270086788 Proposal Keamanan Komputer sidik jari biometrik 1329041078

PROPOSAL
KEAMANAN KOMPUTER
(ANALISIS ALGORITMA SISTEM KEAMANAN KOMPUTER
MENGGUNAKAN SIDIK JARI DENGAN METODE BIOMETRIK)

OLEH :
KELOMPOK 4
IAN DWI PUTERA

1329041078

MUH. RASYID

1329042013

AWALUDDIN

1329041088

ST. HUSNA ISNAENI HL


1329040064

PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2015

ABSTRAK
Salah satu sistem keamanan komputer yang sedang menjadi kebutuhan
masyarakat adalah sistem keamanan komputer dengan menggunakan sidik jari. Sidik
jari memiliki suatu orientasi dan struktur periodik berupa komposisi dari garis-garis
gelap dari kulit yang naik (ridges) dan garis-garis terang dari kulit yang turun
(furrows) yang berliku-liku membentuk suatu pola yang berbeda-beda. Walaupun
garis-garis alur tangan terbentuk berbeda-beda, tetapi sifat-sifat khusus dari sidik jari
yang disebut dengan minutiae adalah unik untuk setiap individu.Teknologi ini dapat
dibilang cukup untuk melindungi informasi yang penting, karena setiap manusia
memiliki sidik jari yang berbeda-beda / unik.Penggunaan identifikasi seseorang
menggunakan sidik jari pada fingerprint reading, retina mata pada retina scan, dan
lainnya tidak lain adalah untuk menjaga keamanan suatu tempat atau benda.

Penggunaan anggota tubuh sebagai input untuk identifikasi seseorang dalam
keamanan disebut penggunaan sistem biometric. Keluaran dari sistem pencitraan
sidik jari adalah berupa sebuah image. Image ini tidak langsung digunakan sebagai
kunci, namun dikonversi dulu menjadi sebuah graf berbobot yang masingmasingnode-nya memiliki “berat” masing-masing. “Berat” inilah yang menurut
rancangan pada penelitian ini, digunakan sebagai kunci untuk enkripsi dan dekripsi.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Informasi sekarang ini merupakan suatu kebutuhan bagi masyarakat luas. Hal
ini secara langsung dapat dilihat dari perilaku masyarakat yang selalu butuh akan
informasi yang direalisasikan melalui berbagai hal seperti berlangganan koran,
majalah, dan lain-lain. Dengan mudah masyarakat mendapatkan informasi karena
informasi berkembang dengan sangat pesat mengikuti perkembangan dunia. Sama
halnya dengan teknologi, informasi berkembang seraya mengikuti perkembangan
teknologi. Perkembangan informasi membuat informasi itu menjadi hal yang sangat
penting dan membutuhkan keamanan untuk melindungi informasi.
Dalam perkembangannya bukan hanya informasi yang menjadi penting, tetapi
perkembangan teknologi pun menjadi hal yang sangat penting khususnya teknologi
keamanan komputer. Sebagai contoh, sekarang ini manusia berlomba-lomba

membangun sebuah sistem untuk melindungi informasi yang mereka miliki dari
ancaman virus ataupun orang lain yang berusaha untuk mengambil, memanipulasi
ataupun hanya untuk sekedar merusak informasi itu.
Perkembangan teknologi keamanan komputer yang menjadi kuncinya sudah
marak diperbincangkan, bahkan teknologi keamanan komputer dapat menjadi suatu
peluang usaha bagi programmer yang dapat menciptakan suatu sistem untuk
memproteksi suatu data atau informasi dari ancaman virus atau orang lain seperti
membuat anti virus maupun suatu proteksi yang ditanamkan di suatu perangkat yang
dapat menyimpan informasi seperti notebook dan PC. Salah satu sistem keamanan
komputer yang sedang menjadi kebutuhan masyarakat adalah sistem keamanan
komputer dengan menggunakan sidik jari. Teknologi ini dapat dibilang cukup untuk
melindungi informasi yang penting, karena setiap manusia memiliki sidik jari yang
berbeda-beda / unik.

1.2. RUMUSAN MASALAH
Dalam metpen ini membahas sebatas perkembangan teknologi sidik jari
sebagai alat untuk melindungi atau memproteksi data dan informasi serta metode dan
algoritma sistem yang ada dalam teknologi sidik jari yang menggunakan
metode biometrics.


1.3. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa metode yang digunakan
dalam sistem keamanan yang menggunakan sidik jari serta memberikan solusi dalam
memilih alat untuk melindungi dan memproteksi data dan informasi penting
dan Mengenalkan keamanan database dengan teknologi biometrik sebagai pengganti
password.
1.4. METODE PENULISAN
Metode penulisan yang digunakan oleh penulis adalah dengan mencari studi
literatur dengan mengambil dan menyimpulkan data-data yang diperlukan.
Studi literatur dalam hal ini ialah mencari bahan-bahan penulisan dari buku – buku
dan majalah – majalah mengenai sistem keamanan komputer dan sumber lainnya,
untuk melengkapi bahan yang berhubungan dengan penulisan ilmiah ini.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 ANALISIS
analisa atau analisis adalah
sebuah bahasa guna

meneliti


kajian

struktur

yang

bahasa

dilaksanakan

tersebut

terhadap

secara

mendalam.

Sedangkan pada kegiatan laboratorium, kata analisa atau analisis dapat juga berarti

kegiatan yang dilakukan di laboratorium untuk memeriksa kandungan suatu zat
dalam

cuplikan.

Namun,

dalam

perkembangannya,

penggunaan

kata analisa atau analisis mendapat sorotan dari kalangan akademisis, terutama
kalangan ahli bahasa. Penggunaan yang seharusnya adalah kata analisis.
hal ini dikarenakan kata analisis merupakan kata serapan dari bahasa asing
(inggris) yaitu analisys. Dari akhiran -isys bila diserap ke dalam bahasa Indonesia
menjadi -isis. Jadi sudah seharusnya bagi kita untuk meluruskan penggunaan setiap
bahasa agar tercipta praktik kebahasaan yang baik dan benar demi tatanan bangsa
Indoesia yang semakin baik.


2.2 ALGORITMA
Algoritma adalah Sistim kerja komputer memiliki brainware, hardware, dan
software. Tanpa salah satu dari ketiga sistim tersebut, komputer tidak akan berguna.
Kita akan lebih fokus pada softwarekomputer. Software terbangun atas susunan
program (silahkan baca mengenai pengertian program) dan syntax (cara
penulisan/pembuatan

program).

Untuk

menyusun

program

atau

syntax,


diperlukannya langkah-langkah yang sistematis dan logis untuk dapat menyelesaikan
masalah atau tujuan dalam proses pembuatan suatu software. Maka,Algoritma
berperan penting dalam penyusunan program atau syntax tersebut.
Pengertian Algoritma adalah susunan yang logis dan sistematis untuk
memecahkan suatu masalah atau untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam dunia
komputer, Algoritma sangat berperan penting dalam pembangunan suatu software.
Dalam dunia sehari-hari, mungkin tanpa kita sadari Algoritma telah masuk dalam
kehidupan kita.

2.3 SISTEM
adalah

suatu

kesatuan

yang

terdiri komponen atau elemen yang


dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk
mencapai suatu tujuan. Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu
set entitas yang berinteraksi, di mana suatu model matematika seringkali bisa
dibuat.
Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan
yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak, contoh umum
misalnya seperti negara. Negara merupakan suatu kumpulan dari beberapa elemen
kesatuan lain seperti provinsi yang saling berhubungan sehingga membentuk suatu
negara dimana yang berperan sebagai penggeraknya yaitu rakyat yang berada
dinegara tersebut.
Kata "sistem" banyak sekali digunakan dalam percakapan sehari-hari, dalam
forum diskusi maupun dokumen ilmiah. Kata ini digunakan untuk banyak hal, dan
pada banyak bidang pula, sehingga maknanya menjadi beragam. Dalam pengertian
yang paling umum, sebuah sistem adalah sekumpulan benda yang memiliki
hubungan di antara mereka.

2.4 KEAMANAN KOMPUTER
Keamanan komputer atau dalam Bahasa Inggris computer security atau dikenal
juga dengan sebutan cybersecurity atau IT security adalah keamanan infromasi yang
diaplikasikan kepada komputer dan jaringannya. Computer security atau keamanan

komputer bertujuan membantu user agar dapat mencegah penipuan atau mendeteksi
adanya usaha penipuan di sebuah sistem yang berbasis informasi. Informasinya sendiri
memiliki arti non fisik.
Keamanan komputer adalah suatu cabang teknologi yang dikenal dengan
nama keamanan

informasi yang

diterapkan

pada komputer.

Sasaran

keamanan

komputer antara lain adalah sebagai perlindungan informasi terhadap pencurian atau
korupsi,

atau


pemeliharaan

ketersediaan,

seperti

dijabarkan

dalam

kebijakan

keamanan.
Sistem keamanan komputer merupakan sebuah upaya yang dilakukan untuk
mengamankan kinerja dan proses komputer. Penerapan computer security dalam
kehidupan sehari-hari berguna sebagai penjaga sumber daya sistem agar tidak
digunakan, modifikasi, interupsi, dan diganggu oleh orang yang tidak berwenang.

Keamanan komputer memberikan persyaratan terhadap komputer yang berbeda
dari kebanyakan persyaratan sistem karena sering kali berbentuk pembatasan terhadap
apa yang tidak boleh dilakukan komputer. Ini membuat keamanan komputer menjadi
lebih

menantang

karena

sudah

cukup

sulit

untuk

membuat program

komputer melakukan segala apa yang sudah dirancang untuk dilakukan dengan benar.

2.5 SIDIK JARI
Sidik jari (bahasa Inggris: fingerprint) adalah hasil reproduksi tapak jari baik yang
sengaja diambil, dicapkan dengan tinta, maupun bekas yang ditinggalkan pada benda
karena pernah tersentuh kulit telapak tangan atau kaki. Kulit telapak adalah kulit pada
bagian telapak tangan mulai dari pangkal pergelangan sampai kesemua ujung jari, dan
kulit bagian dari telapak kaki mulai dari tumit sampai ke ujung jari yang mana pada
daerah tersebut terdapat garis halus menonjol yang keluar satu sama lain yang
dipisahkan oleh celah atau alur yang membentuk struktur tertentu.
2.6 METODE
Metode berasal dari Bahasa Yunani methodos yang berarti cara atau jalan yang
ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka, metode menyangkut masalah cara
kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan.
Fungsi metode berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan, atau bagaimana cara
melakukan atau membuat sesuatu.
Metode dapat mengacu kepada beberapa hal berikut:


Metode ilmiah, langkah-langkah yang ditempuh untuk memperoleh hasil ilmiah.



Metode (ilmu komputer), suatu bagian kode yang digunakan untuk melakukan
suatu tugas.



Metode (musik), semacam buku teks untuk membantu murid belajar memainkan
alat musik.



Metode Mengajar, merupakan cara yang dilakukan oleh seorang pendidik atau
seorang guru kepada naradidik pada saat mengajar.

2.7 BIOMETRIK
Definisi biometriks adalah suatu teknologi kemanan yang menggunakan
bagian tubuh sebagai identitas. Dunia medis mengatakan bahwa ada berapa bagian
tubuh kita yang sangat unik. Artinya, tidak dimiliki oleh lebih dari satu individu.
Contohnya saja sidik jari atau retina mata. Tujuan utama dari penggunaan
sistem biometric adalah untuk menjaga keaslian keunikan kunci, karena hampir
tidak mungkin pembacaan input sidik jari atau retina orang yang berbeda
menghasilkan hasil pembacaan yang sama.
Di Walt Disney World biometric pengukuran diambil dari jari-jari tamu untuk
memastikan bahwa orang tiket digunakan oleh orang yang sama dari hari ke hari.
Biometrics mengacu pada metode untuk mengenali manusia unik didasarkan pada
satu atau lebih intrinsik ciri-ciri fisik atau perilaku. Dalam teknologi informasi,
khususnya, biometrik digunakan sebagai bentuk identitas dan manajemen akses
kontrol akses. Hal ini juga digunakan untuk mengidentifikasi individu-individu
dalam kelompok-kelompok yang berada di bawah pengawasan.

2.8. PENELITIAN RELEVAN
1. IMPLEMENTASI PERFORMANSI AUTENTIKASI SISTEM BIOMETRIK
SIDIK JARI, Penulis : Sri Heranurweni , B. Destyningtias , Titik Nurhayati. Pada
jurnal ini membahas tentang Sistem pengenalan identitas dengan teknologi
komputer ini menggunakan teknik identifikasi biometrik, hal itu dilakukan karena
cenderung memiliki tingkat akurasi yang tinggi dan mudah untuk diterapkan.
Didasarkan pada karakteristik alami manusia, yaitu karakteristik fisiologis dan
karakteristik perilaku seperti sidik jari, suara, telapak tangan, iris dan retina mata,
DNA (Deoxsiribo Nukleid Acid) dan tanda tangan. Dengan menggunakan teknik
identifikasi biometrik berbagai kelemahan yang ada pada sistem konvensional itu
dapat berkurang.

2. IDENTIFIKASI BIOMETRIK SIDIK JARI DENGAN MTODE FRAKTAL
(Fingerprint Biometric Identification with Approach of Method of Fractals). Penulis
: Santi, Rina Candra Noor. Pada penelitian ini untukmenghasilkan ciri-ciri sidik jari
digunakan metode pendekatan karakteristik fraktal. Pendekatan fraktaldipilih
didasari pada pertimbangan bahwa struktur garis-garis sidik jari bersifat alami dan
tidak teratur, danfraktal dikenal sebagai metode yang sangat cocok untuk keadaan
alami dan tidak teratur tersebut. Adapuntahapan dalam mengolah data sidik jari
pada penelitian ini adalah akuisisi citra, preprocessing, ekstraksiciri, dan
pencocokan. Akuisisi citra adalah tahap yang diawali dengan menangkap /
mengambil gambarsidik jari dengan menggunakan scanner. dengan menggunakan
metode fraktal (kode fraktal, dimensi fraktal dan derajatkekosongan).
Pencocokan adalah proses untuk identifikasi sidik jari. Sistem pengolahan citra
sidik jariyang telah dibuat untuk mendapatkan ekstraksi ciri ini telah dapat
menentukan hasil identifikasi sidik jaridengan menghasilkan tiga ciri fraktal yaitu
kode fraktal, dimensi fraktal dan derajat kekosongan.

BAB III METODE PENELITIAN
3.1 JENIS PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan yaitu Metode Penelitian dan Pengembangan (R&D)
Penelitian dan Pengembangan atau Research and Development (R&D) adalah strategi atau
metode penelitian yang cukup ampuh untuk memperbaiki praktek. Yang dimaksud dengan
Penelitian dan Pengembangan atau Research and Development (R&D) adalah rangkaian
proses atau langkah-langkah dalam rangka mengembangkan suatu produk baru atau
menyempurnakan produk yang telah ada agar dapat dipertanggung jawabkan. Produk
tersebut tidak selalu berbentuk benda atau perangkat keras (hardware), seperti buku, modul,
alat bantu pembelajaran di kelas atau di laboratorium, tetapi bisa juga perangkat
lunak (software), seperti program komputer untuk pengolahan data, pembelajaran di kelas,
perpustakaan atau laboratorium, ataupun model-model pendidikan, pembelajaran,
pelatihan,bimbingan, evaluasi, sistem manajemen, dan lain-lain.

3.2 DESKRIPTIF LOKASI PENELITIAN
Pada penelitian ini, lokasi yang penelitian yaitu pada kelas PTIK 06 2013. Kelas
ptik 06 2013 merupakan salah satu kelas yang yang memprogramkan mata
kuliah

keamanan

dilaksanakannya

computer
penelitian

yang

kemudian

mengenai

Sistem

menggunakan sidik jari menggunakan metode biometric.

3.3 BATASAN ISTILAH

2.1. 2 Karakteristik Biometrik

menjadi

tempat

Keamanan

untuk

Komputer



Biometrik dikatakan unik karena tidak ada setiap manusia nyang memiliki cirri
biometric yang sama ? sidik jari yang sama



Biometrik melekat disetiap manusia secara permanent sampai manisia itu mati



Biometrik dimiliki oleh setiap manusia / semua manusia

Gambar 1. fingerprint reader

Gambar 2. retina scanner

Penggunaan sistem biometric memungkinkan keunikan untuk menjaga
keamanan suatu tempat atau benda. Hal inilah yang menimbulkan gagasan untuk
menggabungkan sistem biometric dan salah satu algoritma kriptografi, yang dibahas
pada jurnal ini adalah algoritma kriptografi klasik.
Pengenalan biometric seseorang melalui beberapa tahap antara lain :


Data Collection (Pengambilan Data )



Signal Prosesing ( Pemrosesan sinyal gambar digital)



Matching (Pencocokan)



Dessicion (Pengambilan Keputusan)



Storage ( Penyimpanan)

2.1. 3 Pengambilan data cirri fisik ataupun Prilaku, pada tahapan ini diaambil
oleh sensor
1. Signal Prosesing

Pemrosesan sinyal yang diambil oleh sensor
2. Pencocokan

Proses pencocokan dari data yang diambil sensor dengan yang ada di database
3. Penyimpanan.

Penyimpanan data identitas yang diambil seebagai data seseorang untuk di
cocokan

Pada penelitian ini, pembahasan yang dilakukan dibatasi pada biometrika
sidik jari, sehingga perangkat keras yang digunakan adalah fingerprint reader,
metode yang digunakanpun sesuai dengan hasil pembacaan biometrika sidik jari.
2.1.4 Tabel : Beberapa ukuran karakteristik anatomi sidik jari
Ridge

Mempunyai ketegasan jarak ganda dari
permulaan ke-akhir, sebagai lebar ridges satu
dengan lainya

Evading Ends

dua ridge dengan arah berbeda berjalan sejajar
satu sama lain kurang dari 3mm.

Bifurcation

dua ridge dengan arah berbeda berjalan sejajar
satu sama lain kurang dari 3mm.

Hook

ridges merobek; satu ridges tidaklah lebih
panjang dibanding 3mm

Fork

Dua ridges dihubungkan oleh sepertiga ridges
tiddak lebih panjang dibanding 3mm

Dot

Bagian ridges adalah tidak lagi dibanding
ridges yang berdekatan

Eye

ridges merobek dan menggabungkan
lagi di dalam 3mm

Island

Ridges merobek dan tidak ber menggabung
lagi, kurang dari 3mm dan tidak lebih dari
6mm. Area yang terlampir adalah Ridge.

Enclosed Ridge

Ridges tidak lebih panjang dibanding
6mm antara dua ridges

Enclosed Loop

yang tidak mempola menentukan
pengulangan antar dua atau lebih ridges
paralel

Specialties

Rare ridge membentuk seperti tanda
tanya dan sangkutan pemotong

2.1.5 Parameter Tambahan
Penggunaan corak/roman atau minutia terbatas pada area kumpulan sensor
sebagai lawan keseluruhan sidik jari yang dikumpulkan oleh tinta dan menggulung.
Ini adalah lebih lanjut mengururangi kontak sensor. Tekanan yang ditingkatkan
hanya akan meratakan banyak ujungjari untuk menghubungi area sensor. Jadi
tekanan yang lebih sama dengan lebih menambah penyimpangan.
Area papillary ridge kadang-kadang dikenal sebagai patterm area. Masingmasing pola papillary ridge menghasilkan suatu bentuk pola area berbeda. Pusat
gambar jari

mencerminkan pola area, dikenal sebagai inti core point. Ini

mempertimbangkan rigrestasi gambar pada penggantian kerugian untuk perubahan
aspek yang disebabkan oleh users yang enggan memberikan gambar sebagai conto

Bagian ridges dalam dua paralel yang berbeda untuk mengepung pola area
itu disebut type lines. Mereka tidak mungkin melanjutkan dan dalam kaitan dengan
pembatasan beberapa sensor, mereka juga boleh nampak terbagi-bagi. Titik
awal pencabangan dua, atau lain corak anatomic pada penyimpangan dua bentuk
garis, itu disebut delta. pada umumnya itu ditempatkan secara langsung di depan
bentuk garis bifurcation.Sekarang lebih lanjut dengan membatasi dari delta sangat
menunjukan, banyaknya persimpangan ridge di dalam pola area

memberi

suatu ridge count.
Komputer Tomography dapat mendeteksi secara relatif ke poin-poin tersebut
di atas atau dengan bebas di dalam ruang x-y. Karakteristik anatomic mempunyai
suatu orientasi atau arah. Suatu analisa garis vektor perubahan arah garis ridge
dapat menghasilkan suatu rata-rata yang mencerminkan orientasi ini.
Jarak antara bentuk ridge dan corak anatomic memberi suatu panjang garis
vektor yang diproduksi dengan mengarahkan karakteristik anatomic itu. Ini adalah
dependent pada sensor yang meniru hasil dapat diulang tidak terikat pada tekanan
menyebar atau peleburan ridgelines
Orientasi Resultan dan garis vektor dapat dilapisi x-y untuk memberi suatu
template. Templates memproduksi dari corak anatomic tidak terikat pada pola dan
lengkungan/kebongkokan dapat salah seperti pola yang berbeda dapat mempunyai
karakteristik anatomic yang sama. Tidak ada dua sidik jari yang serupa karena pola
dan banyaknya karakteristik anatomic, tetapi karakteristik anatomic sendiri adalah
subset yang terlalu kecil untuk jadi patokan patokan.
Jari Ini adalah bagian tubuh yang penggunaannya sangat populer baik sebagai
ID maupun sebagai password. Sensor yang digunakan untuk men-scan sidik jari
sangat bervariasi. Ada sensor yang hanya dapat memeriksa satu sidik jari saja ada
yang dapat memeriksa lebih dari satu sidik jari.Luka pada sidik jari dapat
mengakibatkan sidik jari sulit dideteksi. Namun, bukan berarti tidak bisa. Selama
luka tersebut tidak terlalu dalam ada beberapa sensor yang masih dapat
mengenaliny
Prinsip

pemrosesan

pencitraan

sidik

jari

menggunakan fingerprint

reader tergolong rumit, namun sudah banyaknya perangkat keras yang digunakan

membuat constraint tersebut menjadi kabur. Prinsip-prinsip pencitraan tersebut
diantara lain adalah pattern based dan minutiae based.Pada pattern based
fingerprint recognition, pola sidik jari dikelompokkan menjadi 3, yaitu arch, loop
dan whorl. Sedangkan pada minutiae based juga terdapat 3 klasifikasi pola yaitu
ridge ending, bifurfication, dan dot(short ridge).

Gambar 3 klasifikasi pattern based

Gambar 4 klasifikasi minutiae based

Selain prinsip yang digunakan untuk klasifikasi pola di atas, terdapat juga
berbagai sistem sebagi sensor fingerprint. Sistem-sistem sensor fingertpint tersebut
antara lain optical, ultrasonic dan capacitance sensors.
Pada sensor optical, pencitraan sebuah sidik jari didasarkan pada pembacaan
sidik jari menggunakan “sinar terlihat”. Cara kerjanya bisa dianalogikan seperti
sebuah digital camera yang menangkap gambar melalui sensor. Namun sensor pada
sistem optical ini memiliki beberapa layer(tidak akan dibahas lebih lanjut).
Pada sensor ultrasonic, prinsip kerja yang digunakan sama seperti prinsip
kerja ultrasonography pada dunia kedokteran, menggunakan gelombang suara
frekuensi tinggi untuk pencitraan lapisan epidermal kulit.
Pada sensor capacitance, pencitraan sidik jari didasarkan pada kapasitansi
lapisan sidik jari. Lapisan dermal yang bersifat konduktif dan lapisan epidermal

yang bersifat non-konduktif memberikan perbedaan untuk dicitrakan pada sistem
sensor ini.
Pada penelitian ini ini permasalahan sistem tersebut tidak akan dibahas terlalu
dalam melihat pokok pembahasan dari penelitian ini adalah pembangkitkan kunci
dari sebuah sistem biometrika, yang dalam hal ini adalah sidik jari. Sistem sensor
yang digunakan tidak dispesifikkan, namun keluaran dari sistem biometrika
tersebut adalah berupa sebuah image seperti pada gambar 3. Gambar ini bisa
berbentuk format lain namun intinya adalah sebuah image yang merepresentasikan
sidik jari orang.

2.2. TEKNIK KRIPTOGRAFI
Kriptografi adalah ilmu menulis dalam kode rahasia dan merupakan seni kuno,
penggunaan didokumentasikan pertama kriptografi secara tertulis tanggal kembali ke
sekitar tahun 1900 SM ketika juru tulis Mesir digunakan non-standar hieroglif di
sebuah prasasti. Beberapa ahli berpendapat bahwa kriptografi muncul secara spontan
beberapa saat setelah tulisan ditemukan, dengan aplikasi mulai dari missives
diplomatik untuk masa perang rencana pertempuran. Hal ini tidak mengherankan,
bahwa bentuk-bentuk baru kriptografi terjadi segera setelah pengembangan luas
komunikasi komputer. Dalam data dan telekomunikasi, kriptografi diperlukan ketika
berkomunikasi

melalui

media

tidak

dipercaya,

yang

mencakup

hampir semua jaringan, terutama internet.
Dalam konteks komunikasi apapun aplikasi-untuk-aplikasi, ada beberapa syarat
keamanan tertentu, termasuk:


Otentikasi: Proses membuktikan identitas seseorang. (Bentuk-bentuk utama dari
host-to-host otentikasi di Internet saat ini adalah berdasarkan nama atau alamat
berbasis, yang keduanya terkenal lemah.)



Privasi / kerahasiaan: Memastikan bahwa tidak ada yang bisa membaca pesan
tersebut kecuali penerima yang dimaksud.



Integritas: Menjamin penerima bahwa pesan yang diterima belum diubah
dengan cara apapun dari aslinya.



Non-repudiation: Mekanisme untuk membuktikan bahwa pengirim benar-benar
dikirim pesan ini.

Kriptografi, kemudian, tidak hanya melindungi data dari pencurian atau
perubahan, tetapi juga dapat digunakan untuk otentikasi pengguna. Ada, secara
umum, tiga jenis skema kriptografi biasanya digunakan untuk mencapai tujuan
tersebut: kunci rahasia (atau simetris) kriptografi, kunci publik (atau asimetris)
kriptografi, dan fungsi hash, masing-masing yang dijelaskan di bawah. Dalam semua
kasus, awal data tidak terenkripsi disebut sebagai plaintext. Hal ini dienkripsi
ke ciphertext, yang pada gilirannya akan (biasanya) didekripsi menjadi plaintext yang
dapat digunakan.
2.2.1. ENKRIPSI
Proses utama dalam suatu algoritma kriptografi adalah enkripsi dan dekripsi.
Enkripsi merubah sebuah plaintext ke dalam bentuk ciphertext. Pada mode ECB
(Elekctronic Codebook), sebuah blok pada plaintext dienkripsi ke dalam sebuah blok
ciphertext dengan panjang blok yang sama.
2.2.2. DEKRIPSI
Dekripsi merupakan proses kebalikan dari proses enkripsi, merubah ciphertext
kembali ke dalam bentuk plaintext. Untuk menghilangkan padding yang diberikan
pada saat prpses enkripsi, dilakukan berdasarkan informasi jumlah padding yaitu
angka pada byte terakhir.
>> Dasar Matematis
Dasar matematis yang mendasari proses enkripsi dan deskripsi adalah relasi
antara dua himpunan yaitu yang berisi elemen plaintext dan yang berisi elemen
cipertext. Enkripsi dan dekripsi merupakan fungsi transformasi antara himpunanhimpunan tersebut. Apabila elemen-elemen plaintext dinotasikan dengan P,
elemen-elemen ciphertext dinotasikan dengan C, sedang untuk proses enkripsi

dinotasikan dengan E, dekripsi dengan notasi D, maka secara matematis proses
kriptografi dapat dinyatakan sebagai berikut :
Enkripsi : E(P)=C
Dekripsi : D(C)=P atau D(E(P))=P
Pada skema enkripsi konvensional atau kunci simetrik digunakan sebuah
kunci untuk melakukan proses enkripsi dan dekripsinya. Kunci tersebut
dinotasikan dengan K, sehingga proses kriptografinya adalah :
Enkripsi : EK(P)=C
Dekripsi : DK(C)=P atau DK(EK(P))=P
Sedangkan pada sistem asymmetric-key digunakan kunci umum (public
key) untuk enkripsi dan kunci pribadi (private key) untuk proses dekripsinya
sehingga kedua proses tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut :
Enkripsi : EPK(P)=C
Dekripsi : DSK(C)=P atau DSK(EPK(P))=P
2.2.3

ALGORITMA SISTEM ENKRIPSI DAN DEKRIPSI

Gambar 6 proses konversi dari pencitraan sidik jari ke graf berbobot
Keluaran

dari

sistem

pencitraan

sidik

jari

adalah

berupa

sebuah image.Image ini tidak langsung digunakan sebagai kunci(misalnya dengan
dikonversi ke dalam bentuk string, karena sangat sulit untuk menghasilkan hasil
pembacaan yang sama), namun dikonversi dulu menjadi sebuah graf berbobot yang
masing-masing node-nya memiliki “berat” masing-masing. “Berat” inilah yang

menurut rancangan pada makalah ini, digunakan sebagai kunci untuk enkripsi dan
dekripsi.
Pada gambar 6 diperlihatkan proses konversi sebuah citra sidik jari menjadi
sebuah graf berbobot dengan “berat” node yang berbeda-beda. Graf berbobot
didefinisikan sebagai G= (V, E, μ, υ) dengan V adalah jumlah nodes, E adalah jumlah
sisi, μ adalah berat node, dan υ adalah berat sisi.
Penentuan berat sisi dan nodes sendiri adalah berdasarkan beberapa parameter
seperti titik tengah gravitasi untuk masing-masing region, jarak antar 2 titik tengah
gravitasi, garis batas tiap region, dan lainnya.
Wn = Area( Ri) , i= 1, 2, 3, …, n
Persamaan di atas menunjukkan rumus untuk mencari sebuah berat dari node
dengan menggunakan parameter-parameter yang telah disebutkan di atas. Berat tiap
region ini yang akan digunakan untuk membuat sebuah kunci.
Dapat juga digunakan berat sebuah sisi untuk menentukan kunci, parameter
yang digunakan adalah :


Adj-P adalah batas antara 2 region yang bersinggungan atau saling bertetangga



Node-d adalah jarak antarnodes yang dihubungkan oleh sebuah sisi



Diff-v adalah perbedaan direction dari dua region

Dari parameter diatas, dibuat persamaan untuk sebuah sisi adalah
We = Adj −p × Node −d × Diff –v
2.3

PENGGUNAAN BIOMETRIK DALAM PENGAMANAN
Untuk penggunaan sebagai otentikasi, biometrik harus terlebih dahulu
dimasukkan ke dalam data base sebuah sistem. Sidik jari biometrik seseorang hanya
akan berfungsi bila sidik jari orang tersebut telah terlebih dahulu dimasukkan ke
dalam database sistem, sehingga sistem dapat mengenalinya. Teknologi yang
digunakan untuk masing-masing jenis biometrik tentunya berlainan, beberapa telah
dapat dilakukan dan dapat ditemui di pasaran namun beberapa masih dalam tahap
penelitian.

Biometrik sangat sulit dipalsukan, membutuhkan keahlian khusus dan biaya
yang tidak sedikit untuk memalsukan biometrik seseorang. Sulit dan mahal sekali
untuk memalsukan retina mata, sidik jari atau bagian tubuh lainnya. Tetapi beberapa
biometrik dapat dengan mudah dicuri, tindakan ini jauh lebih murah dan mudah
daripada memalsukannya. Misalkan seorang pencuri telah mengambil gambar sidik
jari seseorang untuk mengelabui sistem, sehingga pada saat gambar sidik jari tersebut
discan oleh fingerprint reader sistem mengira itu adalah sidik jari yang benar.
Namun pada kenyataannya untuk mengelabui sidik jari pun tidaklah mudah.
Kita dapat menggunakan biometrik untuk berbagai keperluan yang biasa,
misalnya untuk membuka pintu, sebagai alat absensi, atau untuk menghidupkan
mesin. Tetapi biometrik tidak dapat digunakan untuk hal-hal yang bersifat rahasia.
Walaupun biometrik sangat bagus dan berguna tetapi bukanlah sebuah kunci, karena
tidak dapat disembunyikan, tidak dapat dilakukan pengacakan dan tidak dapat
ditingkatkan atau dihancurkan. Seperti halnya password, kita sebaiknya tidak
menggunakan satu password untuk mengunci dua hal yang berbeda, juga sebaiknya
tidak menyandi dengan kunci yang sama terhadap dua aplikasi yang berbeda. Dapat
dengan mudah dibayangkan betapa tidak amannya penggunaan biometrik untuk halhal seperti itu.
2.4

TES & TEKNOLOGI BIOMETRIK MEMBACA DENGAN TANGAN
Membaca tangan dan darah pengenalan wajah, sidik jari, dan iris kini
merupakan favorit biometri. Sebenarnya, ada ciri-ciri lain yang juga dapat digunakan
untuk identifikasi.
Pengenalan tangan: sistem ini mengukur geometri seluruh tangan. Dari panjang
jari, lebar sendi, bentuk tangan, dan ciri-ciri lainnya dihasilkan sebuah paket data.
Analisis dna: sidik genetis adalah ciri pengenalan yang sangat bagus-saat ini
telah digunakan untuk melacak pelaku kejahatan. Pertimbangan etis dan
perlindungan data menghalangi penerapan analisis dna di bidang lainnya.
Pola vena: pembuluh darah balik (vena) pada tangan juga tidak berubah bentuk
seumur hidup-hanya menjadi lebih tebal. Dalam cahaya inframerah, polanya tampak
lebih jelas. Dr. Christoph busch, fraunhofer igd.

Pengenalan wajah 3d memungkinkan dibuatnya sistem identifikasi yang
handal. Sistem pengenalan biometrik pada dasarnya memang mengandalkan ciri-ciri
yang tidak berubah, tetapi bisa saja dengan berjalannya waktu ciri-ciri tersebut
menjadi sulit dikenali. Karena itu, trend bergeser pada penggunaan beberapa metoda
sekaligus. Di samping peningkatan keamanan, cara ini juga akan memberikan
ketepatan yang lebih tinggi dalam pemakaian yang terus menerus. Setidaknya, salah
satu dari beberapa metoda-demikian gagasan di baliknya-sangat mungkin memberi
hasil yang jelas.
Dalam sebuah paket biometri kombinasi biasanya terdapat sistem pengenalan
sidik jari. Metoda yang telah matang ini digunakan sejak lebih dari 100 tahun dalam
dunia kriminologi dan belum lama ini juga diterapkan untuk pemberian akses ke
notebook dan pc. Jika sistem lain bekerja dengan algoritma analisis, pengenalan sidik
jari biometrik mengandalkan analisis garis papillar yang telah teruji. Komputer
membandingkan titik-titik karakteristik tersebut yang dapat berupa percabangan,
awal dan akhir garis, lingkaran, patahan, atau pusaran.
Untuk merekam sidik jari digunakan berbagai sensor yang semuanya
menghasilkan gambar hitam-putih berpola garis. Perangkat yang paling populer
adalah sensor optik. Di sini jari diletakkan pada sebuah keping kaca, disinari oleh led
melalui sebuah prisma, dan difoto dengan digicam. Pada sensor kapasitif, permukaan
sensor dan permukaan jari membentuk sebuah kapasitor yang kapasitasnya berubah
sesuai pola permukaan kulit.
Sistem sensor lainnya mengukur medan listrik atau pola panas dari jari. Untuk
membedakan jari palsu-misalnya dari silikon-sistem tertentu juga mengukur detak
jantung, aliran darah, kandungan oksigen dalam darah, dan suhu jari.

BAB III
METODE PENELITIAN
a) metodologi penelitian
Metodologi penelitian ini adalah dengan mencari studi iterature dengan
mengambil dan menyimpulkan data-data yang diperlukan. Studi iterature dalam hal
ini ialah mencari bahan-bahan penulisan dari buku–buku, blog dan majalah–majalah
mengenai itera keamanan literatu dan sumber lainnya, untuk melengkapi bahan yang
berhubungan dengan penulisan ilmiah ini.
b) Teknik pengumpulan data
Teknik penelitian yang digunakan adalah melalui wawancara mendalam dan
pustaka.
1. Metode Pengamatan

Mengamati hal-hal yang berkaitan dengan ruang, tempat, pelaku, kegiatan,
benda, waktu, peristiwa, tujuan, dan perasaan.
2. Dokumen

Mengumpulkan data melalui dokumen umum, jurnal, surat, iter, dan lain-lain.
c) Langkah – langkah Penelitian.
a.

Mencari informasi dari berbagai sumber.

b. Mencari studi liiterature dengan mengambil dan menyimpulkan data-data yang
diperlukan

DAFTAR PUSTAKA

Munir, Rinaldi. Slide kuliah IF3058 Kriptografi. Program StudiTeknik Informatika
STEI ITB. 2010.
Muntaha, Amir. Tugas Makalah Kriptografi: Studi PembangkitanKunci pada RSA dengan
Menggunakan Sidik Jari. Program StudiTeknik Informatika STEI ITB. 2009
Woko,(2009). Biometric.( http://blog.uad.ac.id/mas_woko/2009/12/)
Yang Xin, “Reasearch and appilication of fingerprint recogniton algorithms”,
Institute of Automation of Chinese Academy of Sciences, Beijing, China,
2004.
zae.2011.Kriptografi(ilmu-kriptografi.blogspot.com/2011_07_01_archive.html)
http://contohprogramsourcecodemetodealgoritma.com/2012/02/08/biometrikpengenalan-wajah-metode-eigenface/