Makalah Ilmiah Implementasi Kriptografi. pdf

IMPLEMENTASI KRIPTOGRAFI PADA DIARY BERBASIS MOBILE
ANDROID DENGAN MENGGUNAKAN METODE AES-128 (ADVANCED
ENCRYPTION STANDARD-128) DAN SHA-1 (SECURE HASH
ALGORITHM-1)
Muammar Renaldy

Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Budi Luhur
Jl. Raya Ciledug, Petukangan Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 12260
Telp. (021) 5853753, Fax. (021) 5866369
E-mail : muammar.renaldy@yahoo.co.id

ABSTRAK
Perkembangan komputer dan perangkat pendukung lainnya yang serba digital telah membuat data digital semakin
banyak digunakan. Di zaman yang hampir semua masyarakat sudah menggunakan handphone atau smartphone
untuk keperluan sehari-hari, ternyata tidak sedikit juga masyarakat yang masih menggunakan buku sebagai tempat
mereka menceritakan kejadian atau pengalaman yang bersifat pribadi atau privasi. Salah satu kekurangan dari
masih menggunakan buku sebagai tempat menulis sesuatu yang bersifat privasi adalah kurangnya keamanan privasi
kita yang masih bisa dibaca atau dicuri oleh orang lain. Oleh karena itu untuk menjaga keamanan privasi yang
ditulis pada diary, penulis mencoba membuat aplikasi untuk menulis diary yang keamanannya dapat dijaga dengan
cukup baik dan dapat digunakan dimana saja karena aplikasi ini menggunakan metode AES-128 dan SHA-1 serta
dapat dijalankan pada handphone atau smartphone yang sudah sangat banyak digunakan masyarakat secara umum.

Kesimpulannya adalah dengan cara mengaplikasikan sistem enkripsi dengan metode AES-128 pada file diary yang
akan dibuat dan SHA-1 dalam melindungi password, maka diharapkan file diary kita cukup aman dari terbaca oleh
orang lain. Karena untuk membaca informasi pada file diary kita, harus menginput password atau key yang sudah
diatur saat menyimpan file diary kita. Jika key yang dimasukkan tidak sesuai dengan key yang ditentukan maka isi
dari file tidak dapat dibaca karena karakter yang muncul sudah diubah menjadi pecahan string. Atau dengan kata
lain tidak dapat dibaca secara normal.
Kata kunci : Kriptografi, Android, AES-128, SHA-1, diary

1. PENDAHULUAN

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
pada era globalisasi saat ini mulai sangat
memasyarakat, gaya hidup masyarakat sangat
mempengaruhi perkembangan teknologi. Kebutuhan
terhadap teknologi menjadi sangat penting, hal ini
dapat kita rasakan disegala bidang kehidupan baik di
bidang politik, pendidikan, ekonomi, transportasi,
perdagangan bahkan kehidupan rumah tangga.
Salah satu contoh perkembangan teknologi
informasi di masyarakat yang nyata adalah hampir

semua masyarakat mempunyai handphone atau
smartphone dan bahkan hampir semua kegiatan
sehari-hari bergantung dengan smartphone yang
dimiliki. Tetapi ada beberapa kegiatan yang masih
menggunakan sesuatu yang manual, dan kegiatan ini
yang menjadi alasan penulis dalam penulisan kali ini.
Yaitu diary, ya aktivitas yang satu ini mungkin sudah
tidak asing bagi semua kalangan masyarakat.
Biasanya kita menuliskan atau bercerita sesuatu di

suatu buku yang menjadi rahasia kita dari orang lain
karena bersifat privasi atau pribadi.
Tetapi ada beberapa kekurangan yang penulis
lihat dari kegiatan yang sudah umum ini, yaitu
keamanan dari isi cerita kita yang masih bisa dilihat
atau dicuri oleh orang lain jika masih menggunakan
buku sebagai medianya. Alasan perkembangan
teknologi saat inilah yang mendasari penulis untuk
membuat suatu aplikasi diary yang menggunakan
metode enkripsi dan dapat dijalankan di handphone

atau smartphone kita, sehingga bisa digunakan
dimana saja karena dijalankan di handphone kita serta
cukup aman karena menggunakan enkripsi 2 (dua)
metode yaitu AES-128 untuk isi diary dan SHA-1
untuk key nya.

2. LANDASAN TEORI

2.1. Definisi Kriptografi
Kriptografi (Cryptography) berasal dari
bahasa Yunani, cryptos artinya secret atau rahasia
sedangkan graphein berarti writing atau tulisan.
Sehingga kriptografi berarti secret writing atau
tulisan rahasia. Menurut Bruce Scheiner (1996) :
Kriptografi adalah ilmu dan seni untuk menjaga
keamanan pesan sedangkan menurut Menezes
(1996) : kriptografi adalah ilmu yang mempelajari
teknik-teknik matematika yang berhubungan dengan
aspek-aspek keamanan informasi seperti kerahasiaan,
integritas data, otentikasi dan anti penyangkalan.

Kriptografi dapat diartikan sebagai ilmu untuk
menjaga kerahasiaan informasi dengan metode dan
teknik matematika yang mencakup confidentiality,
integrity, authentication, dan non-repudiation.
2.2. Algoritma AES 128 Bit
AES atau Advanced Encryption Standard
merupakan standar enkripsi kunci simetri yang pada
awalnya diterbitkan dengan algoritma Rijndael.
Algoritma ini dikembangkan oleh dua kriptografer
Belgia, Joan Daemen dan Vincent Rijmen.
Advanced Encryption Standard (AES)
dipublikasikan oleh NIST (National Institute of
Standard and Technology) pada tahun 2001. AES
merupakan blok kode simetris untuk menggantikan
DES (Data Encryption Standard).
Algoritma AES merupakan algoritma simetris
yaitu menggunakan kunci yang sama untuk proses
enkripsi dan dekripsi. Algoritma AES memiliki tiga
pilihan kunci yaitu tipe : AES-128, AES-192, dan
AES-256. Masing-masing tipe menggunakan kunci

internal yang berbeda yaitu round key untuk setiap
putaran. Penjelasan skema kerja algoritma AES-128
digambarkan pada gambar 1 di bawah ini.

Gambar 1: Skema Kerja AES-128

2.3. Algoritma SHA-1
SHA adalah fungsi hash satu arah yang dibuat
oleh NIST dan digunakan bersama DSS (Digital
Signature Standard). Oleh NSA, SHA dinyatakan
sebagai standar fungsi hash satu-arah. SHA

didasarkan pada MD 4 yang dibuat oleh Rivest dari
MIT. Algoritma ini menerima masukan berupa pesan
dengan ukuran maksimum 264 bit dan menghasilkan
digest yang panjangnya 160bit yang lebih panjang
dari MD5.
SHA (Secure Hash Algorithm) 1 itu sejenis
fungsi hash 160 bit yang katanya pengganti md5
(Message Digest) yang hash-nya cuma 128 bit. MD5

itu memang benar di desain oleh RSA, yaitu oleh
Ronald Rivest di tahun 1991. Tapi kalo SHA1 itu
didesain oleh NSA (National Security Agency). Ada
juga yang mengatakan bahwa SHA-1 adalah versi
perbaikan dari SHA-0, dan merupakan versi yang
paling banyak dipakai saat ini dalam mengamankan
transaksi elektronik di Internet, bersama-sama dengan
metoda MD5.
SHA1 adalah algoritma yang dipakai untuk
mengenkripsi data, biasanya algoritma ini digunakan
untuk mengacak password menjadi barusin code-code
acak yang tidak dapat dibaca. Alur pembuatan
message digest pada algoritma SHA-1 digambarkan
pada gambar 2 di bawah ini.

Gambar 2: Alur Program Pembuatan Message Digest
SHA-1

2.4. Android
Menurut Teguh Arifianto (2011, h1) Android

adalah sistem operasi untuk telepon seluler yang
berbasis Linux. Android menyediakan platform
terbuka bagi para pengembang buat menciptakan
aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh
bermacam peranti gerak. Awalnya, Google Inc.
membeli Android Inc., pendatang baru yang membuat
peranti lunak untuk ponsel. Kemudian untuk
mengembangkan Android, dibentuklah Open Handset
Alliance, konsorsium dari 34 perusahaan peranti
keras, peranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk
Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile,
dan Nvidia.

2.5. Penelitian Terkait
Menurut Surian (2006) dalam penelitiannya
yang berjudul Algoritma Kriptografi Rijndael,
mengatakan bahwa Rijndael termasuk dalam jenis
algoritma kriptografi yang sifatnya simetri dan cipher
block.
Dengan

demikian
algoritma
ini
mempergunakan kunci yang sama saat enkripsi dan
dekripsi serta masukan dan keluarannya berupa blok
dengan jumlah bit tertentu. Rijndael mendukung
berbagai variasi ukuran blok dan kunci yang akan
digunakan. Namun Rijndael mempunyai ukuran blok
dan kunci yang tetap sebesar 128, 192, 256 bit.
Pemilihan ukuran blok data dan kunci akan
menentukan jumlah proses yang harus dilalui untuk
proses enkripsi dan dekripsi.
Menurut Widodo (2014), dalam penelitiannya
yang berjudul Implementasi Algoritma Kriptografi
AES 128 bit pada Android, mengatakan bahwa
Advanced Encryption Standard (AES) dipublikasikan
oleh NIST (National Institute of Standard and
Technology) pada tahun 2001. AES merupakan blok
kode simetris untuk menggantikan DES (Data
Encryption Standard). AES mendukung berbagai

variasi blok dan kunci yang akan digunakan. Namun
AES mempunyai ukuran blok dan kunci yang tetap
sebesar 128, 192, 256 bit. Pemilihan ukuran blok data
dan kunci akan menentukan jumlah proses yang harus
dilalui untuk proses enkripsi dan dekripsi. Berikut
adalah perbandingan jumlah proses yang harus dilalui
untuk masing-masing masukan. Blok-blok data
masukan dan kunci dioperasikan dalam bentuk array.
Setiap anggota array sebelum menghasilkan keluaran
ciphertext dinamakan dengan state. Setiap state akan
mengalami proses yang secara garis besar terdiri dari
empat tahap yaitu, AddRoundKey, SubBytes,
ShiftRows, dan MixColumns. Kecuali tahap
MixColumns, ketiga tahap lainnya akan diulang pada
setiap proses sedangkan tahap MixColumns tidak
akan dilakukan pada tahap terakhir. Proses dekripsi
adalah kebalikkan dari dekripsi.
Menurut Lusiana (2011), dalam penelitiannya
yang
berjudul

Implementasi
Kriptografi
menggunakan Algoritma AES-128, mengatakan
bahwa Penyadapan terhadap pesan atau informasi
merupakan hal yang sangat merugikan bagi pengguna
jaringan komunikasi saat ini. Dengan adanya
kemungkinan penyadapan informasi tersebut, maka
aspek keamanan dalam pertukaran informasi menjadi
penting. Pada saat ini, pertukaran data atau informasi
sangat sering dilakukan sehingga aspek keamanan
terhadap isi dokumen perlu untuk mendapat perhatian
khusus. Penelitian ini akan mengimplementasikan
kriptografi algoritma AES-128 untuk menyandikan
file digital, khususnya adalah file dokumen PDF,
DOC, dan TXT. Algoritma AES (Advanced
Encryption Standard) dipilih karena memiliki tingkat

keamanan yang tinggi, dengan tiga pilihan tipe kunci
yaitu AES-128, AES-192 dan AES-256. Penelitian ini
secara khusus akan mengamati kebutuhan waktu

untuk proses enkripsi dan dekripsi, dan ukuran file
yang dihasilkan dari proses tersebut.
Menurut Putra. W (2014), dalam penelitiannya
yang berjudul Perancangan dan Implementasi
Aplikasi
Kriptografi
Pada
Android
dalam
Pengamanan File Gambar dengan Menggunakan
Algoritma SHA, mengatakan bahwa Algoritma SHA
merupakan salah satu dari algoritma dengan
menggunakan fungsi hash, dimana yang dimaksud
dengan fungsi hash adalah fungsi yang menerima
masukan string yang panjangnya sembarang dan
mengkonversinya menjadi sting keluarann yang
panjangnya tetap (fixed). Dimana pada fungsi hash
bila string menyatakan pesan (message), maka
sembarang pesan M berukuran sembarang dikompresi
oleh fungsi hash H melalui persamaan h = H(M).
Hasil keluaran dari fungsi hash disebut nilai hash atau
pesan ringkas. Pesan yang diubah menjadi pesan
ringkas pada fungsi hash tidak dapat dikembalikan
lagi menjadi pesan semula hal ini yang menyebabkan
fungsi hash dikatakan bekerja dalam satu arah.
Menurut Sutanto (2011), dalam penelitiannya
yang berjudul Algoritma Fungsi Hash Baru dengan
Menggabungkan MD5, SHA-1
dan Penyertaan
panjang Pesan Asli, mengatakan bahwa Fungsi Hash
merupakan fungsi yang menerima masukan apapun
dan mentransformasikannya menjadi string keluaran
yang panjangnya tetap. Panjang string keluaran
biasanya berukuran jauh lebih kecil daripada ukuran
masukan. Fungsi hash satu arah merupakan fungsi
hash yang bekerja satu arah, sekali pesan diubah
menjadi message digest, maka tidak dapat lagi
dikembalikan menjadi pesan semula.

3. RANCANGAN SISTEM DAN APLIKASI

3.1. Analisa Masalah
Bagi sebagian orang, diary (buku harian)
memiliki fungsi tersendiri. Ada yang berfungsi
sebagai curahan hati, atau hanya sekedar hobi. Bagi
penulis sendiri, menulis sesuatu yang rahasia di diary
seringkali
menghadapi
permasalahan
karena
kurangnya keamanan dari diary tersebut yang
mungkin masih bisa dibaca oleh orang lain yang tidak
bertanggung jawab disebabkan masih ditulis pada
sebuah buku atau selembar kertas.
Di zaman yang sudah semakin canggih ini
hampir semua masyarakat dari orang dewasa hingga
anak Sekolah Dasar pun sudah memiliki handphone
Android atau biasa disebut dengan nama smartphone.
Oleh karena itu penulis mencoba membuat Aplikasi
Diary berbasis Mobile Android yang dimana aplikasi
ini dapat membantu user untuk mengamankan diary

yang telah dibuat agar tidak dapat dibaca atau dicuri
oleh orang yang tidak berhak.
3.2. Perancangan Aplikasi
Tahap perancangan aplikasi dilakukan untuk
mencari bentuk yang optimal dari aplikasi yang akan
dibuat
dengan
mempertimbangkan
faktor
permasalahan dan kebutuhan yang telah dijelaskan
sebelumnya, sehingga diperoleh hasil yang optimal
dan mudah untuk diimplementasikan.
Berdasarkan analisa yang telah dilakukan,
untuk melakukan proses enkripsi pada isi dari file
diary, user hanya perlu memasukkan kunci untuk
menggunakan fungsi enkripsi pada AES-128 sebelum
menyimpannya dan isi dari file diary tersebut sudah
terenkripsi. Untuk lebih jelasnya, berikut skema
proses enkripsi dan dekripsi rancangan aplikasi diary
yang akan dibuat dapat dilihat pada gambar 3 berikut
ini :

layar harus mudah dimengerti, dan dipahami oleh
user agar dalam menggunakan program atau aplikasi
user merasa nyaman dan tidak kesulitan dalam
menggunakannya. Sehingga rancangan layar tidak
membingungkan seorang user dan tidak mengalami
kesulitan saat menggunakan aplikasi ini. Rancangan
layar yang akan dibangun terdiri dari beberapa form
yaitu, Rancangan Layar Menu Utama, Rancangan
Layar Menu Editor.
a. Rancangan Layar Menu Utama
Menu Utama merupakan suatu tampilan
yang akan muncul saat aplikasi dijalankan. Di
dalamnya terdapat dua tombol yaitu tombol List
Diary yang jika ditekan oleh user akan
berpindah ke Form List Diary dan tombol About
yang jika ditekan oleh user akan muncul form
about yang berisi tentang pembuat aplikasi.
Rancangan Layar Menu Utama ditunjukkan oleh
gambar 5 di bawah ini.

Gambar 5: Rancangan Layar Menu Utama
Gambar 3: Alur Program Enkripsi dan Dekripsi

b.

3.3. Perilaku State Diagram Aplikasi Diary
State Diagram pada gambar 4 di bawah ini
merupakan gambaran tentang perilaku dari aplikasi
diary yang akan dibuat.

Gambar 4: State Diagram Aplikasi Diary

3.4. Rancangan Layar
Rancangan layar sangat penting dalam
membuat suatu program. Oleh karena itu rancangan

Rancangan Layar Form List Diary
Form List Diary merupakan suatu tampilan
yang akan digunakan user untuk memilih
apakah ingin membuat file diary baru atau
mengubah file diary yang sudah ada. Rancangan
Layar Form List Diary ditunjukkan oleh gambar
6 di bawah ini.

Gambar 6: Rancangan Layar Form List Diary

c.

Rancangan Layar Dialog Input Key
Dialog Input Key merupakan suatu tampilan
yang akan muncul jika user akan membuka file

lama, mengubah file lama dan menyimpan file
diary. Rancangan Layar Dialog Input Key
ditunjukkan oleh gambar 7 di bawah ini.

Gambar 7: Rancangan Layar Dialog Input Key

d.

Rancangan Layar Dialog Key Invalid
Dialog Key Invalid merupakan suatu
tampilan yang akan muncul jika key yang
diinput oleh user untuk mendekripsi file diary
tidak sesuai dengan key saat mengenkripsi file
tersebut. Rancangan Layar Dialog Key Invalid
ditunjukkan oleh gambar 8 di bawah ini.

Gambar 10: Flowchart Enkripsi

b.

Flowchart Dekripsi
Alur proses pendekripsian kunci atau key dan
isi diary digambarkan pada flowchart gambar 11
di bawah ini.

Gambar 8: Rancangan Layar Dialog Key Invalid

e.

Rancangan Layar Dialog Konfirmasi Hapus
Dialog Konfirmasi hapys merupakan suatu
tampilan yang akan muncul saat user menekan
tombol delete di form edit diary. Untuk
menghapus diary, user harus melakukan
dekripsi file terlebih dahulu. Rancangan Layar
Dialog Konfirmasi Hapus ditunjukkan oleh
gambar 9 di bawah ini.

Gambar 9: Rancangan Layar Dialog Konfirmasi
Hapus

3.5. Flowchart
a. Flowchart Enkripsi
Alur proses pengenkripsian kunci atau key
dan isi diary digambarkan pada flowchart
gambar 10 di bawah ini.

Gambar 11: Flowchart Dekripsi

3.6. Algoritma Program
a. Algoritma Enkripsi
1. Start
2. Mengambil Key dan isi Diary yang diinput
user
3. Panggil Algoritma Enkripsi SHA-1 untuk
Key
4. Panggil Algoritma Enkripsi AES-128 untuk
isi Diary
5. End
b.

Algoritma Dekripsi
1. Start
2. Ambil Key yang diinput user
3. Panggil Algoritma Enkripsi SHA-1
4. If Key Encrypt == Key yang di database
Then
5.
6.

Panggil Algoritma Dekripsi AES-128
Tampilkan Judul dan Isi Diary ke Form

Edit Diary
7. Else
8.
Tampilkan Pesan Error
9.
Kembali ke Form List Diary
10. End If
11. Return
12. End

4. IMPLEMENTASI DAN ANALISIS HASIL
UJI COBA PROGRAM

4.1. Tampilan Layar
Pada bagian ini, diuraikan mengenai tampilan
layar aplikasi kriptografi mulai dari pertama kali
dijalankan sampai selesai dijalankan. Berikut ini akan
diberikan penjelasan dan gambar mengenai tampilantampilan yang ada pada program aplikasi kriptografi
ini.
a. Tampilan Layar Dialog Input Key Untuk
Enkripsi
Setelah user menginputkan key, maka proses
selanjutnya user dapat menekan tombol OK
pada dialog tersebut sehingga file diary berhasil
terenkripsi dan disimpan ke dalam database.
Tampilan layar setelah input key untuk enkripsi
seperti gambar 12 di samping berikut.

Gambar 13: Tampilan Layar Success to Create

c.

Tampilan Layar Dialog Input Key Untuk
Dekripsi
Langkah pertama jika user ingin mengubah
atau menghapus diary yang sudah disimpan
adalah dengan memasukkan key dekripsi yang
sesuai dengan key enkripsi saat menyimpan
diary tersebut seperti pada gambar 14 di bawah
ini.

Gambar 12: Tampilan Layar Dialog Input Key
Untuk Enkripsi

b.

Tampilan Layar Success to Create
Setelah user menginput key untuk
mengenkripsi file diary pada dialog input key
tadi, maka proses penyimpanan file diary
tersebut telah selesai diikuti dengan muncul
pesan success to create dan kembali ke form list
diary seperti gambar 13 di bawah ini.

Gambar 14: Tampilan Layar Dialog Input Key Untuk
Dekripsi

d.

Tampilan
Layar
isi
Diary
Setelah
Terdekripsi
Setelah user selesai menginput kunci pada
layar input kunci dekripsi dan sesuai dengan
kunci saat mengenkripsi diary tersebut, maka
akan muncul isi dari diary tersebut, seperti
tampilan gambar 15 di bawah ini.

Title
Diary 1
Diary 2
Diary 3
Diary 4

b.

Gambar 15: Tampilan Layar Isi Diary Setelah
Terdekripsi

4.2. Pengujian Program
Untuk memastikan keberhasilan jalannya
aplikasi tersebut. Perlu dilakukan pengujian untuk
aplikasi yang dibuat. Jika tidak diuji terlebih dahulu
bisa saja aplikasi tersebut gagal saat digunakan.
Pengujian tersebut untuk mengetahui performance,
hasil encrypt diary dengan AES-128, hasil decrypt
diary dengan AES-128 dan memastikan semua
aplikasi berjalan dengan baik.
a. Pengujian Encrypt Diary
Untuk mengubah isi diary dengan Teknik
Kriptografi menggunakan Metode Advanced
Encryption Standard (AES-128) diperlukan
pengujian encrypt diary untuk mengetahui
apakah isi diary terenkripsi atau tidak. Berikut
ini tabel pengujian encrypt diary:
Isi Diary dan Key sebelum dienkripsi oleh
algoritma AES-128 dan SHA-1 ditunjukkan
oleh tabel 1 di bawah ini.
Tabel 1 Tabel Isi Diary dan Key Sebelum
Dienkripsi
Title
Isi Diary
Kunci
Diary 1
Ammar
rahasia
Diary 2
Bismillah
qwerty
Diary 3
Sukses
12345
Diary 4
Allahu Akbar
gaktau
Isi Diary dan Key setelah dienkripsi oleh
algoritma AES-128 dan SHA-1 ditunjukkan
oleh tabel 2 di bawah ini.
Tabel 2 Tabel Isi Diary dan Key Setelah
Dienkripsi

Isi Diary
9d39ceb202d1
4442a12ede93
9ba31e14
81a788d3c273
ce34ab86d635
b0e92a56
da0566005f2d
8436ba9d236f
1bcfbd75
9bc7ec45b36d
01e5f72d19c9
6851a276

Kunci
829b36babd21b
e519fa5f9353da
f5dbdb796993e
b1b3773a05c0e
d0176787a4f15
74ff0075f7521e
8cb2237d0679c
a88db6464eac6
0da96345513964
c934eced6a14e16
3c838b0309bedd9
c0eb624cf6

Pengujian Decrypt Diary
Setelah kita melakukan pengujian encrypt
diary, kita akan melakukan pengujian decrypt
diary. Pengujian ini dilakukan untuk
membuktikan bahwa hasil dari pengujian
encrypt diary telah berhasil dienkripsi dan dapat
dikembalikan
seperti
semula
dengan
menggunakan dekripsi. Jika tidak maka pada
saat dekripsi diary akan muncul pesan bahwa
kunci yang kita masukkan untuk dekripsi tidak
sesuai dengan kunci yang dimasukkan saat
enkripsi.
Isi Diary dan Key sebelum didekripsi oleh
algoritma AES-128 dan SHA-1 ditunjukkan
oleh tabel 3 di bawah ini.
Tabel 3 : Tabel Isi Diary dan Key Sebelum
Didekripsi
Title
Isi Diary
Kunci
Diary 1
9d39ceb202d1 829b36babd21b
4442a12ede93 e519fa5f9353da
9ba31e14
f5dbdb796993e
Diary 2
81a788d3c273 b1b3773a05c0e
ce34ab86d635 d0176787a4f15
b0e92a56
74ff0075f7521e
Diary 3
da0566005f2d 8cb2237d0679c
8436ba9d236f a88db6464eac6
1bcfbd75
0da96345513964
Diary 4
9bc7ec45b36d c934eced6a14e16
01e5f72d19c9 3c838b0309bedd9
6851a276
c0eb624cf6
Perbandingan
Key
untuk
ditunjukkan oleh tabel 4 di bawah ini.

dekripsi

Tabel 4 : Tabel Perbandingan Key Untuk
Dekripsi
Title
Key
Digest Key Digest Key
Inputan
Inputan
di
User
User
Database
Diary
rahasia 829b36
829b36

1

Diary
2

qwerty

Diary
3

12345

Diary
4

gaktau

babd21b
e519fa5
f9353da
f5dbdb79
6993e
b1b3773
a05c0ed0
176787a4
f1574ff00
75f7521e
8cb2237d
0679ca88d
b6464eac6
0da9634551
3964
c934eced6a
14e163c838
b0309bedd9
c0eb624cf6

babd21b
e519fa5
f9353da
f5dbdb79
6993e
b1b3773
a05c0ed0
176787a4
f1574ff00
75f7521e
8cb2237d
0679ca88d
b6464eac6
0da9634551
3964
c934eced6a
14e163c838
b0309bedd9
c0eb624cf6

Hasil Dekripsi isi diary ditunjukkan oleh
tabel 5 di bawah ini.
Tabel 5 : Tabel Hasil Dekripsi
Title
Kunci
Isi Diary
Diary 1
829b36babd21b
Ammar
e519fa5f9353da
f5dbdb796993e
Diary 2
b1b3773a05c0e
Bismillah
d0176787a4f15
74ff0075f7521e
Diary 3
8cb2237d0679c
Sukses
a88db6464eac6
0da96345513964
Diary 4
c934eced6a14e16 Allahu
3c838b0309bedd9 Akbar
c0eb624cf6
4.3. Evaluasi Program
Aplikasi kriptografi ini diimplementasikan pada
Fakultas Teknologi Informasi (FTI) Universitas Budi
Luhur. Setelah dilakukan analisa dari hasil pengujian
aplikasi, dapat ditemukan beberapa kelebihan dan
kekurangan dari aplikasi ini, yaitu sebagai berikut:
a. Kelebihan Program
1) Kunci Enkripsi antara diary yang satu
dengan yang lain bisa berbeda ataupun
sama.
2) Isi diary terenkripsi dengan algoritma AES128 dan tidak bisa dilihat dari database.
3) Kunci atau key untuk mendekripsi tidak bisa
dilihat di database karena terenkripsi juga
dengan algoritma SHA-1.
4) User Friendly karena aplikasi mudah
digunakan.

b.

Kekurangan Program
1) Hanya bisa memasukkan teks pada isi
diary.
2) User masih bisa menginput dengan key
enkripsi dengan tanpa teks

5. KESIMPULAN

5.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang diperoleh setelah
melewati tahap perancangan, pembuatan, serangkaian
uji coba dan analisa program aplikasi S-Diary ini,
maka dapat dibuat suatu kesimpulan antara lain :
a. Dengan diterapkan Algoritma AES-128 pada
proses enkripsi dan dekripsi, berjalan dengan
baik sehingga isi diary tidak terbaca oleh
pihak luar.
b. Dengan diterapkan Algoritma SHA-1 pada
proses enkripsi dan dekripsi key, berjalan
dengan baik sehingga isi key tidak terbaca di
database oleh pihak luar.
c. Dengan menggunakan password atau key
pada proses penyimpanan dan sebelum
membuka file diary maka keamanan data isi
file diary dapat terjaga dengan aman.
d. Dengan adanya aplikasi S-Diary ini dapat
memudahkan untuk melakukan pengamanan
pada isi dari file diary tersebut.

5.2. Saran
Dengan keterbatasan aplikasi ini, beberapa saran
yang perlu dipertimbangkan guna pengembangan
aplikasi lebih lanjut, antara lain:
a. Pengembangan lebih lanjut dapat difokuskan
pada penggunaan metode kriptografi dengan
kombinasi yang lain untuk meningkatkan
keamanan data.
b. Dalam penggembangan lebih lanjut dapat
difokuskan pada penambahan fitur diary
seperti dapat memasukkan gambar, suara,
atau video.

6. DAFTAR PUSTAKA
[1] Arifianto, Teguh, 2011, Membuat Interface
Aplikasi Android Lebih Keren dengan LWUIT,
Andi, Yogyakarta.
[2] Dwinanto, Arif, 2013, Penerapan Algoritma AES
(Advance Encryption Standard) 128
dan
Vigenere Cipher pada Aplikasi Enkripsi Pesan
Singkat Berbasis Android, Teknik Infomatika
Universitas Negeri Gorontalo.
[3] Kurniawan., 2004, Kriptografi : Keamanan
Internet dan Jaringan Komunikasi, Bandung,
Informatika.
[4] Lusiana, Veronica, 2011, Implementasi
Kriptografi Menggunakan Algoritma AES-128.

[5] Menezes, J.A, 1996, Handbook of Applied
Crypthography, USA, CRC Press LLC.
[6] Munir, Rinaldi, 2004, Bahan Kuliah IF5054
Kriptografi, Departemen Teknik Informatika,
Institut Teknologi Bandung.
[7] Scheiner, Bruce, 1996, Applied Cryptography,
Protocols, Algorithms, and Source Code in C,
New York, A John Wiley & Sons, Inc.
[8] Sujadi ., 2003, Metodologi Penelitian
Pendidikan, Jakarta, Rineka Cipta.
[9] Surian, Didi, 2006, Algoritma Kriptografi AES
Rijndael, Universitas Tarumanegara.
[10] Sutanto, Candra Alim, 2011, Algoritma Fungsi
Hash Baru dengan Menggabungkan MD5, SHA-1

dan Penyertaan Panjang Pesan Asli, Bandung,
Institut Teknologi Bandung.
[11] Widodo, Joko Tri Susilo, 2014, Implementasi
Algoritma Kriptografi AES 128 Bit Sebagai
Pengaman SMS Pada Smartphone Berbasis
Android, Yogyakarta, Sekolah Tinggi Manajemen
Informatika
Dan
Komputer
AMIKOM
Yogyakarta.
[12] W, I Putu Gede Darpana Putra, 2014,
Perancangan
dan
Implementasi
Aplikasi
Kriptografi Pada Android dalam Pengamanan File
Gambar dengan Menggunakan Algoritma SHA,
Universitas Udayana.