Alat dan Bahan stabilo. docx

Alat dan Bahan
Disodium hidrogen fosfat berasal dari R & M Chemicals (Inggris). Asam orthofosforik , asam
hidroklorik and asam asetat glasial berasal dari BDH (Inggris). Methanol dan asetonitrile
(standar HPLC) berasal dari J.T. Baker (Amerika Serikat). Fiter membrane nilon (ukuran pori
0.45 μm) dibeli dari Whatman International (Inggris). Potassium dihydrogen fosfate and sodium
hidroksid dibeli dari R & M chemicals (Inggris). POEs merupakan hadiah dari UPM.
Metode
Metode Preparasi dari Formula yang Diseleksi
Formula E14 hingga E16 disiapkan menurut metode kontinental. Campuran minyak (POEs) dan
surfaktan dicampur merata selama 15 menit pada kecepatan 750 rpm dalam beaker dengan
menggunakan low shear mixer fixed dengan tiga pisau with three blades (propeller). Piroxicam
ditambahkan ke dalam campuran dan di aduk selama 30 menit hingga terlarut sempurna. Fase
eksternal air (buffer fosfat dari specified pH) mengandung sodium benzoate (0.01%)
ditambahkan secara bertahap ke atas campuran dan dicampur selama 30 menit.
Sebelum memulai studi stabilitas selama periode tiga bulan, formulasi yang di tes yaitu E14, E15
dan E16 dilakukan test pengendapan pada kondisi yang dipercepat yaitu 40⁰C selama 15 hari.
Formulasi yang tidak mengalami pengendapan obat kemudian dijadikan subjek untuk tes
stabilitas dalam periode tiga bulan pada tiga temperature yang berbeda. Studi stabilitas yang
dipercepat dilakukan dengan menempatkan sampel ke dalam oven pada temperature 40⁰C.
Sementara itu, studi stabilitas intermediate dilakukan pada temperature 25⁰C dengan
menempatkan sampel pada temperature ruangan. Studi stabilitas juga dilakukan pada

temperature 4⁰C dengan menempatkan sampel dalam lemari pendingin. Pada periode dengan
interval 15, 30, 45, 60 dan 90 hari, semua sampel yang disimpan pada temperature 4, 25 and
40⁰C diamati daya konduksi, pH, ukuran tetesan dan sifat rheological nya kemudian
dibandingkan dengan nilai awal dari konsentrasi masing-masing. Semua konsentrasi dibuat
replikasi tiga kali.
Pengukuran Ukuran Tetesan
Ukuran tetesan dari formulasi E16 dihitung menggunakan Malvern zeta sizer 1000 HAS,
Malvern Works, Inggris yang didasarkan pada prinsip dasar dari mikroskopi korelasi foton. Batas
deteksi dari alat ini berada pada kisaran 1 nm hingga 1 mikrometer. Sampel diencerkan dengan
buffer yang mirip dengan fase eksternal untuk mendapat jumlah K pada kisaran 50 -200 yang
diperlukan oleh konsistensi mesin sebelum membaca ukuran tetesan. Nilai rata-rata ukuran
tetesan dari formulasi dihitung dan digunakan dengan tujuan untuk membandingkan perubahan
dalam nilai rata-rata ukuran tetesan dari formulasi setelah interval waktu yang ditetapkan pada
temperature yang berbeda diamati.
Pengukuran Konduktivitas
Kunduktivitas dari formulasi E16 diukur menggunakan konduktometer (Cyberscan, Singapore,
eutech instrumen). Sebanyak 2 gm sampel dipindahkan ke dalam beaker dan pengukur

konduktometer dibenamkan ke bagian bawah kontainer. Lalu pembacaan konduktivitas pada μs
dicatat. Konduktivitas dari formulasi diukur dan digunakan dengan tujuan untuk

membandingkan perubahan dalam nilai rata-rata konduktivitas dari formulasi setelah interval
waktu yang ditetapkan pada temperature yang berbeda diamati.
Pengukuran pH
Pengukuran pH sampel menggunakan pH meter (cyberscan, eutech instrumen). Dua grams
sampel dipindahkan ke dalam beaker dan pengukur pH meter dibenamkan ke bagian bawah
kontainer. Lalu pembacaan pH dicatat. pH meter di kalibrasi sebelum digunakan untuk mengukur
pH dari nano-krim. pH dari formulasi diukur dan digunakan dengan tujuan untuk
membandingkan perubahan pH formulasi setelah interval waktu yang ditetapkan pada
temperature yang berbeda diamati.
Perhitungan Viskositas Intrinsik
Viskositas intrinsic dari formulasi E16 diukur menggunakan rheometer (rheologica instrument
AB, Swedia). System ini dilengkapi dengan cone dan kepala pelat penghitung (diameter pelat 40
mm). Sekitar 0.5 gm sampel yang kan dianalisis ditempatkan pada pelat dan dibiarkan hingga
stabil dengan temperature terkontrol (25°C±0.1) selama 3 menit sebelum menurunkan cone.
Karena system memperlihatkan aliran non Newtonian, viscositas intrinsik dihitung menggunakan
rumus non-newtonian yaitu Log G= N Log (S – F) – Log n. Dimana, G adalah kecepatan gunting
dalam detik-1 , S adalah tekanan gunting dalam Pascal, F adalah nilai yang dihasilkan, nadalah
viskositas dan N adalah kemiringan dari log (S-F) terhadap plot log G. Viskositas intrinsik dari
formulasi dihitung dan digunakan dengan tujuan untuk membandingkan nilai perhitungan
formulasi setelah interval waktu yang ditetapkan pada temperature yang berbeda diamati.

Penghitungan Kandungan Obat
Kandungan obat dalam formula E16 dianalisis menggunakan metode HPLC. Dalam studi ini, 1
gm nano-krim dilarutkan dalam fase gerak (asetonitrile: methanol:5mM disodium hidrogen
fosfat: asam asetat glasial). Sampel diencerkan dengan fase gerak dan difiltrasi sebelum
kandungan obat ditentukan dengan metode HPLC yang dimodifikasi.
Analisis Statistik
Analisis statistik dilakukan menggunakan tes ANOVA satu arah untuk menentukan perbedaaan
dari semua parameter yang diamati pada awal dan setelah 90 hari pengamatan dan pada semua
kondisi penyimpanan. Secara statistik, perbedaan yang signifikan dipertimbangkan pada nilai p
yang kurang dari 0.05.