Hubungan Pengetahuan dsn Sikap dengan Tindakan Hygiene Penjual makanan Jajanan di Lingkungan Sekolah Dasar Kaamatan Baturaja Timur Kabupaten Ogan Komering UIU Tahun 2013 A. Gani
ABSTRAK
Hubungan Pengetahuan dsn Sikap dengan Tindakan Hygiene Penjual
makanan Jajanan di Lingkungan Sekolah Dasar Kaamatan Baturaja Timur
Kabupaten Ogan Komering UIU Tahun 2013
A.
Gani, SPd SKM.
S.
Kep. M. Kes
Makanan yang bermutu afiinya makanan yang memenuhi syarat gizi,
keamanan dan kesehatan. makanan jajanan yanag dihasilkan selain memilki cita
rasa yang dapat diterima murid, juga harus memenuhi syarat gizi, keamanan dan
kesehatan, sehingga rnakanan ja.fanan yang diproduksi benar-benar aman dan
sehat untuk dikonsumsi oleh sekolah dasar sebagai konsurnen. Hygiene Penjual
makanan adalah suatu upaya kesehatan per{ual dengan cara memelihara dan
melindungi kebersihan individu, rnisalnya mencuci tangan untuk kebersihan
tangan, mencuci piring untuk melindungi kebersihan piring, membuang bagian
makanan yang rusak untuk melindungi keutuhan makanan secara keseluruhan.
Penelitian ini hrtujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan
sikap dengan tindakan hygiene penjual rnakanan jajanan di lingkungan sekolah
Dasar Kecamatan Baturaja Timur Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2013.
Penelitian ini menggunakan pengambilan sampel secara kelompok atau gugus
(Cluster sampling). Besar sampel penelitian ini adalah 51 penjual makanan
jajanan di 6 Sekolah Dasar Kecamatan Baturaja Timur. Penelitian ini di lakukan
pada bulan Mei-Juli 2013.
Hasil penelitian didapatkan ada hubungan yang signifikan antara
pengetahuan dengan tindakan hygiene penjual makanan jajanan di lingkungan
Sekolah Dasar Kecamatan Baturaja Timur Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun
2013 dengan p.value 0,00: dan tidak ada hubungan yang signifikan antara sikap
dengan tindakan hygiene penjual makanan jajanan di Lingkungan Sekolah Dasar
Kecarnatan Baturaja Timur Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2013 dengan
p.value 0,13.
Disarankan Petugas Kesehatan bekerja sama dengan pihak sekolah agar
secara bertahap dan aktif dalam memberikan informasi tentang hygiene makanan
dengan penjual makanan jajanan di lingkungan sekolah dasar.
Kota Kovrci : Pengetaltam, sikap hyrytene penjual maksnan
1.
Latar Belakang Masalah
Pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010 adalah
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang agff terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang
Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan
optimal.
sumber
daya
manusia. Salah satu factor yang mempengaruhi kualitas manusia adalah
tingkat kesehatan seseorang yang dipengaruhi oleh keadaan gizi
@epkes RI, 1999).
Anak sekolah merupakan generasi penerus dan modal pembangunan.
Oleh karena itu, tingkat kesehatannya perlu dibina dan ditingkatkan. Salah
satu upaya kesehatan tersebut adalah perbaikan gizi terutama diusia sekolah
dasar
7
-12 tahun.
Gizi yang baik akan menghasilkan Sumber Daya Manusia
yang berkualitas yaitu sehat, cerdas dan memiliki fisik yang tangguh serta
produktif. Jadi, perbaikan gizi anak sekolah dasar khususnya merupakan
langkah strategis karena dampaknya secara langsung berkaitan dengan
pencapaian Sumber Daya Manusia berkualitas (Depkes R[,
20Aq.
Menurut Rachmawati (2006) ternyata makanan jajanan masih
beresiko terhadap kesehatan karena penangannannya seiring tidak hygenis
yang memungkinkan qak3nan jajanan terkontaminasi oleh mikroba beracun.
Banyak jajanan yang tidak memenuhi syarat keamanan pangan
sehingga membahayakan kesehatan jutaan anak Sekolah Dasar. Namun
demikian kehadiran pedagang makanan jajanan anak sekolah hendaknya tidak
dilarang, karena hal ini juga berperan dalam menompang perekonomian
terutama
d i sektor
informal
:
Dari Penelitian Balai Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan
Depkes RI tahun 2004, dinyatakan sebagian besar (93%) anak sekolah dasar
tidak sempat makan pagi, baik dikota maupun di desa. Kondisi ini disebabkan
oleh beberapa hal anatara lain terbatasnya waktu yang tersedia di pagi hari,
orang tua yang tidak sempat menyediakan makanan ataupun anak yang tidak
berselera untuk makan pagi. Makanan jajanan menjadi populer karena
keberadaannya yang sangat membantu masyarakat. Harga makanan jajanan
yang relative murah, mudah di dapat dan banyak ragamnya juga dirasa sangat
membantu bagi orang tua murid.
BPOM kota Palembang mengadakan inspeksi mendadak ke sekolah
tempat banyak pedagang menjajakan makanan yang membahayakan. Menurut
Indriati Tubagus Kepala BPOM Kota Palembang dari hasil sidak yang telah di
lakukan sejak beberapa bulan lalu kebanyakan jajanan sekolah mengandung
zat pewarna rodamin yang biasa digunakan untuk pakaian dan mengandung
formalin. dari Hasil Pengawasan yang di lakukan oleh BPOM makanan yang
di
anggap mengandung racun berbahaya diantarunya makanan arum manis,
pempek isi tahu, cup ice krim berwarna pink, serta nugget yang telah di
tumbuhi oleh jamur.
Pihak sekolah (99%) terlibat secara aktif melalui unit kesehatan
sekolah dengan menginventarisasi para pedagang jajanan yang berjualan
disekitar sekolah serta turut rnengawasi dan membina para pedagang makanan
jajanan tersebut supaya menjaga mutu, keamanan dan
kebersihan
dagangannya.
Bentuk kewa'spadaan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ogan
Komering Ulu, terhadap kandungan zat berbahaya yang terdapat pada
makanan dan minuman olahan yang dijual bebas di Bumi Sebimbing
Sekundang, Badan Ketahanan Pangan (BKP) setempat, melakukan
pengambilan sampel makanan dan minuman yang beredar di sekitar sekolahsekolah untuk
diuji kandungannya. Tujuan suatu penyelenggaruan
makanan
jajanan adalah untuk mewujudkan tersedianya makanan yang bermutu dengan
pelayanan yang layak.
Kepala BKP OKU, Joni Amran melalui Kabid Konsumsi dan
Keamanan Pangan, Desilawati Dewi Kencana mengatakan, Sampel yang kita
t-
,
-
ambil terhadap makanan yang warnanya mencolok dan
diindikasi
menggunakan bahan bukan untuk makanan.
Berdasarkan Laporan yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten
Ogan Komering UIu, Dari kegiatan survey bahan makanan berbahaya pada
jajanan anak Sekolah Dasar di Kabupaten OKU menjelaskan bahwa terdapat
makanan yang menggunakan pemanis yang berlebihan.
Sehingga kami memberikan Penyuluhan kepada Penjual
di
sekolah
Dasar pada 12 November 2012. Makanan yang bermutu artinya makanan yang
memenuhi syarat gtzi, keamanan dan kesehatan. makanan jajanan yanag
dihasilkan selain memilki cita rasa yang dapat diterima murid, juga harus
memenuhi syarat gizi, keamanan dan kesehatan, sehingga makanan jajanan
yang diproduksi benar-benar irman dan sehat untuk dikonsumsi oleh sekolah
dasar sebagai konsumen.
Terdapat Pengamatan Penulis, Makanan jajanan
di
Sekolah dasar
Kecamatan Baturaja Timur Ogan Komering Ulu Pada Sekolah SD N 2, SD N
3, SD N
I ( Kelurahan
kemalarEa
), SD N 17 (Kelurahan Sukaraya ), SD N
( Kelurahan Sukajadi ) terdapat 5l penjual makanan dan harga
makanan jajanan relative murah dari harga Rp.500,00 sampai Rp.2000,00.
18, SD
N
19
Jenis makanannya seperti-sosis, bakso, somay, telavan, martabak telor, pisang
coklat, kemplang, onde-onde, sate, nasi kucing otak-otalS batagor dan
pempek panggang. Selain makanan lajanan Pengamatan Penulis di lingkungan
penjual makanan jajanan tersebut terdapat sampah dan genangan air.
Berdasarkan uraian diatas Penulis berminat untuk melakukan
Penelitian "Hubungan Pengetahuan dan Sikap dengan Tindakan Hygiene
Penjual makanan .fajanan di Lingkungan Sekolah Dasar Kecamatan Baturaja
Timur Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2A13"
.
2. Rumusan Masalah
Belum diketahuinya Hubungan Pengetahuan dan Sikap
dengan
Tindakan Hygiene Penjual makanan jajanan di Lingkungan Sekolah Dasar
Kecamatan Baturaja Timur Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2A1,3.
3. Pertanyaan Penelitian
Bagaimana Hubungan Pengetahuan dan sikap dengan Tindakan hygiene
penjual rnakanan jaiamn di Lingkungan Sekolah Dasar Kecamatan Baturaja
Timur Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2A13.
4. Tujuan penelitan
a.
Tujuan Umum
Diketahuinya Hubungan Pengetahuan dan sikap dengan Tindakan hygiene
penjual
makanan jajanan
di
Lingkungan Sekolah Dasar Kecamatan
Baturaja Timur Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2013.
b. Tujuan Khusus
1. Diketahuinya distribusi frekuensi pengetahuan, sikap dan tindakan
hygiene
penjual
makanan jajanan
di
lingkungan Sekolah Dasar
Kecamatan Baturaja Timur Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun
2013.
2. Diketahuinya hubungan pengetahuan dengan tindakan hygiene penjual
makanan jajanap
di lingkungan Sekolah Dasar
Kecamatan Baturaja
Timur Kabupaten Sgun Komering Ulu Tahun 2013.
3. Diketahuinya hubungan sikap dengan tindakan hygiene penjual
makanan jajanan
di lingkungan Sekolah Dasar
Kecamatan Baturaja
Timur Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2013.
5. Manfaat
Penelitian
.
a. Bagi instansi Sekolah Dasar
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk Pihak
Sekolah Dasar Kecamatan Baturaja Timur Ogan Komering
Ulu
agar dapat
mempertimbangkan untuk memperbaiki pengelolahan penjual makanan
jajanan.
b. Bagi peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan
rnemberikan informasi kepada mahasiswa dalarn pemberian materi
kepemwatan khususnya mata kuliah mikrobiologi dan parasitologi Dasar.
6.
Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian dilakukan pada Bulan hdei-Juli 2013
di
Sekolah Dasar
Kecamatan Baturaja Timur Ogan Komering Ulu, variabel yang diteliti adalah
pengetahuan dan sikap dengan tindakan hyglene
penjual makanan jajan di
Lingkungan Sekolatr Dasar Kecamatan Baturaja Timur Kabupaten Ogan
Komering Ulu Tahun 2013.
7. Konsep llygrene
b. Menutup luka (Pada luka terbuka/ bisul atau luka lainnya).
c.
Dalam Pemilihan bahan makanan, Penyimpanan bahan makanan,
Pengelolatran makanan, Penyimpanan makanan, Pengangkutan
makanan, dan Penyajian makanan dengan baik.
d. Memakai celeqgk dan tutup kepala.
e. Mencuci tangan setiap
kali hendak menangani makanan
f. Menjamah makanan hams memakai alat/ perlengkaparn atau dengan
alas tangan, makanan disajikan dalam piring atau wadah dengan
keadaan tertutup.
g. Mencuci peralatran malranan dengan menggunakan air bersih dan
detergen.
h. Membuang sampah pada tempatnya.
i. Tidak sambil merokolg menggaruk
Hidung,Mulut atau sebagainya)
j.
anggota badan (Telinga
.
Tidak batuk atau bersin di hadapkan makanan jajanan yang disajikan.
b. Prinsip dalam hygiene makanan.
l.Pemilihan Bahan makanan dapat dibedakan menjadi 2 yaitu
:
a) Pemilihan Jenis Makanan yang akan dikonsumsi, Pemilihan
biasanya masih berhubungan dengan selera,
h-gq
dan factor psikososial, spiritual atau keluarga
.
ini
kondisi pasar,
b) Pemilihan kualitas makanan, Secara umum dan tunm m€nurun
maryrratm tehh mengstahui cara mmilih bahan makanm-
L
kryimmmbehnnmakmmt
bivuiat
15 Hssil Penelitian"
Tabel 5"1
Distribusi Frekuensi dan Persentase Peqgstahuan Penjual Makanan
IajanartDi Lingkungan Sekolah Dasar Kecamatan Baturaja Timur
Kabupaten Ogan Komering UIu Tahun 2013
tsaik
Kurang Baik
5.1 dapat diketahui batrwa respnden yang
yang
berpengetahuan baik sebanyak 30 responden (58,8%) dan
tserdasarkan Tabel
hrpengstahuan kurang b&ik rebanyak
.r. -.r"'t
',.,-"f(
" , rl'
'!
2l
-
\
rosponden (41,2%)-
t
t8
!
u
.t
1
;
Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi dan Persentase Sikap Penjual Makanan Jajanan Di
Lingkungan Sekolah Dasar Kecamatan Baturqia Tirnur Kabupaten Ogan
Komering Ulu Tatrun 2013
No
Sikap
Frekuensi
Perrentase (%)
t
Baik
2E
54,9
2
Buruk
23
45,1
51
100
JUMLAH
Berdasarkan Tabel 5.2 dapat diketahui batrwa responden yang
bersikap baik sebanyak 28 responden (54,9/o) dan yang bersikap buruk
sebanyak 23 responden
(45,1W.
Tabel 5.3
Dis{ribusi Frekuensi dan Persentase Tindakan Penjual Makanan Jajanan
Di Lingkungan Sekoldr Dasar Kecamatan Baturaja Timur Kabupaten
Ogan Komering UIU Tahun 2013
No
Tiadakan
Freknensi
Persenfase (%)
1
Baik,
28
54,9
2
Buruk
23
45,1
51
100
rUMLAt{
Berdasarkan Tabel 5.3 dapat diketahui bahwa responden yang
Tindakannya
baik sebanyak 28 responden (54,9%) dan yang
Tindakannya bqfok setanyak 23 responden (45,17o).
20
Tabel 5.5
Hubungan Sikap dengan Tindakan Hygiene Penjual makanan jajanan di
Lingkungan Sekolah Dasar Kecamatan Baturaja Timur Kabupaten Ogan
Komering Ulu Tahun 2Al3
Tindakan Hygiene
p.value
Pada Penjual Makanau Jajanan
Sikap
Buruk
Baik
Jumlah
n
a/a
n
Yo
n
Ya
Baik
l8
64,3
l0
35,7
28
I00
Buruk
9
39,1
t4
60,9
23
100
Total
27
52,9
24
47,1
51
100
0,13
Berdasarkan Tabel 5.5 dapat diketahui hubungan sikap dengan
tindakan hygiene penjual makananjajanan di peroleh 18
dai28
responden
(64,3W yang bersikap baik dengan tindakan hygiene pada penjual
makanan jajanan. sedangkan sikap buruk dengan tindakan hygiene penjual
dari 23 responden Qg,l%).
Berdasarkan Hasi Uji Stotistik didapat p.value 0,13 artinya tidak
makanan jajanan di peroleh 9
ada
hubungan yang bermakna antara sikap dengan tindakan hygiene penjual
makanan jajanan di Lingkungan Sekolah Dasar Kecamatan Baturaja Timur
Kabupaten Ogan Konilering Ulu Tahun 2013.
19
Tabel 5.4
Hubungan Peagetahr:an dengan Tindakan Hygiene Penjual makanan
jajanan di Lingkungan Sekslah Dasar Kecamatan BaturajaTimur
Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2013
Tindakan Hygiene
p.value
Pada Penjual Makaran Jajanan
Pengetahuan
Baik
Buruk
Jumlah
n
a/a
n
a/a
n
%
2t
?0,0
9
30,0
30
100
Kurang Baik
5
28,6
t5
71,4
2l
100
Total
z7
52,9
24
47,1
5I
100
Baik
0,00
Berdasarkan Tabel 5.4 dapat diketahui hubungan pengetahuan
dengan tindakan hygiene per$ual makanan jajanan
di proleh 21 dari
30
responden (70,0yo) yang berpengetahuan baik dengan tindalan hygiene
pada pepjual makanan jajanan, sedangkan pengetahuan kurang baft
deagan tindakan hygiene penjual makanan
j{anan di peroleh 6 dari 2l
responden (28,{ 7o}.
Berdasarkan Hasil
hubungan yang
Uii Statistik didapat p.value 0,00 artinya
@kna
peqiual makanan jajanan
ada
antara pengetahuan dengan tindakan hygene
di
Lingkungan Sekolah Dasar Kecamatan
Bafirmja Timur Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2013"
E
I
2t
a-
a
a
a
{
I
16. Pembahasan.
A. Hubungan
Pengstahuan dengan Tindakan Hygiene Penjual makanan jafarmn
di Lingkungan
Sekolah Dasar Kecamatan Baturaja Timur Kabupaten Ogan
Komering UIU Tahun 2gl3
Berdasarkan analisa univariat dapat dilihat bahwa responden
berpengetahuan baik sebanyak
kurang baik sebanyak
30
2l {41,2W
(58,8 7") responden dan berpengetatruan
responden. Hasil analisa bivariat dengan
uii
statistik diperoleh p-valrc 0,00 arttnya ada hubungan yang berrnakna antata
pengetahuan dengan tindakan hygiene penjual makanan jajanan di
Lingkungan Sekolah Dasar Kecarnatan Baturaja Timur Kabupaten Ogan
Komering Ulu Tahun
24fi.
Hasil Penelitian
ini
sesuai dengan pnelitian Rogers
(
1974)
dikatakan bahwa sernakin rendah tingkat pengetahuan s€seorang maka
sfinakin rendah prrla Tindakan sessoftmg terhadap kesehatan dan sebalikr,tya.
Apabila penerimaan tindakan banr atau adopsi perilaku rnelalui proses seperti
dimana didaizri oleh pef,getahuan, kesadaran dan sikap yang positif maka
tindakan tersebut akan bersifat langgeng Qory lasting). sebaliknya apabila
tindakan tersebut tidak didasari oleh pengetahuan dan kesadaran maka tidak
akan berlangsung lama.
Berdasarkan arutistr peneliti bah:ra hubungan antara pengetahuan dan
tindakan itu sangat emt" Pengetahuan merupakan Hasil
"tahu"
dan Kesadaran
seseorang terhadap apa yang akan dilakukan. Terdapat pada penelitian
ini
penjual yang berpengetahuan baik dengan tindakannya baik sebanyak 2l
responden {?0,0Yo), sedangkan penjual berpengetahuan kumng baik dengan
tindakan buruk sebanyak 15 responden Ql,4Yo). dengan p"value 0,00 artinya
ada hubungan y&ng
krmakna antara pengetdluan dengan tindakan hygiene
penjual makanan jajanan di Lingkungan Sekolah Dasar Kecamatan Baturaja
Timur Kabupafen Ogan Komering UIu Tahun 2013" Sehingga hasil pnelitian
ini
sesuai dengan penelitian Rogers (1974) dikatakan bahwa semakin rendatr
t
22
ta
a
I
tingkat pengetahuail seseorang maka semakin rendah pula Tindakan seseorang
terhadap kesehatan dan sebaliknya.
B.
Hubungan Sikap dengan Tindakan Hygiene Penjual makanan jajanan di
Lingkungan Sekolah Dasar Kecamatan Baturaja Timur Kabupaten Ogan
Komering Ulu Tahun 2013
Analisa Univariat dapat dilihat bahwa responden sikap baik sebesar 28
(54,9
W
dan responden sikap buruk sebesar 23 (45,1W. Hasil Analisa
Bivariat dengan uji statistik diperoleh p.value 0,13 artinya tidak ada hubungan
yang bermakna antara sikap dengan tindakan hygiene penjual makanan
jajanan di Lingkungan Sekolah Dasar Kecamatan Baturaja Timur Kabupaten
Ogan Komering Ulu Tahun 2013.
Hasil penelitian ini Tidak sejalan dengan teori Allport (1954)
dalam Notoatmodjo Q0AT yang menjelaskan bahwa sikap itu mempunyai 3
komponen pokolq yaitu kepercayaan (keyakinan), ide dan konsep terhadap
suatu objek, kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu objek dan
kecendrungan untuk
bertindak (*end to behave).
Sedangkan Dalam
Notoadmodjo (2005) sikap dalam akan dicerminkan dalam bentuk tindakan,
namun tidak dapat dikatakan bahwa suatu sikap dan tindakan yang memiliki
hubungan yang sistematis, atau dengan kata lain bahwa suatu sikap belum
tentu terwujud dalam suatu tindakan
Berdasarkan
.
fr*irir peneliti bahwa hubungan antara sikap dan
tindakan tidak selalu dapat terwujud menjadi sebuah bentuk tindakan, karena
sikap merupakan kesiapan manusia untuk bertindak dengan p.value 0,1i
artinya tidak ada hubungan yang bermakna antara sikap dengan tindakan
hygiene penjual makanan jajanan di Lingkungan Sekolah Dasar Kecamatan
Baturaja Timur Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2A13. Jika seseoftmg
mempunyai sikap yang
pengetahuan yang
baik biasanya diawali dengan
terbentuknya
baik. Ada pun seseorang yang bersikap kurang baik
mempunyai faktor yang menghambat seperti waktu, kesiapan, fasilitast
pengetahuan, dan kesadaran individu. maka akan terjadi perbedaan antara
sikap dengan tindakan terutama pada kesadaran induvidu yang masih kurang.
I
23
'f
a
lG
a'
.a
17.
Kcsiupulan
Bedasarkan hasil penelitian hubungan pengetahuan dan sikap
dengan tindakan hygiene peqiual makanan jajanan
di Lingkungan
Sekolah
Dasar Kecamatan Baturaja Tirnur Kabupten Ogan Komering UIU Tahun 2013
Pada bulan Mei
-
Jrili 2013 dapat disimpulkan sebagpi hrikut :
1. Ada Hubungan
yang bemalura antara Pengetahuan dengan Tindakan
Hygiene Per$ual makanan jajanan
di Lingkungan Sekolah Dasar
Kecamatan Baturaja Timur Kabupaten Ogan Komering UIU Tahun 2013.
2.
Tidak Ada Hubungan yang bermakna antam Sikap dengau Tindatmn
Hygiene Per{ual urakanan ja.ianan di Linglamgan Sekolah Dasar
Kecamatan Baturaja Timur Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2013.
18. Samn
l.
Hendalarya Dinas Kese,hatan melalui puskesmas terdekat hkerja sama
den$n Pihak Sekolah agar secara bertahap dan aktlif serta giat dalam
menrberikan informasi , tentang hygre,ne makanan terhadap penjual
makanan,Jajanan di Sekolah
hsar"
a
24
:
DAFTARPUSTAKA
Depkes RI. 2004'
Hygiene Sonitasi Makanon Dor Mfunnon Buku Pedoman Alademi
Pemilik l{eselstan.@iakses :www.DeokesRl.com. 3 I IUaret 2013)
Entjang Indan 1981.
Ilmu kesehatan Masyara*at. Alumni. Bandung.
HidayalA. Azh AJimul.2007 .
Metode Perclition ilon TeloikAnalisa Dara Salemba Medika. Jal€rt&
Idanto. K 2007.
GU
dan
a
Notoatmodj
q
polo hi&tp sehat. CY yrama Widya Bandung.
Soekidjo. 2002.
Iulenfulogi Perclitian lksehdot Rineka Cipta- Jakarho, Soekidjo.2007.
,
Promosi Kesehotor dan ilmu
'
Perilaht
Rineka Cipta , Jakarta"
Rel,2013.
Kenyamanan t{osyorakat Hous
Notor
Satu, Biro Humas Dan Protokol
Sumsel: Palembang
@iakses Www.Hu{rgsorotokol.Sumselomv.Go.Id. 3 April 2013).
Restnna,
llefr,2M,
Pola nolan dot keseimbotgan Gizi. PT.Puri Pustika, Batrdung.
Retto,2012.
Jajorwt di Selrolch Dijdikan Sanpel Pensujian, Tribunsumsel
@iakses www.srlmselltribunnews.com. 6 April 2013).
: Baturaja
Rosdianan Ann4 2fi)9.
Balrcla zal pngav'e4 Wwarna, Frosd poda nakanan dm mimtman
Mughni Sejaltera, Bandung.
Salfun, Agus, 2007
Menjaga Kebersihan dsn kesehotan Jembar. Bandung.
Hubungan Pengetahuan dsn Sikap dengan Tindakan Hygiene Penjual
makanan Jajanan di Lingkungan Sekolah Dasar Kaamatan Baturaja Timur
Kabupaten Ogan Komering UIU Tahun 2013
A.
Gani, SPd SKM.
S.
Kep. M. Kes
Makanan yang bermutu afiinya makanan yang memenuhi syarat gizi,
keamanan dan kesehatan. makanan jajanan yanag dihasilkan selain memilki cita
rasa yang dapat diterima murid, juga harus memenuhi syarat gizi, keamanan dan
kesehatan, sehingga rnakanan ja.fanan yang diproduksi benar-benar aman dan
sehat untuk dikonsumsi oleh sekolah dasar sebagai konsurnen. Hygiene Penjual
makanan adalah suatu upaya kesehatan per{ual dengan cara memelihara dan
melindungi kebersihan individu, rnisalnya mencuci tangan untuk kebersihan
tangan, mencuci piring untuk melindungi kebersihan piring, membuang bagian
makanan yang rusak untuk melindungi keutuhan makanan secara keseluruhan.
Penelitian ini hrtujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan
sikap dengan tindakan hygiene penjual rnakanan jajanan di lingkungan sekolah
Dasar Kecamatan Baturaja Timur Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2013.
Penelitian ini menggunakan pengambilan sampel secara kelompok atau gugus
(Cluster sampling). Besar sampel penelitian ini adalah 51 penjual makanan
jajanan di 6 Sekolah Dasar Kecamatan Baturaja Timur. Penelitian ini di lakukan
pada bulan Mei-Juli 2013.
Hasil penelitian didapatkan ada hubungan yang signifikan antara
pengetahuan dengan tindakan hygiene penjual makanan jajanan di lingkungan
Sekolah Dasar Kecamatan Baturaja Timur Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun
2013 dengan p.value 0,00: dan tidak ada hubungan yang signifikan antara sikap
dengan tindakan hygiene penjual makanan jajanan di Lingkungan Sekolah Dasar
Kecarnatan Baturaja Timur Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2013 dengan
p.value 0,13.
Disarankan Petugas Kesehatan bekerja sama dengan pihak sekolah agar
secara bertahap dan aktif dalam memberikan informasi tentang hygiene makanan
dengan penjual makanan jajanan di lingkungan sekolah dasar.
Kota Kovrci : Pengetaltam, sikap hyrytene penjual maksnan
1.
Latar Belakang Masalah
Pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010 adalah
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang agff terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang
Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan
optimal.
sumber
daya
manusia. Salah satu factor yang mempengaruhi kualitas manusia adalah
tingkat kesehatan seseorang yang dipengaruhi oleh keadaan gizi
@epkes RI, 1999).
Anak sekolah merupakan generasi penerus dan modal pembangunan.
Oleh karena itu, tingkat kesehatannya perlu dibina dan ditingkatkan. Salah
satu upaya kesehatan tersebut adalah perbaikan gizi terutama diusia sekolah
dasar
7
-12 tahun.
Gizi yang baik akan menghasilkan Sumber Daya Manusia
yang berkualitas yaitu sehat, cerdas dan memiliki fisik yang tangguh serta
produktif. Jadi, perbaikan gizi anak sekolah dasar khususnya merupakan
langkah strategis karena dampaknya secara langsung berkaitan dengan
pencapaian Sumber Daya Manusia berkualitas (Depkes R[,
20Aq.
Menurut Rachmawati (2006) ternyata makanan jajanan masih
beresiko terhadap kesehatan karena penangannannya seiring tidak hygenis
yang memungkinkan qak3nan jajanan terkontaminasi oleh mikroba beracun.
Banyak jajanan yang tidak memenuhi syarat keamanan pangan
sehingga membahayakan kesehatan jutaan anak Sekolah Dasar. Namun
demikian kehadiran pedagang makanan jajanan anak sekolah hendaknya tidak
dilarang, karena hal ini juga berperan dalam menompang perekonomian
terutama
d i sektor
informal
:
Dari Penelitian Balai Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan
Depkes RI tahun 2004, dinyatakan sebagian besar (93%) anak sekolah dasar
tidak sempat makan pagi, baik dikota maupun di desa. Kondisi ini disebabkan
oleh beberapa hal anatara lain terbatasnya waktu yang tersedia di pagi hari,
orang tua yang tidak sempat menyediakan makanan ataupun anak yang tidak
berselera untuk makan pagi. Makanan jajanan menjadi populer karena
keberadaannya yang sangat membantu masyarakat. Harga makanan jajanan
yang relative murah, mudah di dapat dan banyak ragamnya juga dirasa sangat
membantu bagi orang tua murid.
BPOM kota Palembang mengadakan inspeksi mendadak ke sekolah
tempat banyak pedagang menjajakan makanan yang membahayakan. Menurut
Indriati Tubagus Kepala BPOM Kota Palembang dari hasil sidak yang telah di
lakukan sejak beberapa bulan lalu kebanyakan jajanan sekolah mengandung
zat pewarna rodamin yang biasa digunakan untuk pakaian dan mengandung
formalin. dari Hasil Pengawasan yang di lakukan oleh BPOM makanan yang
di
anggap mengandung racun berbahaya diantarunya makanan arum manis,
pempek isi tahu, cup ice krim berwarna pink, serta nugget yang telah di
tumbuhi oleh jamur.
Pihak sekolah (99%) terlibat secara aktif melalui unit kesehatan
sekolah dengan menginventarisasi para pedagang jajanan yang berjualan
disekitar sekolah serta turut rnengawasi dan membina para pedagang makanan
jajanan tersebut supaya menjaga mutu, keamanan dan
kebersihan
dagangannya.
Bentuk kewa'spadaan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ogan
Komering Ulu, terhadap kandungan zat berbahaya yang terdapat pada
makanan dan minuman olahan yang dijual bebas di Bumi Sebimbing
Sekundang, Badan Ketahanan Pangan (BKP) setempat, melakukan
pengambilan sampel makanan dan minuman yang beredar di sekitar sekolahsekolah untuk
diuji kandungannya. Tujuan suatu penyelenggaruan
makanan
jajanan adalah untuk mewujudkan tersedianya makanan yang bermutu dengan
pelayanan yang layak.
Kepala BKP OKU, Joni Amran melalui Kabid Konsumsi dan
Keamanan Pangan, Desilawati Dewi Kencana mengatakan, Sampel yang kita
t-
,
-
ambil terhadap makanan yang warnanya mencolok dan
diindikasi
menggunakan bahan bukan untuk makanan.
Berdasarkan Laporan yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten
Ogan Komering UIu, Dari kegiatan survey bahan makanan berbahaya pada
jajanan anak Sekolah Dasar di Kabupaten OKU menjelaskan bahwa terdapat
makanan yang menggunakan pemanis yang berlebihan.
Sehingga kami memberikan Penyuluhan kepada Penjual
di
sekolah
Dasar pada 12 November 2012. Makanan yang bermutu artinya makanan yang
memenuhi syarat gtzi, keamanan dan kesehatan. makanan jajanan yanag
dihasilkan selain memilki cita rasa yang dapat diterima murid, juga harus
memenuhi syarat gizi, keamanan dan kesehatan, sehingga makanan jajanan
yang diproduksi benar-benar irman dan sehat untuk dikonsumsi oleh sekolah
dasar sebagai konsumen.
Terdapat Pengamatan Penulis, Makanan jajanan
di
Sekolah dasar
Kecamatan Baturaja Timur Ogan Komering Ulu Pada Sekolah SD N 2, SD N
3, SD N
I ( Kelurahan
kemalarEa
), SD N 17 (Kelurahan Sukaraya ), SD N
( Kelurahan Sukajadi ) terdapat 5l penjual makanan dan harga
makanan jajanan relative murah dari harga Rp.500,00 sampai Rp.2000,00.
18, SD
N
19
Jenis makanannya seperti-sosis, bakso, somay, telavan, martabak telor, pisang
coklat, kemplang, onde-onde, sate, nasi kucing otak-otalS batagor dan
pempek panggang. Selain makanan lajanan Pengamatan Penulis di lingkungan
penjual makanan jajanan tersebut terdapat sampah dan genangan air.
Berdasarkan uraian diatas Penulis berminat untuk melakukan
Penelitian "Hubungan Pengetahuan dan Sikap dengan Tindakan Hygiene
Penjual makanan .fajanan di Lingkungan Sekolah Dasar Kecamatan Baturaja
Timur Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2A13"
.
2. Rumusan Masalah
Belum diketahuinya Hubungan Pengetahuan dan Sikap
dengan
Tindakan Hygiene Penjual makanan jajanan di Lingkungan Sekolah Dasar
Kecamatan Baturaja Timur Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2A1,3.
3. Pertanyaan Penelitian
Bagaimana Hubungan Pengetahuan dan sikap dengan Tindakan hygiene
penjual rnakanan jaiamn di Lingkungan Sekolah Dasar Kecamatan Baturaja
Timur Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2A13.
4. Tujuan penelitan
a.
Tujuan Umum
Diketahuinya Hubungan Pengetahuan dan sikap dengan Tindakan hygiene
penjual
makanan jajanan
di
Lingkungan Sekolah Dasar Kecamatan
Baturaja Timur Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2013.
b. Tujuan Khusus
1. Diketahuinya distribusi frekuensi pengetahuan, sikap dan tindakan
hygiene
penjual
makanan jajanan
di
lingkungan Sekolah Dasar
Kecamatan Baturaja Timur Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun
2013.
2. Diketahuinya hubungan pengetahuan dengan tindakan hygiene penjual
makanan jajanap
di lingkungan Sekolah Dasar
Kecamatan Baturaja
Timur Kabupaten Sgun Komering Ulu Tahun 2013.
3. Diketahuinya hubungan sikap dengan tindakan hygiene penjual
makanan jajanan
di lingkungan Sekolah Dasar
Kecamatan Baturaja
Timur Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2013.
5. Manfaat
Penelitian
.
a. Bagi instansi Sekolah Dasar
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk Pihak
Sekolah Dasar Kecamatan Baturaja Timur Ogan Komering
Ulu
agar dapat
mempertimbangkan untuk memperbaiki pengelolahan penjual makanan
jajanan.
b. Bagi peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan
rnemberikan informasi kepada mahasiswa dalarn pemberian materi
kepemwatan khususnya mata kuliah mikrobiologi dan parasitologi Dasar.
6.
Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian dilakukan pada Bulan hdei-Juli 2013
di
Sekolah Dasar
Kecamatan Baturaja Timur Ogan Komering Ulu, variabel yang diteliti adalah
pengetahuan dan sikap dengan tindakan hyglene
penjual makanan jajan di
Lingkungan Sekolatr Dasar Kecamatan Baturaja Timur Kabupaten Ogan
Komering Ulu Tahun 2013.
7. Konsep llygrene
b. Menutup luka (Pada luka terbuka/ bisul atau luka lainnya).
c.
Dalam Pemilihan bahan makanan, Penyimpanan bahan makanan,
Pengelolatran makanan, Penyimpanan makanan, Pengangkutan
makanan, dan Penyajian makanan dengan baik.
d. Memakai celeqgk dan tutup kepala.
e. Mencuci tangan setiap
kali hendak menangani makanan
f. Menjamah makanan hams memakai alat/ perlengkaparn atau dengan
alas tangan, makanan disajikan dalam piring atau wadah dengan
keadaan tertutup.
g. Mencuci peralatran malranan dengan menggunakan air bersih dan
detergen.
h. Membuang sampah pada tempatnya.
i. Tidak sambil merokolg menggaruk
Hidung,Mulut atau sebagainya)
j.
anggota badan (Telinga
.
Tidak batuk atau bersin di hadapkan makanan jajanan yang disajikan.
b. Prinsip dalam hygiene makanan.
l.Pemilihan Bahan makanan dapat dibedakan menjadi 2 yaitu
:
a) Pemilihan Jenis Makanan yang akan dikonsumsi, Pemilihan
biasanya masih berhubungan dengan selera,
h-gq
dan factor psikososial, spiritual atau keluarga
.
ini
kondisi pasar,
b) Pemilihan kualitas makanan, Secara umum dan tunm m€nurun
maryrratm tehh mengstahui cara mmilih bahan makanm-
L
kryimmmbehnnmakmmt
bivuiat
15 Hssil Penelitian"
Tabel 5"1
Distribusi Frekuensi dan Persentase Peqgstahuan Penjual Makanan
IajanartDi Lingkungan Sekolah Dasar Kecamatan Baturaja Timur
Kabupaten Ogan Komering UIu Tahun 2013
tsaik
Kurang Baik
5.1 dapat diketahui batrwa respnden yang
yang
berpengetahuan baik sebanyak 30 responden (58,8%) dan
tserdasarkan Tabel
hrpengstahuan kurang b&ik rebanyak
.r. -.r"'t
',.,-"f(
" , rl'
'!
2l
-
\
rosponden (41,2%)-
t
t8
!
u
.t
1
;
Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi dan Persentase Sikap Penjual Makanan Jajanan Di
Lingkungan Sekolah Dasar Kecamatan Baturqia Tirnur Kabupaten Ogan
Komering Ulu Tatrun 2013
No
Sikap
Frekuensi
Perrentase (%)
t
Baik
2E
54,9
2
Buruk
23
45,1
51
100
JUMLAH
Berdasarkan Tabel 5.2 dapat diketahui batrwa responden yang
bersikap baik sebanyak 28 responden (54,9/o) dan yang bersikap buruk
sebanyak 23 responden
(45,1W.
Tabel 5.3
Dis{ribusi Frekuensi dan Persentase Tindakan Penjual Makanan Jajanan
Di Lingkungan Sekoldr Dasar Kecamatan Baturaja Timur Kabupaten
Ogan Komering UIU Tahun 2013
No
Tiadakan
Freknensi
Persenfase (%)
1
Baik,
28
54,9
2
Buruk
23
45,1
51
100
rUMLAt{
Berdasarkan Tabel 5.3 dapat diketahui bahwa responden yang
Tindakannya
baik sebanyak 28 responden (54,9%) dan yang
Tindakannya bqfok setanyak 23 responden (45,17o).
20
Tabel 5.5
Hubungan Sikap dengan Tindakan Hygiene Penjual makanan jajanan di
Lingkungan Sekolah Dasar Kecamatan Baturaja Timur Kabupaten Ogan
Komering Ulu Tahun 2Al3
Tindakan Hygiene
p.value
Pada Penjual Makanau Jajanan
Sikap
Buruk
Baik
Jumlah
n
a/a
n
Yo
n
Ya
Baik
l8
64,3
l0
35,7
28
I00
Buruk
9
39,1
t4
60,9
23
100
Total
27
52,9
24
47,1
51
100
0,13
Berdasarkan Tabel 5.5 dapat diketahui hubungan sikap dengan
tindakan hygiene penjual makananjajanan di peroleh 18
dai28
responden
(64,3W yang bersikap baik dengan tindakan hygiene pada penjual
makanan jajanan. sedangkan sikap buruk dengan tindakan hygiene penjual
dari 23 responden Qg,l%).
Berdasarkan Hasi Uji Stotistik didapat p.value 0,13 artinya tidak
makanan jajanan di peroleh 9
ada
hubungan yang bermakna antara sikap dengan tindakan hygiene penjual
makanan jajanan di Lingkungan Sekolah Dasar Kecamatan Baturaja Timur
Kabupaten Ogan Konilering Ulu Tahun 2013.
19
Tabel 5.4
Hubungan Peagetahr:an dengan Tindakan Hygiene Penjual makanan
jajanan di Lingkungan Sekslah Dasar Kecamatan BaturajaTimur
Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2013
Tindakan Hygiene
p.value
Pada Penjual Makaran Jajanan
Pengetahuan
Baik
Buruk
Jumlah
n
a/a
n
a/a
n
%
2t
?0,0
9
30,0
30
100
Kurang Baik
5
28,6
t5
71,4
2l
100
Total
z7
52,9
24
47,1
5I
100
Baik
0,00
Berdasarkan Tabel 5.4 dapat diketahui hubungan pengetahuan
dengan tindakan hygiene per$ual makanan jajanan
di proleh 21 dari
30
responden (70,0yo) yang berpengetahuan baik dengan tindalan hygiene
pada pepjual makanan jajanan, sedangkan pengetahuan kurang baft
deagan tindakan hygiene penjual makanan
j{anan di peroleh 6 dari 2l
responden (28,{ 7o}.
Berdasarkan Hasil
hubungan yang
Uii Statistik didapat p.value 0,00 artinya
@kna
peqiual makanan jajanan
ada
antara pengetahuan dengan tindakan hygene
di
Lingkungan Sekolah Dasar Kecamatan
Bafirmja Timur Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2013"
E
I
2t
a-
a
a
a
{
I
16. Pembahasan.
A. Hubungan
Pengstahuan dengan Tindakan Hygiene Penjual makanan jafarmn
di Lingkungan
Sekolah Dasar Kecamatan Baturaja Timur Kabupaten Ogan
Komering UIU Tahun 2gl3
Berdasarkan analisa univariat dapat dilihat bahwa responden
berpengetahuan baik sebanyak
kurang baik sebanyak
30
2l {41,2W
(58,8 7") responden dan berpengetatruan
responden. Hasil analisa bivariat dengan
uii
statistik diperoleh p-valrc 0,00 arttnya ada hubungan yang berrnakna antata
pengetahuan dengan tindakan hygiene penjual makanan jajanan di
Lingkungan Sekolah Dasar Kecarnatan Baturaja Timur Kabupaten Ogan
Komering Ulu Tahun
24fi.
Hasil Penelitian
ini
sesuai dengan pnelitian Rogers
(
1974)
dikatakan bahwa sernakin rendah tingkat pengetahuan s€seorang maka
sfinakin rendah prrla Tindakan sessoftmg terhadap kesehatan dan sebalikr,tya.
Apabila penerimaan tindakan banr atau adopsi perilaku rnelalui proses seperti
dimana didaizri oleh pef,getahuan, kesadaran dan sikap yang positif maka
tindakan tersebut akan bersifat langgeng Qory lasting). sebaliknya apabila
tindakan tersebut tidak didasari oleh pengetahuan dan kesadaran maka tidak
akan berlangsung lama.
Berdasarkan arutistr peneliti bah:ra hubungan antara pengetahuan dan
tindakan itu sangat emt" Pengetahuan merupakan Hasil
"tahu"
dan Kesadaran
seseorang terhadap apa yang akan dilakukan. Terdapat pada penelitian
ini
penjual yang berpengetahuan baik dengan tindakannya baik sebanyak 2l
responden {?0,0Yo), sedangkan penjual berpengetahuan kumng baik dengan
tindakan buruk sebanyak 15 responden Ql,4Yo). dengan p"value 0,00 artinya
ada hubungan y&ng
krmakna antara pengetdluan dengan tindakan hygiene
penjual makanan jajanan di Lingkungan Sekolah Dasar Kecamatan Baturaja
Timur Kabupafen Ogan Komering UIu Tahun 2013" Sehingga hasil pnelitian
ini
sesuai dengan penelitian Rogers (1974) dikatakan bahwa semakin rendatr
t
22
ta
a
I
tingkat pengetahuail seseorang maka semakin rendah pula Tindakan seseorang
terhadap kesehatan dan sebaliknya.
B.
Hubungan Sikap dengan Tindakan Hygiene Penjual makanan jajanan di
Lingkungan Sekolah Dasar Kecamatan Baturaja Timur Kabupaten Ogan
Komering Ulu Tahun 2013
Analisa Univariat dapat dilihat bahwa responden sikap baik sebesar 28
(54,9
W
dan responden sikap buruk sebesar 23 (45,1W. Hasil Analisa
Bivariat dengan uji statistik diperoleh p.value 0,13 artinya tidak ada hubungan
yang bermakna antara sikap dengan tindakan hygiene penjual makanan
jajanan di Lingkungan Sekolah Dasar Kecamatan Baturaja Timur Kabupaten
Ogan Komering Ulu Tahun 2013.
Hasil penelitian ini Tidak sejalan dengan teori Allport (1954)
dalam Notoatmodjo Q0AT yang menjelaskan bahwa sikap itu mempunyai 3
komponen pokolq yaitu kepercayaan (keyakinan), ide dan konsep terhadap
suatu objek, kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu objek dan
kecendrungan untuk
bertindak (*end to behave).
Sedangkan Dalam
Notoadmodjo (2005) sikap dalam akan dicerminkan dalam bentuk tindakan,
namun tidak dapat dikatakan bahwa suatu sikap dan tindakan yang memiliki
hubungan yang sistematis, atau dengan kata lain bahwa suatu sikap belum
tentu terwujud dalam suatu tindakan
Berdasarkan
.
fr*irir peneliti bahwa hubungan antara sikap dan
tindakan tidak selalu dapat terwujud menjadi sebuah bentuk tindakan, karena
sikap merupakan kesiapan manusia untuk bertindak dengan p.value 0,1i
artinya tidak ada hubungan yang bermakna antara sikap dengan tindakan
hygiene penjual makanan jajanan di Lingkungan Sekolah Dasar Kecamatan
Baturaja Timur Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2A13. Jika seseoftmg
mempunyai sikap yang
pengetahuan yang
baik biasanya diawali dengan
terbentuknya
baik. Ada pun seseorang yang bersikap kurang baik
mempunyai faktor yang menghambat seperti waktu, kesiapan, fasilitast
pengetahuan, dan kesadaran individu. maka akan terjadi perbedaan antara
sikap dengan tindakan terutama pada kesadaran induvidu yang masih kurang.
I
23
'f
a
lG
a'
.a
17.
Kcsiupulan
Bedasarkan hasil penelitian hubungan pengetahuan dan sikap
dengan tindakan hygiene peqiual makanan jajanan
di Lingkungan
Sekolah
Dasar Kecamatan Baturaja Tirnur Kabupten Ogan Komering UIU Tahun 2013
Pada bulan Mei
-
Jrili 2013 dapat disimpulkan sebagpi hrikut :
1. Ada Hubungan
yang bemalura antara Pengetahuan dengan Tindakan
Hygiene Per$ual makanan jajanan
di Lingkungan Sekolah Dasar
Kecamatan Baturaja Timur Kabupaten Ogan Komering UIU Tahun 2013.
2.
Tidak Ada Hubungan yang bermakna antam Sikap dengau Tindatmn
Hygiene Per{ual urakanan ja.ianan di Linglamgan Sekolah Dasar
Kecamatan Baturaja Timur Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2013.
18. Samn
l.
Hendalarya Dinas Kese,hatan melalui puskesmas terdekat hkerja sama
den$n Pihak Sekolah agar secara bertahap dan aktlif serta giat dalam
menrberikan informasi , tentang hygre,ne makanan terhadap penjual
makanan,Jajanan di Sekolah
hsar"
a
24
:
DAFTARPUSTAKA
Depkes RI. 2004'
Hygiene Sonitasi Makanon Dor Mfunnon Buku Pedoman Alademi
Pemilik l{eselstan.@iakses :www.DeokesRl.com. 3 I IUaret 2013)
Entjang Indan 1981.
Ilmu kesehatan Masyara*at. Alumni. Bandung.
HidayalA. Azh AJimul.2007 .
Metode Perclition ilon TeloikAnalisa Dara Salemba Medika. Jal€rt&
Idanto. K 2007.
GU
dan
a
Notoatmodj
q
polo hi&tp sehat. CY yrama Widya Bandung.
Soekidjo. 2002.
Iulenfulogi Perclitian lksehdot Rineka Cipta- Jakarho, Soekidjo.2007.
,
Promosi Kesehotor dan ilmu
'
Perilaht
Rineka Cipta , Jakarta"
Rel,2013.
Kenyamanan t{osyorakat Hous
Notor
Satu, Biro Humas Dan Protokol
Sumsel: Palembang
@iakses Www.Hu{rgsorotokol.Sumselomv.Go.Id. 3 April 2013).
Restnna,
llefr,2M,
Pola nolan dot keseimbotgan Gizi. PT.Puri Pustika, Batrdung.
Retto,2012.
Jajorwt di Selrolch Dijdikan Sanpel Pensujian, Tribunsumsel
@iakses www.srlmselltribunnews.com. 6 April 2013).
: Baturaja
Rosdianan Ann4 2fi)9.
Balrcla zal pngav'e4 Wwarna, Frosd poda nakanan dm mimtman
Mughni Sejaltera, Bandung.
Salfun, Agus, 2007
Menjaga Kebersihan dsn kesehotan Jembar. Bandung.