Juraida Jurusan Program Studi Bimbingan dan Konseling Juraida.AnandaGmail.Com Abstrak - PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KETAKWAAN SISWA TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA DI MTS NEGERI MULAWARMAN BANJARMASIN
PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KETAKWAAN SISWA TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA DI MTS NEGERI MULAWARMAN BANJARMASIN .
Juraida Jurusan / Program Studi Bimbingan dan Konseling Juraida.Ananda@Gmail.Com
Abstrak
Penelitian dilandasi bahwa Pelaksanaan Layanan Bimbingan Kelompok adalah merupakan sesuatu yang harus dilaksanakan disekolah-sekolah termasuk di MTsN Mulawarman Banjarmasin. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui bagaiaman bentuk layanan bimbingan kelompok, apa saja kendala dalam pelaksanaan layanan, bagaimana cara mengatasi kendala dalam pelaksanaan layanan, dan bagaimana hasil dari pelaksanaan layanan bimbingan kelompok. Adapun manfaat penelitian ini adalah untuk memberikan sumbangan yang positif bagi pengembangan ilmu pengetahuan tentang bimbingan dan konseling khususnya dibidang layanan bimbingan dan kelompok. Populasi dalam penelitian ini adalah
1 orang guru bimbingan dan konseling dan seluruh siswa kelas VIII A, B, C di MTsN Mulawarman Banjarmasin yang berjumlah 120 orang. Dalam penelitian ini digunakan penarikan sampel 10% dari jumlah populasi, yaitu 12 orang siswa yang akan dijadikan 3 kelompok. Adapun teknik sampling yang digunakan adalah cluster proportionate random sampling . Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan dokumentasi.analisis data dengan reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan. Berdasarkan observasi dan wawancara yang dilakukan dengan guru bimbingan dan konseling bentuk layanan yang digunaka adalah bentuk kelompok diskusi, adapun kendala dalam pelaksanaan layanan bimbingan kelompok ini adalah keterbatasan waktu, keterbatasan sarana dan prasarana, serta ketrerbatasan biaya, namun kendala dapat teratasi dengan cara menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya, kreatif menggunakan sarana dan prasarana yang ada, dan walaupun biaya terbatas, namun bimbingan kelompok harus tetap dilaksanakan. Akhirnya hasil penelitian ini adalah pelaksanaan layanan bimbingan kelompok sangat besar manfaatnya dimana 6 orang dari anggota yang mendapatkan layanan bimbingan kelompok lebih meningkat ibadahnya, dan sopan santunya. 2 orang lebih meningkat dibidang sopan santunnya terhadap guru, dan 4 orang lagi lebih meningkat dalam hal kejujuran dan kesabarannya. Dan dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan pemberian layanan bimbingan kelompok maka ketakwaan siswa terhadap tuhan yang maha esa dapat meningkat.
Kata kunci: Bimbingan Kelompok Meningkatkan Ketakwaan Siswa.
Abstract
The study is based on that the Implementation Guidance Service Group is something that should be implemented in schools included in MTsN Mulawarman Banjarmasin. The purpose of research is to find out How can the form of group counseling services, what are the constraints in the implementation of the service, how to overcome the obstacles in the implementation of the service, and how the results of the implementation of group counseling services. The benefit of this study is to provide a positive contribution to the development of the science of guidance and counseling services in particular in the field of counseling and group. The population in this study is the first person guidance and counseling teachers and all students of class VIII A, B, C in MTsN Mulawarman Banjarmasin totaling 120 people. This study used a sampling of 10% of the total population, which is 12 students who will be 3 groups. The sampling technique used is proportionate random cluster sampling. The technique of collecting data through observation, interviews and dokumentasi.analisis data reduction, data presentation and draw conclusions. Based on observations and interviews conducted with teacher guidance and counseling service form digunaka is a form of group discussions, while the constraints in the implementation of guidance services this group are limited time, limited facilities and infrastructure, as well as ketrerbatasan costs, but barriers can be overcome by using a time as well as possible, creative use of existing infrastructure, and although the cost is limited, but the guidance of the group remain to be implemented. Finally, the results of this research is the implementation of group counseling service is very beneficial where 6 members were getting more group counseling services increased worship, and courteous santunya. 2 further increased the field courtesy of the teacher, and 4 others were further improved in terms of honesty and patience. And from these results it can be concluded that the provision of guidance services, the group of students piety towards God almighty one can increase.
A. PENDAHULUAN
nilai keimanan dan ketakwaan
1. Latar Belakang
kepada tuhan yang maha esa. Pendidikan diperlukan oleh
Bertakwa kepada tuhan yang manusia untuk meningkatkan
maha esa merupakan kewajiban kualitas hidup, mewujudkan diri
bagi setiap umat manusia, seperti sesuai dengan tahapan tugas
firman allah yang terdapat didalam perkembangan secara optimal
Al- Qur’an.
sehingga mencapai
taraf
kedewasaan tertentu,
serta
memiliki kemampuan, keilmuan,
dan ketakwaan. Artinya : “Hai orang-orang Berdasarkan Undang-Undang yang beriman, bertakwalah kepada Republik Indonesia No. 20 Tahun
sebenar-benar takwa 2003 pasal 3, tentang Sistem kepadanya dan janganlah sekali- Pendidikan
kali kamu mati melainkan dalam digariskan
tentang
tujuan
keadaan beragama Islam (QS. Al- pendidikan
berikut: Bimbingan kelompok adalah Pendidikan Nasional berfungsi
bentuk layanan mengembangkan kemampuan dan
salah
satu
yang penting membentuk watak serta peradaban diselenggarakan disekolah. Fakta bangsa yang bermartabat dalam menunjukkan bahwa kegagalan- rangka mencerdaskan kehidupan kegagalan yang dialami siswa bangsa,
dalam aspek pribadi dan sosialnya berkembangnya potensi peserta tidak selalu disebabkan oleh didik agar menjadi manusia yang rendahnya kecerdasan intelektual beriman dan bertakwa kepada (IQ) dan kecerdasan emosional Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak (EQ) nya saja, akan tetapi sebagian mulia, sehat, berilmu, cakap, besar hal ini juga disebabkan oleh kreatif, mandiri, dan menjadi rendahnya kecerdasan spiritual warga Negara yang demokratis (SQ). Oleh karena itulah perlu serta bertanggung jawab (UU diadakannya bimbingan kelompok No.20 Tahun 2003). untuk meningkatkan ketakwaan Berdasarkan
tujuan
terhadap tuhan yang maha esa. pendidikan
nasional
yang
Masa remaja pada dasarnya disebutkan diatas dapat ditarik
merupakan masa benang merah bahwa pendidikan mengembangkan
merupakan
keseluruhan nasional mempunyai tujuan untuk aspek kepribadian. Salah satu membimbing dan membina siswa aspek pokok kepribadian manusia agar menjadi manusia yang yang perlu dikembangkan ialah berperadaban, bermartabat, cerdas, kecerdasan spiritual (SQ). aspek berpotensi yang berdasarkan nilai- tersebut penting bagi peningkatan keseluruhan nasional mempunyai tujuan untuk aspek kepribadian. Salah satu membimbing dan membina siswa aspek pokok kepribadian manusia agar menjadi manusia yang yang perlu dikembangkan ialah berperadaban, bermartabat, cerdas, kecerdasan spiritual (SQ). aspek berpotensi yang berdasarkan nilai- tersebut penting bagi peningkatan
diefektifkan untuk membantu Bimbingan
dalam pengembangan dipandang tepat bagi remaja
kelompok
siswa
dan kepribadiannya, karena memberikan kesempatan
potensi
dalam hal menyampaikan gagasan, perasaan,
khususnya
meningkatkan ketakwaan siswa permasalahan, keraguan-keraguan
terhadap tuhan yang maha esa. diri, mengembangkan rasa empati
Berdasarkan uraian yang telah dan kekeluargaan, dan pada
dikemukakan di atas, penulis kenyataannya siswa lebih senang
tertarik untuk membahas dan berbagi pengalaman dan keluhan-
mengangkatnya kedalam judul keluhan pada teman sebayanya,
skripsi : “pelaksanaan layanan karena dalam kegiatan bimbingan
kelompok untuk kelompok konseli dapat menyadari
bimbingan
meningkatkan ketakwaan siswa bahwa dia bukan satu-satunya
terhadap tuhan yang maha esa di orang yang memiliki masalah atau
mtsn mulawarman banjarmasin”. kesulitan.
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, pendahuluan yang dilakukan di
Berdasarkan
studi
permasalahan yang dirumuskan MTsN Mulawarman Banjarmasin,
dalam penelitian ini adalah : pada kenyataannya di MTsN
a. Bagaimana pelaksanaan Mulawarman Banjarmasin masih
layanan bimbingan kelompok banyak siwa yang mengalami
meningkatkan permasalahan
untuk
ketakwaan siswa terhadap pribadinya khusunya dibidang
dalam
aspek
tuhan yang maha esa di MTsN ketakwaan terhadap tuhan yang
Mulawarman Banjarmasin. maha esa, seperti : kurangnya
3. Batasan Masalah
motivasi mempelajari agama, Dalam penelitian ini masalah malas
yang akan dibahas dibatasi pada terbiasa berbohong, dan kurang
melaksanakan
ibadah,
siswa kelas VIII A, B, dan C yang sabar.
meliputi:
1. Bentuk layanan bimbingan lainnya
Seperti halnya sekolah formal
untuk Banjarmasin juga melaksanakan
meningkatkan ketakwaan layanan bimbingan kelompok.
siswa terhadap tuhan yang Pelaksanaan layanan bimbingan
maha esa.
kelompok di MTsN Mulawarman
2. Kendala yang dihadapi saat Banjarmasin telah berjalan namun
pelaksanaan layanan belum
bimbingan kelompok untuk pelaksanaan yang jarang dan
maksimal,
frekuensi
meningkatkan ketakwaan bersifat
siswa terhadap tuhan yang demikian bimbingan kelompok
insidental.
Dengan
maha esa.
3. Cara mengatasi kendala yang
4. Mengetahui Hasil layanan dihadapi saat pelaksanaan
bimbingan kelompok untuk layanan bimbingan kelompok
meningkatkan ketakwaan untuk
siswa kelas VIII A, B, dan C ketakwaan siswa terhadap
meningkatkan
terhadap tuhan yang maha esa tuhan yang maha esa.
di
MTsN Mulawarman
4. Hasil layanan bimbingan Banjarmasin. kelompok
B. KAJIAN TEORI
siswa terhadap tuhan yang
1. Pengertian Bimbingan
maha esa.
Kelompok
4. Tujuan Penelitian
Bimbingan kelompok adalah Adapun tujuan yang ingin
dimana konselor memberikan dicapai dalam penelitian ini
layanan bimbingan kepada siswa adalah :
melalui kelompok-kelompok kecil,
1. Mengetahui bentuk layanan bimbingan ini ditunjukkan untuk bimbingan kelompok untuk
merespon kebutuhan dan minat meningkatkan
para siswa ( Mamat Supriatna, siswa kelas VIII A, B, dan C
ketakwaan
terhadap tuhan yang maha esa
(2001: 87-89) di
Prayitno
menyatakan layanan bimbingan Banjarmasin.
adalah layanan
2. Mengetahui apa saja kendala bimbingan dan konseling yang yang
memungkinkan sejumlah peserta pelaksanaan
dihadapi
saat
didik secara bersama-sama melalui bimbingan kelompok untuk
layanan
dinamika kelompok memperoleh meningkatkan
berbagai bahan dari narasumber siswa kelas VIII A, B, dan C
ketakwaan
tertentu (terutama dari guru terhadap tuhan yang maha esa
pembimbing) dan/atau membahas di
bersama-sama pokok Banjaramasin.
bahasan (topik) tertentu yang
3. Mengetahui bagaimana cara
untuk menunjang mengatasi
berguna
pemahaman dan kehidupannya dihadapi saat pelaksanaan
kendala
yang
sebagai individu maupun sebagai layanan bimbingan kelompok
pelajar, dan untuk pertimbangan untuk
dalam pengambilan keputusan ketakwaan
meningkatkan
dan/atau tindakan tertentu. Siswa kelas VIII A, B, dan C
Layanan bimbingan kelompok terhadap tuhan yang maha esa
dimaksudkan untuk mencegah di MTsN
berkembangnya masalah atau Mulawarman Banjaramasin.
kesulitan pada diri konseli (Achmad Juntika 2005 : 17).
2. Tujuan
Bimbingan
dapat disimpulkan bahwa layanan
Kelompok
bimbingan kelompok bertujuan Tujuan
bimbingan kelompok
a. Melatih murid-murid untuk mengembangkan langkah-langkah
adalah
mengemukakan bersama
berani
pendapat di depan teman- permasalahan yang dibahas dalam
untuk
menangani
temannya. kelompok dengan demikian dapat
b. Melatih murid-murid untuk menumbuhkan hubungan yang
dapat bersikap terbuka di baik antar anggota kelompok,
dalam kelompok. kemampuan berkomunikasi antar
c. Melatih murid-murid untuk individu, pemahaman berbagai
dapat membina keakraban situasi dan kondisi lingkunagan,
bersama teman-teman dalam dapat mengembangkan sikap dan
kelompok khususnya, dan tindakan nyata untuk mencapai
dengan teman-teman lain di hal-hal yang diinginkan sebagai
kelompok pada mana terungkap didalam kelompok
luar
umumnya. (hallen, 2005:73).
d. Melatih murid-murid untuk Sedangkan menurut Bennet
dapat mengendalikan diri (Tatiek Romlah 2001:14) tujuan
dalam kegiatan kelompok. layanan bimbingan kelompok
e. Melatih murid-murid untuk adalah sebagai berikut:
memperoleh ketrampilan - Memberikan kesempatan pada
sosial.
siswa belajar hal-hal yang
f. Membantu murid-murid berkaitan dengan masalah
mengenali dan memahami pendidikan, pekerjaan, pribadi
dirinya dalam berhubungan dan sosial.
dengan orang lain. - Memberikan layanan-layanan
1) Pelajaran Bimbingan - Bimbingan secara kelompok
kegiatan kelompok.
bimbingan lebih ekonomis dari pada
Ahli
menghadapi kelompok yang melalui kegiatan bimbingan
sudah dibentuk untuk keperluan individual.
pengajaran. Jadi tidak terjadi - Untuk melaksanakan layanan
pengelompokan kembali, tetapi konseling individu secara
dipertahankan satuan-satuan lebih efektif.
kelas yang sudah ada. Dari beberapa tujuan layanan
2) Kelompok diskusi bimbingan kelompok menurut
Dibentuk kelompok- beberapa ahli
kelompok kecil yang terdiri dari empat sampai dengan enam murid, murid mendiskusikan kelompok kecil yang terdiri dari empat sampai dengan enam murid, murid mendiskusikan
dinamika kelompok menurut ahli.
Hartinah (2009: 64) diantaranya
3) Kelompok kerja adalah sebagai berikut: Murid yang mengerjakan
1) Komunikasi dalam suatu tugas bersama dapat
kelompok berupa tugas studi. Dapat
Dalam komunikasi akan dipakai sebagai sarana didaktik
terjadi perpindahan ide atau dalam rangka pengajaran.
gagasan yang
4) Home room di ubah menjadi simbol oleh Pertemuan kelompok murid
komunikator (penyampai tertentu (25-30 orang) untuk
pesan) kepada komunikan kegiatan bimbingan. Kegiatan
(penerima pesan) melalui ini dapat berupa pembahasan
media atau alat sehingga suatu masalah, sosiodrama atau
terjadilah proses komunikasi. persiapan suatu acara.
2) Kekuatan didalam kelompok
4. Unsur
Pelaksanaan
Dalam interaksi antar
Bimbingan Kelompok
anggota kelompok terdapat Layanan bimbinagn kelompok
kekuatan atau pengaruh yang dilaksanakan
membentuk kelompok dengan menekankan
kekompakan dalam unsur-unsur
kelompok. bimbingan kelompok diantaranya
terpenting
dari
3) Kohesi kelompok adalah
Merupakan sejumlah pemimpin kelompok, dan anggota
dinamika
kelompok,
faktor yang mempengaruhi kelompok serta tahapan-tahapan
anggota kelompok untuk bimbingan kelompok yang harus
menjadi anggota ada agar tercapai tujuan dari
tetap
kelompok tersebut. bimbinga kelompok.
b. Pemimpin Kelompok
a. Dinamika Kelompok Pemimpin kelompok Shertzer dan Stone (Tatiek
unsur yang Romlah
merupakan
menentukan akan berjalan mengemukakan
baik atau tidak dinamika
definisi
dengan
bimbingan kelompok yang akan kuatnya interkasi antar anggota
kelompok
yaitu
dilaksanakan. kelompok yang terjadi untuk
Menurut Tatiek (2001:45) mencapai
peranan pemimpin kelompok Dikemukakan pula bahwa
tujuannya.
adalah sebgai berikut: produktivitas kelompok akan
1) Memberikan dorongan tercapai apabila ada interkasi
emosional: memberikan yang
motivasi, memberikan anggotanya.
harmonis
antar antar
melaksanakannya untuk mendapatkan solusi.
memimpin
dengan baik.
2) Mempedulikan:
5) Aktif ikut serta dalam dorongan,
memberi
kegiatan kelompok menghargai,
mengasihi,
6) Mampu berkomunikasi tulus, dan penuh perhatian.
menerima,
secara terbuka
3) Memberikan
7) Berusaha membantu menjelaskan,
pengertian:
anggota lain. mengklarifikasi, menafsirkan.
Dari unsur diatas dapat
4) Fungsi
disimpulkan adanya tiga unsur menentukan batas waktu,
eksekutif:
terpenting dalam pelaksanaan norma-norma, menentukan
layanan bimbingan kelompok tujuan-tujuan
yaitu : 1) dinamika kelompok memberikan saran-saran.
dan
yang berfungsi sebagai ruh
c. Anggota Kelompok dalam sebuah kelompok, 2) Anggota
kelompok merupakan salah satu unsur
kelompok
pemimpin
unsur yang pokok dalam layanan bimbinga
merupakan
menentukan jalannya sebuah kelompok. Tanpa
layanan bimbingan kelompok, kelompok tidaklah mungkin ada
anggota
3) anggota kelompok adalah kelompok, dan sebagian besar
unsur yang penting dalam kegiatan bimbingan kelompok
sebuah layanan bimbingan didasarkan atas peranan dari
tanpa anggota anggota kelompok.
kelompok,
kelompok tidak akan mungkin Menurut Sukardi (2008:30)
kelompok dapat peranan anggota kelompok
1) Membantu terbinanya
Kelompok
suasana keakraban antar Dalam layanan bimbingan anggota kelompok
kelompok materi yang dapat
2) Mencurahkan segenap dibahas berbagai hal yang amat perasaan
beragam yang berguna bagi siswa mengikuti
dalam
segenap bidang kelompok
Materi tersebut
3) Berusaha agar yang
meliputi:
dilakukan itu membantu
a. Pemahaman dan pemantapan tercapaiannya
kehidupan keberagamaan dan bersama
tujuan
hidup sehat
4) Membantu tersusunnya
b. Pemahaman dan penerimaan aturan kelompok dan
diri sendiri dan orang lain sebagaimana
adanya
(termasuk perbedaan individu, belajar, dan karir (Dewa Ketut sosial,
Sukardi, 2000:48). permasalahannya)
budaya,
serta
6. Penyelenggaraan Layanan
c. Pemahaman tentang emosi,
Bimbingan Kelompok
prasangka,
Layanan bimbingan kelompok peristiwa yang terjadi di
konflik,
dan
dilaksanakan dalam tiga kelompok, masyarakat
yaitu kelompok kecil (2-6 orang), pengendaliannya/pemecahann
serta
kelompok sedang (7-12 orang), ya
dan kelompok besar (13-20 orang)
d. Pengaturan dan penggunaan ataupun kelas (20-40 orang) waktu secara efektif (untuk
(Achmad Juntika, 2006 : 23). belajar dan kegiatan sehari-
terselenggaranya hari dan waktu senggang)
Untuk
layanan bimbingan kelompok,
e. Pemahaman tentang adanya terlebih dahulu perlu dibentuk berbagai
kelompok-kelompok siswa. Ada pengambilan keputusan dan
alternatif
kelompok yaitu berbagai konsekuensinya
dua
jenis
kelompok tetap (yang anggotanya
f. Pengembangan sikap dan tetap untuk jangka waktu tertentu, kebiasaan
misalnya satu bulan atau satu pemahaman hasil belajar,
belajar,
semester) dan kelompok tidak timbulnya kegagalan belajar,
tetap atau insidental (yang dan
anggotanya tidak tetap : kelompok penanggulangannya
cara-cara
tersebut dibentuk untuk keperluan
g. Pengembangan
khusus tertentu). sosial yang efektif dan
hubungan
Kelompok tetap melakuakan produktif
kegiatannya secara berkala, sesuai
h. Pemahaman tentang dunia dengan penjadwalan yang sudah kerja,
diatur oleh guru pembimbing. pengembangan karir serta
pilihan
dan
Sedangkan kelompok tidak tetap perencanaan masa depan
melakukan kegiatannya atas dasar
i. Pemahaman tentang pilihan kesempatan yang ditawarkan oleh dan persiapan memasuki
guru pembimbing ataupun atas jurusan/program studi dan
dasar permintaan siswa-siswa pendidikan lanjutan.
sendiri yang menginginkan untuk j. Materi dalam bidang-bidang
membahas permasalahan tenrtentu bimbingan, materi layanan
melalui dinamika kelompok. bimbingan kelompok dalam
Untuk kelompok-kelompok bidang
tetap guru pembimbing menyusun sebagaiamana dalam materi
bimbingan
jadwal kegiatan kelompok secara layanan bimbingan lainnya,
terarur, dan berkesinambungan yang meliputi: bimbingan
dari satu kali kegiatan kekegiatan pribadi, bimbingan sosial,
lainnya, misalnya setiap kelompok lainnya, misalnya setiap kelompok
pemimpin kelompok. topik bahasan yang bervariasi.
Kenormatifan, asas Sedangkan untuk kelompok
d. Asas
kenormatifan, semua yang tidak tetap, waktu kegiatannya
dibicarakan dalam kelompok dapat
boleh bertentangan kesepakatan bersama, dengan topik
norma-norma dan bahasan yang ditawarkan pula.
dengan
kebiasaan yang berlaku. Guru
pembimbing
perlu
8. Proses Layanan Bimbingan
memberikan kesempatan pula
kelompok
kepada para
Menurut Hartinah didalam membentuk kelompok sendiri dan
siswa
untuk
layanan bimbingan melakukan kegiatan kelompok
kegiatan
kelompok terdapat empat tahapan dengan topik bahasan yang mereka
diantaranya yaitu: pilih sendiri.
a. Tahap Pembentukan Untuk jenis kelompok yang
Pada tahap ini umumnya terakhir itu, guru pembimbing
anggota saling perlu secara khusus memberikan
para
memperkenalkan diri, kemudian perhatian agar kelompok yang
kelompok dibentuk oleh siswa itu tidak
pemimpin
memberikan penjelasan dan menjurus kepada kelompok yang
pengertian mengenai bimbingan eksklusif.
kelompok serta tujuan yang
7. Asas Bimbingan Kelompok
ingin dicapai dalam kelompok Asas-asas yang ada dalam
oleh pemimpin kelompok. layanan bimbingan kelompok
b. Tahap Peralihan diantaranya adalah sebagai berikut:
Pada
tahap peralihan
a. Asas Kerahasiaan, para anggota pemimpin kelompok harus harus
aktif membawa merahasiakan informasi apa
keseriusan, dan yang dibahas dalam kelompok,
suasana,
keyakinan anggota kelompok terutama hal-hal yang tidak
mengikuti kegiatan layak diketahui orang lain.
dalam
bimbingan kelompok.
b. Asas Keterbukaan, para anggota
c. Tahap Inti
bebas dan terbuka dalam Tahap inti merupakan tahap mengemukakan pendapat, ide,
pembahasan masalah-masalah saran, tentang apa saja yang
atau topik yang akan dibahas disarankan dan dipikirkannya
dalam bimbingan kelompok, tanpa adanya rasa malu dan
masalah-masalah tersebut dapat ragu-ragu.
berupa masalah pribadi, sosial,
c. Asas Kesukarelaan, semua
dan karir.
anggota dapat menampilkan diri
d. Tahap Pengakhiran secara spontan tanpa malu atau
Dalam tahap pengakhiran layanan, tujuan yang ingin merupakan akhir dari seluruh
dicapai, sasaran kegiatan, kegiatan bimbingan kelompok.
bahan dan sumber bahan Pada
bimbingan kelompok, kelompok
tahap ini
anggota
rencana penilaian, serta kesan dan pesan dan evaluasi
mengungkapkan
waktu dan tempat. akhir
c. Pelaksanaan kegiatan kelompok (Hallen, 2005:132).
terhadap
bimbingan
Kegiatan yang telah Menurut Achmad Juntika
direncakan itu selanjutnya pengelenggaraan
dilaksanakan melalui kelompok
bimbingan
kegiatan sebagai berikut: persiapan
memerlukan
1) Persiapan menyeluruh pelaksanaan kegiatan yang
dan
praktek
meliputi persiapan fisik memadai, dari langkah awal,
(tempat dan perencanaan
kelengkapannya), pelaksanaan kegiatan, sampai
kegiatan,
persiapan bahan, dengan evaluasi, dan tindak
persiapan keterampilan, lanjutnya. Adapun langkah-
persiapan langkahnya adalah sebagai
dan
administrasi. berikut:
2) Pelaksanaan tahap-tahap
a. Langkah awal kegiatan Langkah ini dimulai
a) Tahap pertama : dengan penjelasan tentang
pembentukan adanya layanan bimbingan
Temanya kelompok bagi para siswa
pengenalan, mulai dari pengertian,
pelibatan, dan tujuan, dan keguanaan
pemasukan diri. bimbingan
Meliputi kegiatan: Setelah penjelasan ini,
kelompok.
(1) Mengungkapkan langkah selanjutnya adalah
pengertian dan menghasilkan
tujuan yang
kelompok
bimbingan merencanakan waktu dan
langsung
kelompok tempat
(2) Menjelaskan kegiatan
penyelenggaraan
asas-asas kelompok
bimbingan
bimbingan Juntika, 2005: 18).
(Achmad
kelompok (3) Saling
b. Perencanaan kegiatan memperkenalkan Perencanaan
dan bimbingan
layanan
mengungkapkan meliputi: penetapan materi
kelompok
diri
(4) Teknik khusus hal-hal yang (5) Permainan
belum jelas yang
masalah yang
b) Tahap
dikemukakan peralihan
kedua
pemimpin Meliputi
kelompok. kegiatan:
(3) Anggota (1) Menjelaskan
masalah atau
akan ditempuh
topik tersebut
mendalam dan (2) Menawarkan
berikutnya
tuntas
atau mengamati
anggota sudah
d. Evaluasi kegiatan
siap menjalani
Penilaian kegiatan
kelompok difokoskan pada
perkembangan pribadi siswa (3) Membahas
selanjutnya.
dan hal-hal yang di rasakan
suasana
yang
mereka berguna. Isi kesan-
kesan yang diungkapkan (4) Meningkatkan
terjadi
oleh para peserta merupakan
kemampuan
isi
penilaian yang
Penialaian bimbingan
c) Tahap
kelompok dapat dilakukan kegiatan
ketiga
secara tertulis baik secara Meliputi
essai, daftar cek, maupun kegiatan:
daftar isian sederhana. (1) Pemimpin
Namun
dapat juga
kelompok
dilakukan dengan observasi
Secara tertulis para
diminta (2) Tanya
atau topik
antara anggota
perasaannya, pendapatnya,
dan pemimpin
harapannya, minat, dan
kelompok
sikapnya terhadap berbagai
tentang
hal, baik yang telah hal, baik yang telah
berkembang, maka peranan maupun
kelompok
dimainkan para keterlibatan mereka untuk
kemungkinan
yang
anggota kelompok adalah: kegiatan serupa lainnya.
(1) Membantu terbinanya Penilaian
suasana keakraban bimbingan
terhadap
dalam hubungan antar berorientasi
kelompok
anggota kelompok perkembangan
pada
(2) Mencurahkan segenap mengenali kemajuan atau
yaitu
perasaan dan melibatkan perkembangan positif yang
diri dalam kegiatan terjadi pada diri peserta.
kelompok
e. Analisis dan tindak lanjut (3) Berusaha agar yang Hasil penilaian kegiatan
dilakukannya itu bimbingan kelompok perlu
membantu tercapainya di analisis untuk mengetahui
tujuan bersama. lebih lanjut seluk beluk
(4) Membantu tersusunnya kemajuan para peserta dan
aturan kelompok dan seluk beluk penyelenggraan
berusaha mematuhinya bimbingan kelompok.
dengan baik. Usaha tindak lanjut
(5) Benar-benar berusaha mengikuti arah dan hasil
untuk secara aktif ikut analisis tersebut. Tindak
serta dalam seluruh lanjut itu dapat dilaksanakan
kegiatan kelompok melalui
(6) Mampu berkomunikasi kelompok selanjutnya atau
bimbingan
secra terbuka kegiaan sudah dianggap
(7) Berusaha membantu memadai
anggota lain sehingga oleh karenanya
dan
selesai
(8) Memberi kesempatan upaya tindak lanjut secara
anggota lain untuk tersendiri dianggap tidak
menjalankan diperlukan.
peranannya. Kegiatan
(9) Menyadari pentingnya bimbingan
layanan
kegiatan kelompok itu sebagian
9. Pengertian Takwa
didasarkan atas peranan
a. Takwa Menurut Bahasa para anggotanya. Peranan
Menurut bahasa, takwa kelompok
berasal dari bahasa Arab yang terwujud
tidak
akan
berarti memelihara diri dari keikutsertaan secara aktif
tanpa
siksaan Allah SWT, yaitu para anggota kelompok
mengikuti segala tersebut. Agar dinamika
dengan dengan
mengeluarkan zakat, beriman segala larangannya.
menjauhi
pada kitab-kitab Allah, dengan Takwa (taqwa) berasal dari
menjadikan Al-Quran sebagai kata waqa-yaqi-wiqayah yang
pedoman dalam menjalankan artinya memelihara, yakni
hidupnya (QS. Al-Baqarah : 2- menjaga diri agar selamat dunia
dan akhirat. Kata Waqa juga Menurut hadis Nabi SAW, bermakna melindungi sesuatu,
pengertian takwa berintikan yakni
pelaksanaan perintah Allah berbagai
melindunginya
dari
SWT atau kewajiban agama. membahayakan dan merugikan.
hal
yang
"Laksanakan segala apa yang
b. Takwa Menurut Istilah diwajibkan Allah, niscaya kamu Pengertian takwa menurut
menjadi orang yang paling istilah kita dapatkan di banyak
bertakwa". (HR. Ath-Thabrani). literatur, termasuk Al-Quran,
Orang bertakwa senantiasa Hadits, dan pendapat sahabat
meluangkan waktu untuk serta para ulama. Semua
beribadah dalam pengertian pengertian takwa itu mengarah
ibadah mahdhoh (kewajiban pada satu konsep: yakni
utama seperti sholat dan zakat, melaksanakan semua perintah
serta puasa Ramadhan dan haji Allah, menjauhi larangannya,
bagi yang mampu) dan menjaga diri agar terhindari
10. Ruang Lingkup Takwa
dari api neraka atau murka Ruang lingkup takwa meliputi Allah SWT.
hubungan manusia dengan Allah Ketika Abu Dzarr Al-
SWT, hubungan manusia dengan Ghifari meminta nasihat kepada
hati nurani dan dirinya sendiri, baginda Rasulullah, maka pesan
hubungan manusia dengan sesame paling pertama dan utama yang
umat manusia, dan yang terakhir beliau
adalah hubungan manusia dengan sahabatnya itu adalah takwa.
sampaikan
kepada
lingkungan hidup, baik kepada Rasulullah Saw bersabda:
hewan, tumbuhan dan alam "Saya wasiatkan kepadamu,
semesta (Hendra, 53-62 : 2014).. bertakwalah engkau kepada
a. Hubungan manusia dengan Allah karena takwa itu adalah
allah
pokok dari segala perkara. Seseorang yang bertakwa
c. Takwa Menurut Al-Quran dan (muttaqin) adalah seseorang Hadis
yang menghambakan dirinya Al-Quran
kepada Allah SWT dan selalu takwa itu adalah beriman
menyebutkan,
menjaga hubungan dengannya kepada hal gaib (yang maha
setiap saat sehingga kita dapat gaib: Allah SWT), hari Akhir,
menghindari dari kejahatan mendirikan
shalat,
dan
kemunkaran serta kemunkaran serta
“inilah (Al-quran) suatu terhadap aturan-aturan Allah.
konsisten
keterangan bagi seluruh Memelihara hubungan dengan
manusia dan petunjuk serta Allah
pelajaran bagi orang-orang melaksanakan ibadah secara
dimulai
dengan
yang bertakwa “(QS. Ali- sunguh-sungguh dan ikhlas
Imraan 3:138). seperti mendirikan shalat
manusia juga harus dengan khusyuk sehingga
kepada Allah dapat memberikan warna
beribadah
dengan menjalankan shalat dalam
lima waktu, menunaikan melaksanakan puasa dengan
kehidupan
kita,
berpuasa selama ikhlas
zakat,
sebulan penuh dalam setahun, kesabaran dan pengendalian
dapat
melahirkan
melakukan ibadah haji sekali diri, menunaikan zakat dapat
dalam seumur hidup, semua mendatangkan sikap peduli
itu kita lakukan menurut dan menjauhkan kita dari
ketentuan-ketentuan yang ketamakan. Dan hati yang
telah ditetapkannya. Sebagai dapat mendatangkan sikap
hamba Allah sudah sepatutnya persamaan, menjauhkan dari
kita bersyukur atas segala takabur dan mendekatkan diri
yang telah kepada Allah SWT. Segala
nikmat
diberikannya, bersabar dalam perintah-perintah
menerima segala cobaan yang tersebut ditetapkannya bukan
Allah
diberikan oleh Allah serta untuk kepentingan
memohon ampun atas segala sendiri melainkan merupakan
Allah
dosa yang telah dilakukan. untuk keselamatan manusia.
b. Hubungan manusia dengan diri Serta menunaikan haji, bagi
sendiri
mereka yang mampu, dan jika Selain kita harus bertakwa sudah
kepada Allah dan berhubungan dilalaikan untuk menunaikan
mampu
jangan
baik dengan
ibadah haji. sesama serta lingkungannya, Ketakwaan kepada Allah
manusia juga harus bisa dapat dilakukan dengan cara
menjaga hati nuraninya dengan beriman
seperti yang telah menurut
dicontohkan oleh nabi diajarkannya melalui wahyu
cara-cara
yang
Muhammad SAW dengan yang sengaja diturunkannya
sifatnya yang sabar, pemaaf, untuk menjadi petunjuk dan
adil, ikhlas, berani, memegang pedoman hidup manusia,
amanah, mawas diri, dan lain- seperti yang terdapat dalam
lain. Selain itu manusia juga surat Ali-Imraan ayat 138
harus bisa mengendalikan hawa yang artinya:
nafsunya karena tak banyak nafsunya karena tak banyak
sesuatu dan hawa nafsunya sehingga semasa
segala
menyerahkan hasilnya kepada hidupnya hanya menjadi budak
Allah (tawakal) karena umat nafsu belaka seperti yang
manusia hanya bisa berencana tertulis dalam Al-quran Surat
tetapi Allah yang menentukan, Yusuf ayat 53 yang artinya:
serta selalu bersyukur atas apa “Dan
yang telah diberikan Allah dan (menyatakan) diriku bebas (dari
aku
tidak
dalam menghadapi kesalahan),
berani
resiko dari seemua perbuatan sesungguhnya
karena
yang telah ditentukan. menyuruh kepada kejahatan,
nafsu
itu
c. Hubungan manusia dengan kecuali (nafsu) yang diberi
sesama manusia rahmat
Agama Islam mempunyai Sesungguhnya tuhanku maha
oleh
tuhanku.
konsep-konsep dasar mengenai pengampum
kekeluargaan, kemasyarakatan, penyayang”. (QS. Yusuf 12:53).
lagi
maha
kebangasaan, dan lain-lain. Maka dari itu umat
konsep tersebut manusia harus bertakwa kepada
Semua
memberikan gambaran tentang Allah dan diri sendiri agar
ajaran-ajaran yang berhubungan mampu mengendalikan hawa
manusia dengan nafsu tersebut. Ketakawaan
dengan
manusia (hablum minannas) terhadap diri sendiri dapat
atau disebut pula sebagai ajaran ditandai dengan ciri-ciri, antara
kemasyarakatan, manusia lain :
diciptakan oleh Allah terdiri
1) Sabar dari laki-laki dan perempuan.
2) Tawakal Mereka hidup berkelompok-
4) Berani dan bernegara. Mereka saling Sebagai umat manusia kita
membutuhkan satu sama lain harus bersikap sabar dalam
sehingga manusia dirsebut menerima apa saja yang datang
sebagai makhluk sosial. Maka kepada dirinya, baik perintah,
tak ada tempatnya diantara larangan maupun musibah.
mereka saling membanggakan Sabar dalam menjalani segala
dan menyombongkan diri., perintah Allah karena dalam
sebab kelebihan suatu kaum pelaksanaan perintah tersebut
tidak terletak pada kekuatannya, terdapat
dan martabatnya, mengendalikan
ataupun dari jenis kelaminnya perintah itu bisa dilaksanakan
diri
agar
karena bagaimanapun semua dengan baik. Selain bersabar,
sama derajatnya manusia juga harus selalu
manusia
dimata
allah, yang allah, yang
bersabar dalam ketakwaannya. Artinya orang
adalah
yang
kemelaratan, penderitaan, dan yang paling bertakwa adalah
dalam peperangan. Mereka orang yang paling mulia disisi
itulah orang yang benar allah swt.
(imannya) mereka itulah orang Hubungan dengan allah
yang bertakwa. (Al- baqarah 2 : menjadi dasar bagi hubungan
sesama manusia. Hubungan Dijelaskan bahwa ciri-ciri antara manusia ini dapat dibina
orang bertakwa ialah orang dan dipelihara antara lain
yang beriman kepada Allah, dengan mengembangkan cara
hari kemudian, malaikat dan dan gaya hidupnya yang selaras
kitab Allah. Aspek tersebut dengan nilai dan norma agama,
merupakan dasar keyakinan selain itu sikap taqwa juga
yang dimiliki orang yang tercemin
bertakwa dan dasar hubungan kesediaan untuk menolong
dalam
bentuk
dengan Allah. Selanjutnya orang lain, melindungi yang
menggambarkan lemah dan keberpihakan pada
Allah
hubungan kemanusiaan, yaitu kebenaran dan keadilan. Oleh
mengeluarkan harta dan orang- karena itu orang yang bertakwa
orang menepati janji. Dalam akan menjadi motor penggerak,
ayat ini Allah menggambarkan gotong royong dan kerja sama
dengan jelas dan indah, bukan dalam segala bentuk kebaikan
saja karena aspek tenggang rasa dan kebijakan seperti dalam
sesama manusia surah Al-baqarah ayat 177:
terhadap
dijelaskan secara terurai, yaitu “Kebajikan itu Bukanlah
siapa saja yang mesti diberi menghadapkan wajahmu ke
tenggang rasa, tetapi juga arah timur dan barat, akan tetapi
mengeluarkan harta diposisikan sesungguhnya kebajikan itu
antar aspek keimanan dan ialah beriman kepada allah, hari
shalat.
kemudian, malaikat, kitab, nabi,
d. Hubungan manusia dengan dan memberikan harta yang
lingkungan dicintainya kepada kerabat,
Takwa dapat di tampilkan anak yatim, orang miskin,
bentuk hubungan musafir (yang memerlukan
dalam
seseorang dengan lingkungan pertolongan), dan orang-orang
Manusia yang yang
hidupnya.
bertakwa adalah manusia yang (merdekakanlah) hamba sahaya,
meminta-minta,
dan
tugas mendirikan
memegang
kekhalifahannya di tengah menunaikan zakat, dan orang-
shalat
dan
alam, sebagai subjek yang orang yang menepati janjinya
bertanggung jawab menggelola apabila ia berjanji dan orang
dan memelihara lingkungannya.
Sebagai penggelola, manusia Bagi orang yang bertakwa, akan memanfaatkan alam untuk
lingkungan alam adalah nikmat kesejahteraan hidupnya didunia
Allah yang harus disyukuri tanpa harus merusak lingkungan
dengan cara memenfaatkan dan disekitar mereka. Alam dan
memelihara lingkungan tersebut segala petensi yang ada
sebaik-baiknya. didalamnya telah diciptakan
dengan
Disamping itu alam ini juga Allah untuk diolah dan
adalah amanat yang harus dimanfaatkan menjadi barang
dipelihara dan dirawat dengan jadi yang berguna bagi manusia.
baik. Mensyukuri nikmat Allah Alam yang penuh dengan
dengan cara ini akan menambah sumber daya ini mengharuskan
kualitas dan kuantitas nikmat manusia untuk bekerja keras
yang diberikan oleh Allah menggunakan
kepada manusia. Sebaliknya pikirannya sehingga dapat
tenaga
dan
orang yang tidak bersyukur menghasilkan barang yang
terhadap nikmat Allah akan bermanfaat bagi umat manuisa
diberi azab yang sangat (baik dirinya sendiri maupun
menyedihkan seperti bencana orang lain). Disamping itu,
alam (banjir, tanah longsor, manusia bertindak pula sebagai
gempa bumi, penjaga
tsunami,
kebakaran, kekeringan) akibat lingkungan alam. Menjaga
dan
pemelihara
eksploitasi alam yang tanpa lingkunan adalah memberikan
batas karena ulah manusia. perhatian
Orang yang
kepada lingkungan
hidup
Bertakwa
dengan saling memberikan Surah al-baqarah 2 - 5 : Kitab manfaat.
ini (Al Quran) tidak ada keraguan memanfaatkan
untuk kesejahteraan hidupnya petunjuk bagi orang-orang yang tanpa harus merusak dan
bertakwa, dengan ciri sebagai merugikan
1. Beriman pada yang ghaib Orang
2. Mendirikan salat adalah orang yang mampu
yang
bertakwa
3. Menafkahkan sebagaian rezeki menjaga lingkungan dengan
yang Allah kurniakan kepadanya sebaik-baiknya.
4. Beriman kepada apa yang mengelola lingkungan dengan
Ia dapat
diturunkan kepadamu (Muhammad sebaik-baiknya sehingga dapat
saw) dan sebelum mu. bermanfaat
5. Yakin kepada hari akhirat memeliharanya agar tidak habis
dan
juga
Setiap manusia tak kira agama atau musnah.
apapun memungkinkan untuk menjadi insan yang takwa,
Mendirikan salat misalnya, Dalam dan memohon ampun atas dosa- bahasa melayu "shalat" disebutnya
dosanya.
juga sembahyang. Setiap agama
5. Dan Mereka tidak meneruskan mengajarkan sembahyang hanya
perbuatan kejinya itu. cara, metoda, waktu dan tempat
Adapun dalil Al-Quran yang yang berbeda-beda.
menerangkan bahwa orang-orang Surah Al-baqarah 177, Mereka
yang bertakwa akan masuk syurga itulah orang-orang yang benar dan
adalah:
mereka itulah orang-orang yang “itulah surga yang akan kami bertakwa dengan ciri-ciri :
wariskan kepada hamba-hamba
1. Beriman kepada Allah, hari kami yang selalu bertakwa(QS. akhirat, malaikat-malaikat, kitab-
Maryam 19: 63). ” kitab, dan nabi-nabi.
“dan (di hari itu) di
2. Memberikan harta yang dekatkanlah surga kepada orang- dicintainya kepada kerabat, anak-
orang yang bertakwa (QS. Asy- anak yatim, orang-orang miskin,
Syu’araa 26:90).” musafir (orang dalam perjalanan), dan orang yang meminta-minta.
C. METODOLOGI
3. Membebaskan perbudakan
PENELITIAN
4. Mendirikan salat
1. Metode penelitian
5. Menunaikan zakat Metode penelitian yang
6. Memenuhi janji bila berjanji digunakan dalam penelitian ini
7. Bersabar dalam kesengsaraan, adalah metode kualitatif, yang penderitaan dan dalam waktu
bersifat naratif, dengan cara peperangan.
menggambarkan dan Surat Ali 'Imraan 133 - 135,
menceritakan keadaan, realita, "Dan bersegeralah kamu kepada
dan fenomena yang terjadi ampunan dari Tuhan mu dan surga
dilapangan, sehingga data yang yang luasnya seluas langit dan
diperoleh oleh penulis di bumi, yang disediakan bagi orang-
ceritakan secara rasional dan orang yang bertakwa, yaitu :
objektif
sesuai dengan
1. Orang-orang yang menafkahkan kenyataan dilapangan. (hartanya) pada waktu lapang
2. Tempat, objek, dan subjek maupun sempit
penelitian
1. Tempat penelitian amarahnya
2. Orang-orang yang menahan
Tempat penelitian yaitu
MTsN Mulawarman kesalahan orang lain
3. Orang-orang yang memaafkan
di
Banjarmasin, alasan peneliti
4. Orang-orang yang apabila memilih tempat penelitian berbuat keji atau zalim terhadap
adalah:
dirinya, mereka ingat kepada Allah
1) Sekolah yang akan dijadikan
tempat tempat
adalah guru bimbingan dan dijangkau.
mudah
konseling sebanyak 1 orang
2) Sekolah memberikan ijin dan siswa kelas VIII A, B, C untuk
MTsN Mulawarman penelitian.
melakukan
di
Banjarmasin yang berjumlah
3) Data yang digali untuk 120 orang. melengkapi
hasil
penelitian ada diekolah Tabel 1 tersebut.
POPULASI PENELITIAN
2. Objek penelitian SISWA KELAS VIII A, B, C Objek dalam penelitian
MTSN MULAWARMAN ini adalah:
BANJARMASIN
1. Bentuk
layanan NO
KELAS
JUMLAH JUMLAH KELOMPOK
bimbingan kelompok. SISWA
2. Kendala
1 VIII A
dalam 2 VIII B
pelaksanaan
layanan 3 VIII C
bimbingan kelompok.
JUMLA
3. H Cara mengatasi kendala
2. Sampel penelitian layanan.
dalam
pelaksanaan
Sampel adalah sebagian
4. Hasil layanan. dari populasi yang dijadikan
3. Subjek penelitian objek/subjek
penelitian Subjek penelitian ini
(Hamid Darmadi, 2013:50). adalah guru bimbingan dan
Menurut Arikunto konseling sebanyak 1 orang
(2010:109-112) sampel dan siswa kelas VIII A, B, C adalah sebagian atau di
MTsN
Mulawarman
wakil populasi yang Banjarmasin yang berjumlah
diteliti. Apabila populasi 120 orang.
penelitian berjumlah
3. Populasi dan sampel kurang dari 100 maka
1. Populasi penelitian sampel yang diambil
Populasi
adalah
adalah semuanya, keseluruhan objek
atau
namun apabila populasi subjek
yang
dijadikan
penelitian berjumlah sumber data dalam penelitian
lebih dari 100 maka dengan
ciri-ciri
seperti
sampel penelitian dapat orang, benda, kejadian,
diambil antara 10-15% waktu dan tempat dengan
atau 20-25% atau lebih. ciri-ciri yang sama (Hamid
Darmadi, 2013:48). Berdasarkan pendapat
Dalam penelitian ini
maka peneliti yang
menyatakan bahwa jumlah menyatakan bahwa jumlah
secara baik, apabila dilakukan jumlah populasi yang ada (
interaksi dengan subyek melalui 120 orang).
wawancara mendalam dan Tabel 2
observasi pada latar, dimana SAMPEL PENELITIAN
fenomena tersebut berlansung, SISWA KELAS VIII A, B, C
dan di samping itu untuk MTSN MULAWARMAN
melengkapi data diperlukan BANJARMASIN
dokumentasi (tentang bahan-
NO KELAS
JUMLAH
SAMPEL
bahan yang ditulis oleh atau
KELOMPOK
tentang subyek).
1 VIII A
1 4 a) Observasi. Dalam penelitian
1 4 kualitatif observasi diklarifikasikan menurut tiga
2 VIII B
3 VIII C
1 4 cara. Pertama, pengamat dapat bertindak sebagai
JUMLA
3 12 partisipan atau non
H partisipan. Kedua, observasi
3. Sampling terang atau penyamaran. Menurut Hamid Darmadi
dapat dilakukan secara terus
observasi yang (2013: 63) sampling adalah menyangkut latar penelitian. teknik pengambilan sample. Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel digunakan teknik observasi dalam penelitian dilakukan partisipan, yaitu mengamati dengan berbagai cara, dan secara langsung objek yang didalam penelitian ini peneliti diteliti untuk memperoleh menggunakan teknik Cluster informasi tentang bentuk Proportionate random sampling
Ketiga,
bimbingan yaitu
kelompok, kendala dalam sampel dengan cara acak tanpa pelaksanaan
layanan memperhatikan strata yang ada bimbingan kelompok, cara dalam populasi itu, dan semua mengatasi kendala dalam orang
dalam
populasi
pelaksanaan layanan mempunyai kesempatan yang
bimbingan kelompok, dan sama untuk terpilih menjadi
dari pelaksanaan sampel.
hasil
4. Teknik pengumpulan data kelompok
layanan
bimbingan
untuk Teknik pengumpulan data meningkatkan
ketakwaan pada penelitian ini adalah siswa terhadap tuhan yang wawancara, observasi dan
maha
esa di MTsN
dokumentasi. Sebab bagi
Mulawarman Banjarmasin. peneliti kualitatif fenomena Mulawarman Banjarmasin. peneliti kualitatif fenomena
Dalam penelitian ini adalah percakapan dengan
Wawancara
data yang dikumpulkan maksud tertentu. Tujuan
bertujuan untuk mengetahui digunakannya
tentang bentuk layanan anatara
wawancara
bimbingan kelompok, mengkonstruksi mengenai
lain
adalah
kendala dalam pelaksanaan orang, kejadian, kegiatan
bimbingan organisasi,
layanan
kelompok, cara mengatasi motivasi,
perasaan,
kendala dalam pelaksanaan kepedulian dan lain-lain.
tuntutan,
bimbingan Dalam penelitian ini
layanan
kelompok, dan hasil dari peneliti mewawancarai 1 pelaksanaan
layanan orang guru bimbingan dan
bimbingan kelompok. konseling dan 12 orang
pengolahan dan siswa yang menjadi sampel
5. Teknik
analisis data penelitian
Dalam penelitian kualitatif, mendapatkan informasi yang
untuk
proses pengumpulan data harus berhubungan dengan fokus
melalui beberapa tahapan, yang permasalahan,
setiap tahapan tersebut saling data-data yang dibutuhkan
Sehingga
berkaitan satu dengan yang lain. dalam
Adapun teknik analisis data terkumpul secara maksimal.
digunakan dalam
c) Dokumentasi.
penelitian kualitatif ada tiga dokumentasi,
Teknik
tahapan yaitu: untuk mengumpulkan data
digunakan
1) Reduksi data, yaitu proses dari sumber non insani,
pemilihan, pemusatan sumber ini terdiri dari
perhatian pada dokumen dan rekaman.
penyederhanaan, Rekaman sebagai setiap
pengabstrakan dan tulisan atau pernyataan yang
tranformasi data mentah atau dipersiapkan oleh atau untuk
data kasar yang muncul dari individual atau organisasi
catatan-catatan yang tertulis dengan tujuan membuktikan
dilapangan. Mereduksi data adanya suatu peristiwa.
berarti merangkum, memilih Sedangkan
yang pokok, digunakan untuk mengacu
“Dokumen”
hal-hal
memfokoskan pada hal-hal atau bukan selain rekaman,
yang penting, serta dicari yaitu dipersiapkan secara
tema dan polanya. Dengan khusus untuk tujuan tertentu,
demikian data yang telah seperti: surat-surat, buku
direduksi akan memberikan harian, catatan khusus, foto-
gambaran yang lebih jelas, foto dan sebagainya.
dan mempermudah peneliti dan mempermudah peneliti
tentang segala hal yang telah pengumpulan
melakukan
dicatat atau disusun menjadi selanjutnya.
data
suatu konfigurasi tertentu. Di dalam penelitian ini,
Pengolahan data kualitatif reduksi data dilakukan untuk
akan menarik mendapatkan data yang
tidak
kesimpulan secara tergesa- nyata tentang bentuk layanan
gesa, tetapi secara bertahap bimbingan
dengan tetap memperhatikan kendala dalam pelaksanaan
kelompok,
perkembangan perolehan layanan
bimbingan
data.
kelompok, cara mengatasi Dalam penelitian ini, kendala dalam pelaksanan
kesimpulan awal yang dapat layanan
diberikan peneliti adalah kelompok, dan hasil dari
bimbingan
bahwa bimbingan kelompok pelaksaan
sangat penting dilaksanakan bimbingan
layanan
disekolah agar dapat Setelah semua data tentang
kelompok.
meningkatkan ketakwaan empat
siswa terhadap tuhan yang didapat, maka peneliti akan
aspek
tersebut
maha esa. merangkum semua data yang didapat, agar data tersebut
D. PEMBAHASAN
dapat memberikan gambaran
1. Pelaksanaan Penelitian
yang jelas mengenai empat Sejak bulan September 2015 aspek tersebut.
peneliti
sudah mengadakan
2) Penyajian
observasi pendahuluan di MTsN penyususnan informasi yang
data,
yaitu
Banjarmasin, kompleks kedalam suatu
Mulawarman
observasi ini bertujuan untuk yang sistematis, sehingga
dan menggali menjadi lebih selektif dan
mengetahui
kemungkinan-kemungkinan sederhana.
masalah yang dapat ditemui dan Dalam penelitian ini,
dapat diteliti.
peneliti akan menyajikan Sebelum peneliti melakukan data yang bersifat
penelitian di MTsN Mulawarman naratif agar lebih mudah
Banjarmasin, terlebih dahulu dipahami dan lebih mudah
mengajukan surat dalam
peneliti
permohonan ijin penelitian ke langkah selanjutnya.
merencanakan
Kementrian
Agama Kota
3) Menarik
dengan surat kesimpulan/verifikasi, sejak
Banjarmasin
pengantar yang diberikan oleh langkah
Dekan FKIP Universitas Islam pengumpulan data, peneliti
awal
dalam
(UNISKA) sudah mulai mencari arti
Kalimantan
Muhammad Arsyad Al-Banjari
Banajarmasin dengan Nomor: 82 /
1) Nama Sekolah : UNISKA-FKIP / A.6 / I 2016
MTSN MULAWARMAN tertanggal 21 Januari 2016..
BANJARMASIN Setelah
2) Alamat Madrasah : Jl. rekomendasi dari Kementrian
mendapatkan
Batu Benawa Raya RT.76 Agama Kota Banjarmasin Nomor:
RW.26 No.36 Kd. 17. 10/4/TL.00/45/2016
3) Kecamatan : tertanggal 26 Januari 2016, maka
Banjarmasin Tengah rekomendasi tersebut diteruskan
4) Kelurahan : kepada kepala sekolah MTsN
Teluk Dalam Mulawarman Banjarmasin, atas
5) Kode Pos : dasar rekomendasi tersebut maka
penelitian dapat dilakukan.
6) Telepon : 0511 Sesuai jadwal yang telah
– 4365073 ditentukan