusia yang tidak sanggup mengatasi persoalan-persoalannya tanpa bantuan orang
lain, bagian yang akhir inilah bimbingan merupakan kegiatan yang bersumber pada
Bimbingan dan Penyuluhan
Islam
sangat dibutuhkan. (Bimo,1993: 7). Bimbingan kehidupan manusia. Kenyataan menunjukkan
merupakan salah satu komponen dari sebuah bahwa manusia di dalam kehidupannya sering
pendidikan, mengingat bahwa ia merupakan menghadapi persoalan-persoalan yang silih
suatu kegiatan bantuan dan tuntunan yang berganti. Persoalan yang satu dapat diatasi,
diberikan kepada individu pada umumnya namun persoalan yang lain timbul demikian
dan pada peserta didik pada khususnya di seterusnya.
sekolah dan perguruan tinggi dalam rangka Berdasarkan atas kenyataan bahwa
peningkatan mutu pendidikan. manusia itu tidak sama satu dengan yang
Hal ini sangat relevan jika dilihat dari suatu lainnya, baik dalam sifat-sifatnya maupun
rumusan bahwa pendidikan merupakan usaha dalam kemampuannya, maka ada manusia
sadar dan bertujuan untuk mengembangkan yang mampu mengatasi persoalan-persoalan
kepribadian dan potensi-potensinya (bakat, tanpa bantuan orang lain, tetapi tidak sedikit
minat, dan kemampuannya), yang meliputi
Kuriositas, Edisi VI, Vol. 2, Desember 2013
masalah akademik dan keterampilan. Tingkat kedua setelah ibu kandung mahasiswa atau kepribadian dan kemampuan yang dimiliki
bapak kandung sangatlah tidak cukup jika oleh seseorang adalah suatu gambaran mutu
hanya menyajikan pelajaran tiap hari dengan dari orang yang bersangkutan.
hanya berpedoman kepada kurikulum tanpa Lahirnya UU Nomor 2 Tahun 1989 tentang
harus berbuat banyak. Oleh karena itu, metode Sistem Pendidikan nasional, pada dasarnya
pembelajaran melalui bimbingan merupakan adalah salah satu upaya pembaruan guna
cara efektif pembentukan mahasiswa. Sebab, peningkatan mutu pendidikan di Indonesia.
pembina secara langsung berinteraksi dengan Dengan Undang-undang ini serta berbagai
mahasiswa dalam memberikan Bimbingan dan peraturan pemerintah yang menyertai sebagai
Penyuluhan Islam.
pedoman pelaksanaan, maka lembaga pendidikan Kapan dan di manapun juga eksistensi termasuk perguruan tinggi Islam seperti Program
seorang mahasiswa adalah merupakan sentral PASIH STAIN Parepare perlu menyesuaikan diri
perhatian masyarakat, baik masyarakat dengan Peraturan-peraturan tersebut. Undang-
yang telah maju maupun masyarakat yang undang tersebut telah memberikan peluang bagi
terbelakang. Karena berhasil tidaknya suatu penyelenggaraan pendidikan di semua jenjang
masyarakat, bangsa dan negara itu tergantung pendidikan sebagai sebuah pedoman pelaksanan/
dari bagaimana individu atau kelompok penyenggaraan pendidikan.
eksistensinya, termasuk Di lembaga pendidikan bimbingan
menunjukkan
mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri mencakup bidang-bidang gerak yang meliputi
(STAIN) Parepare.
segala sesuatu yang berhubungan dengan Program PASIH STAIN Parepare adalah lembaga pendidikan tersebut baik secara
salah satu program Perguruan Tinggi langsung maupun tidak langsung. Di antara
Islam yang terdapat di Kota Parepare yang pemberian bimbingan yang menyangkut
mahasiswanya beragama Islam, sehingga tentang hubungan peserta didik dan nilai-nilai
dalam kehidupan sehari-harinya harus dijiwai moral. Jadi keseluruhan dari layanan bimbingan
dan diwarnai oleh nilai-nilai ajaran Islam. tersebut diarahkan untuk membantu peserta
Program PASIH bagi mahasiswa merupakan didik agar dapat mengatasi masalah yang
sarana atau wahana dalam rangka pemantapan dihadapinya baik di lingkungan perguruan
nilai-nilai ajaran agama Islam bagi mahasiswa tinggi, keluarga maupun masyarakat.
STAIN Parepare. Pemahaman keagamaan Salah satu sumber daya yang memegang
mahasiswa harus ditingkatkan melalui bimbingan peranan yang strategis dalam upaya pembinaan
yang dilaksanakan oleh dosen atau tenaga mahasiswa adalah tenaga pembina, karena
bimbingan pada perguruan tinggi khususnya tenaga itu akan menentukan efesiensi dan
dalam kegiatan program PASIH bagi mahasiswa efektifitas pemanfaatan sumber daya insaniah
tersebut.
dalam proses Bimbingan dan Penyuluhan Sebagaimana dalam uraian tersebut di Islam.
atas, maka masalah pokok yang akan dibahas Pekerjaan membina bukanlah sebatas yang
dalam penelitian ini adalah bagaimana Pola diucapkan semudah membalikkan telapak
Bimbingan dan Penyuluhan Islam bagi tangan, tapi yang dibutuhkan sekarang adalah
mahasiswa pada Program PASIH STAIN pembina-pembina yang profesional. Kenyataan
Parepare.
sekarang tidak sedikit dosen dan orang tua yang kesal, dan resah hanya persoalan mahasiswanya
P embahasan
yang sikap dan perilakunya yang kurang Penelitian ini berjudul Bimbingan dan beres dan tingkat pemahaman keagamaannya
Penyuluhan Islam (Kasus pada Mahasiswa yang masih rendah. Dosen sebagai orang tua
Program PASIH STAIN Parepare). Untuk
Ramli, Marhani, Nurhikmah – Pola Bimbingan dan Penyuluhan Islam bagi Mahasiswa pada Program Pasih STAIN Parepare
memudahkan pemahaman terhadap judul dan damai. Kemudian bentuk aslama yang tersebut, maka terlebih dahulu penulis
berarti berserah diri masuk dalam kedamaian. menjelaskan beberapa kata yang di anggap
(Maulana,1982:2)
penting sebagai berikut : Menurut Harun Nasution, Islam berarti Stoops dan Walquist mendefinisikan
agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan bimbingan dengan:
Tuhan Kepada Masyarakat manusia melalui “Guidance is continous process of helping
nabi Muhammad saw. Sebagai Rasul Islam the individual develop to the maximum
pada hakikatnya membawa ajaran-ajaran yang of this capacity in the direction most
bukan mengenai satu aspek, tetapi berbagai beneficial to him self and to society”. aspek kehidupan manusia.(Harun,1979:24)
(Bimbingan adalah proses yang terus
pengertian-pengertian menerus dalam membantu perkembangan
Berdasarkan
individu untuk mencapai kemampuannya di atas, maka secara operasional yang secara maksimum dalam mengarahkan
dimaksudkan dalam judul tersebut adalah manfaat yang sebesar-besarnya baik
suatu penelitian dalam rangka pengkajian bagi dirinya maupun bagi masyarakat)
secara mendalam mengenai bimbingan dan (Hallen,2002:4). penyuluhan tentang ajaran agama Islam pada
Crow and Crow memberikan penjelasan mahasiswa program PASIH sebagai bentuk arti bimbingan secara umum :
pengembangan kepribadian untuk memahami “Bimbingan dapat diartikan sebagai
konsep diri dan kepercayaan diri sendiri bagi bantuan yang diberikan oleh seseorang
mahasiswa di STAIN Parepare. baik pria maupun wanita, yang memiliki
Fungsi bimbingan Ditinjau dari segi pribadi yang baik dan pendidikan yang
memadai, kepada seorang individu sifatnya, layanan bimbingan terdiri dari lima dari setiap usia untuk menolongnya
fungsi, yaitu (1)Fungsi Preventif (Pencegahan): mengemudikan
Merupakan usaha pencegahan terhadap hidupnya sendiri, membuat pilihan
kegiatan-kegiatan
timbulnya masalah. Bagi siswa/mahasiswa sendiri
sendiri”(Abu,1991:2). agar tehindar dari berbagai masalah yang menghambat perkembangannya. (2) Fungsi
siswa/ mahasiswa Dorcy mengartikan bimbingan adalah :
Senada dengan pendapat Crow, Stikes dan
Penyaluran:
Setiap
bimbingan yang dapat “Suatu proses untuk menolong individu
membutuhkan
mengembangkan potensi dirinya secara dan kelompok supaya individu itu dapat
optimal, sehingga mereka perlu mendapat menyesuaikan diri dan memecahkan
masalah-masalahnya” (Oemar,1992:193)
bantuan
memanfaatkan setiap kesempatan untuk penyaluran pribadinya
dalam
Adapun layanan yang counseling, yaitu suatu upaya bantuan yang
Penyuluhan merupakan terjemahan dari
masing-masing.
dapat diberikan berupa penguatan jurusan dilakukan dengan empat mata atau tatap muka,
yang dipilih, menyusun program belajar, antara penyuluh dan klien yang berisi usaha
pengembangan bakat dan minat, serta yang laras unik dan manusiawi, yang dilakukan
perencanaan kariernya. (3) Fungsi penyesuaian dalam suasana keahlian dan didasarkan
dalam layanan bimbingan adalah membantu atas norma-norma yang berlaku, agar klien
terciptanya penyesuaian antara siswa/ memperoleh konsep diri dan kepercayaan diri
mahasiswa dan lingkungannya (kesesuaian sendiri dalam dalam memperbaiki tingkah
antara siswa/mahasiswa dengan sekolah/ lakunya pada saat ini dan masa yang akan
perguruan tinggi). Kegiatan penyesuaian itu datang (Rahman,1995:5).
dapat berupa orientasi sekolah dan kegiatan- Kata Islam berasal dari bahasa arab, yaitu
kegiatan kelompok. (4) Fungsi perbaikan dari kata salima yang berarti selamat, sentosa
berperan mengatasi masalah-masalah tertentu
Kuriositas, Edisi VI, Vol. 2, Desember 2013
yang dihadapi siswa/mahasiswa setelah fungsi objek yang akan diberikan bimbingan, baik dari pencegahan, penyaluran, dan penyesuaian
aspek sosiologis, latar belakang pendidikan, dilakukan namun belum sepenuhnya mampu
maupun dari latar belakang budaya yang mengatasi masalah-masalah tertentu. (5)
melingkupinya. Bahkan suatu uraian lengkap Fungsi pengembangan membantu dalam
tentang model-model bimbingan seharusnya mengembangkan keseluruhan pribadinya
menyajikan latar belakang sosiologis dan secara
pemikiran tentang hakikat pendidikan untuk pengembangan yang dipandang positif dijaga
terarah dan
mantap.
Fungsi
masing-masing model bimbingan (W.S. agar tetap baik dan mantap agar siswa/
Winkel,2004:92). Model-model bimbingan mahasiswa dapat mencapai perkembangan
sebagai Bimbingan Jabatan atau Bimbingan kepribadian secara optimal(Dewa,2002:8).
Karier. Dalam pelaksanaan bimbingan baik Secara umum tujuan bimbingan dan
dalam bentuk kelompok maupun perseorangan konseling sesuai dengan tujuan pendidikan
atau individu, akan mendapat keuntungan jika yakni membantu siswa/mahasiswa mengenal
terdapat kecocokan antara ciri-ciri kepribadian bakat, minat dan kemampuannya, serta memilih,
seseorang dengan seluruh tuntutan bidang dan menyesuaikan diri dengan kesempatan
pekerjaan yang dipegang oleh orang itu. pendidikan untuk merencanakan karier sesuai
Ada tiga faktor utama yang dianggap sangat dengan tuntunan dunia kerja. Adapun secara
menentukan dalam memilih suatu bidang khusus bertujuan untuk membantu siswa/
pekerjaan, yaitu: Pertama, analisis terhadap diri mahasiswa agar dapat mencapai tujuan-tujuan
sendiri (kemampuan, bakat, dan minat, serta perkembangan meliputi aspek pribadi-sosial
temperamen), Kedua, analisis terhadap bidang yakni untuk mewujudkan pribadi yang takwa,
pekerjaan (kesempatan, tuntutan, dan prospek mandiri dan bertanggungjawab, belajar untuk
masa depan) serta Ketiga, perbandingan antara perkembangan pendidikan, dan karier untuk
hasil kedua analisis tadi, untuk menemukan mewujudkan pribadi pekerja yang
kecocokan antara data tentang diri sendiri dan Secara umum sasaran dari bimbingan
data tentang bidang-bidang pekerjaan. Untuk adalah mengembangkan apa yang terdapat
memahami dan mewujudkan ketiga faktor pada diri tiap-tiap individu secara optimal agar
inilah maka dibutuhkan adanya bantuan dari setiap individu bias berguna bagi dirinya sendiri,
yang lain yang berfungsi sebagai pembimbing lingkungannya, dan masyarakat pada umumnya.
baik dalam bentuk individual maupun dalam Secara khusus sasaran pembinaan pribadi siswa/
bentuk institusi yang dilakukan dalam bentuk mahasiswa melalui layanan bimbingan mencakup
tim kerja. Model Pendidikan dan Bimbingan. tahapan-tahapan pengembangan kemampuan-
Model pendidikan dan bimbingan tidak jauh kemampuan:
berbeda, karena kedua-duanya berfungsi dan penerimaan diri; Pengenalan lingkungan;
Pengungkapan,
pengenalan,
sebagai bantuan kepada generasi muda dalam Pengambilan keputusan; Pengarahan diri, dan
belajar seni hidup sebagai pribadi dan sebagai Perwujudan diri.
anggota masyarakat. Melalui berbagai macam kegiatan pendidikan dan bimbingan yang
Model-model Bimbingan
dibimbing dan yang dididik akan memperoleh Model-model yang melandasi pelayanan
berbagai pengetahuan dan kebijaksanaan yang bimbingan, amat menentukan dan berpengaruh
diperlukan untuk mengatur kehidupannya pada hasil suatu bimbingan. Untuk itu,
sendiri dalam berbagai aspeknya. dalam memberikan pembimbingan baik
Dengan demikian, model bimbingan kepada perseorangan maupun dalam bentuk
ragamnya bimbingan kelompok, maka perlu diperhatikan model
ini menekankan
yang diberikan, seperti bimbingan belajar, bimbingan rekreasi, bimbingan kesehatan,
bimbingan yang pas untuk diterapkan kepada
Ramli, Marhani, Nurhikmah – Pola Bimbingan dan Penyuluhan Islam bagi Mahasiswa pada Program Pasih STAIN Parepare
bimbingan moral, dan bimbingan perkembangan, sehingga model ini tidak hanya mengenal satu bentuk bimbingan, seperti dalam bentuk bimbingan jabatan, akan tetapi akan bersentuhan dengan macam ragam bimbingan. Bimbingan Fungsional. Model bimbingan fungsional mengenal dua macam fungsi pokok, yaitu fungsi penyaluran dan fungsi penyesuaian. Fungsi penyaluran menyangkut bantuan yang diberikan kepada yang dibimbing dalam memilih program studi tertentu, aktivitas ekstra kurikuler, bentuk rekreasi sehat serta jalur persiapan mantap untuk memegang jabatan yang sesuai dengan kemampuan, bakat, minat, dan cita-cita dari siswa sendiri. Sedang fungsi penyesuaian, menyangkut bantuan yang diberikan kepada siswa dalam melaksanakan secara konsisten dan konsekuen pilihan yang telah mereka buat, seandainya timbul kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan beraneka tuntutan dalam lingkungan atau bidang kehidupan tertentu.
Dengan demikian model bimbingan ini menekankan pada sifat bimbingan persentatif, yang mendampingi anak bimbingannya dalam perkembangannya yang sedang berlangsung, dan mengutamakan komponen bimbingan pengumpulan data serta wawancara konseling. Namun demikian, kelemahan model ini terletak pada pandangan, bahwa pelayanan bimbingan hanya perlu diberikan pada saat- saat anak bimbingan mengahadapi suatu masalah. Sementara bimbingan terhadap anak, tidak mesti hanya dilaksakan di saat anak bimbingan dalam keadaan bermasalah, akan tetapi mestinya dilakukan setiap saat dan kapan waktu saja sebagai wujud kontinuitas bimbingan. Sehingga dengan bimbingan yang diberikan setiap saat berpeluang besar untuk membantu anak dalam menggapai sesuatu yang lebih baik dan berkualitas. Bimbingan dengan Model Klinis (Clinical Method). Metode ini menekankan perlunya menggunakan teknik ilmiah untuk mengenal konseli dengan lebih baik dan menentukan segala problem yang dihadapi oleh konseli dengan lebih baik, dengan menggunakan alat- alat tes ilmiah seperti tes-tes psikologis, dan
studi diagnotik. Dan yang paling dibutuhkan dalam pendekatan ini adalah data objektif, yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan memberi gambaran tentang konseling, yang lepas dari pandangan konseling tentang diri sendiri. Data ini dapat dimanfaatkan oleh konseli untuk mengenal diri sendiri secara lebih mendalam, dan kemudian memikirkan alternatif-alternatif yang terbuka untuk dirinya. Dalam model bimbingan ini, konselor bertanggung jawab sepenuhnya atas pilihan- pilihan diagnostik yang menghasilkan data bagi konseli tentang dirinya sendiri.
Dengan demikian, model ini menekankan bentuk
bimbingan
individual, dan mengutamakan sifat bimbingan perseveratif. Kelemahan model bimbingan ini cenderung dibatasi pada saat-saat tertentu saja dan diberikan kepada konseli yang mengahadapi suatu masalah berat. Bimbingan yang Menekankan Pelayanan; Model bimbingan ini dikembangkan oleh
Katz. Dalam pandangannya tentang bimbingan, Katz, mengungkapkan bahwa bimbingan adalah intervensi professional bilamana siswa harus membuat pilihan di antara beraneka alternatif professional. Saat siswa harus membuat pilihan, maka pembimbing harus membantu siswa dalam membuat pilihan, dengan mempertimbangkan sistem nilai yang dianutnya dan mengolah informasi yang tersedia tentang diri sendiri serta kesempatan- kesempatan yang terbuka baginya. Semua ini menuntut supaya siswa berpikir secara rasional; karena kaum muda pada umumnya memang kurang mampu untuk mengambil keputusan yang benar tentang itu, sehingga di sinilah dibutuhkan peran dan bantuan pembimbing yang memang bekerja sebagai tenaga tetap pada lembaga pendidikan.
Dengan demikian, model bimbingan ini menekankan pada bentuk bimbingan pelayanan individual, yang mengutamakan ragam bimbingan belajar serta bimbingan jabatan, dan memberikan tekanan pada komponen bimbingan penempatan, pengumpulan data,
Kuriositas, Edisi VI, Vol. 2, Desember 2013
serta wawancara konseling. Kelemahan pada yang diberikan oleh semua tenaga pendidik model bimbingan ini, adalah pada pembatasan
dan bekerja sama sebagai suatu tim, yang pelayanan bimbingan pada saat-saat tertentu
melakukan sejumlah kegiatan bimbingan yang saja. Yaitu bila siswa harus membuat suatu
dirancang untuk menunjang perkembangan pilihan yang menentukan jalan kehidupannya.
optimal bagi semua konselir dalam waktu yang Bimbingan dalam Bentuk Ekletik ;Bentuk dan
sama.
model bimbingan ini untuk pertama kalinya Salah satu kelemahan dari model ini, adalah diperkenalkan oleh Wilson Little dan A. L.
tidak bisa ada kelemahan dari tim kerjanya. Chapnan. Model bimbingan ini menekankan
Karena model ini merupakan kerja tim, maka perlunya memberikan bantuan kepada semua
semua anggota tim harus selalu siap diri, baik siswa dalam seluruh aspek pada perkembangan
dari segi motivasi, ilmu, dan kepribadian. mereka dalam bidang studi akademik,
Karena merencanakan dan melaksanakan dalam mempersiapkan diri memangku suatu
suatu program bimbingan yang komprehensif jabatan. Dan dalam mengolah pengalaman
dan meresapi seluruh program pendidikan, batinnya sendiri serta pergaulan sosial,
merupakan suatu usaha yang sangat kompleks bantuan ini harus diberikan dalam semua fase
yang melibatkan banyak orang, dan hal ini perkembangan secara berkesinambungan.
bukanlah suatu pekerjaan yang ringan untuk Fokus perhatian bimbingan ini terpusat pada
bisa dilaksanakan di lapangan. perkembangan optimal dari semua peserta
Dari model bimbingan yang telah didik yang sedang menuju kedewasaan.
diutarakan, semuanya bertujuan untuk Perkembangan yang optimal ini dapat
membantu konselor untuk menjadi lebih dicapai bila peserta mampu mengolah
baik walau dengan model bimbingan yang dan menganal dirinya sendiri, menghayati
berbeda. Namun demikian, antara satu model seperangkat nilai kehidupan, menyadari
bimbingan dengan yang lainnya ada kelebihan keadaan nyata dalam lingkungan hidupnya.
dan kekurangan. Dan dalam penerapan Namun kemandirian pribadi dan kemampuan
model bimbingan yang ada tentu senantiasa untuk menimbang kondisi kehidupan dalam
diupayakan model yang pas dan cocok lingkup lingkungan konkrit tetap diutamakan
dengan objek yang akan diberikan bimbingan, dengan menerima kemungkinan bahwa orang
demikian pula dengan tujuan bimbingan itu muda dapat berubah selama dalam proses
dilakukan.
perkembangannya. Pelayanan bimbingan menunjang perkembangan masing-masing
Prinsip dan Asas Bimbingan
dengan cara menyajikan informasi tentang diri Keberhasilan suatu bimbingan pada sendiri dan lingkungan hidup, serta membantu
konselir tidak hanya dapat dilihat dari aspek mengolah informasi itu; mengajak berpikir
model bimbingan yang dipergunakan, akan dalam jangka waktu panjang (jangka waktu
tetapi juga amat dipengaruhi prinsip dan yang lebih lama) dan tidak hanya memandang
asas dasar dilaksanakannya suatu bimbingan. saat sekarang ini saja; dan mendorong untuk
Karena prinsip dari suatu bimbingan amat mengembangkan semua potensi yang ada.
penting, bahwa dengan prinsip yang benar Model bimbingan ini memanfaatkan
menjadi suatu motivasi yang amat berharga bentuk pelayanan individual dan kelompok,
dan besar pengaruhnya bagi keberhasilan mengutamakan sifat bimbingan preventif dan
pelaksanaan suatu bimbingan, demikian persevtif, serta melalui bentuk bimbingan
pula dengan asasnya. Dengan kata lain, suatu belajar, bimbingan jabatan, dan bimbingan
prinsip akan semakin kokoh dan kuat manakala pribadi. Keunggulan model ini adalah
ditopang oleh suatu azas yang benar dan kokoh sumbangan dalam pelayanan bimbingan
pula.
Ramli, Marhani, Nurhikmah – Pola Bimbingan dan Penyuluhan Islam bagi Mahasiswa pada Program Pasih STAIN Parepare
Menurut (Prayitno,1998:2) menghadapi permasalahannya; kedua, proses “Prinsip dasar dari suatu bimbingan,
bimbingan, keputusan yang diambil, dan yang agar bimbingan menjadi lebih baik dan
akan dilakukan oleh individu, hendaknya lebih efektif.”
atas kemauan individu sendiri, bukan karena Hal ini terdiri dari tiga prinsip dasar
kemauan atau desakan dari pembimbing atau sebagai berikut: pertama. Bimbingan melayani
pihak lain; ketiga, permasalahan individu harus semua individu tanpa memandang umur,
ditangani oleh tenaga ahli dalam bidang yang jenis kelamin, suku, agama dan status sosial
relevan dengan permasalahan yang dihadapi ekonomi. Kedua, berurusan dengan pribadi
oleh yang bersangkutan; keempat, kerjasama dan tingkah laku individu yang unik dan
antara guru-guru pembimbing, guru-guru dinamis. Ketiga, memperhatikan sepenuhnya
lain dan orang tua amat menentukan hasil tahap dan berbagai aspek perkembangan
pelayanan bimbingan; kelima, pengembangan individu. Keempat, bimbingan memberikan
program layanan bimbingan ditempuh perhatian utama kepada perbedaan individual
melalui pemanfaatan yang maksimal dari hasil yang menjadi orientasi pokok pelayanannya.
pengukuran dan penilaian terhadap individu Prinsip berkenaan dengan permasalahan
yang terlibat dalam proses pelayanan dan individu,Yaitu: pertama, bimbingan berurusan
program bimbingan itu sendiri. dengan hal-hal yang menyangkut pengaruh
Penyelenggaraan layanan dan kegiatan kondisi mental/fisik individu terhadap
bimbingan, selain memuat fungsi dan penyesuaian dirinya di rumah, di sekolah serta
didasarkan pada prinsip-prinsip bimbingan, dalam kaitannya dengan kontak sosial dan
juga dituntut untuk memenuhi sejumlah asas pekerjaan, dan begitu pula sebaliknya. Kedua,
bimbingan. Pemenuhan atas asas itu akan Kesenjangan sosial, ekonomi, dan kebudayaan
memperlancar pelaksanaan dan lebih menjamin faktor timbulnya masalah pada individu, yang
keberhasilan layanan atau kegiatan, sedangkan kesemuanya menjadi perhatian utama layanan
pengingkarannya dapat menghambat bahkan bimbingan.
menggagalkan pelaksanaan serta mengurangi Prinsip berkenaan dengan program
atau mengaburkan hasil layanan bimbingan layanan, Meliputi: pertama, bimbingan
itu sendiri.
merupakan bagian integral dari upaya Adapun asas yang dimaksud adalah:(a) pendidikan dan pengembangan individu,
Asas kerahasiaan; menuntut dirahasiakannya oleh karena itu program bimbingan harus
segenap data dan keterangan tentang peserta diselaraskan dan dipadukan dengan program
didik yang menjadi sasaran layanan, yaitu pendidikan serta pengembangan peserta
data atau keterangan yang tidak boleh didik; dan kedua, program bimbingan harus
dan tidak layak diketahui oleh orang lain. fleksibel, disesuaikan dengan kebutuhan
(b) Asas kesukarelaan; bahwa bimbingan individu, masyarakat an kondisi lembaga.
menghendaki adanya kesukaan dan kerelaan Ketiga, program bimbingan disusun secara
peserta didik mengikuti atau menjalani berkelanjutan dari jenjang pendidikan yang
layanan yang diperuntukkan baginya. (c) terendah sampai tertinggi. Keempat, terhadap
Asas keterbukaan ;menghendaki agar peserta isi dan pelaksanaan program bimbingan perlu
didik atau klien yang menjadi sasaran layanan diadakan penilaian yang teratur dan terarah.
bersikap terbuka dan tidak berpura-pura, Prinsip
baik dalam memberikan keterangan tentang dan
dirinya sendiri maupun dalam menerima pertama, bimbingan harus diarahkan untuk
berbagai informasi danmateri dari luar yang pengembangan individu yang akhirnya
berguna bagi pengembangan dirinya. (d) mampu membimbing diri sendiri dalam
Asas kegiatan; bimbingan menghendaki agar
Kuriositas, Edisi VI, Vol. 2, Desember 2013
peserta didik atau klien yang menjadi sasaran Jenis penelitian yang digunakan dalam layanan berpartisipasi secara aktif dalam
penelitian ini adalah Studi Kasus yang akan penyelenggaraan layanan bimbingan. (e) Asas
diuraikan secara deskriptif. Studi kasus atau kemandirian;menunjukkan tujuan umum
Case Study adalah bentuk penelitian yang bimbingan, bahwa peserta didik atau klien
mendalam tentang suatu aspek lingkungan sebagai sasaran layanan bimbingan diharapkan
sosial termasuk manusia di dalamnya. menjadi individu yang mandiri dengan ciri-
Pelaksanaan kegiatan penelitian dilakukan ciri mengenal dan menerima diri sendiri dan
terhadap Mahasiswa Program Pasih Tahun lingkungannya, mampu mengambil keputusan,
akademik 2010/2011.
mengarahkan serta mewujudkan diri sendiri. Penggunaan pendekatan studi kasus (f) Asas kekinian; menghendaki agar obyek
yang dipilih oleh peneliti berdasarkan sasaran layanan bimbingan, yaitu bahwa
beberapa pertimbangan, yaitu Data yang permasalahan peserta didik atau klien dalam
akan dikumpulkan oleh peneliti merupakan kondisinya sekarang. (g) Asas kedinamisan;
data deskriptif, yaitu berupa kata-kata dan menghendaki agar isi layanan terhadap sasaran
tindakan responden yang didapatkan dari layanan atau klien yang sama kehendaknya
pengamatan, dan wawancara. Penelitian ini selalu bergerak maju, tidak monoton dan terus
memberikan gambaran secara mendalam berkembang serta berkelanjutan sesuai dengan
tentang pola Bimbingan dan Penyuluhan kebutuhan dan tahap perkembangannya
Islam bagi Mahasiswa Progam Pasih STAIN dari waktu ke waktu. (h) Asas keterpaduan;
Parepare. Dalam penelitian ini peneliti ingin menghendaki agar berbagai layanan dan
peritiwa-peristiwa yang kegiatan bimbingan, baik yang dilakukan oleh
mengungkapkan
alami, yang tidak direkayasa atau dimanipulasi guru bimbingan maupun pihaklain, saling
yang diperoleh selama melakukan penelitian. menunjang harmonis dan terpadukan. (i) Asas
Dengan mengunakan teknik studi kasus yang kenormatifan; menghendaki agar segenap
disajikan dalam uraian deskriptif peneliti dapat layanan dan kegiatan bimbingan didasarkan
mengkaji aspek-aspek yang akan diteliti secara pada dan tidak boleh bertentangan dengan
mendalam, menyeluruh, terinci dan bersifat nilai dan norma yang ada, yaitu norma agama,
pribadi.
hokum dan peraturan, adat-istiadat, ilmu Dalam penelitian ini yang dijadikan objek pengetahuan dan kebiasaan yang berlaku. (j)
penelitian adalah Mahasiswa dan pengelola Asas keahlian; menghendaki agar layanan
Program Pasih di Sekolah Tinggi Agama Islam dan kegiatan bimbingan diselenggarakan
Negeri (STAIN) Parepare Tahun Akademik atas dasar kaidah-kaidah profesional. (k)
Dalam hal pengumpulan data, Asas alih tangan; menghendaki agar pihak-
penulis menggunakan beberapa tahapan pihak yang tidak mampu menyelenggarakan
dalam pengumpalan data-data yang ada layanan bimbingan secara tepat dan tuntas
hubungannya dengan permasalahan yang akan atas suatu permasalahan peserta didik
di bahas dalam Penelitian ini. mengalihtangankan permasalahan itu kepada
Adapun tahapan-tahapan yang dimaksud pihak yang lebih ahli. Asas tut wuri handayani;
di sini adalah meliputi tahapan persiapan dan menghendaki agar layanan bimbingan secara
tahapan pelaksanaan.
keseluruhan dapat menciptakan suasana Sebelum terjun ke lapangan untuk yang mengayomi atau memberikan rasa aman
memperoleh/mendapatkan data atau mengembangkan keteladanan, memberikan
dahulu penulis rangsangan dan dorongan serta kesempatan
keterangan,
terlebih
melakukan persiapan antara lain adalah yang seluas-luasnya kepada peserta didik atau
menentukan dan memahami data macam apa klien untuk maju.
yang dikumpulkan, di mana diperoleh data
Ramli, Marhani, Nurhikmah – Pola Bimbingan dan Penyuluhan Islam bagi Mahasiswa pada Program Pasih STAIN Parepare
tersebut dan kemungkinan berapa banyaknya pertanyaan yang ada dalam penelitian ini. data yang dikumpulkan. Agar nantinya data
Moh. Ali (1982;83) menyebutkan; pengelolaan yang diperoleh cukup dan tepat.
data merupakan salah satu langkah yang sangat Selanjutnya penulis membuat pedoman
penting dalam kegiatan penelitian, terutama wawancara, agar data yang diperoleh di
bila diinginkan generalisasi atau kesimpulan lapangan nanti lengkap, sistematis dan tidak
tentang masalah yang diteliti. serampangan.
Pada tahap analisa data, peneliti berusaha Adapun langkah pelaksanaan pengum-
untuk menghimpun berbagai data yang pulan data yang penulis lakukan adalah
didapatkan untuk dijadikan kesimpulan akhir. dengan jalan memeriksa dokumen-dokumen
Tahapan analisis data tidak hanya dilakukan pada Unit Program Pasih STAIN Parepare
setelah proses di lapangan selesai, tetapi yang ada hubungannya dengan penelitian ini.
analisis data dialakukan mulai dari awal terjun Selanjutnya mengadakan observasi, kemudian
ke lampangan sampai pada akhir penelitian. mengedarkan angket kepada mahasiswa dan
Reduksi data dilakukan tidak hanya mengadakan wawancara untuk memperoleh
dengan cara meringkas kembali catatan- data yang akurat.
catatan lapangan, tetapi juga dilakukan ketika Berdasarkan prosedur penelitian yang
peneliti mencatat data-data di lapangan baik dikemukakan di atas yakni langkah penelitian,
melalui pengamatan, wawancara ataupun maka penulis mempergunakan pula hal-hal
studi dokumentasi. Hal ini dilakukan dengan yang dipergunakan dalam pengumpulan
memilih hal-hal yang penting berkaitan dengan data yang telah disebutkan di atas, sebagai
permasalahan yang menjadi fokus penelitian. berikut: (a) Library research atau penelitian
Hasil tersebut dirankum dalam suatu skema kepustakaan, yaitu penulis mengumpulkan
sehingga dapat diketahui dengan lebih muda data dengan jalan membaca buku-buku
polanya. Pola tersebut dibuat displai data yang literatur ilmiah lainnya yang ada hubungannya
selanjutnya dapat ditarik kesimpulan. dengan pembahasan penelitian ini. Adapun
sebagai lembaga teknik yang digunakan dalam metode ini
STAIN
Parepare
pendidikan Tinggi Islam harus mampu adalah Kutipan langsung, yaitu penulis
beradaptasi dengan perubahan jika ingin mengutip secara langsung pendapat para ahli
tetap eksis sebagai lembaga yang berorientasi sesuai dengan aslinya. Kutipan tidak langsung,
pengembangan sumber daya manusia. Oleh yaitu penulis mengutip dari suatu teks dengan
karena itu, diperlukan keberanian melakukan merubah kata-kata atau redaksi dengan tidak
perubahan yang terencana. Selanjutnya, merubah maksud dan tujuannya. Di dalam
mampu mengadakan perubahan yang lebih kutipan tidak langsung ini, digunakan dua
fundamental untuk mengantisipasi perubahan bentuk kutipan yaitu ulasan dan ikhtiar. (b)
yang terus mengarah pada perkembangan Field research atau penelitian lapangan,
ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin yaitu penulis mengadakan penelitian secara
canggih.
langsung mengunjungi obyek penelitian. Perubahan dalam bentuk pengembangan Pengelolaan data merupakan bagian
kualitas mahasiswa, STAIN Parepare telah terpenting dari suatu penelitian, dimana dalam
melakukan pembinaan berupa program fase inilah peneliti mengungkapkan berbagai
pengkajian kitab turats sebagai sebuah pilihan temuan dan berbagai hasil yang didapatkan
yang mutlak dilaksanakan dan ditumbuh dari hasil penelitiannya. Dalam fase inilah,
kembangkan. Menurut Prof. Dr. H. Abd. peneliti menjadikan data yang didapatkannya
Rahim Arsyad, MA. Dalam sambutan kuliah menjadi asumsi sehingga dapat menghasilkan
umum, mengatakan bahwa: “Program ini suatu kesimpulan untuk menjawab berbagai
dikembangkan lagi menjadi program kegiatan
Kuriositas, Edisi VI, Vol. 2, Desember 2013
Pengembangan Sumber Daya Insani Yang depan yang cerah, Mengakselerasikan ilmu Handal (PASIH) dan selanjutnya diakui
pengetahuan, kemampuan berbahasa, tilawah menjadi salah satu unit dalam lingkup STAIN
dan tahfiz Alqur’an, kemampuan membaca Parepare dengan nama Pusat Pengembangan
kitab kuning, dakwah islamiyah dan kreatifitas Sumber Daya Insani yang Handal. Pembinaan
dalam berwirausaha, Meningkatkan daya dan pengembangan Sumber Daya Insani bagi
nalar dan wawasan yang luas bagi mahasiswa, mahasiswa yang nantinya akan menjadikan
kecerdasan spritual bagi lembaga yang melahirkan alumni-alumni yang
Menciptakan
mahasiswa dan Meningkatkan kemuliaan diminati, dinanti, dan diberkati.
akhlak bagi mahasiswa yang berdasar pada Pengembangan Sumber Daya Insani yang
nilai-nilai ajaran agama Islam dan budaya Handal bertujuan membentuk mahasiswa
bangsa Indonesia.
yang profesional dalam penguasaan bahasa Program ini bertujuan untuk menghasilkan asing, ilmu-Ilmu agama melalui kajian kitab-
mahasiswa yang dapat : Mengakselerasikan kitab klasik, tilawah dan Tahfiz Alqur’an,
ilmu pengetahuan, kemampuan berbahasa, Dakwah Islamiyah dan Zikir. Kompetensi
dakwah islamiyah, tilawah dan tahfiz Alqur’an, pengembangan sumber daya insani yang
dalam berwirausaha, handal diharapkan agar mahasiswa dapat
serta
kreatifitas
Meningkatkan daya nalar dan wawasan menghadapi persaingan globalisasi dunia.
yang luas, Menciptakan kecerdasan spritual, Peningkatan sumber daya insani yang handal
Meningkatkan kemuliaan akhlak yang berdasar sangatlah menjanjikan, di mana tidak banyak
pada nilai-nilai ajaran agama Islam dan budaya tenaga ahli yang mempunyai kemampuan
bangsa Indonesia.
khusus. Kemudian, peserta didik yang telah Dengan melihat kondisi lemahnya sumber
mengikuti program ini diharapkan akan daya manusia Indonesia utamanya mahasiswa,
dapat memanfaatkan secara optimal sumber sehingga tidak menjadi rahasia umum bahwa
daya yang mereka telah miliki, sehingga Perguruan Tinggi termasuk di antaranya yang
memiliki motivasi untuk maju dan diharapkan paling banyak menyumbangkan pengangguran
menjadi motivator bagi mahasiswa lainnya di Indonesia. Program ini, sesuai dengan visi
dilingkungan STAIN Parepare. dan misi STAIN Parepare dan arah kebijakan
Program Pengembangan Sumber Daya ketua STAIN parepare bertujuan untuk
Insani yang Handal (PASIH) adalah salah satu memberikan kesempatan kepada mahasiswa
program yang diharapkan menjadi program untuk lebih maju dan memilliki keahlian dan
unggulan. Program ini dicetuskan dalam kehandalan yang berdaya guna.
rangka mewujudkan Sekolah Tinggi Agama Program
Islam Negeri (STAIN) Parepare yang memiliki maksud untuk menciptakan STAIN Parepare
mahasiswa dan keluaran-keluaran yang handal yang memiliki keunggulan dan kehandalan
di bidang ilmu pengetahuan agama melalui di bidang: Bahasa asing, Ilmu-Ilmu Agama
kajian-kajian kitab kuning, bahasa, tilawah dan melalui kajian kitab-kitab kuning, Tilawah
tahfiz Alqur’an, dakwah dan kewirausahaan. dan tahfiz Alqur’an, Dakwah islamiyah dan
Program ini merupakan salah satu program Kewirausahaan
Regular dan non- SKS yang telah disepakati Pusat Pengembangan Sumber Daya Insani
bersama oleh senat STAIN Parepare yang Yang Handal bertujuan untuk mengembangkan
harus diikuti oleh seluruh mahasiswa baru. bakat, minat, dan keahlian khusus peserta
Program PASIH merupakan salah satu didik untuk kemudian dapat memiliki
program/lembaga independen yang telah kompetensi yang handal sehingga mahasiswa
disepakati oleh senat STAIN Parepare dan di mampu berkompetisi memasuki dunia masa
SK-kan oleh Ketua STAIN Parepare dengan
Ramli, Marhani, Nurhikmah – Pola Bimbingan dan Penyuluhan Islam bagi Mahasiswa pada Program Pasih STAIN Parepare
tidak berada di bawah naungan satu unit dalam akan diberikan langsung di dalam dan di luar lingkup STAIN Parepare. Program ini juga
ruangan (kelas) yang dilaksanakan di kampus dapat bekerja sama dengan unut-unit tertentu
STAIN Parepare. Sedangkan untuk materi yang mempunyai relefansi dengan kegiatan
praktek akan dilaksanakan di tempat-tempat yang dilaksanakan. Program ini bertanggung
strategis.
jawab langsung kepada Ketua STAIN Parepare
dilakukan dengan melalui Pembantu Ketua III selaku koordinator
Proses
evaluasi
menempuh cara : Placement test, Pre test, dari program ini.
Tugas-tugas terstruktur ( di luar dan di dalam Pihak penyelenggara akan menjamin
jam perkuliahan), Ujian MID, Partisipasi dan terselenggaranya seluruh kegiatan dalam
kreatifitas dalam kelas, Ujian akhir semester program ini dengan baik. Bentuk program ini
dan Post test.
berupa (lokalatih). Peserta didik akan dibagi kelompok dan tiap-tiap kelas akan didampingi
Pola Bimbingan Islam Pada
Program Bahasa Arab (Ma’had
satu pengajar dan pendamping yang diambil
jami’ah A)
dari mahasiswa atau alumni STAIN yang
dianggap cakap dan mampu untuk mengajar, Teknis pelaksanaannya yaitu: Tahun apabila pengajar dari dosen berhalangan untuk
pertama (semester I dan II) untuk hadir.
pembelajaran bahasa Arab yang direncanakan Kegiatan program ini menggunakan
berlangsung kurang lebih 8 bulan, yang terdiri prinsip pendekatan partisipatif melalui proses
dari 3 marhalah. Marhalah I berlangsung 2 belajar orang dewasa berdasarkan pengalaman
bulan dengan penekanan kepada penguasaan (Experimental Learning Cycle). Model ini akan
mufradat, dasar-dasar muhadasah, tata bahasa memperlakukan peserta didik berdasarkan
dasar dan pengajian kitab dasar. Marhalah II prinsip-prinsip kesetaraan sehingga akan
berlangsung 3 bulan dengan fokus kepada terjadi interaksi langsung dan proses belajar
penguasaan mufradat /muhadasah lanjutan, yang lebih baik.
tata bahasa lanjutan dan pengajian kitab Proses belajar mengajar dalam program
lanjutan. Marhalah III berlangsung 3 bulan ini lebih menekankan pada tumbuh dan
dengan fokus kepada pendalaman materi terbangunnya kesadaran dan motivasi belajar,
muhadasah, tata bahasa, pembacaan kitab dengan demikian POD (Professional and
kuning dan latihan dasar-dasar. Organizational Development) yang akan
Untuk pembelajaran bahasa Arab akan digunakan harus mampu menciptakan suasana
berlangsung selama 3 hari dengan jadwal yang kondusif dan bersahabat sehingga
belajar sebagai berikut :
proses dialogis untuk berbagai pendapat serta
pengalaman dapat terjalin dengan baik. 15.30-17.00 Qawaid/tata
Dosen Ruang lingkup metodologi pelaksanaan
bahasa
pelatihan akan dijabarkan dalam bentuk Seremonial,
Dosen/ method/Ta’sisiyah,
Ceramah/presentasi,
Basic
17.00-18.00 Mufradat/
pendamping mubasyarah, Eclectic method/ Taulifiyah,
Dosen Suggestipody/Tasyji’, Diskusi, Praktikum /
20.00-21.00 Pengajian
latihan, Sammah, Out bond, Evaluasi dan metode-metode lainnya yang dianggap relevan.
Menurut Andi Bahri selaku Koordinator Proses evaluasi langsung diberikan oleh
Pembelajaran Bahasa Arab yang melakukan masing-masing team teaching baik teori
wawancara, tanggal 01 Mei 2012 di Kampus maupun praktek. Untuk kategori materi teori
STAIN
Parepare
bahwa berdasarkan
Kuriositas, Edisi VI, Vol. 2, Desember 2013
pedoman pelaksanaan
untuk pembelajaran bahasa Inggris. Marhalah bahasa Arab, bahwa tenaga pengajar atau
pembimbingan
I berlangsung 2 bulan dengan penekanan pembimbing atau wali kelas dibantu oleh
kepada penguasaan vocabulary, dasar-dasar seorang pendamping dan Rais al-Fashl.
conversation, tata bahasa dasar/structure Pendamping Yaitu mahasiswa dan alumni
dasar. Marhalah II berlangsung 3 bulan yang dianggap mampu untuk mendampingi
dengan fokus kepada penguasaan vocabulary/ dosen dalam melaksanakan tugas mengajar
conversation lanjutan, tata bahasa lanjutan, apabila dosen berhalangan. Rais al-Fashl
listening, writing dan reading. Marhalah III yaitu salah satu peserta program/mahasiwa
berlangsung 3 bulan dengan fokus kepada yang ditunjuk untuk menjadi ketua kelas dan
pendalaman materi conversation, listening, bertugas untuk mengkoordinir peserta yang
writing dan reading.
lain dalam kelasnya serta mempersiapkan Untuk pembelajaran bahasa Inggris akan hal-hal yang berkaitan dengan proses belajar
berlangsung selama 3 hari. Pembelajaran mengajar di kelas. pembimbingan terhadap
bahasa Inggris merujuk kepada buku para mahasiswa, sesungguhnya lebih dari
understanding and Using English Grammar seorang dosen/guru dan pembimbing, akan
3 rd edition, Fundamental of English Grammar tetapi menempatkan diri sebagai “orang tua”
danbuku-buku bahasa Inggris lainnya yang pengganti dari orang tua yang melahirkannya
dianggap representatif untuk dijadikan sebagai kepada seluruh mahasiswanya. Interaksi
buku rujukan, dengan silabi yang disusun antara dosen dengan mahasiswa, tidak
sendiri oleh tim tanpa mengacu kepada terbatas pada saat jam belajar belangsung,
sistematika dari buku-buku tersebut. akan tetapi, interaksinya laksana intraksi
Materi yang akan diajarkan adalah seorang orang tua pada anaknya dalam satu
Penguasaan kosakata dasar, Grammar/ rumah tangga.
structure Conversation, Listening,Writing dan Lebih
Pembelajaran bahasa Arab merujuk kepada buku al-Arabiyah
Pola Bimbingan Tilawah dan Tahfiz
al-Muyassarah, Al-
(Ma’had Jami’ah C)
Arabiyah Bayna Yadaik,dan Dasar-Dasar
Penguasaan Bahasa Arab serta buku- Berdasarkan pedoman awal pelaksanaan buku bahasa Arab lainnnya yang dianggap
disebut dengan representatif untuk dijadikan sebagai buku
Pengembangan Ta’limul Qur’an adalah rujukan, dengan silabi yang disusun sendiri
kegiatan pembinaan Mahasiswa STAIN oleh tiem tanpa mengacu kepada sistematika
Parepare di bidang Tahfiz, Tilawah dan Baca dari buku-buku tersebut.
Tulis al-Qur’an (BTQ). Peserta yang mengikuti Materi yang akan diajarkan adalah:
kegiatan ini adalah mahasiswa STAIN Parepare Penguasaan kosakata dasar, Percakapan,
yang memiliki kompotensi dalam bidang tahfiz Istima’, Kawaid, Dasar-dasar Insya (menulis/
(hafal qur’an) dan tilawah sedangkan Baca mengarang dalam bahasa Arab),Qiraah dan
Tulis al-Qur’an (BTQ) di Khususkan terhadap terjemah kitab turats dan kontemporer (dasar-
mahasiswa yang kurang cakap dalam membaca dasar dalam membaca dan memahami kitab
pelaksanaannya yaitu: kuning).
al-Qur’an.Teknis
Tilawah dan tahfiz berlangsung di selah-selah program ma’had jamiah untuk pengembangan
Pola Bimbingan bahasa Inggris
bahasa Arab dan Inggris berlangsung, dengan
(Ma’had jami’ah B)
sistem pengelompokan sendiri berdasarkan Teknis pelaksanaannya yaitu: Tahun
dengan tingkat kemampuan mahasiswa. kedua (semester III & IV) diperuntukkan
Ramli, Marhani, Nurhikmah – Pola Bimbingan dan Penyuluhan Islam bagi Mahasiswa pada Program Pasih STAIN Parepare
Adapun materi pembimbingan dalam metode ini digunakan untuk membimbing bidang tilawah dan tahfiz adalah sebagai
dan mengarahkan dengan memberikan berikut: Baca tulis Alqur’an, Tajwid, Seni baca/
penyuluhan kepada kelompok yang dibimbing. tadarrus dan Menghafal surah-surah pendek.
Jadi, peranan pembimbing sangat penting Bidang pembimbingan Tilawah dan
agar setiap bimbingan dapat meningkatkan tahfiz, para mahasiswa dikelompokkan sesuai
sikap sosialnya maupun ketaatannya dalam dengan kelas masing-masing, dengan cara
pengamalan ajaran agamanya. Menurut H.M. duduk berkelompok membentuk bundaran.
Arifin: “pembimbing dapat mengembangkan Hal demikian dilakukan sebagai bagian
sikap sosial, sikap memahami peranan anak dari tatacara dan sistem pembinaan bagi
bimbingan dalam lingkungannya mahasiswa. Duduk dengan sistem halaqah, merupakan cara duduk yang di contohkan oleh
Pola Bimbingan Dakwah dan Zikir
(Ma’had Jami’ah D)
Nabi saat bersama dengan para sahabatnya
saat Nabi memberikan nasehat dan bimbingan Hasil wawancara kepada Nurhikmah, kepada sahabatnya.
Koordinator bidang dakwah dan Zikir, Pengelompokan mahasiswa dilakukan
Wawancara , tanggal 24 April 2012, di dengan memberikan tes bacaan al-Qur’an
Kampus STAIN Parepare. Pada awalnya kepada mahasiswa saat masuk mengikuti
Pelaksanaan program ini dibagi menjadi dua program PASIH. Dari tes inilah kemudian
bagian (Zikir dan Dakwah). Program zikir mahasiswa di kelompokkan sesuai dengan
merupakan program kerja yang dilaksanakan kemampuan membacanya. Bagi mahasiswa
setiap awal bulan yang melibatkan civitas yang sama sekali buta aksara arab, demikian
akademik STAIN Parepare. Sedangkan pula yang bacaan al-Qur’annya belum lancar,
program dakwah dilaksanakan dalam 2 (dua) mereka dikelompokkan sendiri-sendiri dalam
pase yakni pelatihan dan praktek lapangan. kelompok yang berbeda.
Program pelatihan dakwah merupakan Sesuai Hasil
pembekalan dakwah bagi mahasiswa yang Koordinator Tilawah dan Tahfiz, Wawancara,
wawancara Wahidah,
akan melaksanakan program Kuliah Kerja Tanggal 24 April 2012, di Kampus STAIN
Nyata (KKN) yakni mahasiswa semester 7 Parepare. Pemberian pembelajaran bacaan al-
(Tujuh). Selain itu peserta yang mengikuti Qur’an kepada mahasiswa tersebut dilakukan
kegiatan ini adalah mahasiswa yang memiliki berdasarkan jadwal yang telah disusun
kompetensi dasar dalam bidang dakwah dan dikondisikan setelah melaksanakan
yang dibagi ke dalam 7 (Tujuh) Kelompok, perkuliahan secara regular, materi dan lokasi
6 (Enam) Kelompok untuk mahasiswa yang pembimbingan disesuaikan dengan kelompok
akan mengikuti kegiatan KKN dan 1 (Satu) mahasiswa yang telah dibentuk. Mereka
Kelompok untuk mahasiswa secara umum. ini dibimbing terus dengan pendekatan
Selanjutnya dilakukan pengembangan bimbingan personal sampai kemudian dia
yakni Dakwah dan Zikir juga berlangsung di betul-betul bisa membaca al-Qur’an dengan