Sertifikasi Institusi formulir pengkinian data

SERI 999 E-ARTIKEL SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI

PROF. RICHARDUS EKO INDRAJIT

Sertifikasi Institusi

EKOJI999 Nomor

461, 13 Desember 2013

oleh Prof. Richardus Eko Indrajit - indrajit@post.harvard.edu
Artikel ini merupakan satu dari 999 bunga rampai pemikiran Prof. Richardus Eko Indrajit di bidang sistem dan
teknologi informasi. Untuk berlangganan, silahkan kirimkan permohonan anda melalui alamat email indrajit@rad.net.id.

Kenaikan biaya produksi yang ditanggung oleh produsen, pelanggan dan negara
karena rendahnya mutu produk mendorong orang untuk memperbaiki cara dan
metoda dalam fungsi jaminan mutu. Jepang memulai revolusi mutunya pada
tahun 1970an dan Amerika Serikat ikut dalam perlombaan tersebut pada tahun
1980an. Belakangan, Eropa tidak kalah ikut dalam perlombaan itu juga. Mutu
dewasa ini dimengerti sebagai sesuatu yang harus berfokus pada hubungan antar
semua fungsi dalam suatu organisasi. Total Quality Management (TQC) misalnya

adalah konsep manajemen yang berfokus pada usaha kolektif dari semua manajer
dan karyawan yang bersama-sama berusaha memuaskan harapan pelanggan
dengan terus menerus memperbaiki proses operasi, proses manajemen, dan
produk. TQC merupakan kombinasi dari pengendalian mutu, jaminan mutu, dan
perbaikan mutu dengan tidak hanya mencoba memuaskan pelanggan tradisional
yaitu pembeli saja, tetapi seluruh pelanggan termasuk pemasok, dan stakeholder
lainnya. Dalam rangka itu, pemerintah dan badan internasional berusaha ikut
meningkatkan mutu produk dan jasa industri dengan mendirikan badan
standarisasi mutu dan menciptakan standarisasi mutu, antara lain yang sangat
terkenal adalah The Deming Prize di Jepang, The Baldrige Award di Amerika Serikat
dan ISO 9000 di Eropa.
Kualitas tidak hanya penting untuk dunia industri barang dan jasa, tetapi penting
juga untuk dunia pendidikan termasuk pendidikan tinggi. Sudah lama pelanggan
pendidikan tinggi menuntut suatu jaminan mutu bagi pendidikan tinggi.
Pengendalian mutu dalam proses belajar mengajar, dalam administrasi, dalam
penelitian dianggap mutlak perlu untuk menjamin terjapainya tujuan perguruan
tinggi. Sejumlah universitas seperti University of North Caroline, University of
Wyoming, Columbia University, dan Oregon State University sudah sejak tahun
1990an menerapkan Total Quality Management (TQM). Beberapa ahli manajemen
mutu menganggap bahwa standar Baldrige Award, the Deming Prize dan ISO 9000,

yang merupakan perkembangan baru dalam manajemen mutu, dapat digunakan
juga dalam dunia perguruan tinggi. Namun para ahli manajemen juga
mengungkapkan bahwa penerimaan konsep manajemen dalam industri perguruan
tinggi sangat lambat. Banyak perguruan tinggi cenderung untuk mempertahankan
gaya lama dimana keputusan diambil berdasarkan karisma pimpinan dan oleh
beberapa profesor terkemuka, bukan melalui proses pengambilan keputusan
berdasarkan metoda termutakhir. Namun agaknya hal itu sudah mulai berubah.
Universitas-Universitas milik negara di Malaysia sudah mulai menggunakan ISO
9000 sebagai standar mutu, demikian pula beberapa universitas di Thailand
seperti Chiang Mai University, Rajamangala Institute of Technology, Maejo University,
Saint John’s University dan sebagainya. Di Indonesia, STMIK AKI Semarang
merupakan sekolah tinggi pertama di Jawa Tengah yang memperoleh ISO 9000tahun 2000. Universitas Bina Nusantara memperoleh sertifikat ISO 9001 pada
tahun 1997 dan pada tahun 2002 telah memperbaharuinya dengan standar ISO
9000 : tahun 2000. University of Maryland sejak tahun 1999 sudah mulai
mengusahakan memperoleh Balridge Award.

HALAMAN 1 DARI 3

(C) COPYRIGHT BY RICHARDUS EKO INDRAJIT, 2013


SERI 999 E-ARTIKEL SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI

PROF. RICHARDUS EKO INDRAJIT

Dalam hubungan ini, perlu dibedakan antara peringkat akreditasi oleh badan
akreditasi dan sertifikasi mutu oleh badan standar mutu tersebut, meskipun ke
duanya mempunyai bagian yang saling berhimpitan. Keduanya memang bertujuan
m e l a k u k a n p e n g a w a s a n m u t u . B a d a n a k re d i t a s i m e m b e r i k a n p re d i k a t d a n
peringkat program studinya sedangkan badan standarisasi tersebut memberikan
sertifikasi pada lembaganya.
Baldrige Award
Tahun 1987, Presiden Ronald Reagan menandatangani the Malcolm Baldrige
National Quality Improvement Act, menjadi undang-undang (Public Law 100-107)
yang memberikan pengakuan pada perbaikan mutu pada kegiatan pabrik, jasa,
dan bisnis kecil. Malcolm Baldrige adalah Menteri Perdagangan Amerika Serikat
pata tahun 1981-1987. The Malcolm Baldrige National Quality Award atau disingkat
Balridge Award adalah tingkat tertinggi pengakuan nasional untuk mutu yang
diperoleh oleh organisasi atau perusahaan Amerika Serikat. Kriteria untuk
memperoleh Baldrige Award terdiri dari tujuh pengukuran, yaitu masing-masing
diberikan pengukuran untuk : 1) fokus dan kepuasan pelanggan (memperoleh

bobot tertinggi), 2) kualitas dan hasil operasi, 3) manajemen kualitas proses, 4)
manajemen dan pengembangan sumber daya manusia, 5) perencanaan kualitas
strategis, 6) informasi dan analisis, dan 7) kepemimpinan. Penghargaan Baldrige
hanya berlaku untuk perusahaan dan organisasi termasuk universitas yang
beroperasi di Amerika Serikat.

Deming Prize
Deming Prize diperkenalkan di Jepang pada tahun 1951, sebagai penghormatan
pada Dr W.Edwards Deming. W.E.Deming adalah seorang ahli statistik Amerika
yang mengajarkan metodologi peningkatan kualitas di Jepang setelah Perang
Dunia II. Tujuan utamanya ialah memberikan penghargaan pada perusahaan yang
s e c a r a t e ru s - m e n e ru s m e l a k s a n a k a n C o m p a n y W i d e Q u a l i t y C o n t r o l ( C W Q C )
berdasarkan pengendalian mutu dengan statistik. Kriteria yang dinilai untuk
mendapatkan Hadiah Deming ada sepuluh, yaitu 1) kebijakan dan tujuan
perusahaan, 2) organisasi dan administrasi, 3) pendidikan dan perluasan, 4)
penyebaran informasi, 5) analisis, 6) standarisasi, 7) pengawasan, 8) jaminan
mutu, 9) hasil, dan 10) perencanaan masa depan. Semula memang hanya untuk
perusahaan di Jepang, namun sejak tahun 1984, Deming Prize terbuka untuk
perusahaan-perusahaan di luar Jepang.
ISO 9000

Sistem mutu lain yang telah membantu perusahaan menuju pada perbaikan terusmenerus adalah ISO 9000, yang diciptakan oleh The International Organization for
Standardization pada tahun 1987. Standar ISO 9000 telah direvisi menjadi ISO
HALAMAN 2 DARI 3

(C) COPYRIGHT BY RICHARDUS EKO INDRAJIT, 2013

SERI 999 E-ARTIKEL SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI

PROF. RICHARDUS EKO INDRAJIT

9000 : 1994 dan terakhir ISO 9000 : 2000, yaitu ISO 9000 yang terakhir direvisi
pada tahun 2000. Standar ini tidak dimaksudkan untuk memberikan penilaian atas
mutu produk perusahaan, tetapi penghargaan pada sistem manajemen mutu
perusahaan, atau standar atas manajemen mutu perusahaan. ISO 9000 memberikan
pedoman dan persyaratan apa yang harus dilakukan suatu perusahaan, bukan
bagaimana harus melakukannya.
Ada duapuluh kriteria penilaian yang dilakukan dalam sistem ISO 9000 ini, yaitu
1) tanggung jawab manajemen; 2) sistem mutu; 3) tinjauan kontrak; 4)
pengendalian desain; 5) pengendalian dokumen dan data; 6) pembelian; 7)
pengendalian produk pasokan pelanggan; 8) identifikasi dan mampu telusur

produk; 9) pengendalian proses; 10) inspeksi dan pengujian; 11) pengendalian alat
inspeksi,
ukur, dan pengujian; 12) status inspeksi dan uji; 13) pengendalian
produk yang tidak sesuai; 14) tindakan koreksi dan pencegahan; 15) penanganan,
penyimpanan, pengemasan, pengawetan, dan penyerahan; 16) pengendalian
rekaman mutu; 17) audit mutu internal; 18) pelatihan; 19) pelayanan; dan 20)
teknik statistik.
Perbandingan Antara Tiga Standar Mutu
Melihat tiga sistem tersebut, kelihatan bahwa Baldrige Award menekankan pada
kepuasan pelanggan dan ketiga sistem menekankan pada perbaikan mutu secara
terus-menerus. Yang cukup menarik ialah bahwa Deming Prize sama sekali tidak
mensyaratkan mengenai kepuasan pelanggan, karena agaknya yang ditekankan
adalah pada pendekatan statistik dan pemecahan masalah secara agresif di
seluruh jajaran organisasi. Sistem ISO 9000 adalah penilaian sistem mutu yang
sebagian besar berdasarkan teori pengendalian mutu tradisional. Pengembangan
sumber daya manusia dan manajemen merupakan persyaratan yang dianggap
sangat penting dalam sistem Baldrige Award. Dalam ISO 9000, aspek sumber daya
manusia dilihat dari segi kebutuhan pelatihan saja, sedangkan dalam Deming
Prize, aspek sumber daya manusia ini dilihat dari bagaimana pengendalian harga
diajarkan, dan kurang menaruh perhatian pada aspek yang lain.


--- akhir dokumen ---

HALAMAN 3 DARI 3

(C) COPYRIGHT BY RICHARDUS EKO INDRAJIT, 2013

Dokumen yang terkait

Pengamanan data dengan enkripsi triple des dan kompresi lzss; studi kasus; BiNus Center Bintaro

8 53 163

Upaya meningkatkan pemahaman konsep bangun ruang sisi data dengan menggunakan media manipulatif

0 26 210

Tinjauan koordinasi dalam meningkatkan proses pengolahan data gaji pusat pada pengolahan data dan informasi anggatan (PPDIA) Bandung

0 8 52

Sistem Pendukung Keputusan Menggunakan Basis data FUZZY Model Tahani Untuk Membantu Pemilihan Telepon Seluler

2 8 1

Pengaruh sistem pengolahan data realisasi anggaran pendapatan dan belanja negara terhadap akurasi laporan perhitungan anggaran negara di pusat pengolahan data dan informasi anggaran Bandung

0 16 65

Laporan hasil praktek kerja lapangan di progam usaha data dan informasi pada perum perumnas regional IV Jl. Surapati No.120 Bandung

0 34 41

Sistem pengolahan data pelanggan di seksi program penjualan PT.Telkom Kancatel Purwakarta : laporan hasil kerja praktek di seksi program penjualan Dinas Pelayanan PT.Telkom Kancatel Purwakarta jalan K.K. Singawinata No.106 Purwakarta 41111

0 3 1

Pengolahan data gempa bumi wilayah pulau Jawa pada Sub Dit Gempat Bumi Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Bandung : laporan kerja praktek

0 14 41

Pengaruh Implementasi Kebijakan Tentang Sistem Komputerisasi Kantor Pertahanan (KKP) Terhadap Kualitas Pelayanan Sertifikasi Tanah Di Kantor Pertanahan Kota Cimahi

24 81 167

Pengolahan data kiriman luar negeri pada Bagian Pos Internasional di SPP (Sentral Pengolahan Pos) Bandung 40400 : laporan kerja praktek

0 8 34