Dasar Teori MSDM kepemimpinan dan Budaya

8

BAB II
DASAR TEORI

2.1

Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya manusia merupakan gerakan pengakuan terhadap

pentingnya unsure mmanusia sebagai sumber yang cukup potensia yang perlu
dikembangkan sedemikian rupa sehingga mampu memberikan kontribusi yang
maksimal bagi perusahaan maupun bagi pengembangan dirinya. Sumber daya
manusia sangat penting bagi perusahaan dalam mengelola, mengatur dan
memanfaatkan karyawan sehingga dapat berfungsi secara produktif untuk
tercapainya tujuan perusahaan. Agar pengertian manajemen sumber daya manusia
ini lebih jelas, berikut ini penulis sajikan beberapa definisi dan pengertian sumber
daya manusia yang dikemukaan oleh para ahli.
Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia menurut Melayu SP.
Hasibuan adalah sebagai berikut :
“Manajemen Sumber Daya Manusia adalah ilmu dan seni mengatur

hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu
terwujutnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat”. 1
Sedangkan pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia menurut Mohd.
Agus Tulus adalah sebagai berikut :

1 Melayu SP.Hasibuan, 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara, Edisi Revisi,
Jakarta, halaman 10

9

“Manajemen
Sumber
Daya
Manusia
adalah
perencanaan
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan atas pengadaan, pengembangan,
pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pemutusan hubungan
tenaga kerja dengan maksud untuk membantu mencapai tujuan organisasi,
individu dan masyaraka”.2

Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa manajemen
sumber daya manusia merupakan seni dan ilmu perencanaan, pendayagunaan,
pengembangan, pemberian balas jasa dan pemeliharaan terhadap karyawan atau
tenaga kerja untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan yang telah
ditetapkan sesuai dengan visi misi perusahaan.

2.1.1. Efektifitas Kerja
a. Defenisi Efektifitas Kerja
Efektivitas merupakan kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau
peralatan yang tepat untuk pencapaian tujuan yang ditetapkan.
Efektivitas kerja berarti penyelesaian pekerjaan tepat pada waktunya
seperti yang telah ditetapkan sebelumnya.3
b. Faktor yang mempengaruhi efektifitas Kerja
Richard M.Steers ( : 9 – 11 ) mengatakan faktor yang mempengaruhi
efektivitas kerja ada empat faktor yaitu:
1. Karakteristik organisasi mempengaruhi efektivitas kerja, karena karakteristik
organisasi ini menggambarkan struktur yang harus dilalui oleh karyawan
dalam melakukan pekerjaannya.
2. Karakteristik lingkungan ini secara keseluruhan berada dalam lingkungan
organisasi seperti peralatan, perlengkapan, hubungan diantara pegawai dan

kondisi kerja. Ciri lingkungan ini selalu mengalami perubahan artinya
memiliki sifat ketidakpastian karena selalu terjadi proses dinamisasi.
2 Moh. Agus Tulus, 1993, Manajemen Sumber Daya Manusia,Panduan Mahasiswa, PT.
Gramedia Pustaka Umum, Jakarta, halaman 3
3 Sondang P.Siagian, 1986, Organisasi, Kepemimpinan dan Perilaku Administrasi, PT. Gunung
Agung, Jakarta, halaman 152

10

3. Karakteristik pekerja faktor inilah yang paling berpengaruh terhadap kerja,
karena betapapun lengkapnya sarana dan prasarana, betapapun baiknya
efektivitas mekanisme kerja tanpa dukungan kualitas sumber daya yang
mengisinya tidak akan ada artinya.
4. Karakteristik kebijakan dan praktek manajemen; praktek manajemen adalah
strategi dan mekanisme kerja yang dirancang dalam mengkondisikan semua
hal ada didalam organisasi.4

2.1.2 Pengertian Kepemimpinan
a. Defenisi Kepemimpinan.
Kepemimpinan mengandung makna perpaduan antara subyek yang

melaksanakan fungsi sebagai pemimpin berbanding lurus dendan tuntutan akan
fungsi yang harus dijalankan.5
Kalau ditelusuri pemimpin dan kepemimpinan memiliki arti penting
dalam suatu kelompok jika terjadi konflik atau perselisihan diantara orang –
orang dalam kelompok. Ketika konflik terjadi, orang –orang mencari cara
pemecahan supaya terjamin keteraturan dan dapat ditaati bersama . Terbentuklah
aturan – aturan atau norma –norma tertentu untuk ditaati agar konflik tidak
terulang lagi. Disini orang – orang mulai mengindentifikasi dirinya pada
kelompok, kehidupan sangat dibutuhkan, dan konflik perlu di hindari. Dalam hal
ini peranan pemimpin sangat dibutuhkan.

b. Kategori dan Tipe –tipe Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan adalah: norma perilaku yang digunakan seseorang
pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain seperti yang

4 Richard M.Steers, 1980, Efektivitas Organisasi: kaidah tingkah laku; seri manajemen no. 47,
Erlangga, Jakarta, halaman 9-11.
5 Ambar Teguh Sulistiyani, 2008, Kepemimpinan Profesional: Pendekatan Leadership Games,
Gaya Media, Yogyakarta, halaman 10


11

ia lihat.6 Gaya kepemimpinan mempengaruhi pola perilaku seorang pemimpin saat
mempengaruhi anak buahnya, apa yang dipilih oleh pemimpin untuk dikerjakan,
dan cara pemimpin bertindak dalam mempengaruhi anggota kelompok
membentuk gaya kepemimpinannya.

2.1.3. Budaya Organisasi
a. Defenisi Budaya Organisasi
Budaya merupakan konsep penting untuk memahami masyarakat dan
kelompok manusia dalam jangka waktu yang panjang, tak terkecuali di dalam
sebuah organisasi. Mengidentifikasi dan memahami budaya organisasi
mempengaruhi keberhasilan dalam hal intelektual dan financial dalam
perusahaan.
Definisi budaya organisasi atau perusahaan, sebagai berikut:
Budaya organisasi adalah suatu pola asumsi dasar yang dimiliki bersama
yang didapat oleh suatu kelompok ketika memecahkan masalah penyesuaian
eksternal dan integrasi internal, yang telah berhasil dengan cukup baik untuk
dianggap sah dan karena itu, diinginkan untuk diajarkan kepada anggota baru
sebagai cara yang tepat untuk menerima, berpikir dan merasa berhubungan

dengan masalah tersebut.7
Dari definisi tersebut dapat dijelaskan budaya organisasi pada dasarnya akan
mewakili norma-norma perilaku yang diikuti oleh para anggota organisasi,
termasuk mereka yang berada dalam hirarki organisasi. Budaya organisasi
merupakan landasan setiap anggota dalam sikap dan perilaku di setiap aktivitas
perusahaan yang menjadikan perekat hubungan diantara anggota perusahaan.
6 Miftah Thoha, 2009, Kepemimpinan Dalam Manajemen, Rajagrafindo Persada, Jakarta,
halaman 41
7 Moh. Pabundu Tika, 2006, Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan, PT Bumi
Aksara, Jakarta, halaman 3

12

2.2. Model Konseptual
: Sesuai dengan judul penulisan yaitu ”Pengaruh kepemimpinan dan budaya
organisasi terhadaf efektifitas kerja karyawan”. Maka penulis menggambarkan
model konseptual dalam bentuk sebagai berikut
H2
Kepemimpinan
X1


H1

Efektivitas Kerja
Y

Budaya
Organisasi
X2

H3

Gambar 2.1 Model Konseptual
Dimana :
X1 = Kepemimpinan ( Variabel Independent )
X2 = Budaya Organisasi ( Variabel Independent )
Y

2.2.1


= Efektifitas Kerja ( Variabel Dependent )

Defenisi Konseptual

13

Efektifitas kerja adalah suatu keadaan dimana aktifitas jasmaniah dan
rohaniah yang dilakukan oleh manusia dapat mencapai hasil akibat sesuai yang
dikehendaki.8
Kepemimpinan adalah sebuah kegiatan ataupun sebuah seni untuk
mempengaruhi orang lain agar mau bekerja sama yang didasarkan kepada
kemampuan yang dimiliki oleh orang itu guna membimbing orang lain di dalam
usaha mencapai berbagai tujuan yang ingin dicapai oleh kelompok.9
Budaya organisasi merupakan serangkaian sistem nilai yang dipegang
dan dilaksanakan oleh seluruh anggota organisasi dari level bawah sampai level
atas, yang menjadi satu hal yang berbeda dengan organisasi lain.10
2.3. Hipotesis atau pernyataan penelitian
Berdasarkan kajian teoritis dan kerangka konseptual maka hipotesis
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Terdapat pengaruh signifikan antara kepemimpinan dan budaya organisasi

terhadap efektivitas kerja karyawan.
2. Terdapat pengaruh signifikan antara kepemimpinan dengan efektivitas
kerja karyawan.
3. Terdapat pengaruh signifikan antara budaya organisasi dengan efektivitas

kerja karyawan.

8 Sutarto, 1978, Efektifitas Kerja Definisi Faktor Yang Mempengaruhi dan Alat Ukur Efektifitas
Kerja, http://informasiku.com.htm/Efektifitas-Kerja-Definisi-Faktor-Yang-Mempengaruhi-dan-AlatUkur-Efektifitas-Kerja
9 Kartini Kartono, 2003, Pemimpin dan Kepemimpinan, PT Rajagrafindo Persada, Jakarta,
halaman 15
10 Wirawan, 2007, Budaya dan Iklim Organisasi, Salemba Empat, Jakarta, halaman 52