pembuatan medium dan sterilisasi alat mi

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI UMUM
PERCOBAAN III
PEMBUATAN MEDIUM DAN STERILISASI

DI SUSUN OLEH :
NAMA

: INDRA A. TAGENTJU

STAMBUK

: G 401 14 015

KELOMPOK

: I (SATU)

ASISTEN

: CHAIRRUNNISA


LABORATORIUM BIOTEKNOLOGI
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO
NOVEMBER, 2015

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Mikroorganisme dapat berkembang biak dengan alami atau dengan
bantuan manusia. Mikroorganisme yang dikembangkan oleh manusia
diantaranya melalui substrat yang disebut media. Pada saat melakukan
pembuatan media hal yang harus diperhatikan ialah bekerja secara aseptik.
Bekerja secara aseptik bisa meliputi sterilisasi, jadi saat pembuatan media
dilakukan alat-alat yang akan digunakan harus disterilisasi sebelum inokulasi.
Sterilisasi yaitu suatu proses untuk mematikan semua organisme yang dapat
menjadi kontaminan. Cara tersebut digunakan untuk menghancurkan dan
menghambat pertumbuhan dari mikroorganisme serta untuk menyingkirkan
mikroorganisme. Metode yang umumnya diterapkan untuk mensterilisasikan
media dan alat-alat ialah dengan pemanasan. Jika panas digunakan bersamasama dengan uap air disebut sterilisasi basah (menggunakan autoclave),

sedangkan jika tanpa uap air disebut sterilisasi kering (menggunakan oven)
(Irham, 2003).
Dalam melakukan diagnosa mikrobiologi sterilisasi sangat diutamakan
baik alat maupun medianya. Suatu alat dikatakan steril apabila alat atau bahan
bebas dari mikroba baik dalam bentuk vegetative maupun spora. Untuk itu
sebagai pemula dalam mikrobiologi sangat perlu mengenal teknik sterilisasi,
pembuatan media serta teknik penanaman (Dwidjoseputro, 1994).
Berdasarkan uraian diatas, maka yang melatarbelakangi dilakukannya
praktikum ini adalah untuk mengetahui bagaimana cara membuat media dan
cara sterilisasi medium.
B. Tujuan
Tujuan dilakukannya praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui jenis pembuatan medium
2. Mengetahui cara sterilisasi medium.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Medium adalah substansi yang terdiri atas campuran zat-zat makanan
(nutrien) yang digunakan untuk pemeliharaan dan pertumbuhan mikroorganisme.
Mikroorganisme juga merupakan mahluk hidup, untuk memeliharanya dibutuhkan

medium yang mengandung semua zat yang diperlukan untuk pertumbuhannya,
yaitu seperti senyawa-senyawa organik (protein, karbohidrat, lemak, mineral, dan
vitamin). Medium digunakan untuk melihat gerakan dari suatu gerakan
mikroorganisme apakah bersifat motil atau nonmotil (Hadietomo, 1990).
Medium adalah bahan yang mengandung campuran nutrisi yang bermanfaat
untuk menumbuhkan mikroba. Medium ada yang alami dan ada yang merupakan
buatan manusia, contoh medium buatan manusia adalah medium cair, medium
kental (padat) dan medium setengah padat. Medium cair digunakan untuk
menumbuhkan bakteri dan juga fermentasi. Medium padat digunakan untuk
menumbuhkan mikrobia pada permukaan (Dwidjoseputro, 1994).
Untuk menumbuhkan suatu mikroorganisme, yang pertama harus dilakukan
adalah memahami kebutuhan dasarnya kemudian memformulasikan suatu
medium atau bahan yang akan digunakan. Air sangat penting bagi organisme
bersel tunggal sebagai komponen utama protoplasmanya serta untuk masuknya
nutrien ke dalam sel. Pembuatan medium sebaiknya menggunakan bahan-bahan
yang mengandung nutrisi (Hadioetomo, 1990).
Media tumbuh bagi mikroba memiliki keragaman dalam hal tipe nutrisi
tergantung mikroba yang mengimbanginya. Sumber nutrien bisa berasal dari
alamiah maupun buatan seperti campuran zat-zat kimiawi. Media yang digunakan
juga disterilkan sebelum dipakai. pH medium perlu disesuaikan dan ditentukan

dengan nilai yang optimum bagi pertumbuhan miroba (Putri, 2010).
Peran utama nutrien adalah sebagai sumber energi, bahan pembangun sel,
dan sebagai aseptor elektron dalam reaksi bioenergetik (reaksi yang menghasilkan
energi). Oleh karenanya bahan makanan yang diperlukan terdiri dari air, sumber
energi, sumber karbon, sumber aseptor elektron, sumber mineral, faktor
pertumbuhan, dan nitrogen. Selain itu, secara umum nutrien dalam media

pembenihan harus mengandung seluruh elemen yang penting untuk sintesis
biologik oranisme baru (Hadietomo, 1990).
Sterilisasi merupakan proses untuk mematikan semua mikroorganisme yang
hidup. Adanya pertumbuhan mikro menyatakan bahwa pertambahan bakteri masih
berlangsung dan tak sempurnanya proses sterilisasi. Jika proses sterilisasi
berlangsung sempurna, maka spora jamur yang merupakan bentuk paling
berpengaruhbagi kehidupan mikroba tak akan terlihat lagi. Sterilisasi merupakan
metode praktis yang dirancang untuk membersihkan mikroorganisme,atau sengaja
untuk menghambat pertumbuhannya. Mikroorganisme sangat berbeda, dalam
kelemahannya terdapat berbagai macam agen antimikroba (Suriawiria, 2005).
Media biakan merupakan suatu zat yang digunakan untuk menumbuhkan
jasad renik di laboratorium. Jadi media biakkan adalah memberikan tempat dan
kondisi yang mendukung pertumbuhan dari mikroorganisme yang ditumbuhkan.

Sebelum menumbuhkan mikroorganisme, langkah pertama harus dapat dipahami
yaitu kebutuhan dasar mikroorganisme lalu mencoba memformdasikan suatu
medium yang member hasil terbaik (Winda, 2009).
Akan tetapi yang terpenting medium harus mengandung nutrien yang
merupakan substansi dengan berat molekul rendah dan mudah larut dalam air.
Nutrien ini adalah degradasi dari nutrien dengan molekul yang kompleks. Nutrien
dalam medium harus memenuhi kebutuhan dasar makhluk hidup, yang meliputi
air, karbon, energi, mineral dan faktor tumbuh (Label, 2008).
Potato Dextrose Agar (PDA) merupakan media yang sangat umum yang
digunakan untuk mengembangbiakkan dan menumbuhkan jamur dan khamir.
Komposisi Potato Dextrose Agar ini terdiri dari bubuk kentang, dextrose dan juga
agar. Bubuk kentang dan juga dextrose merupakan sumber makanan untuk jamur
dan khamir. Potato Dextrose Agar juga bisa digunakan untuk menghitung jumlah
mikroorganisme menggunakan metode Total Plate Count. Perindustrian seperti
industri makanan, industri produk susu dan juga kosmetik menggunakan PDA
untuk menghitung jumlah mikroorganisme pada sample mereka.Karena fungsinya
yang dapat mengembangbiakkan jamur, sekarang ini PDA juga banyak digunakan
oleh pembudidayan jamur seperti jamur tiram. Untuk memaksimalkan

pertumbuhan bibit jamur, biasanya pembudidaya mengatur kondisi pH yang

rendah (sekitar 3,5) dan juga menambahkan asam atau antibiotik untuk
menghambat terjadinya pertumbuhan bakteri (Sugianto, 2012).
NA (Nutrien Agar) adalah medium yang digunakan sebagai media
pertumbuhan bakteri. NA di buat dengan komposisi agar–agar yang sudah
dipadatkan sehingga NA juga bisa disebut sebagai nutrisi padat yang digunakan
untuk menumbuhkan bakteri. Fungsi agar–agar hanya sebagai pengental namun
bukan zat makanan pada bakteri, agar dapat mudah menjadi padat pada suhu
tertentu. Medium Nutrient Agar adalah salah satu medium padat yang memiliki
komposisi yaitu agar–agar yang telah di panaskan dan mencair dengan suhu 95 0C
(Sandra, 2013).
TEA (Touge Extra Agar) adalah medium yang menggunakan tambahan
ekstrak touge dalam pembuatan media pertumbuhan mikroba. Touge yang
mengandung banyak karbohidrat berguna sebagai sumber karbon yang dibutuhkan
untuk pertumbuhan mikroba. Medium ini dibuat dengan mencampurkan larutan
ekstrak touge dengan bubuk agar serta sukrosa dalam pembuatan media. Dalam
pembuatan media ektrak touge ini diperlukan penyaringan, untuk mendapatkan
larutan yang jernih tanpa tercampur dengan daging touge yang masih kasar
sehingga tidak mempengaruhi petumbuhan mikroba yang nantinya akan
ditumbuhkan pada media ini (Warnal, 2013).


BAB III
METODOLOGI
A. Waktu dan tempat
Waktu dan tempat dilakukannya praktikum ini adalah sebagai berikut :
Hari/tanggal

: Rabu, 11 November 2015

Waktu

: Pukul 10.00 WITA – selesai

Tempat

: Laboratorium Bioteknologi Jurusan Biologi Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Tadulako

B. Alat dan bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada paktikum ini adalah praktikum ini :

a. Alat
1.

Erlenmeyer

2.

Tabung reaksi

3.

Cawan petri

4.

Batang pengaduk

5.

Autoclave


6.

Panci

7.

Saringan

8.

Corong

9.

Pipet ukur

10. Rak tabung
11. Penangas air
12. Botol

13. Hot plate
14. Neraca analitik
15. Bunsen
16. Laminar air flow
b. Bahan
1.

TEA (Touge Extra Agar)

2.

PDA (Potato Dextrose Agar)

3.

NA (Nutrien Agar)

4.

Kapas


5.

Aluminium foil

6.

Kertas label

7.

Kertas bekas

8.

Karet gelang

9.

Plastik tahan panas

10. Aquades
C. Prosedur kerja
Prosedur kerja yang dilakukan pada praktikum kali ini yaitu sebagai
berikut:
1.

Menimbang bahan PDA (Potato Dextrose Agar) dan NA (Natrium Agar).

2.

Merebus touge 1-2 jam untuk diambil ekstraknya menjadi medium TEA
(Touge ekstak Agar).

3.

Memasukkan

bahan

ke

dalam

masing-masing

erlenmeyer

lalu

menambahkan bahan dengan aquadest sebanyak 500 ml kemudian
mengaduknya.
4.

Menambahkan sukrosa 30 gram dan 10 gram Ekstrak Agar pada medium
TEA (Touge ekstak Agar).

5.

Memanaskan bahan PDA dan NA pada hot plate sambil mengaduknya
hingga homogen.

6.

Mensterilkan semuamedium dalam autoclave selama 15 menit pada suhu
1210C.

BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil pengamatan
No

Medium

1.

TEA

2.

PDA

3.

NA

B. Pembahasan

Gambar

Fungsi
Medium ini
berfungsi
untuk menu
mbuhkan
bakteri.

Keterangan
Warna awal yang
terbentuk yaitu kuning
pucat. Setelah
ditambahkan dengan
aquades dan sukrosa
warnanya tetap
kuning pucat, lalu dita
mbahkan dengan agar
menghasilkan warna
kuning pekat. Setelah
sterilisasi warna tetap
yanitu kuning pekat.
Medium ini Warna awal yang
berfungsi
terbentuk
untuk
yaitu orange. Lalu
menumbuh ditambah
kan
dengan aquades
fungi
warnanya tetap orange,
atau jamur. lalu ditambahkan.
Setelah itu sterilisasi
warna tetap yaitu coklat
tua.
Medium ini
berfungsi
untuk menu
mbuhkan
dan
mengemban
gbiakan
bakteri.

Warna awal yang
terbentuk
yaitu kuning pucat.
Lalu ditambah dengan
aquades
warnanya tetap kuning
pucat. Setelah sterilisasi
warna tetap yaitu
kuning kecoklatan.

Medium adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran yang
mengandung nutrisi yang dipakai untuk menumbuhkan mikroba. Medium ini
sendiri tidak hanya digunakan untuk menumbuhkan mikroba, tapi juga untuk
isolasi, perbanyakan, pengujian sifat-sifat fisiologis dan penghitungan mikroba.
Pada percobaan kali ini dilakukan pembuatan medium untuk mengetahui
masing-masing medium serta fungsi dari komponen-komponen yang
digunakan dalam medium. Percobaan kali ini, kami membuat tiga macam
medium, yaitu medium PDA (Potato Extra Agar), TEA (Touge Extra Agar),
dan NA (Nutrien Agar).
Pada percobaan pertama, kami membuat medium TEA (Touge Extra
Agar). Medium ini dugunakan untuk menumbuhkan mikroba. Dimana kami
terlebih dahulu merebus touge sebanyak 50 gr didalam panci lalu dimasukkan
kedalam penangas air selama 1 jam. Setelah itu, air rebusan (Ekstrak touge)
disaring dengan saringan lalu dimasukkan kedalam erlenmeyer. Warna yang
dihasilkan dari air rebusan touge yaitu warna kuning pucat. Lalu ditambahkan
aquades sebanyak 500 ml yang berfungsi sebagai pelarut bagi glukosa dan
sukrosa sebanyak 30 gr sebagai sumber karbohidrat atau nutrisi bagi mikroba,
lalu diaduk hingga tercampur sempurna. Dari percampuran ini dihasilkan
warna kuning pucat. Setelah itu, campuran tadi ditambahkan lagi dengan agar
sebanyak 10 gr lalu diaduk hingga rata. Agar berfungsi untuk mengentalkan
medium. Dari percampuran ini dihasilkan warna kuning pekat hal ini
disebabkan karena warna dari agar yaitu kuning pekat sehingga mempengaruhi
warna dari larutan tadi. Kemudian campuran tadi diambil beberapa mil untuk
dimasukkan kedalam tabung reaksi. Setelah itu, tabung reaksi dan erlenmeyer
ini ditutup dengan menggunakan kertas aluminium foil dan kapas. Lalu
dibungkus lagi dengan plastik tahan panas dan diikat dengan karet pengikat.
Hal ini dilakukan untuk mengurangi penguapan yang terjadi, menghindari
masuknya oksigen dan agar medium tidak tumpah. Setelah itu, medium tadi
dimasukkan kedalam autoclave untuk disterilkan. Suhu pada autoclave diatur
pada suhu 121°C selama 15 menit. Setelah 15 menit, autoclave dibuka agar uap
panasnya keluar dan untuk mendinginkan medium.

Pada praktikum kedua, kami membuat medium NA (Nutrien Agar) NA
(nutrient agar) digunakan sebagai media pertumbuhan bakteri. Pembuatan
medium percobaan ini dengan menggunakan

NA (nutrient agar), dimana

dalam pembuatannya terlebih dahulu dengan cara menimbang bahan yang akan
digunakan kedalam neraca analitik sesuai dengan jumlah yang diperlukan
kemudian memasukkan bahan kedalam erlenmeyer 250 ml, dimana bahan
tersebut adalah aquades, NA dan agar. Aquades berfungsi sebagai pelarut, NA
berfungsi sebagai sumber nutrisi bagi jamur atau bakteri, sedangkan agar
berfungsi untuk mengentalkan medium. Setelah itu dipanaskan diatas hot plate
di ikuti oleh pengadukan dengan menggunakanbatang pengaduk. Tujuan dari
pemanasan dan pengadukan ini adalah untuk menghomogenkan NA dengan
aquades, dimana dengan pemanasan dapat mempercepat pelarutan dari NA dan
aquades. Setelah dipanaskan beberapa menit larutan berubah warna dari keruh
menjadi kuning kecoklatan hal ini menandakan larutan telah homogen.
Kemudian dimasukkan kedalam autoklaf dengan mulut erlenmeyer disumbat
dengan kapas dan dilapisi kertas aluminium diluarnya. Tujuan dari penutupan
ini agar meminimalkan kontaminasi. Pembuatan NA berdasarkan konsistennya
termasuk medium padat dan menurut kegunaannya termasuk medium umum.
Pada praktikum ketiga kami membuat medium PDA. PDA (Potato
Dextrose Agar) digunakan untuk menumbuhkan fungi atau jamur. Pembuatan
medium pada percobaan ini dengan menggunakan PDA (Potato Dextrose Agar)
dimana dalam pembuatannya terlebih dahulu dengan cara memasukkan
aquades dan ekstrak kentang kemudian dipanaskan diatas hot plate, diikuti
oleh pengadukan dengan tujuan dari pemanasan dan pengadukan ini untuk
menghomogenkan

PDA

dengan

aquades,

dan

pemanasan

bertujuan

mempercepat pelarutan dari PDA. Setelah dipanaskan beberapa menit larutan
berubah warna dari keruh menjadi kuning tua, hal ini menunjukkan larutan
telah homogen. Setelah

itu dimasukkan kedalam autoklaf tetapi sebelum

dimasukkan mulut erlenmeyer ditutup dengan kapas dan kemudian dibungkus
dengan kertas, hal ini bertujuan agar meminimalkan kontaminasi. PDA

termasuk medium nonsintetik karena termasuk medium padat sedangkan
menurut fungsinya termasuk medium umum.

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari percobaan ini yaitu sebagai berikut :
1. Medium adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran yang mengandung
nutrisi yang digunakan untuk mikroba.
2. Medium yang digunakan yaitu medium TEA (Touge Extra Agar), medium
PDA (Potato Dextrose Agar) dan medium NA (Nutrien Agar).
3. Medium TEA digunakan untuk menumbuhkan mikroba heterotrof tertentu,
medium NA digunakan untuk menumbuhkan jamur dan bakteri, dan
medium PDA digunakan untuk menumbuhkan jamur.
B. Saran
Saran saya dalam praktikum ini adalah agar para praktikan lebih
memperhatikan arahan dari asisten sehingga pada saat praktikum tidak terjadi
kesalahan.

DAFTAR PUSTAKA
Dwidjoseputro, 1994, Teknik Pembuatan Medium, Erlangga : Jakarta.
Hadioetomo, 1990, Mikrobiologi Umum, Gadjah Mada University Press :
Yogyakarta.
Irham, 2003, Pembuatan Medium, UGM : Yogyakarta.
Label, J., 2008, Mikrobiologi : Pembuatan Medium, Erlangga : Jakarta.
Putri, 2010, Cara Membuat Medium, Gadjah Mada University Press : Yogyakarta.
Sandra, 2013, Mikrobiologi Umum, Erlangga : Jakarta.
Sugianto, 2012, Pembuatan Medium, UGM : Yogyakarta.
Suriawiria, 2005, Mikrobiologi, UGM : Yogyakarta.
Warnal, Jhon, 2013, Mikrobiologi, Gadjah Mada Universitas Press : Yogyakarta.
Winda, A., 2009, Medium Untuk Mikroba, Erlangga : Jakarta.

LEMBAR ASISTENSI
NAMA

: INDRA APRESMAN TAGENTJU

STAMBUK

: G 401 13 015

KELOMPOK

: I (SATU)

ASISTEN

: CHAIRRUNNISA

No.

Hari / Tanggal

Perbaikan

Paraf