Laporan Keuangan Triwulan III 2013 BCAS
Ekuitas yg dpt diatribusikan kepada pemilik entitas induk Modal Saham - nilai nominal
Rp.1.000.000,- per saham Modal Dasar- 550.000 saham Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh- 275.000 saham
24 275,000,000,000 275,000,000,000 Saldo Laba Ditentukan Penggunaannya
11,771,454,412 22,696,910,692 Tidak Ditentukan Penggunaannya
9,908,405,698 (10,925,456,281) JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
Page 1
Catatan
30 September 2013
30 September 2012
PENDAPATAN USAHA
3p
Pendapatan Kegiatan Perantara Perdagangan Efek
26 13,408,351,661 3,015,178,928 Pendapatan Kegiatan Penjaminan Emisi Efek
27 9,964,394,840 1,079,559,871 Pendapatan Kegiatan Manajer Investasi
- Pendapatan Deviden dan Bunga - bersih
28 283,693,268 1,789,147,554 Jumlah Pendapatan Usaha
BEBAN USAHA
3p
Beban Kepegawaian
29 (12,210,242,682) (6,194,518,390) Telekomunikasi
(1,320,860,549) (594,800,991) Iklan dan Promosi
(1,925,000) (12,058,000) Administrasi dan Umum
(1,297,684,648) (578,190,106) Penyusutan
(1,513,163,924) (1,215,018,374) Sewa Kantor
3k, 15
(2,195,098,431) (833,956,675) Jasa Profesional
3m
(174,195,190) (223,267,920) Pelatihan dan Seminar
(28,905,000) - Jamuan dan Sumbangan
(99,168,625) (41,295,300) Kustodian
(7,010,723) Beban Pemeliharaan Sistem
(808,136,456) (13,768,308) Lain lain
(92,105,895) (1,993,495) Jumlah Beban Usaha
LABA USAHA
PENGHASILAN (BEBAN)LAIN-LAIN
3p
Keuntungan Penjualan Aset Tetap
1,000,000 3,800,000 Pendapatan (Beban) Bunga dan Keuangan
3k
9,017,708,903 (200,273,247) Kerugian Selisih Kurs - bersih
3c (59,888,931) (21,822,646) Lain lain - bersih
(1,866,801,457) (52,237,457) Beban Lain lain - Bersih
7,092,018,515 (270,533,351) LABA SEBELUM PAJAK
11,006,971,884 (4,102,525,280) BEBAN PAJAK
- LABA ( RUGI ) PERIODE BERJALAN
3q,30
11,006,971,884 (4,102,525,280) Keuntungan ( Kerugian ) yang Belum Direalisasi
dari Aset Keuangan Tersedia untuk Di jual 3g (1,098,566,186) (5,951,704,333) PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAINNYA PERIODE
BERJALAN-BERSIH 3h 9,908,405,698 (10,054,229,613)
TOTAL LABA RUGI KOMPREHENSIF
Page 2
LAPORAN LABA PERUBAHAN EKUITAS
30 SEPT 2013 DAN 30 SEPT 2012
Keuntungan
Modal
(Kerugian) yang
Saham
Belum Direalisasi
dari Aset Keuangan
Ditentukan
Tidak Ditentukan
Kepentingan Jumlah
Catatan
Modal Saham
Modal Disetor
Kembali
Saham
Tersedia untuk Dijual
Nonpengendali Entitas
Saldo Per 1 Januari 2013 275,000,000,000 11,771,454,412 286,771,454,412 - 3 - Laba Bersih Periode Berjalan
9,908,405,698 9,908,405,698 Pendapatan Komprehensif lainnya
- Total Laba Rugi Koprehensif
11,771,454,412 9,908,405,698 296,679,860,110 - 3 Peride Berjalan
3h,1,24
Opsi Saham
- - - Dividen Tunai
- - - Saldo Laba yang Telah Ditentukan penggunaannya
Saldo per 30 Sept 2013
11,771,454,412 9,908,405,698 296,679,860,110 - 3
Saldo Per 1 Januari 2012 75,000,000,000 22,696,910,692 97,696,910,692 - 3
(10,054,229,613) (10,054,229,613) - Pendapatan Komprehensif lainnya
Laba Bersih Periode Berjalan
- - Total Laba Rugi Koprehensif
3h,1,24
22,696,910,692 (10,054,229,613) 87,642,681,079 - 3 Peride Berjalan
Opsi Saham
- - - Dividen Tunai
- - - Saldo Laba yang Telah Ditentukan penggunaannya
Saldo per 30 Sept 2012
22,696,910,692 (10,054,229,613) 87,642,681,079 - 3
Page 3
Sept 2013
Sept 2012
Rupiah ARUS KAS UNTUK AKTIVITAS OPERASI
Rupiah
Penerimaan Komisi Perantara Perdagangan Efek 4,601,281,874 2,567,190,099 Penerimaan Jasa Penasehat Investasi,Penjamin Emisi dan
1,079,559,871 Penjualan dan Manajer Investasi
9,964,394,840 - Penerimaan penghasilan bunga
(29,741,199) 555,722,777 Penerimaan atas efek Diperdagangkan
(7,030,586,359) 1,033,151,530 Penerimaan dari Lembaga Kliring dan Penjaminan - bersih
6,783,429,000 8,617,395,500 Pembayaran kepada PE - bersih
(124,660,000) - Penerimaan dari (pembayaran kepada) Nasabah bersih
(81,916,245,381) Penjualan Portofolio Efek - bersih
36,224,666,351 14,659,268,696 Pembayaran kepada Pemasok dan Karyawan
(277,516,950) (10,329,597,515) Pembayaran Pajak Penghasilan
547,251,263 Penerimaan (Pembayaran) Lainnya - bersih
(20,680,741,580) (1,643,282,923) Kas Bersih Dari Aktivitas Operasi
29,430,525,977 (64,829,586,084) ARUS KAS UNTUK AKTIVITAS INVESTASI
Penerimaan Bunga 9,047,422,638 (37,532,091) Penerimaan Deviden
283,693,268 - Pencairan Deposito Berjangka
140,000,000,000 - Hasil Penjualan Aset Tetap
3,800,000 Penempatan Deposito Berjangka
(40,027,089,236) - Perolehan Aset Tetap
(519,135,392) (6,325,709,583) Kas Bersih untuk Aktivitas Investasi
108,785,891,278 (6,359,441,674) KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS
DAN SETARA KAS 138,216,417,254 (71,189,027,758)
KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE 15,340,371,401 104,322,804,361
KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE 153,556,788,655 33,133,776,602
Page 4
1. UMUM Pendirian dan Informasi Umum
PT BCA Sekuritas (d.h PT Dinamika Usaha Jaya - Perusahaan) didirikan sebagai perseroan terbatas pada tahun 1990 dari Notaris Benny Kristanto, SH., dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-2905.HT.01.01 TH.90 tanggal 22 Mei 1990
Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, sebagaimana telah dinyatakan dengan akta No.5 tanggal 2 Oktober 2012 dari Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., Msi, mengenai perubahan nama Perusahaan yang sebelumnya PT Dinamika Usaha Jaya menjadi PT BCA Sekuritas, peningkatan modal dasar dan modal disetor serta perubahan pengurus Perusahaan. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-54329.AH.01.02 Tahun 2012 tanggal 22 Oktober 2012. Perubahan terakhir telah dinyatakan dengan akta No. 96 tanggal 15 Juli 2013 dari notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., Msi, mengenai perubahan susunan anggota Dewan Komisaris Perseroan. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-0073641.AH.01.09 Tahun 2013 tanggal 31 Juli 2013.
Kegiatan utama Perusahaan adalah dalam bidang perantara perdagangan efek dan penjamin emisi efek dengan alamat kantor pusat di Menara BCA Lt.41 Suite 4101, Jl M.H. Thamrin No. 1, Jakarta Pusat.
Perusahaan telah memperoleh izin dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.1362/KMK.013/1990 tertanggal 30 Oktober 1990 dan dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dengan Surat Keputusan No.Kep.138/PM/1992 tanggal 11 Maret 1992
Perusahaan adalah anggota dari Bursa Efek Jakarta Dengan Surat Izin Keanggotaan No. SPAB.018/JATS/BEJ/1.1/V/1995 tanggal 22 Mei 1995 dan Bursa Efek Surabaya dengan Surat Izin Keanggotaan No. SPAB.55/BES/I/1996 tanggal 15 Januari 1996. Pada tanggal 30 nopember 2007 kedua bursa efek tersebut telah bergabung (merger) menjadi Bursa efek Indonesia.
Perusahaan memperoleh izin usaha Perusahaan Efek sebagai Manajer Investasi dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dengan Surat Keputusan No. Kep-42/BL/2012 tanggal 14 Pebruari 2012.
Susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut :
September 2013
Desember 2012
Komisaris Utama :
Tn. Ferdinandus Aming Santoso Komisaris
Tn. Ferdinandus Aming Santoso
Tn. Linus Ekabranko Windoe Tn. Nur Hermawan Thendean
Direktur Utama :
Tn. Mardi Henko Sutanto
Tn. Mardi Henko Sutanto
Direktur :
Nn. Imelda Arismunandar
Nn. Imelda Arismunandar
Perusahaan memiliki jumlah karyawan sebanyak 57 dan 36 termasuk karyawan yang tidak permanen, masing - masing pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012
Berdasaran akta No. 5 Tanggal 2 Oktober 2012 dari Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSI, Perusahaan telah meningkatkan modal dasar dari Rp. 80.000.000.000 yang terbagi atas 80.000 saham menjadi Rp.550.000.000.000 yang terbagi atas 550.000 saham dengan nilai nominal Rp. 1.000.000 per saham dan peningkatan modal disetor dari Rp. 75.000.000.000 menjadi Rp.275.000.000.000,-
Perubahan ini yang telah di setujui oleh Menteri Hukun dan Hak Asai Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU- 54329.AH.01.02 Tahun 2012 tanggal 22 Oktober 2012.
Pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2013, modal ditempatkan dan disetor diambil oleh :
PT. Bank Central Asia Tbk. 206,250 206,250,000,000 75 PT. Poly Kapitalindo
41,250 41,250,000,000 15 Tn Chandra Adisusanto
27,500 27,500,000,000 10 Jumlah
2. PENERAPAN PERNYATAAN DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
Dewan Standar Akuntansi Keuangan - Ikatan Akuntan Indonesia ( DSAK -IAI ) telah melakukan revisi atas beberapa Standar Akuntansi yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2012 sebagai berikut :
PSAK No. 1 (Revisi 2009 )
Penyajian Laporan keuangan
PSAK No. 2 (Revisi 2009 )
Laporan Arus Kas
PSAK No. 3 (Revisi 2010 )
Laporan Keuangan Interim
PSAK No. 7 (Revisi 2010 )
Pengungkapan Piahk-pihak berelasi
PSAK 10 ( Revisi 2010 )
Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing
PSAK 16 ( Revisi 2010)
Aset tetap
PSAK 19 ( Revisi 2010)
Aset tak Berwujud
PSAK 23 ( Revisi 2010)
Pendapatan
PSAK 24 ( Revisi 2010 )
Imbalan Kerja
PSAK 30 ( Revisi 2011 )
Sewa
PSAK 46 ( Revisi 2010 )
Pajak Penghasilan
PSAK 50 ( Revisi 2010 )
Instrumen Keuangan : Penyajian
PSAK 53 ( Revisi 2010 )
Pembayaran Berbaisi Saham
PSAK 55 ( Revisi 2011 )
Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran
PSAK 56 ( Revisi 2010 )
Laba
PSAK 60
Instrumen keuangan : Pengungkapan
PSAK 62
Kontrak Asuransi
ISAK 15
Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya
ISAK 16
Perjanjian Konsesi Jasa
ISAK 18
Bantuan Pemerintah- Tidak Berelasi Spesifik Dengan Aktivitas Operasi
ISAK 20 Pajak Penghasilan - Perubahan Dalam Status Pajak Entitas atau Pada Pemegang Saham ISAK 22
Perjanjian Konsesi jasa : Pengungkapan
ISAK 23
Sewa Operasi - Insentif
ISAK 24 Evaluasi Substantsi beberapa transaksi yang melibatan Suatu bentuk legal Sewa ISAK 26
Penilaian Ulang Derivatif Melekat
Perusahaan menerapkan PSAK dan ISAK yang berkaitan dengan kegiatan usahanya.
3. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
a. Kepatuhan terhadap SAK
Laporan keuangan perusahaan telah di susun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang di terbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan - Ikatan Akuntansi Indonesia (DSAK-IAI), serta peraturan Bapepam dan LK untuk entitas yang berada di bawah pengawasannya dan ketentuan akuntansi lainnya yang lazim berlaku di Pasar Modal.
b. Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi
Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi, kecuali untuk laporan arus kas adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp), dan laporan keuangan konsolidasi tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing- masing akun tersebut.
Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
c. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing
Pembukuan Perusahaan diselenggarakan dalam mata uang rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan. Transaksi-transaksi selama periode berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset, dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggak tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul di akui dalam laporan laba rugi periode yang bersangkutan.
d. Transaksi Pihak Berelasi
Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang berelasi dengan Perusahaan. (a)
Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai reaksi dengan Perusahaan jika orang tersebut : (i)
memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Perusahaan (ii)
memiliki pengaruh signifikan atas Perusahaan ; atau (iii) personil manajemen kunci Perusahaan atau entitas induk Perusahaan.
(b) Suatu entitas berelasi dengan Perusahaan jika memenuhi salah satu hal berikut : (i)
Entitas dan Perusahaan adalah anggota dari kelompok usaha yang sama dengan Perusahaan (ii)
Entitas dan Perusahaan adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama (iii) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Perusahaan atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor (iv) Entitas yang dikendalian atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dengan huruf (a) (v)
Entitas dimana orang yang diidentifikasikan dalam (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atau merupakan personil manajemen kunci dari entitas tersebut
e. Kas dan Setara Kas
Untuk tujuan penyajian arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, bank, dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
f. Deposito Berjangka
Deposito berjangka baik yang dijaminkan untuk pinjaman bank maupun yang tidak dijaminkan dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi pada laporan posisi keuangan.
g. Aset Keuangan
Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan asset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan asset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi,
Aset keuangan Perusahaan di kasifikasikan sebagai berikut : •
Nilai wajar melalui laporan laba rugi •
Tersedia untuk di jual •
Pinjaman yang di berikan dan piutang •
Dimiliki hingga jatuh tempo Nilai wajar melalui laporan laba rugi ( Fair Value Through Profit or Loss ( FVTPL ) FVTPL memiliki 2 ( dua ) sub kategori, yaitu :
1 Pada saat pengakuan awal, telah ditetapkan oleh Perusahaan untuk diukur pada nilai wajar melalu laba rugi (Designated Upon Initial recognition as at FVTPL) ; dan
2 Aset keuangan yang di klasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan ( Held For Trading ) Aset keuangan dapat ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalu laba rugi sebagai FVTPL pada pengakuan awal, hanya bila memenuhi salah
satu dari ketentuan berikut ini : •
Mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidak-konsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau •
Aset keuangan merupakan bagian dari kelompok aset keuangan atau liablitas atau keduanya, yang dikelola dan kinerjanya berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan dokumentasi manajemen risiko atau strategi investasi Perusahaan, dan informasi tentang kelompok tersebut disediakan secara internal kepada manajemen kunci; atau
• Merupakan bagian dari kontrak yang mengandung satu atau lebih derivatif melekat, dan PSAK 55 (revisi 2006) memperbolehkan kontrak gabungan (aset atau liabilitas) ditetapkan sebagai FVTPL.
Aset keuangan di kasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan, jika : •
Diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat; atau •
Merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang di kelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini; atau
• Merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut dukur dan dicatat pada nilai wajar. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada laba rugi. Portofolio efek dengan tujuan diperdagangkan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan. Untuk tujuan penyajian arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, bank, dan smua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas, deposito berjangka, piutang reverse repo, piutang lembaga kliring dan penjaminan, piutang nasabah, piutang perusahaan efek lain, piutang kegiatan penjaminan emisi efek, piutang kegaitan manajer investasi, piutang lain-lain dan aset lain-lain dengan pembayaran tetap atau telah di tentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasikan sebagai "Pinjaman yang diberikan dan piutang", yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali untuk piutang jangka pendek, ketika pengakuan pendapatan bunga
tidak material Transaksi efek yang dipinjamkan dilaporkan sebagai pembiayaan yang dimarjin kecuali jika terdapat letters of credit atau jaminan lain yang
diperlakukan sebagai jaminan. Sehubungan dengan efek yang dipinjamkan, Perusahaan menerima jaminan dalam bentuk uang tunai atau jaminan lainnya.
Aset dan liablitas keuangan dari transaksi efek saling hapus buku dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus buku atas jumlah yang telah diakui tersebut untuk menyelesaikan liabilitasnya secara simultan
Dimiliki hingga jatuh tempo Aset keuangan di klasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo hanya jika investasi tersebut memiliki pembayaran yang tetap atau
dapat ditentukan, jatuh tempo dapat ditentukan dan Perusahaan memiliki intensi dan kemampuan yang positif untuk memilikinya hingga jatuh tempo. Pada pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang berkaitan langsung. Selanjutnya, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur dengan biaya amortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi kerugian penurunan nilai, dengan pendapatan diakui pada tingkat pengembalian yang efektif dan disajikan dalam laporan keuangan sebesari biaya perolehan diamortisasi.
Aset keuangan tersedia untuk dijual / Available For sale (AFS ) Aset keuangan yang tidak di kasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo, diperdagangkan; diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi;
atau pinjaman yang diberikan dan piutang di kasifikasikan sebagai tersedia untuk di jual. Pada pengakuan awal, aset keuangan yang tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajar di tambah dengan biaya transaksi yang berkaitan langsung.
Setelah itu, aset keuangan tersedia untuk di jual di ukur dan dicatat pada nilai wajar. Kerugian penurunan nilai dan perbedaan nilai tukar sebagai hasil dari perhitungan ulang biaya amortiasi pada mata uang moneter aset keuangan tersedia untuk di jual di akui pada laporan laba rugi bersama dengan bunga yang dihitung menggunakan suku bunga efektif. Perubahan lainnya pada nilai wajar aset keuangan tersedia untuk di jual, dilaporkan pada pendapatan komprehensif lainnya, sampai pada saat aset keuangan tersebut dijual, sementara keuntungan dan kerugian kumulatiif diakui pada laporan laba rugi.
Portofolio efek milik Perusahaan yang tercata di bursa dan diperdagangkan pada pasar aktif diklasifikasikan sabagai AFS dan dinyatakan pada nilai wajar.
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada ekuitas kecuali untuk kerugian penurunan nilai, bunga yang di hitung dengan metode suku bunga efektif dan laba rugi selisih kurs atas aset moneter yang di akui pada laporan laba rugi. Jika aset keuangan dilepas atau mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakui di ekuitas, direklas ke laporan laba rugi.
Dividen atas instrumen ekuitas AFS, jika ada diakui pada laporan laba rugi pada saat hak perusahaan untuk memperoleh pembayaran dividen ditetapkan.
Metode suku bunga efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang ( mencakup selusuh komisi dan bentuk lain yang di bayarkan dan di terima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tdak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premiom dan diskonto laiinya )
Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan FVTPL Penurunan nilai aset keuangan
Pada setiap tanggal posisi laporan keuangan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai atas kekuangan atau kelompok aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo, tersedia untuk di jual, atau pnejaman yang diberikan dan piutang. Suatu aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai dan kerugian penurunan nilai terjadi apabila terdapat bukti obyektif adanya peristiwa atau serangkaian kejadian, sejak pengakuan awal dari suatu aset, mempengaruhi jumlah atau waktu dari arus kas masa depan aset tersebut.
Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya, dianggap sebagai bukti obyektif penurunan nilai.
Untuk aset keruangan lainnya, bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut : •
kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau •
pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga ; atau •
terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan Aset keuangan diukur pada biaya amortisasi - apabila terdapat bukti obyektif bawah penurunan nilai pada aset keuangan atau kelompok dari aset
keuangan yang diklasifikasikan pada pinjaman yang diberikan dan piutang dimiliki hingga jatuh tempo, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat yang aset atau kelompok aset dan nilai kini dari arus kas masa depan aset atau kelompok aset tersebut yang didiskonto dengan suku bunga efektif awal dari aset tersebut.
Kerugian penurunan nilai dihitung secara individu untuk aset keuangan yang signifikan secara individu serta kolektif untuk aset yang secara individu tidak signifikan dan secara individu signifikan namun tidak terdapat bukti objektif penurunan nilai.
Di dalam menentukan penurunan nilai kolektif, aset keuangan dikelompokkan pada kelompok aset keuangan berdasarkan karakteristik risiko kredit yang sejenis. Arus kas masa depan dari kelompok aset keuangan ini diestimasi berdasarkan arus kas kontraktual dan pengalaman kerugian historis untuk aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis. Pengalaman historis kerugian disesuaikan berdasarkan hasil pengamatan data pada masa kini, untuk merefleksikan efek dari kondisi masa kini yang tidak mempengaruhi periode dari pengalaman historis. Jika aset keuangan AFS dianggap mengalami penurunan nilai, maka keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya, direklasifikasi ke laporan laba rugi dalam periode yang bersangkutan.
Pengecualian dari instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laporan laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan.
Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke ekuitas.
Penghentian pengakuan aset keuangan Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir atau Perusahaan
mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Perusahaan tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substantial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Perusahaan masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.
h. Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas
Klasifikasi sebagai liabilitas atau keuangan Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.
Instrumen ekuitas Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Perusahaan setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen
ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung. Perolehan kembali modal saham yang teJah diterbitkan oleh perusahaan dicatat dengan menggunakan metode biaya. Saham yang dibeli kembali
dicatat sesuai dengan harga perolehan kembali dan disajikan sebagai pengurang modal saham . Liabilitas keuangan
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL atau liabilitas keuangan lainnya. Liabilitas dalam kelompok FVTPL dapat diklasifikasikan lebih lanjut sebagai diperdagangkan atau yang ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika : •
diterbitkan terutama untuk tujuan dibeli kembali daJam waktu dekat; atau •
merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama-sama dan atas bagian tersebut terdapat bukti adanya pola ambil untung jangka pendek terkini; atau
• merupakan derivatif liabilitas yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai Liabilitas keuangan selain dari liabilitas keuangan kelompok diperdagangkan dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal jika :
• Penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi seeam signifikan ketidak-konsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau •
liabilitas keuangan merupakan bagian dari kelompok aset keuangan atau liabilitas atau keduanya, yang dikelola dan kinerjanya berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan dokumentasi manajemen risiko atau strategi investasi Perusahaan, dan informasi tentang kelompok tersebut disediakan seeam internal kepada manajemen kunci; atau
• merupakan bagian dari kontrak yang mengandung satu atau lebih derivatif melekat, dan PSAK. 55 (revisi 2006) memperholehkan kontrak gabungan (aset atau liabilitas) ditetapkan sebagai FVTPL
Liabilitas keuangan sebagai FVTPL diakui pada nilai wajar dengan biaya transaksi d.iakui pada laporan laba rugi. Setelah itu, diukur pada nilai wajar. Keuntungan dan kerugian yang timbul diakui pada Laporan Laha rugi. Keuntungan dan kerugian yang timbul pada liabilitas keuangan
Liabilitas keuangan lainnya
Surat utang jangka pendek, utang efek jual dengan janji dibeli kembali (repo), utang pada lembaga kliring dan penjaminan, utang nasabah, utang perusahaan efek lain, utang kegiatan penjaminan emisi efek, utang kegiatan manajer investasi, utang jangka panjang, utang subordinasi, utang obligasi, dan utang lain-lain pada awaInya diukur pada nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dengan beban bunga diakui berdasarkan tingkat pengembalian yang efektif.
Selisih antara hasil emisi (setelah dikurangi biaya transaksi) dan penyelesaian atau pelunasan pinjaman diakui selama jangka waktu pinjaman. Penghentian pengakuan liabilitas keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan rnenghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Perusahaan lelah dilepaskan,
dibatalkan, atau kadaluarsa.
i. Sukuk
Klasifikasi Sukuk dapat diklasifikasikan sebagai diukur pada biaya perolehan atau diukur pada nilai wajar
Pengakuan awal pada saat pengakuan awal, sukuk korporasi ( sukuk ijarah dan sukuk mudharabah ) diakui sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan sukuk korporasi yang di ukur pada biaya perolehan termasuk biaya transaksi. Sedangkan biaya perolehan sukuk korporasi yang
diukur pada nilai wajar, tidak termasuk biaya transaksi. Setelah Pengakuan awal Jika sukuk korporasi diukur pada nilai wajar, selisih antara nilai wajar dengan jumlah tercatat diakui dalam laba rugi. Untuk investasi pada sukuk korporasi yang diukur pada biaya perolehan, selisih antara biaya perolehan dan nilai nominal diamortisasi secara garis
lurus selama jangka waktu sukuk. Penurunan Nilai Untuk investasi pada sukuk korporasi yang diukur pada biaya perolehan, jika terdapat indikasi penurunan nilai, maka entitas mengukur jumlah
terpulihkan. Jika jumlah terpulihkan lebih kecil daripada jumlah tercatat, maka entitias mengakui rugi penurunan nilai.
j. Penyertaan pada Bursa efek
Penyertaan pada bursa efek yang mewakili kepentingan kepemilikan di bursa dan memberikan hak pada Perusahaan untuk menjalankan usaha di bursa, dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penurunan nilai. Jika terdapat indikasi penurunan nilai, nilai tercatat keanggotaan di bursa dievaluasi dan di turunkan langsung ke jumlah terpulihkan.
k. Aset Tetap
Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan jasa, atau untuk tujuan administrasi, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai
Aset tertentu telah dinilai kembaIi pada tahun-tahun sebelumnya berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan oleh penilai independen sesuai dengan peraturan pemerintah yang berIaku. Pada penerapan awal PSAK 16 (Revisi 2009), nilai aset tertentu yang direvaluasi pada periode sebelumnya sesuai dengan standar sebelumnya dianggap sebagai biaya perolehan (deemed cost) dan selisih penilaian kembali yang disajikan secara terpisah dalam akun ekuitas direklasifikasi ke saldo laba.
Persentase penyusutan aktiva tetap per tahun adalah sebagai berikut : Bangunan
Kendaraan
20 % dan 25 %
Inventaris kantor
12,5 % dan 25 %
Tanah tidak disusutkan Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan di-review setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut
berlaku prospektif. Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang
timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset chpat diukur secara andal Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual nilai tercatatnya dikeluarkan dari kelompok asel tetap. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tahun yang bersangkutan. Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan tersebut termasuk biaya pinjaman yang terjadi selama masa pembangunan yang timbul dari hutang yang digunakan untuk pembangunan aset tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.
l. Penurunan Nilai Aset Non - Keuangan
Pada tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan rnenelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi.untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu. Perusahaan mengestirnasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset.
Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilai pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tereatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nihil yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi.
m. Sewa
Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jiwa sewa tersebut mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terbait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi
Sebagai Lessor Dalam sewa pembiayaan, lessor mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan sebesar jumlah investasi netto Perusahaan. Pengakuan penghasilan
sewa pembiayaan sebesar jumlah investasi sewa neto Perusahaan. Pengakuan penghasilan sewa pembiayaan dialokasikan pada periode akuntansi yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi bersih lessor.
Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Biaya langsung awal yang terjadi dalam proses negosiasi dan pengaturan swa operasi ditambah ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui dengan dasar garis lurus selama masa sewa.
Sebagai Lessee Aset pada sewa pembiayaan dicatat pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan Perusahaan yang ditentukan pada awal kontrak atau, jika
lebih rendah, sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum. Liabilitas kepada lessor disajikan di dalam laporan posisi keuangan sebagai liabilitas sewa pembiayaan.
Pembayaran sewa harus dipisahkan antara bagian yang rnerupakan beban keuangan dan bagian yang rnerupakan pengurangan dari liabilitas sewa sehingga mencapai suatu tingkat bunga yang konstan (tetap) atas saldo liabilitas. Beban keuangan dibebankan Iangsung ke Iaba rugi, kecuali biaya yang dapat diatribusikan secara langsung ke aset tertentu yang memenuhi syarat (qualifying asset) yang dapat dikapitalisasi sesuai dengan kebijakan akuntansi biaya pinjaman. Rental kontijen dibebankan pada periode terjadinya.
Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih rnencerminkan pola waktu dan manfaat aset yang dinikmati pengguna. Sewa kontinjen diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya.
Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi insentif tersebut diakui sebagai liabilitas. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus kecuali terdapat dasar sistematis lain yang Iebih mencerrninkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna. Perusahaan sebagai lessee mengakui pembayaran sewa operasi sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa sewa .
n. Provisi
Provisi diakui bila perusahaan memiliki liabilitas kini ( baik bersifat hukum maupun konstruktif ) sebagai akibat peristiwa masa lalu dan besar kemungkinan masa lalu dan besar kemungkinan Perusahaan diharuskan menyelesaikan liabilitas serta jumlah liabilitas tersebut dapat diestimasi secara andal.
Jumlah yang diakui sebagai provisi merupakan taksiran terbaik yang diharuskan untuk menyelesaikan liabilitas pada tanggal Laporan posisi keuangan, dengan memperhatikan unsur risiko dan ketidakpastian yang melekat pada liabilitas. Provisi diukur menggunakan estimasi arus kas untuk menyelesaikan liabilitas kini dengan jumlah tercatatnya sebesar nilai kini dari arus kas tersebut.
Bila beberapa atau keseluruhan dari manfaat ekonomis mengharuskan penyelesaian provisi diharapkan dapat dipulihkan dari pihak ketiga, piutang diakui sebagai aset apabila terdapat kepastian tagihan dapat diterima dan jumlah piutang dapat diukur secara andal
o. Imbalan Kerja
Imbalan Pasca-kerja Program Imbalan Pasti
Perusahaan memberikan program pensiun imbalan pasti untuk semua karyawan tetapnya. Perusahaan juga membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Perusahaan menghitung selisih antara imbalan yang diterima karyawan berdasarkan Undang undang yang berlaku dengan manfaat yang diterima dari program pensiun untuk pensiun normal
Perhitungan imbalan pasca kerja meoggunakan metode Projected Un it Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi jumlah yang lebih besar diantara 10010 dari niIai kini imbalan pasti dan 10% niIai wajar aset program diakui dengan metode garis Iurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan Iangsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata¬rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.
Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti di laporan posisi keuangan merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui biaya jasa lalu yang belum diakui dan nilai wajar aktiva program .
p. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan Transaksi efek berikut pendapatan komisi
Perdagangan transaksi efek yang lazin dicatat pada tanggal perdagangan, seolah-olah transaksi efek telah diselesaikan. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari transaksi efek yang merupakan tanggungan dan resiko Perusahaan dicatat berdasarkan tanggal perdagangan. Transaksi efek pelanggan dilaporkan pada tanggal penyelesaian dan pendapatan komisi dan beban terkait dilaporkan pada tanggal perdagangan. Jumlah piutang dan utang dari transaksi efek yang belum mencapai tanggal penyelesaian kontrannya dicatat bersih pada laporan posisi keuangan.
Pencatatan utang dan piutang dana dengan Lembaga Kliring dan Penjaminan yang timbul karena transaksi Bursa dilakukan secara netting yang peneyelesaiannya jatuh tempo pada hari yang sama. Pencatatan utang piutang dana dengan nasabah yang timbul karena transaksi Bursa di pasar reguler dilakukan secara netting untuk setiap nasabah yang penyelesaiannya jatuh tempo pada hari yang sama. Pencatatan utang piutang dana dengan nasabah yang timbul karena transaksi Bursa di pasar reguler dilakukan secara netting untuk setiap nasabah yang penyelesaiannya jatuh tempo pada hari yang sama. Komisi dan biaya terkait kliring dicatat berdasarkan tanggal perdagangan saat terjadinya transaksi efek
Jasa Penjaminan emisi dan penjualan efek
Pendapatan dari jasa penjaminan emisi dan penjualan efek meliputi keuntungan, kerugiaan dan jasa, setelah dikurangi biaya sindikasi, yang timbil dari penawaran efek dimana Perusahaan brtindak sebagai penjamin emisi atau agen. Pendapatan dari konsesi penjualan dicatat pada tanggal penyelesaiaan, dan jasa penjaminan emisi diakui ada saat aktvitas penjaminan emisi telah selesai dan jumalh pendapatan telah dapat ditentukan.
Pendapatan dividen dan bunga
Pendapatan dividen dari investasi diakui pada saat hak pemegang saham untuk menerima pembayaran telah ditetapkan (dengan ketentuan bahwa besar kemungkinan manfaat ekonomi akan mengalir kepada Perusahaan dan jumlah pendapatan dapat diukur secara andal).
Pendapatan bunga diakui jika besar kemungkinan manfaat ekonomi akan mengalir kepada Perusahaan dan jumlah pendapatan dapat diukur secara handal. Pendapatan bunga diakui atas dasar waktu, dengan mengacu pada pokok dan suku bunga efektif yang berlaku, yang merupakan tingkat diskonto yang tepat untuk mengestimasi penerimaan kas masa depan selama perkiraan umur aset keuangan ke jumlah tercatat aset pada saat pengakuan awal.
Beban
Beban yang timbul sehubungan dengan proses penjaminan emisi diakumulasikan dan dibebankan pada saat pendapatan penjaminan emisi diakui. Pada saat diketahui bahwa kegiatan penjaminan emisi tidak diselesaikan dan emisi efek dibatalkan, maka beban penjaminan emisi tersebut dibebankan pada laporan laba rugi.
Beban lainnya diakui sesuai manfaatnya.
q. Pajak Penghasilan
Pajak atas penghasilan yang telah dikenakan pajak final disajikan sebagai bagian dari beban pajak. Beban pajak atas penghasilan yang telah dikenakan pajak final, diakui proposional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi pada periode berjalan. Selisih antara jumlah pajak penghasilan final yang terutang dengan jumlah yang dibebankan sebagai beban pajak diakui sebagai pajak
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkitan yang dihitung pajak dibayar dimuka atau utang pajak. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liablitas
menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liablitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial terlah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali jika pajak tersebut terkait dengan transaksi yang langsung yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas, maka pajak tangguhan langsung dicatat ke ekuitas.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan atas dasar kompensasi sengan dengan penyajian aset dan liablitas pajak kini.
r. Rekening Efek
Rekening Efek adalah rekening yang dimiliki oleh Nasabah Perusahaan Efek dalam kaitannya dengan transaksi jual beli Efek oleh Nasabah. Berisi catatan mengenai efek dan dana yang dititipkan nasabah kepada Perusahaan Efek. Rekening Efek nasabah tidak memenuhi kriteria pengakuan aset keuangan oleh perusahaan, sehingga pencatatannya dilakukan secara off balance sheet pada Buku Pembantu Dana dan Buku Pembantu Efek .
4. PENGGUNAAN PENILAIAN, ESTIMASI, DAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN
Penyusunan Laporan Keuangan sesuai dengan Prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen membuat estimasi dengan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liablitas pada tanggal laproan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan, Hasil yang sebenarnya mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi.
5. KAS DAN SETARA KAS
Sept 2013
Desember 2012
Kas di Bank Rupiah
Pihak berelasi Bank Central Asia
3,214,811,922 2,263,114,404 Pihak Ketiga Bank Rabobank International Indonesia
149,572,446,067 12,324,227,490 Bank Mandiri
321,845,599 233,651,688 Bank Permata
- Bank Panin
106,153,110 - Rekening C best nasabah
Dolar Amerika Serikat
Pihak berelasi Bank Central Asia (US.$)
211,825,099 348,532,522 Pihak Ketiga Bank Rabobank International Indonesia (US. $)
75,547,675 62,493,922 Bank Mandiri (US.$)
23,366,750 - 310,739,523 411,026,444
522,564,622 759,558,966 Jumlah Kas dan Setara Kas
6. DEPOSITO BERJANGKA
31 Desember 2012 Deposito Berjangka kurang dari 3 bulan Rupiah
30 Sept 2013
Pihak berelasi
- Pihak Ketiga Bank Rabobank International Indonesia
215,000,000,000 Bank Mandiri
Jumlah Deposito Berjangka 75,000,000,000 215,000,000,000 Tingkat bunga per tahun deposito berjangka pada tanggal 30 September 2013 dan 30 Desember 2012 masing-masing 6% dan 6% - 6,25%
7. PORTOFOLIO EFEK
Portofolio efek tersedia untuk dijual
Dijaminkan
Dijaminkan
Di-repo -kan
Dipinjamkan
Tidak Dijaminkan
Obligasi Korporasi
- - - Saham dengan kuotasi
- - 25,134,502,422 Ditambah (dikurangi) : Kenaikan (Penurunan) nilai
Di-repo -kan
Dipinjamkan
Tidak Dijaminkan
Saham dengan kuotasi
- - 52,539,631,718 Ditambah (dikurangi) : Kenaikan (Penurunan) nilai
- - (11,270,942,418)
- - 41,268,689,300 Perubahan nilai wajar aset keuangan tersedia untuk dijual sebesar Rp. 12.381.975.872 dan Rp. 11.270.942.418 masing - masing untuk tahun 2013
dan 2012 disajikan sebagai keuntungan (kerugian) yang belum direalisasikan dari aset keuangan tersedia untuk dijual bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan.
Nilai wajar portofolio ekuitas ditentukan berdasarkan harga pasar tercatat di BEI pada hari terakhir bursa periode tersebut, sedangkan nilai wajar Reksa Dana ditetapkan berdasarkan nilai aset bersih pada tanggal laporan posisi keuangan.
8. PIUTANG DAN UTANG PADA LEMBAGA KLIRING DAN PENJAMINAN
a. Piutang Lembaga Kliring dan Penjaminan
Akun ini merupakan tagian terkait dengan transaksi jual efek dan deposit yang di serahkan Perusahaan dalam rangka transaksi efek, serta piutang komisi dari transaksi Pinjam Meminjam Efek, sebagai berikut :
31 Desember 2012 Piutang transaksi bursa :
30 Sept 2013
8,387,392,500 5,638,464,000 Setoran Dana jaminan
41,142,264,126 1,115,174,889 Jumlah
b. Utang pada Lembaga Kliring dan Penjaminan
Akun ini merupakan liabilitas kepada KPEI dan transaksi efek di bursa yang penyelesaiannya di lakukan dengan KPEI, sebagai berikut : Utang transaksi bursa :
9,532,357,500 - Jumlah
9. PIUTANG NASABAH
Akun ini merupakan piutang yang timbul dari transaksi Perusahaan sebagai perantara perdagangan.
a. Berdasarkan hubungan Pihak berelasi
31 Desember 2012 Nasabah Pemilik Rekening
30 Sept 2013
- - Nasabah Kelembagaan
- - Jumlah
- - Pihak ketiga
Nasabah Pemilik Rekening 8,567,366,850 8,946,061,231 Nasabah Kelembagaan
979,842,563 - Jumlah
9,547,209,413 8,946,061,231 Dikurangi penyisihan piutang tak tertagih
- 4,636,633,638 Jumlah
31 Desember 2012 Nasabah Pemilik Rekening Transaksi Reguler
b. Berdasarkan pihak
30 Sept 2013
9,547,209,413 8,946,061,231 Transaksi Lain
- - Jumlah
9,547,209,413 8,946,061,231 Dikurangi penyisihan piutang tak tertagih
- 4,636,633,638 Jumlah
Pada umumnya, seluruh piutang diselesaikan dalam waktu singkat, biasanya dalam waktu tiga hari dari tanggal perdagangan, sehingga risiko tidak tertagihnya piutang tidak signifikan.
Mutasi penyisihan piutang tak tertagih adalah sebagai berikut :
31 Desember 2012 Saldo Awal
30 Sept 2013
4,636,633,638 4,636,633,638 Penambahan
- - Pemulihan penyisihan
4,636,633,638 - Jumlah
Manajemen berkeyakinan bahwa cadangan kerugian penurunan nilai tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari piutang tidak tertagih.
10. PIUTANG PERUSAHAAN EFEK LAIN
Akun ini merupakan piutang dari PE lain sehubungan dengan transaksi perdagangan efek.
a. Berdasarkan hubungan
31 Desember 2012 Pihak berelasi Transaksi Negosiasi
30 Sept 2013
7,810,450 - Pihak Ketiga
- - Jumlah
b. Berdasarkan kegiatan
31 Desember 2012 Transaksi Jual Efek
30 Sept 2013
7,810,450 - Jumlah
Perusahaan tidak membentuk cadangan kerugian penurunan nilai karena pihak manajemen berkeyakinan bahwa piutang PE lain dapat tertagih.
11. PIUTANG LAIN LAIN
31 Desember 2012 Piutang karyawan
200,272,825 56,049,985 Piutang karyawan merupakan pinjaman karyawan yang pembayarannya dilakukan melalui pemotongan gaji bulanan. Perusahaan tidak membentuk penyisihan piutang ragu-ragu karena pihak manajemen berkeyakinan bahwa piutang lain-lain dapat
tertagih.
12. BIAYA DI BAYAR DI MUKA
31 Desember 2012 Premi asuransi dibayar dimuka
30 Sept 2013
234,225,683 2,279,900 Komunikasi
145,750,000 41,788,839 Renovasi Kantor
2,892,791,066 2,122,781,635 Sewa dibayar dimuka
1,036,396,273 417,925,376 Instalasi
4,194,666.72 31,055,320.84 Transportasi
32,791,357.05 94,770,000.00 Lain - lain
280,039.55 501,969,696.66 Jumlah
13. PAJAK DI BAYAR DI MUKA
31 Desember 2012 Lebih bayar pajak penghasilan badan Pajak pertambahan nilai
30 Sept 2013
217,374,361 645,945,213 Pajak penghasilan pasal 23
244,273,764 - Pajak penghasilan pasal 28A (2011)
- 210,033,452 Pajak penghasilan pasal 28A(2012)
194,064,982 194,064,982 Jumlah
14. PENYERTAAN PADA BURSA EFEK 14. PENYERTAAN PADA BURSA EFEK
Saldo penyertaan pada bursa efek per 30 September 2013 dan
31 Desember 2012 sebesar Rp.195.000.000,- merupakan penyertaan saham kepada PT. Bursa Efek Indonesia sebagai salah satu persyaratan sebagai anggota bursa.
Tidak terdapat penurunan nilai penyertaan pada bursa efek pada tanggal laporan.
15. ASET TETAP
1 Januari
30-Sep
Pengurangan 2013 Biaya perolehan Kendaraan bermotor
Penambahan
230,276,363 676,583,425 12,000,000 894,859,788 Perabotan dan peralatan kantor
7,961,991,354 1,372,765,232 - 9,334,756,585 Aktiva dalam penyelesaian
25,464,400 1,583,072,712 1,600,122,032 8,415,080 Jumlah
8,217,732,117 4,714,162,539 1,612,122,032 10,238,031,453 Akumulasi penyusutan
Kendaraan bermotor 143,460,991 106,750,633 12,000,000 238,211,625 Perabotan dan peralatan kantor
2,639,473,863 1,406,413,312 - 4,045,887,175 Aktiva dalam penyelesaian Jumlah
2,782,934,854 1,513,163,945 12,000,000 4,284,098,799 Nilai Tercatat
Pengurangan 2012 Biaya perolehan
Penambahan
Kendaraan bermotor
12,000,000 230,276,363 Perabotan dan peralatan kantor
3,772,322,782 5,065,648,136 875,979,564 7,961,991,354 Aktiva dalam penyelesaian
25,464,400 - 25,464,400 Jumlah
4,014,599,145 5,091,112,536 887,979,564 8,217,732,117 Akumulasi penyusutan
Kendaraan bermotor 111,845,719 43,615,273 12,000,000 143,460,991 Perabotan dan peralatan kantor
2,134,224,461 1,362,796,808 857,547,406 2,639,473,863 Aktiva dalam penyelesaian
- - Jumlah