Tesis (Toriqul Abidin s831208085)
i
TESIS
Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister
Program Studi Magister Pendidikan Sains
Oleh
Toriqul Abidin
S831208085
PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN SAINS
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2014
PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS
SCIENTIFIC
PADA MATERI ELASTISITAS
DI SMA NEGERI2 PURWOKERTO
i
TESIS
Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister
Program Studi Magister Pendidikan Sains
Oleh
Toriqul Abidin
S831208085
PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN SAINS
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2014
PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS
SCIENTIFIC
PADA MATERI ELASTISITAS
DI SMA NEGERI2 PURWOKERTO
i
TESIS
Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister
Program Studi Magister Pendidikan Sains
Oleh
Toriqul Abidin
S831208085
PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN SAINS
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2014
PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS
SCIENTIFIC
PADA MATERI ELASTISITAS
DI SMA NEGERI2 PURWOKERTO
(2)
(3)
iiiiiiiii
(4)
PERNYATAAN ORISINALITAS DAN PUBLIKASI ISI TESIS
Saya menyatakan dengan sebenarnya bahwa:
1. Tesis yang berjudul:
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN
FISIKA BERBASIS
SCIENTIFIC
PADA MATERI ELASTISITAS DI
SMA NEGERI 2 PURWOKERTO
ini adalah karya penelitian saya sendiri
dan bebas plagiat, serta tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh
orang lain untuk memperoleh gelar akademik serta tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali secara
tertulis digunakan sebagai acuan dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber
acuan serta daftar pustaka. Apabila dikemudian hari terbukti terdapat plagiat
dalam karya ilmiah ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai
ketentuan perundang-undangan(Permendiknas No. 17 tahun 2010).
2. Publikasi sebagian atau keseluruhan isi Tesis pada jurnal atau forum ilmiah lain
harus seizin dan menyertakan tim pembimbing sebagai
author
dan Program
Studi Magister Pendidikan Sains FKIP UNS sebagai institusinya. Apabila dalam
waktu sekurang-kurangnya satu semester (enam bulan sejak pengesahan Tesis)
saya tidak melakukan publikasi dari sebagian atau seluruh isi Tesis ini, maka
Prodi Pendidikan Sains FKIP UNS berhak mempublikasikannya pada jurnal
ilmiah yang diterbitkan oleh Prodi Pendidikan Sains FKIP UNS. Apabila saya
melakukan pelanggaran dari ketentuan publikasi ini, maka saya bersedia
mendapatkan sanksi akademik yang berlaku.
Surakarta, 2014
Mahasiswa,
Toriqul Abidin
S 831208085
(5)
v
MOTTO
... Maha suci Engkau (Alloh),
Tidak ada yang kami ketahui selain apa yang telah ajarkan kepada kami.
Engkaulah yang maha mengetahui dan maha bijaksana.
(QS. Al-Baqarah : 32)
(6)
PERSEMBAHAN
Buat anak-anakku yang sholeh dan sholehah....
(7)
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT,
yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan
penyusunan usulan tesis ini dengan lancar dan baik. Penulis banyak mendapat
bantuan, bimbingan maupun masukan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd. selaku DekanFKIP UNS Surakarta
yang telah memberikan bantuan berupa sarana, fasilitas demi kelancaran dalam
menempuh pendidikan Program Pascasarjana.
2. Dr.M.Masykuri,M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Sains
Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta yang selalu memberi arahan
dan mendorong penulis untuk segera menyelesaikan pendidikan.
3. Prof.Dr.H.Widha Sunarno,M.Pd., selaku pembimbing pertama yang telah
memberikan bimbingan dan petunjuk dalam menyelesaikan tesis ini.
4. Dra. Suparmi,MA. Ph.D selaku pembimbing kedua yang telah memberikan
bimbingan dan petunjuk dalam menyelesaikan tesis ini.
5. Bapak/Ibu dosen Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta
yang telah memberikan pendalaman ilmu kepada penulis.
6. Drs. H. Tohar,M.Si., selaku Kepala SMA Negeri 2 Purwokerto yang telah
memberikan nasehat, dan kemudahan dalam menyelesaikan tesis ini.
(8)
7. Teman-teman mahasiswa Pascasarjana Program Pendidikan Sains yang selalu
memberi dukungan, masukan dan bantuan dalam menyelesaikan tesis ini
8. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tesis ini.
Penulis menyadari bahwa dalam tesis ini masih banyak kesalahan dan jauh
dari sempurna, oleh sebab itu penulis berharap kritik, saran dan masukan agar
menjadikan tesis ini lebih baik. Akhirnya penulis berdo a dan berharap semoga
segala bentuk bantuan mereka, menjadi amal baik dan mendapat imbalan dari
Allah,SWT. Amin.
Penulis.
(9)
ix
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL...
.. ..
HALAMAN PERSETUJUAN...
HALAMAN PENGESAHAN....
..
..
.
PERNYATAAN ...
MOTTO ...
PERSEMBAHAN ...
KATA PENGANTAR....
..
..
.
DAFTAR ISI...
.. .. ..
DAFTAR TABEL ...
DAFTAR GAMBAR...
..
..
..
DAFTAR LAMPIRAN....
...
ABSTRAK ...
ABSTRACT
...
i
ii
iii
iv
v
vi
vii
ix
xii
xiii
xiv
xv
xvi
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.
..
.
B. Identifikasi Masalah...
C. Pembatasan Masalah ...
D. Rumusan Masalah.
..
...
...
E. Tujuan Pengembangan.
..
F. Spesifikasi Produk.
.
...
G. Manfaat Pengembangan.
..
.
H. Asumsi dan Keterbatasan.
.
1
5
6
6
7
7
9
9
commit to user
(10)
BAB II. KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori.
.
1. Modul Pembelajaran
2. Hakekat Fisika ...
.
...
3. Pendekatan Berbasis Scientific
... ..
.
4. Materi Ajar.
.
..
5. Prestasi Belajar.
...
..
B. Penelitian yang Relevan.
..
...
..
C. Kerangka Berpikir.
..
...
...
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Metode Pengembangan.
.
...
B. Prosedur Pengembangan.
..
..
.
C. Uji Coba Produk.
.
.
D. Desain Penelitian.
..
..
.
E. Subyek Penilaian.
...
.
F. Jenis Data.
...
G. Instrumen Pengumpulan Data.
.
.
H. Teknik Analisis Data.
.
..
BAB IV. HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN DAN
PEMBAHASAN
A. Diskripsi Data Hasil Penelitian dan Pengembagnan
1. Tahap Pendefinisian (
Define
)...
11
11
15
19
41
49
52
55
57
57
61
61
62
62
63
63
66
commit to user
(11)
xi
2. Tahap Perancangan (
Design
) ...
3. Tahap Pengembangan (
Develop
) ...
4. Tahap Penyebaran (
Disseminate
) ...
B. Pembahasan
1. Pembahasan Tahap Pendefinisian (
Define
)...
2. Pembahasan Tahap Perancangan (
Design
) ...
3. Pembahasan Tahap Pengembangan (
Develop
) ...
4. Pembahasan Tahap Penyebaran (
Disseminate
) ...
C. Temuan di Lapangan ...
D. Keterbatasan Penelitian ...
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ...
B.
S
aran ...
DAFTAR PUSTAKA.
....
LAMPIRAN ...
73
76
86
87
91
94
98
98
99
100
101
103
105
(12)
DAFTAR TABEL
Hallan
Tabel 2.1
Daftar Tabel Pertanyaan ... 31
107
Tabel 2.2
Modulus elastis Young berbagai zat... 44
107
Tabel 4.1
Peringkat Nilai Ujian Nasional Tingkat SMA
Jawa Tengah ... 68
109
Tabel 4.2
Tabel 4.3
Tabel 4.4
Tabel 4.5
Table 4.6
Tabel 4.7
Tabel 4.8
Saran Temen Sejawat dan Revisi... 76
Saran Validator Ahli dan Revisi... 77
Komentar dan Perbaikan Berdasar Saran Uji Coba
Terbatas ... 79
Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Siswa Ranah
Kognitif Sebelum dan Sesudah Pembelajaran
Menggunakan Modul fisika berbasis
scientific
pada
materi elastisitas... 82
Ringkasan Hasil Analisis Hasil Prestasi Belajar Siswa
Ranah Kognitif Sebelum dan Sesudah Menggunakan
Modul fisika Berbasis
Scientific
... 84
Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Ranah Afektif... 84
Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa Ranah
Psikomotorik... 85
110
(13)
xiii
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 2.1
Gambar 2.2
Gambar 2.3
Gambar 2.4
Gambar 2.5
Gambar 2.6
Gambar 2.7
Gambar 2.8
Gambar 2.9
Gambar 2.10.
Gambar 2.11
Gambar 4.1
Gambar 4.2
Gambar 4.3
Skema Hasil Belajar ...
.
Proses Pendekatan Ilmiah.
...
..
Tegangan pada benda Elastis
.
Tegangan Tarik ... ...
...
Tegangan Tekan ...
.
Regangan ...
.
.
.
Hukum Hooke ...
.. ..
Grafik hubungan antara Fdan
L
...
Rangkaian Seri Pegas ...
..
Rangkaian Paralel Pegas ....
Kerangka Berpikir... .
...
Histogram Prestasi Belajar Siswa Sebelum dan
Sesudah Menggunakan Modul
.
...
Histogram Nilai Sikap Siswa...
Histogram Nilai Ketrampilan...
.
.
21
21
42
42
42
43
45
46
48
49
56
83
85
86
(14)
DAFTAR LAMPIRAN
1. Angket Pengungkap Kebutuhan Guru.
.
2. Angket Analisis Kebutuhan Guru.
3. Hasil Angket Analisis Kebutuhan Guru.
.
....
4. Angket Pengungkap Kebutuhan Siswa.
..
5. Angket Analisis Kebutuhan Siswa.
6. Hasil Angket Analisis Kebutuhan Siswa.
...
7. Silabus Mata Pelajaran Fisika ...
8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ...
.
9. Instrumen Penilaian Modul Oleh ahli Modul dan
Teman Sejawat
...
10. Hasil Instrumen Penilaian Modul Oleh ahli Modul dan
Teman Sejawat...
11. Angket Lembar Respon Siswa.
.
.
12. Angket Lembar Respon Guru...
.
..
13. Hasil Uji Statistik ...
.
.
14. Foto-foto Penelitian...
15. Surat Keterangan Penelitian .
..
..
105
106
109
112
113
115
117
121
136
142
148
150
152
157
160
(15)
xv
Toriqul Abidin. S831208085.
Pengembangan Model Pembelajaran Fisika Berbasis
Scientific
Pada Materi Elastisitas di SMA Negeri 2 Purwokerto.
Tesis. Pembimbing I:
Prof. Dr. H. Widha Sunarno, M.Pd., II: Dra. Suparmi, M.A.Ph.D. Program Studi Magister
Pendidikan Sains, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret.
ABSTRAK
Fisika merupakan bagian dari sains yang mempelajari tentang alam sekitar beserta
isinya, peristiwa, dan gejala-gejala alam. Dalam Kurikulum 2013, pembelajaran
menggunakan pendekatan
scientific
yang juga dikenal dengan istilah 5M, yaitu
mengamati, menanya, mencoba, menyimpulkan dan mengkomunikasikan. Pengembangan
bahan ajar yang relevan berdasarkan pendekatan
scientific
diperlukan agar pembelajaran
menjadi lebih bermakna sehingga dapat memaksimalkan hasil belajar. Penelitian ini
bertujuan untuk : 1) mengetahui bagaimana prosedur pengembangan modul fisika berbasis
scientific
pada materi elastisitas, 2) mengetahui kelayakan modul fisika berbasis
scientific
pada materi elastisitas, 3) mengetahui efektifitas penggunaan modul fisika berbasis
scientific
pada materi elastisitas di SMA Negeri 2 Purwokerto.
Penelitian ini menggunakan metode
Research And Development
yang mengacu pada
model
Four D
dari Thiagarajan, dengan tahapan
define
(Pendefisian)
, design
(Perancangan)
, develop
(Pengembangan)
, dan desseminate
(Penyebaran). Penelitian
diawali dengan analisis kebutuhan, kemudian perancangan pembuatan draf modul. Draf
modul divalidasi oleh ahli, guru, dan teman sejawat. Hasil revisi berupa draf modul I
diujicobakan secara terbatas pada 10 siswa kemudian direvisi menjadi draf modul II. Draf
modul II dilakukan uji coba lapangan pada 39 siswa dengan diberikan modul berbasis
scientific,
kemudian direvisi menjadi modul produk akhir. Modul kemudian disebarkan ke
guru fisika SMA melalui MGMP fisika kabupaten Banyumas. Uji coba lapangan
menggunakan
one group pretest-posttes design
. Data hasil belajar pengetahuan dihitung
dengan gain ternormalisasi dan diuji dengan uji t dua sampel berpasangan, sedangkan hasil
belajar ketrampilan dan sikap dihitung persentase ketercapaiannya.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) pengembangan modul
berbasis
Scientific
pada materi Elastisitas dilakukan menggunakan model 4D (
four-D
model
) yaitu pendefinisian (
define
), perancangan (
design
), pengembangan (
develop)
dan
penyebaran (
desseminate)
, (2) hasil pengembangan modul fisika berbasis
Scientific
pada
materi elastisitas layak untuk mendukung pembelajaran pada materi tersebut. Kelayakan
modul fisika berbasis
Scientific
berdasarkan penilaian dari ahli, praktisi, dan respon siswa
yang secara keseluruhan memberikan kategori sangat baik (nilai > 3,51) pada produk
pengembangan dan layak digunakan di SMA Negeri 2 Purwokerto, (3) hasil perhitungan
N-gain
ternormalisasi diperoleh rata-rata kenaikan hasil belajar dari 39 siswa adalah
0,5924 dengan kategori Baik . Setelah diuji dengan
paired sample t-test
hasil belajar
pengetahuan siswa sebelum dan setelah penerapan modul berbeda secara signifikan
dengan nilai rata-rata siswa mengalami kenaikan pada hasil pretes dan postes. Hal ini
menunjukkan implementasi modul fisika berbasis
scientific
pada materi Elastisitas efektif
dalam pembelajaran.
Kata kunci : Modul, Pembelajaran, Fisika,
Scientific,
Elastisitas.
(16)
Toriqul Abidin. S831208085. 2014.
The Development of Scientific-based Physics
Teaching Learning Model on Elasticity Materials at SMA Negeri 2 Purwokerto.
THESIS. Advisor I: Prof. Dr. H. Widha Sunarno, M.Pd, Advisor II: Dra. Suparmi, M.A,
Ph.D. Physics Education Department, Graduate School, Sebelas Maret University of
Surakarta.
ABSTRACT
Physics is a science which studies all about nature, the facts, and its phenomenons.
In Indonesian Curricullum 2013, it is supposed to use scientific based teaching learning
containing of
5M
s, they are Observing, Questioning, Experimenting, Associating, and
Communicating. The development of relevant materials using scientific approach is
needed to make the teaching learning more meaningful so that the students achievement
will be optimal. The aims of this research are: (1) to study the procedure of the
scientific-based physics module development on Elasticity material, (2) to know how proper the
scientific-based physics module on Elasticity material, and (3) to find the effectivity of
using the scientific-based physics module on Elasticity material at SMA Negeri 2
Purwokerto.
Research and Development method is used in this research refered to
Four D
s by
Thiagarajan with the stages of defining, designing, developing, and disseminating. The
research was started by defining, then designing the module draft. It was started by
analizing the needs, then designing the draft of a module. This module draft was validized
by the expert, teacher, and the collague. The result was module draft I which was tried out
limitedly to 10 students, then it was revised to be module draft II. This module draft II was
tried out again to 39 students given scientific-based module, and the result was revised to
be the last product of module. The module was distributed to the physics senior high
school teachers through Banyumas Physics teacher association. The try-out used one group
pretest-posttest design. The data of cognitive assessment was accounted by normalized
N-gain, and tested by paired sample T-test, while as psychomotor and affective assessment
was accounted through the achievement percentage.
From the analysis, the findings are: (1) the development of scientific-based module
on Elasticity was done using
Four D
s with the stages of defining, designing, developing,
and desseminating; (2) the result of scientific based physics module was quite proper to
support the material. It was according to the expert, practitioner, and the students response
entirely gave very good category to the product of the development, and proper to be used
at SMA Negeri 2 Purwokerto; and (3) from the normalized N-gain test, it could be seen
that the average of the achievement increase from 39 students are 0.5924 with good
category. After tested by paired sample T-test, the students achievement before and after
applying the scientific-based module on the Elasticity material was significantly different.
The students achievement average got better from pre test to post test. It shows that the
implementation of scientific-based physics module was effective in the teaching learning.
Key word:
Module,TeachingLearning
,
Physics, Scientific approach, Elasticity.
(17)
y
! ! " "" ""# $% %&'( ) ) *+ ,-.. / 0 1 ) 2 !*2
y
# ,3 " )4 ") !4 " # "# # " !5 4 " # " # # " "# $%%&'() ) -.+,-..6 7" "# ! 68
y
- 2 " "# # )4 " )!y
9 # !# # ) !5 2 "!" , "! !5 2 !# # "" ! ", !# # !" " "y
# 2 " ""# " " "$ + ""#
y
9# :7 ( ") !""#y
! " " !)! 2 "y
2 2 " "# # ""#2 " " 2 ) 2 " ! " 2 # ) "! ! $; "# ! % < () ) -. + , -..6 ! =
y
> 8? ! , # 9 " 5 2 " " 2 , !5 9y
"# " )y
! # " !5 #9 " 5" "# $ ; "# ! -. 6 # ! # ,!5 ; "# ! @ " ;) "y
! , " " " , -..* ; +7 -..A
y
9# # ) " "# 2 , 2 # " ! 9 $(18)
B
C DEFG FHGI JG KLMLDL N HLO L PQDRSQ KQIBTUVQ NWQS FGI QL MG NMLNX HG NO RO RSL N O RKLS FL NLSLN IG NXXQ NL SL N HG NO GSL WL N R KIRLYZ C D EFGF HGIJGKL MLD LN IG N
y
GNWQY WR XLDLNLY [L RWQy
F RSLH [HG NXG WLYQL N[O LNSG W GDLIHR KL NZ\L KLIHDEFG FHGIJGKL MLDL N JGD JL FR F HGNOGS L WL N R KIRLY [ DL NLY F RSL H IG NXXLI R W WDL NF]EDIL F R FQ JF WL NF R L WLQ IL WGD R L MLD L XLD HG FG D WL O RO RS WLYQ IG NXL HLZ^ _L NLY SGWGDLIHRKL N IG NXXLI R W WDLNF] EDI L FR FQ JF WLNF RLW LQ IL WGD R L MLDL XLD HG FGD WLO RO RS WLYQ JL XL RI L NL. Ranah
pengetahuan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik
tahu apa. Hasil akhirnya adalahpeningkatan dan keseimbangan antara kemampuan
untuk menjadi manusia yang baik(soft skills)
dan manusia yang memiliki kecakapan
dan pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills)
dari peserta didik yang
meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam
pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah.Pendekatan ilmiah (scientific
approach) dalam pembelajaran sebagaimana dimaksud meliputi mengamati,
menanya, mencoba, menyimpulkan, dan mengasosiasi untuk semua mata pelajaran.
Salah satu kompetensi yang perlu dimiliki seorang guru dalam
melaksanakan tugasnya adalah mengembangkan bahan ajar. Pengembangan bahan
ajar penting dilakukan guru agar pembelajaran lebih efektif, efisien, dan tidak
melenceng dari kompetensi yang ingin dicapainya.
Kompetensi mengembangkan bahan ajar idealnya telah dikuasai guru secara
baik, namun pada kenyataannya masih banyak guru yang belum menguasainya,
sehingga dalam melakukan proses pembelajaran masih banyak yang bersifat
konvensional. Dampak dari pembelajaran konvensional ini antara lain aktivitas
(19)
`
abcb defg h ijkg lml iml n ef mdg ol
y
m ng n p m obc mla moqg r omce lm defgh seliecb la ke lt mig ue lie lamcv wg nmk ug la g qb ue kfe d mt mc mly
mla igdmob o mlly
m t ba m obc mla ke lmcgo omce lmue kfed mt mc mlobcmlax mcgmqgrvyjib d mimdmh nefb mh f b ob
y
mla ig qb dg n ie la m l qbtb ml ma mc n gn pm im umq fed mt mc n e ligcg qmlu m mqmb ie la ml fg kfg la ml abcb zw g olmn { |}}~v ef ma mg n mdmh n mqbf mhmlmt mcse qmo{k j ib dkecb umomln bmqbumo eqfe dmtmcy
m lafe c oe lm m lie la ml n mqbb lgqf mhml ue dmt mc ml vwe la ml kjib dn g n p m i mumqke ls mumgi ml ke ly
eden mgom l f mhml fed mt mc ly
m ie lam l fe dmtmc ne s mc m g lig xg ib mdv w e la ml kjib d n gn p m imumq ke la jlqc jd oe kmk ub ml iml g lqe lngqmn fe d mtmc ly
mv y jib d imumq ig ue dmtmcg ig kmlm n mtmv mk m ue laab lm ml n efb mh kjib d qgimo qecqelqb{ ken ogub l ig imd mk oe k mn ml kjib d t ba m ign efb qomlw
moqb m lay
ig fb qb homl b lqb o ke kue dmtmcg k mqe cg qec qe lqb v oml qe qmug oe de db mnmml n gnpm ke lae djd mw
moqb qecnefb q nmla mq rde on gfed{ imumq fefec mu m ke lg q imlimumq ub dm fefec mumt mk{ iml imumq ig d mob oml n es mcmqecn elig cg mq mbigfecgx mcg mngie la m lke qjied mglvyjib d n ef ma mg n md mh nmqb ke igm ue kfe d mtmcml{
k mom igimdmklm
y
hmc bn ke la msb umi m ue lie omqml uekfe dmt mcmlv e lieomqml ue kfe dmtmcmly
ml a s js jo b lqb orgn gom mimd mh ue lie omq mlgdkg mhv mdglg ne n b mg ie la ml obcg ob db k fmcb |} `y
m la k e laab lmoml ue l ie omqml gdkg mh imdmk ue kfe dmtmcmll
y
mv deho mce lm g qb{ yjib die la mlue lie o mqm lgdkg mhnmla mquelqg lab lqb oig oe kf mla omlv
gn g om kecb umoml n b mqb g d kb ue lae qmhbml mla
y
fec ue la mcb h sb ob u fenmc imd mk ke lb ltmla ue kfmlab lml iml oe k mt b ml qe oljdjagv dkb uela e q m hb ml iml qe oljdjagy
mla ke dg f mqo ml rgn g om mlqmcm d mgl md m q mdmq oe ijoqe cml{ qed e oj kb lgomng { ued my
mcml{uele cf mla ml{hg fbcm l{md mqmdmq
oefb qbhmlcb k mhq mlaa m
y
m la ig hmn g doml(20)
y
y
¡ ¢£ ¢£
y
¢ ¢ ¢ ¢¢ ¢ ¤ ¢ ¢£ y
¢ ¢y
y
y
¥ y
sense of inquiry
dan kemampuan
berpikir kreatif siswa (Alfred De Vito: 1989). Model pembelajaran yang dibutuhkan
adalah yang mampu menghasilkan kemampuan untuk belajar (Joice & Weil: 1996),
bukan saja diperolehnya sejumlah pengetahuan, keterampilan, dan sikap, tetapi
yang lebih penting adalah cara pengetahuan, keterampilan, dan sikap itu diperoleh
siswa (Zamroni: 2000; Semiawan: 1998).
Pembelajaran saintifik tidak hanya memandang hasil belajar sebagai muara
akhir, namum proses pembelajaran dipandang sangat penting. Sehingga
pembelajaran saintifik menekankan pada keterampilan proses. Model pembelajaran
berbasis peningkatan keterampilan proses sains adalah model pembelajaran yang
mengintegrasikan keterampilan proses sains ke dalam sistem penyajian materi
secara terpadu (Beyer: 1991). Model ini menekankan pada proses pencarian
pengetahuan dari pada transfer pengetahuan, siswa dipandang sebagai subjek
belajar yang perlu dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran, guru hanyalah
seorang fasilitator yang membimbing dan mengkoordinasikan kegiatan belajar
siswa.
(21)
¦
§¨©ª«¬ ª ¨® ©¬®¬©¨® ¨¯°
y
±¬¨² ¨«³ ¨¯ ´ ¨± ¨ ®¬ ®µ ¨ ³ª¨®X MIA semester dua
merupakan materi aktual, yang banyak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Sehingga materi ini sangat penting untuk diajarkan secara optimal, agar dapat
menghasilkan konsep yang benar. Akan tetapi masih banyak guru yang
menyampaikan materi elastisitas hanya secara teoritas sehingga hasilnya kurang
optimal. Bahan ajar yang ada disekolah masih belum mengacu pada kurikulum
2013 yang berbasis pendekatan ilmiah (Scientific Approach). Pada proses
pembelajaran berbasis
scientificmeliputi menggali informasi melaluimengamati,
menanya, mencoba, menyimpulkan dan mengkomunikasikan. Modul materi
elastisitas yang berbasis
scientifc
belum digunakan disekolah-sekolah.
Dari uraian diatas maka perlu dikembangkan modul pembelajaran fisika
yang berbasis scientificdengan materi elastisitas yang sesuai dengan kurukulum
2013, yaitu dengan berbasis pendekatan ilmiah (Scientific Approach).
¶·¸¹ º»
t
¼fikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasikan
masalah sebagai berikut :
1. Pembelajaran dengan kurikulum baru 2013 yang berbasis pendekatan
ilmiah/saintifik, masih kurang diterapkan.
2. Pembelajaran berbasis scientifik yang meliputi : mengamati, menanya,
mencoba, menyimpulkan dan mengkomunikasikan masih jarang digunakan.
3. Modul pembelajaran fisika yang berbasis
scientific
masih jarang digunakan
dalam proses pembelajaran.
(22)
½
¾¿ ÀÁ ÃÄÅ ÆÇÁÈ ÅÈ Å ÂÁÈ ÉÁÇÁ Ê Ë ÃÊ ÌÃÇÁ ÍÁÄ ÁÎ ÊÁÈ Å Ï ÐÑÄÁÎ Ò ÉÅ Â ÃÄÁËÐÁÎ ÉÁ ÇÁÊ Ð ÃÏÅÉÑËÁÎÈÃÏÁ ÄÅÓÏÁÄÅ¿
ÔÕÖ× ØÙ ÚÛÚÜÚÝÞ ÚÜ Úß Úà
á ÒÁÄË ÃÎÃÇ Å ÅÁÎÇ ÃÌÅÏ ÃÄÁ ÄÁ ÏâÊÁÐÁËÃÄÇ ÑÉÅ ÌÁ ÁÈ ÅÊÁÈ ÁÇ Á ÏËÁÉÁã
ä¿ å ÃÎÉ ÃÐÁÂÁÎ
scientific
ËÁÉÁ Ê æÉÑÇ Ë ÃÊ ÌÃÇÁ ÍÁÄÁÎ çÅ ÈÅ ÐÁy
ÁÎ Ò ÉÅ Ð ÃÊÌÁÎ ÒÐ ÁÎ ÁÉÁÇÁ Ï ÁÉÁÎÁy
ÇÅ ÊÁ ÇÁÎÒÐÁ Ï Ë ÃÊÌÃÇÁ ÍÁÄ ÁÎy
ÁÎÒ È ÃÈ ÑÁÅ É ÃÎ ÒÁÎ ÐÑÄÅÐÑÇ ÑÊ èéäêy
ÁÎ Ò ÊÃÇ ÅËÑÂ Å ã ÊÃÎ ÒÁÊÁÂ Åâ ÊÃÎÁÎÁ ây
ÊÃÎëæÌÁâ ÊÃÎy
Å ÊËÑÇ ÐÁÎ É ÁÎ ÊÃÎ ÒÐ æÊ ÑÎÅÐ ÁÈÅ ÐÁÎ ¿è¿ ì ÃÇ Á
y
ÁÐ ÁÎ ÊæÉÑÇ Ë ÃÊ ÌÃÇ Á ÍÁÄÁÎ Ì ÃÄ ÌÁÈÅ Èscientific
ÉÅ Ð ÃÊÌÁÎ ÒÐÁÎ ÉÅ ÅÎ ÍÁÑ ÉÁÄÅ ÏÁÈ Å Ç íÁÇ ÅÉÅ ÈÅy
ÁÎ Ò ÉÅÇ ÁÐÑÐÁÎ æÇ ÃÏ è Á ÏÇÅ â è ÒÑÄÑ çÅ È ÅÐÁ î Àáâ è ÂÃÊ ÁÎ ÈÃÍÁw
ÁÂÉÁÎÄÃÈ Ë æÎÈ ÅÈ ïÁÉÁÄÅÑ ÍÅë æÌÁ ÃÄÌÁ ÁÈ ¿ê¿ Æç ÃÐÂÅ çÅ ÂÁÈ ÊæÉÑÇ Ë ÃÊ ÌÃÇÁ ÍÁÄÁÎ ÌÃÄ ÌÁÈÅ È
scientific
ÉÅÐ ÃÊÌÁÎ ÒÐÁÎ ÉÅÂ ÅÎ ÍÁÑ ÉÁÄÅ ðñò ó ô
ËÄÃÈ ÂÁÈ Å ÌÃÇ ÁÍÁÄ ÈÅ Èï Á â ÈÃÌÃÇÑÊ ÉÁÎ ÈÃÈ ÑÉÁ Ï ÊÃÎ ÒÒÑÎÁÐÁÎ Ê æÉÑÇ Ë ÃÊ ÌÃÇ Á ÍÁÄ ÁÎÌÃÄ ÌÁÈ ÅÈ
scientific
¿¾¿ ÀæÉÑÇ Ë ÃÊÌÃÇÁ ÍÁÄÁÎ Ì ÃÄÌÁÈÅ È
scientific
ËÁÉÁ Ë æÐæÐ ÌÁ ÏÁÈ ÁÎ ÃÇÁÈ ÂÅ ÈÅ ÂÁÈ ÁÎ Òy
ÉÅ Ð ÃÊÌÁÎ ÒÐÁÎ ÁÐ ÁÎ ÉÅÅÊ ËÇ ÃÊ ÃΠÁÈ Å ÐÁÎ ÉÅ î Àá ðÃÒÃÄÅ è åÑÄw
æÐ ÃÄÂæ ÐÃÇ ÁÈX MIA.
õÕö
u
Øu
ÜÚÝÞ ÚÜÚßÚàRumusan masalah dari penelitian ini adalah:
1. Bagaimana prosedur pengembangan modul fisika berbasis
scientificyang terdiri
dari mengamati, menanya, mencoba, menyimpulkan dan mengkomunikasikan
pada materi elastisitas ?
(23)
÷
øù úûüûý þ ûÿ û û
y
û ûÿ þ ý ý û û ýscientific
ûÿ üy
ý ý û ý þÿ üûþ ûý þÿ ûÿy
û þÿû þ ÿýþy
ûÿ ûÿ þÿ ü þÿý û ý ûÿ û û þ û ý ûý ý û?
3. Bagaimana efektifitas penggunaan modul fisika berbasis
scientificyang terdiri
dari
mengamati,
menanya,
mencoba,
menyimpulkan
dan
mengkomunikasikanpada materi elastisitas ?
u
u
Tujuan penelitian pengembangan ini adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana prosedur pengembangan modul fisika berbasis
scientificyang terdiri dari mengamati, menanya, mencoba, menyimpulkan dan
mengkomunikasikan pada materi elastisitas.
2. Untuk mengetahui kelayakan modul fisika berbasis
scientificyang terdiri dari
mengamati, menanya, mencoba, menyimpulkan dan mengkomunikasikanpada
materi elastisitas.
3. Untuk mengetahui efektifitas penggunaan modul fisika berbasis
scientificyang
terdiri dari mengamati, menanya,
mencoba,
menyimpulkan dan
mengkomunikasikanpada materi elastisitas
fikasi Produk
Produk yangakan dihasilkan berupa modul fisika yang berbasis
scientific,
disusun secara sistematik, mengacu pada kurikulum 2013. Untuk guru dilengkapai
suplemen modul yang berupa RPP, LKS dan penilaian berbasis
scientific
dalam
bentuk cetakan.Bagi peserta didik modul tersebut dapat digunakan sebagai bahan
(24)
!"#"$ %" &'($(
y
" &) '"*"+ % &y
( "*," & * - $+" '('(, . &+., % &) %" &)," & , % "%*." &% &)"%"+ (/% &" &y
"/% &01"/ % &y
( % *. !," &'" & % &), 1% . &(,"- (23 $1- -* % !"# "$" &'(- .+
scientific
#(,"% % &.4 (,$(+ $ ("- * $+( $ (,. + (&(252 6.- +" &-( "+". % "+ $ ( * % !"#"$ " & $"-(- *"'" 7",+ " "+". 7 &1% &"
y
" &) '"*"+'(# !"-," &' &) "& !1) (,""+ ".* &"! "$" &+ $+ &+./.," &- "+"-, ($ " 8, ($"/ ,4""!" &/y
! ) &'"/"+" .'1 &) &)- % "+"292 3 &# !"-" & ).$./$ -*1 & * - $+ " '( '(,/'" & ( &+ $",- ( '.,"+ (7).$.8* - $+ " '('(, + $ "- '" $( *$"-" &),"
y
"&) - $+" 8% $+ "/ * % (, ($" & - .# ,+ (7/ "+". * &" ! "$" &y
"&)% &
y
(% * " &)'"$ ("! .$ $* ( , ($!1) (-2:2 ; &'1$1 &)'"&% &) (&- * ($"-(* - $+"'( '(, $* (, ($- 0" $", $(+ (-/" &"! (- + (- /'" & + *"+ '"!"% % &) ( ' &+ (7(,"- (/ % %"4"% (/ % % 0"4, " & %"- " !"4/ '" & % &)"* ! (,"-(," &- .-+ " &- ("+".%"+ $(* % !"#"$ " &2
<2 ; &'1$1 &) '" & % &) ( &-* ($"-( * - $+" '('(, % " %*. $* (, ($ 4 (*1+ +(, '" !"% % ! (4"+ * $ '""&/ , -" %"" &/ '" & +".+"& - "+. -"%" !" ( & '"$ ( - .- +" &- ( "+". % "+ $(* % !"# " $" &2
=2 ; &'1$1 &) '"& % &) (&- * ($"-( * - $+ " '('(, % "% *. % % "4"%(/ % & $"* ," &/ '" &% &) % " &),"& *1 !" $* (, ($
y
" &) $"-(1 &" ! '" & 1# ,+(7 '" !"% % $ - *1 & - .- +" &-("+".% "+ $(* % !"# "$" &2>2 ? $"- (- *" '" ,1 &- */ + 1$ (/ '" & 7",+" % * ($ (-
y
" &) '"* "+ '(* $+" &)) . &)8 # ""," &2w
(25)
@
AB CDE DFG HIJ KILF EF MFG NOMDJ DP QFG P IRF MF P INIMSF GF NFG EILFP T GFJDG JIGFMOQ PO P U IJHIG
y
F EOFGGy
F BV WXYZ
faat Pengembangan
[FG \FF UHIG ILOUO FG HIG]IJ KFG ]FGJ ^N DL\OPOQFK IM KFPOP
scientific
O GOFNF LF S _`B a DMD_
bFHF U J IG]] DG F QFG J ^N DL \O PO QF KIM KF PO P
scientific
NF LFJ HIJ KILF EF MFG JF U IM O ILF P UOPO UFPBcB dOPeF_
bFHF U KILF EFM JFGNOMO NFG JILF UOS QIJ FJ HDFG KIM \OQOM O LJO FS N IG]F G JIG]] DGF QFGJ^N DLfOPO QFKIM KF POP
scientific
J FU IMOILF P UOPOUF PBgB d IQ^LFS_
bFHF U J IG]] DGF QFG JF UIMO J ^N DL P IKF]FO KFSFG HIJ KILFEF MFG F G]
y
PIP DFO QDMO QDL DJc h`gBH. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan
i PDJPO NFG QIU IM KF U FPFG HIG ILO UOFG HIG] IJKFG]FG J^N DL \O PO QF KIM KF POP
scientific
HFNFJ F UIMOILF PU OPOUF P FNF LFS_1. Asumsi anggapan dasar yang tidak perlu diuji.
FB dO P eFN IG]FGQIPFN FMFGUOG]]OPDNF SJ FJ HDKILF EFMJFGNO MO B KB dO P eFP DNF SJ IJOLOQOQIJFJHDFGF
w
F LU IG UFG] JF U IMOILF P UOPOUF P BRB [^N DL \OPO QF KIMKF PO P
scientific
HFNFJF U IMO ILF P UOPOUF P KILDJ KFGy
F Q NO QIJ KFG] QFGBcommit to user
(26)
jk
lm n opqrst uov ws u xyz { q|s |o rxv vo}~~ x}s ps} vqlxrz zps |o|s z
scientific
ws lsv s uo zors uzzus mo m o}~ov |s}~s} v qlxr z zps |o |s z
scientific
wsls vs uoz o rs uz z us lzts s wps} ls ws u lz~ x} s ps} lz xw
qpou q ls } o|s~sz s{ xs} x} u xp vo}~ov|s}~ ps}| sts}sys zz ps x} u xpuqwzpsusxv s uo z s }~y
rsz } m t
r
u
fisika berbasis scientific pada materi
elastisitas adalah:
o}~ov |s}~s} v qlxr z zps |o |sz
scientific
wsls vs uo z o r s uz z us o xsz lo}~s} v s uo z po rs X MIA semester 2 pada kurikulum 2013 yaitu
KompetensiDasar :3.6 Menganalisis sifat elastisitas bahan dalam kehidupan
sehari hari, 4.1 Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis dengan
menggunakan peralatan dan teknik yang tepat untuk penyelidikan ilmiah
dan 4.6 Mengolah dan menganalisis hasil percobaan tentang sifat elastisitas
suatu bahan.
b.
Pengembangan modul fisika berbasis
sceintificini dibuat hanya terbatas pada
(27)
¡¢ £¤¥¦¢ § ¨¥©
u
ª¤«¬¤ ª ¡r
£ ®¯°® ±² ³´ ¯ µ¶·¸¹ µ® ¯¸ ±¸² º´ ±² ³»´²´ º¼¶µ
ww
w
½ µ¶·¸¹ ´·´¹ ´¾k
®°³´²´ ¯ ¿ ±¶ °±´ µ À®¹ ´ Á´ ±Âµ ® ¯°´Á´±y
´ ¯° ·´¿´² · ³¿®¹´ Á ´ ±³ ¶¹® ¾ µ¸ ±³· ·® ¯°´ ¯ À´ ¯² ¸´ ¯y
´ ¯° µ³ ¯³µ´¹ · ´ ±³ °¸ ±¸ ¿® µÀ ³ µÀ ³ ¯°½ µ®¹³¿¸² ³ ¿® ±® ¯¼´ ¯´ ´ ¯ ² ¸ Á¸´ ¯y
´ ¯° ´» ´¯ · ³¼´¿´ ³ î¼´ ±´ Á®¹ ´Ã½ ¿® ¯y
®· ³ ´´ ¯ µ´²® ±³ ¿®¹´ Á´ ±´ ¯½ ´¹ ´²y
´¯° · ³À¸²¸ ¾»´ ¯½ î±²´ ´¹´² ¸ ¯² ¸» ¿®¯³¹´ ³ ½µ® ¯°¸»¸ ±»®À®± ¾´Ã ³¹´ ¯µ¸ ±³·· ´¹´ µ¿® ¯® ¹®Ã´ ³´¯y
¿®¹´ Á´ ±´¯ ºÄ®À´ °´ ³ à ´¹ ´ ¾ à ´² ¸ À ´ ¾´¯ ´ Á´ ± ¼ ®²´» ½ µ¶·¸¹ µ® ±¸¿´»´ ¯ à ¸´² ¸ ¿´» ®² À®¹ ´ Á´ ±
y
´¯° À®±» ® ¯´´ ¯ ·® ¯°´ ¯ à ´²¸ ¸ ¯³² À´ ¾´ ¯ ¿®¹´Á´±´ ¯º Å® ¯°´ ¯ µ¶·¸¹ à ³ÃÆ´ ·´¿ ´² µ® ¯¼´¿´ ³ ·´¯ µ ® ¯®¹ ®Ã´³»´ ¯
y
À´¾´ ¯ À ®¹´ Á´ ±¯´y
·® ¯°´ ¯ À®¹ ´ Á´± à ®¼ ´ ±´ ³¯· ³Ç³·¸´¹º ®Ã ® ±²´ À®¹´ Á´± ²³·´»·´¿´² µ®¹ ´¯Á¸²»´ ¯ »®Ã¸´²¸ ¸ ¯³² ¿®¹´ Á´±´ ¯ À® ±³»¸² ¯y
´Ã ®À®¹ ¸ µ µ® ¯®¹®Ã ´³»´ ¯y
î¼´±´ ² ¸ ¯² ´Ã µ´² ® ±³ À®¹ ´Á´±¯´ ºy
Å® ¯°´ ¯ µ¶·¸¹ à ³ÃÆ´ ·´¿´² µ® ¯°¶ ¯² ±¶¹ »® µ´ µ¿¸´¯ ·´ ¯ ³¯² ® ¯Ã ³²´Ã À®¹ ´ Á´ ±¯y
´ º ȶ·¸¹ ·´¿´² · ³¿®¹´Á´ ±³ · ³ µ´ ¯´ ô Á´º É´µ´ ¿® ¯°°¸ ¯´ ´¯ îÀ¸´ ¾ µ¶·¸¹ ²³·´» ²® ±²®¯² ¸ ½ µ®Ã » ³¿¸ ¯ · ³ ·´¹´ µ »® µ´Ã´ ¯ µ¶·¸¹ Á¸ °´ · ³Ã ®À¸² »´ ¯ ´»² ¸w
´¯°y
· ³À¸²¸ ¾»´ ¯ ¸ ¯²¸» µ® µ¿®¹´ Á´±³ µ´²®±³ ² ®±²® ¯² ¸ º Ê»´ ¯² ®²´¿ ³ »®¹®¹¸´Ã´´ ¯ óÃÆ´
µ® ¯°®¹¶¹ ´
w
´»² ¸ ²® ±Ã®À¸² à ´ ¯°´²Ë¹®»Ã ³ À®¹½ ·´¿´² À®À® ±´¿ ´ µ® ¯³²·´ ¯ ·´¿´²¿¸¹´ À®À® ±´¿´Á´ µ½·´ ¯ ·´¿´²· ³¹´»¸»´ ¯ à ®¼´ ±´² ® ±Ã ® ¯· ³±³ ´² ´¸· ³À® ±³
Ç´±³´Ã ³
·® ¯°´¯µ®²¶·®¹ ´ ³¯º
ȶ·¸¹ µ® ±¸¿´»´ ¯ ¿´»®² À®¹ ´Á´ ± µ´¯· ³ ±³
y
´¯° µ®¹ ³¿¸² ³ î ±´¯°»´³ ´ ¯ ¿®¯°´¹ ´µ´ ¯ À®¹´ Á ´ ±y
´¯° · ³±®¯¼´ ¯´» ´ ¯ ·´ ¯ · ³±´ ¯¼´ ¯° î¼´±´ à ³Ã ²® µ´²³Ã ¸ ¯² ¸»(28)
ÌÍ
Î ÏÎ ÐÑÒÓÔ ÕÏÖ Ï×Ó Ñ
ØÙØÙ Ú ÎÏÒÛ ÑÕÑÙ
ÓÔ ÜÔ ÑÒ ÐÏÝ ÑÜÑ×Þ ßÏÒÔ×Ô Ó à ÑÖÔ ÓÙ áÒ âÍãããäÍãåæ ÐÑçè Ñä
"Pembelajaran modul termasuk salah satu sistem individual yang
menghubungkan keuntungan dari berbagai pembelajaran individuat
lainnya seperti; tujuan spesifik dalam bentuk kelakuan yang dapat diamati
dan diukur, belajar menurut kecepatan masing-masing,
feedback
yang
banyak. Dalam pcmbelajaran modul siswa diberi kesempatan untuk belajar
menurut cara masing-masing menggunakan teknik yang berbeda-beda
untuk memecahkan masalah-masalah tertentu, berdasarkan latar belakang
pengetahuan dan kebiasaan masing-masing".
Pembelajaran dengan modul memiliki ciri-ciri (Vembriarto, 1985: 27)
sebagai berikut:
a. Bersifat
self-instructional.
Pengajaran modul menggunakan paket pelajaran yang memuat satu konsep atau
unit dari bahan pelajaran.Sementara, pendekatan yang digunakan dalam
pengajaran modul menggunakan pengalaman belajar siswa melalui berbagai
macam penginderaan, melalui pengalaman mana siswa terlibat secara aktif
belajar.
b. Pengakuan atas perbedaan-perbedaan individual
Pembelajaran melalui modul sangat sesuai untuk menanggapi perbedaan
individual siswa, karena modul pada dasarnya disusun untuk diselesaikan oleh
siswa secara perorangan.Oleh karena itu pembelajaran melalui modul, siswa
diberi kesempatan belajar sesuai irama dan kecepatan masing-masing.
(29)
éê
ëì íîïðñòóð ïðô ñõòðöðñ õ÷îïø îùñöñó ñõúûü ï÷îò îõôýþñôñóô îë ñóñîûô ÷ùýô ý òì
ÿ ýñ ÷ òýñ ÷ ïüþð ù ï îïðñò óð ïðô ñ õ òðö ðñ õ ÷îõñöñóñ õúûü ï ÷îò îõô ý þñô ñó ôîëñó ñ ô ÷îôýýû þñõ îûô÷ù ýôýò ì ñù ý õý ô ñ õñ ò ø îó ð õñ øñý ø îóøñ ñ ý ÷ý ñû ô î÷îó òý øñ ý ÷îõðô ð õ
y
ïüþð ù ðóð þñ õ øñ ý ôýô ñ ì ñ ý ÷ îõy
ðô ð õ ïüþð ù òðö ðñ õy
ñõ ô ÷îôýýû ø îó ð õñ ð õòðû ï îõîõòðûñõ ïîþ ýñ þñõ û îýñ òñ õ ø îùñöñ óy
ñ õ ñóðô þ ýó îõëñ õñûñ õ ð õòðû ïî õëñ ÷ñý òðöðñ õ òîóôîøð ò ì ñ ý ðóð òðöðñ õ ýòð ø îó ð õñ ð õòðûï îïññ ïý ýôý÷îùñö ñóñ õìñ ýô ýô ñ ø îó ðõñð õòðû ïîõy
ñþñ óûñ õ ïîó îûñ òîõòñ õñ ÷ñy
ñõþ ýñóñ ÷ûñ õìþ ì þñ õñ
y
ñô üôýñôýôòóðû òðóþñ õðóð òñ õ÷îõîòñðñõóüôîô ñôüôýñôý òîóöñþ ý û ñó îõñ þ îõñ õ ïüþð ù ôýô ñ þñ÷ñ ò ïîïøñë ñ ò îûô þñ õ ïîùýñ ò þ ýñóñ ï þ ýñ ó ñï þñó õ øðûð ïüþð ù õñ ì
y
îþñ õûñ õ ô òóðû òðó þñ õ ðóð òñ õ ïñûô ðþ õñy
ïñ òîó ý ÷ñþñ øðûð ïüþð ù ýòð þñ ÷ñ ò þ ýôðô ð õ ïîõýûð ò ý ô òóðû òðó ÷îõîòñðñ õ ôîëñ óñ ýóñ óû ýôìîõñõ
þ îï ýû ýñõ ôýô ñ þñ ÷ñ ò ï îõýûð òý ðóð òñ õ û îýñ òñ õø îùñö ñóôîë ñó ñòîóñòðóì
îì îõð õññ õø îóøññ ýïñ ëñ ïï îþ ýñïð ùò ýï îþ ýñ
îïø îùñö ñóñ õ þ îõñ õ ïüþð ù ï îïð õû ý õûñõ þ ýð õñûñ õõ
y
ñ ø îóøñ ñ ý ïñëñï ïîþ ýñ ÷îïø îùñö ñ óñ õì ñù ýõý þ ýûñóîõñû ñ õ ûñóñ û ò îó ýôò ýû ô ýôñ ø îóø îþ ñ ø îþñ òîóñþñ ÷ ûî÷îûññ õõñy
ò îóñþñ ÷ ï îþ ýñ ìùî
ûñóîõñ ý òð þñ ùñ ï ø îùñö ñó ïîõð õñûñõïüþð ùø ýôñô ñöñþ ýñóýñô ýûñõþ îõñõï îþ ýñùñ ýõô î÷îó òýóñþ ý üñòñð òîùîýô ý ì
(30)
! " # #$ " #% "&& ' %"('%" #$'#!)"
y
" &!$$ !##' '#
self instructional
*#%"&& "# ) # "'#!)
y
"&"&&& +"
y
reinforcement
! "& "&#%#",#"
y
"& '# " $ #" " $ )w
'"y
"& ' #" * " $#" # ! "& "& # ! %" )w
'"y
"& ! " - !" ! " #"&". $#".."
% ! # # ) ""
y
#"&" ".)
w
'"y
"&#! % #"
% +"
y
#v
! #% #"& " % !'#!) "y
/ !$ #$'#!) " $ ! ! #"& ! #"&" "
y
#& " #0! * #% "&& " % ! #v
! " # % "& #"& "#% $ #
y
"& #! % #!) "y
1"$ #"& #% '# "&#"& "
y
"&$ "* !$ $ !) & ! #"& #" "&. #% "&""y
" ""y
#$'#!) " ! % # " # # # #"&" #" " $ '#'#!) !"& "&" '#!) #$ '#!) "$# " '" "
y
"& '# " #" & #) # #!#%" !$ " #"& # % " * #"& " #$ %" " ' * # #$ '#" " " ##.
y
" # # /#"&" !" * #$'#!) " ! % # " $ #$ '" ## & ' #!) #"&"'(31)
23
45 6565 7 85 9 :;<=;7 8> 8? 89 <; <:@9
y
85 :;9 A;?B589y
89 A <5?5 : C;9 A89 :;9 A8> 8? 89D B ;B8:5 6;=; 9 8?98y
<; <:@985y
EF 9FB 865y
89 A =;?=;C8G 487 8 < EF9B ;E 6 :;9C5C5 E 89D A@ ?@ <;9 A8>8? 8A8? : ; 6;?B8 C5 C5E C 8: 8B =;7 8>8 ? C 89 <;9 A@ 86 85565:;7 8>8?89H 59 AA8<;9I8: 856; 6@8B@F=>;EB 5 Jy
89 AC5B;9B @E 89K86:; E EF A95 B5JLD >@ A8 C 8: 8B <; <;9 A8?@H5 :; ?@=8H 89 65E 8: K86:;E 8J;EB5JLD 6; ?B 8 E;B; ?8<:5 7 89 K 86: ;E : 65EF <FBF ?L 6;F ?89 A :; 6; ?B8 C5C5 ED 9 8<@9 : ?F 6;6 :;9 A8> 8? 89 595 <; <=; ?5 E; 6 89 H 89y
8 6;=8A85 :;E; ?>889 6 8B@ :5 H 8EDy
85 B @ :;E; ?>8 89 : ;9 A8>8? 6 8> 8G M ;C 89 AE 89 : ; <=;78>8?89 <;9y
5?8BE 89 8C89y
8 59B; ?8E 65 89B 8?8: ;9 A8>8 ?C;9 A89: ; 6; ?B 8C5 C5E GN; <=;7 8> 8?89
y
89 A = ; ?E@ 87 5B86 689 A8B B;?A89B @9A C 8?5 <FB5 O 865 :;78>8? C 89 E ?;8B5J5 B 86 :;9 A8> 8 ?G N; <=;7 8> 8?y
89 A <; <5 75 E5 <FB 5O 865 B5 9 AA5 C5 B@9>89 A C;9 A89 :;9 A8> 8 ?y
89 A <8<:@ <;< J8657 5B865 <FB 5O 865 B; ?6;=@B 8E 89 <; <= 8w
8 : 8C 8E;= ; ?H 865789:;9I8: 85 89B8?A;B =;78> 8 ?GP 8?A;B=;7 8> 8? C8: 8B C5 @E@ ? <;7 87@5 :; ?@= 8H 89 65E 8: C89 E; < 8<:@ 89 656Q 8 <;787@5 : ?F 6; 6 =;78> 8?G 4; 6 85 9 :; <=;78> 8? 89 89 Ay
= 85ED C5B @9> 89 A J8657 5B86y
89 A <;< 89C 85D C5 B 8<= 8H C ;9 A89 E ?; 8B 5 J5B86 A@?@ 8E89 <; <=@ 8B :;6;?B8 C5C5 E 7;=5H <@C 8H < ;9I 8:85 B 8?A;B =;7 8>8?GRS TUV WV U XYW ZWV U
[ ?B5 J565 E 8 <;9@ ?@B 65B @ 6
w
5 E5:;C58 HBB :\ ] ]5C GQ 5E5 :;C5 8GF ?A]5E5]^565 E 8w
D 8C 87 8H ^565 E 8K= 8H 86 8_@9 895\
(fysikós),
"alamiah", dan
(fýsis),
"alam") adalah sains
(32)
`a
bcbde fgd chi cbi jb fb fgkbfbgg blib
y
bi j chmfd b no penelb g hg q hfbrb me jhr bfb b fb gy
b i jcekblsekdqb cbd g bchme kb fbgfe i jldqmdbi jkbibl c
w
dot hu hmbq b ne vb c
y
bi jkeq h fbrb me kbfbgve nelbg hmdqblbinevb cy
bi j bk bkb fbg nhg db ne n chg g b chmey
bij bkbw n hq hmce sdldg l hl hlb fbi hi h mjeo x evb c nhg bybg e ie nhmei j ke n hud c n hub jbes dldg ve nelbo pe nelb n hme i j kenhud c n hub jbe"ilmu paling
mendasar", karena setiap ilmu alam lainnya (biologi, kimia, geologi, dan lain-lain)
mempelajari jenis sistem materi tertentu yang mematuhi hukum fisika. Misalnya,
kimia adalah ilmu tentangmolekul dan zat kimia yang dibentuknya. Sifat suatu zat
kimia ditentukan oleh sifat molekul yang membentuknya, yang dapat dijelaskan
oleh ilmu fisika seperti mekanika kuantum, termodinamika, dan elektromagnetika.
Fisika juga berkaitan erat dengan matematika. Teori fisika banyak
dinyatakan dalam notasi matematis, dan matematika yang digunakan biasanya lebih
rumit daripada matematika yang digunakan dalam bidang sains lainnya. Perbedaan
antara fisika dan matematika adalah: fisika berkaitan dengan pemerian dunia
material, sedangkan matematika berkaitan dengan pola-pola abstrak yang tak selalu
berhubungan dengan dunia material. Namun, perbedaan ini tidak selalu tampak
jelas. Ada wilayah luas penelitan yang beririsan antara fisika dan matematika, yakni
fisika matematis, yang mengembangkan struktur matematis bagi teori-teori fisika.
Fisika adalah salah satu bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), sehingga
hakkekat Fisika sama dengan IPA. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) bukan hanya
kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep atau prinsip-prinsip saja
tetapi juga merupakan proses penemuan dari berbagai fenomena alam yang terjadi.
(33)
z{
|}~
y
y
v
y
.
Dengan demikian Fisika menekankan pada pemberian pengalaman langsung kepada
siswa untuk mengembangkan potensi dan kompetensi yang dimilikinya.Hal ini
dimaksudkan agar siswa mampu menjelajahi dan memahami fenomena alam sekitar
secara ilmiah.
IPA memiliki dimensi sikap ilmiah (scientific attitude), proses ilmiah
(scientific process), dan produk ilmiah (scientificproduct), berupa pengetahuan.
Karena itu, tujuan pembelajaran IPA tidak sekedar mengumpulkan pengetahuan,
tetapi harus melatihkan berbagai keterampilan proses dan menumbuhkan sikap
ilmiah. Pembelajaran IPA juga harus mampu menumbuhkan kreativitas (creativity)
dan memberikan perhatian pada terapan IPA dalam kehidupan sehari-hari
(application) (Carin, 1997; Yager, 1996).
a.
s
¡Adalah sikap-sikap yang melandasi proses fisika yang meliputi sikap ingin
tahu, jujur, obyektif, kritis terbuka, disiplin, teliti yang saat ini dikenal dengan
nilai-nilai karakter fisika. Berkaitan dengan rasa ingin tahu tentang benda, fenomena
alam, makhluk hidup, serta hubungan sebab akibat yang menimbulkan masalah baru
yang dapat dipecahkan melalui prosedur yang benar.Membangkitkan rasa ingin tahu
siswa menjadi sangat penting, karena sesungguhnya proses penyelidikan, penelitian
dan pengembangan di semua bidang adalah didorong rasa ingin tahu yang besar,
(34)
¢£
¤¥ ¦§¨§© ª
s
«¬ ªª§®¯°¨«s
± ²³§ª´µ ¶· ¸· ¹º ¸» ¼ »½º ¼¾¼ ¿¸ » ½ ¶À ¾¸· ¹ ¼Á ¸» ¹¾Âà ¶Ã ļà ¼½ ¸ ¸¿ ¸Á¸Å · ¶¾º¹¸½ ¸» Å ¸½ ¶½ ¸À ļà ¼½ ¸
y
¸»ÆÅ ¸¾ºÃ ¿ ¼¹ ¸Å ¸·¼Æº ¾º Çƺ ¾ºÄ¼Ã ¼½ ¸¥È ¸Á
¼»¼À¶¾½ ¸¼ À¿ ¶»Æ¸»É¸½º¹ ¸ » ļ ü½ ¸ ö¤¸Æ ¸¼ ¹ ¾Âà ¶Ã ¿ ¸ » ¤º½ À¼ ¤¸ÅÊ ¸ ļà ¼½ ¸ À ¼¿ ¸½ Å ¸»
y
¸ · ¶¾º¹¸½ ¸» ½ º·¹º Á ¸» ĸ½ À¸Ë ½ Ȉ ¶¹ Ë Åº½º· ¿ ¸» À ¶Â¾¼ Ã¸Ì ¸ À¶À¸¹ ¼ · ¶¾º¹ ¸½ ¸» ·¶»Æƺ »¸½¸» ½ ¶·¸·¹º ¸ » ¿ ¸Ã ¸¾º »Àº½·¶· ¹ ¾ ¶¿ ¼½ à ¼ ¸À¸º·¶»Ì¶Á¸Ã½ ¸» ¤¶¾¤¸ Ƹ¼ Ķ»Â·¶»¸ ¸Á ¸·¥µ¶À ¶ ¾¸· ¹ ¼Á ¸» ¹ ¾Âà ¶Ã ¸»Æy
Å ¸ ¾º à ¿¼ Á¸À¼Å½ ¸» · ¶Á¸Áº ¼ ¹ ¶·¤¶Á ¸Ì ¸¾¸» ļà ¼½ ¸Ë ¸»À ¸¾ ¸ Á¸¼ »Í · ¶»Æ¼¿ ¶»À ¼Ä¼½ ¸Ã ¼· ¸Ã ¸Á ¸Å Ë·¶Á¸½º½ ¸»¹¶»Æ¸· ¸À¸ »Î¤ö¾Ï ¸Ã ¼ÐË
· ¶»
y
º ú »Å ¼¹ ÂÀ¶Ã ¼Ã Ë · ¶¾¸»É ¸»Æ ¿ ¸» ·¶Á¸½º½ ¸» ¹ ¶»y
¶Á ¼¿ ¼½ ¸»Ë ¿¸» ·¶¾º ·º ý ¸» à ¼·¹º Á ¸»¥ ѸÀ ¼Å ¸» ½ ¶À ¶¾¸· ¹ ¼Á ¸» ¹¾Âà ¶Ã ¿¸¹¸À ·¶»Æ¶·¤¸»Æ½¸» à ¼½ ¸¹ ¿ ¸» »¼Á ¸¼Ë ¸»À¸¾ ¸ Á¸¼»Í ¾¸Ã ¸ ¼»Æ¼ » À¸Åº Ë Ìº ̺ ¾Ë à ¸¤¸¾Ë À¶¾¤º½ ¸Ë ý ¶¹ À ¼Ã Ë ½ ¾¼ À¼ ÃË À¶½º »Ë º Á ¶ÀË É¶¾· ¸À Ë ¿ ¼ ü¹ Á¼ »Ë ¹ ¶¿º Á¼ À¶¾Å ¸¿ ¸¹ Á ¼»Æ½º »Æ¸»Ë ·¶·¹ ¶¾Å ¸À¼½ ¸» ½ ¶Ã ¶Á¸· ¸À¸ » ½ ¶¾Ì ¸Ë ¿ ¸» ¤¶½ ¶¾Ì¸ à ¸·¸ ¿ ¶»Æ¸» ¾¸»ÆÁ¸¼ »¥
Ò ¾Âöà ǹ ¾Âà ¶ Ã
À¶¾Ã ¶¤º À
·¶¾º¹ ¸½ ¸» ¹¾Âà ¶Ã ¼ Á·¼¸Å
y
¸»Æ ¿ ¸Á ¸· ļ à ¼½ ¸ ¿ ¼Ã ¶¤º À½ ¶À¾¸·¹ ¼ Á¸»¹ ¾Âà ¶Ãļà ¼½ ¸¥ÓÔ ¦§¨§© ª
s
«¬ ªª§®¯°Õ©u
± ²³§ª´µº·¹º Á ¸» ¼»Ä¾·¸Ã¼ Ë ¸À ¸º ĸ½ À ¸ À ¶»À¸»Æ Æ ¶Ì¸Á¸ÇÆ ¶ ̸Á ¸ ¸Á ¸·
y
¸»Æ ¿ ¼Å ¸Ã¼ Á½ ¸ » ¿ ¸¾¼¹ ¾Âà ¶Ã ¼Á· ¼ ¸Å ¿ ¶»Æ¸»¿ ¼Á ¸»¿ ¸Ã ¼ ü½ ¸¹Çü½ ¸¹ ¼Á· ¼ ¸Å ¸¿ ¸Á ¸Å Å ¸½ ¶½¸À ÖÒ × Ã ¶¤¸Æ¸¼ ¹ ¾Â¿º½¥Ò ¾Â¿º½ ¹ ¶»Æ¶À ¸Åº ¸» ¤¸¼½
¹¶»Æ¶À¸Åº¸ » ĸ½ Àº ¸Á Ë ¹ ¾Âà ¶¿º¾¸Á Ë · ¸º¹º » ½ »ö¹ Àº ¸Á· ¶Á ¼¹º À ¼¹ ¾¼»Ã ¼¹ Ëź½º·Ë¿ ¸»À¶Â¾¼¥
Ø º ü ÁÂʸÀ¼ ÎÙÚÚÛÐ · ¶»Ì¸¤¸¾½ ¸» ¤¶¤¶¾ ¸¹ ¸ ¼»¿ ¼ ½ ¸À¾ ÖÒ× Ã ¶¤¸Æ¸¼ ¹ ¾Â¿ º½ ¿ ¸Á ¸· ¹ ¶·¤¶Á¸Ì¸¾ ¸»
y
¸ ¼ Àº Í Î¢Ð ¸¿¸»y
¸ ½¶Æ ¼ ¸À ¸» ·¶»Æ¼ »Ä¾· ¸Ã ¼ ½ ¸» ¸À¸º · ¶»º »Ìº½½ ¸» ÖÒ× Ã ¶¤¸Æ ¸¼ ¹ ¾Â¿º½ ·¶¾º¹ ¸½ ¸»Å ¸ à ¼Á ½ ¶¾Ì¸ ¿ ¸¾¼ ¼Á·ºÊ¸»Ë ÎÙÐ ¸¿ ¸»y
¸(35)
ÜÝ
Þ ßàá ßâ àãäåæßÞ âç èßä á éêëì è íîïð ñò ó ßëßäß
y
èãåâ ßô ßä áãäååì äßßä ë ß ôß ì äôì è àãäõ ãçßÞèßäöãäê à ãäßëßäñ÷óßëßäy
ßè ãåâßôßäßäåy
à ãäåâäöê éà ßÞ â èßäøßæù ßíîï ôãç ßæø ãéë ßàáßèá ßë ßôã èäêçê åâúòú î ãäë ãèßôßäû ãéøßÞâÞü ßâ äôâöâ èñ
Sceintific Approach
ó ßú ýÞãäÞâî ãäë ãèßôßäíçàâ ß æî ãàø ãç ßõßéßä à ãéìáßèß ä á éêÞ ãÞ âç à âßæúþßéãä ß âôì þì éâèìç ì à ÿ Üò àãäåßàßäßôèßä ãÞ ãäÞâ á ãäë ãèßô ßä âç à âßæ ë ßç ß à á ãàø ãç ßõ ßé ßäú î ãäë ãè ß ô ßä âç à âßæ ë â
y
ßèâäâÞãøßåßâôâ ôâ ßäã àßÞá ãéèãàøßäåßäëßäá ãäåãàø ßäåßäÞ âèßáðèãôãéßàá âç ßäð ë ßäá ãäå ãô ßæì ßäá ãÞã éô ßë âë â èúßç ßàá ãäëãèßôßäßô ßìáéêÞãÞè ãéõ ßy
ß äåà ãà ãäì æâ èéâ ôãéâß âçàâ ßæð á ßéß âç àì ù ßä çãø âæ àãäåãë ãá ßä èßä á ãç ßéßé ßä âäëì èô âö ñinductive
reasoning)
èãôâ àø ßäåá ã äßç ßéßäë ãëì èô âöñdeductive reasoning
óúî ãäßçß éßäë ãëì èô âöàãç â æßô ö ãäê àãäß ìàì à ì äôì è èãàìë âßä à ãäßéâè Þ âàáìç ß ä
y
ßä å Þá ãÞâö âèú ü ãø ßç â èäy
ßð áãä ßçßéßä â äëì èôâö à ãà ßäë ß äå öãäê à ãäß ßô ßì Þ â ôì ßÞâ Þ á ãÞ âö âè ì äôì èèãàìë â ßäàãäßéâèÞâàáìçßäÞãßéßèãÞãçì éì æßäú ü ãõ ßôâ äßðy
á ãäßç ß éß äâ äëì èôâö àãäãàá ßôèßä øì èô âøì èôâ Þ á ãÞâö âè èã ëßç ßà é ãç ßÞâ âë ãßy
ßäå ç ãø â æ ç ì ßÞú ãôêë ã âçàâ ßæ ì àì à äy
ß à ãäãàá ßôèßä ö ãäê àãä ß ì äâ è ë ãäåßä èßõ â ßä Þ áãÞ âö â è ë ßä ë ãôßâç ì äôì èèãàìë â ßäàãéì àìÞèßäÞâ àáìçßäì àì àúãôêë ã âç à âßæ àãéìõì è á ßë ß ô ãèäâèô ãèäâè â äãÞôâ åßÞ â ßôßÞ ö ãäê àãäß ßôßì åãõßç ßð à ãàáãéêçãæ áãäåãô ßæì ßä ø ßéìð ßôßì à ãäåê éãèÞ â ëßä à ã àßëì èß ä á ãäåãô ßæì ßä Þãøãçì à ä
y
ß úäôì è ë ßá ßôë âÞãøì ô âç àâ ßæðàãôêë ã á ãäßéâ ßä ñmethod of
inquiry
óæßéìÞ ø ãéøßÞ âÞáßë ßøì èôâøì èôâë ß éâêøõ ã èy
ßäåëßá ßôë âêøÞ ã éßÞ âðãàá â éâÞðë ßä ô ãéì èì é ë ãäåß ä á éâäÞâáá éâ äÞâá á ãäßçßéßä
y
ßäå Þ á ãÞ âöâ èúþß éãäß â ôìð àãôêë ã(36)
y
v
!
"# $
y
%
&
'
(
" $
)
(*+
*
,
-
* *
' $ #
y
. *
y
$ *
y
*(37)
/0
12 345678759 6: 5 ; 459 < 5= >< 8:=< >4=48? : 6<6<@ A4 8 ><@ < 8 = 4B: 8: @8<? <= C : 5:D < = ? <= C 6: 5 ?4>: ? 6: D:; ; 459 <645?<E<@:= <C ; 4; :F:;<C ; 4;4B:F@ : 5 ; := : D :FC 6: 5 ; 459: >D<@:= <@: 5= GA=?: 5=<: ?: G;: ?48<>4; A4D:H : 8: 5I
J2 345678759 6: 5 ; 459 <5=>< 8:=< >4= 48?: 6< 6<@ ;:;>GA48><@ < 8 F <>7? 4?<@ 6: D:; ; 4D <F: ? >48A46:: 5C @4= : ;:: 5C 6: 5 ? : G?: 5 =: ? G =:;: D: < 5 6:8< = GA= ?: 5= < : ?: G ;: ? 48<>4; A4D:H :8: 5I
K2 3456787596: 5; 459 <5=>< 8:=<>4=48?:6<6<@;:;>G;4;:F:; <C;454 8: >@ : 5C 6: 5; 459 4; A: 59@ : 5>7D:A48><@ <8
y
: 598:=<75: D6: 57AH 4@ ?<E6: D:;; 48 4= > 75 = GA=?:5=<:?: G;: ?48<>4;A4D:H: 8:5IL2 M 48A:=<= >: 6: @ 75=4>C ?478<C 6: 5 E:@ ?: 4; >< 8<=
y
:59 6: >: ? 6<>48?: 599 G 59 N H:w
: A@:5IO2 P GH G: 5 >4;A4D:H: 8:5 6<8G; G= @: 5= 4B: 8: =4648F :5:6: 5 H 4D:= C 5:;G5; 45: 8<@ = <=?4;>45:H <:55
y
: Iy
BI Q: 59@ :F ND: 59@ :FR4; A4 D:H : 8: 56459 : 5R4564@ : ?:5SD;<:F
R87=4= >4;A4D:H: 8: 5 >:6: T G8<@ GDG; /U01 G5?G@ H 45H: 59 V3R 6: 5 V3W :?: G : 59
y
=46 48:H: ? 6<D:@= : 5:@:5 ; 4599 G5:@ : 5 >4564@ : ?: 5 <D; <:FI R 87= 4= >4;A4D:H: 8: 5 ; 45y
4 5? GF ?<9: 8:5:FCy
: < ?G = <@:>C >459 4?:F G: 5C 6: 5 @4?48:; >< D: 5I X: D:; >87=4= >4;A4D:H: 8: 5 A 48A:=<= > 4564 @ : ?:5 < D;<:FC 8:5:F = <@ : > ; 4599:; < ? ?8:5= E 78; := < =GA=?: 5=< :?: G ; :? 48< :H :8 :9:8 >4=4 8?: 6<6<@ ?:F G ; 459: >:IY Z: 5:F @ 4? 48:;><D:5 ;4599:; < ? ? 8: 5= E78;:=<=GA=?: 5=<: ?: G ; :? 48<:H: 8 :9:8>4=48?: 6< 6<@ ?:F G A:9 : <; : 5:. Ranah pengetahuan menggamit transforma si substansi atau
(38)
[\]\^ _`abcab ab daea
y
(soft skills)
_abf ]^a
y
abc_\ _^ g^[y
hard
skills)
hae^ i\ ]\ eda h^y
i\bc\ dajfab k
lmnom pqr sr t
lmnom pqr qrup vf e^[f gf _ w
y
[ \ _a _ifabfb df[_\bx ah^ _abf ]^a
y
a bc `a^(soft skills)
y
[^[ \ za[ a iabhabi\bc \dajf abfb df[j^ hf i]\y
hard
skills)
^h^[ a bcy
_ \ g^if d^ a] i\[ [{_i\ d\b ]^ ]^ [aiy [tm |}~~mm p
p||u mm~n}m
w _\b\[ab[ab ia ha h^ _\b ]^ i\ hac{c^
y
ww
y
^[(soft skills)
ha by
\za eagay
a [hard
skills)
y
[\ d\ea _i^gaby hab^ [ _{ h\ eb ha ga_
y
(39)
scientificappoach
¡ ¡ ¢
y
¢ £¤¢ ¤¥¢ y
¢ y
¢ £ ¡ ¡ ¡ ¦ § ¡ ¡ ¢ ¡¢ ¡ ¡ ¡ ¡¡ ¢ ¡ ¡ ¥ ¡ ¡¡ £ ¤ ¦ ¨ ¤ ¡ ¢ ¡¡ ¤ ¥ ¡ ¡ © ¡ ª ¡© ª¡ ¥ ¥ © ¡ ª¡©ª¡¤¥¦¨ ¡ ¥ ¡¦«¬ ®¯ °± ²± ³´
µ¡¤ ¡ ¡ ¤
meaningfull learning
¦ µ¡¤ ¡ ¡ ¡ ¢ ¡
y
¤y
£ y
¡¢ ¡ ¡ ¡¡¢ ¥ ¦y
¶¡ ¡ ¡ y
w
¡ y
¡ ¢y
¡ ¡ ª ¢y
¡ ¡ ¡ ¡ ¦µ¡¤ ¡ ¡ ª¡ ¥ ¡¥ ¡ ¦ ·¥ ¤
y
¡ ¦ ¸ ¡¤ ¤¹ ¡ ª¡ ¥º ¥ ¡ ¤ y
y
¡ y
¤¥ ¦» ¡ ¡ ¥ ¥ © ¥¡ ¡ ¦
µ¡ ¤
y
¤¹ (40)
¼½
¾¿ ÀÁ¾ÃÄÅ ÆÁÇÈÂÄÉ È¾Ê Á ËÌÄÊ Í Ê ÁÊÃÄÍ ÇÁÉÎÄÉ ÏÍ ÉÎÐÃÆ È¾ ÑÁÐ ÄÉÎ
y
ÄÐÄ É ÇÍ È¾Ê Á ËÌÄÊ ÍÒ¿ ÀÁÉÁÉÅ ÃÐÄÉ Ê ÁÒ Ä ËÄ ÑÁÏÄ Ê ÇÄÅÄÓÇÄÅÄ ÄÆÄ
y
ÄÉÎ Æ Á ËÏ Ã ÇÍ È¾Ê Á Ëv
ÄÊ Í Ô ¾ÄÍÐ Æ ËÍ ÂÁËÂÄÃÆÃÉÊ ÁÐÃÉ ÇÁËÇ¿ ÀÁÉÁÉÅ ÃÐÄÉÇÍÂÄÉÄÅ Á ÆÄÅȾ ÑÁÐÄ ÉÎ
y
ÄÐ ÄÉÇÍ È¾Ê Á ËÌÄÊ ÍÁ¿ ÀÁÉÁÉÅ ÃÐÄÉ Ê Á ÒÄ ËÄ ÑÁÏ ÄÊ ¾ÄÎÄÍ ÂÄÉÄ È¾ÊÁ ËÌÄÊ Í ÄÐÄÉ ÇÍÏ ÄÐÃÐÄÉ ÃÉÅ Ã Ð ÂÁÉÎà ÂÆÃÏÐÄÉÇÄÅÄÄÎ Ä Ë¾Á ËÑÄÏ ÄÉÂà ÇÄÕÇÄÉÏÄÉÒ Ä Ë
f)
ÀÁÉÁÉÅ ÃÐÄÉÒÄËÄÇÄÉÂÁ ÏÄÐÃÐÄÉÆÁÉÒ ÄÅ ÄÅÄÉÄÅ ÄÊÕÄÊ Í ÏÈ¾Ê Á ËÌÄÊ Í ÔÊÁÆÁ ËÅÍ ÂÁÉÎÎÃÉÄÐÄÉ ¾ÃÐÃ Ò ÄÅ ÄÅÄÉ ÔÐÄ ÂÁ ËÄ ÔÅÄÆÁ ËÁÒ È ËÇÁËÔÌÍÇÁÈ ÆÁ ËÁÐÄ ÂÔ ÇÄÉ ÄÏÄÅÓÄÏ ÄÅÅÃÏ ÍÊÏ ÄÍ ÉÉÄ Öy
×ÁÎÍÄÅ ÄÉ È¾Ê ÁËÌÄÊ ÍÇÄÏ ÄÂ Æ ËÈÊÁÊ ÆÁ¾ÁÏÄ Ñ ÄËÄÉ ÂÁÉÍ ÊÒÄÄÐÄÉ
y
ÐÁÅ Á ËÏÍ ¾ÄÅÄ É ÆÁÊ Á ËÅ Ä ÇÍ ÇÍ Ð Ê ÁÒÄ ËÄ ÏÄÉÎÊ ÃÉÎ Ö ØÄÏÄ Â ÐÄÍ ÅÄÉ Í ÉÍÔ Îà Ëà ÕÄ ËÃÊ ÂÁÂÄÕÄÂÍ ¾ÁÉÅ ÃÐ ÐÁÅ Á ËÏ Í¾ÄÅ ÄÉÆÁÊÁ ËÅ Ä ÇÍ ÇÍ ÐÇÄÏÄ ÂÈ¾Ê Á ËÌÄÊ ÍÅ ÁËÊ Á¾ÃÅ ÖÄ¿ Ù¾ÊÁ ËÌÄÊÍ ¾ÍÄÊÄ Ú
common observation
¿Ö ÛÄ ÇÄ È¾ÊÁ ËÌÄÊÍ ¾ Í ÄÊ Ä ÃÉÅ ÃÐ ÐÁÆÁÉÅÍ ÉÎÄÉ ÆÁ ¾ ÁÏ ÄÑÄ ËÄÉ Ô ÆÁÊ ÁËÅ Ä ÇÍÇÍÐ ÂÁËÃÆÄÐÄÉ Ê Ã¾ ÑÁÐy
ÄÉÎ Ê ÁÆÁÉÃÕÉy
Ä Â ÁÏÄÐÃÐÄÉ È¾Ê Á ËÌÄÊ Í Úcomplete observer
¿ Ö ØÍ Ê ÍÉÍ ÆÁÊ ÁËÅ Ä ÇÍÇÍÐÊ Ä ÂÄÊ ÁÐÄÏÍÅ Í ÇÄÐ ÂÁÏÍ ¾ÄÅÐÄÉ ÇÍ ËÍ ÇÁÉÎÄÉ ÆÁÏÄÐà ÔȾ ÑÁÐ ÔÄÅÄÃÊÍ ÅÃÄÊ Íy
Ä ÉÎÇÍÄÂÄÅÍÖ
¾¿ Ù¾ÊÁ ËÌÄÊÍ Å Á ËÐÁÉ ÇÄÏÍ Ú
controlled observation
¿ Ö Ü ÁÆÁ ËÅÍ ÕÄÏÉÄy
È¾Ê ÁËÌÄÊ Í ¾Í ÄÊÄ Ô ÆÄ ÇÄȾÊÁ ËÌÄÊÍ Å Á ËÐ ÁÉ ÇÄÏÍ ÃÉÅÃÐ ÐÁÆÁÉÅ ÍÉÎÄ É ÆÁ ¾ÁÏÄ ÑÄËÄÉ Ô ÆÁÊ ÁËÅÄ ÇÍÇÍÐÊ Ä ÂÄ Ê ÁÐÄÏÍÅÍÇÄÐ ÂÁÏ Í¾ÄÅÐÄÉ ÇÍ ËÍÇÁÉÎÄÉ ÆÁÏÄÐà ÔȾ ÑÁÐ ÔÄÅ Äà ÊÍ ÅÃÄÊ Íy
(41)
Þß
àáâãäâåæç áè
v
äç éæé äç äêë äàä åæçáèv
äçéì áè íáâà äî éë áî äíïäì äïåæð áíy
äâã àé äñ äìé àéì áñë äìíäâ ë äà ä èï äâã äìäï ç éìï äç éy
äâ ã àé íòï çï ç íäâó ô äè áâ ä é ìïê ë äàä ë áñæ áîäð äèäâ àáâãäâ åæçáèõ äçé ì áèíáâ àäîé ìáèñï äì âéî äé öâéî äé ë áè÷ åæääâäì äïáíçë áèéñáâ äì äçàéèéë áîäíïäìäïå æð áíy
ä âãàéåæç áèõ äç éóc)
øæçáèõ äçé ë äèì éç éë äì éù úparticipant observation
ûó üäàä åæç áèõ äç é ë äè ìé çéë äìéùêë áçáè ìä àé àéí ñ áîéæäì íäâ àéè é ç á÷ äè ä îäâãçï âã àáâã äâ ë áîäíï äì äï åæð áíy
ä âã àéäñäìéó ýáð äì éây
äê åæçáèv
äçé ç áñ ä÷ äñ é âé ë äîéâã î äz
éñ àéî äíï íäâ àäîäñ ë áâáîéì éäâ äâìè åë åî åãé íòï çï ç ây
äáìâåãèäùéó øæçáè
v
äçé ç áñ ä÷ äñ éâé ñ áâãò äèï çíäâ ë áç áèì ä àé àéí ñáîéæäì íäâ àéèé ë äàä ë áîäíï ê íåñ ï âéì äçê äìäï åæðáí ä âãy
àé äñ äìéó þ é æéàä âã ë áâãäðäèäâ æ äò äç ä ê ñéç äî ây
äêàáâãäâñ áâããï âäíäâëáâàáíäìäâéâéæ áèäè ìéëáçáè ì äàé àéíòäàéè àäâ æáèñ ï íéñlangsung di tempat subjek atau komunitas tertentu dan
pada waktu tertentu pula untuk mempelajari bahasa atau dialek setempat,
termasuk melibakan diri secara langsung dalam situasi kehidupan
mereka.
Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan oleh guru dan peserta didik selama
observasi pembelajaran disajikan berikut ini.
a) Cermat, objektif, dan jujur serta terfokus pada objek yang diobservasi
untuk kepentingan pembelajaran.
b) Banyak atau sedikit serta homogenitas atau hiterogenitas subjek, objek,
atau situasi yang diobservasi. Makin banyak dan hiterogensubjek, objek,
atau situasi yang diobservasi, makin sulit kegiatan obervasi itu
(42)
ÿ
y
y
y
y
y
! !
y
"
y
y
#
w
y
y
y
y
y
$
y
y
y
% &
y
y
, melainkan juga dapat dalam bentuk pernyataan,
asalkan keduanya menginginkan tanggapan verbal. Bentuk pertanyaan, misalnya:
Apakah ciri kalimat yang efektif? Bentuk pernyataan, misalnya: Sebutkan
ciri-ciri kalimat efektif!
a) Fungsi bertanya
1. Membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian peserta didik tentang
suatu tema atau topik pembelajaran.
2. Mendorong dan menginspirasi peserta didik untuk aktif belajar, serta
(43)
'(
)* +,-./01-23 / 3 4,356 /70 - 8 ,6 090 : ; ,3 ,:7 0 ././ 4 3 ,406 / 15 3 < ,-0 <;0 / 40-
y
0-=0 -10 -5 -75 4< ,-=0:/3 26 5 3/ -0 *y
>* +,-37 :5 475 :40 - 75 10 3 ?7 510 3 .0 - < ,<8 ,:/ 40 - 4, 3,<;07 0 - 4,;0.0 ; ,3 ,:70 ././ 4 5 -7 5 4 <,-5 -9 5 440- 3 /40;@ 4,7,:0 <; /60 -@ .0- ; ,<0 A0 <0 --0
y
07 03 358 370 -3 /; ,<8 ,6 09 0 :0 -0 -1y
./8 ,:/40 -*B* +,<80-14/7 40 - 4,7,:0 <; /6 0- ; ,3,:70 ././4 .060< 8 ,:8 / =0 :0@ <,-1095 40-; ,:70 -0 0 -@
y
.0- <,< 8 ,:/ 90w
08 0 - 3 ,=0 :0 621/3@ 3/ 37 ,<07/3@ .0 -<,-115 -0 40-80 A0 30y
0 -180 / 4.0-8 ,-0:*C* +,-.2:2-1 ;0:7 / 3 /;0 3 /; ,3 ,:70 ./ ./4 .060 < 8 ,:./3 45 3 /@ 8 ,: 0 :15 < ,-@ <,-1,<80 -140 -4 ,<0 < ;50-8 ,:; /4/ :@ .0 -<,-0:/ 4 3/ <;56 0 -*
(* +,<80-15 - 3 /40; 4,7 ,:85 400- 5 -7 5 4 306/-1 <,<8 ,:/ .0 - <,-, :/ <0 ; ,-.0;07 0705 1010 3 0 -@ <,<; ,:400
y
4230 407 0@ 3 ,:70 < ,1,<80 140 -7 26,:0 -3/3 23/06.060 <A/.5;8 ,:4,62<; 24*D* +,<8 /0 3040 - ; ,3 , :7 0 ././ 4 8 ,:; / 4/: 3; 2-7 0 - .0 - =,;07@ 3,:70 3 /10; .060 < <,:,3; 2-; ,:3 2060 -0 -1
y
7 /80 ?7/80<5 -=56*E* +,6 07/A 4,30 -75 -0 - .060< 8 ,:8 / =0 :0 .0 - < ,< 80 -14/740 - 4,<0 <;5 0 -8 ,:,<;07/307530<06 0 / -*
8F G :/7 ,:/0; , :7 0 -
y
0 0 -0 -1y
80 /4H* I/-1407 .0 - 9 ,6 03 *J2-72AK LHF I,8 ,:0; 0 9 05 A ; , <0 A0<0 - M-.0 < ,-1 ,-0 / N0 47 2:?N0 472:
y
0-1 < ,-y
,808 40 - 1 ,-, :03 / <5 .0 7,:9 ,:07 40 35 3 -0:427 / 40 .0- 2807 ? 28 07 0 - 7 , :60 :0-1? (2) Faktor-faktor apakah yang menyebabkan
generasi muda terjerat kasus narkotika dan obat-obatan
(44)
OP
Q RSTUSU VWX
Pertanyaan kedua lebih singkat dan lebih jelas dibandingkan
dengan pertanyaan pertama.
2. Menginspirasi jawaban.Contoh: Membangun semangat kerukunan umat
beragama itu sangat penting pada bangsa yang multiagama. Jika suatu
bangsa gagal membangun semangat kerukukan beragama, akan muncul
aneka persoalan sosial kemasyarakatan. Coba jelaskan dampak sosial apa
saja yang muncul, jika suatu bangsa gagal membangun kerukunan umat
beragama? Dua kalimat yang mengawali pertanyaan di muka merupakan
contoh yang diberikan guru untuk menginspirasi jawaban peserta
menjawab pertanyaan.
3. Memiliki fokus.Contoh: Faktor-faktor apakah yang menyebabkan
terjadinya kemiskinan? Untuk pertanyaan seperti ini sebaiknya
masing-masing peserta didik diminta memunculkan satu jawaban. Peserta didik
pertama hingga kelima misalnya menjawab: kebodohan, kemalasan, tidak
memiliki modal usaha, kelangkaan sumber daya alam, dan keterisolasian
geografis. Jika masih tersedia alternatif jawaban lain, peserta didik yang
keenam dan seterusnya, bisa dimintai jawaban. Pertanyaan yang luas
seperti di atas dapat dipersempit, misalnya: Mengapa kemalasan menjadi
penyebab kemiskinan? .Pertanyaan seperti ini dimintakan jawabannya
kepada peserta didik secara perorangan.
4. Bersifat probing atau divergen.Contoh: (1) Untuk meningkatkan kualitas
hasil belajar, apakah peserta didik harus rajin belajar?(2) Mengapa peserta
didik yang sangat malas belajar cenderung menjadi putus
(45)
YZ
[ \]^_`ab
Pertanyaan pertama cukup dijawab oleh peserta didik denganYa
atau Tidak. Sebaliknya, pertanyaan kedua menuntut jawaban yang
bervariasi urutan jawaban dan penjelasannya, yang kemungkinan memiliki
bobot kebenaran yang sama.
5.
Bersifat validatif atau penguatan. Pertanyaan dapat diajukan dengan cara
meminta kepada peserta didik yang berbeda untuk menjawab pertanyaan
yang sama. Jawaban atas pertanyaan itu dimaksudkan untuk memvalidsi
atau melakukan penguatan atas jawaban peserta didik sebelumnya. Ketika
beberapa orang peserta didik telah memberikan jawaban yang sama,
sebaiknya guru menghentikan pertanyaan itu atau meminta mereka
memunculkan jawaban yang lain yang berbeda, namun sifatnya
menguatkan.
6. Memberi kesempatan peserta didik untuk berpikir ulang.Untuk menjawab
pertanyaan dari guru, peserta didik memerlukan waktu yang cukup untuk
memikirkan jawabannya dan memverbalkannya dengan kata-kata. Karena
itu, setelah mengajukan pertanyaan, guru hendaknya menunggu beberapa
saat sebelum meminta atau menunjuk peserta didik untuk menjawab
pertanyaan itu.
7. Merangsang peningkatan tuntutan kemampuan kognitif. Pertanyaan guru
yang baik membuka peluang peserta didik untuk mengembangkan
kemampuan berpikir yang makin meningkat, sesuai dengan tuntunan
tingkat kognitifnya. Guru mengemas atau mengubah pertanyaan yang
(1)
GHH
I JIK
LM N OPQR SJTUJTNJVJT
JW LXY Z[\
u
] ^_`abcdedb f dg fdhi dg ja kb i l m dei n dg dni e d cdj dl cdg oap qdm de dg dgr
y
jandm cindfsfdgcdodjci ei p osnfdgtGu vagrap qdgr dg pkcsn wie ifdqab qdei e
scientific
o d cd p dj abi an de ji ei j de cind fsfdg cagr dg pagrr sg df dg oag ca fdjdg oagan ij i dg cdg oagrapqdgr dg djds cifag dncagr dg
Research and Development
xy&D) menggunakan model 4-D
(four-D-model) yaitu pendefinisian (define), perancangan (design), pengembangan
(develop)
dan penyebaran (disseminate).
2. Hasil pengembangan modul fisika berbasis
Scientific
pada materi elastisitas
layak untuk mendukung pembelajaran pada materi tersebut. Kelayakan modul
fisika berbasis
Scientific
berdasarkan penilaian dari ahli, praktisi, dan respon
siswa yang secara keseluruhan memberikan kategori sangat baik pada produk
pengembangan dan layak digunakan di SMA Negeri 2 Purwokerto.
3. Hasil perhitungan
N-gain
ternormalisasi diperoleh rata-rata kenaikan hasil
belajar dari 39siswa adalah 0,5924 dengan kategori Baik .Setelah diuji dengan
paired sample t-test
hasil belajar pengetahuan siswa sebelum dan setelah
penerapan modul berbeda secara signifikan dengan nilai rata-rata siswa
mengalami kenaikan pada hasil pretes dan postes. Hal ini menunjukkan
implementasi modul fisika berbasis
scientific
pada materi Elastisitasefektif
dalam pembelajaran.
(2)
|} ~
scientific
z
y
y
y
y
y
y
scientific
y
y
(3)
¡
¢£ ¤ ¥¦§¨ ©ª« ¬¦® ¨¬¥ ¨ª¦ª¯ ¬©° «¬¥ ©ª ¥±¬© ¬¦ ² © ª¥¬¥
y
¬ ² ©ª ¥ ¢³´¬² ©ª ¥¬«¬¯ µ ¬¥ ©ª ¥±¨³©§¥ ¨¬¶ ¨¬ ¥ ° ¬µ ¬ ¶¶· ¬ ¶ ª ®¬¯ §¶¥y
¬ µ «¬¨§¨¬¥ ¦ª¯§¶ ©ª ¥ª¯§¶ µ ¬¥´ª¯ ¨ª¶ ¥ ¬©´§¥±¬¥°¬µ ¬¶ª ¦ ¬°°ª ©´ª« ¬¸ ¬¯ ¬¥£µ £ ¹ §¯ § ® ¬¯ §¶ ©ª ¥¢ ¬¯ ¥º³¯ © ¬¶ ¶ ª ´¬¥
y
¬ ȫ´y
¬ ¨¥y
¬ ¦ª ¥¦¬¥± ´¬±¬© ¬¥¬ °ª¥ª¯ ¬°¬¥ ¨§¯ ¨§« §© ¡ ¼ µ ¬« ¬© °¯ ³¶ª¶ °ª ©´ª«¬¸ ¬¯¬¥ ¬¦ ¬§ ©ª © ´§¬¦ ¬«¬¦°ª¥« ¬ ¬¥£
½¾ ¿ ÀÁÀÂ
u
Âtu
ÃÄÅ ÂÅÆÇÇt
£È ¬¶ « °ª ¥ª« ¦ ¬¥ ¥ µ ¬° ¬¦ µ ±§¥¬¨¬¥ ¶ª ´ ¬±¬ ¬¢§¬¥ §¥¦§¨ °ª ¥ª«¦ ¬¥
´ª¯ ¨§¦ ¥
y
¬y
¬¥±¶ ª ¸ª ¥¶µª ¥±¬¥©¬¦ª¯ y
¬ ¥±´ª¯ ´ª µ ¬£¡£ Ȫ ¥µ ¬¨¥¬
y
¶ª´ª«§©°ª ¥ª« ¦ ¬¥°ª ¥±ª ©´¬¥±¬¥©³µ §« ²¶ ¶ ·¬
y
¬ ¥±µ ¸¬µ ¨¬ ¥ ¶ ¬©°ª«µ ´ª¯ ¨¬¥· ¬w
¬¶¬¥¦ª ¥¦¬¥± °ª ©´ª«¬¸ ¬¯¬¥´ª¯ ´¬¶ ¶scientific.
¼£ É ¬±
y
¬¥± ©ª ¥±ª ©´¬¥± ¨¬¥ ©³µ §«² °ª ¥µª ¨¬¦ ¬¥ «© ¬® ® ¬¯ §¶ © §¥¢§« ° ¬µ ¬ ¶ ¬¬¦ ¶¶·¬ ´ª ¯¬¨¦ ʦ ¬¶ © ¬¥µ ¯ ² ´§¨¬¥ ¨¬¯ ª¥ ¬ µ ´ª¯ °ª ¯¦ ¬¥y
¬¬¥ ¬¦ ¬§ °ª¯ ©¬¶¬« ¬®¬¥£Ë£ ¤ ¥¦§¨ °ª ¥ª« ¦ ¬¥ «¬¥¸ §¦¬¥ ¶ ª´¬ ¨¥¬
y
µ «¬¨§¨ ¬¥ ¬¥¬« ¶ ¶ °ª ¥ ¥±¨¬¦ ¬ ¥ °ª© ´ª« ¬¸¬¯¬¥µª ¥±¬¥° ª ¥µª ¨¬¦¬¥« © ¬®£(4)
ÏÐ ÑÒÐÓÔÕÖÒÐ ×Ð
Ø ÙÚ ÛÜÝÞßà áÜâã ÙäÚ åÚ æ çÍÍèæ
Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan.
é ã Ûã ÙÞãê ëÜåÚ Ø Ûäã Ùã æëÙÜìíé ß
y
ìíàîã ÙäâãïíÚð æÌññòæModels of Teaching
æóô õö÷ øùúûüý íw
éíÙäíy
ê þ ÙíÝÞÚìíÿ ãð ðëáýþ æ çÍÍòæ
Pengembangan Penilaian
æé ãÛã ÙÞãæíÚÛÝã ä_________.2013. Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Costa , A.L. & Kallick, B. 2000.
Describing 16 Habits of Mind: Habits of Mind.A
Developmental Series.
Alexandria, VA. (Online). Tersedia: http://
.http:/www.ccsnh.edu/documents/CCSNH MLC
De Vito, Joseph Alfred. 1989.
Human Communication: The Basic Course. Pearson.
Denny Setiawan,et al. 2009.
Pengembangan Bahan Ajar,
Jakarta, Universitas
Terbuka.
Dwi Fista Setya Putri. 2013.
Pengembangan Modul Interaktif Berbasis Inkuiri
Terbimbing Pada Pokok Bahasan Fluida Di SMK 6 Surakarta.
Surakarta, Uneversitas Sebelas Maret.
Eka Sastrawati, et al
. 2011
.Problem-BasedLearning, Strategi Metakognesi, dan
Ketrampilan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa.
Tekno- Pedagogi Vol.1 No:
2 September 2011
Endang Mulyatiningsih. 2012.
Metode Penelitian Terapan Bidang
Pendidikan.Bandung. Alfabeta.
Fogarty,1991.
How to IntegrateThe Curricula. Illinois: IRI/Sky Publishing Inc.
Iwan Sugiarto. 2004.
Mengoptimalkan Daya Kerja Otak dengan Berpikir Holistik &
(5)
Researct Development
w
Manajemen Pengembangan Kurikulum
!y
"
Permendiknas No.22, No.23 dan No.24
#y
#$$
y
! %&# 'y
( ) * (. Instrumen PHB IPA High
Order Thinking.
# (!+, - $
/
y
Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan
! 0 . 1 $
w
# , ) # /) 2 3
Pengembangan Modul,
%$ #/ . )
Assess Higher-Order Thinking Skill
4,5 -/ ,/
y
6Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif,R&D).
7,89/ #
y
6Statistik Untuk Penelitian
7,89/ # 6
Pengembangan dan Pemanfaatan Bahan Ajar Modul dalam
Proses Pembelajaran
# . ) + ) 9 # # : 7 ;.6
() # %
y
# .vy
63Instructional Development for Training
Teachers of Exeptional Children.
7+ -&y
( ##
Model Pembelajaran Terpadu
# # , *Teknik Menulis Karya Ilmiah
# #-& (9(6)