Laporan Praktikum Tata Letak Fasilitas P
LAPORAN PRATIKUM TATA LETAK FASILITAS PABRIK
MODUL 1
“ANALISIS DATA DASAR”
Disusun Oleh : Kelompok IV
14101154250012
RIAN FERNANDO
14101154250016
ADRILAH ILHAM
14101154250017
ANDRI ARMAN
14101154250019
AULIA RAHMAN
14101154250020
BUDIYONO
14101154250023
DIHAN ALIF FERDIAN
14101154250024
EKA SETIO ARIFIN
14101154250065
NOVITA ANGGRAINI
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “YPTK”
PADANG
OKTOBER, 2017
i
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRATIKUM
ANALISIS DATA DASAR
Menyetujui / Mengesahkan
Padang,
Oktober 2017
ASISTEN
PUTRI LENGGOGENI, ST
DOSEN PEMBIMBING
HENNY YULIUS, ST, MT
NIDN : 1027018501
ii
LEMBAR ASISTENSI
MODUL
: 1 / ANALISIS DATA DASAR
Kelompok
: IV
Asisten
: Putri Lenggogeni, ST
No
Hari / Tanggal
Keterangan
TTD
1
Mengetahui,
Oktober 2017
Henny Yulius, S.T, M.T
NIDN : 1027018501
iii
Abstrak
Pabrik merupakan tempat dilakukannya suatu proses produksi yang memerlukan
perencanaan dan perancangan tata letak fasilitas yang baik. Suatu urutan operasi yang saling
berkaitan tertentu disebut dengan proses. Tujuan pratikum ini adalah untuk mengetahui proses
produksi untuk mnghasilkan suatu produk melalui data dasar yang diperoleh dan mengetahui,
memahami dan mampu membuat Operation Process Chart¸ Assembly Chart dan Bill of Material
dalam perencanaan dan perancangan tata letak fasilitas pabrik. Bedasarkan analisis dan hasil
pratikum dapat diketahui bahwa analisis data dasar perlu dilakukan untuk mendapatkan
karakteristik tata letak yang diinginkan sebelum melakukan perancangan terhadap susunan unsur
fisik suatu kegiatan industri manufaktur.
Peta perakitan ( Assembly Chart ) yang menunjukkan urutan-urutan aliran komponen dan
rakitan bagian kedalam rakitan suatu produk. Assembly Chart juga dapat menunjukan keterkaitan
antara komponen, dimana keterkaitan komponen tersebut dapat membentuk rakitan dari suatu
produk yang membutuhkan waktu perakitan dengan total waktu 961,8 detik. Pada peta proses
operasi (Operation Process Chart) didapatkan total waktu untuk menyelesaikan produk adalah
12.615,11 detik. Struktur produk (Biil of Material) menunjukan kebutuhan serta jenis material
yang digunakan, juga menunjukan level komponen produk. Berdasarkan pengolahan data part list
dan routing sheet, bill of material pada proses produksi ini memiliki empat level komponen, juga
menunjukan spesifikasi bahan, dimensi komponen, serta jumlah unit per produksi
Kata Kunci : Operation Process Chart¸ Assembly Chart dan Bill of Material
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah S.W.T yang telah memberikan
rahmat serta hidayah-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
laporan praktium ini.
Laporan pratikum ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi
kriteria pembelajaran dalam mata kuliah Tata Letak Fasilitas Pabrik dengan judul
laporan Modul 1 “Analisis Data Dasar”. Kami berhasil memperoleh data ini dari
hasil analisa dan perhitungan berdasarkan data dasar yang telah diberikan pada
modul sebagai panduan pembuatan laporan kali ini.
Pada kesempatan kali ini, kami mengucapkan terimakasih yang sebesarbesarnya atas segala bantuan kepada :
1.
Henny Yulius, S.T, M.T., selaku dosen mata kuliah yang mengampu
pratikum Tata Letak Fasilitas Pabrik yang telah memberikan arahan
kepada kami dalam pembuatan laporan ini.
2.
Putri Lenggogeni, S.T selaku asisten pratikum Tata Letak Fasilitas
Pabrik yang telah memberikan arahan dan masukan kepada kami dalam
pembuatan laporan ini.
3.
Kepada teman-teman Teknik Industri angkatan 2014 yang bersedia
membantu dalam pengambilan dan pengolahan data laporan pratikum
ini.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan laporan.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan laporan ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah S.W.T senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amin.
Padang,
Oktober 2017
Penulis
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................
i
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................
ii
LEMBAR ASISTENSI ..............................................................................
iii
ABSTRAK ..................................................................................................
iv
KATA PENGANTAR ................................................................................
v
DAFTAR ISI ..............................................................................................
vi
DAFTAR TABEL ......................................................................................
viii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................
ix
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................
1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................
2
1.3 Tujuan Praktikum ..................................................................
2
1.4 Batasan Masalah ...................................................................
2
1.5 Sistematika Penulisan .............................................................
2
LANDASAN TEORI
2.1 Tata Letak Fasilitas ...............................................................
4
2.2 Analisis Data Dasar ...............................................................
4
2.2.1 Part List .....................................................................
5
2.2.2 Routing Sheet .............................................................
6
2.2.3 Bill of Material ..........................................................
6
2.3 Peta Kerja .............................................................................
8
2.4 Peta Proses Operasi (Operation Process Chart) .....................
8
2.5 Peta Rakitan (Assembly Chart) ..............................................
10
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Kerangka Pemecahan Masalah (Flowchart) ...........................
12
3.2 Langkah – langkah Diagram Alir Praktikum ..........................
13
3.2.1 Studi Literatur ............................................................
13
3.2.2 Identifikasi Masalah ...................................................
13
3.2.3 Perumusan Masalah ...................................................
13
vi
3.2.4 Pengumpulan Data .....................................................
13
3.2.5 Pengolahan Data ........................................................
13
3.2.6 Analisis ......................................................................
14
3.2.7 Penutup ......................................................................
14
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB V
4.1 Pengumpulan Data ................................................................
15
4.1.1 Data Routing Sheet AV ..............................................
15
4.1.2 Data Routing Sheet Rakitan AV .................................
18
4.1.3 Data Bill Of Material (BOM) .....................................
19
4.2 Pengolahan Data ...................................................................
20
4.2.1 Assembly Chart Routing Sheet Rakitan AV ................
20
4.2.2 Operation Process Chart (OPC) ................................
21
4.2.3 Bill Of Material (BOM) ..............................................
22
ANALISIS
5.1 Analisis Assembly Chart ........................................................
23
5.2 Analisis Peta Proses Operasi .................................................
24
5.3 Analisis Bill Of Material .......................................................
24
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan ...........................................................................
26
6.2 Saran .....................................................................................
26
DAFTAR PUSTAKA
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Lambang-lambang Peta Kerja .......................................................
8
Tabel 4.1 Routing Sheet AV .........................................................................
15
Tabel 4.2 Routing Sheet Rakitan AV ............................................................
18
Tabel 4.3 Bill Of Material (BOM) ................................................................
19
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.2 Cara Pembuatan Peta Proses Operasi ........................................
10
Gambar 2.3 Cara Pembuatan Assembly Chart ..............................................
11
Gambar 3.1 Flowchart Metodologi Penelitian ..............................................
12
Gambar 4.1 Assembly Chart Routing Sheet ...................................................
20
Gambar 4.2 Operation Process Chart ...........................................................
21
Gambar 4.3 Bill Of Material ........................................................................
22
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pabrik merupakan tempat dilakukannya suatu proses produksi yang
memerlukan perencanaan dan perancangan tata letak fasilitas yang baik. Suatu
urutan operasi yang saling berkaitan tertentu disebut dengan proses. Adalah hal
yang penting untuk mengetahui urutan suatu proses sebagai pedoman bagi
perancang dalam mendesain tata letak dan fasilitas. Selain itu menganalisa data
juga merupakan suatu hal penting dilakukan untuk merancang suatu tata letak
fasilitas pabrik.
Definisi tata letak secara umum ditinjau dari sudut pandang produksi adalah
susunan fasilitas-fasilitas produksi untuk memperoleh efisiensi pada suatu
produksi. Perancangan tata letak meliputi pengaturan fasilitas-fasilitas operasi
dengan memanfaatkan area yang tersedia untuk penempatan mesin-mesin, bahanbahan, perlengkapan untuk operasi, personalia, dan semua peralatan serta fasilitas
yang digunakan dalam suatu produksi.
Di dalam melakukan perancangan terhadap susunan unsur fisik dari suatu
industri manufaktur, maka sebelumnya perlu diketahui terlebih dahulu prosesproses operasi dari produk yang akan dihasilkan. Salah satuu metode yang dapat
diterapkan yaitu dengan menggunakan peta kerja. Peta kerja adalah suatu alat
yang menggambarkan kegiatan kerja secara sistematis dan jelas (Sutalaksana,
2006).
Dengan adanya peta kerja ini maka kita dapat melakukan analisis terhadap
aliran suatu produk. Oleh sebab itu pelaksanaan pratikum Tata Letak Fasilitas
Pabrik bertujuan untuk menganalisis data agar proses produksi pada pabrik
berjalan dengan baik. Untuk menganalisis data tersebut maka digunakan Assembly
Chart, Operation Process Chart, dan struktur Bill of Material.
1
1.2
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dibahas pada pratikum ini adalah :
1. Bagaimana proses produksi untuk mengahasilkan suatu produk ?
2. Bagaimana cara membuat Assembly Chart ?
3. Bagaimana cara membuat Operation Process Chart ?
4. Bagaimana cara membuat Bill Of Material ?
1.3
Tujuan Pratikum
Adapun tujuan dari pelaksanaan pratikum ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui dan memahami proses produksi untuk menghasilkan suatu
produk melalui data dasar yang diperoleh.
2. Mengetahui, memahami dan mampu membuat Operation Process Chart,
Assembly Chart dan Bill Of Material dalam perencanaan dan perancangan
tata letak fasilitas pabrik.
1.4
Batasan Masalah
Adapun batasan masalah pada pada pratikum ini adalah :
1. Proses pembuatan Assembly Chart dalam perencaan dan perancangan tata
letak fasilitas pabrik melalui data dasar yang di dapatkan.
2. Proses pembuatan Operation Process Chart dalam perencaan dan
perancangan tata letak fasilitas pabrik melalui data dasar yang di dapatkan.
3. Proses pembuatan struktur Bill Of Material dalam perencaan dan
perancangan tata letak fasilitas pabrik melalui data dasar yang di dapatkan.
1.5
Sistematika Penulisan
Laporan pratikum ini terdiri dari enam bab, dimana masing-massing bab
saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Adapun sistematika penulisan
laporan ini adalah sebagai berikut :
BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan berbagai hal mengenai latar belakang, tujuan
pratikum, perumusan masalah dan batasan masalah.
BAB II
LANDASAN TEORI
Bab ini berisikan teori-teori yang menunjang pemecahan masalah.
2
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisikan mengenai kerangka tahapan pelaksanaan pratikum
serta penjelasannya dalam melakukan pemecahan masalah sehingga
pratikum dapat dilakukan dengan benar dan memudahkan menganalisis
suatu permasalahan yang ada.
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Bab ini diterangkan objek penelitian pengumpulan data yang dilakukan,
penjabaran variabel-variabel yang diteliti dan metode yang digunakan
dalam memecahkan masalah dalam praktikum.
BAB V
ANALISIS
Bab ini membahas mengenai analisis setiap bagian yang ada pada
pengolahan data dan perbaikan sistem kerja.
BAB VI PENUTUP
Bab ini menguraikan target pencapaian dari tujuan penelitian dan
kesimpulan-kesimpulan yang diperoleh dari pembahasan bab-bab
sebelumnya. Dalam bab ini penulis juga menyampaikan saran-saran
perbaikan lebih lanjut.
3
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Tata Letak Fasilitas
Tata letak fasilitas dapat dedifenisikan sebagai kumpulan unsur-unsur fisik
yang diatur mengikuti aturan atau logika tertentu. Tata letak fasilitas merupakan
perancangan fasilitas yang lebih fokus pada pengaturan unsur-unsur fisik. Unsurunsur fisik dapat berupa mesin, peralatan, meja, bangunan, dan sebagainya.
Aturan atau logika pengaturan dapat berupa ketetapan fungsi tujuan misalnya total
jarak atau total biaya perpindahan bahan.
Dalam perancangan tata letak fasilitas atau tata letak pabrik, unsur-unsur
fisik yang perlu diperhatikan adalah mesin, peralatan, operator, dan material.
Umumnya, fungsi tujuan adalah total biaya perpindahan yang minimum. Hal
demikian dicapai melalui pengaturan mesin-mesin dan peralatan sedemikian rupa
sehingga jaraknya tidak jauh tanpa melanggar kaidah-kaidah ergonomis.
Perancangan tata letak fasilitas fasilitas manufaktur cukup kompleks, sehingga
membutuhkan pendekatan multidisiplin.
Tata letak fasilitas manufaktur memiliki tipe-tipe dasar tata letak yang akan
dibahas secara terperinci pada bagian berikutnya. Tipe-tipe tata letak adalah tata
letak produk, tata letak proses, tata letak posisi tetap, tata letak seluler. Kita sangat
memerlukan tipe-tipe tata letak dalam merancang tata letak yang sesuai dengan
kebutuhan atau tujuan yang telah ditetapkan. Pemilihan tipe tata letak umumnya
dilakukan dengan menganalisis jumlah produksi dan jumlah ragam produk yang
akan dihasilkan. Cukup banyak metode yang telah dikembangkan untuk
merancang tata letak fasilitas manufaktur, mulai pendekatan kualitatif maupun
kuantitatif. Perangkat lunak untuk membantu perancang pun telah banyak
dikembangkan dan selanjutnya dikenal dengan istilah Computer Aided Layout
(tata letak berbantuan komputer). (Hadiguna, 2008).
2.2
Analisis Data Dasar
Suatu perancang fasilitas sebaiknya mengetahui data dasar yang diperlukan.
Jenis dan jumlah data akan beragam bergantung pada perusahaannya. Untuk
situasi-situasi tertentu mungkin diperlukan data yang lebih banyak atau lebih
4
sedikit. Dapat terlihat bahwa pekerjaan merancang fasilitas sebenarnya sesuatu
yang rumit, membutuhkan setumpuk lengkap susunan informasi.
Sebagai contoh salah satu hasil dari prosedur analisis nilai sangat
memungkinkan keputusan mengenai apakah akan membuat komponen itu atau
membelinya dari pembuat yang ditentukan.
Teknik-teknik dalam membangkitkan data dalam pengenbangan tata letak,
yaitu:
1.
Routing sheet
2.
Bill of material
3.
Engineering draw
Pengurutan operasi menjadi tulang punggung kegiatan produksi. Ini
merupakan pengumpulan kembali semua data yang dikembangkan oleh perancang
dan alat komunikasi pokok antara perancang dan orang produksi, disebut juga
dengan Lembar Proses atau Lembar Operasi. Dasar pengurutan operasi adalah
tabulasi langkah-langkah yang dicakup dalam memproduksi komponen tertentu
dan rincian yang perlu dari hal-hal yang berkaitan. Informasi dalam pengurutan
ini mencakup:
1.
Nama dan jumlah komponen
2.
Jumlah dan urutan operasi
3.
Nama operasi
4.
Keterangan operasi
5.
Nama dan jumlah mesin
6.
Jumlah dan besar perkakas serta alat bantu lain
7.
Jumlah departemen
8.
Waktu tiap proses
2.2.1 Part List
Part list merupakan lembaran yang berisi deskripsi dari produk, part list
meliputi (James M Apple):
a.
Nomor komponen.
b.
Nama komponen.
c.
Jumlah komponen.
5
d.
Bahan.
e.
Dimensi bahan dasar.
f.
Dimensi bahan jadi.
g.
Berat bahan dasar.
h.
Harga bahan dasar.
i.
Klasifikasi produksi (MFG atau BO).
2.2.2 Routing Sheet
Routing sheet menjelaskan urutan kronologis setiap operasi dan inspeksi
yang dilakukan terhadap suatu produk. Routing sheet menjelaskan secara detail
urutan proses dan kegiatan yang dilakukan pada setiap proses secara detail.
Informasi lain yang terdapat pada routing sheet adalah waktu teoretis setiap
proses, ketersediaan mesin (availability) dan efisiensi mesin (efficiency) yang
dapat digunakan untuk menghitung waktu aktual yang dibutuhkan pada setiap
proses untuk setiap jenis produk yang akan diproduksi. Informasi lain yang dapat
ditambahkan pada routing sheet untuk membantu melakukan penghitungan
kebutuhan rough lumber dan membuat Multi-Product Process Chart (MPPC)
adalah permil (‰) reject, jumlah part yang diharapkan, jumlah part yang harus
disiapkan, dan jumlah mesin teoretis (James M Apple).
2.2.3 Bill of Material
Bill of Material merupakan daftar dari semua material, parts, subassemblies
serta kuantitas dari masing-masing yang dibutuhkan untuk memproduksi suatu
unit produk atau parent assembly. Kegunaan Bill of Material adalah untuk
mengetahui kebutuhan serta jenis material yang digunakan (James M Apple).
Adapun informasi-informasi utama yang dapat diperoleh Dalam Bill of
Material ini antara lain:
1.
Spesifikasi bahan
2.
Dimensi bahan jadi
3.
Dimensi bahan dasar
4.
Berat material
5.
Jumlah unit per produksi
6.
Klasifikasi komponen produksi
6
Klasifikasi komponen produksi ini terdiri atas:
a.
Komponen Manufaktur (MFG)
Merupakan komponen yang akan diproduksi oleh perusahaan/pabrik
tersebut.
b.
Komponen Bough-Out (BO)
Merupakan komponen yang tidak diproduksi oleh pabrik dan dibeli dari
luar. Adanya komponen-komponen yang dibeli ini disebabkan karena
pada umumnya biaya yang akan dikeluarkan oleh perusahaan akan jauh
lebih murah jika komponen tersebut dibeli dari luar jika dibandingkan
dengan membuatnya sendiri.
c.
Gambar Komponen
Gambar komponen merupakan gambar dari komponen-komponen yang
membentuk suatu produk akhir. Kegunaannya adalah untuk mengetahui
dimensi dan bentuk komponen.
Perancangan tata letak memerlukan rancangan dan analisis terhadap aliran
bahan. Oleh karena itu, adanya penggunaan beberapa teknik umum untuk
merancang dan menganalisis aliran bahan tersebut, diantaranya adalah :
1.
Peta proses operasi
2.
Peta perakitan
3.
Peta proses produk-darab
4.
Diagram (bagan) tali
5.
Peta proses
6.
Bagan (diagram) aliran
7.
Peta proses aliran
8.
Peta dari-ke
9.
Peta prosedur
10. Jaringan lintasan krisis
Dari keseluruhan teknik-teknik yang ada di atas, maka yang paling sering
digunakan adalah peta proses operasi dan peta perakitan.
7
2.3
Peta Kerja
Peta kerja adalah suatu alat yang menggambarkan kegiatan kerja secara
sistematis dan jelas. Lewat peta-peta ini kita bisa melihat semua langkah atau
kejadian yang dialami oleh suatu benda kerja dari masuk ke pabrik sampai
akhirnya menjadi produk jadi, baik produk lengkap maupun bagian dari produk
lengkap. (Sutalaksana 2006).
Lambang-lambang yang digunakan dalam Peta Kerja Keseluruhan adalah:
Tabel 2.1 Lambang-lambang Peta Kerja
Lambang
Keterangan
Operasi
Transportasi
Inspeksi
Menunggu
Penyimpanan
Aktivitas Ganda
Sumber : Sutalaksana, 2006
2.4
Peta Proses Operasi (Operation Process Chart)
Peta Proses Operasi ini merupakan suatu diagram yang menggambarkan
langkah-langkah proses yang akan dialami bahan baku mengenai urutan-urutan
operasi dan pemeriksaan. Sejak dari awal sampai menjadi produk jadi utuh
maupun sebagai komponen, dan juga memuat informasi-informasi yang
diperlukan untuk analisa lebih lanjut, seperti : waktu yang dihabiskan, material
yang digunakan, dan tempat atau alat atau mesin yang dipakai. (Sutalaksana,
2006).
8
Standar pengerjaan dari Operation Process Chart adalah sebagai berikut
(James M Apple) :
1.
Pilih komponen pertama yang akan digambarkan, jika peta akan
digunakan sebagai dasar bagi sebuah jalur rakitan bagian yang
mempunyai komponen paling banyak sebaiknya dipilih pertama kali,
mulai dari sudut kanan kertas, catat operasi rakitan. Komponenkomponen yang dibeli dalam keadaan jadi digambarkan dengan garis
pendek ke kiri.
2. Jika semua operasi rakitan dan pemeriksaan pada bagian utama sudah
masuk, lanjutkkan ke fabrikasi, dalam urutan terbaik, gambarkan garis
mendatar pada bagian kanan atas peta ke kanan, untuk menuliskan
bahan baku, uraian tentang bahan langsung dicatat pada garis tersebut
yang dapat dibuat selengkap-lengkapnya.
3.
Ke sebelah kanan dari lambing operasi, dibuat uraian operasi, waktu
penyelesaian pekerjaan dan lain-lain.
4.
Cirikan komponen terakhir pada operasi tersebut, gambar garis
mendatar jauh ke kiri, tunjukkan dengan lingkaran 12 mm untuk operasi
dan segi empat untuk pemeriksaan dalam urutan terbalik ke arah atas.
Masukkan nomor operasi dari lintasan produksi tersebut.
5.
Lanjutkan sampai semua komponen terselesaikan dipetakan, baik
komponen yang dibuat dan yang dibeli harus tercantum di dalam peta.
6.
Rakitan bagian digambarkan sedemikian rupa seperti cara pada peta
rakitan.
7.
Periksa peta dengan dokumen barang dan lintasan produksi untuk
jaminan agar tidak ada bagian atau operasi yang luput.
9
Arah material yang masuk dari proses
O-N
O-N
M
W
I-N
I-N
M
Urutan perubahan dalam proses
W
Produk utama
Material yang
dibel (MI)
MI
Bagian yang
dirakit
MI
Bagian dari bagian
yang dirakit
MI
MI
Keterangan :
W
= Waktu yang dibutuhkan untuk suatu operasi atau pemeriksaan, biasanya dalam jam.
O-N
= Nomor urut untuk kegiatan operasi tersebut.
I-N
= Nomor urut untuk kegiatan pemeriksaan tersebut.
M
= Menunjukkan mesin atau tempat dimana kegiatan tersebut dilaksanakan
Gambar 2.2 Cara Pembuatan Peta Proses Operasi
Sumber : Sutalaksana, 2006
2.5
Peta Rakitan (Assembly Chart).
Peta rakitan adalah gambaran grafis dari urutan-urutan aliran komponen dan
rakitan- bagian ke dalam rakitan suatu produk. Akan terlihat bahwa peta rakitan
menunjukkan cara yang mudah dipahami tentang ( James M Apple):
1.
Komponen-komponen yang membentuk produk.
2.
Bagaimana komponen-komponen ini bergabung bersama.
3.
Komponen yang menjadi bagian suatu rakitan-bagian.
4.
Aliran komponen ke dalam sebuah rakitan.
5.
Keterkaitan antara komponen dengan rakitan-bagian.
6.
Gambaran menyeluruh dari proses rakitan.
7.
Urutan waktu komponen bergabung bersama.
8.
Suatu gambaran awal dari pola aliran bahan.
10
Standar pengerjaan dari peta perakitan (Assembly chart) adalah sebagai
berikut (James M Apple,) :
1.
Dengan menggunakan senarai komponen dan dokumen barang atau
yang sejenis dan lintasan produksi bagi proses perakitan, tentukan
operasi terakhir dalam produksi atau dalam rakitan suatu produk.
Operasi terakhir yang menunjukkan rakitan suatu produk digambarkan
dengan lingkaran berdiameter 12 mm dan harus dituliskan operasi
tersebut di sebelah kanan dari lingkaran tersebut.
2.
Gambar garis mendatar dari lingkaran ke arah kiri, tempatkan lingkaran
berdiameter 6 mm pada bagian ujungnya, tunjukkan setiap komponen
( nama, nomor dan jumlah ) yang harus dirakit pada proses tersebut.
3.
Jika yang dihadapi adalah rakitan bagian, maka buat garis tadi sebagian
dan akhiri dengan lingkaran
berdiameter 9 mm, garis yang
menunjukkan komponen mandiri harus ditarik ke sebelah kiri dan
diakhiri dengan lingkaran berdiameter 6 mm.
4.
Jika operasi rakitan terakhir dan komponen-komponennya selesai
dicatat, gambarkan garis tegak pendek dari lingkaran 9 mm ke atas,
memasuki lingkaran 12 mm yang menunjukkan operasi rakitan sebelum
operasi rakitan yang telah digambarkan pada langkah 2 dan langkah 3.
5.
Periksa kembali peta tersebut untuk meyakinkan bahwa seluruh
komponen telah tercantum, masukkan nomor-nomor operasi rakitan dan
rakitan-bagian (sub assembly) ke dalam lingkaran (jika perlu),
komponen yang terdaftar di sebelah kiri diberi nomor urut dari atas ke
bawah. Contoh bagian sub assembly.
Nomor Komponen
Nama Komponen
Lingkar
Berdiameter 6 mm
Lingkaran berdiameter 9mm
(Bagian Sub Assembly)
Lingkaran Berdiameter 12 mm
(Bagian Assembly)
Gambar 2.3 Cara Pembuatan Assembly Chart
Sumber : Setyawaty, 2012
11
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Kerangka Pemecahan Masalah (Flowchart)
Berikut kerangka pemecahan masalah dari laporan pratikum analisa data
dasar :
Mulai
Perumusan Masalah dan
Penetapan Tujuan
Pratikum
Studi Pendahuluan
Studi Pustaka
Pengumpulan Data
Data Given
Pengolahan Data
Perancangan Peta Kerja, Assembly Chart, Operation Process Chart,
Bill Of Material
Analisa
Hasil Pengolahan Data
Penutup
Kesimpulan dan Saran
Selesai
Gambar 3.1 Flowchart Metodologi Penelitian
12
3.2
Langkah-Langkah Diagram Alir Pratikum
Adapun langkah – langkah diagram alir praktikum adalah sebagai berikut :
3.2.1 Studi Literatur
Studi literatur adalah mencari referensi teori yang relevan dengan kasus atau
permasalahan yang ditemukan. Referensi teori tersebut berisikan tentang :
1) Tata letak fasilitas pabrik secara umum
2) Apa yang dimaksud dengan Assembly Chart
3) Apa yang dimaksud dengan Operation Process Chart (OPC)
4) Apa yang dimaksud dengan Bill Of Material
Tujuannya adalah untuk memperkuat permasalahan serta sebagai dasar teori
dalam melakukan studi dan juga menjadi dasar untuk membuat peta dari proses
produksi untuk mengahsilkan suatu produk melalui data dasar yang diperoleh dan
melalui referensi-referensi yang didapat.
3.2.2 Identifikasi Masalah
Identfikasi masalah pada praktikum ini dilakukan berdasarkan analisa data
dasar yang diperoleh untuk mengetahui komponen-komponen yang digunakan
dan lama waktu proses produksi melalui data yang di dapatkan.
3.2.3 Perumusan Masalah
Perumusan masalah pada praktikum ini ditentukan dari hasil identifikasi
masalah yaitu bagaimana memahami proses produksi untuk menghasilkan suatu
produk melalui data dasar yang didapatkan.
3.2.4 Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan pada praktikum ini adalah data Routing Sheet AV,
Routing Sheet Rakitan AV, dan Data Bill Of Material.
3.2.5 Pengolahan Data
Data yang diolah pada praktikum ini dilakukan dengan menggunakan
Operation Precess Chart, Assembly Chart dan Bill Of Material. Dengan
melakukan pengolahan data tersebut maka akan diketahui proses operasi suatu
13
produk tersebut, komponen-komponen yang menyusun produk tersebut, alat-alat
yang digunakan dan lama waktu pengerjaan produk tersebut.
3.2.6 Analisis
Pada praktikum ini Analisis dilakukan praktikan setelah melakukan
pengumpulan dan pengolahan data yang didapatkan.
3.2.7 Penutup
Penutup berisikan kesimpulan didapat berdasarkan tujuan pratikum Analisa
Data Dasar yang diperoleh yang didasarkan pada teori-teori yang telah dijelaskan.
Dan juga saran praktikan terhadap hasil praktikum.
14
BAB IV
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
4.1
Pengumpulan Data
Pengumpulan data didapatkan dari data given yaitu data produksi produk
Angle Vise :
4.1.1 Data Routing Sheet AV
Berikut data routing sheet yang diperoleh :
Tabel 4.1 Routing Sheet AV
No
Nama Operasi
Komponen Komponen Ke
AV-1001
Landasan
Dasar
AV-2002
Rahang
Tengah
AV-3003
Rahang
Atas
AV-4004
Rahang
Penahan
AV-2005 Plat Atas 1
AV-2006 Plat Atas 2
AV-1007
Plat Bawah
1
1
2
3
4
5
1
2
3
1
2
3
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
6
1
2
3
4
5
6
1
2
3
4
5
6
Deskripsi Operasi
Tipe Mesin Tool
Proses Pencetakan
Cetakan / Pengecoran
Proses Freis
Mesin Freis
Proses Drill
Mesin Drill
Proses Pembentukan Ulir Dalam
Mesin Tap
Proses Pengamplasan
Mesin Amplas
Proses Pencetakan
Cetakan / Pengecoran
Proses Drill
Mesin Drill
Proses Pembentukan Ulir Dalam
Mesin Tap
Proses Pencetakan
Cetakan / Pengecoran
Proses Drill
Mesin Drill
Proses Pembentukan Ulir Dalam
Mesin Uap
Proses Pencetakan
Cetakan / Pengecoran
Proses Freis
Mesin Freis
Proses Drill
Mesin Drill
Proses Pembentukan Ulir Dalam
Mesin Tap
Proses Pengamplasan
Mesin Amplas
Proses Pengukuran
Mesin Ukur
Proses Pemotongan
Mesin Potong Plat
Mesin Potong Plat
Proses Pemotongan Sisi
Tangan
Proses Freis
Mesin
Freis
Proses Drill
Proses Pengamplasan
Proses Pengukuran
Proses Pemotongan
Proses Pemotongan Sisi
Proses Freis
Proses Drill
Proses Pengamplasan
Proses Pengukuran
Proses Pemotongan
Proses Pemotongan Sisi
Proses Freis
Proses Drill
Proses Pengamplasan
Mesin Drill
Mesin Amplas
Meja Ukur
Meja Potong Plat
Meja Potong Plat
Tangan
Mesin
Freis
Mesin Drill
Mesin Amplas
Meja Ukur
Meja Potong Plat
Meja Potong Plat
Tangan
Mesin
Freis
Mesin Drill
Mesin Amplas
Alat
%
Bantu Scrap
0
4,67
1,57
0,78
0,14
0
1,84
0,69
0
2,13
0,53
0
3,38
2,77
0,94
0,12
0
0,34
1,09
3,43
2,64
0,24
0
0,34
1,09
3,43
2,64
0,24
0
0,34
1,09
3,43
2,64
0,24
Waktu
Proses
(detik)
Departemen Cor
1650
Departemen Freis
13,2
Departemen Drill
364,8
Departemen Tap
195
Departemen Amplas
205,53
Departemen Cor
1304,4
Departemen Drill
364,8
Departemen Tap
195
Departemen Cor
1172,4
Departemen Drill
50,4
Departemen Tap
17,4
Departemen Cor
1208,4
Departemen Freis
106,2
Departemen Drill
100,8
Departemen Tap
118,8
Departemen Amplas
168,46
Departemen Pengukuran
23,4
Departemen Potong Plat
6,31
Departemen Potong Plat Tangan 9,17
Departemen Freis
128,4
Departemen Drill
87
Departemen Amplas
114,65
Departemen Pengukuran
23,4
Departemen Potong Plat
6,31
Departemen Potong Plat Tangan 9,17
Departemen Freis
128,4
Departemen Drill
87
Departemen Amplas
114,65
Departemen Pengukuran
23,4
Departemen Potong Plat
6,31
Departemen Potong Plat Tangan 9,17
Departemen Freis
128,4
Departemen Drill
87
Departemen Amplas
114,65
Departemen
15
Tabel 4.1 Routing Sheet AV (Lanjutan)
No
Nama
Operasi
Komponen Komponen
Ke
AV-1008
AV-2009
AV-1010
AV-1011
AV-1012
AV-2013
AV-2014
AV-2015
AV-1016
AV-4017
Plat Bawah
2
Tangkai
Pengunci
Atas 1
Tangkai
Pengunci
Atas 2
Tangkai
Pengunci
Bawah 1
Tangkai
Pengunci
Bawah 2
Silinder
Pengunci
Atas 1
Silinder
Pengunci
Atas 2
Silinder
Pengunci
Bawah 1
Silinder
Pengunci
Bawah 2
Silinder
Penahan 1
Deskripsi Operasi
Tipe Mesin Tool
1
2
Proses Pengukuran
Proses Pemotongan
3
4
Proses Pemotongan Sisi
Proses Freis
Meja Ukur
Meja Potong Plat
Meja Potong Plat
Tangan
Mesin
Freis
Alat
%
Bantu Scrap
0
0,34
Departemen
Departemen Pengukuran
Departemen Potong Plat
Waktu
Proses
(detik)
23,4
6,31
1,09 Departemen Potong Plat Tangan 9,17
3,43
Departemen Freis
128,4
5
Proses Drill
Mesin Drill
2,64
Departemen Drill
87
6
Proses Pengamplasan
Mesin Amplas
0,24
Departemen Amplas
114,65
13,8
1
Proses Pengukuran
Meja Ukur
0
Departemen Pengukuran
2
Proses Pemotongan
0,28
Departemen Potong Plat
3
Proses Pemotongan Sisi
4
Proses Freis
Meja Potong Plat
Meja Potong Plat
Tangan
Mesin
Freis
5
Proses Drill
Mesin Drill
6
Proses Pengamplasan
Mesin Amplas
0,11
5,4
1,07 Departemen Potong Plat Tangan
9,6
4,87
Departemen Freis
76,8
5,98
Departemen Drill
7,2
Departemen Amplas
57,86
13,8
1
Proses Pengukuran
Meja Ukur
0
Departemen Pengukuran
2
Proses Pemotongan
0,28
Departemen Potong Plat
3
Proses Pemotongan Sisi
4
Proses Freis
Meja Potong Plat
Meja Potong Plat
Tangan
Mesin
Freis
5
6
Proses Drill
Proses Pengamplasan
Mesin Drill
Mesin Amplas
5,4
1,07 Departemen Potong Plat Tangan
9,6
4,87
Departemen Freis
76,8
5,98
0,11
Departemen Drill
Departemen Amplas
7,2
57,86
13,8
1
Proses Pengukuran
Meja Ukur
0
Departemen Pengukuran
2
Proses Pemotongan
0,28
Departemen Potong Plat
3
4
Proses Pemotongan Sisi
Proses Freis
Meja Potong Plat
Meja Potong Plat
Tangan
Mesin
Freis
1,07 Departemen Potong Plat Tangan
4,87
Departemen Freis
5,4
9,6
76,8
5
Proses Drill
Mesin Drill
5,98
Departemen Drill
7,2
6
Proses Pengamplasan
Mesin Amplas
0,11
Departemen Amplas
57,86
13,8
1
Proses Pengukuran
Meja Ukur
0
Departemen Pengukuran
2
Proses Pemotongan
0,28
Departemen Potong Plat
3
Proses Pemotongan Sisi
4
Proses Freis
Meja Potong Plat
Meja Potong Plat
Tangan
Mesin
Freis
5
Proses Drill
Mesin Frill
6
Proses Pengamplasan
Mesin Amplas
0,11
5,4
1,07 Departemen Potong Plat Tangan
9,6
4,87
Departemen Freis
76,8
5,98
Departemen Drill
7,2
Departemen Amplas
57,86
11,4
1
Proses Pengukuran
Meja Ukur
0
Departemen Pengukuran
2
Proses Pemotongan
Mesin Gergaji Potong
0,5
Departemen Gergaji Potong
1,2
3
Proses Bubut
Mesin Bubut
1,75
Departemen Bubut
113,4
4
Proses Drill
Mesin Drill
1,35
Departemen Drill
7,2
5
Proses Pengamplasan
Mesin Amplas
0,15
Departemen Amplas
78,93
11,4
1
Proses Pengukuran
Meja Ukur
0
Departemen Pengukuran
2
Proses Pemotongan
Mesin Gergaji Potong
0,5
Departemen Gergaji Potong
1,2
3
Proses Bubut
Mesin Bubut
1,75
Departemen Bubut
113,4
4
Proses Drill
Mesin Drill
1,35
Departemen Drill
7,2
5
Proses Pengamplasan
Mesin Amplas
0,15
Departemen Amplas
78,93
11,4
1
Proses Pengukuran
Meja Ukur
0
Departemen Pengukuran
2
Proses Pemotongan
Mesin Gergaji Potong
0,5
Departemen Gergaji Potong
1,2
3
Proses Bubut
Mesin Bubut
1,75
Departemen Bubut
113,4
4
Proses Drill
Mesin Drill
1,35
Departemen Drill
7,2
5
Proses Pengamplasan
Mesin Amplas
0,15
Departemen Amplas
78,93
11,4
1
Proses Pengukuran
Meja Ukur
0
Departemen Pengukuran
2
Proses Pemotongan
Mesin Gergaji Potong
0,5
Departemen Gergaji Potong
1,2
3
Proses Bubut
Mesin Bubut
1,75
Departemen Bubut
113,4
4
5
Proses Drill
Proses Pengamplasan
Mesin Drill
Mesin Amplas
1,35
0,15
Departemen Drill
Departemen Amplas
7,2
78,93
13,2
1
Proses Pengukuran
Meja Ukur
0
Departemen Pengukuran
2
Proses Pemotongan
Mesin Gergaji Potong
0,55
Departemen Gergaji Potong
1,2
3
Proses Bubut
Mesin Bubut
2,67
Departemen Bubut
80,4
4
Proses Drill
Mesin Drill
1,71
Departemen Drill
7,2
5
Proses Pembentukan Ulir Luar
Mesin Tap
1,25
Departemen Amplas
110,4
6
Proses Pengamplasan
Mesin Amplas
0,16
Departemen Bubut
63,75
16
Tabel 4.1 Routing Sheet AV (Lanjutan)
No
Nama
Operasi
Komponen Komponen
Ke
AV-4018
Silinder
Penahan 2
AV-4019
Silinder
Penahan 3
AV-4020
Silinder
Penahan 4
AV-3021
Siinder Slot
1
AV-3022
Silinder Slot
2
1
2
3
4
5
6
1
2
3
4
5
6
1
2
3
4
5
6
1
2
3
4
5
6
1
2
3
4
5
6
Deskripsi Operasi
Tipe Mesin Tool
Proses Pengukuran
Proses Pemotongan
Proses Bubut
Proses Drill
Proses Pembentukan Ulir Luar
Proses Pengamplasan
Proses Pengukuran
Proses Pemotongan
Proses Bubut
Proses Drill
Proses Pembentukan Ulir Luar
Proses Pengamplasan
Proses Pengukuran
Proses Pemotongan
Proses Bubut
Proses Drill
Proses Pembentukan Ulir Luar
Proses Pengamplasan
Proses Pengukuran
Peroses Pemotongan
Proses Bubut
Proses Drill
Proses Pembentukan Ulir Luar
Proses Pengamplasan
Proses Pengukuran
Peroses Pemotongan
Proses Bubut
Proses Drill
Proses Pembentukan Ulir Luar
Proses Pengamplasan
Meja Ukur
Mesin Gergaji Potong
Mesin Bubut
Mesin Drill
Mesin Tap
Mesin Amplas
Meja Ukur
Mesin Gergaji Potong
Mesin Bubut
Mesin Drill
Mesin Tap
Mesin Amplas
Meja Ukur
Mesin Gergaji Potong
Mesin Bubut
Mesin Drill
Mesin Tap
Mesin Amplas
Meja Ukur
Mesin Gergaji Potong
Mesin Bubut
Mesin Drill
Mesin Tap
Mesin Amplas
Meja Ukur
Mesin Gergaji Potong
Mesin Bubut
Mesin Drill
Mesin Tap
Mesin Amplas
Alat
%
Bantu Scrap
0
0,55
2,67
1,71
1,25
0,16
0
0,55
2,67
1,71
1,25
0,16
0
0,55
2,67
1,71
1,25
0,16
0
0,46
2,34
0,97
1,28
0,11
0
0,46
2,34
0,97
1,28
0,11
Departemen
Departemen Pengukuran
Departemen Gergaji Potong
Departemen Bubut
Departemen Drill
Departemen Amplas
Departemen Bubut
Departemen Pengukuran
Departemen Gergaji Potong
Departemen Bubut
Departemen Drill
Departemen Amplas
Departemen Bubut
Departemen Pengukuran
Departemen Gergaji Potong
Departemen Bubut
Departemen Drill
Departemen Amplas
Departemen Bubut
Departemen Pengukuran
Departemen Gergaji Potong
Departemen Bubut
Departemen Drill
Departemen Amplas
Departemen Bubut
Departemen Pengukuran
Departemen Gergaji Potong
Departemen Bubut
Departemen Drill
Departemen Amplas
Departemen Bubut
Sumber : Data Given
17
Waktu
Proses
(detik)
13,2
1,2
80,4
7,2
110,4
63,75
13,2
1,2
80,4
7,2
110,4
63,75
13,2
1,2
80,4
7,2
110,4
63,75
10,8
1,2
76,8
6,6
15
42,72
10,8
1,2
76,8
6,6
15
42,72
4.1.2 Data Routing Sheet Rakitan AV
Berikut data routing sheet rakitan yang diperoleh :
Tabel 4.2 Routing Sheet Rakitan AV
Rakitan
Rakitan 1
Rakitan 2
Rakitan 3
Rakitan 4
(Produk)
Komponen
No Komponen
Deskripsi
Proses
Rahang Penahan
Silinder Penahan 1
Silinder Penahan 2
Silinder Penahan 3
Silinder Penahan 4
Busur Skala
Penyumbat
Mur
Rakitan 1
Rahang Atas
Silinder Slot 1
Silinder Slot 2
Rakitan 2
Rahang Tengah
Plat Atas 1
Plat Atas 2
Pin 1
Mur Slot 1
Tangkai Pengunci Atas 1
Tangkai Pengunci Atas 2
Silinder Pengunci Atas 1
Silinder Pengunci Atas 2
Pin Pengunci 1
Rakitan 3
Landasan Dasar
Plat Bawah 1
Plat Bawah 2
Pin 2
Mur Slot 2
AV-4004
AV-4017
AV-4018
AV-4019
AV-4020
AV-4101
AV-4102
AV-4106
Perakitan
171,6
Perakitan
70,2
Perakitan
459,6
AV-3003
AV-3021
AV-3022
AV-2002
AV-2005
AV-2006
AV-2103
AV-1104
AV-2009
AV-1010
AV-2013
AV-2014
AV-1105
Alat
Bantu
Work
Center
Waktu Proses
(detik)
AV-1001
AV-1007
AV-1008
AV-2103
AV-1104
260,4
Tangkai Pengunci Bawah 1
AV-1011
Tangkai Pengunci Bawah 2
Silinder Pengunci Bawah 1
silinder Pengunci Bawah 2
Pin Pengunci 2
AV-1012
AV-1015
AV-1016
AV-1105
Sumber : Data Given
18
4.1.3 Data Bill Of Material (BOM)
Berikut data Bill of Material yang diperoleh :
Tabel 4.3 Bill Of Material (BOM)
No
No Komponen
Nama Komponen
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
AV-1001
AV-2002
AV-3003
AV-4004
AV-2005
AV-2006
AV-1007
AV-1008
AV-2009
AV-1010
AV-1011
AV-1012
AV-2013
AV-2014
AV-1015
AV-1016
AV-4017
AV-4018
AV-4019
AV-4020
AV-3021
AV-3022
AV-4101
AV-4102
AV-2103
AV-1103
AV-2104
AV-1104
AV-2105
AV-1105
AV-4106
Landasar Dasar
Rahang Tengah
Rahang Atas
Rahang Penahan
Plat Atas 1
Plat Atas 2
Plat Bawah 1
Plat Bawah 2
Tangki Pengunci Atas 1
Tangki Pengunci Atas 2
Tangki Pengunci Bawah 1
Tangki Pengunci Bawah 2
Silinder Pengunci Atas 1
Silinder Pengunci Atas 2
Silinder Pengunci Bawah 1
Silinder Pengunci Bawah 2
Silinder Penahan 1
Silinder Penahan 2
Silinder Penahan 3
Silinder Penahan 4
Silinder Slot 1
Silinder Slot 2
Busur Skala
Penyumbat
Pin 1
Pin 2
Mur Slot 1
Mur Slot 2
Pin Pengunci 1
Pin Pengunci 2
Mur
Jumlah Komponen
(Unit)
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
4
6
6
4
4
2
2
2
Bahan
Besi Cor
Besi Cor
Besi Cor
Besi Cor
Besi Plat
Besi Plat
Besi Plat
Besi Plat
Besi Plat
Besi Plat
Besi Plat
Besi Plat
Besi As
Besi As
Besi As
Besi As
Besi As
Besi As
Besi As
Besi As
Besi As
Besi As
Besi
Besi
Besi
Besi
Besi
Besi
Besi
Besi
Besi
Dimensi Bahan Dasar (mm)
P
300
300
300
300
600
600
600
600
600
600
600
600
600
600
600
600
600
600
600
600
600
600
88,9
10,2
19,1
19,1
19,1
19,05
4,76
4,76
25,4
L
200
200
200
200
300
300
300
300
300
300
300
300
-
T
50
50
50
50
20
20
20
20
20
20
20
20
-
D
10
10
10
10
14
14
14
14
14
14
88,9
10,16
3,18
3,18
15,88
15,88
3,18
3,18
6,35
Dimensi Bahan Jadi (mm)
P
165,1
88,9
88,9
88,9
88,9
88,9
88,9
88,9
44,45
44,45
44,45
44,45
19,05
19,05
19,05
19,05
31,27
31,27
31,27
31,27
25,4
25,4
88,9
10,16
19,05
19,05
19,05
19,05
4,76
4,76
25,4
L
85,73
88,9
88,9
88,9
6,35
6,35
6,35
6,35
7,95
7,95
7,95
7,95
-
T
26,49
42,67
28,75
32,54
19,08
19,08
19,08
19,08
7,95
7,95
7,95
7,95
-
D
8,89
8,89
8,89
8,9
12,7
12,7
12,7
12,7
12,7
12,7
88,9
10,2
3,18
3,18
15,9
15,9
3,18
3,18
6,35
Level
1
2
3
4
2
2
1
1
2
2
1
1
2
2
1
1
4
4
4
4
3
3
4
4
2
1
2
1
2
1
4
Lead
Time
2
1
3
2
3
2
2
1
2
1
2
3
3
2
1
3
1
3
1
3
1
1
3
2
3
2
3
2
1
2
3
MFG/BO
MFG
MFG
MFG
MFG
MFG
MFG
MFG
MFG
MFG
MFG
MFG
MFG
MFG
MFG
MFG
MFG
MFG
MFG
MFG
MFG
MFG
MFG
BO
BO
BO
BO
BO
BO
BO
BO
BO
Sumber : Data Given
19
4.2
Pengolahan Data
Adapun hasil pengolahan data yang didapatkan adalah sebagai berikut :
4.2.1 Assembly Chart Routing Sheet Rakitan AV
Berdasarkan rekapitulasi data routing sheet perakitan AV maka dibuatlah
Assembly Chart (AC) sebagai berikut :
ASSEMBLY CHART
Nama Objek
Dipetakan Oleh
Tanggal Dipetakan
No. Peta
: Produk AV
: Kelompok IV
: 12 Oktober 2017
:1
AV4004
AV4017
AV4018
AV4019
AV4020
Selinder penahan 1
Selinder penahan 2
Selinder penahan 3
Selinder penahan 4
AV4101
Busur skala
AV4102
Penyumbat
AV4106
Mur
AV3003
Rahang atas
AV3021
Selinder slot 1
AV3022
Selinder slot 2
AV2002
Start
Start
Rahang penahan
Rakitan 70.2
2
Rahang tengah
AV2005
Plat atas 1
AV2006
Plat atas 2
AV2103
Pin 1
AV2104
Mur slot 1
AV2009
Tangkai pengunci atas 1
AV1010
Tangkai pengunci atas 2
AV2013
Selinder pengunci atas 1
AV2014
Selinder pengunci atas 2
AV2105
Pin pengunci 1
AV1001
Landasan dasar
AV1007
Plat bawah 1
AV1008
Plat bawah 2
AV1103
Pin 2
AV1104
Mur slot 2
AV1011
Rakitan 171.6
1
Rakitan
3
459.6
Produk 260.4
Tangkai pengunci bawah 1
AV1012
Tangkai pengunci bawah 2
AV1015
Selinder pengunci bawah 1
AV1016
Tangkai pengunci bawah 2
AV1105
Pin pengunci 2
Gambar 4.1 Assembly Chart
20
4.2.2 Operation Process Chart (OPC)
Berdasarkan rekapitulasi data routing sheet produk AV maka dibuatlah OPC sebagai berikut :
Peta Proses Operasi
Nama
Nama Objek
Objek
Di
Di Petakan
Petakan Oleh
Oleh
Tanggal
Tanggal di
di petakan
petakan
No.
No. Peta
Peta
:: Produk
Produk AV
AV
:: Kelompok
Kelompok IV
IV
:: 12
12 Oktober
Oktober 2017
2017
:: 22
Silinder Pengunci Bawah 2
600 x 10 (d)
AV-1016
11.40
Silinder Pengunci Bawah 1 Tangkai Pengunci Bawah 2
600 x 10 (d)
600 x 300 x 20
AV-2015
AV-1012
Pengukuran
11.40
O-116
1.2
0.5%
0.5%
Bubut
113.40
1.2
O-118
7.20
O-119
1.35%
78.93
Drill
7.20
1.35%
9.60
Mesin Bubujt 1.07%
O-114
Pengamplasan 78.93
O-120
0.15%
Bubut
O-113
Mesin Drill
O-115
Mesin Amplasl 0.15%
13.80
Drill
76.80
Mesin Drill
4.87%
Pengukuran
Meja Ukur
0%
5.40
0.28%
Plat Bawah 1
600 x 300 x 20
AV-1007
Plat Bawah 2
600 x 300 x 20
AV-1008
23.40
O-99
Meja Ukur
0%
Pemotongan 5.40
Pemotongan
O-112 Mesin Gergaji
O-106 Meja Potong
Potong 0.28%
Plat
Mesin Bubujt 1.75%
1.75%
Pengukuran
O-105
Meja Ukur
0%
Pemotongan
O-117 Mesin Gergaji
Potong
113.40
Pengukuran 13.80
O-111
Meja Ukur
0%
Tangkai Pengunci Bawah 1
600 x 300 x 20
AV-1011
Pemotongan
O-100 Meja Potong
Plat
Pengukuran
23.40
O-93
Pemotongan
6.31
O-94
0.34%
Pengukuran
1650
O-87
Meja Ukur
0%
Landasan Dasar
300 x 200 x 50
AV-1001
Meja Potong
Plat
Pemotongan
6.31
O-88
0.34%
Pencetakan
Meja Potong
Plat
Cetakan
0%
13.20
Freis
Mesin Freis
Freis
76.80
Freis
128.40
Mesin Freis
3.43%
7.20
Drill
O-103
Mesin Drill
2.64%
O-102
Mesin Freis
4.87%
Pengamplasan 7.20
Drill
O-109
Mesin Drill
5.98%
Mesin Amplasl 5.98%
O-96
87
Freis
128.40
Mesin Freis
3.43%
Drill
O-90
87
O-97
Freis
Mesin Freis
Drill
O-85
2.64%
Pembentukan Ulir
Dalam
Mesin TAP
20.,53
1.2
0.5%
Mesin Drill
0.14%
Meja Ukur
0%
Pemotongan
O-78 Mesin Gergaji
Potong
0.5%
Bubut
113.40
1.2
7.20
O-80
Pengamplasan 78.93
Drill
7.20
Mesin Drill
1.35%
O-68
Mesin Bubujt 1.07%
O-75
Drill
Mesin Drill
Pengamplasan 78.93
76.80
O-69
4.87%
Pengamplasan
7.20
Mesin Amplasl 0.15%
Meja Potong
Plat Tangan
Pemotongan
5.40
O-61
O-62
1.07%
Freis
76.80
Mesin Freis
4.87%
Drill
O-63
7.20
Meja Potong
Plat
9.17
Meja Potong
Plat Tangan
1.09%
Freis
128.40
3.43%
Mesin Amplas
0.11%
6.31
0.34%
Pemotongan SIsi 9.17
O-56
Mesin Freis
Meja Potong
Plat
O-57
87
Meja Potong
Plat Tangan
1.09%
Freis
128.40
Mesin Freis
3.43%
Drill
Pengamplasan 114.65
0.24%
10.80
O-33
Pengukuran 1172.40
Meja Ukur
0%
0%
Pencetakan 13.30
O-30
Cetakan
Freis
Mesin Freis
Drill
6.60
O-42
0.97%
15
O-43
Mesin Drill
1.28%
Pengamplasan
42.72
Mesin Amplas
0.11%
Bubut
76.80
Mesin Bubut
2.34%
Drill
6.60
Mesin Drill
0.97%
17.40
Pembentukan
UlirLuar
Mesin Tap
1.28%
15
O-37
Pengamplasan 42.72
Mesin Amplas 0.11%
O-32
Mesin Bubut 0.53%
O-36
O-44
O-53
Bubut
O-35
Pengukuran
1.20
Drill
7.20
Mesin Drill
1.71%
Pemotongan
O-25 Mesin Gergaji
Potong
Pembentukan
UlirLuar
Mesin Tap
110.40
Pengamplasan
63.75
Mesin Amplas
0.16%
O-27
O-28
O-38
Pengukuran
Meja Ukur
0%
1.20
0.55%
Bubut
80.40
Mesin Bubut
2.67%
13.30
Drill
Rahang Penahan
300 x 200 x 50
AV-4004
Silinder Penahan 1
600 x 14 (d)
AV-4017
Pengukuran
Pengukuran 1208,40
13.30
Meja Ukur
Meja Ukur
0%
Pencetakan
O-1
O-6
O-12
0%
Cetakan
0%
Pemotongan
Pemotongan 106,20
Pemotongan
1.20
1.20
O-19 Mesin Gergaji
O-2
O-7 Mesin Gergaji
O-13 Mesin Gergaji
3,38%
0.55%
0.55%
Potong
Potong
Potong
Bubut
80.40
Mesin Bubut
2.67%
O-20
Mesin Drill
1.25%
Silinder Penahan 2
600 x 14 (d)
AV-4018
O-18
Meja Ukur
Pembentukan Ulir 80.40
Dalam
O-26
Mesin Tap
13.30
O-24
0%
2.67%
87
0.24%
Meja Ukur
0%
Silinder Penahan 3
600 x 14 (d)
AV-4019
Silinder Penahan 4
600 x 14 (d)
AV-4020
Pembentukan Ulir 76.80
Pemotongan SIsi 195
Dalam
O-41
O-47
O-50 Mesin Potong
Mesin TAP 2.34%
Plat Tangan 0,69%
Pengamplasan 114.65
Mesin Amplas
Pengukuran
O-39
Cetakan
Rahang Atas
300 x 200 x 50
AV-3003
0.55%
2.64%
O-59
Mesin Amplas
Pencetakan 10.80
O-52
Mesin Drill
2.64%
0%
Silinder Slot 1
600 x 14 (d)
AV-3021
Freis
Pemotongan
1.20
Pemotongan 13,20
Drill
Pemotongan 50.40
1.20
O-46
O-40 Mesin Gergaji
O-49 Mesin Potong
O-34 Mesin Gergaji
O-31
Mesin Freis 0.46%
2.13%
Mesin Drill
4,67%
0.46%
Potong
Plat
Potong
O-51
O-58
Mesin Drill
Mesin Ukur
0%
Silinder Slot 2
600 x 14 (d)
AV-3022
O-45
O-48
Pemotongan
O-55
Pengukuran 1304,40
23.40
Meja Ukur
6.31
O-65
O-71
Pengukuran
0.34%
Rahang Tengah
300 x 200 x 50
AV-2002
Plat Atas 1
600 x 300 x 20
AV-2005
O-54
0%
Pemotongan SIsi
Drill
5.98%
Pengamplasan 57.86
57.86
23.40
O-64
Mesin Drill
Mesin Amplasl 5.98%
0.11%
Meja Ukur
0.28%
O-70
O-76
O-81
Pengukuran
0%
Pemotongan SIsi 9.60
9.60
Bubut
13.80
Plat Atas 2
600 x 300 x 20
AV-2006
O-60
Meja Ukur
Pemotongan
Pemotongan 5.40
O-67 Meja Potong
O-73 Mesin Gergaji
0.28%
Plat
Potong
Mesin Bubujt 1.75%
1.35%
Pengukuran
O-66
0%
O-74
O-79
1.75%
Mesin Amplas 0.15%
Pengukuran 13.80
11.40
Tangkai Pengunci Atas 1
600 x 300 x 20
AV-2009
Tangkai Pengunci Atas 2
600 x 300 x 20
AV-1010
O-72
Meja Ukur
113.40
O-86
O-91
Mesin Drill
Pengamplasan 114.65
Pengamplasan 114.65
Pengamplasan
Pengamplasan 57.86
O-104
O-98
O-92
O-110
Mesin Amplas 0.24%
Mesin Amplas 0.24%
Mesin Amplas
Mesin Amplas 0.11%
0.11%
57.86
195
0.78%
Pengukuran
O-77
0%
O-83
4.67%
Pemotongan SIsi 9.17
Drill
Pemotongan SIsi 9.17
Pemotongan SIsi 364.80
Pemotongan SIsi 9.60
O-101 Meja Potong
O-84
O-95 Meja Potong
O-89 Meja Potong
O-107 Meja Potong
Mesin Drill
1.07%
1.57%
Plat Tangan 1.09%
Plat Tangan 1.09%
Plat Tangan
Plat Tangan
O-108
11.40
O-82
Meja Ukur
0%
Silinder Pengunci Atas 1
600 x 10 (d)
AV-2013
Silinder Pengunci Atas 2
600 x 10 (d)
AV-2014
7.20
O-21
1.71%
Bubut
80.40
Drill
7.20
Mesin Drill
1.71%
Bubut
Drill
7.20
Mesin Drill
1.71%
Drill
O-3
Mesin Drill
Mesin Bubut 2.77%
Mesin Bubut 2.67%
O-15
Mesin Freis
100,80
O-8
O-14
Freis
O-9
Drill
118.80
Mesin Drill
0.94%
O-4
Pembentukan Ulir
Dalam
Mesin TAP
Pembentukan 110.40
Pembentukan 168.46
Pembentukan 110.40
Pembentukan 110.40
UlirLuar
O-22
UlirLuar
UlirLuar
UlirLuar
O-5
O-10
O-16
Mesin Tap
Mesin Tap
1.25%
Mesin Tap
Mesin Tap
0.12%
1.25%
1.25%
Pengamplasan 63.75
Pengamplasan 63.75
O-23
O-29
Mesin Amplas 0.16%
Mesin Amplas 0.16%
Pengamplasan 63.75
Pengamplasan
O-11
O-17
Mesin Amplas 0.16%
Mesin Amplas
Busur Skala
88.9 x 88.9 (d)
AV-4101
Penyumbat
10.2 x 10.16 (d)
AV-4102
Mur
25.4 x 6.35 (d)
AV-4106
171.6
Rakitan
Rakitan
11
70.2
Rakitan
Rakitan
22
Pin 1
19.1 x 3.18 (d)
AV-2103
Mur Slot 1
19.1 x 15.88 (d)
AV-2104
Pin Pengunci 1
4.76 x 3.18 (d)
AV-2105
459.6
Rakitan
Rakitan
33
Pin 2
19.1 x 3.18 (d)
AV-1103
Mur Slot 2
19.05 x 15.88 (d)
AV-1104
Pin Pengunci 2
4.76 x 3.18 (d)
AV-1105
260.4 Rakitan
Rakitan
44
Keterangan
Kegiatan
Operasi
Kegiatan
Ganda
Jumlah
Waktu (Detik)
120
11653,31
4
961, 8
1
Penyimpanan
Total
125
12615,11
Gambar 4.2 Operation Process Chart (OPC)
21
Pengamplasan
Mesin Amplas
4.2.3 Bill Of Material (BOM)
Berdasarkan rekapitulasi data bill of material maka dibuatlah peta bill of material (BOM) sebagai berikut :
Level 0
PRODUK
1 Unit
1 Unit
1 Unit
6 Unit
4 Unit
Landasan
dasar
Plat bawah
1
Plat bawah
2
Pin 2
Mur slot 2
AV-1001
AV-1007
AV-1008
AV-1103
AV-1104
MFG
MFG
BO
BO
MFG
1 Unit
RAKITAN 2
1 Unit
Plat atas 1
Plat atas 2
Pin 1
AV-2002
AV-2005
AV-2006
AV-2103
MFG
MFG
BO
1 Unit
1 Unit
1 Unit
2 Unit
Tangkai
pengunci
bawah 2
Selinder
pengunci
bawah 1
Selinder
pengunci
bawah 2
Pin pengunci
2
AV-1011
AV-1012
AV-1015
AV-1016
AV-1105
MFG
MFG
MFG
MFG
BO
6 Unit
Rahang
tengah
MFG
1 Unit
1 Unit
1 Unit
1 Unit
Tangkai
pengunci
bawah 1
4 Unit
1 Unit
1 Unit
1 Unit
RAKITAN 3
1 Unit
1 Unit
Mur slot 1
Tangkai
pengunci
atas 1
Tangkai
pengunci
atas 2
Selinder
pengunci
atas 1
Selinder
pengunci
atas 2
Pin pengunci
1
AV-2104
AV-2009
AV-1010
AV-2013
AV-2014
AV-2105
MFG
BO
MFG
MFG
Level 1
Level 2
BO
MFG
1 Unit
Sellinder
slot 2
Selinder slot
1
Rahang atas
AV-3022
AV-3021
AV-3003
MFG
MFG
MFG
Level 3
RAKITAN 1
1 Unit
Rahang
penahan
1 Unit
Selinder
penahan 1
AV-4004
AV-4017
MFG
MFG
1 Unit
1 Unit
1 Unit
1 Unit
4 Unit
4 Unit
Selinder
penahan 2
Selinder
penahan 3
Selinder
penahan 4
Busur skala
Penyumbat
Mur
AV-4018
AV-4019
AV-4020
AV-4101
AV-4102
AV-4106
MFG
BO
BO
BO
MFG
MFG
Level 4
Gambar 4.3 Bill Of Material
MODUL 1
“ANALISIS DATA DASAR”
Disusun Oleh : Kelompok IV
14101154250012
RIAN FERNANDO
14101154250016
ADRILAH ILHAM
14101154250017
ANDRI ARMAN
14101154250019
AULIA RAHMAN
14101154250020
BUDIYONO
14101154250023
DIHAN ALIF FERDIAN
14101154250024
EKA SETIO ARIFIN
14101154250065
NOVITA ANGGRAINI
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “YPTK”
PADANG
OKTOBER, 2017
i
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRATIKUM
ANALISIS DATA DASAR
Menyetujui / Mengesahkan
Padang,
Oktober 2017
ASISTEN
PUTRI LENGGOGENI, ST
DOSEN PEMBIMBING
HENNY YULIUS, ST, MT
NIDN : 1027018501
ii
LEMBAR ASISTENSI
MODUL
: 1 / ANALISIS DATA DASAR
Kelompok
: IV
Asisten
: Putri Lenggogeni, ST
No
Hari / Tanggal
Keterangan
TTD
1
Mengetahui,
Oktober 2017
Henny Yulius, S.T, M.T
NIDN : 1027018501
iii
Abstrak
Pabrik merupakan tempat dilakukannya suatu proses produksi yang memerlukan
perencanaan dan perancangan tata letak fasilitas yang baik. Suatu urutan operasi yang saling
berkaitan tertentu disebut dengan proses. Tujuan pratikum ini adalah untuk mengetahui proses
produksi untuk mnghasilkan suatu produk melalui data dasar yang diperoleh dan mengetahui,
memahami dan mampu membuat Operation Process Chart¸ Assembly Chart dan Bill of Material
dalam perencanaan dan perancangan tata letak fasilitas pabrik. Bedasarkan analisis dan hasil
pratikum dapat diketahui bahwa analisis data dasar perlu dilakukan untuk mendapatkan
karakteristik tata letak yang diinginkan sebelum melakukan perancangan terhadap susunan unsur
fisik suatu kegiatan industri manufaktur.
Peta perakitan ( Assembly Chart ) yang menunjukkan urutan-urutan aliran komponen dan
rakitan bagian kedalam rakitan suatu produk. Assembly Chart juga dapat menunjukan keterkaitan
antara komponen, dimana keterkaitan komponen tersebut dapat membentuk rakitan dari suatu
produk yang membutuhkan waktu perakitan dengan total waktu 961,8 detik. Pada peta proses
operasi (Operation Process Chart) didapatkan total waktu untuk menyelesaikan produk adalah
12.615,11 detik. Struktur produk (Biil of Material) menunjukan kebutuhan serta jenis material
yang digunakan, juga menunjukan level komponen produk. Berdasarkan pengolahan data part list
dan routing sheet, bill of material pada proses produksi ini memiliki empat level komponen, juga
menunjukan spesifikasi bahan, dimensi komponen, serta jumlah unit per produksi
Kata Kunci : Operation Process Chart¸ Assembly Chart dan Bill of Material
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah S.W.T yang telah memberikan
rahmat serta hidayah-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
laporan praktium ini.
Laporan pratikum ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi
kriteria pembelajaran dalam mata kuliah Tata Letak Fasilitas Pabrik dengan judul
laporan Modul 1 “Analisis Data Dasar”. Kami berhasil memperoleh data ini dari
hasil analisa dan perhitungan berdasarkan data dasar yang telah diberikan pada
modul sebagai panduan pembuatan laporan kali ini.
Pada kesempatan kali ini, kami mengucapkan terimakasih yang sebesarbesarnya atas segala bantuan kepada :
1.
Henny Yulius, S.T, M.T., selaku dosen mata kuliah yang mengampu
pratikum Tata Letak Fasilitas Pabrik yang telah memberikan arahan
kepada kami dalam pembuatan laporan ini.
2.
Putri Lenggogeni, S.T selaku asisten pratikum Tata Letak Fasilitas
Pabrik yang telah memberikan arahan dan masukan kepada kami dalam
pembuatan laporan ini.
3.
Kepada teman-teman Teknik Industri angkatan 2014 yang bersedia
membantu dalam pengambilan dan pengolahan data laporan pratikum
ini.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan laporan.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan laporan ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah S.W.T senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amin.
Padang,
Oktober 2017
Penulis
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................
i
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................
ii
LEMBAR ASISTENSI ..............................................................................
iii
ABSTRAK ..................................................................................................
iv
KATA PENGANTAR ................................................................................
v
DAFTAR ISI ..............................................................................................
vi
DAFTAR TABEL ......................................................................................
viii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................
ix
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................
1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................
2
1.3 Tujuan Praktikum ..................................................................
2
1.4 Batasan Masalah ...................................................................
2
1.5 Sistematika Penulisan .............................................................
2
LANDASAN TEORI
2.1 Tata Letak Fasilitas ...............................................................
4
2.2 Analisis Data Dasar ...............................................................
4
2.2.1 Part List .....................................................................
5
2.2.2 Routing Sheet .............................................................
6
2.2.3 Bill of Material ..........................................................
6
2.3 Peta Kerja .............................................................................
8
2.4 Peta Proses Operasi (Operation Process Chart) .....................
8
2.5 Peta Rakitan (Assembly Chart) ..............................................
10
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Kerangka Pemecahan Masalah (Flowchart) ...........................
12
3.2 Langkah – langkah Diagram Alir Praktikum ..........................
13
3.2.1 Studi Literatur ............................................................
13
3.2.2 Identifikasi Masalah ...................................................
13
3.2.3 Perumusan Masalah ...................................................
13
vi
3.2.4 Pengumpulan Data .....................................................
13
3.2.5 Pengolahan Data ........................................................
13
3.2.6 Analisis ......................................................................
14
3.2.7 Penutup ......................................................................
14
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB V
4.1 Pengumpulan Data ................................................................
15
4.1.1 Data Routing Sheet AV ..............................................
15
4.1.2 Data Routing Sheet Rakitan AV .................................
18
4.1.3 Data Bill Of Material (BOM) .....................................
19
4.2 Pengolahan Data ...................................................................
20
4.2.1 Assembly Chart Routing Sheet Rakitan AV ................
20
4.2.2 Operation Process Chart (OPC) ................................
21
4.2.3 Bill Of Material (BOM) ..............................................
22
ANALISIS
5.1 Analisis Assembly Chart ........................................................
23
5.2 Analisis Peta Proses Operasi .................................................
24
5.3 Analisis Bill Of Material .......................................................
24
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan ...........................................................................
26
6.2 Saran .....................................................................................
26
DAFTAR PUSTAKA
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Lambang-lambang Peta Kerja .......................................................
8
Tabel 4.1 Routing Sheet AV .........................................................................
15
Tabel 4.2 Routing Sheet Rakitan AV ............................................................
18
Tabel 4.3 Bill Of Material (BOM) ................................................................
19
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.2 Cara Pembuatan Peta Proses Operasi ........................................
10
Gambar 2.3 Cara Pembuatan Assembly Chart ..............................................
11
Gambar 3.1 Flowchart Metodologi Penelitian ..............................................
12
Gambar 4.1 Assembly Chart Routing Sheet ...................................................
20
Gambar 4.2 Operation Process Chart ...........................................................
21
Gambar 4.3 Bill Of Material ........................................................................
22
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pabrik merupakan tempat dilakukannya suatu proses produksi yang
memerlukan perencanaan dan perancangan tata letak fasilitas yang baik. Suatu
urutan operasi yang saling berkaitan tertentu disebut dengan proses. Adalah hal
yang penting untuk mengetahui urutan suatu proses sebagai pedoman bagi
perancang dalam mendesain tata letak dan fasilitas. Selain itu menganalisa data
juga merupakan suatu hal penting dilakukan untuk merancang suatu tata letak
fasilitas pabrik.
Definisi tata letak secara umum ditinjau dari sudut pandang produksi adalah
susunan fasilitas-fasilitas produksi untuk memperoleh efisiensi pada suatu
produksi. Perancangan tata letak meliputi pengaturan fasilitas-fasilitas operasi
dengan memanfaatkan area yang tersedia untuk penempatan mesin-mesin, bahanbahan, perlengkapan untuk operasi, personalia, dan semua peralatan serta fasilitas
yang digunakan dalam suatu produksi.
Di dalam melakukan perancangan terhadap susunan unsur fisik dari suatu
industri manufaktur, maka sebelumnya perlu diketahui terlebih dahulu prosesproses operasi dari produk yang akan dihasilkan. Salah satuu metode yang dapat
diterapkan yaitu dengan menggunakan peta kerja. Peta kerja adalah suatu alat
yang menggambarkan kegiatan kerja secara sistematis dan jelas (Sutalaksana,
2006).
Dengan adanya peta kerja ini maka kita dapat melakukan analisis terhadap
aliran suatu produk. Oleh sebab itu pelaksanaan pratikum Tata Letak Fasilitas
Pabrik bertujuan untuk menganalisis data agar proses produksi pada pabrik
berjalan dengan baik. Untuk menganalisis data tersebut maka digunakan Assembly
Chart, Operation Process Chart, dan struktur Bill of Material.
1
1.2
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dibahas pada pratikum ini adalah :
1. Bagaimana proses produksi untuk mengahasilkan suatu produk ?
2. Bagaimana cara membuat Assembly Chart ?
3. Bagaimana cara membuat Operation Process Chart ?
4. Bagaimana cara membuat Bill Of Material ?
1.3
Tujuan Pratikum
Adapun tujuan dari pelaksanaan pratikum ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui dan memahami proses produksi untuk menghasilkan suatu
produk melalui data dasar yang diperoleh.
2. Mengetahui, memahami dan mampu membuat Operation Process Chart,
Assembly Chart dan Bill Of Material dalam perencanaan dan perancangan
tata letak fasilitas pabrik.
1.4
Batasan Masalah
Adapun batasan masalah pada pada pratikum ini adalah :
1. Proses pembuatan Assembly Chart dalam perencaan dan perancangan tata
letak fasilitas pabrik melalui data dasar yang di dapatkan.
2. Proses pembuatan Operation Process Chart dalam perencaan dan
perancangan tata letak fasilitas pabrik melalui data dasar yang di dapatkan.
3. Proses pembuatan struktur Bill Of Material dalam perencaan dan
perancangan tata letak fasilitas pabrik melalui data dasar yang di dapatkan.
1.5
Sistematika Penulisan
Laporan pratikum ini terdiri dari enam bab, dimana masing-massing bab
saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Adapun sistematika penulisan
laporan ini adalah sebagai berikut :
BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan berbagai hal mengenai latar belakang, tujuan
pratikum, perumusan masalah dan batasan masalah.
BAB II
LANDASAN TEORI
Bab ini berisikan teori-teori yang menunjang pemecahan masalah.
2
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisikan mengenai kerangka tahapan pelaksanaan pratikum
serta penjelasannya dalam melakukan pemecahan masalah sehingga
pratikum dapat dilakukan dengan benar dan memudahkan menganalisis
suatu permasalahan yang ada.
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Bab ini diterangkan objek penelitian pengumpulan data yang dilakukan,
penjabaran variabel-variabel yang diteliti dan metode yang digunakan
dalam memecahkan masalah dalam praktikum.
BAB V
ANALISIS
Bab ini membahas mengenai analisis setiap bagian yang ada pada
pengolahan data dan perbaikan sistem kerja.
BAB VI PENUTUP
Bab ini menguraikan target pencapaian dari tujuan penelitian dan
kesimpulan-kesimpulan yang diperoleh dari pembahasan bab-bab
sebelumnya. Dalam bab ini penulis juga menyampaikan saran-saran
perbaikan lebih lanjut.
3
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Tata Letak Fasilitas
Tata letak fasilitas dapat dedifenisikan sebagai kumpulan unsur-unsur fisik
yang diatur mengikuti aturan atau logika tertentu. Tata letak fasilitas merupakan
perancangan fasilitas yang lebih fokus pada pengaturan unsur-unsur fisik. Unsurunsur fisik dapat berupa mesin, peralatan, meja, bangunan, dan sebagainya.
Aturan atau logika pengaturan dapat berupa ketetapan fungsi tujuan misalnya total
jarak atau total biaya perpindahan bahan.
Dalam perancangan tata letak fasilitas atau tata letak pabrik, unsur-unsur
fisik yang perlu diperhatikan adalah mesin, peralatan, operator, dan material.
Umumnya, fungsi tujuan adalah total biaya perpindahan yang minimum. Hal
demikian dicapai melalui pengaturan mesin-mesin dan peralatan sedemikian rupa
sehingga jaraknya tidak jauh tanpa melanggar kaidah-kaidah ergonomis.
Perancangan tata letak fasilitas fasilitas manufaktur cukup kompleks, sehingga
membutuhkan pendekatan multidisiplin.
Tata letak fasilitas manufaktur memiliki tipe-tipe dasar tata letak yang akan
dibahas secara terperinci pada bagian berikutnya. Tipe-tipe tata letak adalah tata
letak produk, tata letak proses, tata letak posisi tetap, tata letak seluler. Kita sangat
memerlukan tipe-tipe tata letak dalam merancang tata letak yang sesuai dengan
kebutuhan atau tujuan yang telah ditetapkan. Pemilihan tipe tata letak umumnya
dilakukan dengan menganalisis jumlah produksi dan jumlah ragam produk yang
akan dihasilkan. Cukup banyak metode yang telah dikembangkan untuk
merancang tata letak fasilitas manufaktur, mulai pendekatan kualitatif maupun
kuantitatif. Perangkat lunak untuk membantu perancang pun telah banyak
dikembangkan dan selanjutnya dikenal dengan istilah Computer Aided Layout
(tata letak berbantuan komputer). (Hadiguna, 2008).
2.2
Analisis Data Dasar
Suatu perancang fasilitas sebaiknya mengetahui data dasar yang diperlukan.
Jenis dan jumlah data akan beragam bergantung pada perusahaannya. Untuk
situasi-situasi tertentu mungkin diperlukan data yang lebih banyak atau lebih
4
sedikit. Dapat terlihat bahwa pekerjaan merancang fasilitas sebenarnya sesuatu
yang rumit, membutuhkan setumpuk lengkap susunan informasi.
Sebagai contoh salah satu hasil dari prosedur analisis nilai sangat
memungkinkan keputusan mengenai apakah akan membuat komponen itu atau
membelinya dari pembuat yang ditentukan.
Teknik-teknik dalam membangkitkan data dalam pengenbangan tata letak,
yaitu:
1.
Routing sheet
2.
Bill of material
3.
Engineering draw
Pengurutan operasi menjadi tulang punggung kegiatan produksi. Ini
merupakan pengumpulan kembali semua data yang dikembangkan oleh perancang
dan alat komunikasi pokok antara perancang dan orang produksi, disebut juga
dengan Lembar Proses atau Lembar Operasi. Dasar pengurutan operasi adalah
tabulasi langkah-langkah yang dicakup dalam memproduksi komponen tertentu
dan rincian yang perlu dari hal-hal yang berkaitan. Informasi dalam pengurutan
ini mencakup:
1.
Nama dan jumlah komponen
2.
Jumlah dan urutan operasi
3.
Nama operasi
4.
Keterangan operasi
5.
Nama dan jumlah mesin
6.
Jumlah dan besar perkakas serta alat bantu lain
7.
Jumlah departemen
8.
Waktu tiap proses
2.2.1 Part List
Part list merupakan lembaran yang berisi deskripsi dari produk, part list
meliputi (James M Apple):
a.
Nomor komponen.
b.
Nama komponen.
c.
Jumlah komponen.
5
d.
Bahan.
e.
Dimensi bahan dasar.
f.
Dimensi bahan jadi.
g.
Berat bahan dasar.
h.
Harga bahan dasar.
i.
Klasifikasi produksi (MFG atau BO).
2.2.2 Routing Sheet
Routing sheet menjelaskan urutan kronologis setiap operasi dan inspeksi
yang dilakukan terhadap suatu produk. Routing sheet menjelaskan secara detail
urutan proses dan kegiatan yang dilakukan pada setiap proses secara detail.
Informasi lain yang terdapat pada routing sheet adalah waktu teoretis setiap
proses, ketersediaan mesin (availability) dan efisiensi mesin (efficiency) yang
dapat digunakan untuk menghitung waktu aktual yang dibutuhkan pada setiap
proses untuk setiap jenis produk yang akan diproduksi. Informasi lain yang dapat
ditambahkan pada routing sheet untuk membantu melakukan penghitungan
kebutuhan rough lumber dan membuat Multi-Product Process Chart (MPPC)
adalah permil (‰) reject, jumlah part yang diharapkan, jumlah part yang harus
disiapkan, dan jumlah mesin teoretis (James M Apple).
2.2.3 Bill of Material
Bill of Material merupakan daftar dari semua material, parts, subassemblies
serta kuantitas dari masing-masing yang dibutuhkan untuk memproduksi suatu
unit produk atau parent assembly. Kegunaan Bill of Material adalah untuk
mengetahui kebutuhan serta jenis material yang digunakan (James M Apple).
Adapun informasi-informasi utama yang dapat diperoleh Dalam Bill of
Material ini antara lain:
1.
Spesifikasi bahan
2.
Dimensi bahan jadi
3.
Dimensi bahan dasar
4.
Berat material
5.
Jumlah unit per produksi
6.
Klasifikasi komponen produksi
6
Klasifikasi komponen produksi ini terdiri atas:
a.
Komponen Manufaktur (MFG)
Merupakan komponen yang akan diproduksi oleh perusahaan/pabrik
tersebut.
b.
Komponen Bough-Out (BO)
Merupakan komponen yang tidak diproduksi oleh pabrik dan dibeli dari
luar. Adanya komponen-komponen yang dibeli ini disebabkan karena
pada umumnya biaya yang akan dikeluarkan oleh perusahaan akan jauh
lebih murah jika komponen tersebut dibeli dari luar jika dibandingkan
dengan membuatnya sendiri.
c.
Gambar Komponen
Gambar komponen merupakan gambar dari komponen-komponen yang
membentuk suatu produk akhir. Kegunaannya adalah untuk mengetahui
dimensi dan bentuk komponen.
Perancangan tata letak memerlukan rancangan dan analisis terhadap aliran
bahan. Oleh karena itu, adanya penggunaan beberapa teknik umum untuk
merancang dan menganalisis aliran bahan tersebut, diantaranya adalah :
1.
Peta proses operasi
2.
Peta perakitan
3.
Peta proses produk-darab
4.
Diagram (bagan) tali
5.
Peta proses
6.
Bagan (diagram) aliran
7.
Peta proses aliran
8.
Peta dari-ke
9.
Peta prosedur
10. Jaringan lintasan krisis
Dari keseluruhan teknik-teknik yang ada di atas, maka yang paling sering
digunakan adalah peta proses operasi dan peta perakitan.
7
2.3
Peta Kerja
Peta kerja adalah suatu alat yang menggambarkan kegiatan kerja secara
sistematis dan jelas. Lewat peta-peta ini kita bisa melihat semua langkah atau
kejadian yang dialami oleh suatu benda kerja dari masuk ke pabrik sampai
akhirnya menjadi produk jadi, baik produk lengkap maupun bagian dari produk
lengkap. (Sutalaksana 2006).
Lambang-lambang yang digunakan dalam Peta Kerja Keseluruhan adalah:
Tabel 2.1 Lambang-lambang Peta Kerja
Lambang
Keterangan
Operasi
Transportasi
Inspeksi
Menunggu
Penyimpanan
Aktivitas Ganda
Sumber : Sutalaksana, 2006
2.4
Peta Proses Operasi (Operation Process Chart)
Peta Proses Operasi ini merupakan suatu diagram yang menggambarkan
langkah-langkah proses yang akan dialami bahan baku mengenai urutan-urutan
operasi dan pemeriksaan. Sejak dari awal sampai menjadi produk jadi utuh
maupun sebagai komponen, dan juga memuat informasi-informasi yang
diperlukan untuk analisa lebih lanjut, seperti : waktu yang dihabiskan, material
yang digunakan, dan tempat atau alat atau mesin yang dipakai. (Sutalaksana,
2006).
8
Standar pengerjaan dari Operation Process Chart adalah sebagai berikut
(James M Apple) :
1.
Pilih komponen pertama yang akan digambarkan, jika peta akan
digunakan sebagai dasar bagi sebuah jalur rakitan bagian yang
mempunyai komponen paling banyak sebaiknya dipilih pertama kali,
mulai dari sudut kanan kertas, catat operasi rakitan. Komponenkomponen yang dibeli dalam keadaan jadi digambarkan dengan garis
pendek ke kiri.
2. Jika semua operasi rakitan dan pemeriksaan pada bagian utama sudah
masuk, lanjutkkan ke fabrikasi, dalam urutan terbaik, gambarkan garis
mendatar pada bagian kanan atas peta ke kanan, untuk menuliskan
bahan baku, uraian tentang bahan langsung dicatat pada garis tersebut
yang dapat dibuat selengkap-lengkapnya.
3.
Ke sebelah kanan dari lambing operasi, dibuat uraian operasi, waktu
penyelesaian pekerjaan dan lain-lain.
4.
Cirikan komponen terakhir pada operasi tersebut, gambar garis
mendatar jauh ke kiri, tunjukkan dengan lingkaran 12 mm untuk operasi
dan segi empat untuk pemeriksaan dalam urutan terbalik ke arah atas.
Masukkan nomor operasi dari lintasan produksi tersebut.
5.
Lanjutkan sampai semua komponen terselesaikan dipetakan, baik
komponen yang dibuat dan yang dibeli harus tercantum di dalam peta.
6.
Rakitan bagian digambarkan sedemikian rupa seperti cara pada peta
rakitan.
7.
Periksa peta dengan dokumen barang dan lintasan produksi untuk
jaminan agar tidak ada bagian atau operasi yang luput.
9
Arah material yang masuk dari proses
O-N
O-N
M
W
I-N
I-N
M
Urutan perubahan dalam proses
W
Produk utama
Material yang
dibel (MI)
MI
Bagian yang
dirakit
MI
Bagian dari bagian
yang dirakit
MI
MI
Keterangan :
W
= Waktu yang dibutuhkan untuk suatu operasi atau pemeriksaan, biasanya dalam jam.
O-N
= Nomor urut untuk kegiatan operasi tersebut.
I-N
= Nomor urut untuk kegiatan pemeriksaan tersebut.
M
= Menunjukkan mesin atau tempat dimana kegiatan tersebut dilaksanakan
Gambar 2.2 Cara Pembuatan Peta Proses Operasi
Sumber : Sutalaksana, 2006
2.5
Peta Rakitan (Assembly Chart).
Peta rakitan adalah gambaran grafis dari urutan-urutan aliran komponen dan
rakitan- bagian ke dalam rakitan suatu produk. Akan terlihat bahwa peta rakitan
menunjukkan cara yang mudah dipahami tentang ( James M Apple):
1.
Komponen-komponen yang membentuk produk.
2.
Bagaimana komponen-komponen ini bergabung bersama.
3.
Komponen yang menjadi bagian suatu rakitan-bagian.
4.
Aliran komponen ke dalam sebuah rakitan.
5.
Keterkaitan antara komponen dengan rakitan-bagian.
6.
Gambaran menyeluruh dari proses rakitan.
7.
Urutan waktu komponen bergabung bersama.
8.
Suatu gambaran awal dari pola aliran bahan.
10
Standar pengerjaan dari peta perakitan (Assembly chart) adalah sebagai
berikut (James M Apple,) :
1.
Dengan menggunakan senarai komponen dan dokumen barang atau
yang sejenis dan lintasan produksi bagi proses perakitan, tentukan
operasi terakhir dalam produksi atau dalam rakitan suatu produk.
Operasi terakhir yang menunjukkan rakitan suatu produk digambarkan
dengan lingkaran berdiameter 12 mm dan harus dituliskan operasi
tersebut di sebelah kanan dari lingkaran tersebut.
2.
Gambar garis mendatar dari lingkaran ke arah kiri, tempatkan lingkaran
berdiameter 6 mm pada bagian ujungnya, tunjukkan setiap komponen
( nama, nomor dan jumlah ) yang harus dirakit pada proses tersebut.
3.
Jika yang dihadapi adalah rakitan bagian, maka buat garis tadi sebagian
dan akhiri dengan lingkaran
berdiameter 9 mm, garis yang
menunjukkan komponen mandiri harus ditarik ke sebelah kiri dan
diakhiri dengan lingkaran berdiameter 6 mm.
4.
Jika operasi rakitan terakhir dan komponen-komponennya selesai
dicatat, gambarkan garis tegak pendek dari lingkaran 9 mm ke atas,
memasuki lingkaran 12 mm yang menunjukkan operasi rakitan sebelum
operasi rakitan yang telah digambarkan pada langkah 2 dan langkah 3.
5.
Periksa kembali peta tersebut untuk meyakinkan bahwa seluruh
komponen telah tercantum, masukkan nomor-nomor operasi rakitan dan
rakitan-bagian (sub assembly) ke dalam lingkaran (jika perlu),
komponen yang terdaftar di sebelah kiri diberi nomor urut dari atas ke
bawah. Contoh bagian sub assembly.
Nomor Komponen
Nama Komponen
Lingkar
Berdiameter 6 mm
Lingkaran berdiameter 9mm
(Bagian Sub Assembly)
Lingkaran Berdiameter 12 mm
(Bagian Assembly)
Gambar 2.3 Cara Pembuatan Assembly Chart
Sumber : Setyawaty, 2012
11
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Kerangka Pemecahan Masalah (Flowchart)
Berikut kerangka pemecahan masalah dari laporan pratikum analisa data
dasar :
Mulai
Perumusan Masalah dan
Penetapan Tujuan
Pratikum
Studi Pendahuluan
Studi Pustaka
Pengumpulan Data
Data Given
Pengolahan Data
Perancangan Peta Kerja, Assembly Chart, Operation Process Chart,
Bill Of Material
Analisa
Hasil Pengolahan Data
Penutup
Kesimpulan dan Saran
Selesai
Gambar 3.1 Flowchart Metodologi Penelitian
12
3.2
Langkah-Langkah Diagram Alir Pratikum
Adapun langkah – langkah diagram alir praktikum adalah sebagai berikut :
3.2.1 Studi Literatur
Studi literatur adalah mencari referensi teori yang relevan dengan kasus atau
permasalahan yang ditemukan. Referensi teori tersebut berisikan tentang :
1) Tata letak fasilitas pabrik secara umum
2) Apa yang dimaksud dengan Assembly Chart
3) Apa yang dimaksud dengan Operation Process Chart (OPC)
4) Apa yang dimaksud dengan Bill Of Material
Tujuannya adalah untuk memperkuat permasalahan serta sebagai dasar teori
dalam melakukan studi dan juga menjadi dasar untuk membuat peta dari proses
produksi untuk mengahsilkan suatu produk melalui data dasar yang diperoleh dan
melalui referensi-referensi yang didapat.
3.2.2 Identifikasi Masalah
Identfikasi masalah pada praktikum ini dilakukan berdasarkan analisa data
dasar yang diperoleh untuk mengetahui komponen-komponen yang digunakan
dan lama waktu proses produksi melalui data yang di dapatkan.
3.2.3 Perumusan Masalah
Perumusan masalah pada praktikum ini ditentukan dari hasil identifikasi
masalah yaitu bagaimana memahami proses produksi untuk menghasilkan suatu
produk melalui data dasar yang didapatkan.
3.2.4 Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan pada praktikum ini adalah data Routing Sheet AV,
Routing Sheet Rakitan AV, dan Data Bill Of Material.
3.2.5 Pengolahan Data
Data yang diolah pada praktikum ini dilakukan dengan menggunakan
Operation Precess Chart, Assembly Chart dan Bill Of Material. Dengan
melakukan pengolahan data tersebut maka akan diketahui proses operasi suatu
13
produk tersebut, komponen-komponen yang menyusun produk tersebut, alat-alat
yang digunakan dan lama waktu pengerjaan produk tersebut.
3.2.6 Analisis
Pada praktikum ini Analisis dilakukan praktikan setelah melakukan
pengumpulan dan pengolahan data yang didapatkan.
3.2.7 Penutup
Penutup berisikan kesimpulan didapat berdasarkan tujuan pratikum Analisa
Data Dasar yang diperoleh yang didasarkan pada teori-teori yang telah dijelaskan.
Dan juga saran praktikan terhadap hasil praktikum.
14
BAB IV
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
4.1
Pengumpulan Data
Pengumpulan data didapatkan dari data given yaitu data produksi produk
Angle Vise :
4.1.1 Data Routing Sheet AV
Berikut data routing sheet yang diperoleh :
Tabel 4.1 Routing Sheet AV
No
Nama Operasi
Komponen Komponen Ke
AV-1001
Landasan
Dasar
AV-2002
Rahang
Tengah
AV-3003
Rahang
Atas
AV-4004
Rahang
Penahan
AV-2005 Plat Atas 1
AV-2006 Plat Atas 2
AV-1007
Plat Bawah
1
1
2
3
4
5
1
2
3
1
2
3
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
6
1
2
3
4
5
6
1
2
3
4
5
6
Deskripsi Operasi
Tipe Mesin Tool
Proses Pencetakan
Cetakan / Pengecoran
Proses Freis
Mesin Freis
Proses Drill
Mesin Drill
Proses Pembentukan Ulir Dalam
Mesin Tap
Proses Pengamplasan
Mesin Amplas
Proses Pencetakan
Cetakan / Pengecoran
Proses Drill
Mesin Drill
Proses Pembentukan Ulir Dalam
Mesin Tap
Proses Pencetakan
Cetakan / Pengecoran
Proses Drill
Mesin Drill
Proses Pembentukan Ulir Dalam
Mesin Uap
Proses Pencetakan
Cetakan / Pengecoran
Proses Freis
Mesin Freis
Proses Drill
Mesin Drill
Proses Pembentukan Ulir Dalam
Mesin Tap
Proses Pengamplasan
Mesin Amplas
Proses Pengukuran
Mesin Ukur
Proses Pemotongan
Mesin Potong Plat
Mesin Potong Plat
Proses Pemotongan Sisi
Tangan
Proses Freis
Mesin
Freis
Proses Drill
Proses Pengamplasan
Proses Pengukuran
Proses Pemotongan
Proses Pemotongan Sisi
Proses Freis
Proses Drill
Proses Pengamplasan
Proses Pengukuran
Proses Pemotongan
Proses Pemotongan Sisi
Proses Freis
Proses Drill
Proses Pengamplasan
Mesin Drill
Mesin Amplas
Meja Ukur
Meja Potong Plat
Meja Potong Plat
Tangan
Mesin
Freis
Mesin Drill
Mesin Amplas
Meja Ukur
Meja Potong Plat
Meja Potong Plat
Tangan
Mesin
Freis
Mesin Drill
Mesin Amplas
Alat
%
Bantu Scrap
0
4,67
1,57
0,78
0,14
0
1,84
0,69
0
2,13
0,53
0
3,38
2,77
0,94
0,12
0
0,34
1,09
3,43
2,64
0,24
0
0,34
1,09
3,43
2,64
0,24
0
0,34
1,09
3,43
2,64
0,24
Waktu
Proses
(detik)
Departemen Cor
1650
Departemen Freis
13,2
Departemen Drill
364,8
Departemen Tap
195
Departemen Amplas
205,53
Departemen Cor
1304,4
Departemen Drill
364,8
Departemen Tap
195
Departemen Cor
1172,4
Departemen Drill
50,4
Departemen Tap
17,4
Departemen Cor
1208,4
Departemen Freis
106,2
Departemen Drill
100,8
Departemen Tap
118,8
Departemen Amplas
168,46
Departemen Pengukuran
23,4
Departemen Potong Plat
6,31
Departemen Potong Plat Tangan 9,17
Departemen Freis
128,4
Departemen Drill
87
Departemen Amplas
114,65
Departemen Pengukuran
23,4
Departemen Potong Plat
6,31
Departemen Potong Plat Tangan 9,17
Departemen Freis
128,4
Departemen Drill
87
Departemen Amplas
114,65
Departemen Pengukuran
23,4
Departemen Potong Plat
6,31
Departemen Potong Plat Tangan 9,17
Departemen Freis
128,4
Departemen Drill
87
Departemen Amplas
114,65
Departemen
15
Tabel 4.1 Routing Sheet AV (Lanjutan)
No
Nama
Operasi
Komponen Komponen
Ke
AV-1008
AV-2009
AV-1010
AV-1011
AV-1012
AV-2013
AV-2014
AV-2015
AV-1016
AV-4017
Plat Bawah
2
Tangkai
Pengunci
Atas 1
Tangkai
Pengunci
Atas 2
Tangkai
Pengunci
Bawah 1
Tangkai
Pengunci
Bawah 2
Silinder
Pengunci
Atas 1
Silinder
Pengunci
Atas 2
Silinder
Pengunci
Bawah 1
Silinder
Pengunci
Bawah 2
Silinder
Penahan 1
Deskripsi Operasi
Tipe Mesin Tool
1
2
Proses Pengukuran
Proses Pemotongan
3
4
Proses Pemotongan Sisi
Proses Freis
Meja Ukur
Meja Potong Plat
Meja Potong Plat
Tangan
Mesin
Freis
Alat
%
Bantu Scrap
0
0,34
Departemen
Departemen Pengukuran
Departemen Potong Plat
Waktu
Proses
(detik)
23,4
6,31
1,09 Departemen Potong Plat Tangan 9,17
3,43
Departemen Freis
128,4
5
Proses Drill
Mesin Drill
2,64
Departemen Drill
87
6
Proses Pengamplasan
Mesin Amplas
0,24
Departemen Amplas
114,65
13,8
1
Proses Pengukuran
Meja Ukur
0
Departemen Pengukuran
2
Proses Pemotongan
0,28
Departemen Potong Plat
3
Proses Pemotongan Sisi
4
Proses Freis
Meja Potong Plat
Meja Potong Plat
Tangan
Mesin
Freis
5
Proses Drill
Mesin Drill
6
Proses Pengamplasan
Mesin Amplas
0,11
5,4
1,07 Departemen Potong Plat Tangan
9,6
4,87
Departemen Freis
76,8
5,98
Departemen Drill
7,2
Departemen Amplas
57,86
13,8
1
Proses Pengukuran
Meja Ukur
0
Departemen Pengukuran
2
Proses Pemotongan
0,28
Departemen Potong Plat
3
Proses Pemotongan Sisi
4
Proses Freis
Meja Potong Plat
Meja Potong Plat
Tangan
Mesin
Freis
5
6
Proses Drill
Proses Pengamplasan
Mesin Drill
Mesin Amplas
5,4
1,07 Departemen Potong Plat Tangan
9,6
4,87
Departemen Freis
76,8
5,98
0,11
Departemen Drill
Departemen Amplas
7,2
57,86
13,8
1
Proses Pengukuran
Meja Ukur
0
Departemen Pengukuran
2
Proses Pemotongan
0,28
Departemen Potong Plat
3
4
Proses Pemotongan Sisi
Proses Freis
Meja Potong Plat
Meja Potong Plat
Tangan
Mesin
Freis
1,07 Departemen Potong Plat Tangan
4,87
Departemen Freis
5,4
9,6
76,8
5
Proses Drill
Mesin Drill
5,98
Departemen Drill
7,2
6
Proses Pengamplasan
Mesin Amplas
0,11
Departemen Amplas
57,86
13,8
1
Proses Pengukuran
Meja Ukur
0
Departemen Pengukuran
2
Proses Pemotongan
0,28
Departemen Potong Plat
3
Proses Pemotongan Sisi
4
Proses Freis
Meja Potong Plat
Meja Potong Plat
Tangan
Mesin
Freis
5
Proses Drill
Mesin Frill
6
Proses Pengamplasan
Mesin Amplas
0,11
5,4
1,07 Departemen Potong Plat Tangan
9,6
4,87
Departemen Freis
76,8
5,98
Departemen Drill
7,2
Departemen Amplas
57,86
11,4
1
Proses Pengukuran
Meja Ukur
0
Departemen Pengukuran
2
Proses Pemotongan
Mesin Gergaji Potong
0,5
Departemen Gergaji Potong
1,2
3
Proses Bubut
Mesin Bubut
1,75
Departemen Bubut
113,4
4
Proses Drill
Mesin Drill
1,35
Departemen Drill
7,2
5
Proses Pengamplasan
Mesin Amplas
0,15
Departemen Amplas
78,93
11,4
1
Proses Pengukuran
Meja Ukur
0
Departemen Pengukuran
2
Proses Pemotongan
Mesin Gergaji Potong
0,5
Departemen Gergaji Potong
1,2
3
Proses Bubut
Mesin Bubut
1,75
Departemen Bubut
113,4
4
Proses Drill
Mesin Drill
1,35
Departemen Drill
7,2
5
Proses Pengamplasan
Mesin Amplas
0,15
Departemen Amplas
78,93
11,4
1
Proses Pengukuran
Meja Ukur
0
Departemen Pengukuran
2
Proses Pemotongan
Mesin Gergaji Potong
0,5
Departemen Gergaji Potong
1,2
3
Proses Bubut
Mesin Bubut
1,75
Departemen Bubut
113,4
4
Proses Drill
Mesin Drill
1,35
Departemen Drill
7,2
5
Proses Pengamplasan
Mesin Amplas
0,15
Departemen Amplas
78,93
11,4
1
Proses Pengukuran
Meja Ukur
0
Departemen Pengukuran
2
Proses Pemotongan
Mesin Gergaji Potong
0,5
Departemen Gergaji Potong
1,2
3
Proses Bubut
Mesin Bubut
1,75
Departemen Bubut
113,4
4
5
Proses Drill
Proses Pengamplasan
Mesin Drill
Mesin Amplas
1,35
0,15
Departemen Drill
Departemen Amplas
7,2
78,93
13,2
1
Proses Pengukuran
Meja Ukur
0
Departemen Pengukuran
2
Proses Pemotongan
Mesin Gergaji Potong
0,55
Departemen Gergaji Potong
1,2
3
Proses Bubut
Mesin Bubut
2,67
Departemen Bubut
80,4
4
Proses Drill
Mesin Drill
1,71
Departemen Drill
7,2
5
Proses Pembentukan Ulir Luar
Mesin Tap
1,25
Departemen Amplas
110,4
6
Proses Pengamplasan
Mesin Amplas
0,16
Departemen Bubut
63,75
16
Tabel 4.1 Routing Sheet AV (Lanjutan)
No
Nama
Operasi
Komponen Komponen
Ke
AV-4018
Silinder
Penahan 2
AV-4019
Silinder
Penahan 3
AV-4020
Silinder
Penahan 4
AV-3021
Siinder Slot
1
AV-3022
Silinder Slot
2
1
2
3
4
5
6
1
2
3
4
5
6
1
2
3
4
5
6
1
2
3
4
5
6
1
2
3
4
5
6
Deskripsi Operasi
Tipe Mesin Tool
Proses Pengukuran
Proses Pemotongan
Proses Bubut
Proses Drill
Proses Pembentukan Ulir Luar
Proses Pengamplasan
Proses Pengukuran
Proses Pemotongan
Proses Bubut
Proses Drill
Proses Pembentukan Ulir Luar
Proses Pengamplasan
Proses Pengukuran
Proses Pemotongan
Proses Bubut
Proses Drill
Proses Pembentukan Ulir Luar
Proses Pengamplasan
Proses Pengukuran
Peroses Pemotongan
Proses Bubut
Proses Drill
Proses Pembentukan Ulir Luar
Proses Pengamplasan
Proses Pengukuran
Peroses Pemotongan
Proses Bubut
Proses Drill
Proses Pembentukan Ulir Luar
Proses Pengamplasan
Meja Ukur
Mesin Gergaji Potong
Mesin Bubut
Mesin Drill
Mesin Tap
Mesin Amplas
Meja Ukur
Mesin Gergaji Potong
Mesin Bubut
Mesin Drill
Mesin Tap
Mesin Amplas
Meja Ukur
Mesin Gergaji Potong
Mesin Bubut
Mesin Drill
Mesin Tap
Mesin Amplas
Meja Ukur
Mesin Gergaji Potong
Mesin Bubut
Mesin Drill
Mesin Tap
Mesin Amplas
Meja Ukur
Mesin Gergaji Potong
Mesin Bubut
Mesin Drill
Mesin Tap
Mesin Amplas
Alat
%
Bantu Scrap
0
0,55
2,67
1,71
1,25
0,16
0
0,55
2,67
1,71
1,25
0,16
0
0,55
2,67
1,71
1,25
0,16
0
0,46
2,34
0,97
1,28
0,11
0
0,46
2,34
0,97
1,28
0,11
Departemen
Departemen Pengukuran
Departemen Gergaji Potong
Departemen Bubut
Departemen Drill
Departemen Amplas
Departemen Bubut
Departemen Pengukuran
Departemen Gergaji Potong
Departemen Bubut
Departemen Drill
Departemen Amplas
Departemen Bubut
Departemen Pengukuran
Departemen Gergaji Potong
Departemen Bubut
Departemen Drill
Departemen Amplas
Departemen Bubut
Departemen Pengukuran
Departemen Gergaji Potong
Departemen Bubut
Departemen Drill
Departemen Amplas
Departemen Bubut
Departemen Pengukuran
Departemen Gergaji Potong
Departemen Bubut
Departemen Drill
Departemen Amplas
Departemen Bubut
Sumber : Data Given
17
Waktu
Proses
(detik)
13,2
1,2
80,4
7,2
110,4
63,75
13,2
1,2
80,4
7,2
110,4
63,75
13,2
1,2
80,4
7,2
110,4
63,75
10,8
1,2
76,8
6,6
15
42,72
10,8
1,2
76,8
6,6
15
42,72
4.1.2 Data Routing Sheet Rakitan AV
Berikut data routing sheet rakitan yang diperoleh :
Tabel 4.2 Routing Sheet Rakitan AV
Rakitan
Rakitan 1
Rakitan 2
Rakitan 3
Rakitan 4
(Produk)
Komponen
No Komponen
Deskripsi
Proses
Rahang Penahan
Silinder Penahan 1
Silinder Penahan 2
Silinder Penahan 3
Silinder Penahan 4
Busur Skala
Penyumbat
Mur
Rakitan 1
Rahang Atas
Silinder Slot 1
Silinder Slot 2
Rakitan 2
Rahang Tengah
Plat Atas 1
Plat Atas 2
Pin 1
Mur Slot 1
Tangkai Pengunci Atas 1
Tangkai Pengunci Atas 2
Silinder Pengunci Atas 1
Silinder Pengunci Atas 2
Pin Pengunci 1
Rakitan 3
Landasan Dasar
Plat Bawah 1
Plat Bawah 2
Pin 2
Mur Slot 2
AV-4004
AV-4017
AV-4018
AV-4019
AV-4020
AV-4101
AV-4102
AV-4106
Perakitan
171,6
Perakitan
70,2
Perakitan
459,6
AV-3003
AV-3021
AV-3022
AV-2002
AV-2005
AV-2006
AV-2103
AV-1104
AV-2009
AV-1010
AV-2013
AV-2014
AV-1105
Alat
Bantu
Work
Center
Waktu Proses
(detik)
AV-1001
AV-1007
AV-1008
AV-2103
AV-1104
260,4
Tangkai Pengunci Bawah 1
AV-1011
Tangkai Pengunci Bawah 2
Silinder Pengunci Bawah 1
silinder Pengunci Bawah 2
Pin Pengunci 2
AV-1012
AV-1015
AV-1016
AV-1105
Sumber : Data Given
18
4.1.3 Data Bill Of Material (BOM)
Berikut data Bill of Material yang diperoleh :
Tabel 4.3 Bill Of Material (BOM)
No
No Komponen
Nama Komponen
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
AV-1001
AV-2002
AV-3003
AV-4004
AV-2005
AV-2006
AV-1007
AV-1008
AV-2009
AV-1010
AV-1011
AV-1012
AV-2013
AV-2014
AV-1015
AV-1016
AV-4017
AV-4018
AV-4019
AV-4020
AV-3021
AV-3022
AV-4101
AV-4102
AV-2103
AV-1103
AV-2104
AV-1104
AV-2105
AV-1105
AV-4106
Landasar Dasar
Rahang Tengah
Rahang Atas
Rahang Penahan
Plat Atas 1
Plat Atas 2
Plat Bawah 1
Plat Bawah 2
Tangki Pengunci Atas 1
Tangki Pengunci Atas 2
Tangki Pengunci Bawah 1
Tangki Pengunci Bawah 2
Silinder Pengunci Atas 1
Silinder Pengunci Atas 2
Silinder Pengunci Bawah 1
Silinder Pengunci Bawah 2
Silinder Penahan 1
Silinder Penahan 2
Silinder Penahan 3
Silinder Penahan 4
Silinder Slot 1
Silinder Slot 2
Busur Skala
Penyumbat
Pin 1
Pin 2
Mur Slot 1
Mur Slot 2
Pin Pengunci 1
Pin Pengunci 2
Mur
Jumlah Komponen
(Unit)
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
4
6
6
4
4
2
2
2
Bahan
Besi Cor
Besi Cor
Besi Cor
Besi Cor
Besi Plat
Besi Plat
Besi Plat
Besi Plat
Besi Plat
Besi Plat
Besi Plat
Besi Plat
Besi As
Besi As
Besi As
Besi As
Besi As
Besi As
Besi As
Besi As
Besi As
Besi As
Besi
Besi
Besi
Besi
Besi
Besi
Besi
Besi
Besi
Dimensi Bahan Dasar (mm)
P
300
300
300
300
600
600
600
600
600
600
600
600
600
600
600
600
600
600
600
600
600
600
88,9
10,2
19,1
19,1
19,1
19,05
4,76
4,76
25,4
L
200
200
200
200
300
300
300
300
300
300
300
300
-
T
50
50
50
50
20
20
20
20
20
20
20
20
-
D
10
10
10
10
14
14
14
14
14
14
88,9
10,16
3,18
3,18
15,88
15,88
3,18
3,18
6,35
Dimensi Bahan Jadi (mm)
P
165,1
88,9
88,9
88,9
88,9
88,9
88,9
88,9
44,45
44,45
44,45
44,45
19,05
19,05
19,05
19,05
31,27
31,27
31,27
31,27
25,4
25,4
88,9
10,16
19,05
19,05
19,05
19,05
4,76
4,76
25,4
L
85,73
88,9
88,9
88,9
6,35
6,35
6,35
6,35
7,95
7,95
7,95
7,95
-
T
26,49
42,67
28,75
32,54
19,08
19,08
19,08
19,08
7,95
7,95
7,95
7,95
-
D
8,89
8,89
8,89
8,9
12,7
12,7
12,7
12,7
12,7
12,7
88,9
10,2
3,18
3,18
15,9
15,9
3,18
3,18
6,35
Level
1
2
3
4
2
2
1
1
2
2
1
1
2
2
1
1
4
4
4
4
3
3
4
4
2
1
2
1
2
1
4
Lead
Time
2
1
3
2
3
2
2
1
2
1
2
3
3
2
1
3
1
3
1
3
1
1
3
2
3
2
3
2
1
2
3
MFG/BO
MFG
MFG
MFG
MFG
MFG
MFG
MFG
MFG
MFG
MFG
MFG
MFG
MFG
MFG
MFG
MFG
MFG
MFG
MFG
MFG
MFG
MFG
BO
BO
BO
BO
BO
BO
BO
BO
BO
Sumber : Data Given
19
4.2
Pengolahan Data
Adapun hasil pengolahan data yang didapatkan adalah sebagai berikut :
4.2.1 Assembly Chart Routing Sheet Rakitan AV
Berdasarkan rekapitulasi data routing sheet perakitan AV maka dibuatlah
Assembly Chart (AC) sebagai berikut :
ASSEMBLY CHART
Nama Objek
Dipetakan Oleh
Tanggal Dipetakan
No. Peta
: Produk AV
: Kelompok IV
: 12 Oktober 2017
:1
AV4004
AV4017
AV4018
AV4019
AV4020
Selinder penahan 1
Selinder penahan 2
Selinder penahan 3
Selinder penahan 4
AV4101
Busur skala
AV4102
Penyumbat
AV4106
Mur
AV3003
Rahang atas
AV3021
Selinder slot 1
AV3022
Selinder slot 2
AV2002
Start
Start
Rahang penahan
Rakitan 70.2
2
Rahang tengah
AV2005
Plat atas 1
AV2006
Plat atas 2
AV2103
Pin 1
AV2104
Mur slot 1
AV2009
Tangkai pengunci atas 1
AV1010
Tangkai pengunci atas 2
AV2013
Selinder pengunci atas 1
AV2014
Selinder pengunci atas 2
AV2105
Pin pengunci 1
AV1001
Landasan dasar
AV1007
Plat bawah 1
AV1008
Plat bawah 2
AV1103
Pin 2
AV1104
Mur slot 2
AV1011
Rakitan 171.6
1
Rakitan
3
459.6
Produk 260.4
Tangkai pengunci bawah 1
AV1012
Tangkai pengunci bawah 2
AV1015
Selinder pengunci bawah 1
AV1016
Tangkai pengunci bawah 2
AV1105
Pin pengunci 2
Gambar 4.1 Assembly Chart
20
4.2.2 Operation Process Chart (OPC)
Berdasarkan rekapitulasi data routing sheet produk AV maka dibuatlah OPC sebagai berikut :
Peta Proses Operasi
Nama
Nama Objek
Objek
Di
Di Petakan
Petakan Oleh
Oleh
Tanggal
Tanggal di
di petakan
petakan
No.
No. Peta
Peta
:: Produk
Produk AV
AV
:: Kelompok
Kelompok IV
IV
:: 12
12 Oktober
Oktober 2017
2017
:: 22
Silinder Pengunci Bawah 2
600 x 10 (d)
AV-1016
11.40
Silinder Pengunci Bawah 1 Tangkai Pengunci Bawah 2
600 x 10 (d)
600 x 300 x 20
AV-2015
AV-1012
Pengukuran
11.40
O-116
1.2
0.5%
0.5%
Bubut
113.40
1.2
O-118
7.20
O-119
1.35%
78.93
Drill
7.20
1.35%
9.60
Mesin Bubujt 1.07%
O-114
Pengamplasan 78.93
O-120
0.15%
Bubut
O-113
Mesin Drill
O-115
Mesin Amplasl 0.15%
13.80
Drill
76.80
Mesin Drill
4.87%
Pengukuran
Meja Ukur
0%
5.40
0.28%
Plat Bawah 1
600 x 300 x 20
AV-1007
Plat Bawah 2
600 x 300 x 20
AV-1008
23.40
O-99
Meja Ukur
0%
Pemotongan 5.40
Pemotongan
O-112 Mesin Gergaji
O-106 Meja Potong
Potong 0.28%
Plat
Mesin Bubujt 1.75%
1.75%
Pengukuran
O-105
Meja Ukur
0%
Pemotongan
O-117 Mesin Gergaji
Potong
113.40
Pengukuran 13.80
O-111
Meja Ukur
0%
Tangkai Pengunci Bawah 1
600 x 300 x 20
AV-1011
Pemotongan
O-100 Meja Potong
Plat
Pengukuran
23.40
O-93
Pemotongan
6.31
O-94
0.34%
Pengukuran
1650
O-87
Meja Ukur
0%
Landasan Dasar
300 x 200 x 50
AV-1001
Meja Potong
Plat
Pemotongan
6.31
O-88
0.34%
Pencetakan
Meja Potong
Plat
Cetakan
0%
13.20
Freis
Mesin Freis
Freis
76.80
Freis
128.40
Mesin Freis
3.43%
7.20
Drill
O-103
Mesin Drill
2.64%
O-102
Mesin Freis
4.87%
Pengamplasan 7.20
Drill
O-109
Mesin Drill
5.98%
Mesin Amplasl 5.98%
O-96
87
Freis
128.40
Mesin Freis
3.43%
Drill
O-90
87
O-97
Freis
Mesin Freis
Drill
O-85
2.64%
Pembentukan Ulir
Dalam
Mesin TAP
20.,53
1.2
0.5%
Mesin Drill
0.14%
Meja Ukur
0%
Pemotongan
O-78 Mesin Gergaji
Potong
0.5%
Bubut
113.40
1.2
7.20
O-80
Pengamplasan 78.93
Drill
7.20
Mesin Drill
1.35%
O-68
Mesin Bubujt 1.07%
O-75
Drill
Mesin Drill
Pengamplasan 78.93
76.80
O-69
4.87%
Pengamplasan
7.20
Mesin Amplasl 0.15%
Meja Potong
Plat Tangan
Pemotongan
5.40
O-61
O-62
1.07%
Freis
76.80
Mesin Freis
4.87%
Drill
O-63
7.20
Meja Potong
Plat
9.17
Meja Potong
Plat Tangan
1.09%
Freis
128.40
3.43%
Mesin Amplas
0.11%
6.31
0.34%
Pemotongan SIsi 9.17
O-56
Mesin Freis
Meja Potong
Plat
O-57
87
Meja Potong
Plat Tangan
1.09%
Freis
128.40
Mesin Freis
3.43%
Drill
Pengamplasan 114.65
0.24%
10.80
O-33
Pengukuran 1172.40
Meja Ukur
0%
0%
Pencetakan 13.30
O-30
Cetakan
Freis
Mesin Freis
Drill
6.60
O-42
0.97%
15
O-43
Mesin Drill
1.28%
Pengamplasan
42.72
Mesin Amplas
0.11%
Bubut
76.80
Mesin Bubut
2.34%
Drill
6.60
Mesin Drill
0.97%
17.40
Pembentukan
UlirLuar
Mesin Tap
1.28%
15
O-37
Pengamplasan 42.72
Mesin Amplas 0.11%
O-32
Mesin Bubut 0.53%
O-36
O-44
O-53
Bubut
O-35
Pengukuran
1.20
Drill
7.20
Mesin Drill
1.71%
Pemotongan
O-25 Mesin Gergaji
Potong
Pembentukan
UlirLuar
Mesin Tap
110.40
Pengamplasan
63.75
Mesin Amplas
0.16%
O-27
O-28
O-38
Pengukuran
Meja Ukur
0%
1.20
0.55%
Bubut
80.40
Mesin Bubut
2.67%
13.30
Drill
Rahang Penahan
300 x 200 x 50
AV-4004
Silinder Penahan 1
600 x 14 (d)
AV-4017
Pengukuran
Pengukuran 1208,40
13.30
Meja Ukur
Meja Ukur
0%
Pencetakan
O-1
O-6
O-12
0%
Cetakan
0%
Pemotongan
Pemotongan 106,20
Pemotongan
1.20
1.20
O-19 Mesin Gergaji
O-2
O-7 Mesin Gergaji
O-13 Mesin Gergaji
3,38%
0.55%
0.55%
Potong
Potong
Potong
Bubut
80.40
Mesin Bubut
2.67%
O-20
Mesin Drill
1.25%
Silinder Penahan 2
600 x 14 (d)
AV-4018
O-18
Meja Ukur
Pembentukan Ulir 80.40
Dalam
O-26
Mesin Tap
13.30
O-24
0%
2.67%
87
0.24%
Meja Ukur
0%
Silinder Penahan 3
600 x 14 (d)
AV-4019
Silinder Penahan 4
600 x 14 (d)
AV-4020
Pembentukan Ulir 76.80
Pemotongan SIsi 195
Dalam
O-41
O-47
O-50 Mesin Potong
Mesin TAP 2.34%
Plat Tangan 0,69%
Pengamplasan 114.65
Mesin Amplas
Pengukuran
O-39
Cetakan
Rahang Atas
300 x 200 x 50
AV-3003
0.55%
2.64%
O-59
Mesin Amplas
Pencetakan 10.80
O-52
Mesin Drill
2.64%
0%
Silinder Slot 1
600 x 14 (d)
AV-3021
Freis
Pemotongan
1.20
Pemotongan 13,20
Drill
Pemotongan 50.40
1.20
O-46
O-40 Mesin Gergaji
O-49 Mesin Potong
O-34 Mesin Gergaji
O-31
Mesin Freis 0.46%
2.13%
Mesin Drill
4,67%
0.46%
Potong
Plat
Potong
O-51
O-58
Mesin Drill
Mesin Ukur
0%
Silinder Slot 2
600 x 14 (d)
AV-3022
O-45
O-48
Pemotongan
O-55
Pengukuran 1304,40
23.40
Meja Ukur
6.31
O-65
O-71
Pengukuran
0.34%
Rahang Tengah
300 x 200 x 50
AV-2002
Plat Atas 1
600 x 300 x 20
AV-2005
O-54
0%
Pemotongan SIsi
Drill
5.98%
Pengamplasan 57.86
57.86
23.40
O-64
Mesin Drill
Mesin Amplasl 5.98%
0.11%
Meja Ukur
0.28%
O-70
O-76
O-81
Pengukuran
0%
Pemotongan SIsi 9.60
9.60
Bubut
13.80
Plat Atas 2
600 x 300 x 20
AV-2006
O-60
Meja Ukur
Pemotongan
Pemotongan 5.40
O-67 Meja Potong
O-73 Mesin Gergaji
0.28%
Plat
Potong
Mesin Bubujt 1.75%
1.35%
Pengukuran
O-66
0%
O-74
O-79
1.75%
Mesin Amplas 0.15%
Pengukuran 13.80
11.40
Tangkai Pengunci Atas 1
600 x 300 x 20
AV-2009
Tangkai Pengunci Atas 2
600 x 300 x 20
AV-1010
O-72
Meja Ukur
113.40
O-86
O-91
Mesin Drill
Pengamplasan 114.65
Pengamplasan 114.65
Pengamplasan
Pengamplasan 57.86
O-104
O-98
O-92
O-110
Mesin Amplas 0.24%
Mesin Amplas 0.24%
Mesin Amplas
Mesin Amplas 0.11%
0.11%
57.86
195
0.78%
Pengukuran
O-77
0%
O-83
4.67%
Pemotongan SIsi 9.17
Drill
Pemotongan SIsi 9.17
Pemotongan SIsi 364.80
Pemotongan SIsi 9.60
O-101 Meja Potong
O-84
O-95 Meja Potong
O-89 Meja Potong
O-107 Meja Potong
Mesin Drill
1.07%
1.57%
Plat Tangan 1.09%
Plat Tangan 1.09%
Plat Tangan
Plat Tangan
O-108
11.40
O-82
Meja Ukur
0%
Silinder Pengunci Atas 1
600 x 10 (d)
AV-2013
Silinder Pengunci Atas 2
600 x 10 (d)
AV-2014
7.20
O-21
1.71%
Bubut
80.40
Drill
7.20
Mesin Drill
1.71%
Bubut
Drill
7.20
Mesin Drill
1.71%
Drill
O-3
Mesin Drill
Mesin Bubut 2.77%
Mesin Bubut 2.67%
O-15
Mesin Freis
100,80
O-8
O-14
Freis
O-9
Drill
118.80
Mesin Drill
0.94%
O-4
Pembentukan Ulir
Dalam
Mesin TAP
Pembentukan 110.40
Pembentukan 168.46
Pembentukan 110.40
Pembentukan 110.40
UlirLuar
O-22
UlirLuar
UlirLuar
UlirLuar
O-5
O-10
O-16
Mesin Tap
Mesin Tap
1.25%
Mesin Tap
Mesin Tap
0.12%
1.25%
1.25%
Pengamplasan 63.75
Pengamplasan 63.75
O-23
O-29
Mesin Amplas 0.16%
Mesin Amplas 0.16%
Pengamplasan 63.75
Pengamplasan
O-11
O-17
Mesin Amplas 0.16%
Mesin Amplas
Busur Skala
88.9 x 88.9 (d)
AV-4101
Penyumbat
10.2 x 10.16 (d)
AV-4102
Mur
25.4 x 6.35 (d)
AV-4106
171.6
Rakitan
Rakitan
11
70.2
Rakitan
Rakitan
22
Pin 1
19.1 x 3.18 (d)
AV-2103
Mur Slot 1
19.1 x 15.88 (d)
AV-2104
Pin Pengunci 1
4.76 x 3.18 (d)
AV-2105
459.6
Rakitan
Rakitan
33
Pin 2
19.1 x 3.18 (d)
AV-1103
Mur Slot 2
19.05 x 15.88 (d)
AV-1104
Pin Pengunci 2
4.76 x 3.18 (d)
AV-1105
260.4 Rakitan
Rakitan
44
Keterangan
Kegiatan
Operasi
Kegiatan
Ganda
Jumlah
Waktu (Detik)
120
11653,31
4
961, 8
1
Penyimpanan
Total
125
12615,11
Gambar 4.2 Operation Process Chart (OPC)
21
Pengamplasan
Mesin Amplas
4.2.3 Bill Of Material (BOM)
Berdasarkan rekapitulasi data bill of material maka dibuatlah peta bill of material (BOM) sebagai berikut :
Level 0
PRODUK
1 Unit
1 Unit
1 Unit
6 Unit
4 Unit
Landasan
dasar
Plat bawah
1
Plat bawah
2
Pin 2
Mur slot 2
AV-1001
AV-1007
AV-1008
AV-1103
AV-1104
MFG
MFG
BO
BO
MFG
1 Unit
RAKITAN 2
1 Unit
Plat atas 1
Plat atas 2
Pin 1
AV-2002
AV-2005
AV-2006
AV-2103
MFG
MFG
BO
1 Unit
1 Unit
1 Unit
2 Unit
Tangkai
pengunci
bawah 2
Selinder
pengunci
bawah 1
Selinder
pengunci
bawah 2
Pin pengunci
2
AV-1011
AV-1012
AV-1015
AV-1016
AV-1105
MFG
MFG
MFG
MFG
BO
6 Unit
Rahang
tengah
MFG
1 Unit
1 Unit
1 Unit
1 Unit
Tangkai
pengunci
bawah 1
4 Unit
1 Unit
1 Unit
1 Unit
RAKITAN 3
1 Unit
1 Unit
Mur slot 1
Tangkai
pengunci
atas 1
Tangkai
pengunci
atas 2
Selinder
pengunci
atas 1
Selinder
pengunci
atas 2
Pin pengunci
1
AV-2104
AV-2009
AV-1010
AV-2013
AV-2014
AV-2105
MFG
BO
MFG
MFG
Level 1
Level 2
BO
MFG
1 Unit
Sellinder
slot 2
Selinder slot
1
Rahang atas
AV-3022
AV-3021
AV-3003
MFG
MFG
MFG
Level 3
RAKITAN 1
1 Unit
Rahang
penahan
1 Unit
Selinder
penahan 1
AV-4004
AV-4017
MFG
MFG
1 Unit
1 Unit
1 Unit
1 Unit
4 Unit
4 Unit
Selinder
penahan 2
Selinder
penahan 3
Selinder
penahan 4
Busur skala
Penyumbat
Mur
AV-4018
AV-4019
AV-4020
AV-4101
AV-4102
AV-4106
MFG
BO
BO
BO
MFG
MFG
Level 4
Gambar 4.3 Bill Of Material