Aspek Hukum Lingkungan Bisnis Pertemuan 9c

Ekonomi adalah sebuah ilmu yang
mempelajari cara menggunakan sumber
daya yang terbatas untuk memenuhi
kebutuhan umat manusia.

Anda memerlukan faktor produksi, yang dalam
istilah sehari-hari lebih dikenal dengan sumber
daya. Ekonom biasanya mengelompokkan faktor
produksi ke dalam tiga jenis:
1.Buruh
2.Tanah
3.Modal, modal berupa barang tahan lama (durable
goods) yang digunakan dalam proses produksi
dalam per-ekonomian.





Pendekatan untuk menjawab ketiga pertanyaan
tersebut adalah dengan menggunakan konsep

Production Possibility Frontier (PPF).
Dengan menggunakan konsep PPF, anda dapat
menetapkan apa yang diproduksi dan berapa
jumlahnya dengan menggunakan
cara atau
teknik tertentu sehingga hasilnya maksimum.





Ekonomi makro adalah ilmu yang mempelajari
penggunaan sumber daya/ faktor produksi, yang
terbatas untuk memenuhi kebutuhan yang tidak
terbatas secara agregat.
Ekonomi mikro adalah ilmu yang mempelajari
penggunaan sumbr daya/ faktor produksi, yang
terbatas untuk memenuhi kebutuhan yang tidak
terbatas dengan keputusan dibuat oleh individu.


Ada tiga ukuran yang selalu digunakan yaitu keluaran,
pengangguran dan stabilitas harga.
1.Keluaran, berkaitan dengan apa yang diproduksi/
dihasilkan suatu negara dalam kurun waktu tertentu,
misalnya dalam satu tahun. Ukuran keluaran itu sendiri
sering berupa Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gros
Domestik Bruto (GDP). PDB merupakan nilai dari semua
produk akhir, yang dukur dalam mata uang atau rupiah.
2.Pengangguran, pemerintah mendapatka tugas untuk

mengurangi pengangguran
dan
menciptakan
lapangan kerja.
3.Stabilitas harga, kestabilan harga ditunjukan dengan
laju inflasi. Semakin tinggi inflasi, semakin tinggi
kenaikan harga.




1.

2.

3.

Pengertian pasar secara umum yaitu sebagai tempat
bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi.
Dalam kaitannya dengan ekonomi, ada tiga jenis pasar:
Pasar faktor produksi, produsen dapat memperoleh faktor
produksi yang diinginkan, para pemilik faktor produksi juga dapat
menawarkan faktor yang dimilikinya.
Pasar produk, para pemilik faktor produksi yang telah menjual
faktor tersebut dapat memanfaatkan uang hasil penjualan faktor
produksi untuk berbelanja produk.
Pasar finansial, pasar ini muncul karena ada pihak yang surplus
uang dan ada pihak yang defisit dan memerlukan uang. Produsen
yang ingin memperluas kapasitas produksi dapat pergi ke pasar
finansial untuk mendapatkan dana segar untuk investasi modal
maupunmodal kerja.


Sistem ekonomi dapat dibedakan ke dalam dua kubu:
1. Sistem ekonomi pasar. Jadi, mekanisme pasar, penawaran dan
permintaan terhadap setiap hal yang diperdagangkan tergantung pada
kebutuhan masing-masing pihak yang melakukan transaksi. Sistem ini
cenderung diterapkan oleh banyak negara dengan menerapkan pasar
bebas.
2. Sistem ekonomi terpimpin. Menetapkan bahwa segala sesuatu yang
diproduksi, baik jumlah maupun kualitasnya dan distribusi diatur oleh
pemerintah pusat. Sistem ini cenderung diterapkan oleh negara-negara
komunis dan sosialis.
• Namun, kebanyakan negara menerapkan sistem campuran antara
sistem ekonomi pasar dan sistem ekonomi terpusat. Bahkan tidak ada
satu negarapun yang secara murni menerapkan salah satu dari kedua
sistem ekonomi tersebut.

 Peran pemerintah dikedua sistem ekonomi tersebut

sangat berbeda.
 Dalam

sistem
ekonomi
terpusat,
pemerintah
memegang kendali dan berperan aktif dalam
melakukan kegiatan ekonomi. Sektor usaha banyak
dikuasai oleh perusahaan milik pemerintah baik itu
BUMN maupun BUMD.
 Peran pemerintah dalam sistem ekonomi pasar lebih
merupakan regulator, yaitu memastikan bahwa para
pelaku ekonomi berperilaku sehat, bersaing dengan
baik
sehingga
faktor
produksi
dimanfaatkan
seoptimum dan seproduktif mungkin.

1. Ketidak-efisienan, kondisi ini disebabkan oleh tiga hal
pokok:





1.

2.
3.

Monopoli, kondisi pasar suatu produk dengan hanya ada satu
produsen untuk produk tersebut dengan banyak konsumen.
Eksternalitas, aktivitas yang dapat menimbulkan dampak
eksternal/ dampak sosial, baik dampak yang bersifat baik
(manfaat/ benefit) atau bersifat buruk (biaya/ cost).
Barang publik dan semi publik. Barang/ produk dapat dikategorikan
ke dalam tiga jenis:
Barang privat (private goods), merupakan barang yang diproduksi
dan dikonsumsi dengan membayar secara penuh oleh konsumen
atau pemakai.
Barang publik, merupakan barang yang dapat dikonsumsi atau

dinikmati tanpa harus membayar.
Barang semi publik, merupakan barang yang dapat dikonsumsi
tetapi pengkonsumsi harus membayar sebagian dari beban biaya.

2. Ketidakmerataan
Ekonomi yang tidak merata dicirikan oleh ketimpangan
antara yang kaya dan yang miskin.
 Pemerintah dituntut aktif untuk mengupayakan bukan saja
pertumbuhan
ekonomi
yang
tinggi
tetapi
juga
pemerataannya.


3. Persoalan ekonomi makro
 Salah satu masalah yang dihadapi setiap negara adalah siklus bisnis.
 Ada kalanya bisnis dan ekonomi keseluruhan mengalami kondisi yang baik,


bertumbuh pesat dan ada kalanya ekonomi mengalami masa keterpurukan,
melambat, resesi bahka depresi.
 Pemerintah dituntut untuk secara aktif turun tangan pada saat ekonomi
mengalami stagnasi, bahka depresi. Tidak jarang pemerintah turun tangan
secara aktif menjadi pelaku ekonomi, di negara yang menganut paham
sistem ekonomi pasar sekalipun

Untuk mengukur output ekonomi,seringkali kita tidak berhenti pada PDB saja.
Mengapa?
Karena PDB belum mencerminkan total nilai yang bisa dibelanjakan oleh
penduduk suatu negara, yang disebut dengan disposable income.

 PDB dapat disesuaikan menjadi PNB (Produk Nasional Bruto) atau GNP

(Gros National Product).
 PNB menunjukkan hasil output ekonomi suatu negara yang menjadi klaim/

hak penduduk suatu negara.
 Pada dasarnya, perhitungannya adalah dengan cara mengurangkan hak-


hak pihak asing dari PDB dan menambahkan hak penduduk Indonesia
yang diperoleh di negara lain ke dalam PDB.

 Pendapatan nasional atau national income adalah

PNB yang disesuaikan dengan pajak tidak langsung
dan penyusutan.
 Pajak tidak langsung adalah pajak yang dibebankan

terhadap barang dan jasa sehingga sifatnya tidak
langsung pada setiap individu.
 Selain disesuaikan dengan pajak tidak langsung, PNB

perlu
dukrangi
dengan
penyusutan
mendapatkan Pendapatan Nasional.


untuk

 Penyusutan merupakan pengurangan nilai barang

modal secara nasional karena kemampuan operasi
atau produksi menurun.

 PDB adalah total nilai (dalam satuan mata uang) dari semua
produk akhir, baik berupa barang maupun jasa di suatu
negara.
 Tiga cara untuk menghitung PDB
1. Pendekatan Output, PDB dihitung berdasarkan hasil produk,
baik barang maupun jasa yang dihasilkan oleh produsen. Jadi
PDB merupakan total nilai yang dihasilkan oleh petani cabe,
petani jagung, produsen sepatu dan sebagainya.
2. Pendekatan Pengeluaran, perhitungan PDB berdasarkan
penedekatan pengeluaran didasari oleh prinsip sederhana
yaitu: selama semua barang yang dihasilkan di suatu negara
dibeli semuanya oleh masyarakat di suatu negara, maka nilai
produk sama dengan nilai pengeluarannya.


3.

o
o
o
o
o
o
o

Pendekatan Pendapatan, menurut pendekatan ini produk
domestik
bruto
adalah
penggabungan
semua
penghasilan. Pada dasarnya, setiap output diproduksi
oleh faktor-faktor produksi, yaitu buruh, modal dan tanah.
PDB berdasarkan pendapatan dikelompokan ke dalam
komponen-komponen:
Kompensasi karyawan (buruh) termasuk gaji, tunjangan
dan sebagainya
Pendapatan sewa tanah
Pendapatan sewa-sewa lain
Pendapatan bunga bersih
Laba perusahaan
Pajak produksi
Kesalahan statistik

Apa itu pengangguran?
Tenaga pengangguran adalah mereka yang ingin
bekerja, sedang berusaha mendapatkan (atau
mengembangkan) pekerjaan tetapi belum berhasil
mendapatkannya atau menemukannya.
 Pengangguran/
unemployment, tidak berkaitan
dengan mereka yang tidak bekerja, tetapi tidak atau
belum menemukan pekerjaan.


Kategori Penganggur
Pengangguran berdasarkan alasan mengapa mereka
menganggur :
 Penganggur
frisksional,
yaitu
mereka
yang
menganggur karena sedang dalam proses peralihan dari
satu pekerjaan kepekerjaan lainnya.
 Penganggur struktural, yaitu mereka yang berusaha
mencari pekerjaan tetapi belum bisa mendapatkannya
karena ketidakcocokan antara keahlian yang dimiliki
dengan jenis kebutuhan tenaga kerja yang dicari.
 Penganggur musiman, yaitu mereka yang mencari
pekerjaan tetapi belum mendapatkannya karena kondisi
ekonomi yang sedang mengalami resesi atau dalam
kondisi menurun dalam siklus ekonomi sehingga
lapangan kerja jarang.

Pengangguran berdasarkan seberapa intensif dia
menganggur :
Penganggur penuh, pengangguran jenis ini adalah
mereka yang ingin bekerja, berusaha mendapatkan dan
mencari pekerjaan tetapi tidak mendapatkan pekerjaan sama
sekali.
Setengah penganggur, mereka yang bekerja tetapi
kurang dari 35 jam seminggu.
Penganggur terselubung, yang tergabung dalam
kelompok ini adalah mereka yang sepertinya bekerja untuk
mendapatkan upah, tetapi pekerjaan yang dilakukan tidak
produktif.

Menurut Bank Dunia, terdapat tiga masalah utama
pengangguran: tingkat pengangguran yang tinggi,
dampak terburuk pada anak muda dan perempuan
dan penurunan pekerja sektor formal.
 Bank Dunia memiliki beberapa program yang dapat
dikembangkan untuk mengurangi penganggruran:
menciptakan pertumbuhan ekonomi, meningkatkan
fleksibilitas, investasi tenaga kerja dan meningkatkan
pekerjaan secara langsung.


Mengapa pemerataan menjadi isu penting?
Karena
setiap
penduduk
menginginkan
untuk
menikmati hasil pembangunan semaksimal mungkin.
 Pemerataan
dirasakan semakin penting setelah
beberapa dekade pembangunan ternyata aspek
pemerataan
dianak-tirikan.
Pemerintah
lebih
menekankan aspek pertumbuhan ekonominya.


 Salah satu cara mengukur pemerataan adalah dengan
menggunakan Gini Index (GI).
 Gini Index (GI) dibuat berdasarkan berapa persen
penduduk Indonesia menikmati berapa persen output
ekonomi.
 Kurva Lorenz dan Gini Index (GI), sering digunakan untuk
mengukur distribusi kekayaan dan distribusi pendapatan
dalam ekonomi







Beberapa aspek saling berinteraksi sehingga seseorang jatuh
miskin. Aspek tersebut antara lain: aspek ekonomi, sosial,
kualitas SDM, akses terhadap sarana umum, kebebasan
melakukan tindakan sosial dan keagamaan dan sebainya.
Menjadi pengangguran terkait erat dengan rendahnya
kualitas dan kompetensi dia untuk dapat memenuhi
permintaan pasar tenaga kerja. Mengapa kualitasnya
rendah? Salah satu alasannya adalah karena dia tidak
memiliki akses ke pendidikan dan pelatihan yang memadai.
Bagaimana mengukur dan mengategorikan seseorang
termasuk miskin atau tidak? Kecenderungannya adalah
melakukan penyederhanaan. Yang umum digunakan adalah
berdasarkan konsumsi atau pengeluaran per kapita per
tahun.









Salah satu kebijakan penting yang berada di dalam
otoritas pemerintah adalah kebijakan fiskal.
Kebijakan fiskal adalah kebijakan pemerintah yang
berkaitan dengan pengaturan kinerja ekonomi melalui
mekanisme penerimaan dan pengeluaran pemerintah.
Kebijakan fiskal terwujud dalam APBN (Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara).
Dalam dokumen APBN, anda dapat melihat berapa
pendapatan pemerintah, dari mana saja pendapatan
tersebut, komposisi pendapatan, siapa yang terkena
beban tinggi dan beban rendah dari pemerintah dan
sebagainya.
Pada prinsipnya, dampak APBN pada GDP bisa dilihat
dengan menggunakan prinsip penggandaan, kembali
ke formula GDP dengan pendekatan perhitungan
pengeluaran.

Kebijakan moneter merupakan tindakan pemerintah dalam
rangka pencapaian tujuan pengelolaan ekonomi makro (output,
harga dan pengangguran) dengan cara mempengaruhi situasi
makro melalui pasar uang atau dengan kata lain melalui proses
penciptaan uang atau jumlah yang beredar.





Operasi Pasar Terbuka
Bank Sentral dapat membeli adari atau menjual kepada pasar atau
masyarakat berupa surat berharga, seperti SUN (Surat Utang
Negara) dan SBI (Sertifikat Bank Indonesia). Pembelian surat
berharga dari masyarakat menyebabkan ekspansi uang beredar.
Sebaliknya, penjualan surat berharga menyebabkan penurunan
jumlah uang beredar.
Penetapan Cadangan
Bank Sentral juga dapat menetapkan cadangan yang harus dimiliki
bank komersial untuk mengatur jumlah uang beredar. Bank
komersial memiliki dua cadangan: cadangan tunai dan giro wajib
minimum. Cadangan tunai merupakan uang tunai yang disimpan
oleh bank sedangkan giro wajib minimum (GWM) merupakan
cadangan kedua , yang berupa rekening bank komersial di banki
sentral.

• Tingkat Diskonto
Tingkat diskonto merupakan tingkat pemotongan nilai dari
pinjaman terhadap nilai nominalnya. Tingkat diskonto
menjadi isyarat apakah bank sentral ingin melakukan
ekspansi uang atau mengetatkan uang beredar.
• Persuasi Moral
Dengan melakukan pendekatan moral yaitu meminta para
bankir untuk mengikuti keinginan bank sentral.










Peningkatan berarti dua hal: kuantitas dan kualitas.
Kuantitas, semakin banyak tenaga kerja maka semakin
tinggi pula potensi untuk memproduksi, yang berarti akan
terjadi peningkatan GDP yng potensial.
Peningkatan kuantitas semata-mata tidaklah produktif,
yang baik adalah bila terjadi peningkatan kualitas buruh.
Termasuk didalam kualitas buruh yaitu kompetensi buruh,
yang mencakup baik kompetensi keras maupun
kompetensi lunak.
Kompetensi keras yaitu pengetahuan, keahlian dan
keterampilan untuk melakukan proses produksi.
Kompetensi lunak yaitu lebih berkaitan dengan perilaku,
sikap, nilai dan budaya.

Tanah disini maksudnya adalah kualitas tanah,
kesuburan tanah, sumber mineral dan sebagianya.
o Yang perlu ditingkatkan bukan saja luas tanah, tetapi
juga kualitasnya.
o Dengan demikian, peningkatan kesuburan tanah juga
merupakan bagian dari peningkatan GDP potensial
untuk sektor agribisnis.
o

Modal berkaitan dengan segala sesuatu yang
digunakan untuk berproduksi.
o Semakin
tinggi modal untuk setiap buruh, maka
produktivitas juga akan semakin tinggi.
o

o Faktor yang tidak kalah penting adalah peningkatan
teknologi.
o Semakin tinggi teknologi, semakin produktif faktor
produksinya.
o Peningkatan teknologi juga bisa dilakukan dengan
pemberian insentif bagi mereka yang berinovasi.

Inflasi merupakan kecenderungan kenaikan harga
secara umum.
 Inflasi berkaitan dengan kenaikan harga secara
umum. Artinya, kenaikan kenaikan harga satu jenis
barang tidak termasuk dalam kategori inflasi.
 Idealnya, inflasi dihitung berdasarkan semua barang
dan jasa.


Inflasi digolongkan berdasarkan besarnya (Budiono,
1989):
1. Inflasi ringan (inflasi dibawah 10%)
2. Inflasi sedang (antara 10% sampai 30%)
3. Inflasi berat (antara 30% sampai 100%)
4. Hiperinflasi (di atas 100%)
Inflasi berdasarkan sumber:
1. Inflasi karena tarikan permintaan yaitu kenaikan harga-harga
karena tingginya permintaan, sementara barang tidak
tersedia sehingga harga naik.
2. Inflasi dorongan biaya, yaitu inflasi karena biaya atau harga
faktor produksi meningkat sehingga produsen harus
menaikkan harga supaya mendapatkan laba dan produksi
bisa berlangsung terus.

Inflasi digolongkan berdasarkan harapan masyarakat:
1. Inflasi harapan, yaitu besar inflasi yang diharapkan atau diperkirakan akan terjadi.
2. Inflasi bukan harapan, yaitu inflasi yang tidak diperkirakan akan terjadi. Inflasi
jenis ini bisa memberi kejutan pada perilaku para pelaku ekonomi dan berdampak
pada ekonomi secara mendasar.

Dampak Inflasi
 Inflasi berdampak pada perekonomian.
Menurut Samuelson dan Nordhaus (2005), inflasi berdampak ke
beberapa hal: redistribusi dan distorsi.
Inflasi Inersia
Inflasi inersia adalah kecenderungan bahwa setiap tahun
orang percaya akan terjadi inflasi.

Ekonomi terbuka adalah sistem ekonomi yang
melibatkan pelaku ekonomi dan pasar tidak saja dari
negara yang bersangkutan, tetapi juga dari negara
lain.
 Keterbukaan
ekonomi semakin penting karena
mempengaruhi kinerja ekonomi makro.


Dari sisi produksi, GDP menunjukkan berapa banyak
produk yang dibuat.
 Semakin banyak produk yang dibuat semakin tinggi
GDP-nya.
 Masalahnya adalah kalau pembeli domestik tidak
mampu menyerap seluruh produk tersebut, lantas
bagaimana? Tentu saja di negara tersebut akan
terjadi
kelebihan
pasokan,
sebagian
produk
menumpuk dan ekonomi menjadi tidak seimbang
karena jumlah produksi tidak sama dengan jumlah
pengeluaran.
 Dengan adanya komponen ekspor, maka produk
tersebut dapat diserap pasar luar negeri.


Ekonomi terbuka juga mempengaruhi jumlah uang
yang beredar.
 Dalam kondisi surplus, maka pengusaha Indonesia
lebih banyak menerima uang dari luar negeri
daripada membayar keluar negeri. Uang yang
diterima tersebut sebagian disimpan dalam mata
uang asing, sebagian lagi ditukar menjadi rupiah.
Dengan demikian, jumlah uang beredar akan
meningkat.









Nilai tukar, inflasi dan suku bunga, ketiganya saling terkait
dalam konsep yang disebut Paritas.
Hubungan antara nilai tukar dan inflasi diterangkan dengan
konsep paritas daya beli.
Hubungan antara nilai tukar dengan suku bunga dikenal
dengan konsep paritas suku bunga.
Paritas daya beli atau PPP, didasarkan atas hukum satu
harga. Artinya, satu produk yang sama harus memiliki harga
yang sama sekalipun diperdagangkan di dua tempat yang
berbeda.
Paritas suku bunga, menurut konsep paritas ini pergerakan
nilai tukar antar dua mata uang dipengaruhi oleh perbedaan
suku bunga antar mata uang yang bersangkutan.