TEORI JIMDIN DITINJAU DARI ILMU PENGETAH

TEORI JIMDIN DITINJAU DARI ILMU PENGETAHUAN
SOSIAL KEMASYARAKATAN
TEORI JIMDIN DITINJAU DARI ILMU PENGETAHUAN
SOSIAL KEMASYARAKATAN
Halaqoh Ilmiah
Disajikan pada tanggal 4 Mei 2012
Pengasuh:
Prof. Dr. Kyai H.Achmad Mudlor, S.H
Oleh:
Ririnda Hani Prastiwi
Mahasiswa Semeter VI
Jurusan Teknologi Pendidikan
Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Malang
LEMBAGA TINGGI PESANTREN LUHUR MALANG
Mei 2012

1. A.

Pendahuluan


Manusia dalam menjalankan kehidupnya membutuhkan orang lain, di mana diperlukan interaksi
dan komunikasi yang baik untuk menjaga keselarasan hubungan tersebut. kehidupan masyarakat
kenyataannya terus berubah yang secara tidak langsung mempengaruhi teori-teori sosial yang
berkembang. Di antara perubahan-perubahan tersebut teori klasik menjadi sebuah teori sosial
yang abadi.
Termasuk salah satunya teori-teori sosiologi yang memiliki tiga tokoh besar, yaitu: Emile
Durkheim, Karl Marx dan Max Weber. Teori-teori tersebutlah yang menjadi pencetus teori-teori

sosial. Ketiga tokoh tersebut merupakan pemikir besar bidang sosiologi karena gagasannya
tentang masyarakat, peradaban, maupun konflik masih digunakan sampai saat ini.
Teori Jimdin adalah salah satu teori yang bisa ditinjau dari ilmu pengetahuan sosial
kemasyarakatan di mana di dalamnya menjelaskan interaksi manusia dengan baik. Teori ini
mangungkapakan fakta fenomena yang terjadi pada kehidupan masyarakat sekarang terkait
dengan interaksi sesama.
Oleh karenanya, di dalam paper ini akan dijelaskan apakah teori Jimdin dan bagaimana teori
Jimdin ditinjau dari ilmu pengetahuan sosial kemasyarakatan berikut keterkaitannya dengan
salah satu hadits Nabi Muhammad SAW. Dengan harapan semoga sedikit dari pembahasan paper
ini dapat bermanfaat bagi para pembaca terutama santriwan dan santriwati Lembaga Tinggi
Pesantren Luhur Malang.


1. B.

Pembahasan
1. a.

Teori Jimdin

Teori Jimdin adalah teori yang merupakan singkatan dari “Ji M Di N”. Yang mana teori ini sama
dengan teori BRRF. Jimdin adalah singkatan dalam bahasa Arab dan BRRF dalam bahasa
Inggris. Dalam segi arti, B dalam BRRF sama dengan arti Ji dalam jimdin, begitu juga
seterusnya. Sehingga dapat diperinci dalam tabel berikut:

Teori I

Teori II
Arti kata dalam bahasa
Indonesia

No
Teori


Singkatan

teori

Singkatan

1

Ji

Jamal

B

Beauty

Kecantikan/ketampanan

2


M

Mal

R

Rich

Harta/kekayaan

3

Di

Din

R

Religion


Agama

4

N

Nasab

F

Fatherhood

Keturunan

1. b.

Pengertian Sosial Kemasyarakatan

Sosial menurut Enda M. C adalah cara tentang bagaimana para individu saling berhubungan.

Sedangkan Paul Ernest mendefinisikan sosial sebagai sekedar jumlah manusia secara individu
karena mereka terlibat dalam berbagai kegiatan bersama.
Dalam pengertian sosiologi, masyarakat tidak dipandang sebagai suatu kumpulan individuindividu semata. Masyarakat merupakan suatu pergaulan hidup, oleh karena manusia hidup
bersama. Masyarakat merupakan suatu sistem yang terbentuk karena hubungan anggotaanggotanya. Dengan kata lain, masyarakat adalah suatu sistem yang terwujud dari kehidupan
bersama manusia, yang lazim disebut dengan sistem kemasyarakatan. Emile Durkheim
menyatakan bahwa masyarakat merupakan suatu kenyataan yang obyektif secara mandiri, bebas
dari individu-individu yang merupakan anggota-anggotanya.
Cara yang baik untuk mengerti tentang masyarakat adalah dengan menelaah ciri-ciri pokok dari
masyarakat itu sendiri. Sebagai suatu pergaulan hidup atau suatu bentuk kehidupan bersama
manusia, maka masyarakat itu mempunyai ciri-ciri pokok, yaitu:
1. Manusia yang hidup bersama
Secara teoritis, jumlah manusia yang hidup bersama itu ada dua orang. Di dalam ilmui-lmu
sosial, khususnya sosiologi, tidak ada suatu ukuran yang mutlak atau angka yang pasti untuk
menentukan berapa jumlah manusia yang harus ada.
2. Bergaul selama jangka waktu cukup lama
3. Adanya kesadaran, bahwa setiap manusia merupakan bagian dari satu kesatuan.
Dari beberapa pengertian tentang sosial dan masyarakat di atas dapat disimpulkan bahwa fokus
utama sosial adalah interaksi antar sesama manusia, sedangkan masyarakat adalah sistem yang
mengatur kehidupan dalam interaksi tersebut.
1. c.


Teori Jimdin Ditinjau dari Ilmu Pengetahuan Sosial Kemasyarakatan

Teori jimdin yang dalam bahasa Indonesia memiliki arti kecantikan/ketampanan, kekayaan,
agama dan keturunan jika ditinjau dari ilmu pengetahuan sosial kemasyarakatan maka akan
merujuk pada simbol interaksionis atau dalam teori sosial disebut dengan teori interaksi
simbolik. Teori ini menyatakan bahwa interaksi sosial adalah interaksi simbol. Tokoh teori
interaksi simbolik antara lain: George Herbert Mend, Herbert Blumer, William James, Charles
Horton Cooley. Teori ini menyatakan bahwa manusia berinteraksi dengan yang lain dengan cara
menyampaikan simbol yang lain dan memberi makna atas simbol tersebut, sehingga diartikan
bahwa masyarakat terdiri dari manusia yang berinteraksi melalui tindakan bersama dan
membentuk organisasi.
Teori jimdin juga dapat ditinjau dari stimulus repon yang dihasilkan atau bisa disebut dengan
teori sarbond yaitu hubungan stimulus dan respon. Teori sarbond dalam ilmu pengetahuan sosial

kemasyarakatan terdapat pada teori-teori sosial Maximilian Weber. Ia melihat bahwa masyarakat
terbentuk dari tindakan sosial atau bisa juga disebut sebagai tindakan komunikasi. Sehingga
perilaku atau tindakan kita merupakan respon dari tindakan orang lain terhadap kita. Inilah yang
kemudian disebut sebagai tindakan sosial. Adanya interaksi terus-menerus yang dilakukan oleh
individu-individu sehingga dapat menciptakan kelompok masyarakat, institusi, hukum, dan

norma. Teori-teori Max Weber ini banyak diikuti oleh tokoh sosial. Salah satunya adalah Jurgen
Habernas yang mengembangkan teori ini menjadi tindakan komunikatif. Komunikasi merupakan
kemampuan alamiah manusia yang akan membentuk dan mendorong terjadinya interaksi dalam
masyarakat. Dengan upaya ini, upaya-upaya untuk meningkatkan hubungan sosial, mencegah
konflik menurut Habermas dapat dilakukan.
Dari dua tinjauan tersebut dapat digambarkan dalam satu contoh, yaitu: jika seseorang itu cantik/
kaya/ beragama/ memiliki keturunan yang baik maka perlakuan masyarakat terhadapnya berbeda
dengan orang yang jelek/ miskin/ agamanya kurang/ dari keturunan biasa-biasa saja. Contoh
konkritnya bisa merujuk pada kehidupan anak sekolah, terutama SMA. Siswa yang kaya lebih
banyak didekati oleh siswa lain dari pada siswa yang miskin. Dan siswa miskin tersebut banyak
dijauhi oleh siswa-siswa lain. Simbol interaksi dari contoh di atas adalah mendekati siswa kaya
dan menjauhi siswa miskin. ‘Mendekati’ ini merupakan simbol tindakan untuk menyampaikan
bahwa siswa tersebut ingin berteman dengan siswa yang kaya, dan sebaliknya. Dan jika ditinjau
dari teori Max weber maka yang menjadi stimulus adalah kaya, dan dengan kekayaannya
tersebut maka akan menimbulkan respon mendekati, dan sebaliknya.

1. d.

Teori Jimdin Dikaitkan dengan Hadits


Dalam salah satu hadits di kitab Subulus Salam juz 3 disebutkan:
‫ تنكح المرأة لربع لمالها ولحسبها و لجمالها و‬:‫وعن أبي هريرة رضي الله عنه عن النبي صلي الله عليه وسلم قال‬
‫ متفق عليه‬.‫ فاظفر بذات الدين تربت يداك‬,‫لدينها‬.
Artinya: “Dari Abu Hurairah r.a: Rasulullah SAW bersabda: wanita itu dinikahi karena empat
hal: karena hartanya, keturunannya, kecantikannya dan agamanya. Maka pilihlah wanita yang
taat beragama, niscaya kamu beruntung.”(muttafaq ‘alaih) ‫ز‬
Dari hadits tersebut disiratkan bahwa Rasulullah SAW telah mengingatkan untuk memperbaiki
kehidupan sosial kemasyarakatan, di mana realitasnya seseorang lebih memilih kecantikan (Ji),
harta (M) dan keturunan (N) daripada Agama (Di). Jadi, dalam pencarian pendamping hidup ini
kebanyakan seorang lelaki lebih memilih tiga hal yang dilarang oleh Rasulullah SAW daripada
segi agamanya. Yang jika dikembalikan pada teori jimdin ditinjau dari ilmu pengetahuan sosial
kemasyarakatan maka kecantikan, harta dan keturunan adalah stimulus yang menghasilkan
respon kebanyakan lelaki memilihnya sebagai pendamping hidup dengan tiga alasan tersebut.
lalu kemudian Rasulullah mengingatkan bahwa jika agama (sebagai stimulus) yang dipilih
sebagai alasan pemilihan pendamping hidup oleh lelaki tersebut maka lelaki tersebut akan
menikahinya dan beruntung (sebagai respon dan simbol interaksi) sebagaimana yang dijanjikan
dalam hadits di atas.

1. C.


Penutup

Teori jimdin ditinjau dari ilmu pengetahuan sosial kemasyarakatan dapat dilihat dari interaksi
simbolik dan stimulus respon, yaitu dari tindakan yang dihasilkan dari Jamal (Ji)/ kecantikan,
Mal (M)/ kekayaan, Din (Di)/ agama dan Nasab(N)/ keturunan.

Daftar Rujukan
Coleman, James. 2009. Dasar-Dasar Teori Sosial. Bandung: Nusa Media.
Interview dengan:
1. Lia Sholihah, S.S
2. Yerry Soeprijanto, ST., M.T
3. Dr. Anelmus J.E Toenlioe, M. Pd
4. Dr. Agus Wedi, M. Pd
5. Eka Pramono Adi, S.I.P., M.Si
6. Henry Praherdhiono, S. Si
7. Prof. Dr. I Nyoman Sudana Degeng
8. Dr. H. Sulton, M. Pd
9. Prof. Dr. H. Punadji Setyosari, M.Ed

10. Drs. H. Zainul Abidin, M. Pd

11. Dr. H. Abdul Lathif Bustami, M. Si
Keterangan Abah Prof. Dr. KH. Achmad Mudlor pada halaqoh “Teori jimdin ditinjau dari ilmu
pengetahuan sosial kemasyarakatan” pada tanggal 15 Maret 2012
Muhammad bin Isma’il Al-Kahlani & Ash-Shon’ani Al-Ma’ruf. Subulus Salam Juz 3. Surabaya:
Al-Hidayah.
Nanang Martono. 2011. Sosiologi Perubahan Sosial: Perspektif Klasik, Modern, Posmodern,
dan Poskolonial. Jakarta: Rajawali Pers.



Home



Bikers Health



Bikers Pintar



Uncategorized

Search ...

ARTI DEFINISI PENGERTIAN
Home » Bikers Pintar » PENGERTIAN EUGENETIKA

PENGERTIAN EUGENETIKA
Advertisement

Yang secara harfiah berarti kesejahteraan keturunan, merupakan ilmu yang mempelajari caracara memperbaiki kualitas genetika umat manusia. Kata eugenetika berasal dari Francis Galton,
seorang ahli genetika manusia yang pertama-tama melihat pentingnya penelitian anak kembar

dalam genetika manusia, dan menyadari akibat sosial perubahan struktur genetika populasi
terhadap umat manusia.
Eugenetika dapat dibagi menjadi eugenetika positif dan eugenetika negatif atau eugenetika
progresif dan eugenetika preventif. Eugenetika progresif berhubungan dengan upaya
memperbanyak gen yang baik dalam masyarakat atau sedikitnya mencegah berkurangnya gen
itu. Eugenetika preventif berhubungan dengan upaya mencegah peningkatan frekuensi gen yang
kurang baik. Dapat dikatakan juga bahwa eugenetika positif berhubungan dengan sifat unggul
dan eugenetika negatif berhubungan dengan sifat kurang baik. Eugenetika pernah mendapat
nama jelek karena upaya eugenetika preventif dan progresif yang bertentangan dengan
perikemanusiaan pada jaman Hitler di Jerman.
Advertisement

Dengan kemajuan ilmu kedokteran banyak penderita kelainan genetika yang pada masa lalu
tidak mungkin bertahan hidup lama sekarang dapat mencapai usia reproduksi dan mungkin
mendapat. Hal itu berarti bahwa seleksi terhadap gen-gen yang menyebabkan kelainan tersebut
menjadi berkurang dan frekuensi kelainan tersebut dapat bertambah. Dalam rangka eugenetika
preventif para ahli eugenctika mengusulkan beberapa cara guna mencegah berkurangnya tekanan
seleksi tersebut. Salah satu cara ialah menganjurkan individu dengan kelainan genetika untuk
tidak mempunyai keturunan. Hal terebut dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain
pemberian nasihat genetika, sterilisasi, abortus terhadap kandungan yang diperkirakan akan
melahirkan penderita kelainan genetika, pengasingan individu yang mempunyai kelainan
bawaan, dan kastrasi. Di beberapa negara ada undang-undang yang sangat ekstrem, yaitu
mengharuskan penderita kelainan genetika tertentu diasingkan atau disterilisasi. Ada pula negara
lain yang undang-undangnya membolehkan abortus apabila ada kemungkinan bahwa anak yang
dikandung menderita kelainan bawaan (abortus atas dasar kelainan medik atau abortus
medicinalis). Hitler telah menerapkan cara eugenetika preventif yang ekstrem dengan
mengasingkan, mensterilisasi, dan mengkastrasi individu dengan kelainan genetika.
Upaya eugenetika progresif lebih bersifat mendidik pihak awam perihal kelainan genetika, dan
menganjurkan agar mereka yang memiliki sifat genetika baik dan mampu dapat mempunyai anak
lebih banyak. Sebaliknya, mereka yang mengemban sifat genetika kurang baik diperbaiki taraf
hidup dan pendidikannya dan dianjurkan agar tidak punya anak.
Incoming search terms:


pengertian eugenetika



upaya eugenetika



arti eugenetika



definisi eugenetika



eugenetika



eugenetika positif

Filed under : Bikers Pintar, tags: Arti - Pengertian - Definisi
Incoming search terms:


pengertian eugenetika



upaya eugenetika



arti eugenetika



definisi eugenetika



eugenetika



eugenetika positif

Contact Us Declaimer DMCA Privacy Policy
PENGERTIAN TEMPA PENGERTIAN TEMU PENGERTIAN TEMPO PENGERTIAN TENAGA KERJA INDONESIA
PENGERTIAN TENGANAN PEGRINGSINGAN PENGERTIAN TEMPAT KEDUDUKAN PENGERTIAN TENAGA
PENGERTIAN SENDI TEMPOROMANDIBULAR PENGERTIAN TENGGAYUN PENGERTIAN TENAGA KERJA
WANITA
ARTI DEFINISI PENGERTIAN
Copyright © 2014

free music at divine-music.info