PERSEPSI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI TERHADAP PEMILIHAN KARIR - Perbanas Institutional Repository

PERSEPSI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI TERHADAP PEMILIHAN KARIR ARTIKEL ILMIAH

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Sarjana

  Jurusan Akuntansi Oleh :

ELYNE PURWA PUTRI 2012310687 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA 2016

  

PERSEPSI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI

TERHADAP PEMILIHAN KARIR

Elyne Purwa Putri

  STIE Perbanas Surabaya Email :

  

Riski Aprillia Nita Sari

  STIE Perbanas Surabaya Email :

  ABSTRACT

  

This study aimed to determine the financial reward, work accupation, personality,

professional recognition, professional training and labor market considerations for choosing

their career accounting students. Population in this study were students Perbanas and

STIESIA Surabaya. 157 respondents were used as samples by using purposive sampling

method and formula slovin. Research data obtained from questionnaires and were tested

using multinomial logistic regression. The results showed that financial rewards, work

environment and labor market considerations influence on career choice, while the

personality, professional recognition and professional training has no effect on career

choice.

  

Keywords : financial reward, work accupation, personality, professional

recognition, professional training and labor market considerations

  PENDAHULUAN

  Menghadapi persaingan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) seperti saat ini akan memberikan dampak yang sangat besar dalam persaingan dunia bisnis untuk saling berkompetisi dalam mendapatkan pekerjaan yang semakin sempit sehingga para pelaku kerja harus mampu bekerja sesuai pekerjaan yang ditekuninya. Sarjana ekonomi adalah satu dari beberapa jurusan yang menjadi pelaku kerja khususnya jurusan akuntansi.

  Pemilihan karir yang tepat akan membantu para pelaku kerja dalam memilih pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.

  Setelah lulus dari perguruan tinggi, seorang sarjana mampunyai tiga alternatif yang bisa dipilih. Pertama, seorang sarjana bisa langsung bekerja, kedua seorang sarjana bisa melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi yaitu S2, dan yang ketiga adalah seorang sarjana akan melanjutkan pendidikan dibidang profesi sebagai akuntan (Rulyanti, 2013). Fenomena yang dihadapi oleh seorang mahasiswa tingkat akhir adalah tentang pemilihan karir yang dipilih nantinya setelah melaksanakanpendidikan dari perguruan tinggi. Perbedaan pilihan karir dari setiap mahasiswa tentunya akan berbeda dengan mahasiswa yang lainnya. Pertimbangan yang akan dipilih oleh mahasiswa tentu akan didukung oleh pandangannya terhadap pemilihan karir.

  Penelitian ini meneliti beberapa faktor yang dapat mempengarui pemilihan karir yaitu penghargaan finansial, lingkungan pekerjaan, personalitas, pengakuan profesional, pelatihan profesional dan pertimbangan pasar kerja. Faktor tersebut terdapat faktor yang menjadi daya tarik tersendiri bagi mahasiswa, namun juga terdapat faktor yang menjadikan mahasiswa tidak tertarik dan tidak berniat untuk memilih profesi tertentu.

  Merdekawati (2011) menunjukkan hasil bahwa persepsi mahasiswa terhadap faktor finansial, pertimbangan pasar kerja, lingkungan kerja dan personalitas tidak berpengaruh dalam pemilihan karir sebagai akuntan publik atau non akuntan publik, namun pelatihan profesional, pengakuan profesional dan nilai-nilai sosial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pemilihan karir. Penelitian yang dilakukan Rulyanti (2013) menunjukkan hasil bahwa terdapat pengaruh antara nilai intrinsik pekerjaan, penghasilan, ketersediaan kesempatan kerja, lingkungan kerja dan pemahaman kerja terhadap pemilihan karir sebagai dosen bagi mahasiswa akuntansi di Universitas Bangka Belitung, sedangkan pengorbanan profesi dan keterampilan yang dimiliki tidak mempengaruhi pemilihan karir sebagai dosen bagi mahasiswa akuntansi di Universitas Bangka Belitung, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Ardiani (2013) menunjukkan hasil bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada persepsi mahasiswa mengenai pemilihan karir ditinjau dari faktor gaji, pelatihan professional, pertimbangan pasar kerja, lingkungan kerja, dan personalitas, sedangkan untuk nilai-nilai sosial dan personalitas terbukti tidak memiliki pengaruh pada persepsi mahasiswa mengenai pemilihan karir.

  Penelitian yang dilakukan oleh Sari (2013) menunjukkan hasil bahwa penghargaan finansial, pelatihan profesional, nilai-nilai sosial, pengakuan profesional, pertimbangan pasar kerja dan lingkungan kerja berpengaruh terhadap minat menjadi akuntan publik. Penelitian yang dilakukan oleh Hutaibat (2012) menyatakan bahwa faktor pendapatan dan kesempatan kerja tidak berpengaruh berpengaruh terhadap pemilihan karir pada akuntan perusahaan. Mahasiswa akuntansi lebih memilih akuntan publik sebagai pilihan pertama karir mereka daripada akuntan perusahaan.Penelitian yang dilakukan oleh Hezlina (2015) menyatakan bahwa orang tua tidak berpengaruh terhadap pemilihan karir siswa sekolah menengah dibandingkan dengan rekan-rekan mereka.

  Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya terdapat ketidakkonsistenan dari hasil penelitian. Perbedaan pada hasil penelitian terjadi karena perbedaan periode penelitian, variabel penelitian, sampel penelitian dan populasi, sehingga permasalahan ini diangkat sebagai research gap dalam penelitian ini. Oleh karena itu penelitian ini penting untuk dilakukan dan diharapkan agar diperoleh hasil yang berbeda dari penelitian sebelumnya.

  Penelitian ini menggunakan populasi pada mahasiswa Sekolah Tinggi Ekonomi di Surabaya yaitu STIE Perbanas Surabaya dan STIESIA Surabaya dan menggunakan sampel mahasiswa angkatan 2012 dan mahasiswa yang menempuh skripsi semester genap tahun ajaran 2015/2016 jurusan akuntansi. Pemilihan populasi tersebut karena merupakan kelompok Sekolah Tinggi Ekonomi di Surabaya. Penelitian ini menggunakan judul persepsi mahasiswa sekolah tinggi akuntansi terhadap pemilihan karir dengan alasan agar mahasiswa bisa memiliki pandangan bagaimana langkah selanjutnya setelah menyelesaikan masa studinya yaitu dengan memilih profesi akuntansi yang tepat sesuai keahlian.

  Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh persepsi mahasiswa sekolah tinggi akuntansi berdasarkan pemilihan karir yang mengutamakan penghargaan finansial, lingkungan kerja, personalitas, pengakuan profesional, pelatihan profesional dan pertimbangan pasar kerja sebagai faktor pemilihan karir.

  RERANGKA TEORITIS YANG DIPAKAI DAN HIPOTESIS Teori Ekspektasi

  Teori dasar yang menjadi konsep pemilihan karir adalah teori motivasi yang termasuk didalamnya yakni teori ekspektasi. Pengertian dari teori ekspektasi adalah kecenderungan untuk bertindak dengan cara tertentu tergantung kekuatan dan ekspektasiyang berarti bahwa tindakan tersebut akan diikuti oleh suatu hal tertentu bagi setiap individu (Robbins, 2011).

  Pada dasarnya ekspektasi yang muncul dalam diri seseorang akan menimbulkan motivasi seseorang untuk mencapai ekspektasi yang ingin mereka dapatkan. Dalam pemilihan karir yang diinginkan oleh seseorang terdapat sebuah pengharapan terhadap karir yang diinginkan dan untuk mendapatkannya dibutuhkan sebuah motivasi sehingga motivasi tersebut dapat dijadikan dasar untuk mendapatkan karirnya.

  Persepsi

  Menurut Sari (2013) persepsi diartikan sebagai penerimaan yang langsung dari suatu hal atau merupakan proses seorang untuk mengetahui beberapa hal yang dialami oleh setiap orang dalam memahami setiap informasi tentang lingkungan melalui panca indera. Agar individu dapat menyadari adanya persepsi ada beberapa hal atau syarat yang harus dipenuhi, yaitu adanya perhatian yang merupakan langkah utamauntukmendapat persepsi (psikologis),alat indera/reseptor yaitu alat untuk menerima stimulus (fisiologis), dan adanya obyek yang dipersepsikan (fisik).

  Menurut Slameto (2010:102) persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi kedalam otak manusia, melalui persepsi manusia terus secara berkelanjutan mengadakan hubungan dengan lingkungannya. Hubungan ini dilakukan lewat indera, yaitu indera pengelihat, pendengar, peraba, perasa, dan pencium. Persepsi dalam hal ini dimulai dari rangsangan oleh seseorang melalui panca indra, dilanjutkan ke pusat syaraf yaitu rangsangan otak dan kemudian dinterpretasikannya sehingga individu menyadari apa yang diinderanya.

  Penghargaan Finansial atau Gaji

  Penghargaan finansial atau gaji merupakan hasil kontrak yang diyakini secara mendasar bagi perusahaan sebagai daya tarik utama utnuk memberikan keputusan kepada karyawan.Menurut Hasibuan (2012:118) kompensasi atau gaji adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan.Menurut Mardi (2011: 107) gaji adalah sebuah bentuk pembayaran atau sebuah hak yang diberikan oleh sebuah perusahaan atau instansi kepada seorang pegawai.

  Lingkungan Kerja

  Lingkungan kerja merupakan situasi pekerjaan yang meliputi sifat kerja (rutin, atraktif dan sering lembur), tingkat persaingan antar karyawan dan tekanan kerja merupakan faktor dari lingkungan perusahaan. Lingkungan kerja yang kondusif akan membuat para pelaku kerja nyaman dalam melakukan pekerjaannya dan akan bekerja secara optimal. Jika seorang pekerja tersebut merasa nyaman dalam lingkungan kerjanya maka dapat dikatakan seorang pekerja tersebut akan merasa betah dalam melakukan pekerjaannya.

  Personalitas

  Personalitas merupakan keperibadian atau perilaku seseorang atau organisasi yang dinamis dari sistem psikofisik individu yang menentukan tingkah laku dan pemikiran individu terhadap lingkungan disekitarnya dengan situasi dan kondisi tertentu. Setiap individu mempunyai personalitas yang berbeda-beda. Pemilihan karir oleh seorang sarjana akuntansi ditentukan oleh personalitas sesuai individu apakah karir yang akan dipilih sesuai dengan personalitas yang akan menjadi daya tarik mereka. Menurut Robbins (2011) menjelaskan bahwa kepribadian seseorang merupakan keseluruhan cara dimana seseorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain.

  Pengakuan Profesional

  Pengakuan professional merupakan pengharapan atas pengakuan prestasi yang telah dilakukan. Pengakuan profesional ini dapat memungkinkan bekerja dengan ahli yang lain dan bisa dikatakan bahwa penghargaan finansial ini merupakan pengharaan yang tidak berwujud finansial sehinga para pelaku kerja dapat menambah semangatnya untuk meningkatkan kinerja mereka. Dengan kata lain, pengakuan profesional merupakan hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan terhadap suatu prestasi atau kemampuan seseorang. Pengakuan profesional memungkinkan seseorang bekerja dengan profesi yang lain, yaitu kesempatan untuk berkembang dan pengakuan atas prestasi.

  Pelatihan Profesional

  Pelatihan professional merupakan hal yang berkaitan dengan peningkatan keahlian dan dikategorikan sebagai penghargaan yang tidak berwujud finansial atau keuangan. Pelatihan profesional diberikan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan suatu profesi, tidak hanya itu, pelatihan profesional merupakan suatu persiapan sebelum memulai suatu karir. Sesuai dengan teori motivasi yang diungkapkan oleh Robbins (2011) bahwa terdapat tiga hubungan yng memotivasi individu yaitu salah satunya adalah hubungan imbalan-sasaran pribadi yang berarti bahwa sampai seajuh mana imbalan dalam suatu organisasi memenuhi sasaran pribadi individu, serta potensi daya tarik imbalan tersebut bagi individu tersebut.

  Pertimbangan Pasar Kerja

  Pertimbangan pasar kerja merupakan pandangan seseorang yang dapat dilihat dari berbagai aspek atas peluang yang ada (Andersen, 2012).Dunia kerja pada era ini menuntut nilai lebih dari seseorang utnuk menjadi seorang pelaku kerja yang berkalitas dan memiliki harga jual tinggi. Keamanan pekerjaan dipertimbangkan seseorang untuk mempertahankan jenjang karirnya dalam jangka panjang sampai dengan seseorang tersebut pensiun(Ardiani 2013). Mahasiswa biasanya memilih pekerjaan berdasarkan informasi lowongan kerja yang mereka peroleh sehingga pekerjaan yang mudah diakses oleh mahasiswa banyak diminati oleh mahasiswa. Sesuai dengan pendapat Robbins (2011) menyatakan bahwa salah satu komponen pembentukan sikap seseorang yaitu komponen kognitif yang merupakan keyakinan dari informasi yang dimiliki oleh seseorang mempengaruhi sikap seseorang terhadap profesi yang akan dijalani.

  Pengaruh Penghargaan Finansial Terhadap Pemilihan Karir

  Penghargaan finansial merupakan faktor yang penting untuk dipertimbangkan oleh seorang dalam memilih pekerjaan.Penghargaan finansial yang berupa gaji akan memberikan dampak positif bagi seorang pelaku kerja dan juga bagi perusahaan. Penghargaan finansial bagi pelaku kerja akan memberikan motivasi dan semangat kepada pelaku kerja sehingga pelaku kerja dapat memberikan hasil yang sesuai dengan harapan dan tentunya para pelaku kerja dalam menjalankan karirnya akan menjadi berkembang. Penghargaan finansial juga berdampak pada perusahaan, jika pelaku kerja termotivasi maka karir sesorang tersebut akan menjadi lama dan tidak mengalami titik jenuh.

  Hasil penelitian dari Maya Sari (2013) yang menunjukkan bahwa dibandingkan dengan mahasiswa yang memilih profesi akuntan publik, mahasiswa yang memilih berprofesi sebagai non akuntan publik lebih mempertimbangkan gaji awal yang tinggi dan nilai intrinsik. Sedangkan mahasiswa yang memilih berprofesi sebagai akuntan publik lebih mempertimbangkan gaji jangka panjang dan kesempatan kerja yang lebih menjanjikan karena mereka percaya bahwa penghargaan ini lebih besar daripada pengorbanannya. Penelitian ini juga didukung oleh Hutaibat (2012) yang menyatakan bahwa mahasiswa akuntansi lebih memilih akuntan publik sebagai pilihan pertama karir mereka dari pada akuntan perusahaan. Berdasarkan uraian tersebut maka dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : H1 : Penghargaan finansial atau gaji dapat mempengaruhi pemilihan karir bagi mahasiswa sekolah tinggi akuntansi.

  Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Pemilihan Karir

  Lingkungan kerja merupakan situasi perkerjaan yang meliputi sifat kerja, tingkat persaingan antar karyawan dan tekanan kerja merupakan faktor dari lingkungan perusahaan. Lingkungan kerja yang kondusif akan membuat para pelaku kerja nyaman dalam melakukan pekerjaannya dan akan bekerja secara optimal. Jika seorang pekerja tersebut merasa nyaman dalam lingkungan kerjanya maka dapat dikatakan seorang pekerja tersebut akan merasa betah dalam melakukan pekerjaannya dan dapat menjalankan jenjang karir yang lama. Pada awal memasuki kawasan atau lingkungan pekerjaan, seseorang tentu melihat disekeliling perusahaan bagaimana cara kerja seorang karyawan dan bagaimana situasi perushaan, hal ini akan menimbulkan persepsi terhadap seseorang dalam memilih karir dilingkungan tersebut sudah sesuai dengan yang diharapkan.

  Hasil penelitian yang dilakukan oleh Rulyanti (2013) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara lingkungan pekerjaan terhadap pemilihan karir sebagai dosen atau akuntan pendidik dikarenakan seorang dosen harus bersifat rutin dalam pekerjaannya sehingga seorang dosen memiliki tekanan kerja yang sangat tinggi. Lingkungan kerja yang kondusif akan memberikan rasa aman dan memungkinkan seseorang untuk dapat bekerja secara optimal. Hasil penelitian tersebut juga didukung oleh Maya Sari (2013) yang menyatakan bahwa lingkungan kerja berpengaruh terhadap minat menjadi akuntan publik. Berdasarkan uraian tersebut maka dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : H2: Lingkungan kerja dapat mempengaruhi pemilihan karir bagi mahasiswa sekolah tinggi akuntansi.

  Pengaruh Personalitas Terhadap Pemilihan Karir

  Personalitas merupakan perilaku seseorang terhadap lingkungan yang berada disekitarnya dengan situasi dan kondisi tertentu.Setiap individu mempunyai personalitas yang berbeda- beda. Pemilihan karir oleh seorang sarjana akuntansi ditentukan oleh personalitas sesuai individu apakah karir yang akan dipilih sesuai dengan personalitas yang akan menjadi daya tarik mereka. Wicaksono (2011) mengatakan bahwa personalitas merupakan salah satu determinan yang potensial terhadap perilaku individu saat menghadapi kondisi tertentu.

  Hasil penelitian yang dilakukan oleh Merdekawati (2011) menunjukkan bahwa peronalitas tidak berpengaruh signifikan karena variabel personalitas berhubungan dengan salah satu kecocokan pada profesi yaitu kepribadian. Hasil yang sama juga dilakukan oleh Ardianti (2013) yang menunjukkan bahwa personalitas tidak memiliki perbedaan yang signifikan pada persepsi mahasiswa mengenai pemilihan karir. Hal ini dikarenakan personalitas lebih banyak didasarkan pada faktor individu daripada faktor pekerjaan. Berdasarkan uraian tersebut maka dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : H3: Personalitas dapat mempengaruhi pemilihan karir bagi mahasiswa sekolah tinggi akuntansi.

  Pengaruh Pengakuan Profesional Terhadap Pemilihan Karir

  Pengakuan professional merupakan pengharapan atas pengakuan prestasi yang telah dilakukan. Pengakuan professional ini dapat memungkinkan bekerja dengan ahli yang lain dan bisa dikatakan bahwa pengakuan profesional ini merupakan pengharaan yang tidak berwujud finansial sehingga para pelaku kerja dapat menambah semangatnya untuk meningkatkan kinerja mereka. Sehingga dengan adanya pengakuan professional dalam perusahaan, seorang pelaku kerja merasa dirinya dihargai konsistensinya dalam karir.

  Hasil yang dilakukan oleh Maya Sari (2013) menunjukkan bahwa pengakuan profesional berpengaruh terhadap minat menjadi akuntan publik karena pengakuan profesional akan membantu seorang akuntan publik untuk meningkatkan hasil kerjanya. Hasil tersebut juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Merdekawati (2011) yang menyatakan bahwa pengakuan profesional berpengaruh terhadap pemilihan karir karena adanya pertimbangan bahwa karir di bidang akuntansi nampaknya dapat dianggap sebagai sebuah karir profesional.

  Berdasarkan uraian tersebut maka dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : H4: Pengakuan profesional dapat mempengaruhi pemilihan karir bagi mahasiswa sekolah tinggi akuntansi.

  Pengaruh Pelatihan Profesional Terhadap Pemilihan Karir

  Pelatihan profesional merupakan sesuatu hal yang berhubungan dengan peningkatan keahlian dan dikategorikan sebagai penghargaan yang tidak berwujud finansial. Dalam menentukan karir, seorang akuntan profesional lebih dianggap memerlukan pelatihan kerja untuk mendapatkan keahlian yang lebih tinggi. Pelatihan profesional ini dapat meliputi pelatihan yang diberikan sebelum memulai pekerjaan yang diinginkan agar seseorang tersebut mendapatkan ilmu yang baru dalam bekerja.

  Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ardiani (2013) menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada persepsi mahasiswa mengenai pemilihan karir ditinjau dari faktor pelatihan profesional. Hal ini dikarenakan persepsi mahasiswa terhadap pelatihan professional dari pemilih akuntan publik, akuntan pendidik, akuntan perusahaan dan akuntan pemerintah dimana persepsi yang dimiliki oleh akuntan publik menunjukkan yang paling besar. Hal ini berarti bahwa dalam memilih profesi tidak hanya bertujuan mencari penghargaan finansial tetapi juga ada keinginan untuk berprestasi dan mengembangkan diri.Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Merdekawati (2011) yang menunjukkan pelatihan profesional berpengaruh terhadap pemilihan karir karena keinginan mahasiswa untuk menjalankan pekerjaan mereka secara profesional dalam bidang akuntansi yang mendorong mahasiswa untuk memilih profesi yang lebih praktis dan profesional. Berdasarkan uraian tersebut maka dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : H5: Pelatihan profesional dapat mempengaruhi pemilihan karir bagi mahasiswa sekolah tinggi akuntansi.

  Pengaruh Pertimbangan Pasar Kerja Terhadap Pemilihan Karir

  Pertimbangan pasar kerja merupakan pandangan seseorang yang dapat dilihat dari berbagai aspek atas peluang yang ada. Keamanan pekerjaan dipertimbangkan seseorang untuk mempertahankan jenjang karirnya dalam jangka panjang sampai dengan seseorang tersebut pensiun. Pertimbangan pasar kerja akan mendorong seorang mahasiswa untuk lebih kompetitif dalam memilih pekerjaan yang mereka inginkan dan sesuai dengan keahlian yang mereka miliki.

  Penelitian yang dilakukan oleh Rulyanti (2013) yang menunjukkan bahwa pertimbangan pasar kerja berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai dosen bagi mahasiswa akuntansi dikarenakan peluang bagi mahasiswa akuntansi sebagai dosen sangatlah besar di Fakultas Ekonomi Jurusan Ekonomi yang kekurangan tenaga kerja pengajar. Oleh karena itu mahasiswa menyatakan pemilihan karir sebagai dosen dapat menjamin karir dimasa depan.

  Tetapi penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Merdekawati (2011) yang menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh signifikan dalam pemilihan karir sebagai akuntan.Hal ini dikarenakan keinginan mahasiswa untuk selalu dapa bekerja pada beberapa pekerjaan yang secara prinsip tidak lepas dari bidang akuntansi. Berdasarkan uraian tersebut maka dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : H6: Pertimbangan pasar kerja dapat mempengaruhi pemilihan karir bagi mahasiswa sekolah tinggi akuntansi. Kerangka pemikiran yang mendasari penelitian ini dgambarkan sebagai berikut:

  

Gambar 1

Kerangka Pemikiran

METODE PENELITIAN Klasifikasi Sampel

  Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif.Menurut Sugiyono (2012:23) dikatakan metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka dan analisis menggunakan statistik yang selaras dengan kategori yang berkaitan dengan kategori tersebut. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuisioner yang disebarkan langsung kepada responden.

  Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa STIE Perbanas dan STIESIA Surabaya. Teknik pengambilan sampel atau teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan teknik purposive sampling dengan kriteria mahasiswa akuntansi angkatan 2012 dan mahasiswa akuntansi yang sedang menempuh tugas akhir disemester genap 2015/2016. Teknik pengambilan sampel tersebut juga menggunakan metode Slovin.

  Data Penelitian

  Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu sumber data yang diperoleh dari responden secara langsung mengenai pemilihan karir.

  LingkunganKerja (X2) Pemilihan Karir (Y) :

  1. Akuntan Pendidik

  2. Akuntan Publik

  3. Akuntan Pemerintah

  4. Akuntan Perusahaan Personalitas (X3) Pengakuan Profesional (X4) Pelatihan Profesional (X5)

  Pertimbangan Pasar Kerja (X6) Penghargaan Finansial (X1) Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode kuisioner yang berisi tentang beberapa pertanyaan.

  Variabel Penelitian

  Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penghargaan finansial, lingkungan kerja, personalitas, pengakuan profesional, pelatihan profesional, dan pertimbangan pasar kerja.

  Definisi Operasional

  Definisi operasional dari masing- masing variabel adalah sebagai berikut:

  1. Penghargaan finansial (X1) diuji dengan empat pertanyaan yaitu gaji sesuai jadwal kesepakatan, adanya bonus, dana pensiun, dan tunjangan finansial.

  2. Lingkungan kerja (X2) diuji dengan enam pertanyaan yaitu lebih atraktif, kesempatan untuk melakukan kegiatan sosial, cepat diselesaikan, lingkungan menyenangkan, sering lembur dan tekanan kerja.

  3. Personalitas (X3) diuji dengan empat pertanyaan yaitu profesional, memiliki profesionalisme, sosok wibawa, dan memiliki ciri yang berbeda.

  4. Pengakuan profesional (X4) diuji dengan empat pertanyaan yaitu kesempatan untuk berkembang, pengakuan bila berprestasi, banyak cara untuk naik pangkat, dan keahlian khusus.

  5. Pelatihan profesional (X5) diuji dengan lima pertanyaan yaitu pelatihan kerja, pelatihan diluar lembaga, pelatihan didalam lembaga, pengalaman bervariasi, dan fasilitas yang mendukung.

  6. Pertimbangan pasar kerja (X6) diuji dengan empat pertanyaan yaitu keamanan kerja yang terjamin, kemudahan mengakses lowongan, lebih menarik, dan pekerjaan yang luas.

  Alat Analisis

  Untuk menguji pengaruh penghargaan finansial, lingkungan kerja, personalitas, pengakuan profesional, pelatihan profesional dan pertimbangan pasar kerja digunakan uji validitas, uji reliabilitas, analisis deskriptif dan regresi logistik multinomial. Alasan menggunakan regresi logistik multinomial karena variabel pemilihan karir mempunyai lebih dari dua kategori yaitu akuntan pendidik, akuntan publik, akuntan pemerintah dan akuntan perusahaan.

  HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Uji Analisis Deskriptif

  Hasil analisis deskriptif pada masing-massing variabel menggunakan skala likert lima poin menunjukkan hasil bahwa penghargaan finansial, lingkungan kerja, personalitas dan pengakuan profesional mempunyai kategori rata-rata jawaban responden sangat setuju yang berarti sangat penting terhadap pemilihan karir sedangkan pelatihan profesional dan pertimbangan pasar kerja mempunyai kategori rata-rata jawaban responden setuju yang berarti penting terhadap pemilihan karir. Hasil analisis deskriptif berdasarkan pemilihan karir menunjukkan bahwa tunjangan finansial sangat penting pada karir akuntan perusahaan, lingkungan kerja yang atraktif sangat penting pada karir akuntan publik, memiliki profesionalisme sangat penting pada karir akuntan perusahaan, keahlian khusus sangat penting pada karir akuntan perusahaan, pengalaman bervariasi sangat penting pada karir akuntan publik dan keamanan kerja yang terjamin sangat penting pada karir akuntan pemerintah.

  Uji Validitas dan Uji Rrliabilitas

  Hasil uji validitas terhadap seluruh indikator yang digunakan dalam penelitian ini menunjukkan nilai r hitung > r tabel untuk n=157 adalah 0,157. Dengan demikian item-item pada masing-masing konsep variabel tersebut layak digunakan

  Hasil Likelihood Ratio Test dengan menggunakan SPSS 20 ditunjukkan pada tabel berikut ini :

  Cox and Snell .218 Nagelkerke .236

  Likelihood Ratio Test

  Uji signifikansi variabel independen secara individual (Significance Test).

  terjadi penurunan chi square sebesar 38.635 dan signifikan < 0.05. Jadi model dengan variabel independen memberikan akurasi yang lebih baik untuk memprediksi pemilihan karir.

  log likelihood turun menjadi 368.945 atau

  Final 368.945 38.635 18 .003 Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui apakah dengan memasukkan variabel independen kedalam model hasilnya lebih baik dibandingkan dengan model yang hanya memasukkan intersep saja. -2 log likelihood hanya dengan intersep 407.580, sedangkan dengan memasukkan variabel independen maka 2

  Intercep t Only 407.580

  Chi- Square Df Sig.

  Tests

  Criteria Likelihood Ratio

  Model Model Fitting

  Tabel 3 Model Fitting Information

  Hasil uji Overall Model Fit dengan menggunakan SPSS 20 ditunjukkan pada tabel berikut ini :

  Uji Signifikansi Variabel Independen Secara Serentak (Overall Model Fit)

  McFadden .095

  Tabel 2 Pseudo r-square

  untuk pengujian statistik. Selanjutnya uji reliabilitas terhadap seluruh variabel penelitian ini menunjukkan nilai alpha > 0,60 sehingga kuesioner yang mengukur variabel dikatakan reliabel.

  berarti bahwa besarnya pengaruh variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh semua variabel independen adalah sebesar 23,6 % dan sisanya 76,4% (100%-32,6%) dijelaskan oleh variabel lain diluar model.

  Square .Dari tabel tersebut diketahui nilai Nagelkerke R Square sebesar 23,6 % yang

  besar dari koefisien Cox&snell R

  Square menghasilkan nilai yang lebih

  ) adalah untuk mengetahui kebaikan model tersebut. Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur proporsi variabel independen yang dijelaskan oleh variabel dependen. Nilai koefisien Nagelkerke R

  2

  Koefisien determinasi (R

  Deviance 368.945 450 .998

  Pearson 486.538 450 .113

  Tabel 1 Goodness-of-Fit Chi-Square Df Sig.

  Uji Kelayakan model digunakan untuk memberikan informasi apakah model fit dengan data. Dari tabel tersebut diketahui nilai Chi-square kecil sehingga dihasilkan profitabilitas yang tidak signifikan >0,05 yaitu sebesar 0,113 dan 0,998. Model yang baik adalah model yang dapat menolak hipotesis nol yaitu model sesuai atau cocok dengan data. Jadi model dalam penelitian cocok atau layak dengan data.

  Uji Kelayakan Model ( Goodness of fit )

  Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan analisis regresi logistik multinomial untuk mengukur pengaruh antara variabel penghargaan finansial, lingkungan kerja, personalitas, pengakuan profesional, dan pertimbangan pasar kerja terhadap pemilihan karir yang menunjukkan hasil sebagai berikut :

  Hasil Analisis dan Pembahasan

  • 2 Log Likelihoo d

  Tabel 4 Likelihood Ratio Tests Variabel Independen Signifikan Penghargaan Finansial (X1) 0,008

  Lingkungan Kerja (X2) 0,004 Personalitas (X3) 0,580 Pengakuan Profesional (X4) 0,867 Pelatihan Profesional (X5) 0,842

  Pertimbangan Pasar Kerja (X6) 0,031 Berdasarkan tabel 4, variabel penghargaan finansial menunjukkan bahwa

  nilai signifikan sebesar 0,008. Tingkat signifikansi tersebut lebih kecil dari taraf signifikansi α=0,05. Dapat disimpulkan bahwa penghargaan finansial berpengaruh terhadap pemilihan karir mahasiswa sekolah tinggi akuntansi. Variabel

  lingkungan kerja menunjukkan bahwa nilai

  signifikan sebesar 0,004. Tingkat signifikansi tersebut lebih kecil dari taraf signifikansi α=0,05. Dapat disimpulkan bahwa lingkungan kerja berpengaruh terhadap pemilihan karir mahasiswa sekolah tinggi akuntansi. Variabel pertimbangan pasar kerja menunjukkan bahwa nilai signifikan sebesar 0,031.

  Tingkat signifikansi tersebut lebih kecil dari taraf signifikansi α=0,05. Dapat disimpulkan bahwa pertimbangan pasar kerja berpengaruh terhadap pemilihan karir mahasiswa sekolah tinggi akuntansi.

  Variabel personalitas menunjukkan bahwa nilai signifikan sebesar 0,580. Tingkat signifikansi tersebut lebih besar dari taraf signifikansi α=0,05. Dapat disimpulkan bahwa personalitas tidak berpengaruh terhadap pemilihan karir mahasiswa sekolah tinggi akuntansi. Variabel pengakuan profesional bahwa nilai signifikan sebesar 0,867. Tingkat signifikansi tersebut lebih besar dari taraf signifikansi α=0,05. Dapat disimpulkan bahwa pengakuan profesional tidak berpengaruh terhadap pemilihan karir mahasiswa sekolah tinggi akuntansi. Variabel pelatihan profesional nilai signifikan sebesar 0,842. Tingkat signifikansi tersebut lebih besar dari taraf signifikansi α=0,05. Dapat disimpulkan bahwa pelatihan profesional tidak berpengaruh terhadap pemilihan karir mahasiswa sekolah tinggi akuntansi.

  Pengaruh penghargaan finansial atau gaji terhadap pemilihan karir

  Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, faktor penghargaan finansial menunjukkan pengaruh negatif dan signifikan pada pilihan karir akuntan publik dibandingkan dengan akuntan perusahaan. Pengaruh nilai koefisien yang negatif menunjukkan bahwa semakin rendah penghargaan finansial pada karir akuntan publik, maka akan semakin tinggi probabilitas pada pilihan karir akuntan perusahaan. Keinginan untuk memperoleh penghargaan finansial sebagai akuntan perusahaan nampaknya menjadi pendorong mahasiswa untuk memilih karirnya dibandingkan dengan akuntan publik.

  Penghargaan finansial dianalisis dengan empat pertanyaan. Berdasarkan hasil jawaban responden variabel penghargaan finansial menujukkan hasil rata-rata responden dianggap sangat penting bagi pemilihan karir mahasiswa akuntansi. Dimana adanya tunjangan seperti tunjangan intensif dan kesehatan adalah faktor yang paling penting. Adanya tunjangan finansial merupakan hal yang paling penting oleh mahasiswa yang memilih karir sebagai akuntan perusahaan, ini berarti bahwa mahasiswa yang memilih karir akuntan perusahaan lebih mempertimbangkan adanya tunjangan finansial dalam pemilihan karir yang akan dijalaninya daripada memilih karir yang lain. Hal ini dapat dimengerti karena adanya tunjangan finansial dapat menjadi jaminan hidup dihari tua.

  Secara keseluruhan variabel penghargaan finansial berpengaruh terhadap pemilihan karir. Mahasiswa beranggapan bahwa penghargaan finansial seorang akuntan dinilai menjanjikan mendapatkan pendapatan yang besar dan gaji yang diberikan sesuai dengan jadwal yang disepakati dengan pihak perusahaan serta adanya dana pensiun. Hal ini sesuai dengan teori Menurut Hasibuan (2012:118) yaitu kompensasi atau gaji adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan. Penelitian ini menyetujui hasil dari penelitian Ardiani, Nina dan Netty (2013) yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh penghargaan finansial terhadap pemilihan karir. Hal ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Merdekawati (2011) yang menunjukkan bahwa penghargaan finansial bukan merupakan faktor pendorong mahasiswa akuntansi untuk memilih karir.

  Pengaruh lingkungan kerja terhadap pemilihan karir

  Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa lingkungan kerja berpengaruh terhadap pemilihan karir. Variabel lingkungan kerja menunjukkan pengaruh positif dan signifikan pada karir akuntan publik dibandingkan akuntan perusahaan. Pengaruh positif pada nilai koefisien menunjukkan bahwa semakin tinggi lingkungan kerja pada karir akuntan publik maka semakin tinggi pula probabilitas pada pilihan karir akuntan perusahaan. Lingkungan kerja seorang akuntan akan menentukan mahasiswa untuk memilih karir yang akan dijalaninya.

  Lingkungan kerja dianalisis dengan enam pertanyaan. Berdasarkan hasil jawaban responden variabel lingkungan kerja menujukkan hasil rata-rata responden dianggap sangat penting bagi pemilihan karir mahasiswa akuntansi. Dimana lingkungan kerja yang atraktif atau menantang, memberikan kesempatan untuk melakukan kegiatan sosial, memerlukan tekanan untuk mencapai hasil yang sempurna dan lingkungan kerja yang menyenangkan adalah faktor yang paling penting. Mahasiswa yang memilih karir sebagai akuntan publik menganggap faktor yang paling penting adalah lingkungan kerja yang atraktif atau menantang. Hal ini dikarenakan seorang akuntan publik saat bekerja akan berhadapan dengan banyak klien.

  Secara keseluruhan variabel lingkungan kerja berpengaru terhadap pemilihan karir. Mahasiswa beranggapan bahwa lingkungan kerja yang menyenangkan dapat membuat mereka bekerja secara optimal sehingga pekerjaan akan berjalan dengan lancar dan akan mendapatkan hasil yang memuaskan. Hasil interview menunjukkan bahwa lingkungan kerja seorang akuntan publik menunjukkan bahwa seorang akuntan publik memerlukan tekanan untuk mencapai hasil yang sempurna karena seorang akuntan mempunyai tanggung jawab yang besar dalam membuat laporan untuk mempertimbangkan baik atau butuknya kinerja perusahaan maka dibutuhkan lingkungan kerja yang menyenangkan. Hal ini sesuai dengan teori Sedarmayanti (2011) yang menyatakan bahwa lingkungan dimana seseorang bekerja dikatakan baik apabila dapat melakukan pekerjaannya secara sehat, aman dan nyaman.

  Penelitian ini menyutujui hasil dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rulyanti dan Ivan (2013) yang menunjukkan bahwaterdapat pengaruh lingkungan kerja terhadap pemilihan karir. Namun hasil ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Merdekawati (2011) yang menyatakan bahwa lingkungan kerja tidak berpengaruh terhadap pemilihan karir.

  Pengaruh personalitas terhadap pemilihan karir

  Berdasarkan penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa personalitas tidak mempengaruhi pemilihan karir mahasiswa sekolah tinggi akuntansi. Personalitas dianalisis dengan empat pertanyaan. Berdasarkan hasil jawaban responden variabel personalitas menujukkan hasil rata-rata responden dianggap sangat penting bagi pemilihan karir mahasiswa akuntansi.Dimana memiliki profesionalisme dalam menjalankan karir, mencerminkan seseorang bekerja secara profesional dan memiliki sosok wibawa adalah faktor yang paling penting.

  Secara keseluruhan variabel personalitas tidak berpengaruh terhadap pemilihan karir. Hal ini dikarenakan mahasiswa akuntansi beranggapan bahwa personalitas akan berhubungan dengan kecocokan pada profesi akuntansi yaitu kepribadian. Setiap individu mempunyai kepribadian yang berbeda-beda yang akan dipertimbangan dalam memilih karirnya sesuai dengan kepribadiannya. Hal ini sesuai dengan hasil interview dari jawaban mahasiswa tentang personalitas menunjukkan bahwa seorang akuntan memiliki ciri khas personalitas yang berbeda antar karyawan dalam bidang yang sesuai dengan pekerjaan yang ditekuninya.Penelitian ini menyetujui hasil penelitian dari Merdekawati (2011) yang menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh personalitas terhadap pemilihan karir, namun tidak selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Ardiani (2013) yang menyatakan bahwa peronalitas berpengaruh terhadap pemilihan karir.

  Pengaruh pengakuan profesional terhadap pemilihan karir

  Berdasarkan penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa pengakuan profesional tidak berpengaruh terhadap pemilihan karir. Pengakuan profesional dianalisis dengan empat pertanyaan yang menunjukkan bahwa rata-rata jawaban responden pengakuan profesional dianggap sangat penting terhadap pemilihan karir. Dimana kesempatan untuk berkembang, pengakuan bila berpretasi, naik pangkat dan keahlian khusus untuk mencapai sukses adalah faktor yang paling penting.

  Secara keseluruhan variabel pengakuan profesional tidak berpengaruh terhadap pemilihan karir mahasiswa dikarenakan setiap pilihan karir akan memiliki kesempatan untuk berkembang, pengakuan bila berprestasi, memerlukan persyaratan untuk naik pangkat dan memerlukan keahlian tertentu yang berbeda antara pilihan karir akuntan.

  Mahasiswa beranggapan bahwa setiap pilihan karir memiliki kesempatan untuk berkembang sehingga mahasiswa yang telah menyelesaikan studinya akan menjadi karyawan baru masih membutuhkan pengalaman kerja maka dari itu mereka masih belum mendapatkan prestasi untuk diakui dalam suatu perusahaan karena mahasiswa masih membutuhkan kesempatan untuk mengembangkan pengetahuan dan memerlukan keahlian untuk mencapai sukses.

  Penelitian ini menyetujui hasil dari Rulyanti dan Ivan (2013) yang menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh pengakuan profesional terhadap pemilihan karir. Hasil penelitian ini menunjukkan hasil yang berbeda dengan penelitian Maya Sari (2013) yang menunjukkan bahwa pengakuan profesional berpengaruh terhadap pemilihan karir.

  Pengaruh pelatihan profesional terhadap pemilihan karir

  Berdasarkan penelitian yang dilakukan menunjukan hasil bahwa pelatihan profesional tidak berpengaruh terhadap pemilihan karir. Pelatihan profesional dianalisis dengan lima peertanyaa yang menunjukkan bahwa rata- rata jawaban responden variabel pelatihan profesional dianggap penting terhadap pilihan karir. Dimana pelatihan sebelum memulai pekerjaan, pelatihan diluar lembaga, pelatihan didalam lembaga, pengalaman kerja bervariasi dan peralatan yang mendukung proses pelatihan adalah faktor yang penting. Mahasiswa yang memilih karir sebagai akuntan publik menganggap pengalaman yang bervariasi merupakan hal yang penting dalam memillih karir yang akan dijalainya daripada mahasiswa yang memilih karir lainnya.

  Secara keseluruhan variabel pelatihan profesional tidak berpengaruh terhadap pemilihan karir. Hal ini dikarenakan mahasiswa mempunyai pandangan mahasiswa yang memilih karir sebagai akuntan publik akan menghadapi masalah yang bervariasi sehingga pelatihan sebelum memulai bekerja dilakukan untuk meningkatkan kemampuan dalam menjalankan karir yang dipilih, karena akuntan publik akan berhadapan dengan banyak klien. Namun profesi akuntan yang lain dianggap permasalahan yang dihadapi tidak terlalu kompleks, sehingga pelatihan profesional lebih banyak diperlukan dalam memilih karir sebagai akuntan publik.

  Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Apriliawati (2014) yang menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh pelatihan profesional terhadap pemilihan karir, namun hal ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ardiani (2013) dan Maya Sari (2013) yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh pelatihan profesional terdadap pemilihan karir.

  Pengaruh pertimbangan pasar kerja terhadap pemilihan karir

  Berdasarkan penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa pertimbangan pasar kerja berpengaruh terhadap pemilihan karir. Variabel pertimbangan pasar kerja menunjukkan pengaruh positif dan signifikan pada karir akuntan pemerintah dibandingkan akuntan perusahaan. Pengaruh positif pada nilai koefisien menunjukkan bahwa semakin tinggi pertimbangan pasar kerja pada karir akuntan pemerintah maka semakin tinggi pula probabilitas pada pilihan karir akuntan perusahaan. Pandangan karir oleh seorang mahasiswa harus dipertimbangkan untuk memilih karir yang akan dipilih dan sesuai dengan keahliannya.

  Pertimbangan pasar kerja dianalisis dengan empat pertanyaan yang menunjukkan bahwa pertimbangan pasar kerja dianggap penting bagi pemilihan karir. Dimana keamanan kerja yang terjamin atau tidak mudah diPHK adalah faktor yang paling penting.

  Secara keseluruhan variabel pertimbangan pasar kerja berpengaruh terhadap pemilihan karir. Hal ini dikarenakan mahasiswa beranggapan bahwa keinginan mahasiswa tingkat akhir untuk dapat bekerja setelah menyelesaikan masa studinya dan tersedianya lowongan kerja atau peluang kerja juga dipertimbangkan agar mereka bisa bekerja untuk jangka waktu yang lama atau tidak mudah di PHK. Mahasiswa akan memilih pekerjaan sesuai dengan informasi yang mereka dapat sehingga pekerjaan akuntan tersebut dapat diakses lebih cepat. Sesuai dengan pendapat Robbins (2011) yang menyatakan bahwa pembentukan sikap seseorang merupakan keyakinan dari informasi yang dimiliki akan mempengaruhi sikap seseorang terhadap profesi yang dijalani.

  Penelitian ini didukung oleh penelitian dari Rulyanti (2013) yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pertimbangan pasar kerja terhadap pemilihan karir. Namun terdapat perbedaan dengan penelitian yang dilakukan oleh Merdekawati (2011) yang menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh pertimbangan pasar kerja terhadap pemilihan karir.

KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari variabel penghargaan finansial atau gaji, lingkungan kerja, personalitas, pengakuan profesional, pelatihan profesional dan pertimbangan pasar kerja terhadap pemilihan karir. Metode pengumpulan data dengan menyebar kuisioner kepada mahasiswa STIE Perbanas dan STIESIA yang sedang menempuh tugas akhir di semester genap 2015/2016 yang berjumlah 157 responden.

  Setelah melalui proses analisis data dan pembahasan dari hasil pengujian yang dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penghargaan finansial atau gaji berpengaruh terhadap pemilihan karir bagi mahasiswa sekolah tinggi akuntansi dan mempunyai nilai koefisien yang negatif dan signifikan pada karir akuntan publik dibandingkan akuntan perusahaan karena penghargaan finansial seorang akuntan perusahaan dinilai menjanjikan mendapatkan pendapatan yang besar dan gaji yang diberikan sesuai dengan jadwal yang disepakati dengan pihak perusahaan serta adanya dana pensiun.

Dokumen yang terkait

PERSEPSI MAHASISWA JURUSAN AKUNTANSI TERHADAP FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIR BERDASARKAN GENDER - Perbanas Institutional Repository

1 1 18

BAB II TINJUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu - PERSEPSI MAHASISWA JURUSAN AKUNTANSI TERHADAP FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIR BERDASARKAN GENDER - Perbanas Institutional Repository

0 1 39

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI MENGENAI LINGKUNGAN KERJA DAN GAJI AUDITOR TERHADAP PEMILIHAN KARIR SEBAGAI AUDITOR - Perbanas Institutional Repository

0 2 14

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI MENGENAI LINGKUNGAN KERJA DAN GAJI AUDITOR TERHADAP PEMILIHAN KARIR SEBAGAI AUDITOR - Perbanas Institutional Repository

0 1 17

1.1 Latar Belakang - PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI MENGENAI LINGKUNGAN KERJA DAN GAJI AUDITOR TERHADAP PEMILIHAN KARIR SEBAGAI AUDITOR - Perbanas Institutional Repository

0 1 9

PERSEPSI MAHASISWA JURUSAN AKUNTANSI TENTANG FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIR SEBAGAI AKUNTAN PENDIDIK BERDASARKAN GENDER - Perbanas Institutional Repository

0 0 17

PERSEPSI MAHASISWA JURUSAN AKUNTANSI TERHADAP PEMILIHAN KARIR SEBAGAI AKUNTAN PENDIDIK - Perbanas Institutional Repository

0 0 17

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI MENGENAI LINGKUNGAN KERJA DAN GAJI AUDITOR TERHADAP PEMILIHAN KARIR SEBAGAI AUDITOR - Perbanas Institutional Repository

0 0 14

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI MENGENAI LINGKUNGAN KERJA DAN GAJI AUDITOR TERHADAP PEMILIHAN KARIR SEBAGAI AUDITOR - Perbanas Institutional Repository

0 0 15

PERBEDAAN PERSEPSI MAHASISWA JURUSAN AKUNTANSI TERHADAP PILIHAN KARIR SEBAGAI AKUNTAN - Perbanas Institutional Repository

0 0 18