Analisis Waste Penggunaan Beton Ready Mix Pada Pekerjaan Pondasi Rumah Sakit X.

(1)

ANALISIS WASTE PENGGUNAAN BETON READY

MIX PADA PEKERJAAN PONDASI RUMAH SAKIT X

Johan Wijaya NRP: 1121007

Pembimbing: Deni Setiawan, S.T., M.T.

ABSTRAK

Keadaan lingkungan di dunia saat ini sudah mulai memprihatinkan yang dapat mengancam kehidupan di muka bumi. Salah satu sumber terjadinya ketidakharmonisan antara alam dan makhluk hidup adalah limbah dari pekerjaan konstruksi. Material ready mix merupakan material yang banyak digunakan dalam konstruksi bangunan dan sayangnya jika material ini sudah tidak digunakan lagi, maka tidak dapat di daur ulang untuk menjadi sesuatu yang berguna untuk kedepannya yang berarti akan menimbulkan limbah tak teruraikan. Konstruksi Hijau (Green Construction) didefinisikan sebagai suatu perencanaan dan pelaksanaan proses – proses konstruksi yang didasarkan pada dokumen kontrak untuk meminimalkan dampak negatif proses konstruksi terhadap lingkungan agar terjadi keseimbangan antara kemampuan lingkungan dan kebutuhan hidup manusia untuk generasi sekarang dan mendatang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kuantitas sisa material beton ready mix, seberapa besar biaya dari limbah (waste) beton ready mix dan perencanaan yang dilakukan pekerjaan proyek rumah sakit x. Penelitian ini diawali dengan melakukan kajian yang mendalam berbasiskan konstruksi hijau, data primer dan sekunder untuk mengetahui sebaran informasi tentang limbah proyek yang terjadi di lapangan. Selanjutnya data dan informasi tersebut dikaji secara mendalam secara kuantitatif. Data penelitian diperoleh melalui survey dilapangan pada rumah sakit x. Hasil dari penelitian ini adalah seberapa besar limbah yang dihasilkan pada pekerjaan pondasi rumah sakit x.


(2)

ANALYSIS OF THE USE OF WASTE READY MIX

CONCRETE FOUNDATION WORK IN

”X” HOSPITAL

Johan Wijaya NRP: 1121007

Supervisor: Deni Setiawan., S.T., M.T.

ABSTRACT

`

Environmental conditions in the world now beginning to concern that could threaten life on earth. One source of the disharmony between nature and living things is a waste of the construction work. Ready mix material is a material that is widely used in building construction and unfortunately if this material is not used anymore, it can not be recycled into something useful for the future, which means it will generate waste irreducibly. Green Construction is defined as a planning and implementation process - a process that is based on the construction contract documents to minimize the negative impact of the construction process on the environment for a balance between the environment and the ability of human needs for present and future generations. The purpose of this study was to determine the quantity of waste material ready mix concrete, how much the cost of waste and ready mix concrete planning of project work “x” hospital This study begins by conducting in-depth study based on green construction, primary and secondary data to determine the distribution of information about waste projects in the field. Further information and data is quantitatively studied in depth. Data were obtained through field survey on “x” hospital. Results from this study is whether the process of green construction reached the “x” hospital construction work. Results from this study is how much waste is generated at the “x” hospital foundation work.


(3)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN...ii

PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENETIAN...iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN...iv

KATA PENGANTAR...v ABSTRAK...vii ABSTRACT...viii DAFTAR ISI...ix DAFTAR GAMBAR...xi DAFTAR TABEL...xii DAFTAR NOTASI...xiii DAFTAR LAMPIRAN...xiv Bab I...1

1.1Latar Belakang...1

1.2Tujuan Penelitian...3

1.3Batasan Penelitian...3

1.4Metodologi Penelitian...4

1.5Sistematika Penulisan...5

Bab II...6

. 2.1 Limbah Proyek Konstruksi...6

2.1.1 Sumber Limbah Konstruksi...7

2.2 Sisa Material Konstruksi...9

2.3 Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Sisa Material...10

2.4 Biaya Pembuangan Limbah...10

2.5 Siklus Hidup Material...11

2.6 Konstruksi Hijau...13

2.7 Material Dalam Proyek Hijau...17

2.8 Faktor Dalam Konstruksi Hijau...18

2.9 Proses Konstruksi Hijau...19

2.9.1 Pekerjaan Persiapan...20

2.10 Beton...22

2.10.1 Beton Ready Mix...22

2.11 Pondasi...23

2.11.1 Pondasi Bored Pile...23

2.12 Pekerjaan Galian Tanah...24

2.13 Prosedur Pengumpulan Data...25

2.14 Sumber Data...26

2.14.1 Data Primer...26

2.14.2 Data Sekunder...27

Bab III...27

3.1 Diagram Alir...29

3.2 Permodelan Analisis...30

3.3 Data Primer...30


(4)

Bab IV...32

4.1 Data Volume...32

4.2 Analisis Volume...32

4.3 Hasil Observasi...34

4.3.1 Wawancara...35

4.3.2 Perencanaan...35

4.3.3 Biaya...36

4.3.4 Pengelolaan Limbah...37

4.3.5 Siklus Hidup Material...45

4.3.6 Gambar Perbandingan...46

Bab V...51

5.1 Simpulan...51

5.2 Saran...51

DAFTAR PUSTAKA...53

LAMPIRAN I...54


(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Diagram Alir Penelitian...4

Gambar 2.1 Aktivitas Konstruksi Penghasil Limbah...6

Gambar 2.2 Siklus Hidup Material Bangunan...12

Gambar 2.3 Keterkaitan Tahap Pelaksanaan Dengan Tahap Lainnya...14

Gambar 2.4 Skema Definisi Konstruksi Hijau...15

Gambar 2.5 Manfaat Konstruksi Hijau...17

Gambar 2.6 Pondasi Bored Pile...24

Gambar 3.1 Diagram Alir Analisis...29

Gambar 3.2 Permodelan Data Lapangan...30

Gambar 4.1 Kantor dan Keamanan Menjadi Satu...34

Gambar 4.2 Jalan Sementara 1...37

Gambar 4.3 Jalan Sementara 2...38

Gambar 4.4 Jalan Sementara 3...39

Gambar 4.5 Kelebihan Material 1...40

Gambar 4.6 Kelebihan Material 2...40

Gambar 4.7 Kelebihan Material 3...41

Gambar 4.8 Proses Penggalian Lahan Untuk Jalan Sesungguhnya...42

Gambar 4.9 Proses Penggalian Jalan Sementara...42

Gambar 4.10 Lapisan Jalan Sementara Dengan Tanah...43

Gambar 4.11 Proses Pengurugan Material...44

Gambar 4.12 Jalan Sementara Sudah Diurug Dengan Material...44

Gambar 4.13 Bored Pile Diameter 1200 mm...46

Gambar 4.14 Bored Pile Diameter 1000 mm...47

Gambar 4.15 Bored Pile Diameter 800 mm...48

Gambar 4.16 Bored Pile Diameter 600 mm...49


(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Persentase Limbah Konstruksi Terhadap Jumlah Material...8 Tabel 2.2 Tahap Siklus Hidup Material...17 Tabel 4.1 Perbandingan Urugan Beton Dengan Urugan Tanah...45


(7)

DAFTAR NOTASI

A Elevasi M.T.

B Elevasi C.O.L.

C Panjang Bor

D Elevasi D.L.

E Panjang Cor

F Volume Beton Teoritis

G Volume Tanah

I Kelebihan Material Beton

J Kelebihan Material Beton Bersih K Persen Nilai Waste

F` Total Volume Beton Teoritis H` Total Volume Beton Eksisting

a Volume Beton Teoritis D1200mm

b Volume Beton Teoritis D1000mm

c Volume Beton Teoritis D800mm d Volume Beton Teoritis D600mm e Volume Beton Teoritis D500mm a` Volume Beton Eksisting D1200mm b` Volume Beton Eksisting D1000mm c` Volume Beton Eksisting D800mm d` Volume Beton Eksisting D600mm e` Volume Beton Eksisting D500mm

f Faktor Keamanan

r Jari-jari Tiang Bored Pile

π phi (22/7 atau 3,14)


(8)

DAFTAR LAMPIRAN

L.1 Data Volume Cor Teoritis...54 L.2 Surat Keterangan Tugas Akhir...63


(9)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Situasi lingkungan global dan lokal saat ini sudah mulai memprihatinkan yang dapat mengancam kehidupan di muka bumi. Salah satu sumber terjadinya masalah antara alam dan makhluk hidup adalah limbah dari pekerjaan konstruksi yang belum ada pemecah permasalahannya. Bagian pekerjaan yang sering kali terjadinya kelebihan, sisa atau limbah terhadap material adalah pekerjaan mendasar, yaitu pekerjaan pondasi. Material yang sering kali terjadinya berlebih adalah beton ready mix. Material beton ready mix adalah istilah beton yang sudah siap untuk digunakan tanpa perlu lagi pengolahan dilapangan. Beton ready mix merupakan salah satu bahan bangunan yang masih sangat banyak dipakai dalam pembangunan fisik bangunan besar bahkan hampir seluruh bagian bagunan menggunakan beton ready mix khususnya pondasi.

Menurut Abduh, M, (2007), berdasarkan pada data yang disampaikan oleh Lean Construction Institute, pemborosan pada industri konstruksi sekitar 57% sedangkan kegiatan yang memberikan nilai tambah hanya sebesar 10%. Masalah lain yang sering dihadapi dalam proyek konstruksi adalah seberapa baikpun perencanaan yang telah dilakukan, pada tahap pelaksanaan selalu terjadi perubahan yang mengakibatkan keterlambatan penyelesaian. Banyak faktor yang dapat mengakibatkan terjadinya kelebihan, sisa atau limbah dalam pekerjaan pondasi pada konstruksi proyek diantaranya tahapan kerja yang tidak dibutuhkan, gerakan pekerja yang tidak perlu, terjadinya keruntuhan terhadap dinding pondasi saat pengeboran, kelalaian pekerja saat melakukan pengecoran, pekerja menunggu dan produk yang tidak sesuai dengan permintaan customer.

Pada proses kontruksi, penggunaan material oleh pekerja-pekerja di lapangan dapat menimbulkan sisa material yang cukup besar. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Intan S dkk (2005), di Brazil menunjukkan bahwa


(10)

sisa material konstruksi yang dihasilkan mencapai 20% hingga 30 % berat dari total material di lokasi. Sisa material konstruksi tidak hanya penting dari sudut pandang efisiensi, tetapi juga berpengaruh pada lingkungan. Sisa material kontruksi dapat mencapai 15 % hingga 30% dari sampah kota, sehingga upaya meminimalisir sisa material amat sangat penting dilakukan dan diterapkan oleh para pelaku konstruksi.

Usaha penanggulangan maupun pengurangan sisa-sisa material konstruksi dapat dilakukan dengan berbagai macam metode. Beberapa negara maju melakukan penelitian cara penanggulangan dengan metode daur ulang sisa material, studi dampak dari pembakaran, penggunaan kembali dan mencari cara mengurangi selama proses konstruksi. Metode daur ulang masih sangat sulit dilakukan di Indonesia karena pada umumnya tempat sampah di Indonesia belum dipilah-pilah atau dipisah-pisahkan menurut jenis sampahnya sehingga semua sampah dijadikan satu dalam satu tempat penampungan. Selain itu, kemajuan teknologi di Indonesia belum dapat menyamai teknologi di negara maju karena membutuhkan biaya yang tinggi dan hasil daur ulang belum diteliti untuk dapat dimanfaatkan kembali. Metode pembakaran akan mengakibatkan dampak buruk baru lingkungan terutama udara. Pada metode penggunaan kembali sisa material, biasanya terbatas pada material yang tidak menjadi bagian dari struktur bangunan, misalnya bekisting dan perancah. Cara penanggulangan sisa-sisa material yang mungkin dilakukan di Indonesia adalah dengan cara manajemen material untuk meminimalisir sisa material yang terjadi, hal ini karena pertimbangan segi biaya, teknologi yang masih sederhana dan juga sekaligus wawasan ramah lingkungan.

Hasil penelitian kuantitas sisa material di proyek bangunan yang telah dilakukan oleh para peneliti di beberapa negara telah disimpulkan, antara lain : penelitian di Inggris yang dilakukan pada 114 bangunan industri dari tahun 1960 sampai 1970, hasil penelitian menyimpulakam bahwa kesalahan manajemen material di lapangan menyebabkan terjadinya sisa material antara 2% sampai 15% dari material yang direncanakan. Penelitian di Hong Kong dilakukan pada 32 bangunan konstruksi sejak bulan Juni 1992 sampai bulan Februari 1993, penelitian ini bertujuan untuk mengurangi terjadinya sisa material yang lebih besar di masa yang akan datang dan pengaruhnya terhadap lingkungan, terjadi sisa


(11)

material antara 2,4% sampai 26,5% dari material yang dibeli. Penelitian di Belanda yang dilakukan pada 5 bangunan rumah tinggal sejak bulan April 1993 sampai bulan Juni 1994, hasil penelitian menyimpulkan terjadinya sisa material antara 1% sampai 10% dari material yang dibeli. Penelitian di Australia dilakukan pada 15 bangunan rumah tinggal, sisa bangunan yang terjadi antara 2,5% sampai 22% dari material yang dibeli dan penelitian di Brazil dilakukan pada 3 bangunan rumah tinggal pada tahun 1986 sampai 1987, hasil penelitian menunjukkan sisa material antara 11% sampai 17%. (Intan S dkk, 2005)

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat limbah atau waste, biaya yang dikeluarkan, perencanaan, pelaksanaan dan pengelolaan limbah material beton ready mix pada pekerjaan konstruksi rumah sakit x. Diharapkan agar hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembaca maupun pihak lainnya agar dapat mengurangi tingkat pencemaran yang sangat tinggi di pekerjaan konstruksi serta dapat meminimalisir terjadinya kerugian dalam pekerjaan konstruksi. Diharapkan dapat dikembangkan kembali dengan metode-metode lainnya agar konstruksi hijau dapat segera terlaksana di negara Indonesia.

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa nilai kuantitatif waste material beton ready mix pada proyek rumah sakit x.

1.3 Batasan Penelitian

Batasan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Analisis limbah penggunaan beton ready mix meliputi perencanaan, biaya, dan peleloaan limbah di lapangan.

2. Analisis volume beton rencana tanpa mengurangi volume tulangan yang digunakan untuk setiap bored pile.


(12)

1.4 Metodologi Penelitian

Metode penelitian laporan tugas akhir ini disusun berdasarkan tahapan berikut :

1. Studi literatur, yaitu mencari data dan keterangan yang dibutuhkan serta mempelajari buku-buku referensi dan teori-teori yang mempunyai hubungan dengan pokok bahasan penelitian.

2. Diagram alir penelitian.

3. Tahap penulisan, meliputi analisis data, penyusunan, dan konsultasi dengan dosen pembimbing.

Mulai Survey Lokasi Pengumpulan

Data

Data Primer

Analisa Data Simpulan dan Saran

Selesai

Data Sekunder

Data Volume Beton Eksisting

Wawancara Data Volume

Beton Rencana Wawancara


(13)

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan adalah sebagai berikut :

BAB I : Pendahuluan, berisi latar belakang, tujuan penelitian, ruang lingkup penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II : Tinjauan Literatur, berisi tentang penjelasan limbah konstruksi, sumber limbah, siklus hidup material, konstruksi hijau, beton ready mix, pondasi dan prosedur pengumpulan data.

BAB III : Metodologi Penelitian, berisi tentang diagram alir penelitian, permodelan analisis, data primer dan data sekunder.

BAB IV : Analisis Data, berisi tentang volume beton ready mix rencana, volume beton ready mix eksisting, jumlah nilai waste dan biaya yang dikeluarkan, pengelolaan limbah serta perencanaan proyek.

BAB V : Simpulan dan Saran, berisi simpulan dan saran dari hasil penelitian.


(14)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

1. Total Volume Beton Teoritis: 1.271,658 m3 2. Total Volume Beton Eksisting: 1.500 m3 3. Total Volume Beton Waste Kotor: 228,34 m3 4. Total Volume Beton Waste Bersih: 205,51 m3 5. Persentase Waste: 13,70%

6. Biaya Waste Bersih: Rp180.847.920,00 Disimpulkan bahwa pekerjaan pondasi pada rumah sakit x ini:

1. Terjadinya kesalahan pada perencanaan pengadaan material beton ready mix untuk pondasi.

2. Waste material beton yang digunakan sebagai jalan sementara yang

dibongkar menjadi bongkahan besar digunakan kembali untuk urugan pada lahan yang memiliki elevasi lebih rendah dapat merusak lingkungan karena tanah menjadi terkontaminasi dengan reaksi kimia dan resapan air yang kurang baik.

3. Timbulnya kerugian yang cukup besar dengan total biaya Rp180.847.920,00 karena perencanaannya yang kurang matang untuk volume beton pekerjaan pondasi dan keputusan pembuatan jalan sementara yang tidak ada desain lebih lanjut.

4. Faktor terjadinya kelebihan, sisa atau limbah dalam pekerjaan pondasi pada konstruksi ini diantaranya adalah faktor pengadaan material, penanganan material, pelaksanaan dan perencanaan yang kurang baik.

5.2 Saran

Dari hasil analisis yang telah dilakukan maka dapat diberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Untuk analisis selanjutnya dapat dihitung dengan mengurangi volume tulangan yang digunakan pada setiap bored pile atau pondasi yang


(15)

ditinjau sehingga didapat volume yang lebih tepat dengan lebih sedikit kemungkinan terjadinya kelebihan material.

2. Menganalisis jumlah volume beton yang tertinggal saat menggunakan mesin pompa beton.

3. Menambahkan variasi pekerjaan pengecoran seperti plat, kolom dan balok.

4. Digunakan banyak sampel agar dapat mengakuratkan dan menjadi perbandingan sehingga dapat menghasilkan nilai efektivitas yang relevan.


(16)

DAFTAR PUSTAKA

1. Ballard, G.,”Lean Project Delivery System”, White Paper 8, Lean Construction Institute, 2000a.

2. Ballard, G., “The Last Planner System of Production Kontrol.” Ph.D. Dissertation, School of Civil Engineering, Faculty of Engineering, the University of Birmingham, 2000b.

3. Suryanto Intan, Lie Arijanto, Ratna S. Alifen, Analisa Dan Evaluasi Sisa

Material Konstruksi: Sumber Penyebab, Kuantitas dan Biaya. Civil

Engineering Dimension. Vol. 7 No. 1. 36 – 45 March 2005

4. Muhamad Abduh, Konstruksi Ramping: Memaksimalkan Value Dan

Meminimalkan Waste.

5. Muhamad Abduh, Konstruksi Ramping Untuk Mencapai Konstruksi Yang

Berkelanjutan.

6. O’Brien, London, Vrijhoef. ”Construction Supply Chain Modeling: A

Research Review and Interdisciplinary Research Agenda”, Proc: 10th

Annual Conf. of the International Group for Lean Construction, 2002. 7. Skoyles, E.F., Material wastage: A misuse of resources, Building Research

and Practice, July/April 1976, pp. 232–243.

8. Wulfram I. Ervianto, 2012, Selamatkan Bumi Melalui Konstruksi Hijau,

Perencanaan, Pengadaan Konstruksi & Operasi. Andi Yogyakarta.

9. https://teorionline.wordpress.com/service/metode-pengumpulan-data/

10.http://www.academia.edu/6913432/Metode_Pelaksanaan_Pondasi_Bo

red_Pile

11.

http://www.konsistensi.com/2013/04/wawancara-sebagai-metode-pengumpulan.html

12.

http://www.scribd.com/doc/47949817/PENGERTIAN-PONDASI#scribd

13.

https://www.scribd.com/doc/264343757/47949817-PENGERTIAN-PONDASI-pdf#scribd


(1)

material antara 2,4% sampai 26,5% dari material yang dibeli. Penelitian di Belanda yang dilakukan pada 5 bangunan rumah tinggal sejak bulan April 1993 sampai bulan Juni 1994, hasil penelitian menyimpulkan terjadinya sisa material antara 1% sampai 10% dari material yang dibeli. Penelitian di Australia dilakukan pada 15 bangunan rumah tinggal, sisa bangunan yang terjadi antara 2,5% sampai 22% dari material yang dibeli dan penelitian di Brazil dilakukan pada 3 bangunan rumah tinggal pada tahun 1986 sampai 1987, hasil penelitian menunjukkan sisa material antara 11% sampai 17%. (Intan S dkk, 2005)

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat limbah atau waste, biaya yang dikeluarkan, perencanaan, pelaksanaan dan pengelolaan limbah material beton ready mix pada pekerjaan konstruksi rumah sakit x. Diharapkan agar hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembaca maupun pihak lainnya agar dapat mengurangi tingkat pencemaran yang sangat tinggi di pekerjaan konstruksi serta dapat meminimalisir terjadinya kerugian dalam pekerjaan konstruksi. Diharapkan dapat dikembangkan kembali dengan metode-metode lainnya agar konstruksi hijau dapat segera terlaksana di negara Indonesia.

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa nilai kuantitatif waste material beton ready mix pada proyek rumah sakit x.

1.3 Batasan Penelitian

Batasan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Analisis limbah penggunaan beton ready mix meliputi perencanaan, biaya, dan peleloaan limbah di lapangan.

2. Analisis volume beton rencana tanpa mengurangi volume tulangan yang digunakan untuk setiap bored pile.


(2)

1.4 Metodologi Penelitian

Metode penelitian laporan tugas akhir ini disusun berdasarkan tahapan berikut :

1. Studi literatur, yaitu mencari data dan keterangan yang dibutuhkan serta mempelajari buku-buku referensi dan teori-teori yang mempunyai hubungan dengan pokok bahasan penelitian.

2. Diagram alir penelitian.

3. Tahap penulisan, meliputi analisis data, penyusunan, dan konsultasi dengan dosen pembimbing.

Mulai Survey Lokasi Pengumpulan

Data

Data Primer

Analisa Data Simpulan dan Saran

Selesai

Data Sekunder

Data Volume Beton Eksisting

Wawancara Data Volume

Beton Rencana Wawancara


(3)

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan adalah sebagai berikut :

BAB I : Pendahuluan, berisi latar belakang, tujuan penelitian, ruang lingkup penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II : Tinjauan Literatur, berisi tentang penjelasan limbah konstruksi, sumber limbah, siklus hidup material, konstruksi hijau, beton ready mix, pondasi dan prosedur pengumpulan data.

BAB III : Metodologi Penelitian, berisi tentang diagram alir penelitian, permodelan analisis, data primer dan data sekunder.

BAB IV : Analisis Data, berisi tentang volume beton ready mix rencana, volume beton ready mix eksisting, jumlah nilai waste dan biaya yang dikeluarkan, pengelolaan limbah serta perencanaan proyek.

BAB V : Simpulan dan Saran, berisi simpulan dan saran dari hasil penelitian.


(4)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

1. Total Volume Beton Teoritis: 1.271,658 m3 2. Total Volume Beton Eksisting: 1.500 m3 3. Total Volume Beton Waste Kotor: 228,34 m3 4. Total Volume Beton Waste Bersih: 205,51 m3 5. Persentase Waste: 13,70%

6. Biaya Waste Bersih: Rp180.847.920,00 Disimpulkan bahwa pekerjaan pondasi pada rumah sakit x ini:

1. Terjadinya kesalahan pada perencanaan pengadaan material beton ready mix untuk pondasi.

2. Waste material beton yang digunakan sebagai jalan sementara yang dibongkar menjadi bongkahan besar digunakan kembali untuk urugan pada lahan yang memiliki elevasi lebih rendah dapat merusak lingkungan karena tanah menjadi terkontaminasi dengan reaksi kimia dan resapan air yang kurang baik.

3. Timbulnya kerugian yang cukup besar dengan total biaya Rp180.847.920,00 karena perencanaannya yang kurang matang untuk volume beton pekerjaan pondasi dan keputusan pembuatan jalan sementara yang tidak ada desain lebih lanjut.

4. Faktor terjadinya kelebihan, sisa atau limbah dalam pekerjaan pondasi pada konstruksi ini diantaranya adalah faktor pengadaan material, penanganan material, pelaksanaan dan perencanaan yang kurang baik.

5.2 Saran


(5)

ditinjau sehingga didapat volume yang lebih tepat dengan lebih sedikit kemungkinan terjadinya kelebihan material.

2. Menganalisis jumlah volume beton yang tertinggal saat menggunakan mesin pompa beton.

3. Menambahkan variasi pekerjaan pengecoran seperti plat, kolom dan balok.

4. Digunakan banyak sampel agar dapat mengakuratkan dan menjadi perbandingan sehingga dapat menghasilkan nilai efektivitas yang relevan.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

1. Ballard, G.,”Lean Project Delivery System”, White Paper 8, Lean Construction Institute, 2000a.

2. Ballard, G., “The Last Planner System of Production Kontrol.” Ph.D. Dissertation, School of Civil Engineering, Faculty of Engineering, the University of Birmingham, 2000b.

3. Suryanto Intan, Lie Arijanto, Ratna S. Alifen, Analisa Dan Evaluasi Sisa Material Konstruksi: Sumber Penyebab, Kuantitas dan Biaya. Civil Engineering Dimension. Vol. 7 No. 1. 36 – 45 March 2005

4. Muhamad Abduh, Konstruksi Ramping: Memaksimalkan Value Dan

Meminimalkan Waste.

5. Muhamad Abduh, Konstruksi Ramping Untuk Mencapai Konstruksi Yang

Berkelanjutan.

6. O’Brien, London, Vrijhoef. ”Construction Supply Chain Modeling: A Research Review and Interdisciplinary Research Agenda”, Proc: 10th Annual Conf. of the International Group for Lean Construction, 2002. 7. Skoyles, E.F., Material wastage: A misuse of resources, Building Research

and Practice, July/April 1976, pp. 232–243.

8. Wulfram I. Ervianto, 2012, Selamatkan Bumi Melalui Konstruksi Hijau, Perencanaan, Pengadaan Konstruksi & Operasi. Andi Yogyakarta.

9. https://teorionline.wordpress.com/service/metode-pengumpulan-data/

10.http://www.academia.edu/6913432/Metode_Pelaksanaan_Pondasi_Bo

red_Pile

11.

http://www.konsistensi.com/2013/04/wawancara-sebagai-metode-pengumpulan.html

12.