Makalah pengendalian polusi kendaraan khusus

MAKALAH

PENGENDALIAN POLUSI KENDARAAN
Dosen Pengampu : Arif Susanto, M.Pd

Disusun oleh:
AFRIZAL BAHRI

(112170192)

HARTONO

(112170221)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO
2013

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Akhir-akhir ini banyak bermunculan kendaraan bermotor di jalan raya, dan
juga semakin bertambahnya angkutan umum di jalan raya yang membawa
pengaruh besar terhadap lingkungan. Terutama asap kendaraan tersebut dapat
mengakibatkan pencemaran udara di lingkungan sekitar kita.
Disamping itu, asap kendaraan bermotor juga membawa dampak yang
membahayakan bagi kita, terutama pada proses pernapasan manusia. Karena
asap tersebut mengandung CO yaitu hasil pembakaran yang tidak sempurna,
sehingga dapat mengganggu proses pernapasan bagi manusia.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang menjadi penyebab terjadinya polusi udara di lingkungan?
2. Mengapa asap kendaraan bermotor dapat menyebabkab terjadinya polusi
udara di lingkungan?
3. Dampak apa saja yang ditimbulkan oleh asap kendaraan bermotor terhadap
lingkungan?
4. Bagaimana upaya manusia dalam pengendalian polusi kendaraan bermotor
terhadap lingkungan?
C. Tujuan Penulisan
 Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh asap kendaraan bermotor
terhadap lingkungan.

 Untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat akan dampak yang
ditimbulkan oleh asap kendaraan bermotor.
 Untuk mengetahui upaya apa yang dapat dilakukan dalam pengendalian polusi
udara.
D. Manfaat
1. Mahasiswa dapat mengetahui apa saja yang menyebabkan polusi di udara
2. Mahasiswa bisa menerapkan pengendalian polusi didalam kehidupan seharihari.
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Pengertian Pencemaran Udara
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia,
atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan
mahkluk hidup, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti.
Pencemaran udara dapat diartikan sebagai hadirnya satu atau beberapa
kontaminan di dalam udara atmosfir, seperti antara lain oleh debu, busa, gas,
kabut, bau-bauan, asap atau uap dalam kuantitas yang banyak, dengan berbagai
sifat maupun lama berlangsungnya di udara tersebut, hingga dapat menimbulkan
gangguan-gangguan tehadap kehidupan manusia , tumbuhan, atau hewan
maupun benda, atau tanpa alasan jelas sudah dapat memepengaruhi kelestarian

kehidupan organisme.
Manusia bukan hanya menderita sakit karena pencemaran udara, tetapi
juga akibat mengasup makanan yang tercemar logam berat. Sumbernya sayursayuran dan buah-buahan yang ditanam di lingkungan yang tercemar atau daging
dari ternak yang makan rumput yang sudah mengandung logam berat yang sangat
berbahaya bagi kesehatan manusia.
Beberapa faktor penyebab pencemaran udara telah banyak diteliti oleh
para ahli dalam upaya mereduksi dampak yang dapat ditimbulkannya. Penelitian
yang dilakukan terhadap pengaruh timbal yang masuk ke tubuh manusia atau
hewan ternyata membuktikan bahwa bahan tersebut tidak bisa diurai oleh tubuh,
maka timbal dapat merusak jaringan tubuh siapa pun yang diendapinya. Proses
masuknya Pb ke dalam tubuh dapat melalui beberapa jalur, yaitu melalui makanan
dan minuman, udara dan perembasan atau penetrasi pada selaput atau lapisan
kulit.
Timbal secara umum dikenal dengan sebutan timah hitam, biasa
digunakan sebagai campuran bahan bakar bensin. Fungsinya, selain meningkatkan
daya pelumasan, juga meningkatkan efisiensi pembakaran. Sehingga kinerja
kendaraan bermotor meningkat. Bahan kimia ini bersama bensin dibakar dalam
mesin. Sisanya ± 70% keluar bersama emisi gas buang hasil pembakaran. Dan
timbal yang terbuang lewat knalpot itu adalah satu diantara zat pencemar udara.


Timbal banyak digunakan oleh industri otomotif, karena setiap tambahan
0,1 gram timbal/liter mampu meningkatkan oktan sebesar 1,5 hingga 2 satuan.
Timbal dan persenyawaannya dapat berda di dalam badan perairan secara
alamiah dan sebagai dampak dari aktifitas manusia. Secara alamiah, Pb dapat
masuk kedalam badan perairan melalui pengkristalan Pb di udara dengan bantuan
air hujan. Disamping itu, proses korofikasi dari batuan mineral akibat hempasan
gelombang dan angin, juga merupakan salah satu sumber Pb yang akan masuk
kedalam perairan.
Untuk menentukan kadar atau jumlah logam Pb yang masuk kedalam
badan perairan tersebut dapat digunakan metoda AAS (Atomic Absorption
Spectrophotometer) yaitu salah satu cara analisa unsur-unsur kimia berdasarkan
pengukuran absorbsi oleh suatu larutan yang mengandung unsur yang akan
ditetapkan terhadap cahaya yang dihasilkan pada panjang gelombang tertentu.
Prinsip kerja peralatan AAS : larutan sampel dikabutkan dan terbawa oleh
gas bahan bakar dan oksidan menuju nyala. Di dalam nyala sampel terionkan
dalam bentuk atom dasar, dikenai sinar monokromatis dari HCL (Hallow Catoda
Lamp), maka terjadi penyerapan sinar oleh atom sampel, kemudian terdapat sinar
yang diteruskan , sinar yang diteruskan ini akan terdeteksi oleh detektor,
sedangkan sinar emisi atau dari nyala akan dihambat oleh monokromator.
Detektor akan mengubah signal yang tertangkap menjadi arus listrik bolak balik

(AC) dan dilanjutkan ke alat baca. Pada alat baca tertera nilai % Transmittan dan
Absorban. Hasil dari pengukuran sampel ini dialurkan pada Kurva kalibrasi larutan
standar sehingga akan didapatkan konsentrasi dari logam Pb (timbal).
B. Bahaya Asap Kendaraan Bermotor
Pencemaran udara terutama di kota-kota besar telah menyebabkan
turunnya kualitas udara sehingga mengganggu kenyamanan lingkungan bahkan
telah menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan. Menurunnya kualitas udara
tersebut terutama disebabkan oleh penggunaan bahan bakar fosil yang tidak
terkendali dan tidak efisien pada sarana transportasi dan industri yang umumnya

terpusat di kota-kota besar, disamping kegiatan rumah tangga dan kebakaran
hutan.
Hasil penelitian di beberapa kota besar (Jakarta, Bandung, Semarang dan
Surabaya) menunjukan bahwa kendaraan bermotor merupakan sumber utama
pencemaran udara. Hasil penelitian di Jakarta menunjukan bahwa kendaraan
bermotor memberikan kontribusi pencemaran CO sebesar 98,80%, NOx sebesar
73,40% dan HC sebesar 88,90% (Bapedal, 1992).
Gas-gas yang terdapat dalam asap kendaraan bermotor banyak yang dapat
menimbulkan kerugian, diantaranya adalah karbon dioksida, karbon monoksida,
oksida nitrogen dan oksida belerang. Berikut ini kerugian yang ditimbulkan gas-gas

tersebut:
A. Karbon dioksida
Karbon dioksida tergolong gas rumah kaca, sehingga peningkatan kadar
karbon dioksida di udara dapat mengakibatkan peningkatan suhu permukaan
bumi
B. Karbon monoksida
Gas ini bersifat racun, dapat menyebabkan rasa sakit pada mata, saluran
pernafasan dan paru-paru. Jika masuk ke dalam darah melalui pernafasan,
karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin dalam darah membentuk
COHb (karboksihemoglobin).
C. Oksida Belerang
Belerang oksida, apabila terisap oleh pernapasan, akan berekasi dengan
air dalam sluran pernapasan dan membentuk asam sulfat yang akan merusak
jaringan dan menimbulkan rasa sakit. Oksidasi belerang juga dapat larut dalam
air hujan dan menyebabkan hujan asam.
D. Oksida nitrogen
NOx bereaksi dengan bahan-bahan pencemar lain dan menimbulkan
fenomena asap-kabut atau smog. Smog menyebabkan berkurangnya daya
pandang, iritasi pada mata dan saluran pernapasan, membuat tanaman layu,
serta menurunkan kualitas materi.

Penyakit-penyakit yang dapat disebabkan oleh polusi udara adalah:

1. Bronchitis kronika. Pengaruh pada wanita maupun pria kurang lebih sama. Hal ini
membuktikan prevalensinya tak dipengaruhi oleh macam pekerjaan sehari-hari.
2.
3.
4.
5.
6.

Dengan membersihkan udara dapat terjadi penurunan 40% dari angka mortalitas.
Emphysema pulmonum
Bronchopneumonia
Asthma bronchiale
Cor pulmonale kronikum
Kanker paru. Stocks & Campbell menemukan mortalitas pada non-smokers di

daerah kota 10 kali lebih besar daripada daerah rural.
7. Penyakit jantung, juga ditemukan dua kali lebih besar morbiditasnya di daerah
dengan polusi udara tinggi. Karbon-monoksida ternyata dapat menyebabkan

bahaya pada jantung, apalagi bila telah ada tanda-tanda penyakit jantung
ischemik sebelumnya. Afinitas CO terhadap hemoglobin adalah 210 kali lebih
besar daripada O2 sehingga bila kadar CO Hb sama atau lebih besar dari 50%,
akan dapat terjadi nekrosis otot jantung. Kadar lebih rendah dari itu pun telah
dapat mengganggu faal jantung.
8. Kanker lambung, ditemukan dua kali lebih banyak pada daerah dengan polusi
tinggi.
9. Penyakit-penyakit lain, umpamanya iritasi mata, kulit dan sebagainya banyak juga
dihubungkan dengan polusi udara. Juga gangguan pertumbuhan anak dan
kelainan hematologik pernah diumumkan. Di Rusia pernah ditemukan hambatan
pembentukan antibodi terhadap influenza vaccin di daerah kota dengan tingkat
polusi tinggi, sedangkan di daerah lain pembentukannya normal.

BAB III
PEMBAHASAN
Pengendalian Polusi
Mengingat kendaraan bermotor mempunyai andil terbesar dalam polusi
udara, maka pengendalian polusi udara juga berarti pengendalian emisi kendaraan

bermotor. Pengendalian tingkat ini adalah pengendalian terhadap simpul A dalam

“teori simpul”.
Apabila memungkinkan, selain peraturan perundangan yang berlaku umum,
dapat pula dibuat peraturan yang khusus untuk mengelola sumber-sumber pengotor
udara. Peraturan seperti ini dikenal sebagai standar emisi, khususnya emisi kendaraan
bermotor.
Di samping itu ada pula standar yang diberlakukan bagi kualitas bahan bakar,
karena sebagian besar polusi udara disebabkan oleh pembakaran. Kualitas hasil atau
sisa pembakaran tergantung antara lain dari kualitas bahan bakar yang digunakan. Di
DKI Jakarta telah diujicoba penggunaan bahan bakar yang berasal dari gas alam yang
sangat ramah lingkungan.
Namun, kualitas pembakaran oleh kendaraan bermotor tidak kalah
pentingnya. Karena itu, perawatan kendaraan dan jika perlu pembatasan usia
kendaraan mutlak dilakukan. Hal ini memungkinkan dilakukan jika secara berkala
dilakukan uji emisi kendaraan. Kendaraan bermotor yang beroperasi di kota harus
telah lulus uji emisi.
Peran serta masyarakat dalam mengurangi polusi pada udara ambient, dalam
hal ini intervensi terhadap simpul B, sangat diperlukan. Gerakan penghijauan
seyogianya terus ditingkatkan, terutama dimulai dari tempat tinggal masing-masing.
Sangat dianjurkan menggunakan pohon yang berdaun lebar atau yang berpotensi
mengurangi polusi udara. Misalnya setiap keluarga, terutama di kota, menanam

sebuah bibit pohon angsana. Niscaya lima tahun ke depan, telah tercipta lingkungan
yang asri dan terhindar dari polusi udara. Demikian pula taman-taman kota perlu
digalakkan untuk mengimbangi polusi udara kota dan agar “langit biru” tidak sekedar
menjadi isapan jempol.
Klasifikasi Pencemar Udara
1. Pencemar primer : pencemar yang di timbulkan langsung dari sumber
pencemaran udara.

2. Pencemar sekunder : pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar
primer di atmosfer. Contoh: Sulfur dioksida, Sulfur monoksida dan uap air akan
menghasilkan asam sulfurik.
Jenis-jenis Bahan Pencemaran
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

9.

Karbon monoksida (CO)
Nitrogen dioksida (N02)
Sulfur Dioksida (S02)
CFC
Karbon dioksida (CO2)
Ozon (03 )
Benda Partikulat (PM)
Timah (Pb)
HydroCarbon (HC)

Penyebab Utama Pencemaran Udara
Di kota besar sangat sulit untuk mendapat udara yang segar, diperkirakan
70 % pencemaran yang terjadi adalah akibat adanya kendaraan bermotor. Contoh
di Jakarta antara tahun 1993-1997 terjadi peningkatan jumlah kendaraan berupa :





Sepeda motor 207 %
Mobil penumpang 177 %
Mobil barang 176 %
Bus 138 %

Dampak Pencemaran Udara








Penipisan Ozon
Pemanasan Global ( Global Warming )
Penyakit pernapasan, misalnya : jantung, paru-paru dan tenggorokan
Terganggunya fungsi reproduksi
Stres dan penurunan tingkat produktivitas
Kesehatan dan penurunan kemampuan mental anak-anak
Penurunan tingkat kecerdasan (IQ) anak-anak.

BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari berbagai uraian di atas dapat kami simpulkan bahwa : Asap kendaraan
bermotor sangat banyak berpengaruh negatif terhadap lingkungan terutama bagi
kesehatan manusia yaitu terganggunya saluran pernapasam. Namun dampak asap
bermotor dapat dikurangi sedikit demi sedikit melalui berbagai macam alternatif
seperti melakukan penghijauan (reboisasi) dan menciptakan biosolar. Dengan
alternatif tersebut mungkin kita dapat mengurangi dampak dari asap kendaraan
bermotor.

Solusi :
 Clean Air Act yang dibuat oleh pemerintah dan menambah pajak bagi industri
yang melakukan pencemaran udara.
 Mengembangkan teknologi yang ramah lingkungan dan dapat diperbaharui
diantaranya Fuel Cell dan Solar Cell.
 Menghemat Energi yang digunakan.
 Menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal.
B. SARAN
1. Bagi pembaca sebaiknya kita mengurangi pemakaian kendaraan bermotor
secara berlebih-lebihan serta lebih banyak melakukan penghijauan terhadap
lingkungan.
2. Bagi kami sendiri selaku penyusun yaitu kami berusaha menjaga lingkungan
agar tetap bersih dan sehat.

DAFTAR PUSTAKA
http://www.docstoc.com/docs/80308985/POLUSI-ASAP-KENDARAAN-BERMOTOR,
akses pada tanggal 16 Maret 2013.
Arifin, Zaenal dan Sukoco. 2009. Pengendalian Polusi Kendaraan. Yogyakarta: Alfabeta.
http://www.balitbang.kemhan.go.id/?q=content/dampak-dan-upaya-penanggulanganpencemaran-udara, diakses pada tanggal 16 Maret 2013.

di