PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATERI ALJABAR DI KELAS VII SMP SWASTA HARAPAN STABAT T.A. 2013/2014.

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN
INKUIRIUNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS
BELAJARSISWA PADA
MATERI ALJABAR DI KELASVIISMP SWASTA
HARAPAN STABAT TAHUN AJARAN 2013/2014

Oleh :
Yera Khairida
NIM. 409311058
Program Studi
Pendidikan Matematika

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014


iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat Tuhan Maha Esa atas segala
rahmat dan berkatNya yang memberikan kesehatan dan nikmat kepada penulis
sehingga penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan dengan waktu yang
direncanakan.
Skripsi ini berjudul “Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri untuk
Meningkatkan Aktivitas Belajar Matematika Siswa Di Kelas VII SMP Swasta
Harapan Stabat Tahun Ajaran 2013/2014” disusun untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Matematika, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini, dengan rendah hati dan tulus penulis menyampaikan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si. selaku
dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saransaran kepada penulis sejak awal penulisan skripsi ini sampai dengan selesainya
penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof.
Dr. P.Siagian, M.Pd., Bapak Prof. Dr. Mukhtar, M.Pd. dan Bapak Drs. H.
Banjarnahor, M.Pd. sebagai dosen penguji/pemberi saran yang telah memberikan

masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesai penyusunan
skripsi ini.
Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Syafari,
M.Pd. selaku dosen pembimbing akademik. Ucapan terima kasih juga penulis
sampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si. selaku rektor Universitas
Negeri Medan beserta para staf pegawai di rektorat, Bapak Prof. Drs. Motlan,
M.Sc., Ph.D, selaku dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Medan beserta staf pegawai di fakultas. Ucapan terima kasih
juga penulis ucapkan kepada Bapak Drs. Syafari, M.Pd. selaku Ketua jurusan
Matematika, Bapak Drs. Zul Amry, M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Matematika, Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si., sebagai sekretaris Jurusan
Matematika beserta seluruh Bapak dan Ibu dosen beserta staf pegawai jurusan
matematika FMIPA UNIMED yang sudah membantu penulis. Penghargaan juga

v

disampaikan kepada Ibu Bayu Pancarani Kesuma Negara Dayli, S.E, selaku
Kepala Sekolah SMP Swasta HARAPAN Stabat, Ibu Yayuk Budiarti S.Pd. dan
Ibu Relawati S.Pd., selaku guru matematika SMP Swasta Harapan Stabat yang
telah banyak membantu selama penelitian ini.

Teristimewa penulis ucapkan kepada ibunda tercinta ibunda Sunarti dan
Ayahanda Nuruddin Lbs yang tak henti-hentinya memberikan doa, dukungan
semangat, perhatian dan pengertian yang diberikan kepada penulis dalam
menyelesaikan pendidikan di UNIMED, terkhusus

juga kepada Abangda

Muhammad Nursyahbana Lbs, S.E. dan Kakakanda Hanni Hafizah, Am.Keb., dan
seluruh sanak keluarga yang senantiasa memberi dorongan, doa dan semangad.
Tak lupa pula penulis ucapkan terima kasih terkhusus kepada Muhammad
Khairi, teman-teman seperjuangan sesama PS terkhusus kepada Asmiatik, Rizki
Kholidah, Lidya Sari, Nadrah, dan Faradilla yang selalu menemani, memberikan
motivasi dan bantuan. Terima kasih kepada teman-teman seperjuangan di kelas
Ekstensi A 2009 Matematika Unimed terkhusus Puspa, Unie, Eza, Ami, Intan,
Julham, Indra dan Via, sahabat-sahabat sejati indah, novi , nety dan uci yang
telah banyak membantu, memberi masukan dan selalu memberi semangat dalam
penyelesaian skripsi ini.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyusunan skripsi ini,
namun penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan
baik dari segi isi maupun tata bahasa. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati

penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca.
Penulis berharap kiranya skripsi ini berguna bagi penulis dan pembaca dalam
usaha peningkatan pendidikan di masa yang akan datang.

Medan,

Februari 2014

Yera Khairida
NIM.409311058

vi

DAFTAR ISI
Halaman

Lembar Pengesahan

i


Riwayat Hidup

ii

Abstrak

iii

Kata Pengantar

iv

Daftar Isi

vi

Daftar Gambar

viii


Daftar Tabel

ix

Daftar Grafik

xi

Daftar Lampiran

xii

BAB I PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang Masalah

1

1.2


Identifikasi Masalah

7

1.3

Batasan Masalah

8

1.4

Rumusan Masalah

8

1.5

Tujuan Penelitian


8

1.6

Manfaat Penelitian

8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1

Kerangka Teoritis

10

2.1.1

Konsep Belajar Mengajar


10

2.1.2

Aktivitas Belajar

11

2.1.3

Strategi Pembelajaran

14

2.1.4

Strategi Pembelajaran Inkuiri

15


2.1.5

Aljabar

20

2.2

Teori belajar yang mendukung SPI

26

2.3

Penelitian yang relevan

26

2.4


Kerangka Konseptual

27

vii

2.5

Hipotesis Tindakan

28

BAB III METODE PENELITIAN
3.1

Jenis Penelitian

29

3.2

Tempat dan Waktu Penelitian

29

3.3

Subjek dan Objek Penelitian

29

3.4

Defenisi Operasional

29

3.5

Prosedur Penelitian

30

3.6

Instrument Pengumpul Data

35

3.7

Teknik Analisis Data

37

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1

Hasil Penelitian

42

4.1.1

Siklus I

42

4.1.2

Siklus II

51

4.2

Pembahasan Hasil Penelitian

59

4.3

Temuan Penelitian

69

4.4

Diskusi Hasil Penelitian

70

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1

Kesimpulan

71

5.2

Saran

72

DAFTAR PUSTAKA

73

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Tahap-tahap Strategi Pembelajaran Inkuiri

19

Tabel 3.1 Kriteria Hasil Observasi Pembelajaran

38

Tabel 3.2 Tafsiran persentase respon siswa

40

Tabel 4.1 Hasil Observasi terhadap Proses Pembelajaran I

46

Tabel 4.2 Visual Activities Siswa Siklus I

47

Tabel 4.3 Oral Activities Siswa Siklus I

47

Tabel 4.4 Listening Activities Siswa Siklus I

48

Tabel 4.5 Motor Activities Siswa Siklus I

48

Tabel 4.6 Mental Activities Siswa Siklus I

48

Tabel 4.7 Aktivitas Siswa selama Pembelajaran siklus I

49

Tabel 4.8 Hasil Observasi terhadap Proses Pembelajaran Siklus II

55

Tabel 4.9 Visual Activities Siswa Siklus II

56

Tabel 4.10 Oral Activities Siswa Siklus II

56

Tabel 4.11 Listening Activities Siswa Siklus II

57

Tabel 4.12 Motor Activities Siswa Siklus II

57

Tabel 4.13 Mental Activities Siswa Siklus II

57

Tabel 4.14 Aktivitas Siswa Selama Pembelajaran Siklus II

58

Tabel 4.15 Peningkatan Skor Proses Pembelajaran dari Siklus I ke Siklus II

62

Tabel 4.16 Peningkatan Visual Activities Siswa dari Siklus I ke Siklus II

63

Tabel 4.17 Peningkatan Oral Activities Siswa dari Siklus I ke Siklus II

64

Tabel 4.18 Peningkatan Listening Activities Siswa dari Siklus I ke Siklus II

65

Tabel 4.19 Peningkatan Mental Activities Siswa dari Siklus I ke Siklus II

65

Tabel 4.20 Peningkatan Motor Activities Siswa dari Siklus I ke Siklus II

66

Tabel 4.21 Peningkatan Aktivitas Belaja Siswa Secara Keseluruhan
dari Siklus I ke Siklus II

67

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 3.1 Prosedur Penelitian Tindakan Kelas

34

xi

DAFTAR GRAFIK

Halaman

Grafik 4.1 Peningkatan Skor Proses Pembelajaran dari Siklus I ke Siklus II

63

Grafik 4.2 Peningkatan Rata-Rata Skor Proses Pembelajaran dari Siklus I
ke Siklus II

63

Grafik 4.3 Peningkatan Visual Activities Siswa dari Siklus I ke Siklus II

64

Grafik 4.4 Peningkatan Oral Activities Siswa dari Siklus I ke Siklus II

64

Grafik 4.5

65

Peningkatan Listening Activities Siswa dari Siklus I ke Siklus II

Grafik 4.6 Peningkatan Mental Activities Siswa dari Siklus I ke Siklus II

66

Grafik 4.7

Peningkatan Motor Activities Siswa dari Siklus I ke Siklus II

66

Grafik 4.8

Peningkatan Aktivitas Belaja Siswa Secara Keseluruhan

Grafik 4.9

dari Siklus I ke Siklus II

67

Peningkatan Banyak Siswa yang Aktif dan Sangat Aktif

67

xii

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman

Lampiran 1. RPP Siklus I

76

Lampiran 2. RPP Siklus II

88

Lampiran 3. Lembar Kegiatan Siswa I

99

Lampiran 4. Lembar Kegiatan Siswa II

101

Lampiran 5. Lembar Kegiatan Siswa III

104

Lampiran 6. Lembar Kegiatan Siswa IV

107

Lampiran 7. Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran

109

Lampiran 8. Data Hasil Observasi Pembelajaran Siklus II

110

Lampiran 9. Data Hasil Observasi Pembelajaran Siklus I

111

Lampiran 10. Pedoman Penilaian Pembelajaran

112

Lampiran 11. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa

114

Lampiran 12. Pedoman Penilaian Aktivitas Belajar Siswa

117

Lampiran 13. Data Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I

118

Lampiran 14. Presentasi Aktivitas Siswa (PAS) Siklus I

123

Lampiran 15. Data Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II

126

Lampiran 16. Persentasi Aktivitas Siswa (PAS) Siklus II

131

Lampiran 17. Kisi-Kisi Angket Respon Siswa

134

Lampiran 18. Angket Respon siswa

136

Lampiran 19. Analisis Data Angket Respon Siswa Siklus I

139

Lampiran 20 Analisis Data Angket Respon Siswa Siklus II

140

Lampiran 21 Dokumentasi Penelitian

141

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan adalah upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
Sumber Daya Manusia yang berkualitas sesuai dengan potensi yang dimilikinya
hal ini sesuai dengan yang dipaparkan dalam Undang-Undang No.20 tahun 2003
tentang sistem pendidikan nasional yang menyatakan bahwa:
“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan
negara.”
Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan manusia
secara holistik yang memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif, psikomotor)
berkembang secara optimal. Untuk itu, kegiatan pembelajaran dirancang untuk
memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui
interaksi antar siswa, siswa dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lainnya
dalam rangka pencapaian kompetensi dasar. Pengalaman belajar yang dimaksud
dapat terwujud melalui penggunaan strategi pembelajaran yang berpusat pada
siswa.
Pembelajaran matematika di Indonesia pada umumnya masih berada
pada pembelajaran matematika konvensional dimana pembelajaran masih
berpusat kepada guru, aktivitas siswa kurang diperhatikan dalam proses
pembelajaran ini. Hal ini juga dipaparkan Nur (dalam Shadiq 2009 : 9) yang
menyatakan bahwa:
“ Pembelajaran matematika di Indonesia pada umumnya masih berada
pada pembelajaran matematika konvensional yang banyak ditandai oleh
‘strukturalistik’ dan ‘mekanistik’. Di samping itu, kurikulumnya terlalu
sarat dan kelasnya didominasi pembelajaran yang berpusat pada guru
(teacher centered).”

2

Hal ini tidak dapat dipungkiri karena matematika yang sifatnya abstrak
dianggap guru lebih mudah dipahami siswa jika diajarkan dengan strategi
pembelajaran konvensional. Paradigma pembelajaran inilah yang selama ini sudah
menjadi budaya didalam pendidikan matematika kita, tanpa kita sadari atau tidak
strategi pembelajaran konvensional hanya menciptakan siswa yang dapat
mengahafal dan mencontoh saja ketika diberikan masalah yang berbeda dengan
yang dijelaskan maka siswa sulit untuk menyelesaikannya. Belum lagi jika kita
melihat dari segi aktifitasnya dimana siswa cenderung pasif dan hanya menerima
begitu saja apa yang telah disampaikan oleh gurunya. Hal tersebut mengakibatkan
respon siswa terhadap pelajaran matematika rendah karena mereka hanya
dijadikan objek pembelajaran bukan subjek dalam pembelajaran. Hal ini sesuai
dengan yang dikemukakan oleh Hamalik (2010: 9) :
“Kegiatan mandiri dianggap tidak ada maknanya, karena guru adalah
orang yang serba tahu dan menentukan segala hal yang dianggap penting
bagi siswa. Sistem penuangan lebih mudah pelaksaannya bagi guru dan
tidak ada masalah atau kesulitan; guru cukup mempelajari materi dari
buku, lalu disampaikan pada siswa. Di sisi lain, siswa hanya bertugas
menerima dan menelan, mereka diam dan bersikap pasif atau tidak aktif.”
Akibatnya aktivitas siswa dalam proses pembelajaran bisa dibilang rendah
sehingga hasil belajar siswa pun ikut rendah dan tidak sesuai dengan harapan,
dimana seharusnya matematika itu dapat mengembangkan pola pikir kritis,
mengembangkan aktivitas yang menyebabkan intuisi, rasa ingin tahu, membuat
prediksi, dan dugaan sementara serta mencoba–coba tidak lagi dapat kita lihat.
Seperti yang dipaparkan oleh Sihombing (2012:89-90) mengemukakan bahwa
tujuan pembelajaran matematika adalah:
1. Melatih cara berpikir dalam bernalar atau menarik kesimpulan, misalnya
melalui kegiatan penyelidikan, eksplorasi, eksperimen, menunjukkan
kesamaan, perbedaan, konsistens dan inkonsistens.
2. Mengembangkan aktifitas yang menyebabkan imajinasi, intuisi dan
penemuan, mengembangkan pemikiran divergen orisinal, rasa ingin tahu,
membuat prediksi dan dugaan sementara serta mencoba–coba.
3. Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah.
4. Mengembangkan
kemampuan
menyampaikan
informasi
atau
mengkomunikasikan gagasan antara lain melalui pembicaraan lisan, catatan,
grafik, peta, diagram dalam menjelaskan.

3

Rendahnya

aktivitas

siswa

dalam

pembelajaran

matematika

diperlihatkan pada hasil belajar matematika yang berada pada posisi yang sangat
memprihatinkan sekitar 76,6 persen siswa setingkat SMP ternyata dinilai ”buta”
matematika

(www.kompas.com). Hal mengenai rendahnya

hasil belajar

matematika menunjukkan rendahnya mutu pendidikan matematika yang juga
dipertegas melalui data UNESCO (www.suaramerdeka.com),
“mutu pendidikan matematika di Indonesia berada pada peringkat 34 dari
38 negara yang diamati. Data lain menyebutkan rendahnya prestasi
matematika siswa di Indonesia juga dapat dilihat dari hasil survei Pusat
statistik Internasional untuk Pendidikan (National Center for Education
in statistics, 2003) terhadap 41 negara dalam pembelajaran matematika,
dimana Indonesia mendapatkan peringkat ke 39 dibawah Thailand dan
Uruguay.”
Menurut kurikulum 2006, seharusnya dalam proses pembelajaran
matematika sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah untuk menumbuhkan
kemampuan berfikir, bekerja, dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya
sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran matematika
di tingkat sekolah dasar maupun menengah harus menekankan pada pemberian
pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan
keterampilan proses perhitungan.
Mengingat pentingnya proses pembelajaran matematika maka guru
dituntut untuk mampu menyesuaikan, memilih, dan memadukan strategi
pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran matematika. Strategi pembelajaran
tersebut harus disesuaikan dengan materi, kondisi siswa dan tujuan yang ingin
dicapai. Selain itu strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru harus mampu
menciptakan suasana yang menyenangkan dalam belajar. Proses pembelajaran
yang demikian nantinya akan dapat sesuai dengan tujuan yang diharapkan yaitu
peningkatan aktivitas siswa.
Belajar bukanlah sekedar menghafal konsep-konsep yang sudah ada atau
informasi yang sudah diketahui sebelumnya melainkan belajar adalah berbuat,
memperoleh pengalaman tertentu sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Oleh
karena itu, Strategi pembelajaran harus dapat mendorong aktivitas siswa.

4

Aktivitas yang dimaksud disini adalah bukan terbatas pada aktivitas fisik
melainkan aktivitas mental. Aktivitas siswa sangat penting dalam proses belajar
mengajar dan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Pendapat serupa juga
disampaikan oleh salah satu guru matematika SMP Swasta Harapan Stabat Ibu
Relawati sebagai berikut:
“aktivitas merupakan hal penting dalam kegiatan belajar mengajar karena
jika aktivitas siswa rendah dapat dinilai bahwa keinginan belajar siswa
rendah. Saat ini aktivitas siswa dalam belajar matematika dapat dibilang
rendah. Siswa selalu dipancing terlebih dahulu baru mau untuk aktif
dalam kegiatan belajar mengajar, terkadang saat guru bertanya siswa juga
cenderung pasif sehingga pembelajaran cenderung terjadi satu arah .dan
hal ini berpengaruh pada hasil belajar siswa. Padahal aktivitas siswa yang
tinggi membuat kegiatan belajar mengajar menjadi lebih hidup.”
Namun pada kenyataannya aktivitas belajar siswa masih rendah. Hal ini
salah satunya diakibatkan oleh Strategi pembelajaran yang digunakan masih
monoton berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan peneliti di kelas VII-1
SMP Swasta Harapan Stabat dapat diidentifikasi masalah-masalah yang dihadapi
siswa, diantaranya:
1. Rendahnya aktivitas siswa dalam belajar matematika, aktivitas itu
aktivitas fisik seperti memperhatikan penjelasan guru dan aktivitas
mental seperti menanggapi.
2. Pembelajaran yang digunakan oleh guru selama ini masih berpusat
pada guru.
3. Pembelajaran yang kurang memberikan kesempatan siswa untuk turut
serta dalam pembelajaran atau kurang melibatkan siswa dalam
pembelajarannya.
4. Hasil belajar matematika siswa pada materi aljabar masih rendah
Oleh karena itu pendidikan perlu mendapat perhatian, penanganan, dan
prioritas secara intensif dari pemerintah, masyarakat maupun pengelola
pendidikan. Metode pembelajaran pada hakikatnya merupakan sarana untuk
mencapai tujuan pembelajaran serta dapat mengembangkan dan meningkatkan
aktivitas yang dilakukan oleh guru dan siswa.
Namun pada kenyataannya aktivitas belajar siswa masih rendah dalam
pelajaran matematika hal ini dikarenakan siswa tidak berperan aktif selama proses
pembelajaran matematika karena ada beberapa guru menjadikan siswa sebagai

5

objek yang menerima pelajaran matematika bukanlah sebagai subjek yang aktif
selama proses pembelajaran berlangsung. Hal ini sejalan dengan pemikiran Catur
Supatmono,(dalamhttp://pandisuryadiberbagiilmu.Blogspot.com/2011/01/penerap
aran-pembelajaranaktif kreatif.html)
Mengatakan :
“ faktor penyebab rendahnya aktivitas siswa terhadap pelajaran matematika
adalah (1) Guru sebagai subjek aktif sedangkan murid sebagai objek pasif
yang hanya mendengar materi yang disampaikan guru. (2) Guru memilih
dan memaksakan pilihannya sedangkan murid menuruti,akibatnya murid
tidak bisa berpikir kreatif karena murid tidak diberi kesempatan untuk
memilih apa yang harus dilakukan selama proses pembelajaran
berlangsung. (3) Guru menilai siswa dari hasil akhir, sistem penilaian di
sekolah cenderung hanya menilai hasil akhir pekerjaan siswa dan bukan
menilai proses pekerjaan siswa. Akibatnya siswa yang sudah berusaha
keras pun jika hasilnya salah, maka akan memperoleh nilai yang jelek”.
Strategi

pembelajaran

merupakan

kegiatan

pembelajaran

yang

seharusnya digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun
dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran dalam proses belajar, perlu dipilih
strategi pembelajaran yang sesuai yang dapat membantu siswa memperoleh
informasi, ide, keterampilan, nilai, cara berfikir dan dapat membuat siswa ikut
serta dalam proses belajar. Seperti yang dikatakan Joyce & weil (dalam Sagala
2009 : 176) bahwa : “Hakikat mengajar atau “teaching” adalah membantu para
pelajar memperoleh informasi, ide, keterampilan, nilai, cara berfikir, sarana untuk
mengekspresikan dirinya dan cara-cara bagaimana belajar.”
Salah satu alternatif yang ditempuh oleh guru dalam upaya meningkatkan
hasil belajar siswa adalah dengan menerapkan strategi pembelajaran yang
melibatkan langsung siswa secara aktif dalam proses belajar mengajar. Guru
sebagai fasilitator mempunyai peran yang sangat strategis dalam proses
pembelajaran. Sebagai pengelola pembelajaran, guru harus mampu mengorganisir
dan menggali potensi-potensi siswa dalam pembelajaran agar terjadi interaksi
yang optimal, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas proses dan hasil
belajar. Dimyati dan Mudjiono (2006 : 117) menyatakan :

6

“Guru hendaknya tidak lagi mengajar sekedar sebagai kegiatan
menyampaikan pengetahuan, keterampilan dan sikap kepada siswa. Guru
hendaknya mengajar untuk membelajarkan siswa dalam konteks belajar
bagaimana belajar mencari, menemukan dan meresapkan pengetahuan,
keterampilan dan sikap.”
Dari hal-hal dipaparkan tersebut diperlukan strategi pembelajaran yang
dapat melibatkan siswa secara aktif dalam proses belajar dan mengubah
paradigma tentang pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher centered) agar
pembelajaran matematika dapat mencapai tujuan dari matematika itu sendiri.
Menurut Slameto (2010 : 92) “Dalam dunia pendidikan, pengajaran yang efektif
adalah pengajaran yang menyediakan kesempatan belajar sendiri atau melakukan
aktifitas sendiri.”
Strategi Pembelajaran inkuiri merupakan suatu proses belajar yang
memungkinkan

siswa

mencari

dan

menemukan

sendiri

konsep-konsep

matematika sedangkan guru berperan menjadi fasilitator dan pembimbing siswa
untuk belajar. Disamping itu Strategi Pembelajaran Inkuiri juga dapat melatih
mental siswa untuk mengemukakan pendapatnya tentang konsep yang telah ia
temukan sehingga kadar keaktifan siswa menjadi tinggi. Hal ini dengan yang
dikatakan Husdarta dan Saputra (2000 : 46) bahwa: “ Strategi Pembelajaran
Inkuiri dirumuskan sebagai proses belajar yang memberikan kesempatan pada
siswa untuk aktif menguji dan menafsirkan berbagai persoalan secara ilmiah.”
Oleh karena itu dengan menggunakan strategi pembelajaran inkuiri pada
tahapan menguji hipotesis guru dan siswa dibantu dengan alat peraga yang
diharapkan mampu mengembangkan pola pikir dan keaktifannya dalam
menemukan konsep matematika. Sehubugan dengan itu W.Gulo (2002 : 84)
menyatakan bahwa strategi pembelajaran inkuiri adalah:
“Suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal
seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara
sistematis, logis, analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri
penemuannya dengan penuh percaya diri.”
Strategi pembelajaran inkuiri ini bertolak dari pandangan bahwa siswa
sebagai subjek dan objek dalam belajar mempunyai kemampuan dasar untuk

7

berkembang secara optimal sesuai kemampuan yang dimilikinya. Proses
pembelajaran harus dipandang sebagai stimulus yang dapat menantang siswa
untuk melakukan kegiatan belajar. Guru tidak lagi berperan sebagai pemberi
informasi dan siswa sebagai penerima informasi. Seperti yang dikatakan Sagala
(2009 : 196) bahwa:
“Peranan guru lebih banyak menetapkan diri sebagai pembimbing atau
pemimpin belajar dan fasilitator belajar. Dengan dengan demikian, siswa
lebih banyak melakukan kegiatan sendiri atau dalam bentuk kelompok
memecahkan permasalahan dengan bimbingan guru.”
Oleh karena itu, melalui penerapan strategi pembelajaran inkuiri
diharapkan adanya peningkatan hasil belajar dan aktivitas siswa seperti mereka
ikut serta dalam kegiatan matematika baik secara fisik maupun mental, sehingga
masalah matematika benar-benar dipahami dan diselesaikan oleh siswa melalui
pengembangan berfikir secara deduktif. Dengan demikian strategi pembelajaran
inkuiri dapat membantu siswa SMP dalam proses belajarnya.
Dengan demikian strategi inkuiri tidak hanya menuntut siswa agar
menguasai materi pelajaran akan tetapi bagaimana mereka dapat mengembangkan
potensi yang dimilkinya. Strategi pembelajaran Inkuiri menempatkan siswa bukan
hanya sebagai penerima pelajaran melalui penjelasan verbal tetapi mereka
berperan menemukan inti dari materi pelajaran itu sendiri sehingga hasil belajar
yang diperoleh lebih bermakna sesuai dengan yang diungkapkan Piaget (Wina,
2006: 196) pengetahuan itu akan bermakana manakala dicari dan ditemukan
sendiri oleh siswa.
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti terdorong untuk mengadakan
penelitian dengan judul “Penerapan

Strategi Pembelajaran Inkuiri untuk

meningkatkan aktivitas belajar siswa pada materi aljabar di kelas VII SMP
Swasta HARAPAN Stabat tahun ajaran 2013/2014”
1.2 Identifikasi Masalah
Dilihat dari latar belakang masalah, maka yang menjadi identifikasi
masalah yaitu :

8

1.

Paradigma Pembelajaran matematika yang masih berpusat pada guru (teacher
centered).

2.

Strategi Pembelajaran yang kurang sesuai dengan tujuan pembelajaran.

3.

Rendahnya aktivitas belajar

siswa dalam kegiatan belajar-mengajar

matematika dikelas .
4.

Strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru kurang melibatkan aktivitas
siswa dalam pembelajaran.

1.3 Batasan Masalah
Agar permasalahan dalam penelitian ini lebih terarah dan jelas, maka
masalah dalam penelitian ini dibatasi hanya pada aktivitas belajar siswa pada
materi Aljabar di kelas VII SMP Swasta HARAPAN Stabat Tahun Ajaran
2013/2014.

1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah tersebut maka rumusan masalah penelitian
ini adalah apakah ada peningkatan aktivitas belajar siswa setelah diterapkan
strategi pembelajaran inkuiri pada materi aljabar di kelas VII SMP Swasta
HARAPAN Stabat Tahun Ajaran 2013/2014?

1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan maka tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan Strategi Pembelajaran
Inkuiri dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas VII SMP Swasta
HARAPAN Stabat tahun ajaran 2013/2014.

1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Bagi Siswa
a. Meningkatkan keterlibatan siswa secara aktif dalam kegiatan belajar
mengajar

9

b.Meningkatkan minat siswa untuk belajar matematika
c. Meningkatkan hasil belajar matematika siswa pada materi aljabar.
2. Bagi guru
a. Sebagai bahan masukan bagi guru untuk dapat mempertimbangkan strategi
pembelajaran yang lebih baik dalam pembelajaran matematika.
b. Mempermudah guru dalam menerapkan strategi pembelajaran inkuiri
untuk peningkatan kualitas pengajarannya.
3. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang baik bagi sekolah
dalam perbaikan pengajaran matematika di SMP Swasta HARAPAN Stabat.
4. Bagi peneliti lain
Sebagai bahan masukan dan pembanding kepada peneliti lain yang ingin
meneliti permasalahan yang sama di masa yang akan datang.

71

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan analisis penelitian maka kesimpulan dalam
penelitian ini adalah:
1) Pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus I dan II berada pada
kategori baik dan terdapat peningkatan rata-rata skor dari 2,94 menjadi
3,2.
2) Terdapat peningkatan visual activities dari 50% pada siklus I menjadi
54,17% pada siklus II , peningkatan oral activities dari 29,17% pada
siklus I menjadi 54,17% pada siklus II, peningkatan listening activities
dari 62,5% menjadi 75%, peningkatan motor activities dari 25% pada
siklus I menjadi 66,67% pada siklus II, peningkatan mental activities
dari 20,83% menjadi 75% pada siklus II.
3) Terdapat 13 orang siswa (54,17%) yang tergolong ikut berperan aktif
selama pembelajaran berlangsung dan terdapat 20 orang siswa (83,33%)
yang tergolong ikut berperan aktif selama pembelajaran berlangsung.
Sehingga, ada peningkatan aktivitas belajar siswa setelah diterapkan
strategi pembelajaran inkuiri pada materi aljabar di kelas VII SMP
Swasta Harapan T.A 2013/2014 yaitu sebesar 29,16%.

5.2 Saran
Adapun saran-saran yang dapat diajukan dari penelitian ini adalah :
1. Disarankan kepada guru untuk menggunakan strategi pembelajaran inkuiri
sebagai alternatif dalam proses pembelajaran matematika dengan
mengoptimalkan kemampuan bertanya dan memperhatikan efesiensi
penggunaan waktu .
2. Bagi guru yang akan menggunakan strategi pembelajaran inkuiri harus
lebih memperhatikan dan mempertimbangkan kondisi siswa dalam

72

pembelajaran dan harus terus memberikan latihan berkesinambungan agar
siswa terbiasa menggunakan strategi pembelajaran ikuiri.
3. Bagi guru strategi pembelajaran efektif untuk meningkatkan aktivitas
belajar siswa karena dalam setiap tahapan inkuiri menekan aktivitas
belajar siswa.
4. Bagi Peneliti lain diharapkan dapat memperhatikan kelemahan-kelemahan
dalam penelitian ini serta dapat memodifikasi strategi pembelajaran inkuiri
dengan materi yang lain sehingga ke depannya akan lebih baik lagi.

73

DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Muyono, (2003), Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar.
Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Arikunto, S, (2009), Penelitian Tindakan Kelas, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
Dimyati dan Mudjiono, (2006), Belajar dan Mengajar, Penerbit Rineka Cipta,
Jakarta.
Djamarah, dkk, (2006), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Elvina. (1988), Mengajar Belajar Matematika, Penerbit Dekdikbud, Jakarta.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2011),
Buku Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa Program Studi
Kependidikan, FMIPA Unimed.
Gulo, W, (2008), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Grasindo, Jakarta.
Hamalik, (2002), Psikologi belajar dan mengajar, Penerbit Sinar Baru Argesindo,
Bandung.
Husdarta dan Saputra, (2000), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Depdiknas,
Jakarta.
Irianto, (2007), Pembelajaran Inovatif
Prestasi Pustaka, Surabaya.

Berorientasi Konstruktivistik, Penerbit

Istarani, (2011), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Penerbit Media Persada, Medan.
Jauhari, Mohammad, (2011), Implementasi PAIKEM dari behavouristik sampai
konstruktivistik, Penerbit Prestasi Pustakarya, Jakarta.
Junaidi, dkk (2004), Matematika SMP untuk kelas VII, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Latief (2013), http://www.kompas.com/hasil-belajar-siswa-smp-masih-rendah/.htm
(accesed 13 maret 2013 )

74

Roestiyah, (2008), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Sadirman, AM , (2001), Interaksi dan motivasi belajar dan mengajar, Penerbit PT
Raja Gravindo Persada, Jakarta
Sagala, Syaiful, (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran, Penerbit Alfabeta,
Bandung
Sanjaya, Wina, (2009), Strategi Pembelajaran Berorientasi standar proses
pendidikan, Penerbit Kencana prenada Media, Jakarta
Shadiq, Fajar, (2009), Strategi Pembelajaran Matematika, Departemen Pendidikan
Nasional PPPPTK Matematika, Yogyakarta.
Sihombing, W.L, (2012), Telaah Kurikulum (Pendidikan Matematika Sekolah),
Jurusan Matematika FMIPA UNIMED, Medan.
Slameto, (2010), Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, Penerbit Rineka
Cipta, Jakarta
Sudjana,(2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Remaja Rosdakarya,
Bandung.
Supinah, (2009), Mengukur aktivitas dalam pembelajaran, Widyaswara PPPPTK
Matematika, Jakarta
Sukardi, (2009), Pengantar Evaluasi Pendidikan. Rajawali Pers, Jakarta
Sumantri dan permana, (2000), Proses Belajar Mengajar di Sekolah, Penerbit Rineka
Cipta, Jakarta
Tim pelatih proyek PGSM, (1999), Penelitian Tindakan Kelas ( Classroom Action
Research), Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral
Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Guru Sekolah Menengah, Jakarta.
Trianto. (2010), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Penerbit
Prenada Media Group, Jakarta

75

Zainal, (2013), Hasil belajar matematika rendah http://www.suaramerdeka.com.
(accesed 13 Maret 2013)

ii

RIWAYAT HIDUP

Yera Khairida dilahirkan di Pematang Siantar, pada tanggal 17 Januari 1992.
Ayah bernama Nuruddin Lbs dan Ibu bernama Sunarti, dan merupakan anak
ketiga dari tiga orang bersaudara. Pada tahun 1997 penulis masuk SD Negeri
050661 jl. Proklamasi Kab. Langkat dan lulus pada tahun 2003. Pada tahun 2003,
penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 5 Stabat Kab.Langkat dan lulus pada
tahun 2006. Pada tahun 2006, penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1
Stabat Kab. Langkat dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis
diterima di Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan melalui jalur SLMPTN. Riwayat
organisasi yaitu sebagai departemen layanan sosial HMJ matematika periode
2010-2012, wakil sekretaris umum

bidang kesejahteraan mahasiswa BPM

FMIPA UNIMED periode 2012-2013, bendahara umum KOHATI FMIPA
UNIMED periode 2011-2012, Wakil Bendahara Umum HMI FMIPA UNIMED
periode 2011-2012, departemen ekonomi JARING MAHALI SUMUT tahun
2012-2016.

Dokumen yang terkait

PENERAPAN LIMA STRATEGI UMUM (REACT) PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SEMESTER 2 SMP MUHAMMADIYAH I MALANG

0 16 1

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI MELALUI PENDEKATAN CTL (contextual teaching and learning) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITASDAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP KELAS VII MUHAMMADIYAH 02 BATU

0 3 1

PENERAPAN LKS TERBUKA DALAM MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP NEGERI I BATU

0 20 1

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 GADINGREJO TP.2012/2013

0 8 45

PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL INKUIRI SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS VII SMP

0 16 152

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DENGAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA MATERI POKOK CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP (PTK Pada Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah 2 Natar, Tahun Pelajaran 2012/2013)

1 6 52

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII

0 0 6

PENERAPAN STRATEGI FIRINGLINE UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS VIII MATERI MEMAHAMI TEKS BERITA

0 0 9

PENERAPAN PROBLEM SOLVING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMP N 1 BANGUNTAPAN

0 2 8

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE CIRC UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 3 KUNINGAN

0 1 20