Drainase Bandung Tak Memadai.

[(OMPAS

(halama~O@

)
O rz:
~

0Uk,;;;J

'--

17

1

OJan

.

2


18

S'";'. 0 5"...
3

. 19.
OPeb

4

5
20

0 R.b, 0 ..m;, 0 Jum" 0 S.blu 0 M;'ggu
0

7

21


8

22

o Mar OApr

9

10

2__34-,-

OMci

OJun

11
25


OJu

12
26

UAgs

13
;'7

UScp

14
28

15
29

OOkl


8Nov

16
30

'Drainase Bandung
,TakMemadai
-

~

~

=

.,...,.".

.

~.",,"--"'-~


Di SekitarKota SetidaknyaTerdapat65 Titik Rawan"Cileuncang"
BANDUNG, KOMP AS - Infrastruktur drainase Kota
Bandung sudah tidak memadai sehingga perlu dibangun
ulang. Langkah ini perlu dibarengi dengan kebijakan mempert:mankan daerah tangkapan air.
Hal itu diungkapkan planolog
dari Institut Teknologi Bandung,
Andi Oetomo, dan ahli hidrologi
dari Universitas Padjadjaran,
Chay Asdak, secara terpisah,
Minggu(15f11)diBandung.
Andi dan Chay mengatakan,
drainase Kota Bandungyang dibangun Belanda pada zaman penjajahan tidak lagi memadai untuk
Kota Bandung saat ini. Salah satu
penyebabnya, jwnlah warga Bandungterus bertambah dan menyebar. "Dulukan Bandung dirancang
untuk sekitar 500.000 penduduk.
Sekarangjwnlahnyasudah2jutaanjiwa," kata Chay.
Menurut Chay, dulu drainase
Kota Bandung menggunakan sistern drainase sawah dan balong
(kolam). Air hujan yang tidak terserap pohon mengalir ke .sawah

dan balong di daerah Dayeuhkolot, Arcamanik, dan dae~ ~ _

sepanjangJalanSoekarno-Hatta.
Saat ini, lanjutnya, daerah-daerah tersebut telah berubah menjadi permukiman dan banyak lahan
dibeton sehingga tidak dapat menyerap air. "Sekarang ini saat curah hujan normal saja sudah banjir cileuncangdi mana-mana. Makanya, sistem drainase harus diubah dari drainase persawahan
menjadi drainase perkotaan," ujar
Chay.
Andi sependapat dengan Chay.
Denganbertambahnya penduduk,
tempat penampungan air hujan,
seperti Situ Aksan, Rancaekek,
dan Sekelimusikut hilang.
Menurut dia, Pemerintah Kota
Bandung haIVSmenghitung ulang
jaringan drainase dari Bandung
utara sampai Bandung selatan untuk mengetahui kekurangan dan
kerusakan jaringan. Sebab, sejak

Kota Bandung belum banyak bertambah serta banyak yang kondisinya memprihatinkan. Dibeberapa titik, bukan air hujan yang masuk ke selokan, melainkan air dari
selokanyang meluap kejalan.

Bilamemungkinkan, lanjutnya,
jaringan drainase dibangun ulang.
Ini memang butuh waktu lama.
Untuk studi ilmiahnya saja'dibutuhkan waktu setahun, sementara
pembangunannya bisa lebih dari
dua tahun. "Namun biladilakukan
sejak sekarang, cileuncang lebih
cepat tertangani:' ujarnya.
Bagi Andi, langkah tersebut
perlu dibarengi dengan upaya
mempertahankan daerah tangkapan airdi Bandungutara. Dillam
konteks ini,dia menyarankan agar
Pemkot Bandung menghentikan
pembangunan di Bandung utara.
Alasannya, ketika kawasan Bandungutara dibangun,banjir di Kota Bandung makin parah.
65 titik

Sementara itu, Kepala Dinas
Bina Marga dan Pengairan Kota
Bandung RusjafAdimenggalame~amanBelanda,jariIlg_an

drainase ngatakan, di Kota Bandung setid..aknyaterdapat 65 titik rawan ci-'"
Drainasedi KotaBandung
leimcang. Penyebabnya, antara
Jalandi Kota Bandungyangdilengkapidengansistem saluranair
lain, saluran yang tersumbat sam(drainase)baruseparuh.Darijalan sepanjang1.179kilometer,
pah, kapasitas gorong-gorong
53 persendi antaranyabelumdilengkapidrainase.Alhasil, banjir
yang tidak memadai, penyempit"cileuncang"tetap menjadipersoalansetiap hujanderasmengguyur
an sungai,dan pendangkalan seloKota BanduOg.(ERJ./UTBANGKOMPAS)
kan. "Bilawarga tidak membuang
sampah, saya yakin cileuncang
tidak akan separah saat ini,"
ungkapnya.
.
,.,Rusjaf mengatakan, saat ini belum memungkinkan untuk membangun ulang drainase karena keterbatasan dana. Pihaknya memaksimalkan fungsi drainase dengan pengerukan, normalisasi go2003
2004
2005
2006
rong-gorong, dan pengawasan
Keterangan:

drainase. (MHF)

-

-

~

,',DatasampaidengansemesterI
Sumber:
DinasBinaMargadanPengairan
KotaBandung

,

KARTI

~~-

+---


KA

---------..------KIir in9

Hum Q 5 U n p Qd

2) 0 9'

31 /

\. ..\ Dcs,/