TINGKAT KESIAPSIAGAAN DALAM MENGHADAPI BANJIR DITINJAU DARI TINGKAT SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DESA TELUKAN Tingkat Kesiapsiagaan Dalam Menghadapi Banjir Ditinjau Dari Tingkat Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Telukan Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo.

TINGKAT KESIAPSIAGAAN DALAM MENGHADAPI BANJIR
DITINJAU DARI TINGKAT SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DESA TELUKAN
KECAMATAN GROGOL KABUPATEN SUKOHARJO

ARTIKEL PUBLIKASI
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Guna mencapai derajat
Sarjana S – 1
Pendidikan Geografi

Disusun Oleh:
HERI NURCAHYO
A 610 090 067

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
TAHUN 2013

TINTYERSITAS MUIIAMMADTYAII ST]RAKARTA
FAKULTAS IKEGIJRUA}I DAN ILMU PENDIDIK?N
Jl. A. Yani Tromol Pos I -Pabelan, Kartasura Telp. (0271)717417, Fax : 7151448 Surakarta 57102


SURAT PERSETUJUAN ARTIKEL PUBLIKASI

ILMIAH

Yang bertanda tangan dibawah ini pembimbing skripsi/ tugas akhir:

M. Amin Srmarhadi, S.Si. MP

Nama

: R.

NIP/NIK

: 800

Telah membzrca dan mencermati naskah publikasi ihniah, yang merupakan
ringkasan skripsi (tugas alfiir) dari malrasiswa:


Nama

Heri Nurcatryo

NIM

A 610 090 067

Program Studi

Pendidikan Geografi

Judul Skripsi

TINGKAT KESIAPSIAGAA}I DALAM
MENGAHADAPI BANJIR DITINJAU DARI TINGKAT
SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DESA

TELUKAN KECAMATAN GROGOL KABUPATEN
SUKOIIARIO

Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan.

Demikian persetujuan dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.

Surakarta5Juli 2013

t

SURAT PERNYATAAN

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH
Bismillahirohmanirohim
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya

Nama

HERINURCAHYO

NIM


A 610 090 067

Fakultas/ Jurusan

FKIP/ Pendidikan geografi

Jenis

Skripsi

Judul

:TINGKAT KESIAPSIAGAAN DALAM MENGHADAPI

BANJIR DITINJAU DARI TINGKAT SOSIAL
EKONOMI MASYARAKAT DESA TELUKAN
KECAMATAN GROGOL KABUPATEN SUKOHARIO
Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk:

l.


Memberikan hak bebas royalty kepada perpustakaan UMS atas penulisan
karya ilmiah saya" demi pengembangan ilmu pengetahuan.

2.

Memberikan hak menyimlxln, mengalih mediakan

/ mengalih fotnatkan,

mengelola dalam bentuk pangkalan data (datahase), mendistribusikan,
serta menampilkannya dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis

kepada perpustakaan UMS, tanpa perlu meminta

ijin dari saya selama

tetap menyanflrmkan nama saya sebagai penuliV pencipta

3.


Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa
melibatkan perpustakaan UMS, dari bentuk semua trrnfutan hukurn ymg

timbul atas pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini.
Demikian pemyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat di
gunakan sebagaimana semestinya.

Swakartq
Yang menyatakan

TINGKAT KESIAPSIAGAAN DALAM MENGHADAPI BANJIR
DITINJAU DARI TINGKAT SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DESA TELUKAN
KECAMATAN GROGOL KABUPATEN SUKOHARJO

Oleh:
HERI NURCAHYO
A 610 090 067
ABSTRAK
Tujuan penenlitian ini adalah untuk mengetahui tinggal kesiapsiagaan

masyarakat dalam menghadapi banjir serta untuk melihat hubungan tingkat
kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi banjir dengan tingkat sosial
ekonomi masyarakat di Desa Telukan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo.
Metode yang digunakn dalam penelitian ini adalah Survei. Populasi penenlitian
berjumlah 1917persil yang didapat dari hasil digitasi citra Desa Telukan.
Adapaun variabel penenlitian mencakup variabel bebas yaitu tingkat sosial
ekonomi dan variabel terikat yaitu tingkat kesiapsiagaan menghadapi banjir.
Hasil penenlitian menunjukkan bahwa tingkat kesiapsiagaan masyarakat
terahadap bencana banjir di Desa Telukan Kecamatan Grogol Kabupaten
Sukoharjo masuk kedalam kategori hampir siap, dengan indeks gabungan 63,5%
dan berdasarkan analisis Regresi Linier untuk mengetahui hubungan tingkat
sosial ekonomi dengan tingkat keisapsisagaan masyarakat dapat dibuat
persamaan regresi sebagai berikut:Y = 0,527 + 0,076X1. Berdasarkan persamaan
regresi di atas, nilai konstan untuk persamaan regresi adalah 0,527 dengan
parameter positif. Hal ini berarti bahwa tanpa adanya tingkat sosial ekonomi,
maka tingkat kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana banjir bernilai 0,527.
Besar nilai koefisien regresi untuk variabel tingkat sosial ekonomi adalah 0,076
dengan parameter positif. Hal ini berarti bahwa setiap terjadi peningkatan pada
tingkat sosial ekonomi, akan meningkatkan tingkat kesiapsiagaan masyarakat
terhadap bencana banjir. Selanjutnya untuk membuktikan hipotesis dilanjutkan

dengan uji t dan koefisien determinasi (R2). Hasil uji t diperoleh nilai thitung
sebesar 2,624 dengan p= 0,010. Oleh karena nilai probabilitas 0,010 < 0,05;
maka H0 ditolak berarti H1 diterima, yang berarti bahwa tinkat sosial ekonomi
berpengaruh signifikan terhadap kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana
banjir, dan
hasil Koefisien Determinasi (R2) diperoleh angka koefisien
determinasi atau R2 sebesar 0,069. Hal ini berarti variasi perubahan pada tingkat
kesiapsigaan masyarakat terhadap bencana banjir 6,9% dapat dijelaskan oleh
perubahan pada tingkat sosial ekonomi.

Kata kunci: Kesiapsiagaan, banjir, tingkat sosial ekonomi

Tingkat Kesiapsiagaan Dalam Menghadapi Banjir Ditinjau Dari Tingkat Sosial
Ekonomi Masyarakat Desa Telukan Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo

yang dekat dengan daerah aliran

PENDAHULUAN
Negara Indonesia merupakan
Negara yang rawan bencana alam.

Data dari Badan Koordinasi Nasional

sungai Bengawan Solo menjadikan
Desa Telukan menjadi daerah yang
rawan terhadap banjir.
Desa

(Bakornas) menunjukkan bahwa pada
tahun 2007 terdapat 378 bencana yang
terjadi di Indonesia meliputi, banjir,
letusan gunung berapai, gempa bumi,
gelombang pasang/abrasi, dan tanah

pernah

mengalami beberapa kali bencana
banjir. Dan banjir yang terbesar yang
pernah terjadi dalam 10tahun terakhir
adalah pada tahun 2007. Berikut hasil
wawanca dengan salah satu warga


longsor.
Banjir merupakan salah satu
bencana yang setiap tahun melanda
berbagai

wilayah

Bencana

banjir

berbagai

Telukan

di
yang

wilayah


Indonesia.
terjadi

di

di

Indonesia

merupakan masalah serius yang dapat

Desa Telukan, bapak Suyadi :
“ disini banjir besar terjadi
pada tahun 2007, yang tingginya kirakira sampai bahu orang dewasa. Dan
masyarakat sini mengungsi selama
3hari karena banjir itu. Tahun
kemarin juga banjir sampai mata kaki,
tapi hanya beberapa jam saja”.

menimbulkan kerusakan dan kerugian.
Oleh Karena itu perlu

adanya

Berdasarkan hasil wawancara
tersebut

diketahui

bahwa

Desa

tindakan mitigasi bencana. Hal ini

Telukan pada tahun 2007 mengalami

perlu dilakukan untuk meminimalisir

banjir

jatuhnya korban serta kerugian yang

beberapa hari, yang mengharuskan

ditimbulkan oleh banjir. Selain itu

masyarakat untuk menghungsi ke

mitigasi bencana juga dapat mebuat

tempat yang lebih aman.

masyarakat lebih siap dan siaga dalam
menghadapi bencana.
Desa

besar

yang

berlangsung

Kejadian banjir pada tahun
2007 di Desa Telukan sangat mungkin

Telukan,

kecamatan

untuk

terulang

kembali,

karena

Grogol, Sukoharjo merupakan desa

letaknya yang dekat dengan DAS

yang

Bengawan Solo. Untuk mengantisipasi

terletak

di

dekat

sungai

Bengawan Solo. Selain itu di sebelah

kejadian

serupa

timur Desa Telukan juga terdapat

adanya

kesiapsaagan

aliran sungai Samin. . Kerena letaknya

dalam menghadapi banjir.

maka

diperlukan
masyarakat

1

HERI NURCAHYO, Pendidikan Geografi, FKIP-UMS

Tingkat Kesiapsiagaan Dalam Menghadapi Banjir Ditinjau Dari Tingkat Sosial
Ekonomi Masyarakat Desa Telukan Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo

Alat dan teknik pengumpulan

Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui

tingkat

kesiapsiagaan

data

dalam

penenlitian

masyrakat dalam menghadapi bencana

menggunkan:

banjir ditinjau dari tingkat sosial

1. Tinjauan Pustaka

ini

ekonomi masyarakat Desa Telukan,

Tinjauan kepustakaan digunakan

Kecamatan

untuk melengkapi data skunder.

Grogol,

Kabupaten
berjenis

2. Observasi

kuantitatif, dengan metode survei.

Observasi

Tujuan penenlitian ini adalah untuk

untuk mengamati seberapa dekat

mengetahui

kesiapsiagaan

daerah

masyarakat dalam menghadapi banjir

sungai

(kondisi

serta untuk mengetahui hubungan

sehingga

dapat

tingkat

kerentanan dan kondisi bangunan

Sukoharjo. Penelitian ini

tinggal

kesiapsiagaan

masayarakat

dalam mehadapi banjir dengan tingkat

(survey)

dilakukan

pemukiman

terhadap
geografis)

menjadi

suatu

pemukiman.
3. Kuisioner

sosial ekonominya.

Kuesioner
untuk

METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di

(angket)

mengukur

masyarakat

digunakan

kesiapsiagaan

ketika

ancaman

Desa Telukan, Kecamatna Grogol,

bencana banjir datang. Kuesioner

Kabupaten Sukoharjo, selama enam

(angket)

bulan. Terhitung mulai bulan Februari

masyarakat

Desa

Telukan,

sampai bulan Juli 2013.

Kecamatan

Grogol,

Kabupaten

Sukoharjo

untuk

Metode yang digunakan dalam

diberikan

penenlitian ini adalah survey. Populasi

seberapa

penenlitian berjumlah 1917 persil

masyarakat

yang didiapat dari hasil digitasi citra

bencana banjir.

Desa

Teluka.

Adapun

variabel

kepada

mengetahui
kesiapsiagaan

dalam

menghadapi

4. Dokumentasi

penenlitian mencakup variabel bebas

Dokumentasi Pengambilan gambar

yaitu tingkat sosial ekonomi dan

maupun data secara berkala yang

variabel

digunakan

terikat

yaitu

tingkat

kesiapsiagaan menghadapi banjir.

untuk

memperkuat

hasil dari observasi dan kuesioner.
2

HERI NURCAHYO, Pendidikan Geografi, FKIP-UMS

Tingkat Kesiapsiagaan Dalam Menghadapi Banjir Ditinjau Dari Tingkat Sosial
Ekonomi Masyarakat Desa Telukan Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo

Dokumentasi

digunakan

dan

juga

2. Evakuasi

diambil Daerah penelitian.

3. Penyelamatan dan bantuan

5. Wawancara

4. Pembuatan

Wawancara dengan narasumber

secara

dengan

tatap

langsung.

dilakukan

sisten

peringatan

sebagai pembukti kebenaran yang

dilakukan

menjalankan

muka

pelaksanaan

Wawancara

untuk

rencana

bencana

mendapatkan

mengenai
atau

rencana

penangan bencana

informasi data penelitian yang

5. Mobilitas langsung

kaitannya dengan tingkat sosial

6. Pengaturan stok persediaan

ekonomi masyarakat.

7. Komunikasi bahaya

Teknik analisa data:

8. Pelatihan relawan

1. Analisis kesiapsiagaan

9. Latihan

Menurut Kharisma Nugroho,dkk.
Kesiapsiagaan
kegiatan

yang

merupakan

10. Pendidikan

menunjukkan

masyarakat

secara

simulasi

masyarakat
dan

kesadaran

Menurut LIPI- UNESCO/ISDR

tingkat efektifitas respon terhadap
bencana

dan

keseluruhan

2006

kesiapsiagaan

dapat

(PASTI, 2009: 24).
diklasifikasikan menjadi lima

Dalam mengukur tingkat

kelas, sebagai berikut:

kesiapsiagaan suatu masyarakat
terhadap
adanya

bencana,
tolak

penelitian

dibutuhkan

ukur.
ini,

Nilai
No.

Dalam
peneliti

Kategori
Indeks

1.

80-100

Sangat siap

2.

65-79

Siap

3.

55-64

Hampir siap

PASTI, 2009: 29). Yang meliputi:

4.

40-54

Kurang siap

1.

5.

0-39

Belum siap

menggunakan

10

standar

kesiapsiagaan yang dikemukakan
oleh

Kharisma

Nugroho,

dkk

Pembentukan

dan

pembangunan

kapasitas

organisasi untuk mengawasi
3

HERI NURCAHYO, Pendidikan Geografi, FKIP-UMS

Tingkat Kesiapsiagaan Dalam Menghadapi Banjir Ditinjau Dari Tingkat Sosial
Ekonomi Masyarakat Desa Telukan Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo

Penentuan nilai indeks
setiap

standar

dihitung

yang berpenghasilan ekonomi
sedang cenderung masih dapat
memenuhi kebutuhan esensial

berdasarkan rumus:
Indeks =







��

walaupun

� ��

� ��

x100

Menurut Soekanto (2002, Dalam
Ratna Kusuma Astuti, 2011: 7),
sosial

ekonomi

menyisihkan

untuk

penghasilan

untuk ditabung.

2. Analisis tingkat sosial ekonomi

tingkat

sulit

setiap

orang itu berbeda-beda ada yang
keadaan sosial ekonominya tinggi,
sedang/menengah dan rendah.

c. Ekonomi rendah
Ekonomi

rendah

golongan

miskin

memperoleh
sebagai

tinggi adalah golongan yang
mempunyai penghasilan atas

atas

pekerjaanya yang jumlahnya
sedikit

dibandingkan

Golongan yang berpenghasilan

yang

pendapatannya
imbalan

sangat

a. Ekonomi tinggi

adalah

apabila
pemenuhan

kebutuhan

pokoknya.

Kebutuhan esensial tidak dapat
terpenuhi maksimal.

pekerjaannya jauh lebih besar
dibandingkan
kebutuhan

dengan
pokoknya.

Kebutuhan

pokok

kebutuhan

esensial

sedapat

mungkin

adalah
yang
harus

dipenuhi. Kebutuhan esensial
ini seperti sandang, pangan
dan papan.

PENELITIAN

DAN

PEMBAHASAN
1. Tingkat kesiapsiagaan
Tingkat

kesiapsiagaan

masyarakat

di

Desa

Kecamatan

Grogol,

Telukan,
Kabupaten

Sukoharjo terhadap bencana banjir
dihitung dengan indeks. Adapun

b. Ekonomi menengah/sedang
Golongan

HASIL

berpenghasilan

sedang sudah dekat dengan
golongan yang berpenghasilan
tinggi. Ini berarti golongan

berdasarkan
indeks

hasil

perhitungan

gabungan

tingkat

kesiapsiagaan masyarakat di Desa
Telukan,
Kabupaten

Kecamatan

Grogol,

Sukoharjo

terhadap
4

HERI NURCAHYO, Pendidikan Geografi, FKIP-UMS

Tingkat Kesiapsiagaan Dalam Menghadapi Banjir Ditinjau Dari Tingkat Sosial
Ekonomi Masyarakat Desa Telukan Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo

bencana banjir adalah sebagai

Banjir

berikut:

Ekonomi Masyarakat

Indeks


��

× 0,674 +



��


��


��


=

��

× 0,679 +
× 0,721 +
× 0,321 +
× 0,916



��



��

���


��
��

Tingkat

Hubungan

Sosial

tingkat

kesiapsiagaan masyarakat dalam

× 0,942 +





× 0,205 +

dengan

× 0,800 +
× 0,711 +

menghadapi banjir dengan tingkat
sosial

ekonomi

masyarakat

dihitung dengan menggunakan uji
statistik parametrik Regresi Linier.

× 0,384 +

Namun

untuk

kecenderungan

= 0,021 + 0,067 + 0,094 + 0,068 +

0,038 + 0,092

sebaran

data

penelitian dapat dilihat pada tabel
silang

0,080 + 0,072 + 0,071 + 0,032 +

mengetahui

hubungan

tingkat

kesiapsiagaan masyarakat dalam
menghadapi banjir dengan tingkat
sosial ekonomi masyarakat di

= 0,635
Tingkat

kesiapsiagaan

masyarakat

di

Desa

Kecamatan

Grogol,

Telukan,
Kabupaten

Desa Telukan, Kecamatan Grogol,
Kabupaten

Sukoharjo

sebagai

berikut:

Sukoharjo terhadap bencana banjir
diperoleh nilai Indeks gabungan
sebesar 0,635 atau 63,5%. Oleh
karena hasil perhitungan berada
pada interval 55-64, maka tingkat
kesiapsiagaan masyarakat di Desa
Telukan,
Kabupaten

Kecamatan

Grogol,

Sukoharjo

terhadap

bencana banjir termasuk kategori
hampir siap.
2. Hubungan Tingkat Kesiapsiagaan
Masyarakat dalam Menghadapi

5

HERI NURCAHYO, Pendidikan Geografi, FKIP-UMS

Tingkat Kesiapsiagaan Dalam Menghadapi Banjir Ditinjau Dari Tingkat Sosial
Ekonomi Masyarakat Desa Telukan Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo

Tabel Silang Hubungan Tingkat Kesiapsiagaan Masyarakat dalam Menghadapi
Banjir dengan Tingkat Sosial Ekonomi Masyarakat
Tingkat Sosial

Kesiapsiagaan

Ekonomi
Eko. Rendah

Total

BS

KS

HS

S

SS

8

10

8

26

9

61

(8,4%) (10,5%) (8,4%) (27,4%) (9,5%)

Eko. Menengah

Eko. Tinggi

Total

0

8

(0,0%)

(8,4%)

0

0

(0,0%)

(0,0%)

8

18

5

10

5

28

(5,3%) (10,5%) (5,3%)
0

2

(0,0%) (2,1%)
13

(29,5%)

4

6

(4,2%)

(6,3%)

18

95

38

(8,4%) (18,9%) (13,7%) (40,0%) (18,9%)

Hasil distribusi tabel silang

(64,2%)

(100%)

menunjukkan bahwa sebagian besar

untuk hubungan tingkat kesiapsiagaan

sangat

masyarakat dalam menghadapi banjir

kesiapsiagaan bencana banjir (4,2%).

dengan

ekonomi

Sehingga, ada kencenderungan bahwa

masyarakat diketahui bahwa untuk

peningkatan tingkat sosial ekonomi

masyarakat

masyarakat berbanding lurus dengan

tingkat

sosial

dengan

tingkat

sosial

siap

terhadap

tingkat

ekonomi rendah mempunyai tingkat

peningkatan

tingkat

kesiapsiagaan yang termasuk pada

masyarakat

di

kategori siap (27,4%), begitu juga

Kecamatan

Grogol,

untuk masyarakat dengan status sosial

Sukoharjo terhadap bencana banjir.

ekonomi

menengah,

mempunyai
yang

tingkat
termasuk

kategori

siap

(10,5%);

namun

Variabel

dengan status sosial

(Constant)
Tingkat
Sosial
Ekonomi

ekonomi

R2

untuk

masyarakat

tinggi

Desa

Telukan,
Kabupaten

Hubungan Tingkat

mayoritas
kesiapsiagaan

kesiapsiagaan

Kesiapsiagaan Masyarakat dalam
Coefficient

Beta

0,527
0,076

0,263

thitung

p

11,685

0,000

2,624

0,010

= 0,069
6

HERI NURCAHYO, Pendidikan Geografi, FKIP-UMS

Tingkat Kesiapsiagaan Dalam Menghadapi Banjir Ditinjau Dari Tingkat Sosial
Ekonomi Masyarakat Desa Telukan Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo

Menghadapi Banjir dengan Tingkat
Sosial Ekonomi Masyarakat

dengan uji t dan koefisien determinasi
(R2).

Hasil Pengujian Regresi Linier
Berdasarkan

tabel

hasil

a. Uji t
Uji t digunakan untuk

pengujian regresi linier dapat dibuat
persamaan regresi sebagai berikut:

menguji

signifikansi

koefisien

regresi secara individu. Pengujian

Y = 0,527 + 0,076X1
Berdasarkan persamaan regresi
di atas, nilai konstan untuk persamaan
regresi adalah 0,527 dengan parameter
positif. Hal ini berarti bahwa tanpa

regresi digunakan pengujian dua
arah (two tailed test) dengan
menggunakan α = 5% yang
berarti bahwa tingkat keyakinan
adalah sebesar 95%. Adapun hasil

adanya tingkat sosial ekonomi, maka
uji t adalah sebagai berikut:
tingkat
terhadap

kesiapsiagaan
bencana

masyarakat

banjir

bernilai

0,527. Besar nilai koefisien regresi
untuk variabel tingkat sosial ekonomi
adalah 0,076 dengan parameter positif.
Hal ini berarti bahwa setiap terjadi
peningkatan

pada

tingkat

sosial

Variabel

thitung

P

Tingkat
Sosial
2,624 0,010
Ekonomi
Berdasarkan
tabel

Keterangan
Signifikan

hasil

pengolahan data untuk variabel tingkat
sosial ekonomi terhadap kesiapsiagaan
masyarakat terhadap bencana banjir

ekonomi, akan meningkatkan tingkat

diperoleh nilai thitung sebesar 2,624

kesiapsiagaan

terhadap

dengan p= 0,010. Oleh karena nilai

bencana banjir. Selanjutnya untuk

probabilitas 0,010 < 0,05; maka H0

membuktikan

ditolak berarti H1 diterima, yang

masyarakat

hipotesis

dilanjutkan

7

HERI NURCAHYO, Pendidikan Geografi, FKIP-UMS

Tingkat Kesiapsiagaan Dalam Menghadapi Banjir Ditinjau Dari Tingkat Sosial
Ekonomi Masyarakat Desa Telukan Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo

berarti bahwa tinkat sosial ekonomi
berpengaruh

signifikan

terhadap

kesiapsiagaan

masyarakat

terhadap

SIMPULAN
Berdasarkan

hasil

penelitian

tentang tingkat kesiapsiagaan dalam

bencana banjir.

menghadapi

b. Koefisien Determinasi (R2)

Tingkat Sosial Ekonomi masyarakat di

Keofisien

Desa Telukan kecamatan Grogol,

determinasi

yaitu untuk mengukur proporsi

Kabupaten

atau presentasi sumbangan dari

kesimpulan:

Banjir

dilihat

dari

Sukoharjodapat

ditarik

seluruh variabel bebas (X) yang
1. Tingkat kesiapsiagaan masyarakat
terdapat dalam model regresi
di

Desa Telukan, Kecamatan

terhadap variabel terikat (Y).
Hasil perhitungan untuk nilai R2

Grogol,
terhadap

Kabupaten

Sukoharjo

bencana

termasuk

dengan bantuan program SPSS
kategori hampir siap.
18.0 for windows, dalam analisis
2. Terdapat

hubungan

yang

regresi berganda diperoleh angka
signifikan
koefisien determinasi atau R

antara

tingkat

2

kesiapsiagaan masyarakat dalam
sebesar 0,069. Hal ini berarti
menghadapi banjir dengan tingkat
variasi perubahan pada tingkat
sosial ekonomi masyarakat.
kesiapsigaan masyarakat terhadap
bencana

banjir

6,9%

dapat

dijelaskan oleh perubahan pada
tingkat sosial ekonomi.

8

HERI NURCAHYO, Pendidikan Geografi, FKIP-UMS

DAFTAR PUSTAKA

Bakornas PB. 2007. Pedoman Penanggulangan Banjir Tahun 2007-2008. Jakarta.
Dewi, Novia Candra. 2011. “Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Status Sosial
Ekonomi Dengan Sikap Mayarakat Untuk Memilih Mengkonsumsi Obat
Merk Dagang Dari Pada Obat Generik Di Desa Bugel Kecamatan
Polokarto Kabupaten Sukoharjo” (Skripsi S-1 Progdi Keperawatan).
Surakarta: FIK Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS
19. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Nugraha, Kharisma, Hening Purwati, Jenik Andreas, Surya Rahman, M. Barry
Adhitya. 2009. Preparedness Assessment Tools for Indonesia. Jakarta:
Unesco Office Indonesia Jakarta.
Ratna Kusuma Aztuti. 2011. Hubungan Antara Status Sosial Ekonomi Keluarga
Dengan Status Gizi Pada Anak Usia Sekolah Di SD N Gedong 1
Polokarto Sukoharjo. Skripsi. Surakarta: FIK UMS.
Riduan. 2010. Dasar-Dasar Statistika. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Dokumen yang terkait

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI DESA NGOMBAKAN KECAMATAN Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Banjir Di Desa Ngombakan Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo.

1 14 16

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI DESA NGOMBAKAN KECAMATAN Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Banjir Di Desa Ngombakan Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo.

0 1 18

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI DESA LANGENHARJO KECAMATAN Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Banjir Di Desa Langenharjo Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo.

0 4 13

BAB I Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Banjir Di Desa Langenharjo Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo.

0 4 10

DAFTAR PUSTAKA Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Banjir Di Desa Langenharjo Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo.

0 2 4

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI DESA LANGENHARJO KECAMATAN GROGOL Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Banjir Di Desa Langenharjo Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo.

0 2 9

TINGKAT KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT TERHADAP BENCANA Tingkat Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap Bencana Banjir Di Dusun Nusupan Desa Kadokan Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo.

0 4 18

TINGKAT KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT TERHADAP BENCANA Tingkat Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap Bencana Banjir Di Dusun Nusupan Desa Kadokan Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo.

0 4 11

TINGKAT KESIAPSIAGAAN DALAM MENGHADAPI BANJIR DITINJAU DARI TINGKAT SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DESA TELUKAN Tingkat Kesiapsiagaan Dalam Menghadapi Banjir Ditinjau Dari Tingkat Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Telukan Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo.

0 0 16

PENDAHULUAN Tingkat Kesiapsiagaan Dalam Menghadapi Banjir Ditinjau Dari Tingkat Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Telukan Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo.

0 1 6