Evaluasi Kerusakan Pantai Di Pantai Pamarican Kabupaten Serang Provinsi Banten.

(1)

ix Universitas Kristen Maranatha

EVALUASI KERUSAKAN PANTAI

DI PANTAI PAMARICAN KABUPATEN SERANG

PROVINSI BANTEN

Yanuar Ariwibowo Linarto NRP: 0021021

Pembimbing: Olga Catherina Pattipawaej, Ph.D.

ABSTRAK

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan panjang garis pantai lebih dari 80.000 km. Negara kepulauan Indonesia yang terletak di antara dua benua yaitu benua Asia dan benua Australia serta berada di antara dua samudra yaitu Samudra Pasifik dan Samudra Hindia memiliki potensi unggulan yang sangat strategis ditinjau dari berbagai sudut kepentingan. Oleh karena itu, pantai di Indonesia berpotensi besar terjadi erosi ataupun abrasi.

Kawasan pantai tak pernah luput dari permasalahan-permasalahan atau kerusakan yang muncul sebagai akibat dari pemanfaatan pantai ataupun murni dari faktor alam. Permasalahan atau kerusakan pantai yang umum terjadi berupa erosi (pengurangan daerah pantai berpasir atau lunak), abrasi (pengurangan daerah pantai berbatu/ bangunan), dan sedimentasi. Pada penelitian ini dilakukan analisa perubahan garis pantai untuk mengetahui tingkat kerusakan di pantai Pamarican dengan menggunakan perangkat lunak GENESIS.

Hasil analisis perubahan garis pantai di Pantai Pamarican diperoleh indeks kerentanan pantai sebesar 11.02 dan dikategorikan rendah berdasarkan tingkat kerentanan pantai. Upaya pencegahan tingkat kerusakan Pantai Pamarican dengan cara membuat soft structure, salah satu berupa penanaman tanaman Bakau. Penelitian lanjutan dapat dilakukan dengan mengikut sertakan soft structure berupa tanaman Bakau untuk menganalisis perubahan garis pantai.

Kata kunci: Indeks Kerentanan Pantai, Kerusakan Pantai, Perangkat Lunak GENESIS, Tingkat Kerentanan Pantai


(2)

x Universitas Kristen Maranatha

EVALUATION OF COASTAL DAMAGE

AT PAMARICAN BEACH IN SERANG REGENCY

BANTEN PROVINCE

Yanuar Ariwibowo Linarto NRP: 0021021

Supervisor: Olga Catherina Pattipawaej, Ph.D.

ABSTRACT

Indonesia is the largest archipelago in the world with a long coastline of over 80.000 km. The Indonesian archipelago, lies between two continents, i.e. Asia and Australia and also between two oceans, i.e. the Pacific Ocean and the Indian Ocean, has an excellent potential strategic interests in many other respects. Because of these conditions, coastal areas in Indonesia potentially have erosion or abrasion.

Coastal regions can’t avoid of the issues or damages that arise as a result of the use of pristine beaches or from the natural factors. Problems or damages commonly occur in the coastal erosion (reduction of soft or sandy beach area), abrasion (reduction of rocky beach area/ structure), and sedimentation. In this study, shoreline change analysis is determined to obtain the level of coastal damage using GENESIS software.

The results of shoreline change analysis is obtained coastal vulnerability index at Pamarican beach is 11.02 and is categorized the coastal vulnerability coastal is low. The prevention efforts of coastal damage level at Pamarican beach is done by constructing the soft structure, such as planting Mangroves. Further research on shoreline change analysis can be done by consisting of the soft structure, i.e. Mangroves.

Keywords: Coastal Damage, Coastal Vulnerability Index, Coastal Vulnerability Level, GENESIS Software


(3)

xi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN... iv

SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR ... v

SURAT KETERANGAN SELESAI TUGAS AKHIR ... vi

PRAKATA ... vii

ABSTRAK ... ix

ABSTRACT ... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR NOTASI ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Maksud Dan Tujuan ... 1

1.3 Ruang Lingkup Pembahasan ... 2

1.4 Sistematika Pembahasan ... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pantai di Indonesia ... 3

2.2 Data Pantai untuk Perhitungan Perubahan Garis Pantai ... 4

2.3 Perangkat Lunak GENESIS ... 5

2.4 Kerusakan Pantai/Tingkat Kerusakan Pantai ... 8

BAB III PENGUMPULAN DATA 3.1 Data Angin ... 11

3.2 Data Fetch ... 12

3.3 Data Tanah ... 14

3.4 Topografi ... 14

BAB IV ANALISIS KERUSAKAN PANTAI 4.1 Panjang Fetch ... 16

4.2 Fetch Efektif ... 19

4.3 Peramalan Gelombang (Hindcasting) ... 20

4.4 Analisa Perubahan Garis Pantai dengan Perangkat Lunak GENESIS ... 32

4.5 Perubahan Garis Pantai ... 39

4.6 Penentuan Indeks Kerusakan Pantai Pamarican ... 41

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 47

5.2 Saran ... 47

Daftar Pustaka ... 48


(4)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Skema Input dan Output Perangkat Lunak GENESIS ... 7

Gambar 3. 1 File Agu00.DAT ... 11

Gambar 3. 2 Diagram fetch lokasi Pantai Pamarican ... 13

Gambar 3. 3 File fetch.ram ... 13

Gambar 3. 4 Topografi Pantai Pamarican ... 15

Gambar 4. 1 Pembacaan Sudut dan α Arah Utara ... 18

Gambar 4. 2 Pembacaan Sudut dan α Arah Timur Laut ... 19

Gambar 4. 3 File bulan.win... 21

Gambar 4. 4 Windrose Total ... 24

Gambar 4. 5 Windmax2.out ... 25

Gambar 4. 6 Bulan.wav ... 26

Gambar 4. 7 Waverose Total ... 27

Gambar 4. 8 Wavemax.out ... 28

Gambar 4. 9 Grid Garis Pantai ... 34

Gambar 4. 10 Input Data SHORL ... 35

Gambar 4. 11 Input Data SHORM ... 36

Gambar 4. 12 Input Data WAVES ... 37

Gambar 4. 13 Posisi Garis Pantai Akhir ... 38

Gambar 4. 14 Perubahan Posisi Garis Pantai ... 40

Gambar4.15 Kondisi Pantai Pamarican, garis pantai mengalami erosi. Terlihat adanya pengaman sementara yang dibuat oleh penduduk setempat untuk melindungi tambaknya. (Sumber: Hasil Survey Lapangan P.T. Panca Guna Duta & Google Earth, 2012) ... 43

Gambar4.16 Kondisi tataguna lahan dibelakang garis pantai berupa kawasan tambak (Sumber: Hasil Survey Lapangan P.T. Panca Guna Duta, 2012) ... 45


(5)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Tingkat Kerentanan Berdasarkan IKP ... 9

Tabel 2. 2 Pembobotan Variabel Fisik Pantai ... 10

Tabel 3. 1 Data D50... 14

Tabel 4. 1 Panjang fetch ... 16

Tabel 4. 2 Fetch efektif ... 20

Tabel 4. 3Total Kejadian Angin di Pantai Pamarican Tahun 2000-2011 ... 23

Tabel4.4 Persentase Kejadian Gelombang Bulan Januari s.d. Desember 2000-2011 di Lepas Pantai Pantai Pamarican ... 26

Tabel 4.5 Tinggi Gelombang Maksimum ... 29

Tabel4.6 Hasil Probabilitas Maksimum Data Tinggi Gelombang dengan Menggunakan Beberapa Distribusi Probabilitas ... 30

Tabel 4.7 Kesalahan Probabilitas Maksimum Data Tinggi Gelombang dengan Beberapa Distribusi Probabilitas ... 31

Tabel 4. 8 Periode Ulang dan Tinggi Gelombang... 32

Tabel 4. 9 Posisi Garis Pantai Awal ... 39

Tabel 4. 10 Posisi Garis Pantai Kalkulasi ... 39

Tabel 4. 11 Perubahan Garis Pantai ... 41

Tabel 4. 12 Perhitungan Lebar Kerusakan ... 44


(6)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR NOTASI

���� = Fetch rerata efektif (meter).

�� = Panjang segmen fetch yang diukur dari titik observasi gelombang ke

ujung akhir fetch (meter). H = Tinggi gelombang (meter). IKP = Indeks Kerentanan Pantai. K = Pengamatan Visual Kerusakan. L = Litologi.

LK = Lebar Kerusakan (meter). PK = Panjang Kerusakan (kilometer). PL = Penggunaan Lahan.

PP = Perubahan Garis Pantai (meter/tahun). RT = Periode ulang (tahun).

T = Periode (detik).

= Sudut pengukuran fetch sebesar 5 derajat.


(7)

xv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

L.1 Input File START ... 49


(8)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan panjang garis pantai lebih dari 80.000 km serta sekitar 17.506 pulau dan luas laut sekitar 3,1 juta km2. Indonesia juga merupakan negara nomor empat terpanjang pantainya dan 75 % wilayahnya adalah lautan. Negara kepulauan Indonesia yang terletak di antara dua benua yaitu benua Asia dan benua Australia serta berada di antara dua samudra yaitu Samudra Pasifik dan Samudra Hindia memiliki potensi unggulan yang sangat strategis ditinjau dari berbagai sudut kepentingan.

Kawasan pantai tak pernah luput dari permasalahan-permasalahan atau kerusakan yang muncul sebagai akibat dari pemanfaatan pantai ataupun murni dari faktor alam. Permasalahan atau kerusakan pantai yang umum terjadi berupa erosi (pengurangan daerah pantai berpasir atau lunak), abrasi (pengurangan daerah pantai berbatu/ bangunan), dan sedimentasi. Sebagai contoh pada banyak pantai di Pantai Utara Serang banyak terjadi erosi.

Upaya pencegah kerusakan pantai yaitu dengan membuat pengamanan pantai. Metode penanggulangan kerusakan pantai seperti pemecah gelombang sejajar garis pantai (detached beakwater), struktur pemotong arus sejajar pantai tegak lurus garis pantai (groin), dan pembangunan dinding laut (seawall) telah banyak diaplikasikan dalam berbagai kasus kerusakan pantai di Indonesia. Dalam rangka mengetahui kerusakan pantai dapat dilihat dari perubahan pantai.

1.2 Maksud Dan Tujuan

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kerusakan pantai dari data angin, data tanah, dan topografi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi tingkat kerusakan pantai di pantai Pamarican Kabupaten Serang, Provinsi Banten.


(9)

2 Universitas Kristen Maranatha 1.3 Ruang Lingkup Pembahasan

Dalam Tugas Akhir pembahasan dibatasi sebagai berikut :

1. Lokasi penelitian di Pantai Pamarican, Kabupaten Serang, Provinsi Banten 2. Data yang diperoleh dari Balai Pantai adalah :

a. Data angin stasiun Tanjung Priok tahun 2000 – 2011

b. Data tanah Pantai Pamarican Kabupaten Serang Provinsi Banten c. Topografi

3. Gaya gempa dan tsunami tidak diperhitungkan.

1.4 Sistematika Pembahasan

Sistematika penulisan dibagi menjadi : BAB 1 PENDAHULUAN

Pada bab ini akan dibahas uraian singkat latar belakang masalah, tujuan penelitian, pembatasan masalah, sistematika pembahasan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini akan membahas pustaka yang menunjang dan membantu pada penulisan dan penyusunan.

BAB 3 PENGUMPULAN DATA

Pada bab ini berisi data-data yang diperoleh. BAB 4 ANALISIS KERUSAKAN PANTAI

Pada bab ini berisi analisis dari evaluasi kerusakan pantai. BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini berisi tentang simpulan yang didasarkan pada hasil analisis, dan saran yang dapat diajukan berdasarkan kesimpulan yang diperoleh.


(10)

47 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

1. Variabel yang mempengaruhi tingkat kerentanan Pantai Pamarican dan bobot nilainya adalah perubahan garis pantai 1-5 m/tahun, pengamatan visual kerusakan garis pantai terlihat gejala kerusakan, panjang kerusakan pantai 0.5-2.0 km, lebar kerusakan 10-50 m, litologi pantai Pamarican berupa gravel dan pasir kasar, agak kompak, tinggi gelombang 1-1.5 m, penggunaan lahan berupa persawahan dan tambak intensif, kemiringan pantai 2-5 %.

2. Indeks Kerentanan Pantai Pamarican dengan nilai 11.02 tergolong rendah.

3. Upaya pencegahan tingkat kerusakan Pantai Pamarican dengan membuat soft structure, salah satunya berupa penanaman tanaman Bakau.

5.2 Saran

1. Variabel Sabuk Hijau dan Jarak Pasang Surut dimasukkan sebagai variabel untuk melengkapi penentuan tingkat kerentanan pantai 2. Penelitian lanjutan dapat dilakukan dengan mengikut sertakan soft

structure berupa tanaman Bakau untuk menganalisis perubahan


(11)

48 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

1. DKP, Pedoman Penyusunan Rencana Pengelolaan Garis Pantai, Jakarta, 2004.

2. Hanson Hans and Kraus Nicholas C, 1989, GENESIS: Generalized Model for Simulating Shoreline Change Report 1, Department Of The Army Corps Of Engineers, Washington USA.

3. Hariyanto Teguh, Suntoyo, dan Wahyudi, 2009, Analisa Kerentanan

Pantai di Wilayah Pesisir Pantai Utara Jawa Timur.

4. P.T. Panca Guna Duta, 2012, Pengamanan Pantai Utara Kabupaten

Serang.

5. Triatmodjo Bambang, 1999, Teknik Pantai, Beta Offset, Yogyakarta. 6. Triatmodjo Bambang, 2012, Perencanaan Bangunan Pantai, Beta Offset,


(1)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR NOTASI

���� = Fetch rerata efektif (meter).

�� = Panjang segmen fetch yang diukur dari titik observasi gelombang ke

ujung akhir fetch (meter).

H = Tinggi gelombang (meter).

IKP = Indeks Kerentanan Pantai.

K = Pengamatan Visual Kerusakan.

L = Litologi.

LK = Lebar Kerusakan (meter).

PK = Panjang Kerusakan (kilometer).

PL = Penggunaan Lahan.

PP = Perubahan Garis Pantai (meter/tahun).

RT = Periode ulang (tahun).

T = Periode (detik).

= Sudut pengukuran fetch sebesar 5 derajat.


(2)

xv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

L.1 Input File START ... 49


(3)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan panjang garis pantai lebih dari 80.000 km serta sekitar 17.506 pulau dan luas laut sekitar

3,1 juta km2. Indonesia juga merupakan negara nomor empat terpanjang pantainya

dan 75 % wilayahnya adalah lautan. Negara kepulauan Indonesia yang terletak di antara dua benua yaitu benua Asia dan benua Australia serta berada di antara dua samudra yaitu Samudra Pasifik dan Samudra Hindia memiliki potensi unggulan yang sangat strategis ditinjau dari berbagai sudut kepentingan.

Kawasan pantai tak pernah luput dari permasalahan-permasalahan atau kerusakan yang muncul sebagai akibat dari pemanfaatan pantai ataupun murni dari faktor alam. Permasalahan atau kerusakan pantai yang umum terjadi berupa erosi (pengurangan daerah pantai berpasir atau lunak), abrasi (pengurangan daerah pantai berbatu/ bangunan), dan sedimentasi. Sebagai contoh pada banyak pantai di Pantai Utara Serang banyak terjadi erosi.

Upaya pencegah kerusakan pantai yaitu dengan membuat pengamanan pantai. Metode penanggulangan kerusakan pantai seperti pemecah gelombang sejajar garis pantai (detached beakwater), struktur pemotong arus sejajar pantai tegak lurus garis pantai (groin), dan pembangunan dinding laut (seawall) telah banyak diaplikasikan dalam berbagai kasus kerusakan pantai di Indonesia. Dalam rangka mengetahui kerusakan pantai dapat dilihat dari perubahan pantai.

1.2 Maksud Dan Tujuan

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kerusakan pantai dari data angin, data tanah, dan topografi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi tingkat kerusakan pantai di pantai Pamarican Kabupaten Serang, Provinsi Banten.


(4)

2 Universitas Kristen Maranatha

1.3 Ruang Lingkup Pembahasan

Dalam Tugas Akhir pembahasan dibatasi sebagai berikut :

1. Lokasi penelitian di Pantai Pamarican, Kabupaten Serang, Provinsi Banten

2. Data yang diperoleh dari Balai Pantai adalah :

a. Data angin stasiun Tanjung Priok tahun 2000 – 2011

b. Data tanah Pantai Pamarican Kabupaten Serang Provinsi Banten

c. Topografi

3. Gaya gempa dan tsunami tidak diperhitungkan.

1.4 Sistematika Pembahasan

Sistematika penulisan dibagi menjadi : BAB 1 PENDAHULUAN

Pada bab ini akan dibahas uraian singkat latar belakang masalah, tujuan penelitian, pembatasan masalah, sistematika pembahasan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini akan membahas pustaka yang menunjang dan membantu pada penulisan dan penyusunan.

BAB 3 PENGUMPULAN DATA

Pada bab ini berisi data-data yang diperoleh. BAB 4 ANALISIS KERUSAKAN PANTAI

Pada bab ini berisi analisis dari evaluasi kerusakan pantai. BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini berisi tentang simpulan yang didasarkan pada hasil analisis, dan saran yang dapat diajukan berdasarkan kesimpulan yang diperoleh.


(5)

47 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

1. Variabel yang mempengaruhi tingkat kerentanan Pantai Pamarican

dan bobot nilainya adalah perubahan garis pantai 1-5 m/tahun, pengamatan visual kerusakan garis pantai terlihat gejala kerusakan, panjang kerusakan pantai 0.5-2.0 km, lebar kerusakan 10-50 m, litologi pantai Pamarican berupa gravel dan pasir kasar, agak kompak, tinggi gelombang 1-1.5 m, penggunaan lahan berupa persawahan dan tambak intensif, kemiringan pantai 2-5 %.

2. Indeks Kerentanan Pantai Pamarican dengan nilai 11.02 tergolong

rendah.

3. Upaya pencegahan tingkat kerusakan Pantai Pamarican dengan

membuat soft structure, salah satunya berupa penanaman tanaman Bakau.

5.2 Saran

1. Variabel Sabuk Hijau dan Jarak Pasang Surut dimasukkan sebagai

variabel untuk melengkapi penentuan tingkat kerentanan pantai

2. Penelitian lanjutan dapat dilakukan dengan mengikut sertakan soft

structure berupa tanaman Bakau untuk menganalisis perubahan garis pantai.


(6)

48 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

1. DKP, Pedoman Penyusunan Rencana Pengelolaan Garis Pantai, Jakarta,

2004.

2. Hanson Hans and Kraus Nicholas C, 1989, GENESIS: Generalized Model

for Simulating Shoreline Change Report 1, Department Of The Army Corps Of Engineers, Washington USA.

3. Hariyanto Teguh, Suntoyo, dan Wahyudi, 2009, Analisa Kerentanan

Pantai di Wilayah Pesisir Pantai Utara Jawa Timur.

4. P.T. Panca Guna Duta, 2012, Pengamanan Pantai Utara Kabupaten

Serang.

5. Triatmodjo Bambang, 1999, Teknik Pantai, Beta Offset, Yogyakarta.

6. Triatmodjo Bambang, 2012, Perencanaan Bangunan Pantai, Beta Offset,