05 Metode Pengumpulan Data Riset Kualita
RMK METODE
PENELITIAN
PERTEMUAN VI
DANAR SUTOPO SIDIG
NOMOR ABSEN 14
KELAS A STAR
UNIVERISTAS HASANUDDIN
4/29/2015
Halaman 1 dari 5
METODE PENGUMPULAN DATA DALAM PENELITIAN KUALITATIF
A. Pendahuluan
Dalam penelitian kualitatif, peneliti tidak dapat menentukan data dengan tepat
dalam rancangan yang disusun sebelum melakukan penelitian karena penelitian
kualitatif tidak menekankan pada bentuk hubungan antarvariabel, tetapi pada
makna yang terkandung dalam masalah penelitian pada konteks tertentu. Sumber
data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan. Selebihnya
adalah data tambahan seperti dokumen dan lainnya.
Jika dalam penelitian kuantiatif yang menjadi titik perhatian dalam pengumpulan
data adalah sampel yang diperlakukan sebagai subyek penelitian maka di dalam
penelitian kualitatif tidak berbicara tentang sampel sebagaimana penelitian
kuantitatif. Penelitian kualitatif berbicara tentnag informan dan aktor/pelaku. Katakata dan tindakan informan dan pelaku itulah yang dijadikan sumber data untuk
diamati/diobservasi. Orang yang dimintai informasinya disebut key informans atau
informan kunci. Informan kunci harus dipilih oleh orang-orang yang benar-benar
mengetahui beberapa permasalahan yang akan diteliti. Peneliti mengumpulkan data
bergerak dari informan satu ke informan lainnya sampai data diangap selesai
terkumpul. Tahapan semacam ini sering disebut snow ball karena bergerak seperti
bola salju yang bergerak menggelinding makin besar.
Dalam penelitian kualitatif, peneliti merupakan intrumen utama penelitian yang
sekaligus sebagai perencana yang menetapkan fokus, memilih informan sebagai
pelaksana pengumpulan data, menafsirkan data, menarik kesimpulan sementara di
lapangan dan menganalisis data di lapangan yang alami tanpa dibuat-buat. Peneliti
sebagai instrumen dalam penelitian kualitatif mengandung arti bahwa peneliti
melakukan kerja lapangan secara langsung dan beraktivitas bersama dengan orangorang yang diteliti untuk mengumpulkan data.
Konsekuensi peneliti sebagai instrumen penelitian adalah peneliti harus memahami
masalah yang akan diteliti serta memahami teknik pengumpulan data penelitian
kualitatif yang akan digunakan. Peneliti harus dapat menangkap makna yang
tersurat dan tersirat dari apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan. Untuk itu,
dibutuhkan kepandaian dalam memahami masalah. Disamping itu, Peneliti harus
dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang akan diteliti. Untuk itu,
dibutuhkan sikap yang toleran, sabar, dan mau menjadi pendengar yang baik.
B. Metode Pengumpulan Data
1. Observasi
Observasi yang dapat digunakan dalam metode penilitian kualitatif dapat
berupa observasi partisipasi, observasi tidak terstruktur, dan observasi
kelompok tidak terstruktur.
Halaman 2 dari 5
a. Observasi Partisipatif
Observasi partisipasi merupakan metode pengumpulan data yang digunakan
untuk mendapatkan data penelitian melalui pengamatan dan penginderaan yang
mana observer atau peneliti benar-benar berada dalam keseharian pelaku yang
diteliti atau informan. Keberadaan peneliti tersebut dapat terlibat secara aktif
maupun tidak aktif.
b. Observasi Tidak Terstruktur
Observasi tidak berstruktur adalah observasi yang mana peneliti belum tahu
secara pasti apa yang akan diamati. Oleh karenanya, pengamatan dilakukan
tanpa menggunakan instrumen baku, tetapi hanya berupa rambu-rambu
pengamatan. Oleh karena itu, peneliti atau pengamat harus mampu
mengembangkan daya pengamatannya.
c. Observasi Kelompok Tidak Terstruktur
Sedangkan observasi kelompok adalah observasi yang dilakukan secara
berkelompok terhadap suatu atau beberapa fenomena atau even secara
sekaligus.
Keuntungan dan kekurangan metode ini adalah sebagai berikut
Keuntungan
Dapat menyediakan data yang objektif
karena tidak ada bias sebagai akibat
penggunaan kata-kata responden maupun
intervensi pewawancara
Secara relatif dapat menjadi murah ketika
kamera digunakan dalam observasi
Membantu memahami hal-hal yang dapat
terlupa atau sulit diartikulasikan
Merupakan pelengkap yang bagus bagi
metode lain, misalnya pengamatan bahasa
tubuh sebagai pelengkap dari metode
wawancara.
Kekurangan
Hanya
dapat
dilaksanakan
ketika
partisipan melakukan sesuatu dan akses
terhadap observasi ini biasanya dibatasi
Susah
untuk
untuk
menganilisis
(menontoh berjam-jam video)
Tidak tepat untuk menjawab pertanyaan
mengapa
Secara logistis susah untuk diatur karena
kebanyakan tindakan bersifat privat dan
berlangsung dalam periode yang lama.
2. Wawancara Mendalam
Wawancara mendalam adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk
mendapatkan informasi secara langsung dengan mengajukan pertanyaan antara
pewawancara dengan yang diwawancarai. Berdasarkan strukturnya, pada
penelitian kualitatif ada dua jenis wawancara yaitu: (1) wawancara relatif
tertutup, yang mana pertanyaan difokuskan pada topik khusus dan umum
dengan dibantu oleh panduan wawancara yang dibuat cukup rinci; (2)
wawancara terbuka, yang mana peneliti memberikan kebebasan diri untuk
berbicara secara luas dan mendalam.
Halaman 3 dari 5
Wawancara dapat dimulai dengan pertanyaan yang mudah sebagai pendahuluan
atau pemanasan kemudian dilanjutkan pertanyaan tentang informasi dan fakta.
Hindari pertanyaan yang bermakna ganda, hindari pertanyaan terkait privasi,
ulang kembali jawaban untuk klarifikasi, berikan kesan positif, kontrol emosi
negatif, perdalam pertanyaan ke topik yang lebih spesifik, kemudian diakhiri
dengan pertanyaan penutup. Masalah yang mungkin muncul dalam wawancara
adalah orang yang diwawancarai tidak konsentrasi, tidak kooperatif, menolak
berbicara atau tidak suka berbicara dan masalah teknis (alat perekam, catatan).
Keuntungan dan kekurangan metode ini adalah sebagai berikut
Keuntungan
Kekurangan
Mampu
menghasilkan
input
data Tidak ada brainstorming sehingga respon
responden yang mencukupi (10 interviu yang diperoleh cenderung kurang kreatif
mendalam dapat menghasilkan 10 jam
transkrip)
Sebuah sudut pandang yang independent Lebih mahal karena akan memakan
atas suatu situasi dapat diperoleh
banyak waktu
Responden dapat berdiskusi secara akrab Mahal dalam proses analisis (banyaknya
dan membahas masalah yang rahasia transkripsi yang harus dilakukan)
tanpa takut
Tidak ada tekanan dari kelompok sejawat Jawaban yang diperoleh bisa jadi
yang menyebabkan bias
merupakan jawaban yang berdasarkan
rasionalitas, bukan fakta
Bagus untuk memeriksa isu yang Bisa
mengarahkan
pada
perilaku
kompleks terkait responden spesifik menghitung berapa banyak suatu hal
tertentu
dikatakan dan berapa banyak hal lain
dikatakan (maka ini telah masuk ranah
kuantitatif)
Memungkinkan terbina hubungan baik Sponsor tidak dapat melihat proses ini
diantara responden dan pewawancara
sebagaimana melihat DKT
Dapat mengakomodasi responden yang Lebih lama untuk mempersiapkan dan
terpisah-pisah
mengatur pelaksanaannya
Baik untuk responden yang heterogen Secara logistis susah untuk mengolah
yang mungkin susah dijadikan satu DKT
produk interviu
Memungkinkan
pewawancara
untuk Mungkin terdapat gangguan-gangguan
melihat lingkungan sekitar kantor atau selam interviu (misalkan oleh keluarga
rumah dari responden
responden kalau interviu dilaksanakan di
rumah)
3. Diskusi Kelompok Terarah
Diskusi kelompok terarah/terfokus (DKT) diambil dari bahasa Inggris Focus
Group Discussion (FGD) yang termasuk dalam teknik wawancara kelompok.
Wawancara kelompok sebagai suatu situasi di mana kelompok yang dibangun
cukup kecil untuk melaksanakan diskusi yang pantas.
Dari kutipan diatas dapat dikatakan bahwa teknik pengumpulan data dengan
diskusi kelompok terarah dapat digunakan untuk mengungkap data dan
Halaman 4 dari 5
pemaknaannya dari sekelompok orang berdasarkan hasil diskusi yang terfokus
atau terarah pada suatu permasalahan yang akan diteliti. Dengan DKT
kebenaran data bukan lagi subyektif individual, tetapi menjadi kebenaran
kelompok, karena selama diskusi berlangsung, masing-masing orang
mengemukakan pendapatnya. DKT menjadi penting untuk menghindari
pemaknaan yang salah oleh peneliti terhadap wawancara secara perseorangan
terhadap masalah yang sedang diteliti.
Diskusi dapat dipimpin oleh moderator/fasilitator yang biasanya peneliti
dengan dibantu oleh beberapa asisten, yang bertugas mencatat, mengamati
jalannya diskusi dan mengingatkan jalanya diskusi. Moderator diskusi harus
dapat membangun suasana dengan pembukaan, kemudian memberi gambaran
umum topik hari itu, tujuan dan aturan diskusi, setelah itu baru mengajukan
pertanyaan sebagai pembuka diskusi.
Keuntungan dan kekurangan metode ini adalah sebagai berikut
Keuntungan
Adanya brainstorming akan menciptakan
ide dari satu anggota yang memicu ide lain
dari anggota yang lain
Responden mengklarifikasi pertanyaanpertanyaan yang akan dijadikan bahan
survai kualitatif selanjutnya
Responden merasa aman berada dalam
kelompok dan nyaman untuk berbicara
Merupakan solusi yang bagus untuk
menyelesaikan
perbedaan
opini
antarresponden
Dapat mendorong munculnya komentarkomentar yang spontan
Grup akan mempercepat pemahaman
terhadap isu yang dibahas
Sponsor mudah mengamati dan bahkan
terlibat dalam proses DKT
Kekurangan
Ketika subjek bersifat sangat sensitif maka
responden bisa jadi merasa malu untuk
bertukar pikiran
Sudut pandang minoritas dapat saja hilang
Mahal, tetapi lebih murah daripada
interviu mendalam
Kesuksesan setiap kelompok interviu
bergantung pada skill moderator
Jika responden terlalu sedikit maka tidak
mungkin dibentuk kelompok
Ketika
terdapat
reponden
yang
mendominasi maka dapat terjadi bias
Ketika
terdapat
responden
yang
mendominasi maka yang lain akan
menjadi selalu setuju
Merupakan sarana yang tepat untuk Susah untuk diketahui seberapa jauh
mempromosikan produk tertentu
pencemaran sudut padang yang telah
terjadi
Dapat memberikan pemahaman baik Terkadang susah untuk dikendalikan
terhadap isu yang didiskuiskan
4. Kajian Dokumen
Dokumen diartikan sebagai suatu catatan tertulis/gambar yang tersimpan
tentang sesuatu yang sudah terjadi. Dokumen merupakan fakta dan data yang
tersimpan dalam berbagai bahan yang berbentuk dokumentasi. Sebagian besar
data yang tersedia adalah berbentuk surat-surat, laporan, peraturan, catatan
Halaman 5 dari 5
harian, biografi, simbol, artefak, foto, sketsa, dan data lainya yang tersimpan.
Dokumen tak terbatas pada ruang dan waktu sehingga memberi peluang kepada
peneliti untuk mengetahui hal-hal yang pernah terjadi untuk penguat data
observasi dan wawancara dalam memeriksa keabsahan data, membuat
interprestasi, dan menarik kesimpulan.
Kajian dokumen dilakukan dengan cara menyelidiki data yang didapat dari
dokumen, catatan, file, dan hal-hal lain yang sudah didokumentasikan. Metode
ini relatif mudah dilaksanakan dan apabila ada kekeliruan mudah diganti karena
sumber datanya tetap. Dengan membuat panduan/pedoman dokumentasi yang
memuat garis-garis besar data yang akan dicari akan mempermudah kerja di
lapangan dalam melacak data dari dokumen satu ke dokumen berikutnya.
C. Sifat Keabsahan Data
Dalam rangka mengurangi subjektivitas dalam riset kualitatif dapat dilakukan
pemeriksaan atas keabsahan dokumen, yaitu dengan cara pemeriksaan atas
kriteria-kriteria berikut:
1. Credibility atau derajat kepercayaan
Ada beberapa kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan derajat
kepercayaan yaitu; (a) memperpanjang waktu penelitian; (b), observasi detail
yang terus menerus; (c) triangulasi atau pengecekan data dengan berbagai
sumber sebagai pembanding terhadap data tersebut; (d) mengekspos hasil
sementara atau akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi analitis dengan
rekan sejawat; (e) kajian kasus negatif dengan mengumpulkan kasus yang idak
sesuai dengan pola yang ada sebagai pembanding; (f) membandingkan dengan
hasil penelitian lain dan; (g) pengecekan data, penafsiran dan kesimpulan
dengan sesama anggota penelitian.
2. Transferability atau keteralihan
Transferability atau keteralihan adalah dapat tidaknya hasil penelitian ini
ditransfer atau dialihkan atau tepatnya diterapkan pada situasi yang lain.
3. Dependability atau kebergantungan
Dependability atau kebergantungan adalah apakah hasil penelitian mengacu
pada kekonsistenan peneliti dalam mengumpulkan data, membentuk, dan
menggunakan konsep-konsep ketika membuat interpretasi untuk menarik
kesimpulan.
4. Confirmability atau kepastian
Konfirmability atau kepastian adalah dapat tidaknya hasil penelitian dibuktikan
kebenarannya dengan menggunakan data yang dikumpulkan dan dicantumkan
dalam laporan lapangan. Hal ini dilakukan dengan membicarakan hasil
penelitian dengan orang yang tidak ikut dan tidak berkepentingan dalam
penelitian dengan tujuan agar hasil dapat lebih objektif.
PENELITIAN
PERTEMUAN VI
DANAR SUTOPO SIDIG
NOMOR ABSEN 14
KELAS A STAR
UNIVERISTAS HASANUDDIN
4/29/2015
Halaman 1 dari 5
METODE PENGUMPULAN DATA DALAM PENELITIAN KUALITATIF
A. Pendahuluan
Dalam penelitian kualitatif, peneliti tidak dapat menentukan data dengan tepat
dalam rancangan yang disusun sebelum melakukan penelitian karena penelitian
kualitatif tidak menekankan pada bentuk hubungan antarvariabel, tetapi pada
makna yang terkandung dalam masalah penelitian pada konteks tertentu. Sumber
data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan. Selebihnya
adalah data tambahan seperti dokumen dan lainnya.
Jika dalam penelitian kuantiatif yang menjadi titik perhatian dalam pengumpulan
data adalah sampel yang diperlakukan sebagai subyek penelitian maka di dalam
penelitian kualitatif tidak berbicara tentang sampel sebagaimana penelitian
kuantitatif. Penelitian kualitatif berbicara tentnag informan dan aktor/pelaku. Katakata dan tindakan informan dan pelaku itulah yang dijadikan sumber data untuk
diamati/diobservasi. Orang yang dimintai informasinya disebut key informans atau
informan kunci. Informan kunci harus dipilih oleh orang-orang yang benar-benar
mengetahui beberapa permasalahan yang akan diteliti. Peneliti mengumpulkan data
bergerak dari informan satu ke informan lainnya sampai data diangap selesai
terkumpul. Tahapan semacam ini sering disebut snow ball karena bergerak seperti
bola salju yang bergerak menggelinding makin besar.
Dalam penelitian kualitatif, peneliti merupakan intrumen utama penelitian yang
sekaligus sebagai perencana yang menetapkan fokus, memilih informan sebagai
pelaksana pengumpulan data, menafsirkan data, menarik kesimpulan sementara di
lapangan dan menganalisis data di lapangan yang alami tanpa dibuat-buat. Peneliti
sebagai instrumen dalam penelitian kualitatif mengandung arti bahwa peneliti
melakukan kerja lapangan secara langsung dan beraktivitas bersama dengan orangorang yang diteliti untuk mengumpulkan data.
Konsekuensi peneliti sebagai instrumen penelitian adalah peneliti harus memahami
masalah yang akan diteliti serta memahami teknik pengumpulan data penelitian
kualitatif yang akan digunakan. Peneliti harus dapat menangkap makna yang
tersurat dan tersirat dari apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan. Untuk itu,
dibutuhkan kepandaian dalam memahami masalah. Disamping itu, Peneliti harus
dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang akan diteliti. Untuk itu,
dibutuhkan sikap yang toleran, sabar, dan mau menjadi pendengar yang baik.
B. Metode Pengumpulan Data
1. Observasi
Observasi yang dapat digunakan dalam metode penilitian kualitatif dapat
berupa observasi partisipasi, observasi tidak terstruktur, dan observasi
kelompok tidak terstruktur.
Halaman 2 dari 5
a. Observasi Partisipatif
Observasi partisipasi merupakan metode pengumpulan data yang digunakan
untuk mendapatkan data penelitian melalui pengamatan dan penginderaan yang
mana observer atau peneliti benar-benar berada dalam keseharian pelaku yang
diteliti atau informan. Keberadaan peneliti tersebut dapat terlibat secara aktif
maupun tidak aktif.
b. Observasi Tidak Terstruktur
Observasi tidak berstruktur adalah observasi yang mana peneliti belum tahu
secara pasti apa yang akan diamati. Oleh karenanya, pengamatan dilakukan
tanpa menggunakan instrumen baku, tetapi hanya berupa rambu-rambu
pengamatan. Oleh karena itu, peneliti atau pengamat harus mampu
mengembangkan daya pengamatannya.
c. Observasi Kelompok Tidak Terstruktur
Sedangkan observasi kelompok adalah observasi yang dilakukan secara
berkelompok terhadap suatu atau beberapa fenomena atau even secara
sekaligus.
Keuntungan dan kekurangan metode ini adalah sebagai berikut
Keuntungan
Dapat menyediakan data yang objektif
karena tidak ada bias sebagai akibat
penggunaan kata-kata responden maupun
intervensi pewawancara
Secara relatif dapat menjadi murah ketika
kamera digunakan dalam observasi
Membantu memahami hal-hal yang dapat
terlupa atau sulit diartikulasikan
Merupakan pelengkap yang bagus bagi
metode lain, misalnya pengamatan bahasa
tubuh sebagai pelengkap dari metode
wawancara.
Kekurangan
Hanya
dapat
dilaksanakan
ketika
partisipan melakukan sesuatu dan akses
terhadap observasi ini biasanya dibatasi
Susah
untuk
untuk
menganilisis
(menontoh berjam-jam video)
Tidak tepat untuk menjawab pertanyaan
mengapa
Secara logistis susah untuk diatur karena
kebanyakan tindakan bersifat privat dan
berlangsung dalam periode yang lama.
2. Wawancara Mendalam
Wawancara mendalam adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk
mendapatkan informasi secara langsung dengan mengajukan pertanyaan antara
pewawancara dengan yang diwawancarai. Berdasarkan strukturnya, pada
penelitian kualitatif ada dua jenis wawancara yaitu: (1) wawancara relatif
tertutup, yang mana pertanyaan difokuskan pada topik khusus dan umum
dengan dibantu oleh panduan wawancara yang dibuat cukup rinci; (2)
wawancara terbuka, yang mana peneliti memberikan kebebasan diri untuk
berbicara secara luas dan mendalam.
Halaman 3 dari 5
Wawancara dapat dimulai dengan pertanyaan yang mudah sebagai pendahuluan
atau pemanasan kemudian dilanjutkan pertanyaan tentang informasi dan fakta.
Hindari pertanyaan yang bermakna ganda, hindari pertanyaan terkait privasi,
ulang kembali jawaban untuk klarifikasi, berikan kesan positif, kontrol emosi
negatif, perdalam pertanyaan ke topik yang lebih spesifik, kemudian diakhiri
dengan pertanyaan penutup. Masalah yang mungkin muncul dalam wawancara
adalah orang yang diwawancarai tidak konsentrasi, tidak kooperatif, menolak
berbicara atau tidak suka berbicara dan masalah teknis (alat perekam, catatan).
Keuntungan dan kekurangan metode ini adalah sebagai berikut
Keuntungan
Kekurangan
Mampu
menghasilkan
input
data Tidak ada brainstorming sehingga respon
responden yang mencukupi (10 interviu yang diperoleh cenderung kurang kreatif
mendalam dapat menghasilkan 10 jam
transkrip)
Sebuah sudut pandang yang independent Lebih mahal karena akan memakan
atas suatu situasi dapat diperoleh
banyak waktu
Responden dapat berdiskusi secara akrab Mahal dalam proses analisis (banyaknya
dan membahas masalah yang rahasia transkripsi yang harus dilakukan)
tanpa takut
Tidak ada tekanan dari kelompok sejawat Jawaban yang diperoleh bisa jadi
yang menyebabkan bias
merupakan jawaban yang berdasarkan
rasionalitas, bukan fakta
Bagus untuk memeriksa isu yang Bisa
mengarahkan
pada
perilaku
kompleks terkait responden spesifik menghitung berapa banyak suatu hal
tertentu
dikatakan dan berapa banyak hal lain
dikatakan (maka ini telah masuk ranah
kuantitatif)
Memungkinkan terbina hubungan baik Sponsor tidak dapat melihat proses ini
diantara responden dan pewawancara
sebagaimana melihat DKT
Dapat mengakomodasi responden yang Lebih lama untuk mempersiapkan dan
terpisah-pisah
mengatur pelaksanaannya
Baik untuk responden yang heterogen Secara logistis susah untuk mengolah
yang mungkin susah dijadikan satu DKT
produk interviu
Memungkinkan
pewawancara
untuk Mungkin terdapat gangguan-gangguan
melihat lingkungan sekitar kantor atau selam interviu (misalkan oleh keluarga
rumah dari responden
responden kalau interviu dilaksanakan di
rumah)
3. Diskusi Kelompok Terarah
Diskusi kelompok terarah/terfokus (DKT) diambil dari bahasa Inggris Focus
Group Discussion (FGD) yang termasuk dalam teknik wawancara kelompok.
Wawancara kelompok sebagai suatu situasi di mana kelompok yang dibangun
cukup kecil untuk melaksanakan diskusi yang pantas.
Dari kutipan diatas dapat dikatakan bahwa teknik pengumpulan data dengan
diskusi kelompok terarah dapat digunakan untuk mengungkap data dan
Halaman 4 dari 5
pemaknaannya dari sekelompok orang berdasarkan hasil diskusi yang terfokus
atau terarah pada suatu permasalahan yang akan diteliti. Dengan DKT
kebenaran data bukan lagi subyektif individual, tetapi menjadi kebenaran
kelompok, karena selama diskusi berlangsung, masing-masing orang
mengemukakan pendapatnya. DKT menjadi penting untuk menghindari
pemaknaan yang salah oleh peneliti terhadap wawancara secara perseorangan
terhadap masalah yang sedang diteliti.
Diskusi dapat dipimpin oleh moderator/fasilitator yang biasanya peneliti
dengan dibantu oleh beberapa asisten, yang bertugas mencatat, mengamati
jalannya diskusi dan mengingatkan jalanya diskusi. Moderator diskusi harus
dapat membangun suasana dengan pembukaan, kemudian memberi gambaran
umum topik hari itu, tujuan dan aturan diskusi, setelah itu baru mengajukan
pertanyaan sebagai pembuka diskusi.
Keuntungan dan kekurangan metode ini adalah sebagai berikut
Keuntungan
Adanya brainstorming akan menciptakan
ide dari satu anggota yang memicu ide lain
dari anggota yang lain
Responden mengklarifikasi pertanyaanpertanyaan yang akan dijadikan bahan
survai kualitatif selanjutnya
Responden merasa aman berada dalam
kelompok dan nyaman untuk berbicara
Merupakan solusi yang bagus untuk
menyelesaikan
perbedaan
opini
antarresponden
Dapat mendorong munculnya komentarkomentar yang spontan
Grup akan mempercepat pemahaman
terhadap isu yang dibahas
Sponsor mudah mengamati dan bahkan
terlibat dalam proses DKT
Kekurangan
Ketika subjek bersifat sangat sensitif maka
responden bisa jadi merasa malu untuk
bertukar pikiran
Sudut pandang minoritas dapat saja hilang
Mahal, tetapi lebih murah daripada
interviu mendalam
Kesuksesan setiap kelompok interviu
bergantung pada skill moderator
Jika responden terlalu sedikit maka tidak
mungkin dibentuk kelompok
Ketika
terdapat
reponden
yang
mendominasi maka dapat terjadi bias
Ketika
terdapat
responden
yang
mendominasi maka yang lain akan
menjadi selalu setuju
Merupakan sarana yang tepat untuk Susah untuk diketahui seberapa jauh
mempromosikan produk tertentu
pencemaran sudut padang yang telah
terjadi
Dapat memberikan pemahaman baik Terkadang susah untuk dikendalikan
terhadap isu yang didiskuiskan
4. Kajian Dokumen
Dokumen diartikan sebagai suatu catatan tertulis/gambar yang tersimpan
tentang sesuatu yang sudah terjadi. Dokumen merupakan fakta dan data yang
tersimpan dalam berbagai bahan yang berbentuk dokumentasi. Sebagian besar
data yang tersedia adalah berbentuk surat-surat, laporan, peraturan, catatan
Halaman 5 dari 5
harian, biografi, simbol, artefak, foto, sketsa, dan data lainya yang tersimpan.
Dokumen tak terbatas pada ruang dan waktu sehingga memberi peluang kepada
peneliti untuk mengetahui hal-hal yang pernah terjadi untuk penguat data
observasi dan wawancara dalam memeriksa keabsahan data, membuat
interprestasi, dan menarik kesimpulan.
Kajian dokumen dilakukan dengan cara menyelidiki data yang didapat dari
dokumen, catatan, file, dan hal-hal lain yang sudah didokumentasikan. Metode
ini relatif mudah dilaksanakan dan apabila ada kekeliruan mudah diganti karena
sumber datanya tetap. Dengan membuat panduan/pedoman dokumentasi yang
memuat garis-garis besar data yang akan dicari akan mempermudah kerja di
lapangan dalam melacak data dari dokumen satu ke dokumen berikutnya.
C. Sifat Keabsahan Data
Dalam rangka mengurangi subjektivitas dalam riset kualitatif dapat dilakukan
pemeriksaan atas keabsahan dokumen, yaitu dengan cara pemeriksaan atas
kriteria-kriteria berikut:
1. Credibility atau derajat kepercayaan
Ada beberapa kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan derajat
kepercayaan yaitu; (a) memperpanjang waktu penelitian; (b), observasi detail
yang terus menerus; (c) triangulasi atau pengecekan data dengan berbagai
sumber sebagai pembanding terhadap data tersebut; (d) mengekspos hasil
sementara atau akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi analitis dengan
rekan sejawat; (e) kajian kasus negatif dengan mengumpulkan kasus yang idak
sesuai dengan pola yang ada sebagai pembanding; (f) membandingkan dengan
hasil penelitian lain dan; (g) pengecekan data, penafsiran dan kesimpulan
dengan sesama anggota penelitian.
2. Transferability atau keteralihan
Transferability atau keteralihan adalah dapat tidaknya hasil penelitian ini
ditransfer atau dialihkan atau tepatnya diterapkan pada situasi yang lain.
3. Dependability atau kebergantungan
Dependability atau kebergantungan adalah apakah hasil penelitian mengacu
pada kekonsistenan peneliti dalam mengumpulkan data, membentuk, dan
menggunakan konsep-konsep ketika membuat interpretasi untuk menarik
kesimpulan.
4. Confirmability atau kepastian
Konfirmability atau kepastian adalah dapat tidaknya hasil penelitian dibuktikan
kebenarannya dengan menggunakan data yang dikumpulkan dan dicantumkan
dalam laporan lapangan. Hal ini dilakukan dengan membicarakan hasil
penelitian dengan orang yang tidak ikut dan tidak berkepentingan dalam
penelitian dengan tujuan agar hasil dapat lebih objektif.