KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MANAJEMEN KELAS X SMK NEGERI 4 SURAKARTA Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Manajemen Kelas X SMK Negeri 4 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014.

KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM
MANAJEMEN KELAS X SMK NEGERI 4 SURAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2013/2014

NASKAH PUBLIKASI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Tugas dan Syarat guna
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.) pada Program
Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah)

Oleh:
FRENGKY FIRMANSYAH
NIM : G000090054

FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013

SURAT PER
RNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
H


ÉΟŠÏm§9$# Ç≈uΗ÷q§9$# «!$# ÉΟó¡Î0
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya;
Nama

: Frengky
ky Firmansyah

NIM

: G00009
090054

Program Studi : Fakulta
ltas Agama Islam (Tarbiyah)
Jenis

: Skripsi

Judul


:

Komp
petensi

Guru

Pendidikan

Agama

Islam
am

dalam

Manajem
emen Kelas X SMK Negeri 4 Surakart
rta Tahun
Pelajaran

an 2013/2014

Dengan ini menyatakann bahwa saya menyetujui untuk:
1.
2.

3.

Memberikan hak bbebas royalti kepada Perpustakaan UMS atas
as penulisan
karya ilmiah saya, demi
d
pengembangan ilmu pengetahuan.
Memberikan hak menyimpan, mengalih mediakan/mengalih fformatkan,
mengelola dalam bentuk
be
pangkalan data (database), mendistribus
usikan, serta
menampilkannya da
dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akadem

emis kepada
Perpustakaan UMS
S, tanpa perlu meminta izin dari saya sel
elama tetap
mencantumkan nam
ma saya sebagai penulis/pencipta.
Bersedia dan menja
njamin untuk menanggung secara pribadi tanpaa m
melibatkan
pihak Perpustakaan
an UMS, dari semua bentuk tuntunan hukum yang
ya timbul
atas pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini.

Demikian pernyataan iini saya buat dengan sesungguhnya dan sem
moga dapat
digunakan sebagaimanaa semestinya.

Surakarta, 24 Februa
ruari 2014

Yang menyatak
akan

(Frengky Firman
ansyah)

UNIV
IVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKAR
ARTA
FAKULTAS AGAMA ISLAM
Jl. A. Yanii T
Tromol Pos I Pabelan. Kartasura Telp (0271) 717417, 719483 Fax
Fa 715448
Surakarta 57102

Surat
at Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah
Yang bertanda tangan di bawah ini pembimbing skripsi/tugas akhir:
Nama
: 1.

1 Dra. Mahasri Shobahiya, M.Ag.
2 Drs. Zaenal Abidin, M.Pd.
2.
Telah membaca dan men
encermati naskah artikel publikasi ilmiah, yangg merupakan
m
ringkasan skripsi/tugass aakhir dari mahasiswa:
: Frengky
F
Firmansyah
: G000090054
G
: Agama
A
Islam
: Pendidikan
P
Agama Islam (Tarbiyah)
: Kompetensi
K

Guru Pendidikan Agama Islam dalam
d
M
Manajemen
Kelas X SMK Negeri 4 Surakarta Tahun
P
Pelajaran
2013/2014
Naskah artikel tersebut,
t, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan.
n. Demikian
persetujuan ini dibuat,, se
semoga dapat dipergunakan seperlunya.
Nama
NIM
Fakultas
Program Studi
Judul

Surakarta, 24 Febru

ruari 2014

Pembimbing I

Pembimbing
g II

Dra. Mahasri Shobahiy
iya, M.Ag.

Drs. Zaenal Abidin
in, M.Pd.

ABSTRAK

Dalam dunia pendidikan, guru memiliki tanggung jawab yang besar atas
keberhasilan peserta didik dalam belajar. Seiring dengan semakin berkembangnya
pendidikan, maka semakin komplek permasalahan yang harus dihadapi. Dalam
hal ini pendidikan Agama Islam sangat berperan penting dalam mengatasi
permasalahan tersebut. Dari segi penguasaan ilmu agama Islam, guru PAI sudah

tidak diragukan lagi, tetapi dalam praktiknya guru PAI mengalami kesulitan
dalam mengelola kelas, sehingga kelas menjadi gaduh. Terkadang ketika
mengajar, guru PAI tidak mengacu pada RPP, guru PAI masih monoton dalam
mengajar dan kurang komunikatif dengan peserta didik ketika pembelajaran
berlangsung. Demi tercapainya tujuan Pendidikan Agama Islam, maka guru PAI
dituntut untuk professional dalam mengajar, karena Pendidikan Agama Islam
mencakup beberapa aspek, yaitu aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek
psikomotorik. Selain itu guru PAI juga harus bergerak aktif dalam memanaj kelas.
Dengan manajemen kelas yang baik, maka guru PAI lebih mudah dalam
menyampaikan materi pembelajaran.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis merumuskan masalah
“bagaimana kompetensi guru PAI dalam manajemen kelas X SMK Negeri 4
Surakarta?” Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kompetensi guru
PAI dalam manajemen kelas X SMK Negeri 4 Surakarta.
Manfaat penelitian ini meliputi manfaat teoritis dan manfaat praktis. Adapun
manfaat teoritis yaitu menambah khasanah keilmuan, khususnya tentang
manajemen kelas. Sedangkan manfaat praktis bagi guru, khususnya bagi sekolah
yaitu dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan yang ada, sehingga dapat
melakukan perbaikan dan peningkatan yang lebih baik, dan manfaat bagi peneliti
yaitu dapat dijadikan sebagai rujukan yang lebih konkrit apabila nantinya

berkecimpung dalam dunia pendidikan.
Penelitian ini merupakan penelitian diskriptif kualitatif, dengan mengambil
lokasi SMK Negeri 4 Surakarta sebagai objek penelitian. Metode pengumpulan
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, dan
dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan cara deduktif dan induktif. Analisis
data deduktif yaitu cara berfikir untuk mengambil kesimpulan yang berangkat dari
permasalahan yang bersifat umum ke permasalahan yang bersifat khusus.
Sedangkan analisis data induktif yaitu cara berfikir yang berangkat dari faktafakta khusus, peristiwa-peristiwa yang konkrit kemudian digeneralisasikan yang
mempunyai sifat umum.
Peneliti menyimpulkan kompetensi guru PAI dalam manajemen kelas X
SMK Negeri 4 Surakarta di antaranya adalah kompetensi guru PAI dalam
mengatur posisi tempat duduk peserta didik, kompetensi guru PAI dalam
menggunakan variasi dalam mengajar, kompetensi guru PAI dalam
mengembangkan pemetaan bahan ajar, dan kompetensi guru dalam menciptakan
suasana kelas yang positif. Kompetensi guru PAI dalam manajemen kelas X SMK
Negeri 4 Surakarta sudah terlaksana dengan baik.

Kata kunci: kompetensi guru, manajemen kelas
mengajar


PENDAHULUAN

demi

keberhasilan

merupakan

Pendidikan Agama Islam, karena

memanusiakan

dalam pengajarannya guru PAI

manusia. Artinya pendidikan dapat

harus mencakup segala aspek,

membentuk

yaitu aspek kognitif, aspek afektif,

Pendidikan
proses

untuk

dalam

manusia

arti

dewasa,

mandiri

dan

bertanggung jawab baik kepada
diri

sendiri

maupun

kepada

dan aspek psikomotorik.
Asmani
mengatakan

(2009:
bahwa

16)

pentingnya

masyarakat serta berguna bagi

profesionalisme

guru

bangsa, negara dan agama.

mengikis

negatif

Pada saat ini pendidikan di
Indonesia

berkembang

sangat

kesan

untuk
yang

selama ini mengarah pada guru.
Usaha

menjadi

guru

yang

komplek

profesional harus diperjuangkan

permasalahan yang harus dihadapi.

sehingga guru bisa membuktikan

Dalam hal ini Pendidikan Agama

bahwa

Islam ikut berperan penting dalam

pembaharu

mengatasi permasalahan tersebut.

responsif, progresif, produktif dan

Hal

kompetitif.

pesat,

dan

itu

keberadaan

semakin

tentu

ditopang

guru

oleh

Pendidikan

Agama Islam (PAI).
Dalam hal ini guru PAI
dituntut untuk professional dalam

dirinya

sebagai
yang

Dengan

sosok
dinamis,

adanya

profesionalisme guru, maka guru
PAI memiliki kompetensi dalam
mengajar.

Di samping itu, guru PAI
juga harus bergerak aktif dalam

didik

ketika

pembelajaran

berlangsung.

memanaj kelas. Saat berhadapan

Permasalahan di atas sangat

dengan kelas ukuran besar, dengan

berkaitan dengan kompetensi guru

siswa yang berangkat ke sekolah

dan manajemen kelas yang terjadi

dengan membawa stres emosional,

di SMK Negeri 4 Surakarta. SMK

dan kelas dengan tingkat akademik

Negeri 4 Surakarta merupakan

dan perilaku yang sangat beragam,

salah satu SMK yang terbaik dari

guru dituntut untuk meningkatkan

beberapa

efektivitas

kejuruan

dalam

memotivasi

sekolah
yang

ada

menengah
di

Kota

Surakarta. Mengingat pentingnya

siswa dan memanaj kelas.
Dilihat dari segi penguasaan

tercapainya tujuan pembelajaran,

ilmu agama Islam, guru PAI sudah

maka dengan kompetensi yang

tidak diragukan lagi, tetapi yang

dimilikinya, guru diharapkan dapat

sering terjadi bahwa guru PAI

meningkatkan kemampuan dalam

mengalami

mengelola kelas. Dalam usaha ini

kesulitan

dalam

mengelola kelas sehingga kelas

banyak

menjadi gaduh. Terkadang ketika

seperti moving class, penataan

mengajar, guru PAI tidak mengacu

ruang belajar siswa agar tercipta

pada

masih

suasana belajar yang nyaman dan

monoton dalam mengajar dan guru

didukung dengan adanya media

kurang komunikatif dengan peserta

pembelajaran. Oleh karena itu

RPP,

guru

PAI

cara

yang

dilakukan,

peneliti tertarik untuk meneliti di

Agama Islam dalam manajemen

SMK Negeri 4 Surakarta.

kelas X SMK Negeri 4 Surakarta.

Adapun objek penelitian ini
adalah kelas X SMK Negeri 4
Surakarta, karena pada umumnya
siswa kelas X masih berada dalam

LANDASAN TEORI

masa labil, jadi sikap dan perilaku

A. Kompetensi Guru Pendidikan

mereka mudah terpengaruhi oleh

Agama Islam

lingkungan

1. Pengertian Kompetensi Guru

pergaulan

Seringkali

mereka

sekitar.

Menurut Usman (2011:

cenderung

kurang disiplin dan susah diatur.

14)

Melihat fenomena tersebut penulis

merupakan kemampuan dan

mencoba

untuk

kewenangan

penelitian

yang

mengadakan

“kompetensi

guru

guru

dalam

akan

melaksanakan

profesi

dituangkan dalam skripsi yang

keguruannya.”

Kunandar

berjudul:

(2010:

hasilnya

Kompetensi

Guru

55)

menjelaskan

Pendidikan Agama Islam dalam

“kompetensi

Manajemen Kelas X SMK Negeri

seperangkat

4

kemampuan yang harus ada

Surakarta

2012/2013.
penelitian

Tahun
Oleh

ini

karena

bertujuan

mendeskripsikan
kompetensi

Pelajaran

Guru

guru

adalah

penguasaan

itu

dalam diri guru agar dapat

untuk

mewujudkan kinerjanya secara

tentang
Pendidikan

tepat

dan

efektif.”

DEPDIKNAS

Dalam

(2003:

3)

dijelaskan bahwa kompetensi

sebagaimana Hadits Rasulullah

guru

kemampuan

SAW:

penguasaan

ُ ِ َ ْ َ ُ َ َ َ ْ‫اِذَا ُ ِّ َ ِ ا‬

adalah

“dalam

bentuk

pengetahuan

dan

perilaku

perbuatan bagi seorang guru
agar

berkelayakan

untuk

َ

ْ ‫ َآ‬:َ‫ل‬

َ .َ َ

‫ا‬

:َ‫ ِ"؟ َ ل‬# ‫ْلَ ا‬$ ‫ﺱ‬
ُ َ‫اِ َ َ ُ َ! َی ر‬

menduduki jabatan fungsional
sesuai bidang tugas, kualifikasi

(‫ رى‬12 ‫ )ا‬.َ َ

dan jenjang pendidikan.”
2. Macam-macam

"ِ #ِ‫ ْ ِ اَ ْه‬/
َ َ- ِ‫ﺱ ِ*)َ اْ َ ْ ُ إ‬
ْ ُ‫اِذَا أ‬
‫َ َْ ِ ُ ا‬

Kompetensi
Apabila amanat sudah hilang

Guru
(disia-siakan) maka tunggulah
a. Kompetensi pedagogik
saat

kehancurannya

b. Kompetensi kepribadian
(qiyamatnya). Shahabat Nabi
c. Kompetensi sosial
bertanya,

"Bagaimanakah

hilangnya

(menyia-nyiakan)

d. Kompetensi profesional
3. Kompetensi Guru Pendidikan
amanat?".

Rasulullah

SAW

menjawab,

"Apabila

suatu

Agama Islam
Dalam

Islam,

setiap
urusan

diserahkan

kepada

pekerjaan harus dilakukan oleh
orang yang bukan ahlinya,
orang yang ahli atau memiliki
maka
kemampuan,

dalam

tunggulah

qiyamat

arti
(kehancurannya) (HR. Bukhari)

pekerjaan

tersebut

harus
(Shahih

Bukhari

No.

dilakukan secara benar. Hal itu
dalam Kutubut Tis’ah).

6015

Dalam Permendiknas No.
16 Tahun 2007 Kompetensi
Guru

mata

pelajaran

PAI

b. Kompetensi sosial-religius
c. Kompetensi

profesional-

religius.

sebagai berikut:
a. “Menginterpretasikan materi,
struktur, konsep, dan pola

B. Manajemen Kelas

1. Pengertian Manajemen Kelas

pikir ilmu-ilmu yang relevan
dengan

pembelajaran

Pendidikan Agama Islam.
b. Menganalisis

materi,

Emmer dan Duke (dalam
Hasri, 2009: 41) mendefinisikan
pengertian

manajemen

sebagai berikut:

struktur, konsep, dan pola

Emmer

pikir ilmu-ilmu yang relevan

manajemen

dengan

seperangkat

pembelajaran

Pendidikan Agama Islam.”
Menurut Umar (2010:

kelas

mendefinisikan
kelas

sebagai

perilaku

dan

kegiatan guru yang diarahkan
untuk menarik perilaku siswa

93-94), kompetensi pendidik

yang wajar, pantas, dan layak

dalam

Pendidikan

Agama

serta

Islam

akan

berhasil

gangguan. Sedangkan Duke

menjalankan tugasnya apabila

menyatakan manajemen kelas

mempunyai

adalah

kompetensi

sebagai berikut:
a. Kompetensi
religius

yang
personal-

usaha

meminimalkan

ketentuan
diperlukan

prosedur
guna

menciptakan dan memelihara

lingkungan

tempat

terjadi

yang dimilikinya, d. membantu
siswa agar dapat bekerja dengan

kegiatan belajar mengajar.
Selain itu Rusydie (2011:

tertib,

sehingga

tujuan

24) juga menjelaskan bahwa

pengajaran secara efektif dan

“manajemen kelas adalah segala

efisien

usaha yang dilakukan untuk

dicapai.

mewujudkan

terciptanya

suasana belajar mengajar yang

dalam

kelas

dapat

3. Pendekatan dalam Manajemen
Kelas

efektif dan menyenangkan, serta

Menurut Rusydie (2011:

dapat memotivasi siswa untuk

48-56), pendekatan manajemen

belajar

kelas

dengan

baik

sesuai

sebagai

berikut:

a.

kemampuan mereka.”

pendekatan

kekuasaan,

b.

2. Tujuan Manajemen Kelas

pendekatan

ancaman,

c.

pendekatan

kebebasan,

d.

Rusydie
menyebutkan
manajemen

(2011:
empat
kelas

30)
tujuan

yaitu:

a.

pendekatan resep, e. pendekatan
perubahan

tingkah

laku,

f.

mengatur penggunaan fasilitas

pendekatan sosio-emosional, g.

dengan baik, b. membina dan

pendekatan kerja kelompok.

membimbing
dengan

siswa

sesuai

keragaman

latar

belakang, c. membantu siswa

4. Ruang

Lingkup

Manajemen

Kelas
Hasri

(2009:

42)

sesuai

menjelaskan tentang langkah-

dengan potensi dan kemampuan

langkah yang dilakukan guru

belajar

dan

bekerja

dalam pengorganisasian kelas

didik,

sebagai berikut: a. mengatur

pemetaan bahan.

ruangan

agar

guru

d.

mengembangkan

dapat
METODE PENELITIAN

mengawasi peserta didik, b.
Penelitian
merencanakan

perpindahan

kegiatan

lancar

penelitian
secara

ini

termasuk

lapangan

(Field

dan
Research), karena didasarkan atas

efisien, c. merencanakan adanya
data-data yang dikumpulkan dari
minat

untuk

menggunakan
lapangan

variasi

dalam

kegiatan,

secara

langsung.

d.
Penelitian ini bersifat kualitatif,

menghilangkan

stimulus,
yaitu “penelitian yang bermaksud

peralatan, material, atau temanuntuk

memahami

fenomena

teman yang membuat jenuh,
tentang apa yang dialami oleh
berbicara dan bertindak yang
subjek

penelitian,

misalnya

kurang tepat.
perilaku, persepsi, motivasi, dan
Harsanto (2009: 42-71)
tindakan,

secara

holistik,

dan

menjelaskan pengelolaan kelas
dengan

cara

deskripsi

dalam

yang dinamis dapat dilakukan
bentuk kata-kata dan bahasa, pada
dengan cara sebagai berikut: a.
suatu konteks khusus yang alamiah
belajar

bersama

dalam
dan

dengan

memanfaatkan

kelompok, b. mengefektifkan
berbagai

metode

alamiah”

papan tulis, c. mengefektifkan
(Moleong, 2004: 6).
posisi tempat duduk peserta
Subjek penelitian ini adalah
keseluruhan

guru

Pendidikan

Agama Islam yang berjumlah dua

Dalam penelitian ini, penulis

orang beserta siswa kelas X SMK

menggunakan metode analisis data

Negeri 4 Surakarta. Sedangkan

diskriptif kualitatif, yaitu prosedur

metode yang digunakan dalam

penelitian

pengumpulan

1)

data-data diskriptif yang berupa

Wawancara (Interview), metode ini

kata-kata tertulis dari orang-orang

digunakan

atau perilaku yang diamati dengan

memperoleh

data

yaitu

penulis
data

untuk
tentang

tujuan

yang

untuk

menghasilkan

menggambarkan

faktor

keadaan atau status fenomena dari

pendukung dan penghambat guru

data-data yang diperoleh dari objek

PAI dalam memanaj kelas. 2)

penelitian.

manajemen

kelas

dan

Observasi, metode ini digunakan

Dalam

penarikan

untuk mengamati guru PAI di

kesimpulan, penulis menggunakan

dalam kelas, yaitu: kemampuan

metode deduktif dan induktif.

guru PAI dalam memanaj kelas,
HASIL PENELITIAN

termasuk metode, motivasi dan
A. Kompetensi Guru PAI dalam

media. 3) Dokumentasi, metode ini
Mengatur Posisi Tempat Duduk

digunakan untuk mengumpulkan
Peserta Didik

data-data

mengenai

sejarah
Posisi tempat duduk peserta

berdirinya, visi dan misi, letak
didik SMK Negeri 4 Surakarta
geografis, sarana dan prasarana,
berbentuk

format

kolom-baris.

struktur organisasi, keadaan guru,
Sebelum

pembelajaran

dimulai

karyawan dan siswa.
peserta didik merapikan tempat

duduknya

agar

pembelajaran

berjalan

kondusif.

demikian,

ketika

B. Kompetensi Guru PAI dalam

Namun
Menggunakan

Variasi

dalam

pembelajaran
Mengajar

berlangsung, posisi tempat duduk
Guru

PAI

menggunakan

berubah sesuai dengan metode
variasi dalam mengajar. Variasi
pembelajaran

yang

digunakan.
yang

Metode

pembelajaran

digunakan

guru

berupa

yang
pemilihan strategi pembelajaran

digunakan

antara

lain

adalah
yang disesuaikan dengan materi

diskusi. Oleh karena itu, posisi
ajar dan pemilihan lokasi belajar.
tempat duduk diubah menjadi
Strategi
format

kotak

kecil,

pembelajaran

yang

sehingga
digunakan yaitu strategi diskusi

menjadi beberapa kelompok.
kelompok pada materi akhlak.
Hal itu sesuai dengan teori
Adapun langkah-langkah metode
Harsanto, bahwa format tempat
diskusi kelompok sebagai berikut:
duduk peserta didik di kelas formal
1.
pada

umumnya

Guru

memberi

pengantar

menggunakan
materi akhlak mengenai husnuzhan

format

kolom-baris.

Namun
kepada Allah, orang lain, dan diri

demikian, format tempat duduk
sendiri.
harus dibuat luwes sehingga dapat
2.

Guru membagi peserta didik

diubah-ubah sesuai dengan metode
menjadi empat kelompok. Setiap
pembelajaran

yang

digunakan,
kelompok terdiri dari enam sampai

misalnya

menggunakan

format
tujuh

anggota.

Kelompok

1

kotak kecil.
membahas

materi

husnuzhan

kepada

Allah,

membahas

kelompok

materi

2

husnuzhan

peserta didik yang belum bisa
sampai bisa membaca Al-Qur’an.

kepada diri sendiri, kelompok 3

3.

membahas

husnuzhan

menyuruh

kepada orang lain, dan kelompok 4

mendapat

membahas

membaca Al-Qur’an.

materi

materi

husnuzhan

Sebagai

peserta

guru

didik

bimbingan

yang
untuk

Guru PAI juga menggunakan

kepada Allah.
3.

evaluasi

Guru meminta peserta didik

LCD proyektor sebagai media

dari perwakilan kelompok untuk

untuk

mempresentasikan hasil diskusi.

pembelajaran.

Pada materi Al-Quran, guru

menyampaikan

menggunakan

materi
Dengan

LCD

proyektor

menggunakan metode tutor sebaya.

penyampaian materi menjadi lebih

Adapun langkah-langkah metode

mudah, dan

tutor sebaya sebagai berikut:

peserta didik tidak merasa bosan.

1.

menarik, sehingga

Selain pembelajaran di kelas,

Guru melakukan tes untuk

mengetahui peserta didik yang

guru

PAI

juga

sudah bisa membaca Al-Qur’an

pembelajaran di luar kelas, yaitu

dan yang belum bisa membaca Al-

outing class. Pelaksanaan outing

Qur’an.

class

dilakukan

menerapkan

di

mushola

didik

sekolah. Kegiatan outing class

ditempatkan saling berpasangan,

dilakukan saat pelaksanaan sholat

yang sudah bisa sebagai tutornya.

sunah dhuha, sholat fardhu zhuhur

Tugas tutor yaitu membimbing

dan ashar. Pelaksanaan outing

2.

Kemudian

peserta

class disesuaikan dengan waktu
C. Kompetensi Guru PAI dalam

sholat. Adapun tujuan kegiatan
Mengembangkan

Pemetaan

outing class adalah agar peserta
Bahan Ajar

didik sadar terhadap kewajiban
Kemampuan guru PAI SMK
yang dimilikinya sebagai umat
Negeri

4

Surakarta

dalam

Islam.
mengembangkan pemetaan bahan
Hal

itu

sesuai

dengan
ajar dilaksanakan dengan membuat

pendapat

Stronge

yang

telah
peta konsep. Dengan membuat

dikutip pada Bab II halaman 33,
peta konsep, peserta didik lebih
bahwa

guru-guru

efektif
mudah

memahami

secara

menggunakan teknik-teknik dan
menyeluruh, mencari inti, bagian,
strategi

yang

bervariasi

untuk
sebab dan akibat tentang bahan

memastikan

pembelajaran

yang
ajar. Selain itu, penyajian materi

maksimal.

Pembelajaran
lebih sistematis, sehingga materi

seharusnya tidak monoton yang
dapat dengan mudah diserap oleh
hanya

membuat

peserta

didik
peserta didik.

merasa

bosan,

menggunakan

tetapi

perlu

strategi

yang

D. Kompetensi Guru PAI dalam

disesuaikan dengan materi ajar.

Menciptakan

Selain itu, pemilihan lokasi juga

yang Positif

dapat meningkatkan mutu kegiatan

Suasana

Kelas

Dalam menciptakan kelas

belajar mengajar menjadi lebih

yang

baik.

mengadakan

positif,

guru

kontrak

PAI
belajar

mengenai

keterlambatan

guru

Untuk

mengatasi

peserta

maupun peserta didik. Bagi peserta

didik yang jenuh dalam mengikuti

didik yang terlambat masuk kelas

pembelajaran, guru PAI memberi

nilai mata pelajaran PAI akan

contoh

dikurangi 1, sedangkan apabila

yang menarik dalam penyampaian

guru

terlambat,

materi

konsekuennya guru PAI harus

peserta

menambah 1 poin untuk nilai

mengikuti pembelajaran kembali.

yang

semua

peserta

didik. Hal ini

berupa

ilustrasi-ilustrasi

pembelajaran,
didik

Hal

sehingga

tertarik

itu

sesuai

untuk

dengan

dilakukan agar guru dan peserta

pendapat Hasri bahwa langkah-

didik disiplin dalam melaksanakan

langkah yang ditempuh dalam

tugasnya.

pengorganisasian

Untuk mengatasi siswa yang
gaduh

guru

adalah

salah

menghilangkan

melakukan

stimulus, peralatan, material, atau

tindakan ringan, seperti teguran

teman-teman yang membuat jenuh,

saja.

berbicara

Apabila

PAI

satunya

kelas

dengan

teguran

peserta didik masih berani berbuat
gaduh, peserta didik diberi sanksi

dan

bertindak

yang

kurang tepat.
Data

mengenai

kontrak

yaitu berupa pertanyaan atau tugas

belajar

meresum dan mempresentasikan

bersama

peserta

materi yang dibahas di depan

dengan

pendapat

kelas.

dikutip Rusydie, bahwa guru harus

yang

dilakukan
didik
yang

guru
sesuai
telah

menjadi pemegang aturan-aturan

dalam kelas. Oleh karena itu,

1. Guru PAI merapikan posisi

sebelum memulai pembelajaran

tempat duduk peserta didik

guru dan peserta didik harus

ketika

membuat kesepakatan-kesepakatan

pembelajaran.

di

kelas

saat

pembelajaran

berlangsung.

akan

memulai

2. Guru PAI menggunakan variasi
dalam mengajar. Variasi yang

Pendapat

Harsanto

juga

digunakan

berupa

variasi

mendukung data mengenai sikap

pemilihan strategi pembelajaran

guru terhadap peserta didik yang

yang disesuaikan dengan materi

gaduh. Bahwa guru melakukan

ajar. Selain penggunaan strategi

pendekatan ancaman apabila kelas

pembelajaran, guru PAI juga

sulit

menggunakan

dikendalikan.

ancaman

tidak

kekerasan,

Pendekatan

boleh

tetapi

dengan

media

dengan

pemilihan

LCD

sebagai

pembelajaran
lokasi

dan

belajar

di

pemberian skors yang mendidik

mushola sekolah untuk kegiatan

kepada peserta didik yang kurang

outing class.

disiplin.

3. Guru

PAI

mengembangkan

pemetaan bahan ajar dengan
KESIMPULAN

membuat peta konsep mengenai
Dalam memanaj kelas, guru
materi yang dibahas.
PAI SMK Negeri 4 Surakarta
4. Guru PAI menciptakan suasana
mengembangkan

kompetensinya
kelas yang kondusif dengan

dengan melakukan empat hal,
mengadakan
yaitu:

kontrak

belajar

mengenai waktu keterlambatan

menyampaikan

peserta didik dan guru ketika

pembelajaran saja, tetapi media

masuk kelas. Selain itu, guru

pembelajaran

PAI memberi teguran, mulai

digunakan untuk membangkitkan

dari teguran lisan sampai sanksi

motivasi belajar dan mengaktifkan

berupa pertanyaan atau tugas

respon

kepada

yang

menayangkan gambar-gambar dan

gaduh.

Sedangkan

video yang terkait dengan materi

mengatasi

kejenuhan

pembelajaran.

peserta

membuat
untuk

didik

peserta

materi

dapat

didik

juga

dengan

ketika mengikuti pembelajaran,
DAFTAR PUSTAKA

guru

PAI

memberi

contoh

berupa ilustrasi-ilustrasi yang
menarik dalam penyampaian

Asmani, Jamal Ma’mur. 2009. Tujuh
Kompetensi
Guru
Menyenangkan
dan
Profesional.
Jogjakarta:
Power Books (IHDINA).

materi pembelajaran.
Danim,
SARAN-SARAN

Berdasarkan hasil penelitian
penulis menyampaikan saran-saran
yang ditujukan kepada guru PAI
SMK Negeri 4 Surakarta, agar
memaksimalkan
media

pembelajaran.

hanya

Depdiknas.
2003.
Standar
Kompetensi Guru SLB, SD,
SMP,
SMU.
Jakarta:
Direktorat
Tenaga
Kependidikan.

penggunaan
Bahwa

penggunaan media pembelajaran
tidak

Sudarwan, dkk. 2010.
Administrasi Sekolah dan
Manajemen
Kelas.
Bandung: Pustaka Setia.

digunakan

untuk

Depdiknas. 2005. Kamus
Bahasa Indonesia
Ketiga.
Jakarta:
Pustaka.

Besar
Edisi
Balai

Hadi, Sutrisno. 2006. Metodologi
Research. Yogyakarta: Andi
Offset.
Harsanto, Ratno 2009. Pengelolaan
Kelas
yang
Dinamis.
Yogyakarta: Kanisius.
Hasri, Salfen. 2009. Sekolah Efektif
dan
Guru
Efektif.
Yogyakarta: Aditya Media.
Herdiansyah, Haris. 2010. Metode
Penelitian Kualitatif untuk
Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta:
Salemba Humanika.
Kunandar. 2009. Guru Professional
Implementasi
Kurikulum
Tigkat Satuan Pendidikan
(KTSP) dan Sukses dalam
Sertifikasi Guru. Jakarta:
PT. RajaGrafindo Persada.
_______. 2010. Guru Professional
Implementasi
Kurikulum
Tigkat Satuan Pendidikan
(KTSP) dan Sukses dalam
Sertifikasi Guru. Jakarta:
PT. RajaGrafindo Persada.
Moleong, Lexy. J. 2004. Metodologi
Penelitian
Kualitatif.
Bandung:
PT
Remaja
Rosdakarya.
Muhaimin.
2001.
Paradigma
Pendidikan Islam. Bandung:
Rosdakarya.

Mulyana, Dedy. 2002. Metode
Penelitian
Kualitatif,
Paradigma
Baru
Ilmu
Komunikasi dan Ilmu Sosial
lainnya. Bandung: Rosda
Karya.
Payong, Marselus R. 2011. Sertifikasi
Profesi Guru Konsep Dasar,
Problematika,
dan
Implementasinya. Jakarta:
PT. Indeks.
Rusydie,

Salman. 2011. PrinsipPrinsip Manajemen Kelas.
Yogyakarta: Diva Press.

Stronge, James H. 2013. Kompetensi
Guru-Guru Efektif. Jakarta :PT
Indeks.
Syahidin, 2009. Menelusuri Metode
Pendidikan
dalam
AlQuran. Bandung: Alfabeta.
Umar,

Bukhari.
2010.
Ilmu
Pendidikan Islam. Jakarta:
Amzah.

Usman, Husaini. 2009. Manajemen
Teori Praktik dan Riset
Pendidikan.
Yogyakarta:
Bumi Aksara.
Usman, Muh. User. 2011. Menjadi
Guru Profesional. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.