DAMPAK PEMERINTAHAN KOLONIAL BELANDA TERHADAP PERUBAHAN EKONOMI KESULTANAN LANGKAT.

DAMPAK PEMERINTAHAN KOLONIAL BELANDA TERHADAP
PERUBAHAN EKONOMI KESULTANAN LANGKAT (1865-1942)

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-syarat
Memperoleh Gelar Sarjana
Oleh :
NURHAIRINA
NIM. 3103121062

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2014

ABSTRAK

Nurhairina. NIM : 3103121062. Dampak
Pemerintahan
Kolonial
Belanda Terhadap Perubahan Ekonomi Kesultanan Langkat. Skripsi.

Jurusan Pendidikan Sejarah. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri
Medan. 2010
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan kondisi ekonomi kesultanan
Langkat sebelum pemerintahan kolonial Belanda dan kondisi ekonomi kesultanan
Langkat setelah masa pemerintahan kolonial Belanda tahun 1865-1942. Untuk
memperoleh data-data yang diperlukan, maka peneliti menggunakan metode
penelitian sejarah (history research). Kemudian teknik pengumpulan data
dilakukan dengan cara wawancara kepada pengamat sejarah, dan informasi yang
di dapatkan dari literatur-literatur yang berkaitan dengan sejarah kesultanan
Langkat sebelum dan setelah masa pemerintahan kolonial Belanda. Hasil
penelitian yang dilakukan dan informasi yang diberikan oleh informan di ketahui
bahwa kondisi ekonomi kesultanan Langkat sebelum masuknya pemerintahah
kolonial belanda makmur dengan sistem perekonomian kesultanan Langkat
bergerak pada jalur perdagangan, industri pembuatan kapal, perikanan dan
pertanian. Setelah masuknya pemerintahan kolonial Belanda kondisi kesultanan
Langkat di perkaya dengan berdirinya perusahaan-perusahaan perkebunan dan
pertambangan minyak oleh pemerintah Belanda yang membayar izin konsesi
kepada kesultanan Langkat. Dapat disimpulkan bahwa masuknya pemerintahan
kolonial Belanda di kesultanan Langkat pada tahun 1865-1942 merubah sistem
ekonomi kesultanan Langkat. Sebelum pemerintahan colonial Belanda sultan

memiliki kekuasaan penuh untuk mengatur jalanyan sistem perekonomian.
Namun setelah masuknya pemerintahan kolonial belanda kekuasaan sultan harus
dibagi dengan pemerintahan kolonial. Perekonomian kesultanan Langkat setelah
masuknya pemerintahan kolonial Belanda bergantung pada pembayaran ganti rugi
konsesi atas dibangunnya perusahaan perkebunan dan perusahaan pertambangan
minyak yang diberikan oleh pemerintah kolonial Belanda. Dengan berdirinya
perkebunan milik Belanda tanah pertanian milik masyarakat semakin bergeser.
Masyarakat yang bermatapencarian di bidang pertanian hanya mengantungkan
pertanian di tanah jaluran.

i

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah Subhanawata’ala atas segala
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga peneliti di berikan kemudahan untuk
menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan baik. Kemudian solawat dan salam
dihadiahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kepada jalan
kebenaran dan mudah-mudahan kita semua termasuk kepada golongan hambaNya yang menerima syafa’at di akhirat kelak.
Skripsi ini berjudul “Dampak Pemerintahan Kolonial Belanda Terhadap
Perubahan Ekonomi Kesultanan Langkat (1865-1942)”, disusun untuk memenuhi

persyarakat memperoleh gelar S-1 Jurusan Pendidikan Sejarah, UNIMED.
Untuk itu peneliti mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak-pihak
yang telah memberikan partisipasinya atas penulisan skripsi ini. Maka peneliti
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar. M,Si., selaku Rektor UNIMED
2. Bapak Dr. H. Restu MS selaku Dekan FIS UNIMED
3. Ibu Dra, Lukita Ningsih M,Hum, selaku ketua Jurusan Pendidikan
Sejarah sekaligus penguji skripsi dalam ujian mempertahankan skripsi.
4. Ibu Dra. Hafnita Sari Dewi Lubis M.Si selaku sekretaris Jurusan
Pendidikan Sejarah.
5. Bapak Drs. Ponirin M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
banyak memberikan arahan dan bimbingannya dalam perbaikan skripsi
ini.

ii

6. Ibu Pristi Suhendro. S.Hum. M.Si selaku Dosen

Pembimbing


Akademik dan penguji dalam ujian mempertahankan skripsi.
7. Bapak Drs, Yushar Tanjung M. Si selaku penguji skripsi dalam ujian
mempertahankan skripsi.
8. Bapak/ Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Sejarah.
9. Kepada PUSSIS UNIMED
10. Kepada Taman Bacaan Tengku Lukman Sinar
11. Bapak Sulaiman Zuhdi selaku informan dalam penelitian ini.
12. Bapak Daniel Perret selaku Informan dalam penelitian ini.
13. Bapak Uut yang telah memberikan banyak data dalam penelitian ini.
14. Kepada kedua orang tua tercinta bapak Abdur Rohim dan ibu Samiati
yang telah banyak memberikan dukungan berupa motivasi dan materi
yang tak ternilai lagi jumlahnya.
15. Kepada abangda tersayang Taufik Irawan dan adik Dewi Aysah.
16. Kepada sahabat peneliti Indri Prima Dewi S.pd, Nur Indah Sari S.pd,
Fitri Lestari S.pd, Rika RamadhaniS.pd, Adam ZakiS,pd, Rima Putri
Lestari, Putri Rizana,Dan Arinda Rizia,
17. Kepada abangku Sugianto yang memberikan banyak dukungan dan
motivasi.
18. Kepada saudara peneliti Isnah Ramadhani Manihuruk S.Pd, Titi
Purwanti S.Pd, Bambang Edi Susilo, Yusnita Siregar, dan Felira

Annisa S.Pd

iii

19. Kepada abang Ramadhan Julianto, kak Nur Hikmah Siregar, kak Tika,
Nurainun Ritonga, Reinhard Situmeang dan Treboy Nababan
20. Kepada Buk Atik, Buk Ita,Buk Iti, Buk Bibi, Buk Jumi, Dan Buk Ana
serta keluarga lainnya di Kota Cina.
21. Kepada teman-teman PPLT SMP 2 Gebang 2013 Ahmad Tua Siregar,
Fernando, Izinta Stevanus, Elfi Syahrinur, Yenni Rofina, Sri
Kumariasih, Rio Agus Syahputra, Ahmad Ghazali, Jefri MP
Sihombing, Siti Khadijah, Yasser Arafat Adhari, Hengki, Ibrahim
Poso, Dkk.
22. Kepada teman-teman KELAS A- REGULER 2010
23. Kepada mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah angkatan 2010,
2009,2008.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin untuk menyelesaikan
skripsi ini. Akan tetapi peneliti menyadari penulisan skripsi ini jauh
dari kata kesempurnaan. Semoga skripsi ini memberikan manfaat
kepada para pembaca.


Medan, Juni 2014

Nurhairina
3103121062

iv

DAFTAR ISI

ABSTRAK ..........................................................................................................

i

KATA PENGANTAR ........................................................................................

ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................


iii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................

1

A. Latar Belakang penelitian..........................................................................

1

B. Identifikasi Masalah ..................................................................................

4

C. Rumusan Masalah .....................................................................................

4

D. Tujuan Penelitian.......................................................................................


4

E. Manfaat Penelitian.....................................................................................

5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ..............................................................................

6

A. Tinjauan Pustaka .......................................................................................

6

B. Kerangka Konseptual ................................................................................

10

1. Sistem perekonomian pemerintahan kolonial Belanda .......................


10

2. Perubahan ekonomi ..............................................................................

11

3. Sistem perekonomian kesultanan Langkat ...........................................

13

C. Kerangka Berpikir .....................................................................................

14

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .........................................................

16

A. Metode penelitian ......................................................................................


16

B. Lokasi Penelitian .......................................................................................

17

C. Sumber Data .............................................................................................

17

D. Teknik Pengumpulan Data .......................................................................

18

E. Teknik Pengolahan Data ..........................................................................

19

iii


BAB IV PEMBAHASAN ...................................................................................

20

A. Kondisi Perekonomian Kesultanan Langkat Sebelum Kolonialisme Belanda
1. Keadaan Geografis Kesultanan Langkat ..............................................

20

2. Raja Langkat Sebelum Penjajahan Belanda .........................................

21

3. Kondisi Perekonomian Kesultanan Langkat Sebelum
Penjajahan Belanda .............................................................................

23

B. Proses masuknya Belanda kekesultanan Langkat ....................................

27

C. Dampak Keberadaan Kolonial Terhadap Perubahan Ekonomi
Kesultanan Langkat ...................................................................................

30

1. Peningkatan pendapatan Kesultanan Langkat ......................................

32

a. Lahirnya Sistem Perkebunan...................................................

32

b. Lahirnya Pertambanagan Minyak Di Langkat ........................

47

2. Pembangunan Sarana Dan Prasarana Di KesultananLangkatPada
MasaPemerintahanKolonial ...............................................................

51

a. JaringanJalan Di PusatPemerintahanKesultananLangkat .........

51

b. GedungMahkamah Dan Penjara Raja ......................................

56

c. Pendirian Madrasah Di KesultananLangkat .............................

56

d. Dibangun Sarana Ibadah MesjidAzizi ......................................

58

3. Berkurangnya lahan pertanian penduduk .............................................

59

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..............................................................

61

A. Kesimpulan................................................................................................

61

B. Saran .........................................................................................................

63

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................

64

iv

DAFTAR TABEL
TABEL 1 ..........................................................................................................

34

TABEL 2 ..........................................................................................................

36

TABEL 3 ..........................................................................................................

38

TABEL 4 ..........................................................................................................

39

TABEL 5 ..........................................................................................................

41

TABEL 6 ..........................................................................................................

45

DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal. 2009. Langkat dalam sejarah dan perjuangan kemerdekaan.
Medan: penerbit MITRA Medan Anggota IKAPI
Arifin, Husen Djohar. 2013. Sejarah kesultanan Langkat. Medan: yayasan bangun
langkat sejahtera
Atmosudirjo, Prajudi. 1957. Sejarah ekonomi Indonesia dari segi sosiologisampai
akhir abad XIX. Jakarta: PT. Pradnya Paramita
Breman, Jen. 1997. Menjinakkan sang kuli. Jakarta: PT Pustaka Utama Grafiti
Daliman. A. 2012. Metode penelitian sejarah. Yogyakarta: penerbit ombak
Dewan redaksi, 2004 Sangkhakala. Medan : Kementrian Kebudayaan Dan
Pariwisata Balai Arkeologi Medan.
Dewan Redaksi. 2004. Berkala Arkeologi Sangkhakala. Medan : Kementrian
Kebudayaan Dan Pariwisata Balai Arkeologi Medan
Kartodirjo, Sartono dan Djoko Suryo 1991. Sejarah perkebunan Indonesia.
Yogyakarta: penerbit Adtya Media
Kuntjoro-jakti. Dorodjatun
Yogyakarta: LP3ES

1999.

Sejarah

ekonomi

modern

Indonesia.

Mahadi. 1978. Sedikit sejarah perkembangan hak-hak suku melayu atas tanah
Sumatera Timur (1800-1975). Bandung: penerbit Alumni.
Pelly, Usman. Dkk. 1986. Sejarah pertumbuhan pemerintahan kesultanan
Langkat, Deli, Serdang. Medan: proyek inverisasi dan dokumentasi sejarah
nasional (ISDN) Departemen pendidikan dan kebudayaan RI
Perret, Daniel. 2010. Kolonialisme dan etnisitas batak dan melayu di Sumatera
Timut Laut . Jakarta : KPG (kepustakaan popular gramedia) gedung kompas
gramedia.
Ricklefs, M.C. 2008. Sejarah Indonesia modern 1200-2008. Jakarta: PT Serambi
Ilmu Semesta
Sjamsuddin, Helius. 2007. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: penerbit ombak
Tim survey. 1980. Monografi kebudayaan melayu di kabupaten Langkat. Medan:
proyek pengembangan permuseuman sumatera utara departemen pendidikan
dan kebudayaan

64

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kerajaan Langkat diperkirakan berdiri pada abad ke 16. Raja pertama
yang berkuasa di Langkat bernama Dewa Shahdan. Dewa Shahdan lahir pada
tahun 1500, dan merupakan pendiri dari kerajaan Langkat. Namun pada tahun
1887 kerajaan Langkat berubah bentuk menjadi kesultanan dan Tengku Musa
adalah sultan pertama Langkat.
Pada masa pemerintahan Raja Ahmad Kerajaan Langkat merupakan
daerah

penghasil

lada putih

kualitas

terbaik. Perkebunan

lada telah

berkembang pada awal abad ke 19. Langkat menjadi daerah yang sangat
penting dalam perdagangan internasional di selat malaka.
Selain lada kerajaan Langkat juga terkenal dengan kemampuaannnya
dalam membuat kapal dagang, hasil-hasil hutan seperti damar, rotan, kanper,
kayu pewarna, hasil - hasil pertanian seperti sayuran, gambir, tembakau, dan
getah rambung. Sementara untuk daerah pesisir seperti Pulau Kampai
penduduknya bermata pencarian sebagai nelayan, udang-udang kecil tangkapan
nelayan tersebut di olah menjadi terasi. Bahkan hingga saat ini terasi menjadi
oleh-oleh khas pulau kampai.
Pada tahun 1858 Belanda
Kesultanan

Siak

yang

menandatangani

menyatakan

bahwa

1

perjanjian

Kesultanan

dengan

Siak merupakan

wilayah Belanda dan batas utara Siak adalah Alas dan Langkat. Berdasarkan
perjanjian tersebut Langkat menjadi wilayah dari Siak yang dikuasai oleh
Belanda.
Pada tahun 1862 kerajaaan-kerajaan Sumatera Timur mulai mengadakan
perjanjian dengan Belanda dan Kesultanan Langkat menandatangi perjanjian pada
21 Oktober 1865 yang menyatakan bahwa Langkat merupakan bagian dari
wilayah Belanda.
Pada tahun 1863 J. Nienhuys merupakan orang Belanda pertama yang
datang ke Deli dengan tujuan menjadi pengusaha perkebunan tembakau dan
menetap di Deli. Perkebunan tembakau yang didirikan oleh J.Nienhuys terus
berkembang

dan

menjadi

penggagas

pendirian

perusahaan-perusahaan

perkebunan tembakau di Sumatera Timur.
Pada tahun 1872 telah dibuka dan berjalan perkebunan tembakau oleh
pemerintah kolonial Belanda di wilayah Kesultanan Langkat. Selain perkebunan
tembakau yang berkembang perkebunan Lada, kelapa sawit, karet,dan kelapa juga
berkembang untuk menambah pendapat Kerajaan Langkat.
Dampak dari dibukanya perkebunan tembakau di wilayah Kesultanan
Langkat mengakibatkan pendapatan untuk kesultanan meningkat. Pemerintah
kolonial memberikan pajak yang cukup besar dari hasil perkebunan

kepada

Sultan . Sementara untuk penduduk pribumi ( suku melayu) yang bermata
pencarian sebagai petani kehilangan hak atas lahan pertanian, karena petani
hanya

mengolah

lahan

tanah jaluran yang disediakan oleh pengusaha

2

perkebunan setelah tembakau selesai dipanen. Jenis tanaman yang ditanam juga
ditentukan oleh pengusaha perkebunan.
Perkebunan merupakan sumber pendapatan bagi perekonomian di
Kesultanan Langkat. Zijlker adalah salah satu dari pengusaha perkebunan
tembakau di Kesultanan Langkat tetapi usaha perkebunan tembakau miliknya
tidak berhasil. Pada tahun 1883 ia mendapat izin konsesi dari Pangeran Langkat
untuk melakukan pengeboran minyak di Telaga Said dekat Pangkalan Berandan.
Tetapi baru Pada tahun 1888 minyak dapat mengalir dengan hasil yang
menjanjikan di Telaga Said. Keberadaan pertambangan minyak ini menambah
pendapatan keuangan di Kesultanan Langkat.
Terdapat Perubahan ekonomi di kesultanan Langkat setelah pemerintahan
kolonial Belanda berkuasa. Perkebunan tembakau, perkebunan karet, dan hasilhasil bumi lainnya dan juga pertambangan minyak yang terus menambah
pendapatan di Kesultanan Langkat oleh karena itu penulis sangat tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “ Dampak Pemerintah Kolonial Belanda
Terhadap Perubahan Ekonomi Kesultanan Langkat (1865-1942)”.

3

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat di identifikasi beberapa masalah
antara lain :
1. Perkembangan

perekonomian

kesultanan

langkat

sebelum

kolonialisme Belanda.
2. Proses masuknya Belanda ke Kesultanan Langkat.
3. Dampak keberadaan kolonial Belanda terhadap perekonomian
kesultanan Langkat
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan Identifikasi masalah diatas maka yang menjadi rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana kondisi perekonomian Kesultanan Langkat sebelum
kolonialisme Belanda?
2. Bagaimana proses masuknya Belanda ke Kesultanan Langkat?
3. Bagaimana dampak keberadaan kolonial Belanda terhadap perubahan
perekonomian kesultanan Langkat ?
D. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini, adalah:
1. Untuk mengetahui perkembangan perekonomian Kesultanan Langkat
sebelum kolonilisme Belanda.
2. Untuk mengetahui proses masuknya Belanda ke Kesultanan Langkat.
3. Untuk mengetahui dampak keberadaan kolonial Belanda terhadap
perekonomian di kesultanan Langkat .
4

E. Manfaat Penelitian
Peneliti sangat berharap bahwa penelitian ini dapat membawa manfaat
sebagai berikut:
1. Menambah wawasan pengetahuan kepada peneliti tentang penjajahan
Belanda di Kesultanan Langkat.
2. Menambah wawasan dan bahan pelajaran kepada mahasiswa Sejarah
tentang sejarah penjajahan Belanda di Kesultanan Langkat.
3. Memberikan informasi kepada masyarakat khususnya yang tinggal di
kabupaten Langkat tentang penjajahan Belanda di kesultanan Langkat.
4. Memberikan informasi kepada masyarakat umum mengenai sejarah
Lokal di Indonesia

5

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan pada uraian-uraian yang dikemukakan pada bab-bab terdahulu,
maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Kesultanan Langkat adalah kawasan yang sangat strategis dekat dengan
Selat Malaka yang merupakan kawasan perdagangan internasional.
Kesultanan Langkat memiliki banyak potensi sumber daya alam dengan
tanah yang subur cocok untuk berbagai jenis perkebunan seperti lada, pala,
kelapa, getah rambung, tembakau, kelapa sawit ndan berbagai jenis tanaman
lainnya. Kesultanan Langkat memiliki kemampuan dalam pembuatan kapal
perang dan kapal dagang. kapal perang dan kapal dagang ini berbentuk kecil
dan lincah sehingga bias melewati perairan sempit seperti sungai. Letak
secara geografis Kesultanan

Langkat yang berbatasan langsung dengan

Aceh membuat Langkat menjadi daerah yang ingin ditakhlukan Belanda
untuk dijadikan sebagai benteng pertahanan dan benteng penyerangan dalam
perang merebut Aceh.
2. Masuknya kekuasaan pemerintah kolonial Belanda di kesultanan Langkat
pada tahun 1865 merubah segala aspek kesultanan Langkat terutama bidang
pemerintahan dan ekonomi,

61

Pengaruh pemerintah kolonial Belanda dapat dilihat dari sistem perkebunan
yang diterapkan dengan dibangunnya perusahaan perkebunan di daerah
Langkat dan perusahaan pertambangan minyak bumi di Langkat.
3.

Dampak dari pemerintahan kolonial Belanda di kesultanan Langkat
dibidang ekonomi, pemerintah kolonial Belanda mendominasi kegiatan
perekonomian sementara sultan lebih banyak memiliki kegiatan dibidang
sosial dan agama, berkurangnya kegiatan sultan dalam bidang ekonomi
membuat sultan sangat bergantung pada pembayaran konsesi dari
pemerintahan kolonial Belanda.Sistem perekonomian yang dilakukan
Belanda di Langkat dengan membuka perusahaan perkebunan berdampak
buruk bagi masyarakat yangb bermatapencaharian sebagai petani dan
mereka kehilangan lahan pertaniannya dan mengolah lahan pada tanah
jaluran.

4.

Dominasi perekonomian yang dilakukan pemerintah colonial dapat dilihat
dari tata ruang kota dimana pada jaringan jalan yang dibangun. Jaringan
jalan yang dibangun pada pusat-pusat kegiatan ekonomi terhubung pada
kantor asistem residen Belanda atau rumah asiten residen. Sementara jalan
yang mengarah kerumah sultan atau istana sultan adalah jalan-jalan yang
menjadi pusat pusat kegiatan sosial agama seperti mesjid.

62

B. SARAN
1. Kesadaran masyarakat masih rendah terhadap sejarah dan kiranya perlu
mendapat perhatian dari pemerintah maupun instansi-intansi terkait.
2. Generasi muda harus kembali belajar mengenai sejarah untuk menambah
wawasan dan rasa nasionalisme untuk memajukan bangsa dan Negara
Indonesia.
3. Perlu kiranya Pemerintah merawat dan melestarikan situs-situs bersejarah
agar masayarakat dapat mencintai sejarah dan mempelajari sejarah.
4. Apa yang di tulis dan di teliti oleh penulis hendaknya dapat di pelajari
agar nantinya masayarakat Indonesia dapat mengolah sendiri potensi
kekayaan yang ada di Negara Indonesia agar eksploitasi oleh bangsa lain

63