Efek Sari Lemon (Citrun limon) Terhadap Kelelahan Otot.

(1)

iv ABSTRAK

EFEK SARI LEMON (Citrus limon) TERHADAP ONSET TERJADINYA KELELAHAN OTOT Kevin Samuel, 2016

Pembimbing Utama : Decky Gunawan, dr., M Kes., AIFO Pembimbing Pendamping : Fen Tih, dr., M.Kes

Saat ini kegiatan fitness sudah menjadi gaya hidup. Ada banyak sekali sarana atau tempat-tempat yang mengkhususkan fasilitasnya untuk berkegiatan fitness. Masih banyak orang yang belum mengetahui bahwa minuman yang diminum sebelum latihan dapat memengaruhi kelelahan otot selama latihan fisik. Kelelahan otot dapat dicegah dengan pemberian substansi ergogenik. Salah satu buah yang diketahui sebagai nutrisi ergogenik adalah lemon. Lemon mengandung vitamin C, flavonoid, asam sitrat dan sifat lemon yang basa.

Tujuan penelitian untuk mengetahui efek sari lemon (Citrus Limon) terhadap onset terjadinya kelelahan otot.

Metode penelitian eksperimental semu, dengan rancangan uji komparatif. Penelitian efek lemon terhadap kelelahan otot dilakukan pada subjek penelitian berjumlah 30 orang, berjenis kelamin laki-laki, dengan kisaran umur 19-24 tahun. Data yang diukur adalah waktu timbulnya kelelahan otot pada percobaan simple muscle fatigue sesudah mengonsumsi 500 mL air mineral (kontrol) dan 50 mL air sari lemon dalam 450 mL air mineral. Analisis data dengan uji t tidak berpasangan

dengan α=0.05.

Hasil penelitian menunjukkan rerata waktu terjadinya kelelahan otot sesudah konsumsi sari lemon lebih lama dari pada kontrol, yaitu dari 73,3333 (SD=5,647) menjadi 126,1000 (SD= 20,452). Setelah dianalisis dengan uji t tidak berpasangan didapatkan nilai p=0,000.

Simpulan penelitian sari lemon memperpanjang onset terjadinya kelelahan otot.

Kata Kunci: sari lemon, kelelahan otot


(2)

v

ABSTRACT

THE EFFECT OF LEMON JUICE (Citrus limon) ON MUSCLE FATIGUE ONSET

Kevin Samuel, 2016

Tutor 1 : Decky Gunawan, dr., M Kes., AIFO Tutor 2 : Fen Tih, dr., M.Kes

Nowadays fitness activities has become our lifestyle. There are many facilities or places that are specified for fitness activities. Unfortunately, there are still a lot of people don’t know that drinks before exercise can influence muscle fatigue. Muscle fatigue can be inhibited by consuming ergogenic substances. One of the fruits that have the chance to become ergogenic nutrient is lemon. Lemon contains vitamin C, flavonoids, citric acid and base effect.

The aim of this research was to find out the effects of lemon juice (Citrus limon) on muscle fatigue onset.

The design of this study was quasi experimental, with comparative test design, performed to thirty young men, aged 19-24. The measured data was the time when muscle fatigue occured on simple muscle test, after consuming 500 mL mineral water (control) and 50 mL of lemon juice and with a mixture of 450 mL of mineral water. The data was analyzed by unpaired t-test, with α=0.05.

The mean time after consuming lemon juice was longer than control (126,10±20,45 vs 73,33±5,64 seconds), with high significantly difference p=0,000.

The Conclusion is lemon juice prolonged muscle fatigue onset.

Keywords: lemon juice, muscle fatigue


(3)

viii DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERTANYAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan ... 2

1.4 Manfaat Penelitian ... 2

1.5 Kerangka Pemikiran ... 3

1.6 Hipotesis Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1 Histofisiologi Kontraksi Otot ... 5

2.1.1 Histologi Otot Rangka ... 5

2.1.2 Fisiologi Otot Rangka ... 8

2.1.2.1 Kontraksi Otot ... 11

2.1.2.2 Mekanisme Molekular Pada Kontraksi Otot ... 13

2.1.3 Jenis Kontraksi Otot ... 14

2.1.4 Sumber Energi Kontraksi Otot... 14

2.1.5 Siklus Asam Sitrat ... 17


(4)

ix

2.2 Kelelahan Otot ... 18

2.2.1 Definisi Kelelahan Otot ... 17

2.2.2 Klasifikasi Kelelahan Otot... 19

2.2.2.1 Kelelahan Otot Sentral ... 19

2.2.2.2 Kelelahan Otot Perifer... 19

2.2.3 Mekanisme Kelelahan Otot ... 21

2.2.4 Metode Penilaian Kelelahan Otot ... 22

2.3 Lemon ... 22

2.3.1 Taksonomi Lemon ... 24

2.3.2 Karakteristik Lemon ... 24

2.3.3 Kandungan Lemon ... 25

2.3.4 Manfaat Lemon... 26

2.3.5 Efek Samping Lemon ... 27

2.3.6 Lemon dan Kelelahan Otot ... 27

2.3.7 Alkaline Tide ... 30

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN ... 31

3.1 Alat, Bahan dan Subjek Penelitian ... 31

3.1.1 Alat dan Bahan Penelitian ... 31

3.1.2 Subjek Penelitian Penelitian ... 31

3.1.2.1 Kriteria Inklusi ... 31

3.1.2.2 Kriteria Ekslusi... 32

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 32

3.3 Metode Penelitian ... 32

3.3.1 Desain Penelitian ... 32

3.3.2 Variabel Penelitian ... 32

3.3.3 Definisi Operasional Variabel ... 33

3.3.4 Perhitungan besar sampel ... 33

3.4 Prosedur Penelitian ... 33

3.4.1 Persiapan Satu Hari Sebelum Latihan ... 33

3.4.2 Pada Hari Penelitian ... 34

3.4.3 Prosedur Simple Muscle Fatigue Test ... 34


(5)

x

3.5 Analisis Data ... 34

3.5.1 Data yang Diukur ... 34

3.5.2 Hipotesis Statistik ... 35

3.5.3 Kriteri Uji ... 35

3.6 Aspek Etik Penelitian ... 35

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 36

4.1 Hasil Penelitian ... 36

4.2 Pembahasan ... 37

4.3 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 38

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 40

5.1 Simpulan ... 40

5.2 Saran ... 40

DAFTAR PUSTAKA ... 41

LAMPIRAN ... 44

RIWAYAT HIDUP ... 52


(6)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 2.1. Komposisi Flavonoid dalam Citrus limon ... 25 Tabel 2.2. Komposisi Kimia Dalam 100 g Lemon Mentah Tanpa Kulit ... 26 Tabel 4.1. Hasil Uji t Tidak Berpasangan ... 36


(7)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 2.1 Struktur Otot Rangka ... 6

Gambar 2.2 Gambaran Mikroskopik dan Gambaran Skematik Jaringan Otot Rangka... 7

Gambar 2.3 Organisasi Otot Rangka, Dari Besar Sampai Tingkat Molekul ... 10

Gambar 2.4 Tahapan Kontraksi dan Relaksasi Otot Rangka ... 13

Gambar 2.5 Perubahan Pola Lurik Sewaktu Proses Pemendekan ... 14

Gambar 2.6 Sumber Energi Untuk Kontraksi Otot ... 17

Gambar 2.7 Skema Proses Siklus Kreb ... 18

Gambar 2.8 Faktor-Faktor yang Berperan Dalam Kelelahan Perifer ... 20

Gambar 2.9 Tanaman Lemon ... 23


(8)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran 1. Surat Keputusan Etik ... 44

Lampiran 2. Lembar Persetujuan Subjek Penelitian ... 45

Lampiran 3. Data Hasil Penelitian ... 46

Lampiran 4. Analisis Statistik ... 48

Lampiran 5. Dokumentasi ... 50

Lampiran 6. Observational Scale ... 51


(9)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Saat ini kegiatan fitness sudah menjadi gaya hidup. Ada banyak sekali sarana atau tempat-tempat yang mengkhususkan fasilitasnya untuk berkegiatan fitness. Masih banyak orang yang belum mengetahui bahwa minuman yang diminum sebelum latihan dapat memengaruhi kelelahan otot selama latihan fisik. Padahal dengan memilih minuman yang tepat, kelelahan otot dapat dihambat, durasi latihan dapat diperpanjang sehingga efek latihan dapat lebih optimal (Awaluddin, 2012).

Kelelahan otot adalah suatu keadaan yang terjadi setelah kontraksi otot yang kuat dan lama, dimana otot tidak mampu lagi berkontraksi dalam jangka waktu tertentu. Penyebab kelelahan dapat ditinjau dari aspek anatomi berupa kelelahan sistem saraf pusat, neuromuskular dan otot rangka, dan dari aspek fungsi berupa kelelahan elektrokimia, metabolik, berkurangnya substrat energi, hiper/hipotermia, dan dehidrasi (Septiani, 2010). Kelelahan otot secara umum dapat dinilai berdasarkan persentase penurunan kekuatan otot, waktu pemulihan kelelahan otot, serta waktu yang diperlukan sampai terjadi kelelahan (Griwijoyo, 2002).

Kelelahan otot dapat dicegah dengan pemberian substansi ergogenik. Ergogenik adalah suatu zat yang meningkatkan produksi energi, kontrol energi atau efisiensi energi selama suatu kinerja olahraga yang memberikan tambahan kemampuan yang lebih besar dari pada latihan biasa bila latihan normal. Nutrisi ergogenik diklasifikasikan menjadi 4 kategori yaitu, substansi yang meningkatkan anabolisme dan komposisi tubuh (misalnya, diet asam amino), substansi yang menyediakan energi cepat pakai (diet karbohidrat), substansi yang memfasilitasi pemulihan dari kelelahan fisik (misalnya, antioksidan) dan substansi yang mengisi peran penting dalam latihan secara fisiologis (misalnya, vitamin, natrium bikarbonat).


(10)

2

Salah satu buah yang diketahui dapat menjadi nutrisi ergogenik adalah lemon. Lemon mengandung antioksidan yaitu vitamin C dan flavonoid. Selain itu lemon merupakan buah yang memiliki efek basa. Makanan atau minuman yang bersifat basa diketahui dapat menghambat kelelahan otot (Schwalfenberg, 2012).

Kandungan lain dari lemon yang berperan dalam menghambat kelelahan otot adalah asam sitrat. Beberapa penelitian menunjukan asam sitrat dapat meningkatkan glukosa darah yang diperlukan otot sebagai sumber energi untuk berkontraksi (Hara & Watanabe, 2013).

Lemon lebih sering dimanfaatkan hasil olahannya dibandingkan dengan dikonsumsi secara langsung. Hasil olahan lemon yang paling dikenal adalah sari buah lemon.

Berdasarkan pengetahuan mengenai kandungan lemon dan pengetahuan mengenai kelelahan otot, peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian mengenai efek sari lemon terhadap onset terjadinya kelelahan otot.

1.2Identifikasi Masalah

Apakah sari lemon memperpanjang onset terjadinya kelelahan otot.

1.3Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan penelitian adalah untuk membuktikan lemon sebagai nutrisi ergogenik dan untuk mengetahui pengaruh lemon terhadap kelelahan otot.

1.4Manfaat Penelitian

Manfaat akademis untuk memperluas wawasan dan pengetahuan di bidang fisiologi olahraga tentang efek lemon sebagai salah satu nutrisi ergogenik.

Manfaat praktis untuk memberikan informasi kepada masyarakat agar meminum sari buah lemon sebelum melakukan latihan fisik untuk menghambat terjadinya kelelahan sehingga latihan fisik dapat dilakukan dengan lebih optimal.


(11)

3 1.5Kerangka Pemikiran

Kandungan lemon yang berperan dalam memperpanjang onset terjadinya kelelahan otot adalah vitamin C, flavonoid, asam sitrat, dan sifat basa yang dimilikinya.

Lemon merupakan buah dengan kandungan vitamin C (53mg/100mg). (Pehrsson & R, 2016). Salah satu fungsi vitamin C yaitu sebagai antioksidan eksogen (Simanjuntak, 2007). Selain vitamin C, antioksidan lain yang terkandung dalam lemon adalah flavonoid yaitu flavanones (Gonzalez-Molina, 2010).

Stres oksidatif karena latihan fisik dapat menyebabkan gangguan homeostasis dan tampaknya stres oksidatif mempunyai pengaruh dalam proses terjadinya kelelahan otot (Finaud, 2006). Mekanisme radikal bebas (Reactive Oxygen Species/ROS) dalam menyebabkan kelelahan otot adalah berkurangnya eksitabilitas membran, terganggunya proses pelepasan sarcoplasmic reticulum Ca2+ (SR Ca2+), inhibisi SR Ca2+ ATPase (SERCA) dan gangguan fungsi myofibrillar.

Kandungan lain dari lemon yang diketahui dapat menghambat kelelahan otot adalah asam sitrat (48,6g/100g) (Gonzalez-Molina, 2010). Beberapa hipotesis menjelaskan efek asam sitrat sebagai anti-fatigue antara lain menghambat penumpukan asam laktat dalam darah, meningkatkan produksi ATP, menekan produksi benda keton, faktor kelelahan, dengan mengurangi asam lemak β -oksidasi dan menstimulasi glikogenesis (Hara & Watanabe, 2013).

Lemon merupakan buah yang memiliki efek basa. Hal ini dikarenakan asam sitrat yang terkandung dalam lemon akan dimetabolisme menjadi HCO3 -(Rhoades & Tanner, 2003). Salah satu penyebab kelelahan otot adalah penimbunan asam laktat yang menyebabkan akumulasi ion H+ sehingga mengakibatkan penurunan pH intraseluler. Selain itu akumulasi ion H+ diketahui merangsang reseptor nyeri sehingga menghambat kontraksi otot (Guyton & Hall, 2007). Makanan atau minuman yang bersifat basa diketahui dapat menghambat kelelahan otot (Schwalfenberg, 2012).


(12)

4 1.6Hipotesis Penelitian

Sari lemon memperpanjang onset terjadinya kelelahan otot.


(13)

40 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Sari lemon memperpanjang onset terjadinya kelelahan otot.

5.2 Saran

 Sebaiknya lemon dikonsumsi saat akan melakukan aktivitas maupun kegiatan berolahraga.

 Dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai waktu terjadinya kelelahan otot dengan %MVC (Maximum Voluntary Contraction) yang lebih tinggi.

 Dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai dosis sari lemon yang dapat menghambat terjadinya kelelahan otot.

 Dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai waktu terjadinya kelelahan otot dengan bentuk olahan lemon yang lain.


(14)

EFEK SARI LEMON (Citrus limon) TERHADAP

ONSET TERJADINYA KELELAHAN OTOT

KARYA TULIS ILMIAH

Karya Tulis Ilmiah ini Dibuat Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

KEVIN SAMUEL

1310238

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG


(15)

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus karena berkat Rahmat dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Efek Sari Lemon (Citrus limon) Terhadap Onset Terjadinya Kelelahan Otot” ini. Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Universitas Kristen Maranatha. Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis banyak mendapat bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Decky Gunawan, dr., M Kes., AIFO sebagai Pembimbing Utama yang dengan penuh kesabaran memberikan dorongan, perhatian, bimbingan, pengarahan, saran dan waktu dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini mulai dari awal sampai akhir.

2. Fen Tih, dr., M.Kes sebagai Pembimbing Pendamping yang dengan penuh ketekunan mencurahkan perhatian, bimbingan, pengarahan, dan masukan yang sangat berarti bagi penulis.

3. Stella Tinia Hasiana, dr., M.Kes sebagai Kepala Bagian Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha yang telah memberikan izin dan kesempatan pada peneliti perihal peminjaman alat dan ruangan Laboratorim Fisiologi Universitas Kristen Maranatha, sehingga penelitian ini berjalan dengan lancar.

4. Seluruh Staf Tata Usaha Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha yang telah membantu administrasi dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

5. Teman-teman Subjek Penelitian yang telah rela meluangkan waktu dan mengerahkan seluruh tenaga untuk membantu menyelesaikan penelitian ini.


(16)

vii

6. Papa, Mama, Ruth, Opung Boru, Tante Lasma, Tante Rotua, Tulang Uel dan Nantulang Imelda atas cinta, dukungan dan doa yang selalu diberikan sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. 7. Sahabat-sahabat tercinta Alfonsa, Laurentia Cindy, Vica, Utin, Puput,

Victor, Louis, Sherly, Liza, Doni, Ajeng, Risya, Fini, Putri, Selly, Aulia Dwi dan Jessica Purnomo yang telah bersama-sama berjuang, saling mendukung dan membantu dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini. 8. Teman-teman Inti Eisenmenger Syndrome tersayang, Andrew, Abraham,

Vina, Williane, Dandy, Firsty, Risky, Nathan, Janice, Monica, Ratna dan Danny yang telah bersama-sama berjuang, saling mendukung dan membantu dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini.

9. Teman-teman Pengembangan Sumber Daya Organisasi SEMA FK UKM, Selly, Danny, Veby, Davin, Bella, Caca dan Wintang atas doa dan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. 10.Teman-teman Antidote 2013 atas perhatiannya, semoga Antidote tetap

menjalin kekeluargaan diantara kita semua.

11.Rekan-rekan dan semua pihak yang telah banyak membantu dalam penelitian.

Akhir kata, penulis berharap semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi semua kalangan baik di lingkungan akademik maupun dimasyarakat.

Bandung, November 2016


(17)

41

DAFTAR PUSTAKA

Allen, D. G., Lamb, G. D., & Westerblad, H. (2008). Skeletal Muscle Fatigue: Cellular Mechanisms. Physiol Rev Vol 88, 287–332.

Awaluddin. (2012). Pendidikan Kebugaran Jasmani Fitness/Gym.

Chevion, S., Moran, D., & Heled, Y. (2003). Serum antioxidant stress and cell injury after severe physicaal exercise. Proceedings of The United State of America Vol 100(9), 5119-5123.

Debold, E. P. (2015). Potential molecular mechanisms underlying muscle fatigue mediated by reactive oxygen and nitrogen species. Frontiers in Physiology.

Eroschenko, V. P. (2010). Atlas Histologi diFiore dengan Korelasi Fungsional. Jakarta: EGC.

F, F. S., Ilyas, E. I., & Sadikin, M. (2010). Peran H+ dalam Menimbulkan Kekelahan Otot: Pengaruhnya pada Sediaan Otot Rangka Rana Sp. Majalah Kedokteran Indonesia, Volume 60, Nomor 4, 178-180.

Finaud, J., Lac, G., & Filaire, E. (2006). Oxidative Stress: Relationship with Exercise and Training. Sports Medicine Vol 36, 327–358.

Ganong, W. (2005). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed. 22 h. 70-3. Jakarta: EGC.

Gattuso, G., Barreca, D., & Gargiulli, C. (2007). Flavonoid Composition of Citrus Juices. Molecules Vol 12, 1641-1673.

Gonzalez-Molina, E., Dominguez-Perles, R., Moreno, D., & Garcia-Viguera, C. (2010). Natural bioactive compounds of Citrus limon for food and health. Journal of Pharmaceutical and Biomedical Analysis, 327-345.

Gribble, P., & Hertel, J. (2004). Effect of Lower Extremity Muscle Fatigue on Postural Control. Arch Phys Med Rehabil Vol 85, 589-592.

Griwijoyo, S. (2002). Fungsi Tubuh Manusia pada Olahraga untuk Kesehatan dan untuk Prestasi. Ilmu Faal Olahraga, 16-17.

Guyton, A. C., & Hall, J. E. (2007). FISIOLOGI KEDOKTERAN Ed 11. Jakarta: EGC.

Hara, Y., & Watanabe, N. (2013). Effects of Dietary Citric Acid on Metabolic Indicators and Gene Expression in the Skeletal Muscles of Fasted Mice. Food and Nutrition Sciences Vol. 4 (11), 1114-1119.

Haryadi, N. K. (2013). Jeruk- Jeruk Bumbu. Solo: Arcita.


(18)

42

Iorio, R. A., Duca, S. D., Calamelli, E., Lodolini, M., Scamardella, F., & Pession, A. (2013). Citrus Allergy from Pollen to Clinical Symptoms. PlOs One Vol 8(1), 1-5.

Kaur, S., & Mondal, P. (2014). Study of Total Phenolic and Flavonoid Content, Antioxidant Activity and Antimicrobial Properties of Medicinal. Journal of Microbiology & Experimentation, 1-6.

Lim, T. (2012). Edible Medicinal and Non-medicinal Plants. Canberra: springer Netherlands.

Martini, F., Nath, J., & Bartholomew, E. (2012). Fundamentals of Anatomy & Physiology, Ninth Edition. San Fransisco: Pearson Benjamin Cummings. Marwanto. (2014). Rekayasa Alat Pemeras Air Jeruk Siam dengan Sistem Ulir.

Sambas: POLTESA.

Mescher, A. (2010). Muscle tissue. Junqueira’s Basic Histology Text & Atlas (Twelfth Edition). New York: Mc GrawHill.

Miharja, L. (2005). Peran Glutation Sebagai Antioksidan Dalam Tubuh. Majalah Kedokteran Indonesia Vol 55(1), 42-43.

Mohanapriya, Ramaswamy, Rajendran. (2013). Health and Medicinal Propertios of Lemon (Citrus Limonum). International Journal of Ayurvedic and Herbal Medicine, 1095-1100.

Morton, J. (2011). Lemon. Fruits of warm Climates. Miami: Creative Resource System.

Murtie, A., & Yahya, M. (2014). Infused Water. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer.

Ohtani, M., Sugita, M., & Maruyama, K. (2006). Amino Acid Mixture Improves Training Efficiency in Athletes. Branched-Chain Amino Acids in Exercise, 538-543.

Padayatty SJ, K. A. (2003). Vitamin C as an antioxidant: evaluation of its role in. J Am Coll Nutr 22(1), 18-35.

Passos, V., Souza, A. d., Rodrigues, L., Bombonatti, J., & Santiago, S. (2013). A conservative treatment approach using direct composite resins for anterior teeth eroded by lemon sucking. Gen Dent Vol 61(5), 1-4.

Pehrsson, & Pamela, R. (2016). Basic Report: 09150, Lemons, raw, without peel. United States: United States Department of Agriculture.

Price, S., Price, L., & Penoel, D. (1999). Aromatherapy for Health Profesionals. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.


(19)

43

Ramatina, Amalia, L., & Ekayanti, I. (2014). Pengaruh Suplemen Antioksidan Terhadap Kadar Malondialdehid Plasma Mahasiswi IPB. Jurnal Gizi dan Pangan Vol 9(1), 35-42.

Rhoades, R. A., & Tanner, G. A. (2003). MEDICAL PHYSIOLOGY. Philadelphia: LIPPINCOTT WILLIAMS & WILKINS.

Rukmana, R., & Oesman, Y. (2001). Jeruk Lemon. Yogyakarta: Kanisius.

Schwalfenberg, G. K. (2012). The Alkaline Diet: Is There Evidence That an Alkaline pH Diet Benefits Health?. Journal of Environmental and Public Health, 1-7.

Septiani, F., Ilyas, E. I., & Sadikin, M. (2010). Peran H+ dalam Menimbulkan Kekelahan Otot: Pengaruhnya pada Sediaan Otot Rangka Rana Sp. Majalah Kedokteran Indonesia, Volume 60, Nomor 4, 178-180.

Shei, R.-J., & Mickleborough, T. D. (2013). Relative Contributions of Central and Peripheral Factors in Human Muscle Fatigue during Exercise: A. Journal of Exercise Physiologyonline Vol 16(6), 1-17.

Sherwood, L. (2007). Fisiologi Manusia : dari sel ke sistem, Ed 6. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Simanjuntak, K. (2007). Radikal Bebas dari Senyawa Toksik Karbon Tetraklorida (CCL4). Bina Widya, 25-31.

Suhartono, E., Fachir, H., & Setiawan, B. (2007). Kapita Sketsa Biokimia Stres Oksidatif. Banjarmasin: Pustaka Benua.

Swerdlin, A., Rainey, D., & Storrs, F. (2010). Fragrance mix reactions and lime allergic contact dermatitis. Dermatitis Vol 21(4), 214-6.

Taylor, J., Butler, J., & Gandevia, S. (2000). Changes in muscle afferents, motoneurons and motor drive during muscle fatigue. Eur J Appl Physiol Vol 83, 106-115.

Tortora, G., & Derrickson, B. (2012). Principles of Anatomy and Physiology 13th ed. USA: John Wiley & Sons.

Vollestad, N. (1997). Measurement of human muscle fatigue. J Neurosci Methods 74(2), 219-27.

Wood, Chris M., Carol Bucking, John Fitzpatrick, and Sunita Nadella. "Alkaline tide and nitrogen conservation after feeding in an elasmobranch." Respiratory Physiology & Neurobiology, 2007: 163–170.


(1)

EFEK SARI LEMON (Citrus limon) TERHADAP

ONSET TERJADINYA KELELAHAN OTOT

KARYA TULIS ILMIAH

Karya Tulis Ilmiah ini Dibuat Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

KEVIN SAMUEL

1310238

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG


(2)

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus karena berkat Rahmat dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan Karya Tulis

Ilmiah yang berjudul “Efek Sari Lemon (Citrus limon) Terhadap Onset Terjadinya

Kelelahan Otot” ini. Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Universitas Kristen Maranatha. Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis banyak mendapat bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Decky Gunawan, dr., M Kes., AIFO sebagai Pembimbing Utama yang dengan penuh kesabaran memberikan dorongan, perhatian, bimbingan, pengarahan, saran dan waktu dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini mulai dari awal sampai akhir.

2. Fen Tih, dr., M.Kes sebagai Pembimbing Pendamping yang dengan penuh ketekunan mencurahkan perhatian, bimbingan, pengarahan, dan masukan yang sangat berarti bagi penulis.

3. Stella Tinia Hasiana, dr., M.Kes sebagai Kepala Bagian Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha yang telah memberikan izin dan kesempatan pada peneliti perihal peminjaman alat dan ruangan Laboratorim Fisiologi Universitas Kristen Maranatha, sehingga penelitian ini berjalan dengan lancar.

4. Seluruh Staf Tata Usaha Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha yang telah membantu administrasi dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

5. Teman-teman Subjek Penelitian yang telah rela meluangkan waktu dan mengerahkan seluruh tenaga untuk membantu menyelesaikan penelitian ini.


(3)

vii

6. Papa, Mama, Ruth, Opung Boru, Tante Lasma, Tante Rotua, Tulang Uel dan Nantulang Imelda atas cinta, dukungan dan doa yang selalu diberikan sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. 7. Sahabat-sahabat tercinta Alfonsa, Laurentia Cindy, Vica, Utin, Puput,

Victor, Louis, Sherly, Liza, Doni, Ajeng, Risya, Fini, Putri, Selly, Aulia Dwi dan Jessica Purnomo yang telah bersama-sama berjuang, saling mendukung dan membantu dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini. 8. Teman-teman Inti Eisenmenger Syndrome tersayang, Andrew, Abraham,

Vina, Williane, Dandy, Firsty, Risky, Nathan, Janice, Monica, Ratna dan Danny yang telah bersama-sama berjuang, saling mendukung dan membantu dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini.

9. Teman-teman Pengembangan Sumber Daya Organisasi SEMA FK UKM, Selly, Danny, Veby, Davin, Bella, Caca dan Wintang atas doa dan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. 10.Teman-teman Antidote 2013 atas perhatiannya, semoga Antidote tetap

menjalin kekeluargaan diantara kita semua.

11.Rekan-rekan dan semua pihak yang telah banyak membantu dalam penelitian.

Akhir kata, penulis berharap semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi semua kalangan baik di lingkungan akademik maupun dimasyarakat.

Bandung, November 2016


(4)

41

DAFTAR PUSTAKA

Allen, D. G., Lamb, G. D., & Westerblad, H. (2008). Skeletal Muscle Fatigue: Cellular Mechanisms. Physiol Rev Vol 88, 287–332.

Awaluddin. (2012). Pendidikan Kebugaran Jasmani Fitness/Gym.

Chevion, S., Moran, D., & Heled, Y. (2003). Serum antioxidant stress and cell injury after severe physicaal exercise. Proceedings of The United State of America Vol 100(9), 5119-5123.

Debold, E. P. (2015). Potential molecular mechanisms underlying muscle fatigue mediated by reactive oxygen and nitrogen species. Frontiers in Physiology.

Eroschenko, V. P. (2010). Atlas Histologi diFiore dengan Korelasi Fungsional. Jakarta: EGC.

F, F. S., Ilyas, E. I., & Sadikin, M. (2010). Peran H+ dalam Menimbulkan Kekelahan Otot: Pengaruhnya pada Sediaan Otot Rangka Rana Sp. Majalah Kedokteran Indonesia, Volume 60, Nomor 4, 178-180.

Finaud, J., Lac, G., & Filaire, E. (2006). Oxidative Stress: Relationship with Exercise and Training. Sports Medicine Vol 36, 327–358.

Ganong, W. (2005). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed. 22 h. 70-3. Jakarta: EGC.

Gattuso, G., Barreca, D., & Gargiulli, C. (2007). Flavonoid Composition of Citrus Juices. Molecules Vol 12, 1641-1673.

Gonzalez-Molina, E., Dominguez-Perles, R., Moreno, D., & Garcia-Viguera, C. (2010). Natural bioactive compounds of Citrus limon for food and health. Journal of Pharmaceutical and Biomedical Analysis, 327-345.

Gribble, P., & Hertel, J. (2004). Effect of Lower Extremity Muscle Fatigue on Postural Control. Arch Phys Med Rehabil Vol 85, 589-592.

Griwijoyo, S. (2002). Fungsi Tubuh Manusia pada Olahraga untuk Kesehatan dan untuk Prestasi. Ilmu Faal Olahraga, 16-17.

Guyton, A. C., & Hall, J. E. (2007). FISIOLOGI KEDOKTERAN Ed 11. Jakarta: EGC.

Hara, Y., & Watanabe, N. (2013). Effects of Dietary Citric Acid on Metabolic Indicators and Gene Expression in the Skeletal Muscles of Fasted Mice. Food and Nutrition Sciences Vol. 4 (11), 1114-1119.

Haryadi, N. K. (2013). Jeruk- Jeruk Bumbu. Solo: Arcita.


(5)

42

Iorio, R. A., Duca, S. D., Calamelli, E., Lodolini, M., Scamardella, F., & Pession, A. (2013). Citrus Allergy from Pollen to Clinical Symptoms. PlOs One Vol 8(1), 1-5.

Kaur, S., & Mondal, P. (2014). Study of Total Phenolic and Flavonoid Content, Antioxidant Activity and Antimicrobial Properties of Medicinal. Journal of Microbiology & Experimentation, 1-6.

Lim, T. (2012). Edible Medicinal and Non-medicinal Plants. Canberra: springer Netherlands.

Martini, F., Nath, J., & Bartholomew, E. (2012). Fundamentals of Anatomy & Physiology, Ninth Edition. San Fransisco: Pearson Benjamin Cummings. Marwanto. (2014). Rekayasa Alat Pemeras Air Jeruk Siam dengan Sistem Ulir.

Sambas: POLTESA.

Mescher, A. (2010). Muscle tissue. Junqueira’s Basic Histology Text & Atlas (Twelfth Edition). New York: Mc GrawHill.

Miharja, L. (2005). Peran Glutation Sebagai Antioksidan Dalam Tubuh. Majalah Kedokteran Indonesia Vol 55(1), 42-43.

Mohanapriya, Ramaswamy, Rajendran. (2013). Health and Medicinal Propertios of Lemon (Citrus Limonum). International Journal of Ayurvedic and Herbal Medicine, 1095-1100.

Morton, J. (2011). Lemon. Fruits of warm Climates. Miami: Creative Resource System.

Murtie, A., & Yahya, M. (2014). Infused Water. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer.

Ohtani, M., Sugita, M., & Maruyama, K. (2006). Amino Acid Mixture Improves Training Efficiency in Athletes. Branched-Chain Amino Acids in Exercise, 538-543.

Padayatty SJ, K. A. (2003). Vitamin C as an antioxidant: evaluation of its role in. J Am Coll Nutr 22(1), 18-35.

Passos, V., Souza, A. d., Rodrigues, L., Bombonatti, J., & Santiago, S. (2013). A conservative treatment approach using direct composite resins for anterior teeth eroded by lemon sucking. Gen Dent Vol 61(5), 1-4.

Pehrsson, & Pamela, R. (2016). Basic Report: 09150, Lemons, raw, without peel. United States: United States Department of Agriculture.

Price, S., Price, L., & Penoel, D. (1999). Aromatherapy for Health Profesionals. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.


(6)

43

Ramatina, Amalia, L., & Ekayanti, I. (2014). Pengaruh Suplemen Antioksidan Terhadap Kadar Malondialdehid Plasma Mahasiswi IPB. Jurnal Gizi dan Pangan Vol 9(1), 35-42.

Rhoades, R. A., & Tanner, G. A. (2003). MEDICAL PHYSIOLOGY. Philadelphia: LIPPINCOTT WILLIAMS & WILKINS.

Rukmana, R., & Oesman, Y. (2001). Jeruk Lemon. Yogyakarta: Kanisius.

Schwalfenberg, G. K. (2012). The Alkaline Diet: Is There Evidence That an Alkaline pH Diet Benefits Health?. Journal of Environmental and Public Health, 1-7.

Septiani, F., Ilyas, E. I., & Sadikin, M. (2010). Peran H+ dalam Menimbulkan Kekelahan Otot: Pengaruhnya pada Sediaan Otot Rangka Rana Sp. Majalah Kedokteran Indonesia, Volume 60, Nomor 4, 178-180.

Shei, R.-J., & Mickleborough, T. D. (2013). Relative Contributions of Central and Peripheral Factors in Human Muscle Fatigue during Exercise: A. Journal of Exercise Physiologyonline Vol 16(6), 1-17.

Sherwood, L. (2007). Fisiologi Manusia : dari sel ke sistem, Ed 6. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Simanjuntak, K. (2007). Radikal Bebas dari Senyawa Toksik Karbon Tetraklorida (CCL4). Bina Widya, 25-31.

Suhartono, E., Fachir, H., & Setiawan, B. (2007). Kapita Sketsa Biokimia Stres Oksidatif. Banjarmasin: Pustaka Benua.

Swerdlin, A., Rainey, D., & Storrs, F. (2010). Fragrance mix reactions and lime allergic contact dermatitis. Dermatitis Vol 21(4), 214-6.

Taylor, J., Butler, J., & Gandevia, S. (2000). Changes in muscle afferents, motoneurons and motor drive during muscle fatigue. Eur J Appl Physiol Vol 83, 106-115.

Tortora, G., & Derrickson, B. (2012). Principles of Anatomy and Physiology 13th ed. USA: John Wiley & Sons.

Vollestad, N. (1997). Measurement of human muscle fatigue. J Neurosci Methods 74(2), 219-27.

Wood, Chris M., Carol Bucking, John Fitzpatrick, and Sunita Nadella. "Alkaline tide and nitrogen conservation after feeding in an elasmobranch." Respiratory Physiology & Neurobiology, 2007: 163–170.


Dokumen yang terkait

ENKAPSULASI MINYAK LEMON (Citrus limon) MENGGUNAKAN PENYALUT β SIKLODEKSTRIN TERASETILASI

7 44 84

KUALITAS PERMEN KERAS DENGAN KOMBINASI EKSTRAK SERAIWANGI (Cymbopogon nardus (L.) Rendle) DAN SARI BUAH LEMON (Citrus limon (L.)Burm.f. ).

0 5 15

DAYA ANTIBAKTERI AIR PERASAN BUAH LEMON (Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP Porphyromonas gingivalis DOMINAN Daya Antibakteri Air Perasan Buah Lemon (Citrus Limon (L.) Burm.F.) Terhadap Porphyromonas Gingivalis Dominan Periodontitis(In Vitro).

0 3 14

DAYA ANTIBAKTERI AIR PERASAN BUAH LEMON (Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP Porphyromonas gingivalis DOMINAN Daya Antibakteri Air Perasan Buah Lemon (Citrus Limon (L.) Burm.F.) Terhadap Porphyromonas Gingivalis Dominan Periodontitis(In Vitro).

0 4 12

Efek Aromaterapi Minyak Esensial Lemon (Citrus Limon) terhadap Tingkat Kecemasan pada Mahasiswi Universitas "X" Setelah Ujian.

0 0 22

Efek Gastroproaktif Jus Buah Jeruk Lemon (Citrus Limon(L.) Burn.f.) pada Tikus Wistar Jantan yang Diinduksi Aspirin.

4 20 21

Pengaruh Aromaterapi Lemon (citrus limon) Terhadap Waktu Reaksi Sederhana Pria Dewasa.

0 3 25

Daya analgesik sari buah jeruk lemon [citrus limon [L.] Burm. F.] pada mencit putih betina.

1 15 115

PENGARUH VARIASI KONSENTRASI ENZIM PEKTINESTERASE PADA KLARIFIKASI SARI BUAH JERUK PONTIANAK (Citrus nobilis var. Microcarpa), SARI BUAH JERUK MANIS (Citrus sinensis) DAN SARI BUAH JERUK LEMON (Citrus limon).

0 0 13

Daya analgesik sari buah jeruk lemon [citrus limon [L.] Burm. F.] pada mencit putih betina - USD Repository

0 0 113