Daya analgesik sari buah jeruk lemon [citrus limon [L.] Burm. F.] pada mencit putih betina - USD Repository

  DAYA ANALGESIK SARI BUAH JERUK LEMON (Citrus limon (L.) Burm. F.) PADA MENCIT PUTIH BETINA SKRIPSI Disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) Program Studi Ilmu Farmasi Diajukan oleh : Yohanes Andi Wijaya

  NIM : 028114035

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Dedicated to My Jesus My Family

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Yohanes Andi Wijaya

  Nomor Mahasiswa : 028114035

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

Daya Analgesik Sari Buah Jeruk Lemon (Citrus limon L.) pada Mencit Putih Betina

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata

Dharma hak untuk menyimpan, me-ngalihkan dalam bentuk media lain,

mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan

mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis

tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 21 November 2008 Yang menyatakan (Yohanes Andi Wijaya) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

INTISARI

Jeruk lemon merupakan salah satu tanaman yang potensial untuk

dikembangkan sebagai obat tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

khasiat sari buah jeruk lemon (Citrus limon L.) sebagai analgetika dan mengetahui

besarnya khasiat tersebut. Penelitian ini juga bertujuan untuk membandingkan

profil geliat sari buah jeruk lemon dengan parasetamol.

  Penelitian ini termasuk uji penelitian eksperimental murni dengan

rancangan acak pola searah. Metode efek analgesik yang digunakan adalah

rangsang kimia. Empat puluh lima ekor mencit dikelompokkan secara acak

menjadi delapan kelompok, kelompok I merupakan kelompok kontrol negatif

dengan pemberian akuades, kelompok II merupakan kelompok kontrol negatif

dengan pemberian CMC Na, kelompok III merupakan kelompok kontrol positif

dengan pemberian parasetamol dosis 91 mg/kg BB, kelompok IV–VIII

merupakan kelompok perlakuan dengan pemberian sari buah jeruk lemon dengan

dosis 2; 3,33; 6,67; 13,33; 26,67 ml/kg BB. Pemberian bahan uji dilakukan 10

menit sebelum disuntikkan asam asetat sebagai rangsang nyeri secara peritonial.

Waktu pengamatannya 60 menit dengan mencatat jumlah geliat setiap 5 menit.

Data yang diperoleh dari pengamatan geliat pada masing–masing kelompok

dianalisis dengan Kolmogorov-Smirnov, dilanjutkan dengan analisis variasi

searah dengan taraf kepercayaan 95 % untuk mengetahui apakah terdapat

perbedaan antarkelompok. Selanjutnya dilakukan uji Scheffe untuk mengetahui

perbedaan tersebut bermakna atau tidak.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa sari buah jeruk lemon (Citrus limon

(L.) Burm. f.) mempunyai daya analgesik. Hal ini dapat dilihat dari kemampuan

untuk mengurangi nyeri pada kelompok perlakuan sari buah jeruk lemon.

Persentase proteksi terhadap geliat dosis 2; 3,33; 6,67; 13,33; 26,67 ml/kg BB

berturut–turut adalah 60,91%; 51,77%; 70,55%; 69,03%; 74,11%. Dari data

tersebut diketahui bahwa daya analgesik kelompok sari buah jeruk lemon berbeda

tidak bermakna dengan parasetamol. Perbedaan profil geliat yang paling nyata terjadi antara parasetamol dengan sari buah jeruk lemon dosis 26,67 ml/kg BB. Kata kunci : analgesik, jeruk lemon, rangsang kimia, mencit putih betina PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

Lemon (Citrus limon L.) were one of plant which potentially for developed

into traditional medicine. This research has a purpose to know the effect of lemon

juice (Citrus limon L.) as an analgesic and to know how far its capability to

relieve pain sensation. This research also has a purpose to compare the profile of

lemon juice and parasetamol.

  This research was a pure experiment research type with one-way

randomized design. This research used a method called writhing test method.

Forty two white mice was randomized into seven groups. The first group was

negative control group, the second group was positive control, and the rest was

treatment groups. The negative control used aquadest, which was the solvent of

lemon juice, and the positive control used paracetamol with dose 91 mg/kg BW.

The treatment groups used lemon juice. The samples were given ten minutes

before acetic acid injection, which was the chemical agent induced writhing on

mice. Acetic acid, as the pain stimulator, was interperitonially injected. The

observation time was sixty minutes with writhing reflects recorded every five

minutes.

  The result was analyzed with Kolmogorov-Smirnov, continued with one-

way ANOVA with 95 % significance level to know if there was a difference

between groups. Then continued with Scheffe test to know that difference was

valueable or not.

  The result of this research shows that lemon juice has analgesic effects. It

was proven with capability to relieve pain in treatment groups. The protection

percentage from writhing reflects in dose 2; 3,33; 6,67; 13,33; 26,67 ml/kg BW

were 60,91%; 51,77%; 70,55%; 69,03%; 74,11%. The siginificant profile`s differences happens between parasetamol and lemon juice dose 26,67 ml/kg BW. Key word : analgesic, lemon, writhing test method, female white mouse PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PRAKATA

Penulis memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa

atas berkat dan rahmatNya lah penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

  

“Daya Analgesik Sari Buah Jeruk Lemon (Citrus limon L.) pada Mencit Putih

Betina” ini dengan baik.

  Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

  Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

  

1. Rita Suhadi, M.Si, Apt, selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

  2. Yosef Wijoyo, M.Si, Apt, selaku pembimbing utama skripsi ini, atas segala masukan yang diberikan kepada penulis, kesabaran dan dukungannya dalam membimbing penulis menyusun skripsi ini.

  

3. Ipang Djunarko S.Si, Apt, selaku penguji skripsi atas kritik dan masukkan

kepada penulis dalam menyusun skripsi ini.

  

4. dr. Fenty, M.Kes, Sp.PK, selaku penguji skripsi atas kritik dan masukkan

kepada penulis dalam menyusun skripsi ini.

  5. dr. Luciana Kuswibawati selaku pembimbing akademik penulis, atas PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

6. Ign. Kristio Budiasmoro, M.Si selaku pembimbing skripsi penulis

terdahulu, atas segala bimbingan dan dukungan semangatnya selama masa penyusunan skripsi, juga dalam mendeterminasi tanaman, maafkan penulis bila tidak mampu mewujudkan harapan Bapak.

  

7. Romo Sunu, atas bantuannya dan penjelasannya dalam mengolah data

secara statistik dengan menggunakan SPSS.

  

8. Mas Sigit dan mas Andre, atas bantuannya dalam pembuatan herbarium

dan mendeterminasi tanaman.

  

9. Mas Parjiman, mas Heru dan mas Kayat selaku laboran di bagian

farmakologi, atas segala bantuannya selama penulis melakukan penelitian di laboratorium.

  

10. Bpk Fredy Handoko dan Ibu Sulastri, Orangtuaku yang melahirkanku, atas

segala doa, yang selalu mendukung dalam segala keadaan, menyemangatiku dikala aku jatuh dengan kasih sayangnya, yang memberikan bantuan baik material maupun immaterial.

  11. Kedua kakakku tercinta, terima kasih atas dukungannya selama ini.

  

12. Natalia Dwi Hartono, yang selalu disampingku untuk mendukungku

dengan semangat dan kasih sayangnya, yang menyadarkan penulis atas kemalasannya dan membangkitkan penulis saat kegagalannya.

  

13. Teman–teman di kos penulis, Yogi, Chris, Ari, Supri, Hendra, Bambang,

dan Heru, atas segala bantuannya.

  

14. Kelas A dan kelompok praktikum B angkatan 2002, atas persahabatan,

  15. Christin, Agnes, dan Riasa, terima kasih atas persahabatannya selama kuliah, dan juga dorongan semangatnya.

  16. Pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan, yang turut membantu dalam penyusunan skripsi ini.

  Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam segala aspek dalam

penyusunan skripsi ini, oleh karena itu penulis mengharapkan adanya kritik dan

saran yang membangun demi kemajuan penulis dan para pembaca sekalian.

Sekian dan terima kasih.

  Penulis PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.......................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN...................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN................................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA....................................................... v

PUBLIKASI................................................................................................. vi

  

INTISARI..................................................................................................... vii

ABSTRACT ................................................................................................... viii

PRAKATA................................................................................................... ix

DAFTAR ISI................................................................................................ xii

DAFTAR TABEL........................................................................................ xv DAFTAR GAMBAR.................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN................................................................................. xvii BAB I. PENGANTAR...................................................................................

  1 A. Latar Belakang...................................................................................

  1 1. Permasalahan penelitian......................................................................

  3 2. Keaslian penelitian..............................................................................

  3 3. Manfaat penelitian...............................................................................

  4 B. Tujuan Penelitian..............................................................................

  4 BAB II. PENELAHAAN PUSTAKA..........................................................

  5 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI B. Vitamin C.........................................................................................

  9 C. Nyeri................................................................................................. 10

  D. Analgetika......................................................................................... 17

  E. Parasetamol...................................................................................... 19 F. Metode Pengujian Analgesik...........................................................

  20 G. Landasan Teori.................................................................................

  24 H. Hipotesis........................................................................................... 25 BAB III. METODE PENELITIAN..............................................................

  26 A. Jenis dan Rancangan Penelitian.........................................................

  26 B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional....................................

  26 C. Alat.................................................................................................... 27

  D. Bahan................................................................................................. 27

  

E. Tata Cara Penelitian............................................................................ 28

  

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN...................................................... 33

A. Determinasi Tanaman.......................................................................

  33 B. Uji Pendahuluan................................................................................

  33 C. Pengujian Daya Analgesik................................................................

  40 D. Perbandingan Daya Analgesik Sari Buah Jeruk Lemon Dengan Parasetamol....................................................................................... 44 E. Perbandingan Profil Parasetamol Dengan Sari Buah Jeruk Lemon....................................................................

  48 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN......................................................

  51

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  B. Saran................................................................................................. 51 DAFTAR PUSTAKA...................................................................................

  53 LAMPIRAN................................................................................................. 55 BIOGRAFI PENULIS..................................................................................

  95

  

DAFTAR TABEL

Tabel I. Rata–rata jumlah geliat pada orientasi dosis asam asetat...............................................................

  34 Tabel II. Hasil analisis variansi satu arah penetapan dosis asam asetat............................................................... 35 Tabel III. Rata–rata geliat orientasi selang waktu pemberian asam asetat...................................................... 36 Tabel IV. Hasil analisis variansi satu arah penetapan selang waktu.................................................... 37 Tabel V. Rata–rata geliat pada penetapan dosis parasetamol.......

  38 Tabel VI. Hasil analisis variansi satu arah penetapan dosis parasetamol.............................................................

  39 Tabel VII. Rata–rata kumulatif geliat pada kelompok perlakuan...

  40 Tabel VIII. Persen proteksi nyeri kelompok perlakuan...................... 42 Tabel IX. Hasil analisis variansi satu arah persen proteksi nyeri....

  43 Tabel X. Hasil uji Scheffe persen proteksi nyeri kelompok perlakuan........................................................

  44 Tabel XI. Perubahan persen penghambatan nyeri...........................

  47 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur vitamin C dan dehydro vitamin C........................

  9 Gambar 2. Klasifikasi nyeri berdasarkan lokasi.................................. 11 Gambar 3. Mediator yang dapat menimbulkan rangsang nyeri setelah kerusakan jaringan.............................................................

  13 Gambar 4. Diagram perombakan asam arakhidonat menjadi prostaglandin dan leukotrien....................................................................

  14 Gambar 5. Bagan kemungkinan pengaruh macam–macam obat terhadap nyeri.................................................................... 18

Gambar 6. Struktur kimia dari parasetamol........................................ 20

Gambar 7. Grafik rata–rata geliat pada orientasi dosis asam asetat.

  35 Gambar 8. Grafik penetapan selang waktu pemberian asam asetat.... 37

Gambar 9. Grafik orientasi penetapan dosis parasetamol................... 39

Gambar 10. Rata–rata kumulatif jumlah geliat kelompok perlakuan... 41

Gambar 11. Grafik persen proteksi nyeri.............................................. 42

Gambar 12. Grafik perubahan persen proteksi nyeri............................

  47 Gambar 13. Grafik perbandingan profil parasetamol dengan sari buah jeruk lemon........................................................

  49

  

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Pengesahan Determinasi..........................................

  55 Lampiran 2. Foto buah jeruk lemon......................................................

  56 Lampiran 3. Foto buah jeruk lemon yang sudah dipotong....................

  56 Lampiran 4. Gambar buah jeruk lemon dari internet.............................

  56 Lampiran 5. Gambar buah jeruk lemon beserta daun dan bunganya yang berasal dari internet...........................................................

  57 Lampiran 6. Foto larutan sari buah jeruk lemon tanpa pengenceran.....

  57 Lampiran 7. Foto geliat mencit yang dipakai........................................

  58 Lampiran 8. Foto geliat mencit yang tidak dipakai...............................

  58 Lampiran 9. Penetapan peringkat dosis sari buah jeruk lemon pada kelompok perlakuan........................................................................... 60 Lampiran 10. Data orientasi penetapan dosis asam asetat.......................

  61 Lampiran 11. Data geliat penetapan selang waktu pemberian asam asetat…………………………………………………….. 61 Lampiran 12. Data orientasi penetapan dosis parasetamol......................

  62 Lampiran 13. Data penetapan daya analgesik..........................................

  62 Lampiran 14. Data analisis statistik penetapan dosis asam asetat............

  64 Lampiran 15. Analisis statistik data penetapan selang waktu pemberian asam PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Lampiran 16. Analisis statistik data penetapan dosis parasetamol..........

  67 Lampiran 17. Analisis statistik data persen penghambatan nyeri............

  69 Lampiran 18. Analisis statistik data perubahan persen penghambatan nyeri...............................................

  71 Lampiran 19. Analisis statistik data perbandingan profil geliat..............

  74 Lampiran 20. Analisis statistik geliat per menit......................................

  83 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I.

PENGANTAR

A. Latar Belakang

  Setiap orang pasti pernah mengalami nyeri semasa hidupnya. Nyeri

sebenarnya memberikan pertanda bahwa terdapat kerusakan di suatu tempat di

tubuh kita, baik itu kita sadar atau tidak. Nyeri berfungsi untuk mengingatkan dan

melindungi, dan sering kali memudahkan diagnosis penyakit (Mutschler, 1991).

  

Walaupun banyak orang sudah mengetahui fungsi–fungsi tersebut, tetap saja

orang lebih memilih untuk tidak mengalaminya atau mengenyahkannya secepat

mungkin, yang salah satu caranya adalah dengan memakai obat yang biasa kita

sebut analgetika. Hal ini menyebabkan obat pengurang rasa nyeri atau biasa

disebut analgetika menjadi salah satu obat yang paling banyak digunakan di

masyarakat.

  Indonesia merupakan negara yang sangat kaya akan tumbuhan obat.

Bahkan dari 40.000 spesies tanaman obat yang ada di dunia, Indonesia

menyumbang 30.000 spesies. Sejak ratusan tahun lalu nenek moyang bangsa kita

menggunakan tumbuhan sebagai obat tradisional. Konsep back to nature atau

pengobatan dengan menggunakan bahan yang berasal dari alam seperti contohnya

tumbuhan, saat ini sedang diminati kembali. Pengobatan dengan menggunakan

bahan alam atau obat tradisional mempunyai kelebihan jika dibandingkan dengan

obat kimiawi. Selain harganya relatif lebih murah, obat tradisional juga PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Saat ini banyak tumbuhan obat yang dikembangkan industri farmasi

menjadi obat tradisional. Berbagai jenis tumbuhan bisa dimanfaatkan untuk

pembuatan obat. Salah satu tanaman yang potensial dimanfaatkan untuk obat

tradisional adalah jeruk lemon (Citrus limon L.). Jenis jeruk ini memang belum

populer di Indonesia sebagai obat tradisional karena memang jeruk lemon bukan

tanaman asli Indonesia. Asal usul dari jeruk lemon sendiri masih belum diketahui

secara pasti, namun jeruk lemon sudah digunakan untuk kesehatan sejak jaman

dahulu, yaitu untuk mengobati para pelaut yang kekurangan vitamin pada tahun

1600 di dataran Eropa. Jeruk lemon kemudian mulai diproduksi pada skala

industri pada tahun 1849 di California, USA. Jeruk lemon sebenarnya mempunyai

banyak kegunaan tetapi masyarakat Indonesia belum banyak mengetahuinya.

Jeruk lemon merupakan sumber vitamin C dan kalsium yang sangat baik. Jeruk

lemon juga bisa digunakan sebagai cooling drink jika mengalami demam, serta

jusnya digunakan dalam kasus diaphoretic dan diuretic draughts. Jus jeruk lemon

sangat dianjurkan dalam pengobatan acute rheumatism. Lemon juga merupakan

astringent yang bagus dan bisa digunakan untuk lotion dalam kasus sunburn.

  

Minyak dari kulit jeruk lemon dapat digunakan untuk perasa dan aroma, seperti

pada deterjen, shampoo, sabun, dan parfum. Minyak atsiri jeruk lemon diketahui

mempunyai nilai impor yang paling tinggi dibandingkan semua minyak atsiri

yang diimpor oleh Amerika Serikat (Anonim (c), 2008). Dari sekian banyak

manfaat yang disediakan oleh jeruk lemon, masyarakat Indonesia hanya mengenal

jeruk lemon sebagai penyedap masakan dan pembuatan minuman penyegar.

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Belum ada data empiris tentang penggunaan jeruk lemon sebagai obat tradisional

di Indonesia.

  Buah jeruk lemon secara garis besar mengandung gula, polisakarida, asam

organik, lemak, karotenoid, vitamin dan mineral, flavonoid, limonoid dan

komponen yang bersifat volatile (Anonim (a), 2007). Salah satu kandungan kimia

yang terdapat dalam sari buah jeruk lemon adalah vitamin C. Vitamin C sudah

dikenal sebagai antioksidan yang baik. Vitamin C inilah yang diduga bertanggung

jawab atas efek farmakologis dari sari buah jeruk lemon.

  1. Permasalahan

Permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan dalam pertanyaan sebagai

berikut :

  1. apakah sari buah jeruk lemon mempunyai daya analgesik ?

2. seberapa besar daya analgesik sari buah jeruk lemon jika dibandingkan

dengan parasetamol ?

3. bagaimana perbandingan profil geliat antara parasetamol dengan kelompok

perlakuan ?

  2. Keaslian penelitian Setelah dilakukan penelusuran oleh penulis, belum ditemukan penelitian

mengenai efek analgesik dari sari buah jeruk lemon (Citrus limon L.). Penelitian

yang pernah dilakukan antara lain :

a. Effectiveness of lemon juice, vinegar and their mixture in the elimination of

  

b. The effect of lemon juice on atherogenic factors (Mika, Chika, Harumi,

Mariko, Toshimi, Thu, Masanori, Kazuhiro, Yoshiaki, 2004)

  the Mediterranean region (Ramón-Laca & Arias, 2004)

  

a. manfaat teoritis : menambah informasi terutama dalam bidang pengobatan

tradisional mengenai bukti ilmiah khasiat sari buah jeruk lemon

b. manfaat praktis : sebagai sumbangan dalam pengobatan tradisional, yaitu

dengan memberikan informasi pada masyarakat tentang khasiat jeruk lemon, terutama sebagai salah satu alternatif obat pengurang rasa nyeri

  

1. Tujuan umum : secara umum penelitian ini bertujuan untuk menambah

informasi mengenai sari buah jeruk lemon yang dapat digunakan sebagai obat pengurang rasa nyeri

  a. membuktikan daya analgetika sari buah jeruk lemon

  

b. mengetahui besarnya daya analgetika sari buah jeruk lemon jika dibandingkan

dengan parasetamol

c. mengetahui perbandingan profil geliat parasetamol dengan sari buah jeruk

lemon

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

c. Pharmacological properties of citrus and their ancient and medieval uses in

3. Manfaat penelitian

B. Tujuan Penelitian

2. Tujuan khusus :

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II.

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Jeruk Lemon (Citrus limon L.)

  1. Taksonomi Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Sub-divisio : Angiospermae Kelas : Dicotyledonae Ordo : Rutales Famili : Rutaceae Genus : Citrus Species : Citrus medica varietas limon Burn sinonim Citrus limonium Risso sinonim Citrus limonia disebut pula True Citroen

  (Rukmana, 2001)

  2. Daerah asal dan penyebaran Jeruk lemon bukanlah merupakan tanaman asli Indonesia. Dalam beberapa

literatur disebutkan bahwa daerah asal tanaman jeruk lemon adalah daerah Asia,

tepatnya Birma Utara dan Cina Selatan.

  Pada abad ke-11 sampai dengan 13, tanaman jeruk lemon dibawa oleh

orang–orang Arab ke Afrika dan Eropa. Dalam perkembangan selanjutnya, jeruk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

kemudian dikembangkan pula di California (Amerika Serikat), Kepulauan Hindia

Barat, dan Argentina.

  Saat ini, jeruk lemon telah banyak ditanam di berbagai negara di dunia. Di

Indonesia jeruk lemon dikenal oleh masyarakat pecinta tanaman pada sekitar

tahun 1980-an. (Rukmana, 2001) Jeruk lemon termasuk dalam kelompok jeruk sitrun atau Citroen (Citrus

medica ). Dalam beberapa literatur dinyatakan bahwa jeruk sitrun mempunyai dua

varietas sebagai berikut :

  

a. jeruk lemon (Citrus medica varietas limon sinonim Citrus limonium / True

Citroen )

  

b. jeruk sukade (Citrus medica varietas proper sinonim Citrus odorata Rouseel

sinonim Citrus cedar Link.) Jeruk lemon menghasilkan jenis jeruk baru setelah dikawin silangkan dengan beberapa jenis jeruk lain, yaitu sebagai berikut :

a. Rough lemon (RL), merupakan hasil persilangan antara Citrus medica

var.limon x Citrus aurantium sub-species sinensis (jeruk manis).

  

b. Lemonime, merupakan hasil persilangan antara jeruk lemon (Citrus limonium)

x jeruk nipis sinonim (Citrus aurantifolia Swingle).

  (Rukmana, 2001)

3. Jenis (Varietas) a.

   Lemon tea Lemon tea mempunyai batang yang kokoh dan terkesan kaku, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI yang bergerigi, dengan panjang 10–11 cm dan lebar 4–4,5 cm. Lemon tea berbuah setelah berumur 4 tahun dan selanjutnya akan berbuah terus menerus tanpa mengenal musim. Bentuk buah lemon tea agak lonjong, mirip dengan jeruk nipis, diameternya 3 cm dan panjangnya 3,5 cm. Buah yang masih muda berwarna hijau kekuning–kuningan, namun setelah matang menjadi kekuning–kuningan dengan permukaan yang halus.

  Daging buahnya cukup berair. Rasanya tidak terlalu masam, serta beraroma kurang tajam. Biasanya lemon tea dimanfaatkan untuk minuman teh, bumbu penyedap masakan ikan dan daging (Rukmana, 2001).

  b. lemon squash Batang lemon squash berduri tajam dengan panjang duri 1,5–2 cm. percabangannya banyak dan sangat lentur. Lemon squash berbuah terus menerus tanpa mengenal musim, terutama bila pengairannya cukup. Daun lemon squash berwarna hijau tua dengan ujung runcing dan tepi daun yang bergerigi. Panjang daun antara 10–12 cm dan lebarnya 4–5 cm. Buah lemon squash berukurang besar, sehingga sering tergeletak di tanah. Buah lemon squash berbentuk lonjong menyerupai labu siam, dengan panjang 15 cm dan diameter 5–7 cm. Kulit buahnya tebal, berwarna hijau tua dan akan menguning bila sudah matang. Daging buahnya berair banyak dengan rasa yang sangat masam dan aroma yang tajam. Lemon squash ini banyak dimanfaatkan untuk minuman (Rukmana, 2001). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI c. lemon cui

  Batang lemon cui berwarna gelap, mempunyai banyak cabang dan ranting, namun tidak berduri. Daunnya berukuran kecil, dengan panjang 2–3 cm dan lebar 2 cm. Daunnya berwarna hijau tua, berbentuk agak bulat, tepi daun rata dan cenderung menghadap ke atas. Buah lemon cui, atau yang biasa disebut jeruk manado, berbentuk bulat sebesar ibu jari tangan dengan ujung agak rata. Warna kulit buahnya hijau tua, dan menjadi kuning kemerahan setelah matang. Daging buahnya berair banyak, rasanya masam dan aromanya tajam. Buah lemon cui biasanya dimanfaatkan sebagai bumbu masakan (Rukmana, 2001).

  d. lemon eureka Tanaman lemon eureka berupa perdu dengan tinggi 1–6 m.

  Daunnya menyerupai daun jeruk lemon tea. Buahnya tumbuh tunggal atau berkelompok, berbentuk oval dengan ujung berputing yang agak meruncing. Buahnya mempunyai panjang 5–10 cm dengan diameter 4,5–5,5 cm, kulit buah muda berwarna kuning. Lemon eureka ini banyak dimanfaatkan sebagi penyegar minuman teh dan sari buah (Rukmana, 2001).

4. Manfaat

  Jeruk lemon dimanfaatkan di hampir semua rumah tangga di Asia Tengara terutama sebagai penyedap masakan, pembuatan minuman, dan berbagai macam obat tradisional. Kualitasnya sebagai penyegar sangat menonjol pada sari buah, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B. Vitamin C

  Mulai dikenal pada tahun 1928, yaitu setelah dilakukan pemisahan vitamin C dari air jeruk. Vitamin C merupakan suatu asam organik yang berbentuk kristal putih, terasa asam, tetapi tidak berbau. Dalam larutan, vitamin C mudah rusak karena oksidasi oleh oksigen dari udara, tetapi lebih stabil bila terdapat dalam bentuk kristal kering (Sediaoetama, 2004).

  HO OH O O C C OH

  2

  3 OH C C

  1

  4 O O O O

  OH OH Vitamin C

  Dehydro Vitamin C Gambar 1. Struktur kimia dari vitamin C dan dehydro vitamin C.

  (Sediaoetama, 2004) Gugus hidroksil pada C2 dan C3 mudah dioksidasi, sehingga menjadi dehydro vitamin C. Reaksi ini bersifat reversible dan menyebabkan vitamin C mudah dioksidasi dan direduksi. Dengan demikian, vitamin C bersifat mudah mereduksi ikatan organik lain (Sediaoetama, 2004).

  Vitamin C bekerja sebagai suatu koenzim dan pada keadaan tertentu

merupakan reduktor dan antioksidan. Vitamin ini dapat secara langsung memberikan elektron ke enzim yang membutuhkan ion-ion logam tereduksi, dan bekerja sebagai kofaktor untuk prolil dan lisil hidroksilase dalam biosintesis kolagen. Asam askorbat meningkatkan aktivitas enzim amidase yang berperan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

besi dan juga berperan pada pembentukan steroid adrenal. Fungsi utama

vitamin C adalah berperan dalam sintesis kolagen, proteoglikan, dan zat organik

lainnya misalnya pada tulang, gigi, dan endotel kapiler (Rosmiati, 1995).

  Sumber vitamin C yaitu di dalam bahan makanan terutama buah-buahan

segar dan terdapat juga dalam sayuran segar dengan kadar yang lebih rendah. Di

dalam buah, vitamin C terdapat dengan konsentrasi tinggi di bagian kulit buah,

agak lebih rendah terdapat dalam daging buah dan lebih rendah lagi dalam bijinya

(Sediaoetama, 2004). Vitamin C juga terdapat dalam berbagai preparat, baik

dalam bentuk tablet yang mengandung 50-1500 mg maupun dalam bentuk larutan.

  

Sebagian besar sediaan multivitamin mengandung vitamin C. Air jeruk

mengandung vitamin C yang tinggi sehingga dapat digunakan untuk terapi

menggantikan sediaan vitamin C. Vitamin C diindikasikan untuk pencegahan dan

pengobatan skorbut. Vitamin C juga digunakan untuk berbagai penyakit yang

tidak ada hubungannya dengan defisiensi vitamin C dan sering kali digunakan

dalam dosis besar, akan tetapi efektifitasnya tidak jelas atau tidak terbukti

(Rosmiati, 1995).

C. Nyeri Adalah gejala penyakit atau kerusakan yang paling sering dialami.

  

Walaupun nyeri sering berfungsi untuk mengingatkan dan melindungi dan sering

memudahkan diagnosis, pasien merasakannya sebagai hal yang tidak

mengenakan, kebanyakan menyiksa dan karena itu berusaha untuk bebas darinya.

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

meringankan nyeri kadang–kadang merupakan satu–satunya tindakan yang

berharga (Mutschler, 1991).

  Menurut terjadinya, nyeri dapat dibedakan menjadi nyeri somatik dan nyeri dalam (visceral). Nyeri somatik dibagi lagi berdasarkan kualitasnya menjadi

nyeri permukaan dan nyeri dalam. Rangsang pada nyeri permukaan bertempat di

kulit sedangkan pada nyeri dalam rangsangnya bertempat di otot persendian,

tulang dan jaringan ikat (Mutschler, 1991).

  Nyeri kesatu Nyeri permukaan Kulit Nyeri kedua

  Nyeri Somatik Otot, jaringan ikat, Nyeri dalaman tulang dan sendi Nyeri

  Perut Visceral Contoh nyeri permukaan : tusukan jarum Contoh nyeri dalaman : kejang otot, sakit kepala Contoh nyeri visceral : kolik empedu, nyeri lambung, appendikitis Gambar 2. Klasifikasi nyeri berdasarkan lokasi (Mutschler, 1991)

  Nyeri permukaan mempunyai karakter ringan, sehingga dapat

dilokalisasikan dengan baik dan hilang dengan cepat setelah berakhirnya

rangsang. Nyeri permukaan yang juga disebut nyeri pertama ini menyebabkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

menekan dan membakar. Nyeri kedua ini yang sukar untuk dilokalisasikan dan

kebanyakan menyebar ke sekitarnya. Nyeri kedua atau nyeri dalam sering kali

diikuti oleh reaksi afektif dan vegetatif seperti tidak bergairah, mual, berkeringat,

dan penurunan tekanan darah. Nyeri visceral juga memiliki sifat menekan dan

reaksi vegetatif yang menyertai nyeri dalam. Nyeri visceral terjadi antara lain

pada tegangan organ perut, kurangnya aliran darah, dan penyakit yang disertai

radang (Mutschler, 1991).

  Mediator nyeri adalah senyawa dalam tubuh yang dibebaskan dari sel – sel

tubuh yang mengalami kerusakan yang menyebabkan perangsangan reseptor

nyeri. Mediator nyeri yang penting adalah histamin, serotonin (5-HT),

plasmakinin (bradikinin), prostaglandin, ion kalium, asam dan enzim proteolitik

(Tjay dan Rahardja, 2002; Guyton, 1996). Mediator yang memiliki potensi kecil

dalam perangsangan reseptor nyeri adalah ion hidrogen dan ion kalium. Pada

  • kenaikan konsentrasi ion H dan penurunan pH dibawah 6 akan menyebabkan

    terjadinya nyeri. Demikian juga pada keluarnya ion kalium dari ruang intrasel

    dengan konsentrasi lebih dari 20 mmol/L setelah terjadi kerusakan sel. Bradikinin

    dan prostaglandin dapat menyebabkan stimulasi pada ujung serat saraf nyeri tanpa

    menimbulkan kerusakan yang berarti pada serat saraf, sedangkan enzim

    proteolitik menimbulkan nyeri karena menyebabkan kerusakan pada ujung saraf

    nyeri (Mutschler, 1991; Guyton, 1996).

  

Gambar 3. Mediator yang dapat menimbulkan rangsang nyeri setelah

kerusakan jaringan. (Mutschler, 1991)

Pelepasan mediator nyeri ini dapat disebabkan oleh berbagai macam hal,

sangan fisik, m kanis

  Noksius Kerusakan jaringan : dikinin) reseptor yer pertama Nyeri lama Pembebasan : Pembentukan + (pH < 6) Kinin (Bra H K + (>

  

20 mmol/L) Prostaglandin

Asetilkolin Serotonin Histamin N Sensibilitas i dapat berupa rangsangan mekanis, fisis (kalor dan listrik), atau kimiawi. Setelah mediator–mediator nyeri dilepaskan, maka mediator ini akan diterima oleh reseptor nyeri yang spesifik (Mustchler, 1991; Tjay dan Rahardja, 2002).

  

Bila membran sel mengalami kerusakan karena suatu rang

e atau kimiawi, maka enzim fosfolipase A 2 akan dilepaskan dan bereaksi dengan fosfolipida yang ada disitu, membentuk asam arakhidonat. Asam arakhidonat kemudian akan dimetabolisme melalui dua jalur, yaitu jalur

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI siklooksigenase-1 (COX-1) dan siklooksigenase-2 (COX-2) (Tjay dan Rahardja, 2002).

  • Radikal bebas

    Trom TXA boksan

  Gambar 4. Diagram perombakan asam arakhidonat menjadi prostaglandin dan leukotrien (Tjay dan Rahardja, 2002).

  Enzim COX-1 ra lain di pelat–pelat darah, ortikosteroida

  SAID`s Fosfolipida (membran sel) terdapat di kebanyakan jaringan anta ginjal dan saluran cerna (Tjay dan Rahardja, 2002). Enzim ini bersifat k N Fosfolipase A

  2 Asam Arakhidonat Cyclooxygenase Lipooxygenase Endoperoksida

  Asam Hidroperoksida O

  

2

  2 Prostasiklin PGI

  2 Prostaglandin PGE 2 /F

  

2

Leukotrien LTA LTB

  2 LTC 4 -LTF 4 -LTE

  4 COX-1 COX-2

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

fungsinya. Enzim COX-2 normalnya tidak terdapat di jaringan, namun terbentuk

selama proses peradangan (Tjay dan Rahardja, 2002).

  Asam arakhidonat diubah oleh enzim siklooksigenase menjadi

endoperoksida, dan seterusnya menjadi prostaglandin. Peroksida melepaskan

radikal bebas oksigen yang juga memegang peranan dalam timbulnya rasa nyeri.

Prostaglandin yang dibentuk dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu

prostaglandin (PG), prostasiklin (PGI

  2 ), dan tromboksan (TXA 2 , TXB 2 ).

  

Prostaglandin dapat dibentuk oleh seluruh jaringan. Prostaglandin yang paling

penting adalah PGE 2 dan PGF 2 , yang mempunyai daya vasodilatasi dan

meningkatkan permeabilitas dinding pembuluh dan membran sinovial, yang

menyebabkan terjadinya radang dan nyeri. Prostasiklin, yang dibentuk terutama di

dinding pembuluh, mempunyai daya vasodilatasi (bronchi, lambung, rahim, dan

lain–lain), antitrombotis dan juga efek protektif terhadap mukosa lambung.

  

Tromboksan, yang khusus dibentuk dalam trombosit, mempunyai daya

vasokonstriksi (antara lain di jantung) dan dapat menstimulasi agregasi pelat darah

(trombotis) (Tjay dan Rahardja, 2002).

  Sebagian dari asam arakhidonat dimetabolisme oleh enzim lipooksigenase

m enjad i leukotrien (LT). LTC , LTD dan LTE dibentuk dalam granulosit

  4

  4

  4

eusinofil dan mempunyai daya vasokonstriksi di bronchi dan mukosa lambung,

B selain itu juga menyebabkan peningkatan permeabilitas vaskuler. LTB