OPTIMASI PROSES PENGECORAN PADA PROYEK KONSTRUKSI DENGAN SISTEM PRODUKSI JUST IN TIME.

! tR\T r{Ist\r,. 5 r.,

Jl.S: \

{\ llh\tKrielL

: t--r-JSf!,t$
t {14ijt 14s [i.K._li

Uf { t? f it51T4S -5.1if; .4r'.,{3

E,ABA]\C

Abstrak
Pekerien p€ngecoran metupakd bagi@ da pekerjaa. konstruksi tane
konplcks- dinulai dengan prcduksi bdor. ttuisporiasi beton ke ]oka1i. proses
pengecoran. scrta perawaran beronnra. Pada pekeriaan pcngecoran

bdyak

allivitN'.kivitas


di lapangan.

tidali nerambah nilai arau
udrr., tc*adal peledaan te$ebu! ydg seminimal nungkin hdls dihindffi
bahk,rn dihitmCku. Untuk ncngidentilit!5i y4sr€-yasre rerscbur serla lnhik
mengoptinalkm proscs pekerjaa. pengecoran. dicoba nengdalisdya denean
neneeunaLan sisten produksi /!/r, t rlfl.. Sistem produksi /tsr n r/ae
diglnakd untuk Dcnggambarkai penginmm baik matcrial maupu bcron
Lerdapdt

r_ang sebenamla

tddut ke lolarinya masing-mding uiuk pcmddgan alihn dd scgcra
dipsog sat iiba tmpa addta {allu nrenunggtr y@g lama. Pcncnpd sislen
produksj jrsr D rtn. akan mudah denga mengunalm nols talue str?dn
nuppins. DengAn valte stean happing tk iebih nudan nenahami alinr
pekerjaan

peryccom di lapdgan serla mengidentifrkasi alrivilas-aktivitas yang


tidal nenambah nilai (rdste) pada peker.jm. Ddi hasil pmelilian pada Proycl
peDbdsund jenbalan kelok 9 untuk jembatm 6 (seemcn P30-Al2), detrea!

menggunatan sistem ptodnksl jae in tine didapat adera pcnin€ftatan dsio
'btda 1tl . a&1nry octitit! terhal,ap aon wlue ddding d.rirl4, sebesar I14.1.1

'0 selelah irarre rar,. yme ada dikurargi. Arlinr-a to.iadi oprimalis0ri
::.h.dap pekerjaan pengecornn seleli!\ merygulatd sjstem prod*sijxr, t"
lirta kunci : Pefgecomn, jrij t inline.vlte strea nappins, \|a!]e

I}AB

I

PEI\'DAIIULUAN

l.l

Latar Belakang

P.oyek konstruksi adalah suatu proses yang unik. karena tidak

bersihl repetitif (berulang). tidak nemiliki waktu yang tetap maupun
Iempat. Jadi. diperlukan suatu shtem manajcme dan sistem kerja
lproduksi) yang baik untuk mendapa*an hasil

trng baik

sesuai yang

diingjnkan. Suatu proyek konst.lrksi dikalakan sukses tidak hanya
larena selesai tepat waktu, sebagaimana yang rerdapal dalam dokumen

lonhak. tetapi juga ditentukan oleh penggunaan rnaterial yang tepat
baik dari segi jumlah (efisien) maupun cara pelaksanaannya(efekil).
P.nggunaan material yang tepat dengan cara yang tepat akan
mengurangi pemborosan baik dari segi jumlah tenaga kerja. bahanbahan/materiaL proyek. serta waktu.
SaLah saru bagian pekerjaan yans pentins pada sualu proyek

\onstruksi adalah pengecoran. Pekerjaan pengecoran te.masuk

r.kerjaan yang kompleks, dinulai dengan produksi beion. transpotasi
ranan Oeton) ke lokasi. proses pengecoran, serta perawatan betonnya.
Ji1-a pekerjaan pengecoran

ini ridak

terjadwal dengan baik. akan

:;ntebabkan timbuln)ra kerugian-kerugian baik waku maupun biaf,a.

-iialnya penundaan (.1e1@), kegagalan kerja. rrrenrolt. pekerjaan
\:nbali (/ewor"l), overproduksi. perbaikan, dan sebagainya. Jadi,
::-.utuhkan suatu penjadwalan

kerja

yang tepat untuk meminnnalisir

::igguan atau nasalah-masalah tersebut dialas. sehingga tercipta
r-rkah-langkah pengecoran yang efekif dan efisien. Caranya adalah


bagaimana suatu betor leadymi\ sampai
dibutuhkan.

ti&k ierlalu

di

lokasi prolek hanya saai

cepat alau lambat.

Uniuk mewujudkannya. ditenlukan suatu sistcm keia,/prod&si
baru yang dikenal dengan nama sisren produksijrrr

i,

line. Sislem ini

pertama kali dilakukan oleh perusahaan Toyota, yang disebut dengan

Sisiem Produksi Tolom. lde dasar nla adalah mengurangi )tdrte. sepcrti

invenrori melalui pmduksi

lot kecil.

mengurargi

vaklu set

u?

(persiapan), mesin semiautomatis. kerjasama dengan supplier, dan
tekn;k-ieknik lain.
Pandangan tentang filosopi baru dalanr suatu produksi.

kemudian diterapkan

di


konslruksi. Penelitian tentang

penerapan

filosopi baru ini dilakukan oleh Koskela pada tahun 1992 dalam

bnk]jnya 'Aplication

of the Nd

Prcductian PhilosaPlt-

to

Coneructk)n'. Sislem ini banyak digunakan dalam proyek konstruksi

Salah satunya dilerapkan dalam proses pengecoran dengan
menggunakan beton rca.ly nt. Belon nerupakan suatu material
konstruksi yang sangat umum. Muiai dari nmah sederhana hingga
gedung-gedung linggi menggunakan beion untuk pondasi, sloof, kolom-


balok dinding. dan sebagainya.
Beton /ed6t ,]r.r adalah salah saru bentuk asli dari proses

larcr'

Dimana seorang pelanggan (kontrakior) melakLlkan pemesanan unluk
suplay beton(rdl., pldrt) dan m€nerima produl( sebagai hasil Proses

,drcl ini

tidak rneneijinkan adanya penumpukan produk (,rtenrolt)

untuk disimpan karena prodLtk tersebut tidak tahan lama Dengan
penerapan sistern ini tidak akan ditemukan marerial lang terbuang (sisa)

{Rotber and Shook I998).

BAB


vI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1

Kelimpulan
Berdasarkan peneli.ian dan hasil yang didapar. dapar dtlarik

suatu kesimpulan bahwa :

1.

Sistem

produksijrrl

i,

lme pada pekerjaan pengecoran penting


dilakukan untuk bisa mengidetuifikasi kegiaran- kegiatan yang
tidak m€nambah nilai (wasle) sepedi waktu rnenunggu berlebihan,

overllrdlisi,

2.

Pemetaan

nopl,ing

efekii
pengecoran dengan talue strcdn

sehingga didapar langkah kerja yang

alimn pekerjaan

sangai membaxtu penerapan sistem


Foduksijusr in tine

karena membed gambaran secara sistematis dan tcrfokus aliran
pekerjaan petrgecoran. dan juga bisa menberi hformas; terjadinya

vaste baik di batchingplant, danjuga di lokasi pengecoran

3.

Dengan menggunakan syslem produksi

jr6t in tine,

didapatkat

adanya peningkatan rasio antara kegiatan-kegiaran yang

nilai Oalue dddihd kepaala pekerjaan pengecoran
terhadap kegiatan-kegiaian yang lak menambah l|jlai (non Nalue
menambah

ad.ling) kepada peketjaan pengecoran sebesar I14.14%. Hal ;ni

berarti adanya oprimalisasi dan efekiifitas pada
pengecoran setelah menggunakan syslem produksijrs/

87

i

pekerjaan

/lme.

DAFIAR KtrPUSTAIi4.,4,N
Enioto, Wullmn l.2002. 'Manejenen

P.oyek Kons1ruksi". Andi. Yogr'atarta

Voar) i. ;005. "riirlik6; l'cmctaa! Alitun Nilai di Induslri Kemasan S€Incn".
fttp : ll ptslit p?tra o.. i.l/j artnals ildtstial, liaks.s pada 8 Desmber 2006
Koskela L. 1992. .lpli.atioh oj !h! ,\:.+ PJ'llf,.tiln !'iliit).\t:ri.i ia
Cowtructi@ . hup : //.K;1.(.1&L.liair.sln,lat;S€rldnrbi, lil0a

IrisD.'loDrmclcirandAnnicIl.\liII.i!li:..rr;sr.ir;.,!.r',:tt!:)!i;\'(.t

\..q-r:i !: tic tt!l;r^ I)/ w.rtiltl !,ppl, lhain ih,?grdtian'. hrp : //.IGLC.reL
.iirisc: i'alat 1$1.rnbn 2006

{-iirio. tr.rnosd. Mrrion
h p : //.lG |C.rc|.

i!1.drsszck,v.

P$scll Kcnlcy. "Ptodrdion plan|ins

9 Scpi.nbe. :r ioa

dl6*ses,

'ade

?t.rij'j.IihL/-.;'it !l'. lt'aste in Lpan Coshtctn,i'.
,ii. r tail-r ;:.r. airii13 i^dn I Scplcdbei 2006

| ltiln-r

rirlir.i, il, & Sl,r\,.r. ilr)19) Iea ing to See: vdlue *reon Mappins 1o
ti'l tlidin"^ M i,rx . ( i .I .d ). llii!,:i !ir,e. r,J'1 i !}' L lRi i ir::!i:rir.

i,1.1 l:dlrc

hup : //.lG L(:.net.liaks.s

itd.

l i)

Sr0i.ob!! ?406

: w 1rc!),x,ijli.1. l , *nd linvi,K. \2001i. 'thlue stean
\'..:.v' x..i ..,1i,!.t/n::i :tnailsis r)f rcc.4t dppli.utioh . hup :
'1r,;,i irri. ii.ii3:! tndi lN:ltreir'cr lii06
ii::ir., 1,i., ir:rlr .l..rj:ir.

.t:::tt?;!i!., .1

\4iud

J. dnl lr1.c.tJr!.

hfip : /l eenha

i.. :r0r.ji. r.,r.l:

,'.rji

12,!..!!r!; ,! tr

i.t., tli

c."ri'pk,oc!,!.r/.r. .lii.s.! Idii! i i r.j.rriirr" :lrcil
'

t

r!..