sistem dan fungsi dan struktur keluarga
Pendahuluan
Pegertian Struktur Keluarga adalah menyatakan bagaimana keluarga disusun yaitu cara yang
digunakan untuk menata unit – unit dan bagaimana unit – unit tersebut saling berhubungan dan
terkait satu sama lain.
Dimensi Struktural Keluarga
Struktur Peran
Struktur Komunikasi
Sistem Nilai
Struktur Kekuasaan
Struktur Peran
Peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai dengan posisi sosial yg diberikan.
Posisi mengindikasikan status atau posisi individu dalam keluarga / masyarakat
Peran yang harus ditampilkan menyesuaikan dengan budaya
Sebuah peran dalam keluarga akan ditanggung bersama oleh anggota keluarga
Peran Formal dan Informal dlm klg
Peran formal yaitu peran yg nampak jelas ( eksplisit ) seperti posisi ayah, Ibu, anak.
Peran informal yaitu peran yang tidak nampak jelas ( implisit )
Peran informal dimainkan hanya untuk memenuhi kebutuhan emosional individu dan untuk
menjaga keseimbangan dalam keluarga. Seperti : Pendorong, pendamai, provokator,
pengharmonis, pengikut, mediator, kambing hitam, penghibur, perawatan kesehatan, dll……
Stress Peran
Stress peran adalah bilamana individu mengalami tuntutan perilaku yang berlebihan sehingga
menimbulkan ketegangan.
Contoh :
Individu menjalankan perilaku scr bersamaan sebagai ibu RT, Kerja, Mahasiswa.
Konflik Peran
Konflik peran terjadi bila individu menjalankan perilaku – perilaku yang tidak sesuai dengan
harapan.
Konflik antar peran yaitu peran yang tidak selaras dengan peran yang lain dan dimainkan secara
bersamaan.
Homeostasis Peran Keluarga
Homeositasis terjadi bila dalam keluarga terbentuk kejelasan dalam menjalankan peran
Homeositasis mengacu pada pemanfaatan pengetahuan klg dan tercapai setelah keluarga melalui
proses adaptasi dalam keluarga
Homeositasis terjadi karena adanya fleksibilitas dalam menjalankan peran
Struktur Nilai keluarga
Nilai merupakan suatu sistem ide, sikap dan kepercayaan yg scr sadar maupun tidak sadar
mengikat seluruh anggota keluarga kedalam suatu budaya.
Struktur Komunikasi Keluarga
Komunikasi merupakan suatu proses simbolik untuk menyampaikan pesan dari pengirim kepada
penerima melalui suatu saluran.
Salah satu tugas keluarga memelihara lingkungan keluarga yang sehat yaitu mengembangkan
harga diri melalui pola komunikasi yg sehat.
Sehingga dibutuhkan pola komunikasi yang efektif dan fungsional .
Komunikasi yang Fungsional
Komunikasi keluarga yang fungsional dipandang sebagai kunci sbg klg yg berhasil dan sehat.
Komunikasi fungsional didefinisikan sedemikian terang, transmisi langsung dan pemberian respon
dengan baik.
Dengan kata lain komunikasi fungsional bila mana tercapai suatu pemahaman yang sama antara
pengirim dan penerima pesan.
Karakteristik Pengirim yg fungsional
1.
Secara tegas, langsung dan terbuka menyampaikan masalah / kasus
2.
Pada saat yang sama ia menjelaskan dan mengubah apa yang ia katakan
3.
4.
Dan meminta umpan balik
Bersikap menerima umpan balik ketika ia mendapatkannya
Karakteristik Penerima yg fungsional
1.
Mendengar
2.
Memberi umpan balik ( Meminta pengirim menelaskan dan mengubah,
Mengasosiasikan, menyatakan kembali )
3.
Validasi
Komunikasi yg Disfungsional
Komunikasi disfungsional didefisikan sebagai pengirim dan penerima pesan tidak jelas dan atau
tidak langsung terhadap isi pesan.
Sehingga terjadi ketidak sesuaian harapan isi pesan antara pengirim dan penerima
Karakteristik Pengirim yg disfungsional
1.
Mengembangkan asumsi – asumsi
2.
Ekspresi perasaan tidak jelas
3.
Ketidakmampuan menyampaikan kebutuhan
4.
Komunikasi yang tidak kongruen
Karakteristik Penerima yg disfungsional
1.
Gagal mendengar
2.
Diskualifikasi
3.
Kurang eksplorasi
Struktur Kekuasaan Keluarga
Kekuasaan keluarga adalah kemampuan seseorang untuk mengontrol, mempengaruhi dan
mengubah tingkah laku anggota keluarga
Komponen utama dari kekuasaan adalah Pengaruh (dominasi) dan pengambilan keputusan
Pembuatan keputusan merupakan suatu alat untuk menyelesaikan masalah
Bidang pengkajian umum kekuasaan klg
Membagi kekuasaan dalam tiga bidang :
Dasar kekuasaan klg
Hasil pembuatan keputusan
Proses kekuasaan
Dasar Kekuasaan keluarga
Dasar kekuasaan menujukan sumber asal kekuasaan seseorang.
Kekuasaan / wewenang yang sah
Kekuasaan yang tidak berdaya
Kekuasaan yang ahli dan sumber
Kekuasaan penghargaan
Kekuasaan paksaan
Hasil Kekuasaan
Hasil kekuasaan menunjukan siapa yang menetukan keputusan terakhir atau yang memegang
kendali.
Proses Pembuatan Keputusan
Pembuatan keputusan merujuk pada teknik interaksi dimana anggota keluarga menggunakan
upaya – upaya mereka untuk meningkatkan kontrol dalam negosiasi atau proses pengambilan
keputusan
Fokus utama yaitu bagaimana keputusan tersebut dibuat
Tiga Tipe Proses Pembuatan Keputusan
1.
Metode konsensus
2.
Metode akomodasi
3.
Metode defakto
Fungsi Keluarga
Keluarga berfungsi sebagai mediator yang penting antara individu dengan lingk masy
Friedman, mengidentifikasi 5 fungsi dasar klg :
1. Fungsi afektif
2. Fungsi sosialisasi
3. Fungsi reproduksi
4. Fungsi Ekonomi
5. Fungsi perawatan kesehatan
1. Fungsi Afektif
Fungsi afektif merupakan pemenuhan kebutuhan psikososial klg
Merupakan basis sentral pembentukan dan kelanjutan unit klg
Melalui pemenuhan ebutuhan ini klg menjalankan pemenuhan tujuan – tujuan utama : membentuk
sifat kemanusiaan, stabilitas kepribadian - tingkah laku dan menalin hubungan akrap dan
meningkatkan konsep diri lebih positif.
Komponen yang perlu dipenuhi oleh keluarga melaksanakan fungsi afektif :
Saling mengasuh ( cinta kasih, kehngatan, saling menerima, saling mendukung )
Saling menghormati ( saling menghargai dan mengakui keberaan dan hak – hak )
Ikatan dan identifikasi ( pertalian dengan saling kasih sayang, simpati dan empati )
Keterpisahan dan keterpaduan (keinginan untuk menjadikan sosok mandiri terpisah dan rasa
saling memiliki )
2. Fungsi Sosilaisasi
Sosialisasi adalah proses perkembangan dan perubahan yang dilalui individu, yang menghasilkan
interaksi sosial dan belajar berperan dalam lingkungan sosial
Keluarga mempunyai tanggung jawab mentransformasi bayi menjadi sosok dewasa yang
mempunyai kemampuan sosialisasi untuk berpartisipasi dalam masyarakat scr penuh
Keluarga merupakan institusi pertama kali bagi individu untuk belajar bersosialisasi
Keluarga tempat belajar tentang disiplin, norma – norma, budaya, etika atau tingkah laku melalui
interaksi dalam keluarga.
3. Fungsi Reproduksi
Keluarga berfungsi meneruskan kelangsungan keturunan dan menambah sumber daya manusia
Sebagai pemimpin dibumi.
Tentunya semua melalui suatu mekanisme perencanaan yang baik
Dengan adanya keluarga berencana maka fungsi ini sedikit terkontrol
4. Fungsi Ekonomi
Bagaimana keluarga menggali sumber – sumber finansial dan mengalokasikannya
Merupakan fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan.
Sebagai fungsi yang mendasar untuk menciptakan keluarga yang sehat dan sejahtera
Fungsi Perawatan Kesehatan
Keluarga juga berfungsi melaksanakan asuhan keperawatan
Melaksanakan peningkatan dan pencegahan terjadinya gangguan kesehatan dan merawat
anggota keluarga yang sakit
Kesanggupan keluarga melakukan pemeliharaan kesehatan dapat dilihat dari pelaksanaan tugas
kesehatan keluarga
5 Tugas keluarga dalam bidang kesehatan adalah :
1.
Mengenal masalah
2.
Membuat keputusan dan tindakan yang tepat
3.
Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit
4.
Memelihara dan menciptkan suasana rumah yang sehat
5.
Mempertahankan hubungan dan menggunakan fasilitas kesehatan
Pegertian Struktur Keluarga adalah menyatakan bagaimana keluarga disusun yaitu cara yang
digunakan untuk menata unit – unit dan bagaimana unit – unit tersebut saling berhubungan dan
terkait satu sama lain.
Dimensi Struktural Keluarga
Struktur Peran
Struktur Komunikasi
Sistem Nilai
Struktur Kekuasaan
Struktur Peran
Peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai dengan posisi sosial yg diberikan.
Posisi mengindikasikan status atau posisi individu dalam keluarga / masyarakat
Peran yang harus ditampilkan menyesuaikan dengan budaya
Sebuah peran dalam keluarga akan ditanggung bersama oleh anggota keluarga
Peran Formal dan Informal dlm klg
Peran formal yaitu peran yg nampak jelas ( eksplisit ) seperti posisi ayah, Ibu, anak.
Peran informal yaitu peran yang tidak nampak jelas ( implisit )
Peran informal dimainkan hanya untuk memenuhi kebutuhan emosional individu dan untuk
menjaga keseimbangan dalam keluarga. Seperti : Pendorong, pendamai, provokator,
pengharmonis, pengikut, mediator, kambing hitam, penghibur, perawatan kesehatan, dll……
Stress Peran
Stress peran adalah bilamana individu mengalami tuntutan perilaku yang berlebihan sehingga
menimbulkan ketegangan.
Contoh :
Individu menjalankan perilaku scr bersamaan sebagai ibu RT, Kerja, Mahasiswa.
Konflik Peran
Konflik peran terjadi bila individu menjalankan perilaku – perilaku yang tidak sesuai dengan
harapan.
Konflik antar peran yaitu peran yang tidak selaras dengan peran yang lain dan dimainkan secara
bersamaan.
Homeostasis Peran Keluarga
Homeositasis terjadi bila dalam keluarga terbentuk kejelasan dalam menjalankan peran
Homeositasis mengacu pada pemanfaatan pengetahuan klg dan tercapai setelah keluarga melalui
proses adaptasi dalam keluarga
Homeositasis terjadi karena adanya fleksibilitas dalam menjalankan peran
Struktur Nilai keluarga
Nilai merupakan suatu sistem ide, sikap dan kepercayaan yg scr sadar maupun tidak sadar
mengikat seluruh anggota keluarga kedalam suatu budaya.
Struktur Komunikasi Keluarga
Komunikasi merupakan suatu proses simbolik untuk menyampaikan pesan dari pengirim kepada
penerima melalui suatu saluran.
Salah satu tugas keluarga memelihara lingkungan keluarga yang sehat yaitu mengembangkan
harga diri melalui pola komunikasi yg sehat.
Sehingga dibutuhkan pola komunikasi yang efektif dan fungsional .
Komunikasi yang Fungsional
Komunikasi keluarga yang fungsional dipandang sebagai kunci sbg klg yg berhasil dan sehat.
Komunikasi fungsional didefinisikan sedemikian terang, transmisi langsung dan pemberian respon
dengan baik.
Dengan kata lain komunikasi fungsional bila mana tercapai suatu pemahaman yang sama antara
pengirim dan penerima pesan.
Karakteristik Pengirim yg fungsional
1.
Secara tegas, langsung dan terbuka menyampaikan masalah / kasus
2.
Pada saat yang sama ia menjelaskan dan mengubah apa yang ia katakan
3.
4.
Dan meminta umpan balik
Bersikap menerima umpan balik ketika ia mendapatkannya
Karakteristik Penerima yg fungsional
1.
Mendengar
2.
Memberi umpan balik ( Meminta pengirim menelaskan dan mengubah,
Mengasosiasikan, menyatakan kembali )
3.
Validasi
Komunikasi yg Disfungsional
Komunikasi disfungsional didefisikan sebagai pengirim dan penerima pesan tidak jelas dan atau
tidak langsung terhadap isi pesan.
Sehingga terjadi ketidak sesuaian harapan isi pesan antara pengirim dan penerima
Karakteristik Pengirim yg disfungsional
1.
Mengembangkan asumsi – asumsi
2.
Ekspresi perasaan tidak jelas
3.
Ketidakmampuan menyampaikan kebutuhan
4.
Komunikasi yang tidak kongruen
Karakteristik Penerima yg disfungsional
1.
Gagal mendengar
2.
Diskualifikasi
3.
Kurang eksplorasi
Struktur Kekuasaan Keluarga
Kekuasaan keluarga adalah kemampuan seseorang untuk mengontrol, mempengaruhi dan
mengubah tingkah laku anggota keluarga
Komponen utama dari kekuasaan adalah Pengaruh (dominasi) dan pengambilan keputusan
Pembuatan keputusan merupakan suatu alat untuk menyelesaikan masalah
Bidang pengkajian umum kekuasaan klg
Membagi kekuasaan dalam tiga bidang :
Dasar kekuasaan klg
Hasil pembuatan keputusan
Proses kekuasaan
Dasar Kekuasaan keluarga
Dasar kekuasaan menujukan sumber asal kekuasaan seseorang.
Kekuasaan / wewenang yang sah
Kekuasaan yang tidak berdaya
Kekuasaan yang ahli dan sumber
Kekuasaan penghargaan
Kekuasaan paksaan
Hasil Kekuasaan
Hasil kekuasaan menunjukan siapa yang menetukan keputusan terakhir atau yang memegang
kendali.
Proses Pembuatan Keputusan
Pembuatan keputusan merujuk pada teknik interaksi dimana anggota keluarga menggunakan
upaya – upaya mereka untuk meningkatkan kontrol dalam negosiasi atau proses pengambilan
keputusan
Fokus utama yaitu bagaimana keputusan tersebut dibuat
Tiga Tipe Proses Pembuatan Keputusan
1.
Metode konsensus
2.
Metode akomodasi
3.
Metode defakto
Fungsi Keluarga
Keluarga berfungsi sebagai mediator yang penting antara individu dengan lingk masy
Friedman, mengidentifikasi 5 fungsi dasar klg :
1. Fungsi afektif
2. Fungsi sosialisasi
3. Fungsi reproduksi
4. Fungsi Ekonomi
5. Fungsi perawatan kesehatan
1. Fungsi Afektif
Fungsi afektif merupakan pemenuhan kebutuhan psikososial klg
Merupakan basis sentral pembentukan dan kelanjutan unit klg
Melalui pemenuhan ebutuhan ini klg menjalankan pemenuhan tujuan – tujuan utama : membentuk
sifat kemanusiaan, stabilitas kepribadian - tingkah laku dan menalin hubungan akrap dan
meningkatkan konsep diri lebih positif.
Komponen yang perlu dipenuhi oleh keluarga melaksanakan fungsi afektif :
Saling mengasuh ( cinta kasih, kehngatan, saling menerima, saling mendukung )
Saling menghormati ( saling menghargai dan mengakui keberaan dan hak – hak )
Ikatan dan identifikasi ( pertalian dengan saling kasih sayang, simpati dan empati )
Keterpisahan dan keterpaduan (keinginan untuk menjadikan sosok mandiri terpisah dan rasa
saling memiliki )
2. Fungsi Sosilaisasi
Sosialisasi adalah proses perkembangan dan perubahan yang dilalui individu, yang menghasilkan
interaksi sosial dan belajar berperan dalam lingkungan sosial
Keluarga mempunyai tanggung jawab mentransformasi bayi menjadi sosok dewasa yang
mempunyai kemampuan sosialisasi untuk berpartisipasi dalam masyarakat scr penuh
Keluarga merupakan institusi pertama kali bagi individu untuk belajar bersosialisasi
Keluarga tempat belajar tentang disiplin, norma – norma, budaya, etika atau tingkah laku melalui
interaksi dalam keluarga.
3. Fungsi Reproduksi
Keluarga berfungsi meneruskan kelangsungan keturunan dan menambah sumber daya manusia
Sebagai pemimpin dibumi.
Tentunya semua melalui suatu mekanisme perencanaan yang baik
Dengan adanya keluarga berencana maka fungsi ini sedikit terkontrol
4. Fungsi Ekonomi
Bagaimana keluarga menggali sumber – sumber finansial dan mengalokasikannya
Merupakan fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan.
Sebagai fungsi yang mendasar untuk menciptakan keluarga yang sehat dan sejahtera
Fungsi Perawatan Kesehatan
Keluarga juga berfungsi melaksanakan asuhan keperawatan
Melaksanakan peningkatan dan pencegahan terjadinya gangguan kesehatan dan merawat
anggota keluarga yang sakit
Kesanggupan keluarga melakukan pemeliharaan kesehatan dapat dilihat dari pelaksanaan tugas
kesehatan keluarga
5 Tugas keluarga dalam bidang kesehatan adalah :
1.
Mengenal masalah
2.
Membuat keputusan dan tindakan yang tepat
3.
Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit
4.
Memelihara dan menciptkan suasana rumah yang sehat
5.
Mempertahankan hubungan dan menggunakan fasilitas kesehatan