Meneladani Prof Dr Sudargo Gautama.

I) ~
tJ
S'-:rl~
~Ufififi PEM 1)111\,{J.All
.

I

. .

. .p.~

"

~'~

!

~ ,ii~

"


o Selasa
4

5

20

~.J Rabu

~

6

~

21

o Mar OApr


. h

- ()-~ Kam;s
8

9

23

(') -Jumat
10

;!4

o Me; OJun

12

11


25

OJul

"_._"_.._..._..____

U Sabtu . M;nggu
13
27

26

0 Ags OScp

14
28

OOkt

15

29

16
30

ONov

31

ODes

Meneladani
Prof Dr Sudargo Gautama
-

-

..

- --~


~

"
~

-

P

encapaian Julius Rizaldi mendalami ilmu hukum boleh dibilang
rampung. Namun bagi dia, tidak
ada kata rampung dalam menimba ilmu. Setelah dikukuhkan menjadi doktor dalam ilmu hukum di
Universitas Padjadjaran, Bandung Jawa
Barat; Jumat (6/2) lalu, dia tidak lantas
berpuas diri. Sekalipun pengujinya 10 guru
besar ilmu hukum masing-masing, Prof HA
Djadja Saefullah Drs MA PhD, Prof Dr Eddy Damian SH, Prof Dr H Man S Sastrawijaya SH SU, Prof Dr Komariah S SH, Prof
Zen Umar Purba SH, LLM, Prof Dr H Yudha Bhakti SH MH, Dr Supraba Sekarwati
W SH, Prof Dr H Ahmad M Ramli SH

MH, Prof Dr M Daud Silalahi SH, dan Prof
Dr Hj. Kusdwirartri Setiono PSi memberikan predikat cumlaude (nilai memuaskan)
setelah Julius dapat mempertahankan disertasinya.
"Saya telah mempunyai rencana menerbitkan buku tentang merek yang perkembangannya seiring kemajuan dunia usaha
dan industri," kata Julius yang pemah begitu dekat dengan Prof Dr Sudargo Gautama
SH. Adanya dorongan dan saran dari guru
besar hukum perdata intemasional itu,
Julius akhimya memutuskan studi ilmu
hukum di UniversitaS Indonesia, lebih
kurang 40 tahun silam.
Pada mulanya, Julius beketja di bidang
administrasi, karena latar belakang pendidikannya saat itu di bidang administrasi
manajemen. Seiring seringnya menuangkan
opini hukum Prof Gautama dalam artikel
yang akan dipublikasi mendorong hatinya
menekuni bidang hukum. Padahal sebe'

---

Kliping

-

Hum os
-

- -

-

...
lumnya dia berkeinginan studi di bidang
ekonomi.
Setelah lulus dan bergelar SH, dia sempat menjadi asisten Prof Gautma, sampai
akhimya dia dan beberapa rekannya
mendirikan kantor pengacara. Ketertarikannya pada bidang hak kekayaan intelektual
(HKI), karena opini hukum Prof Gautama
yang diketiknya lebih banyak menyinggung soal HKI, khususnya merek dan cipta.
"Pada waktu itu, masalah tersebut yang
kerap dipersengketakan," kata pria kelahiran Jakarta, 28 Agustus 1948. Akhimya dia
terpacu untuk menjadi ahli di bidang itu.

Dia mencermati hak merek untuk masa
yang akan datang semakin berkembang.
Dan faktanya memang demikian, seiring dengan kemajuan teknologi dan perdagangan.
"Perkara merek yang saya tangani juga cukup banyak," tutur suami Nancy Anggreini.
Pasangan ini dikaruniai tiga anak laki-Iaki,
yang semuanya mengikuti jejak ayahnya sebagaijurist.
Konsep baru yang ditawarkan adalah
perlunya Undang-Undang Anti Persaingan
Curang di bidang HKI. Harapannya, pembentuk undang-undang di DPR pun peka
bahwa masih terdapat kelemahan hukum dalam perlindungan kemasan merek terkenal.
"Tujuan saya adanya pengaturan yang lebih
rind, sehingga tetjadi perubahan yang lebih
baik di masyarakat dalam menyikapi HKI,
khususnya merek," tutumya.
Tak terasa 50 tahun Julius berkecimpung di bidang hukum dan pada usia 60
tahun meraih gelar doktor. Dan Julius pun
berucap, "Janganlah berhenti belajar
hukum sampai ajal menjemput." [D-9]

-- -- -


Unpod
- -

--- ..-..

2009
-

-

-

-

-

{~:;.,
..


I;;

.

Dr Julius Rizaldi SH BSc MM clan keluarga

- ---

~.

--..........-...---

--

.